4
Peran Pokja Akreditasi 16 Pokja
“Pathway” Akreditasi : Proses Vertikal dan Horizontal
Proses Vertikal
Pokja : anggotanya sebanyak mungkin dari berbagai unit2 terkait,
mendalami/menguasai Bab (Std-EP), sbg proses vertikal, menjadi NS di RSnya
Unit
Unit Unit
RS Unit
Unit
Unit
Proses Horizontal
: RS menerapkan
/implementasi Std-
Bab.. EP tersebar
Bab
Bab horizontal di unit2,
PMKP Bab..
Bab Prog terintegrasi, dgn
ARK Bab Nas Bab.. dst
koordinasi,
SKP mencapai
keseragaman yan
2014
Supply driven Healthcare Market Demand driven
Healthcare Market ……
Healthcare has long been a supply-oriented industry, in
which consumers are driven to scarce resources by
disease and injury—conditions they feel they don’t
control.
“Pasar” Yan Kes telah lama adalah industri berorientasi pasokan,
pasien mencari RS didorong oleh sumber daya langka sesuai &
karena penyakit…… yang menurut pasien tidak mereka kendalikan
……In Health Market 2.0, they will pursue perceived
value, seeking resources that will give them control over
their own health.
….Pasien akan mengejar nilai, mencari sumber daya yang akan
memberi mereka kendali atas kesehatan mereka sendiri
Main,T & Slywotzky,A : The Patient To Consumer Revolution. Health & Life Sciences, Oliver Wyman, 2014
Main,T & Slywotzky,A : The Patient To Consumer Revolution. Health & Life Sciences, Oliver Wyman, 2014
FEDERAL HEALTH IT STRATEGIC PLAN 2015 – 2020
Vision : High-quality care, lower costs, healthy population and engaged people
Mission : Improve the health and well-being of individuals and communities through the
use of technology and health information that is accessible when and where it matters
most
Goal 1: Advance Person-Centered and Self-Managed Health
•Objective A: Empower individual, family, and caregiver health management and
engagement
•Objective B: Foster individual, provider, and community partnerships
Goal 2: Transform Health Care Delivery and Community Health
•Objective A: Improve health care quality, access, and experience through safe,
timely, effective, efficient, equitable, and person-centered care
•Objective B: Support the delivery of high-value health care
•Objective C: Protect and promote public health and healthy, resilient communities
Goal 3: Foster Research, Scientific Knowledge, and Innovation
The Office of the National Coordinator for Health Information Technology (ONC)
Office of the Secretary, United States Department of Health and Human Services, 2015
FEDERAL HEALTH IT STRATEGIC PLAN 2015 – 2020
Goal 3: Foster Research, Scientific Knowledge, and Innovation
•Objective A: Increase access to and usability of high-quality electronic health
information and services
•Objective B: Accelerate the development and commercialization of innovative
technologies and solutions
•Objective C: Invest, disseminate, and translate research on how health IT can
improve health and care delivery
Goal 4: Enhance Nation’s Health IT Infrastructure
•Objective A: Finalize and implement the Nationwide Interoperability Roadmap
•Objective B: Protect the privacy and security of health information
•Objective C: Identify, prioritize, and advance technical standards to support secure
and interoperable health information and health IT
•Objective D: Increase user and market confidence in the safety and safe use of
health IT products, systems, and services
•Objective E: Advance a national communications infrastructure that supports health,
safety, and care delivery
The Office of the National Coordinator for Health Information Technology (ONC)
Office of the Secretary, United States Department of Health and Human Services, 2015
Patient- and family-centered care is a
change in thinking :
from serving patients and families
to partnering with patients and
families.
And that’s a very big difference !!
(Senior Vice President, Patient and Family Centered Care, MCG Health System. Strategies for Leadership,
ADVANCING THE PRACTICE OF Patient- and Family-Centered Care, A Resource Guide for Hospital S enior
Leaders, Medical Staff and Governing Boards. American Hospital Association and Institute for Family Centered
2014 Care, 2004)
Dimensi Budaya Mutu dan Safety
dalam SNARS Ed 1
ASUHAN PASIEN
RISIKO SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
Good Patient Care
Patient Centered Care
Quality dan Safety
dalam SNARS Ed 1
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi
Interprofesional + Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien SAFETY
DPJP sebagai Clinical Leader • Just Culture
MDR - Multidisciplinary Round • Reporting Culture
BPIS • Learning Culture
• Informed Culture
RISIKO • Flexible Culture
RS institusi yg kompleks dan • Generative Culture (MaPSaF)
high risk : asuhan multi PPA, • 7 Standar KP, 6 SKP, 7 Langkah
multi budaya, multi regulasi, KPRS, 13 Program WHO-PS
legal, finance, SD
Risk Register MUTU
Matrix Grading Good Corp Governance
FMEA Leadership
Situational Awareness Good Clinical Governance
RCA Standarisasi Input-Proses-Output-
Outcome
Pengukuran Mutu
PDCA (Nico Lumenta, 2017)
ASUHAN PASIEN
Good Patient Care
Patient Centered Care
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi Interprofesional +
Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien
DPJP sebagai Clinical Leader
MDR - Multidisciplinary Round
BPIS
SAFETY
Just Culture
Reporting Culture
Learning Culture
Informed Culture
Flexible Culture
Generative Culture (MaPSaF)
7 Standar KP
6 SKP
7 Langkah KPRS
13 Program WHO-PS
RISIKO
RS institusi yg kompleks dan high risk : asuhan multi
PPA, multi budaya, multi regulasi, legal, finance, SD
Risk Register
Matrix Grading
FMEA
Situational Awareness
RCA
MUTU
Pasien
Perawat Dokter Keluarga
Bidan
Barrier
Radio
Analis
grafer
2014
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Pasien :
Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
banyak yg tidak jelas, pengalaman baru….
Pasien tidak “pernah” melalui “pendidikan
untuk menjadi pasien” !!!
Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !!
KARS
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
Dignity &
Respect
Infor-
mation Partici-
Sharing pation
Collaboration
36
Standar MKE dan PCC
• Std MKE 8.: Agar edukasi pasien & keluarga dapat efektif
maka staf harus melakukan asesmen kemampuan,
kemauan belajar, dan kebutuhan edukasi yg dicatat di
dalam rekam medis.
• Std MKE 9.: Pemberian edukasi merupakan bgn penting
dlm proses asuhan kpd pasien.
• Std MKE 10.: Edukasi pasien & keluarga termasuk topik
berikut ini, terkait dgn yan pasien: penggunaan obat yg
aman, penggunaan peralatan medis yg aman, potensi
interaksi antara obat dan makanan, pedoman nutrisi,
manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi.
• Std MKE 11.: Metode edukasi mempertimbangkan nilai2
dan pilihan pasien & keluarga, serta memperkenankan
interaksi yang memadai antara pasien-keluarga dan staf
klinis agar edukasi efektif dilaksanakan. 37
Standar ARK dan PCC
• Std ARK 1. : RS menetapkan regulasi ttg penerimaan pasien diranap
atau pemeriksaan pasien dirajal sesuai dgn kebutuhan pelayanan
kesehatan yg telah diidentifikasi sesuai dgn misi serta sumber daya
RS yg ada.
• Std ARK 1.3. : RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan
memberi tahu pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan dan
penundaan pelaksanaan tindakan/ pengobatan dan/atau
pemeriksaan penunjang diagnostik.
• Std ARK 2.1. : Saat admisi, pasien & keluarga pasien dijelaskan ttg
rencana asuhan, hasil yg diharapkan dari asuhan, dan perkiraan
biayanya.
• Std ARK 3.1. : RS menetapkan regulasi utk melaksanakan proses
kesinambungan pelayanan di RS dan koordinasi diantara profesional
pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien
(MPP)/Case Manager.
• Std ARK 4. : RS menetapkan regulasi melaksanakan proses
pemulangan pasien (discharge) dari RS berdasar atas kondisi
kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau
tindakan. 38
Standar AP dan PCC
39
Standar PAP dan PCC
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Pasien
Pasif
Pasrah
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
2. DPJP sebagai Clinical Leader
1. Kegiatan terkait kolom Review & Verifikasi DPJP (Std PAP 2.1. EP
5) integrasi asuhan, kolaborasi interprofesional
2. Secara rutin DPJP membaca semua info dari semua PPA, terkait
asesmen, pelaksanaan pelayanan, perkembangan pasien dalam
CPPT, juga dari form lain a.l. “Nurse’s note”, form gizi dsb.
3. Melakukan review, interpretasi, sintesis dari rencana dan
pelaksanaannya serta menyusun skala prioritas
4. Memberi catatan / notasi pd CPPT utk a.l. perhatian, koreksi,
arahan, instruksi dsb sebagai wujud integrasi (Std PP 2.1. EP 5)
5. Atau cukup memberi paraf (= verifikasi) pada setiap lembar CPPT,
bila asuhan sudah sesuai dgn rencana & pencapaian sasaran,
paraf pd pojok kanan bawah tiap lembar CPPT
74
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kolaborasi PPA REVIEW &
VERIFIKASI
melalui CPPT Instruksi PPA DPJP
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN Termasuk Pasca (Tulis Nama, beri
Profesional
Bedah Paraf, Tgl, Jam)
Tgl, Jam Pemberi
(Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis (Instruksi ditulis (DPJP harus
Asuhan
Nama, beri Paraf pada akhir catatan) dgn rinci dan membaca/merevi
jelas) ew seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 tiap 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Lapor DPJP
A : Nyeri akut arthritis gout • Kolaborasi
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 pemberian anti
Paraf.. inlamasi &
analgesic
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst…. Paraf
Catatan/Notasi (review)DPJP … … … … … … … … DPJP
… … … … … … … … … … … … …+paraf DPJP tiap lembar
3. PPA sbg Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi
Interprofesional
Kompetensi Berkolaborasi
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Kompetensi dalam Kolaborasi Interprofesional (38)
Ranah Kompetensi 1: Values/Ethics for Interprofessional
Practice (10)
Bekerja bersama PPA lain untuk memelihara iklim saling respek
(menghormati) dan berbagi nilai2.
Ranah Kompetensi 2: Roles/Responsibilities (9)
Menggunakan pengetahuan dari peran masing2 guna memperoleh dan
mengatasi kebutuhan layanan kesehatan dari pasien dan populasi yang
dilayani.
Ranah Kompetensi 3: Interprofessional Communication (8)
(Febr 2015
17 pages)
What Are Multidisciplinary Rounds? - MDR
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst…. Paraf
Catatan/Notasi (review)DPJP … … … … … … … … DPJP
… … … … … … … … … … … … …+paraf DPJP tiap lembar
6. Manajer Pelayanan Pasien
Case Manager
KESINAMBUNGAN PELAYANAN
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok Fisio Ahli
asuhan terapis Pasien, Gizi
• Koordinasi Keluarga
• Kolaborasi
• Sintesis Radio Analis
• Interpretasi grafer
• Review
• Integrasi asuhan Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
MPP
Yan
Case Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Output CM :
Kontinuitas Pelayanan
Pelayanan dgn Kendali
Mutu dan Biaya
Pelayanan yg memenuhi
kebutuhan Pasien-Kel pd Case
ranap s/d dirumah
Good Patient Care Manager
MPP
(Laison,
Penghubung,“Jembata • RS
Pasien n”) • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
• Penerapan PCC >
Konsep • Kolaborasi PPA >
Manajemen Pelayanan Pasien • Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar 1. Asuhan sesuai
kebutuhan pasien
PPA 2. Kesinambungan
pelayanan
3. Pasien memahami
Sistem asuhan
Pendukung 4. Kepuasan pasien
Keluarga,Teman, Pasien 5. Kemampuan pasien
Tetangga dsb
mengambil keputusan
6. Keterlibatan &
pemberdayaan
7. Kepatuhan
MPP / Case Mgr 8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem
pendukung pasien
10.Pemulangan aman
MPP bukan PPA – aktif (KARS) 11.Quality Of Life
1 Case Management Concepts
2 Principles of Practice
4 Healthcare Reimbursement
6 Rehabilitation
Permenkes 1438/2010
Standar Pelayanan Kedokteran
Prinsip dasar : Std Pelayanan Kedokteran terdiri dari
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran - PNPK dan SPO
PNPK Literatur:
(Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran) Artikel asli
Terutama untuk penyakit yang banyak, Meta-analisis
mahal, risiko, bervariasi dalam praktik PNPK (asing)
Dibuat oleh pakar multidisiplin
Ideal, terkini, evidence-based, canggih
Buku ajar, etc
Dikoordinasi Kemenkes, disahkan Menkes Panduan profesi,
Direktorat,
Diterjemahkan ke fasyankes
Kesepakatan staf medis
menjadi:
Dapat +
Sesuai dengan Pathways Dapat dilakukan
Algoritme tanpa
Jenis dan strata menunggu PNPK
(hospital specific) Protokol
Prosedur
(Sudigdo Sastroasmoro, Konsorsium Upaya Kesehatan,
Ditjen BUK - Kemenkes RI, 2015) Standing orders
267 hal
Prinsip Penyusunan
Clinical Pathway / Alur Klinis
PPK
+ Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing orders
+
Panduan Asuhan Keperawatan, Panduan Asuhan Gizi, Panduan
Asuhan Kefarmasian, Panduan Asuhan PPA lainnya
97
(Std APK 3 EP 3, AP 1.11)
Discharge Planning
Transisi & Kontinuitas Yan
Keluarga :
Asuhan
Dirumah
Yan
Discharge Planning Follow-up
Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel Penunjang,
• Awal & durante • Ke RS Yan Kes
Rehab
ranap • Telpon Primer
• Kriteria dilingkungan
• Tim Multidisiplin Proses Pulang :
• Keterlibatan o 24-48 jam pra-pulang
Pasien-Kel o Penyiapan Yan dilingkungan
• Antisipasi masalah o Kriteria pulang +
• Program Edukasi o Resume pasien pulang
/Pelatihan o Transport
o dsb
Discharge Planning
• Cegah Komplikasi
Pasca Discharge
• Cegah Readmisi
2014
Penutup
i. Pelayanan Berfokus pada Pasien (PBP) diterapkan dengan
Asuhan Pasien Terintegrasi
ii. Tumbuhkan Dimensi Budaya Q – S dalam 4 ranah
iii. Implementasi Asuhan Pasien Terintegrasi terdiri dari
1. Patient Engagement & Empowerment
2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT–Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
9. Asuhan Gizi terintegrasi
iv. Dukung dengan kelengkapan : Kompetensi berkolaborasi,
PAM, MDR dsb sesuai kebutuhan
v. Peran Pimpinan....
1
2
3
Promoting Patient-centered Care
Beberapa elemen pokok untuk keberhasilan RS menerapkan / melaksanakan asuhan
berfokus pasien / PCC adalah :
1. Komitmen kuat senior leadership
2. Komunikasi yang jelas tentang visi strategis,
3. Keikutsertaan aktif dengan pasien dan keluarga di seluruh RS,
4. Fokus terhadap kepuasan staf,
5. Penilaian dan umpan balik secara aktif dalam pelaporan pengalaman pasien,
6. Sumber yg adekuat untuk redesain pemberian asuhan,
7. Capacity building staf,
8. Akuntabilitas dan insentif
9. Budaya yang kuat mendukung perubahan dan pembelajaran.
(Luxford,K., Safran,DG., Delbanco,T . Promoting patient-centered care: a qualitative study of facilitators and barriers in
healthcare organizations with a reputation for improving the patient experience.
Journal for Quality in Health Care, vol 23, 2011)
PPA
sebagai
Tim Interdisiplin
(Febr 2015
17 pages)
Terima kasih