10/04/2019
Tujuan Pembelajaran Umum
• Tujuan pembelajaran umum materi ini adalah
setelah mempelajari materi ini peserta mampu
melakukan manajemen data puskesmas dan
keluarga sehat.
Tujuan Pembelajaran Khusus
• Melakukan Manajemen Sistem Informasi
Puskesmas
• Menjelaskan Analisis dan Pemanfaatan Data
• Melakukan Manajemen Pengelolaan data
• Melakukan Manajemen Pendataan Keluarga Sehat
POKOK BAHASAN (1)
Perencanaan
Puskesmas
Pemantauan
untuk deteksi
wabah
Data
Pemantauan
Masalah
Kesehatan
Penilaian dan
evaluasi
6
MANAJEMEN INFORMASI PUSKESMAS
7
PMK 75/2014 Pasal 43
Survei Lapangan
Luar
gedung
Pencatatan
Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya wajib melakukan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan yang
dilaksanakan, yang meliputi pencatatan :
– formulir; dan/atau
– register.
• Kepala Dinas Kesehatan Provinsi /Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat melakukan penambahan muatan data
dalam instrumen pencatatan sesuai dengan kebutuhan
program pada masing-masing daerah.
Pelaporan
1. DATA DASAR 2. DATA PROGRAM
UKM PENGEMBANGAN
UKM ESENSIAL (UKME)
Pencatatan sama dengan (UKMP)
pelaporan
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Gizi
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1. Data UKS UKP & pelayanan
2. Data Kesehatan Gigi Puskesmas
• Data PTM Masyarakat
• Data Surveilans, SKDR dan KLB 3. Data Kesehatan Olah Raga
• Data penyakit menular
• Data imunisasi
Rutin setiap
tahun
17
Tahapan Analisis
1. Pra Analisis (logical check)
– Cek Kesesuaian Data Dalam Satu Program
– Cek Kesesuaian Data Antar Program
2. Analisis
– Analisis Deskriptif menurut Waktu, tempat, dan orang.
– Analisis Komparatif
– Analisis Hubungan Antar program
(Kasas untuk Logical Check Analysis) Jumlah Bayi dan Jumlah Immunisasi, 2015
Kesehatan Anak
Laporan program kesehatan anak
Puskesmas A :
Jumlah ibu bersalin di Puskesmas A=
432 orang.
Jumlah bayi = 582bayi.
Jumlah KN1 = 583
Immunisasi HB0 = 964
Immunisasi BCG = 892
4/10/2019 20
Jawaban Kasus
Data diatas menunjukkan:
•Adanya kesenjangan antara jumlah ibu bersalin dengan jumlah
kunjungan neonatus pertama kali (KN1), yaitu: 432 - 583 = - 151
neonatus.
Pertanyaannya, ‘Mengapa terjadi perbedaan yang sangat besar?’.
Kunjungan Neonatus pertama kali (KN1) dilaksanakan pada usia 6-48 jam
setelah lahir. Oleh karena itu jumlah KN1 seharusnya sama dengan ibu
bersalin.
Adanya kesenjangan antara jumlah bayi dengan jumlah bayi mendapat
imunisasi HB0, yaitu 582 – 964 = - 382
Tapi ‘Mengapa terjadi perbedaan yang sangat besar?’.
Immunisasi HB0 biasanya diberikan segera setelah bayi lahir, maka
jumlah bayi yang mendapat imunisasi HB0 seharusnya sama dengan
jumlah bayi.
4/10/2019 21
Perbedaan data kunjungan neonatus dengan ibu bersalin
dan jumlah bayi dengan jumlah bayi yang mendapat
imunisasi HB0 tersebut bisa disebabkan :
• perpindahan antar wilayah,
• bayi kembar,
• kesalahan pencatatan,
• atau data tersebut benar.
4/10/2019 22
Kasus: Cek Kesesuaian Data Antar Program
Siapkan dan urutkan data berdasarkan proses, contohnya proses kehidupan (life
cycle process).
Bandingkan data berdasarkan urutan prosesnya.
Contoh:
Program kesehatan ibu (variabel persalinan oleh tenaga kesehatan) dibandingkan
dengan program kesehatan anak (variabel kunjungan neonatus 1).
Jumlah kunjungan neonatus 1 (KN1) idealnya sama atau lebih rendah dibandingkan
dengan jumlah ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan (linakes). Oleh karena itu
apabila jumlah KN1 lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah linakes, maka data
tersebut dianggap tidak logis.
Jika hasil cek kesesuaiaan tersebut logis, maka data siap untuk dianalisis. Namun,
jika hasil cek kesesuaiaan data tersebut tidak logis, maka harus dilakukan verifikasi
lebih lanjut ke sumber data dan dilakukan perbaikan.
0 10
0
Desa A Desa B Desa C Desa D Desa E
24, 13%
20, 11% 85, 47%
28, 15% 97, 53%
tahun
26
Alur Pengelolaan Data
• Sistem informasi Puskesmas dapat dilaksanakan secara elektronik atau secara non
elektronik
• Sarana dan prasarana yang harus dilengkapi mencakup instrumen pencatatan dan
pelaporan, aplikasi sistem informasi Puskesmas, komputer dan perangkat
pendukungnya seperti jaringan internet, jaringan lokal (LAN), dan server
• Instrumen pencatatan dan pelaporan mencakup:
– Kartu;
– Register;
– Formulir;
– Pedoman; dan
– Standar prosedur pelaksanaan.
Pengelolaan Data Elektronik dan Non Elektronik
Elektronik
• Cepat
• Perangkat keras dan lunak
• Tergantung jaringan komunikasi
• Perlu SDM dengan keterampilan khusus
• Mudah dalam pengolahan data
Non elektronik
• Lambat
• Manual menggunakan Formulir
• Ruang penyimpanan dokumen yang besar
• Beban kerja pencatatan dan pelaporan
• Sulit dalam pengolahan data
PENDATAAN KELUARGA SEHAT
5. Akun supervisor, adalah akses view dashboard dan download data khusus
wilayah Puskesmas nya.
6. Akun surveyor, adalah akses entri data kuesioner keluarga sehat, view
dashboard, dan download data khusus untuk data rumah tangga/keluarga
yang sudah dilakukan pendataan.
SPESIFIKASI PERANGKAT
Spesifikasi minimum perangkat yang digunakan untuk menjalankan Aplikasi Keluarga
Sehat adalah sebagai berikut:
Perangkat untuk Aplikasi Keluarga Sehat
PC/Laptop dengan ketentuan:
Minimal processor intel pentium 4
Memori (RAM) minimal 4 Gb
Web Browser (Mozilla, Chrome, dll)
Koneksi internet
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Dashboard
2. Indeks Keluarga Sehat per Wilayah, dapat dipecah dari IKS
Nasional
sampai dengan IKS Keluarga
IKS IKS
IKS IKS IKS
IKS Desa/
Keluarga
IKS RT IKS RW Keca- Kab/
Kelu- Provinsi Nasional
rahan matan Kota
STRUKTUR APLIKASI
Struktur Aplikasi Keluarga Sehat terdiri dari:
1. Login
2. Dashboard
• IKS Wilayah
• Status Pendataan
3. Data Rumah Tangga
• Import KK
• Tambah Data Baru
• Download Kuesioner
4. Pengaturan
• Pengguna
APLIKASI KS
Untuk menjalankan aplikasi keluarga sehat versi web
silahkan menuju alamat URL berikut:
keluargasehat.kemkes.go.id
STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
IKS Wilayah
Analisis untuk status IKS Desa
Idetifikasi masalah
rencana intervensi
Dari hasil analisis IKS di Desa “1” terlihat status IKS (sehat) yang rendah ada di RW 4
Misalnya Pembina wilayah menentukan RW 4 dan akan melakukan intervensi pada wilayah yang
lebih kecil pada level “RT”
Hasil analisis untuk status IKS RT di wilayah RW 4 Desa “1” didapatkan
1. Pada RT 5 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
2. Pada RT 6 didapatkan : Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
Contoh : Perhitungan untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi
pada level RT di RW 4 Desa “1”
Penjelasan
Untuk melakukan intervensi pada wilayah Puskesmas, dapat
dilakukan analisis status IKS dan perhitungan indikator
Gangguan Jiwa 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
Untuk tingkat Puskesmas:
IKS = 0,583 Puskesmas termasuk dalam kategori Pra-sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang
termasuk : sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
Hipertensi (29.3%) ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum melakukan
pengobatan secara teratur.
Imunisasi (33,6%) ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi
lengkap
ASI eksklusif (41,5%) ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif
TB (42,9%) ada sekitar 57,1% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan
sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa:
Intervensi
• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
– Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
– Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
– Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
– Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
– Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
• Bila sasaran tidak datang Kunjungan rumah: promosi
kesehatan paket informasi yang sesuai
• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-
base keluarga sudah ada
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya seluruh desa
dilakukan intervensi sesuai masalah utama setempat. Penyuluhan
umum di tingkat Puskesmas dengan topik: hipertensi, imunisasi dan ASI
eksklusif, intervensi di setiap desa sesuai dengan masing2 prioritas
masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa H dan
Desa E. Sumber daya difokuskan untuk melakukan intervensi pada 2
desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari sisi
pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan tokoh agama
sementara di desa E menggunakan jalur PKK
Analisis Lanjut
Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa untuk
menghitung proporsi atau prevalensi variable
Tb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas kesehatan
dan mendapatkan pengobatan standar
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami gejala Tb Paru
4. Hasil analisis didapatkan:
Hipertensi
Ya Tidak Jumlah
Perilaku Anggota Keluarga menggunakan Jamban 200 (50,0%) 200 (50,0%) 400
TERIMA KASIH
10/04/2019