Pengertian Etika Etika adalah ilmu pengetahuan tentang azas-azas akhlak (moral) : Kamus Besar Bahasa Indonesia – Poerwadarminta
Ethnics are the principles of morality, or
field of study moral or right conduct, the rules of conduct recognized in respect to a particular class of human actions (The New Grolier Webster International Dictionary) Etika dalam kepemimpinan menurut Boyett & Conn, 1991 (Etika Manajemen, Ir. Andy Kirana M.S.A 1997) Pemimpin yang akseptable secara moral dan etis adalah pemimpin yang mampu : Menerima kekuasaan tapi tidak lapar akan kekuasaaan
Memiliki tanggungjawab social, disamping berjuang
untuk memenuhi kepentingan khusus Menggunakan persuasi dan bukan paksaan untuk mewujudkan cita-citanya Diterima sebagai yang pertama diantara sesamanya, bukan sekedar sebagai pihak yang didahulukan. Memperlakukan pengikut sebagai subyek yang mandiri bukan obyek yang dimanipulasi Percaya bahwa pengikut mempunyai potensi yang besar menunggu peluang untuk dimanfaatkan bagi kepentingan uum Percaya bahwa ada saling ketergantungan diantara kelompok dengan anggotanya yang perlu dikelola secara berimbang Menghargai hokum serta ketentuan legal normative yang berlaku Mendorong inisiatif individual dengan tetap menjaga kekompakan kelompok APA’s Ethical Principles Include Simplistic Planning Theories William H. Lucy From Reading in Planning Theory. Second Edition. Edited by Scot Campbell and Susan Fainstain. Blackwell Publishing. 2003 (ch.22 p.413 – 417) 13 prinsip etika perencanaan oleh APA: Serve the public interest. Melayani kepentingan publik Support citizen participation in planning. Mendukung dan mendorong partisipasi warga dalam perencanaan. Recognize the comprehensive and long range nature of planning decision. Salah satu persoalan dalam formulasi proses perencanaan menurut prinsip ketiga adalah karena kekomprehensivan dan jangka panjang sehingga tidak selalu konsisten dalam memberi pelayanan terhadap kepentingan publik yang terus menerus dimodifikasi secara kontinu Expand Choice and Opportunity for all persons. Preferensi politik reviewer adalah memperluas piliah dan peluan untuk kelompok yang kurang berutung, dan melakukannya melalui perubahan hambatan-hambatan kebijakan, institusi, dan decisions Facilitate Coordination through the Planning Process Avoid Conflict of Interest. Untuk menghindari konflik kepentingan, aparat perencanaan yang mungkin menerima keuntungan atau benefit pribadi dari keputusan rencana, tidak bole berpartisipasi dalam mengambil keputusan. Render through and diligent planning service. Planner dan aparat perencanaan publik harus terlibat dan memberi pelayanan perencanaan. Not seek or offer favors. Perencanaan dan aparat di sektor publik tidak boleh mencari keuntungan-keuntungan Not disclose or improperly use confidential information for financial gain. Tidak boleh menyembunyikan atau membuka informasi rahasia untuk mendapat uang Ensure access to public planning reports and studies on an equal basis Aparat harus menjamin bahwa laporan dan rekord terhadap badan perencanaan terbuka secara sama terhadap seluruh member publik Maintain public confidence. Aparat harus membuat mereka sendiri terpublish untuk meyakinkan kepercayaan publik terhadap lembaga. Respect prfessional codes of ethics and conduct .Perencana dan aparat publik harus menghormati kode etik ini KODE ETIK PERENCANA INDONESIA (Ketetapan Kongres Istimewa IAP No.5 tahun 1994) MUKADIMAH Kode Etik Perencana Indonesia sebagai kaidah kehormatan Kode Etik Perencana Indonesia merupakan sikap profesional dalam mengemban tanggung jawabnya berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan negara, pemberi kerja dan atasan, serta tanggung jawab profesi, rekan sejawat maupun diri sendiri Tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara merupakan payung dari tanggung jawab lainnya TANGGUNG JAWAB PERENCANA PADA MASYARAKAT Seorang perencana harus melayani kepentingan seluruh golongan dan lapisan masyarakat (publik); mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan golongan maupun kepentingan pribadi serta berdasarkan keyakinan profesi berani membela yang benar serta memberikan kritik dan koreksi terhadap terhadap hal yang merugikan masyarakat. Seorang perencana harus melayani memberikan informasi kepada masyarakat dan pengambil keputusan akan permasalahan, kemungkinan pilihan dan dampak dari suatu perencanaan, Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Seorang perencana harus ikut berperanserta dalam upaya menuju tercapainya pembangunan berkelanjutan melalui pendekatan perencanaan terpadu yang berwawasan menyeluruh dan berjangka panjang Meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi, meningkatkan pemerataan dan perluasan manfaat pembangunan, melestarikan warisan budaya dan sejarah, serta meningkatkan kondisi lingkungan hidup TANGGUNG JAWAB PERENCANA TERHADAP PEMBERI KERJA DAN ATASANNYA
Seorang perencana harus melayani dan menjaga
kerahasiaan informasi dari pemberi kerja maupun informasi lain dari pihak pemerintah yang masih perlu dirahasiakan Tidak menggunakan informasi yang masih rahasia untuk kepentingan pribadi, sebaliknya juga harus berani mempertanggun-jawabkan keputusan profesionalnya berdasar kepentingan masyarakat. Seorang perencana harus memanfaatkan wewenang, kompetensi profesi serta informasi yang dimiliki untuk memenuhi kepentingan pemberi kerja dan atasannya sejauh hal ini sejalan dengan pelayanannya terhadap kepentingan masyarakat TANGGUNG JAWAB PERENCANA TERHADAP PROFESI, REKAN SEJAWAT DAN DIRI SENDIRI
Seorang perencana harus melayani turut
serta mengembangkan profesi perencanaan dengan terus menerus meningkatkan integritas, pengetahuan dan kemampuannya Tanggap terhadap kritik profesi, berbagi pengalaman dan pengetahuan pada rekan sejawat, serta menyebarluaskan dan meningkatkan pengertian profesi dan perencanaan pada masyarakat Seorang perencana harus menghormati dan menghargai kemampuan dan keahlian profesional serta hasil pekerjaan teman sejawat dan anggota dari profesi lain serta mempunyai sikap saling membina terutama terhadap perencana pemula. Seorang perencana harus melayani menghindar menerima pekerjaan pada waktu bersamaan dari pemberi kerja lain bila hal ini dapat menimbulkan benturan kepentingan antar pemberi kerja. Seorang perencana tidak boleh melakukan tindakan salah dan atau tercela yang menggambarkan hal-hal yang berlawanan dengan kewajaran profesional perencana, berusaha melanjutkan pendidikan profesionalnya, mewakili kualifikasi profesionalnya, pendidikannya, dan tempat kerjanya Seorang perencana harus secara siste- matis dan kritis menganalisa masalah- masalah etik dalam praktek perencanaan, harus berusaha menyisihkan waktu dan usahanya bagi kleompok