Anda di halaman 1dari 12

Tugas : 01

Tanggal Penyerahan : 11 Januari 2018

7 DOSA PERENCANAAN,PERMASALAHAN KOTA


BANDUNG DAN GLOBAL PARADOX

Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi Mata Kuliah Pengantar PWK

DISUSUN OLEH :

TIRTA KUSUMAH

PERENCANAAN WILAYAH KOTA UNIVERSITAS PASUNDAN

Fakultas Teknik Universitas Pasundan Jl.Dr.Setiabudhi No.193 Bandung 40153

2017
A. TUJUH DOSA PERENCANA

Dalam konteks ini, negara yang justru semakin bertambah miskin itu,
biasanya adalah sumber dari kesalahan para perencana pembangunan yang
mengantisipasi dan memilih strategi mana yang seyogyanya diterapkan.
Serangkaian kesalahan yang dilakukan oleh para perencana pembangunan
itu sebagai berikut :

1. Permainan Angka.
Salah satu dosa besar perencana pembangunan, mereka pemuja
angka. Diam-diam mereka menganggap apa yang dapat diukur diabaikan.
Akibatnya, terlalu banyak tenaga kerja yang dihabiskan untuk menciptakan
model-model ekonometri; tidak cukup banyak untuk merumuskan
kebijaksanaan ekonomi atau menilai proyek.
2. Pengendalian yang Berlebihan.
Para perencana cinta dengan pengendalian langsung atas ekonomi.
Cepat sekali dianggapnya kalau merencanakan pembangunan itu berarti
mendorong sektor pemerintah dan menjalankan berbagai pengendalian
birokrasi guna mengatur kegiatan ekonomi, terutama di sektor swasta.
Sungguh aneh, masyarakat yang umumnya kekurangan perangkat
administrasi yang baik justru main coba-coba dengan berbagai
pengendalian administratif yang kaku. Pengendalian yang berlebihan
berwujud birokrasi yang berbelit ini, meliputi perijinan yang sulit, prosedur
yang mesti melalui banyak meja dengan banyak pula uang-uang semir yang
mesti dikeluarkan, pada akhirnya menjadi bumerang bagi perekonomian
negaranya masing-masing.
3. Asyik Untuk Menghitung Tingkat Penanaman Modal.
Setelah banyak negara sadar bahwa pembentukan modal adalah inti
proses pembangunan, lalu mereka tidak henti-hentinya memeriksa apakah
penanaman modal naik atau turun. Tidak jadi soal terdiri atau tidak; sampai
berapa jauh penanaman modal berbentuk sumber daya manusia dibanding
dalam bentuk sarana fisik lebih bermanfaat; prioritas apa yang mesti
diperhatikan, dan sebagainya
4. Kecanduan Mode-Mode Pembangunan.
Kita telah menyaksikan beberapa macam mode pembangunan
melanda dunia dalam dua warsa terakhir ini. Para perencana seringkali mau
saja menjadi korban mode yang sering berubah-ubah itu; ini sebagian
karena mereka harus menjaga jangan sampai tertinggal ke belakang dalam
usaha mengejar pembangunan, dan sebagian lagi karena mereka mungkin
tidak turut menganut jalan pikiran yang sedang jadi mode di kalangan
negara pemberi bantuan.
5. Membedakan Antara Perencanaan dan Pelaksanaan.
Kalau didesak terus mengapa, mereka umumnya akan menjawab,
tanggung jawab mereka membuat rencana pembangunan, sedangkan
tugas melaksanakannya jatuh ke puncak seluruh sistem politik dan
ekonomi. Ini tidak lain dari sebuah alasan yang dicari-cari. Sebuah rencana
yang baik biasanya disertai bagan langkah-langkah yang perlu diambil
untuk melaksanakannya. Rencana itu harus berisi saran-saran rinci
mengenai semua kebijaksanaan yang harus dijalankan, perubahan lembaga
yang harus diadakan, kerangka administrasi yang harus dibangun, dan
proyek-proyek yang telah dinilai dengan cermat dan yang diperlukan untuk
mewujudkannya. Rencana yang baik harus berpijak pada anggapan politik
yang berdasar kenyataan. Para perencana harus tetap mengikuti dan menilai
rencana itu selama dilaksanakan, agar perbaikkan yang diperlukan dapat
dilaksanakan pada waktunya.
6. Kecenderungan Mengabaikan Sumber Daya Manusia.

Meskipun banyak sanggahan, tapi umumnya di sebagian besar


negara sedang berkembang, terutama di Asia Selatan, sedikit sekali modal
yang ditanam untuk mengembangkan sumber daya manusia. Sebabnya
sebagian, penanaman modal semacam itu lama baru memberi hasil dan
bukti kuantitatif tidak ada mengenai hubungan antara penanaman modal
semacam itu dan hasilnya. Namun demikian, banyak contoh yang dapat
dilihat mengenai apa-apa yang dapat dicapai jika sumber daya manusia
dikembangkan. Salah satu contoh yang paling menarik adalah Cina. Dalam
waktu singkat, Cina kelihatannya telah berhasil menyebarluaskan
ketrampilan teknik dan kejuruan pada sebagian besar tenaga kerjanya dan
pendidikan dasar pada sebagian besar tenaga kerjanya dan pendidikan dasar
pada hampir seluruh rakyatnya. Jangka waktu yang pendek antara saat
modal dan hasil yang dapat diperik diperpendek dengan cara memusatkan
perhatian pada kegiatan memberikan latihan kejuruan jangka pendek
(misalnya dokter kaki telanjang yang terkenal itu) dan bukan pada
pendidikan liberal atau latidan menyeluruh. Modal diganti dengan
organisasi, sehingga ekonomi bekerja penuh tercapai meski modal terbatas.
Penduduk dan tenaga kerja yang melimpah-ruah telah berhasil dari beban
menjadi kenyataan melalui penanaman modal yang bijaksana dalam sumber
daya manusia.
7. Pertumbuhan Tanpa Keadilan.
Perencana pembangunan terlalu terpukau oleh laju pertumbuhan
GNP yang tinggi dan mengabaikan tujuan sebenarnya dari usaha
pembangunan. Ini dosanya yang paling tidak dimaafkan. Di negara demi
negara, pertumbuhan ekonomi disertai jurang perbedaan pendapatan, antar
perorangan maupun antar daerah, yang makin menganga. Dari negara ke
negara rakyat nyentuh kehidupan sehari-hari mereka. Pertumbuhan
ekonomi seringkali berarti sedikit sekali keadilan. Pertumbuhan ekonomi
selama ini selalu diikuti pengangguran yang meningkat, pelayanan social
yang semakin buruk, dan kemiskinan absolut dan relatif yang makin
menjadi-jadi.
B. Permasalahan Kota Bandung
A. Fakta Menarik Kota Bandung
Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat
sekaligus
menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara
Jakarta, dan
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut
jumlah
penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung)
merupakan
metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan
Gerbangkertosusila
(Grebangkertosusilo).
Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik
pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH Bandung,
sekarang Institut
Teknologi Bandung - ITB, menjadi ajang pertempuran di masa kemerdekaan, serta
pernah
menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan
yang
menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India
Jawaharlal Nehru
dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.
Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota paling aman di dunia
berdasarkan survei majalah Time.

B. Kependudukan Kota Bandung


Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana
transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan
kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat
sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang
dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah
dimana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.
C. Infrastruktur Kota Bandung
Infrastruktur mengacu pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, air,
bangunan, dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia secara ekonomi dan sosial. Hudson, et al. (1997): Associated General
Contractors of America (AGCA 82)
menyatakan bahwa infrastuktur adalah ”A system of public facilities, both publicy
or privately
funded, which provide for delivery of essential services and a sustained standard of
living”.
Kelompok Bidang Keahlian Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB (2001):
”Infrastruktur (prasarana) adalah bangunan atau fasilitas fisik yang dikembangkan
untuk
mendukung pencapaian tujuan sosial dan ekonomi suatu masyarakat atau
komunitas”.

Transportasi di dalam kota Bandung, masyarakat Bandung biasanya menggunakan


angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot. Selain itu, bus kota dan taksi
juga
menjadi alat transportasi di kota ini. Sedangkan sebagai terminal bus antarkota dan
provinsi
di kota ini adalah terminal Leuwipanjang untuk rute barat dan terminal Cicaheum
untuk rute
timur.
Pada 24 September 2009, TMB (Trans Metro Bandung) resmi beroperasi, walaupun
sempat diprotes oleh sopir angkot setempat. TMB ini merupakan proyek patungan
antara
pemerintah kota Bandung dengan Perum II DAMRI Bandung dalam memberikan
layanan
transportasi massal dengan harga murah, fasilitas dan kenyamanan yang terjamin
serta tepat
waktu ke tujuan.
Kota Bandung memiliki sebuah pelabuhan udara yang bernama Bandar Udara
Husein
Sastranegara untuk menghubungkan kota ini dengan beberapa kota-kota lainnya di
Indonesia
seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Menado, Yogyakarta, Batam, Mataram,
Makassar,
Palembang, Pangkalpinang, Semarang, dan Medan. Sedangkan untuk rute luar
negeri
diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.
Kota Bandung juga mempunyai stasiun kereta api yang setiap harinya melayani rute
dari dan ke Jakarta, ataupun Semarang, Surabaya dan Yogyakarta, yaitu Stasiun
Bandung
untuk kelas bisnis dan eksekutif. Sedangkan Stasiun Kiaracondong melayani rute
yang sama
(kecuali Jakarta) untuk kelas ekonomi.
Selain 2 buah stasiun tersebut, terdapat 5 stasiun KA lain yang merupakan stasiun
khusus peti kemas, yakni Gedebage, Cimindi, Andir, Ciroyom dan Cikudapateuh.
Sampai pada tahun 2004, kondisi transportasi jalan di kota Bandung masih buruk
dengan tingginya tingkat kemacetan serta ruas jalan yang tidak memadai, termasuk
masalah
parkir dan tingginya polusi udara. Permasalahan ini muncul karena beberapa faktor
diantaranya pengelolaan transportasi oleh pemerintah setempat yang tidak
maksimal seperti
rendahnya koordinasi antara instansi yang terkait, ketidakjelasan wewenang setiap
instansi,
dan kurangnya sumber daya manusia, serta ditambah tidak lengkapnya peraturan
pendukung.
Pada tahun 2008, pemerintah merencanakan pembangunan Pusat Listrik Tenaga
Sampah (PLTSa) di Gedebage, namun sempat diprotes warga setempat. Dan baru
pada tahun
2010 wacana pembangunan PLTSa ini kembali digulirkan, dimana tendernya akan
dilakukan
pada November 2010 dan proyek ini akan dimulai pada awal 2011 dan diperkirakan
selesai
pada akhir 2012.
Sementara untuk melayani kebutuhan akan air bersih, pemerintah kota melalui
PDAM
kota Bandung saat ini baru mampu memasok air untuk 66 % dari total jumlah
penduduknya.
Hal ini terjadi karena semakin berkurangnya debit air baku, baik sumber air dalam
tanah
maupun mata air. Sementara itu penggunaan sumber air dalam tanah di kota ini
sudah
memainkan penting dalam pemenuhan kebutuhan air minum sejak dimulai
pembangunan
kota ini di akhir abad ke-19, namun seiring dengan perkembangan kota terutama
berkembangnya industri serta ditambah kurangnya regulasi dalam konservasi
sumber air
sehingga menjadikan masalah air minum semakin rumit dan perlu penangganan
khusus.
Saat ini sebagian besar sumur artesis milik PDAM, tidak lagi berfungsi termasuk
andalan utama pasokan air baku dari Sungai Cisangkuy yang berasal dari Sungai
Cilaki
melalui Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca. Selain itu pendistribusian air pada
masyarakat
kadangkala dilakukan secara bergilir dan juga air yang didistribusikan kotor dan
keruh pada
jam-jam tertentu.
Sampai tahun 2000 panjang jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru
mencapai
4.9 % dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran
15-20 %.
Pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti
menjadi
perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota terkemuka.
Pada 25
Juni 2005, jembatan Pasupati resmi dibuka,[ untuk mengurangi kemacetan di pusat
kota, dan
menjadi landmark baru bagi kota ini. Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini
dibangun pada
kawasan lembah serta melintasi Ci Kapundung dan dapat menghubungkan poros
barat ke
timur di wilayah utara kota Bandung.
Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta, saat ini dapat dicapai melalui
jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) dengan waktu tempuh
antara 1.5
jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari jalan Tol
Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah dibangun sebelumnya.
D. Global Paradox
Adalah suatu kegiatan untuk memilih dua pilihan yang sama sama penting
tanpa melupakan pilihan yang satunya lagi
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet : https://naufalpwkunpas2016.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai