Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 3

ANALISIS MASALAH DAN KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI


INDIA DAN BRUNEI DARUSSALAM

Disusun Oleh :

Kelompok

Ahmad Bassam (21110118130066)


Cahaya Mahardhika (21110118140071)

Dosen Pengampu : Nurhadi Bashit,ST.,M.Eng

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788

E-mail: geodesi@undip.ac.id

2020

1
ANALISIS MASALAH DAN KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI
INDIA DAN BRUNEI DARUSSALAM

INDIA

A.PENDUDUK, KEPENDUDUKAN, DAN DEMOGRAFI

Sebelum kita membahas tentang masalah kependudukan dan kebijaksanaan apa


saja yang ada di India dan Brunei Darussalam, kita akan terlebih dahulu membahas apa
sih itu penduduk, kependudukan dan demografi? Jadi demografi muncul karena adanya
kesadaran bahwa data statistik kependudukan dapat menjelaskan berbagai kondisi
masyarakat dan perubahan-perubahannya. Sebagai contoh; data kelahiran dan kematian
dapat menjelaskan perubahan jumlah dan kepadatan penduduk suatu wilayah.

Komponen yang mempengaruhi perubahan penduduk adalah:


1. Kelahiran/Fertilitas
2. Kematian/Mortalitas
3. Migrasi
Sumber data demografi adalah sensus, sistem registrasi kejadian vital, registrasi
penduduk, survey terbatas dan survey penduduk berdasarkan sampel. Dari semua
sumber data demografi, sensus merupakan sumber data yang sangat penting dan
menyeluruh karena dengan data sensus penduduk akan diperoleh informasi yang sangat
akurat dan berguna bagi berbagai kebijakan pemerintah.

Penduduk adalah manusia yang berdasarkan hukum memiliki hak penuh untuk


tinggal atau menempati suatu daerah atau wilayah. Adapun yang dimaksud memiliki
hak secara hukum yakni memiliki bukti kewarganegaraan, seperti surat resmi untuk
tinggal atau menempati suatu daerah /wilayah tertentu.Adapun cabang ilmu sosiologi
mendefinisikan penduduk sebagai kumpulan atau sejumlah manusia yang menempati
(mendiami) suatu wilayah geografi atau kawasan tertentu.

Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,


persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan. Kependudukan adalah hal

2
ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran,
perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta
ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

B.KEADAAN GEOFRAFI NEGARA INDIA

Gb.1 Peta Negara India


India adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk
terbanyak
kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan adalah negara terbesar
ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis dengan luas wilayah 3.287.590 km2.
Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah
terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan
salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah
muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan
mempunyai kemampuan senjata nuklir.India terletak di Asia Selatan dengan garis pantai
sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India, India merupakan bagian dari
rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan,
Republik Rakyat Cina, Myanmar. Banglades, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri

3
Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.India
terletak antara 8 derajat LU - 37 derajat LU dan 67,5 derajat BT – 98
Perekonomian di India

Negara India merupakan negara agraris, tanaman pangan yang utama adalah padi,
sorghum dan gandum. Daerah pertaniannya terdapat di Hundustan, Benggala, Assam
dan sekitar aliran sungai-sungai. Sedangkan tanaman perdaganggannya adalah teh,
kapas, tebu dan yute (bahan pembuat goni). Daerah perkebunan teh terdapat di
Darjeeling, Assam dan bukit Nilgiri di selatan. Kapas terdapat di dataran aluvial di
lembah Sungai Gangga, di sebelah barat daya Plato Dekan dan di sekitar Madras.

Tebu banyak ditanam di lembah. Sungai Gangga, delta sungai Godavari.


Sedangkan yute diusahakan di delta sungai Gangga di Bihar dan Orissa. Hasil tambang
India adalah batubara, bijih besi, mika dan mangan. Pusat industri dan perdagangan
terdapat di kota Calcutta yang merupakan pelabuhan laut terpenting bagi India
dan menjadi kota yang terbesar di India. Di kota ini terdapat industri berat dan industri
tekstil,
mesin-mesin, besi dan baja. Pusat industri tekstil adalah kota Bombay, yang merupakan
pelabuhan laut nomor dua bagi India.Barang-barang diekspor melalui pelabuhan
Calcutta dan Bombay. Ekspor hasil industri dari India berupa mesin-mesin, motor,
bahan kimia, pupuk tekstil dan baja. Dari sektor pertanian dapat diekspor komoditas teh,
kopi, udang.

C.KEPENDUDUKAN NEGARA INDIA

Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.281.935.911 jiwa India menempati


urutan kedua negara berpenduduk terbanyak setelah RRC. Jumlah penduduk yang
banyak ini menyebabkan India sering mengalami bencana kelaparan, terutama bila
hujan terlambat turun, sehingga terjadi gagal panen. Sebagian besar (85%) penduduk
beragama Hindhu yang mengenal sistem kasta.

Agama ini menganggap lembu sapi sebagai hewan suci dan tidak boleh
dipotong. Kota suci bagi agama Hindhu ialah Benares dan Allahabad yang terletak pada

4
aliran Sungai Gangga. Sisa penduduk lainnya yang merupakan bagian kecil saja
memeluk agama Islam, Kristen, Sikh dan Budha. Di kota Agra terdapat Taj Mahal yang
merupakan bangunan yang arsitekturnya sangat indah. Taj Mahal merupakan sisa
kebesaran kerajaan Islam di India pada masa lampau. Sedangkan kota suci bagi agama
Sikh ialah Amritsar. Di Amritsar terdapat Kuil Emas yang merupakan pusat peribadatan
umat Sikh..Kelompok etnik utama India yaitu Indo-Aryan 72%, Dravidian 25%,
Mongoloid dan lainnya 3%. Kelompok agama paling umum yaitu Hindu 79.8%,
Muslim 14.2%, Christian 2.3%, Sikh 1.7%,.

Penduduk India terdiri atas berbagai suku bangsa :


1.Bangsa Hindu, yang berkulit putih, sebagian besar tinggal di daerah-daerah dataran
rendah
Hindhustan dan lembah-lembah sungai yang subur.
2. Bangsa Dravida, yang berkulit hitam, merupakan penduduk asli, bertempat tinggal di
daerah dataran tinggi. Dekan (bagian selatan).
3. Bangsa Mongol, tinggal di daerah-daerah Assam, Benggala dan lereng Pegunungan
Himalaya.
4. Bangsa Munda, yang tinggal di daerah-daerah pegunungan, kebudayaannya masih
sederhana.

D.MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDIA

1..Masalah Demografis

 Besarnya Jumlah Penduduk


Penduduk India berjumlah lebih dari satu miliar dan menempati urutan kedua
terbanyak di dunia setelah Cina.Tetapi untuk kualitas penduduk di negara ini tergolong
rendah dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Penduduk India yang jumlahnya
besar masih terus bertambah. Hal ini disebabkan tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi. Belum lagi persebaran penduduk yang tidak merata karena 75% bermukim di
daerah perdesaan. Sebagian lagi penduduk India tinggal di beberapa kota seperti
Mumbay, Kalkuta, dan Madras.

5
Kepadatan memang merupakan ciri umum kota-kota di India sebagai akibat migrasi
penduduk desa dan mengalirnya pengungsi dari Pakistan. Perkembangan pelayanan kota
tidak mampu mengimbangi pertambahan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini
menyebabkan sebagian besar kota dikelilingi oleh daerah kumuh. Di berbagai kota
utama di India, banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan sebagian besar
hidup mereka terpaksa tinggal di kaki lima.
Ternyata permasalahan penduduk di India tidak hanya berhenti sampai di sini.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini ternyata terus menimbulkan banyak masalah
seperti pengangguran dan kemiskinan. Kini pemerintah menganjurkan agar setiap
keluarga hanya memiliki beberapa anak. Pengendalian penduduk ini dilakukan secara
gencar, sampai-sampai pemerintah menyediakan hadiah uang tunai bagi pasangan yang
hanya memiliki dua anak.
 Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
India menempati posisi ke-2 sebagai negara terpadat di dunia setelah China. Jumlah
penduduk India yang mencapai 1,324 miliar menyebabkan hampir sebagian besar
wilayahnya mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk di India
diperkirakan akan terus menerus naik, bahkan di tahun 2030 jumlah penduduk India
diprediksi akan melampaui China. Jumlah populasi di India menurut PBB diperkirakan
mencapai 1,5 miliar pada tahun 2030 mendatang. Pertumbuhan penduduk di India
disebabkan oleh jumlah pertumbuhan wanita usia produktif yang tinggi, sehingga
memicu angka kelahiran yang tinggi. Tingginya laju pertumbuhan penduduk tentu
berpengaruh bagi perekonomian di India dan menjadi tantangan bagi pemerintah India.

2. Non Demografis Bersifat Kualitatif

 Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah


Kualitas hidup masyarakat yang rendah di India disebabkan oleh faktor kesehatan
dan tingginya angka kemiskinan. Adapun masalah kesehatan yang terjadi di India
adalah malnutrisi, angka kematian bayi yang tinggi, permasalahan air bersih seperti
pencemaran air, sanitasi yang buruk akibat pencemaran lingkungan dan kesehatan
perempuan. Masalah-masalah ini menjadi problematika yang sering ditemui di India,

6
dan ditambah pula dengan tingkat kejahatan yang tinggi karena faktor ekonomi.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas hanya terbatas pada kota-kota besar, sedangkan
akses kesehatan di daerah terpencil masih sangat minim.
 Pendidikan Rendah
Alasan selanjutnya yang menyebabkan India masih menjadi negara berkembang
adalah masalah pendidikan yang belum baik. India sebenarnya sudah menjamin
program pendidikan gratis dan wajib belajar untuk anak-anak, namun pada
kenyataannya angka pekerja anak di India masih tinggi. Pekerja anak dapat dijumpai di
berbagai sektor perekonomian di India, seperti pada sektor pertanian, industri, dan
tambang. Mereka dipaksa bekerja dalam waktu yang lama dengan gaji yang rendah.
Munculnya buruh-buruh anak disebabkan oleh kurangnya akses pendidikan.
Munculnya pekerja anak di India disebabkan karena akses pendidikan bagi
masyarakat miskin masih minim. Mereka tidak mampu membayar biaya sekolah dan
disisi lain terdapat sekolah gratis namun fasilitas dan kualitasnya jauh di bawah standar.
Selain itu, kesadaran warga miskin di India terhadap pendidikan masih rendah. Orang
tua dari siswa kurang mampu lebih memilih anaknya untuk bekerja membantu ekonomi
keluarga sehingga banyak anak-anak dibawah umur yang dipekerjakan di beberapa
sektor industri.

 Tingkat Pengangguran Tinggi


Tingginya laju pertumbuhan penduduk di India tentu berimbas pada tingginya angka
pengangguran. Tingkat pengangguran di India dilaporkan mencapai 3,46 persen pada
tahun 2016. Tingkat pengangguran ini turun dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Angka pengangguran di India yang masih tergolong tinggi menjadi
masalah utama bagi perekonomian India, imbasnya pada tingkat produktivitas dan
pendapatan per kapita, sehingga masalah ini dapat menjadi pemicu kemiskinan dan
permasalahan sosial lainnya.

E.KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN NEGARA INDIA

Kebijaksanaan kependudukan menurut Perserikat Bangsa Bangsa diberikan


pengertian sebagai langkah-langkah dan program-program yang membantu tercapainya

7
tujuan-tujuan ekonomi, sosial, demografis dan tujuan-tujuan umum yang lain dengan
jalan mempengaruhi variabel-variabel demografi yang utama, yaitu besar dan
pertumbuhan penduduk serta perubahan dan ciri-ciri demografinya.Dan dibawah ini
beberapa kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan di negara India.

1.Kebijaksanaan Fertilitas

- Program Keluarga Berencana

Di negara India sendiri juga sama seperti negara-negara lain yaitu dengan cara
menggunakan program keluarga berencana karena program keluarga berencana
ditujukan untuk mengurangi fertilitas dengan memberikan peralatan, pelayanan dan
informasi tentang kontrasepsi. Dasar pemikirannya adalah bahwa pasangan usia subur
yang ingin membatasi besarnya keluarga mereka akan cukup untuk menurunkan rata-
rata kelahiran untuk kurun waktu tertentu.Diskusi tentang program keluarga berencana
biasanya berkisar pada hak orang tua untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran.
Tekanan diberikan pada aspek kesukarelaan dan menghindarkan kelahiran yang tidak
diinginkan

Keluarga berencana juga memiliki karekteristik tertentu yang membatasi


potensinya untuk menurunkan fertilitas. Kebanyakan program keluarga berencana
memusatkan perhatiannya hanya pada mekanisme yang mempengaruhi besarnya
keluarga yaitu pemakaian kontarsepsi. karena berbagai hambatan agama dan budaya,
maka program tersebut gagal. Tingkat penerimaan terhadap program tersebut menjadi
rendah dan akhirnya mengurangi efektivitas program.

- Pendekatan Non Keluarga Berencana

Pendekatan non keluarga berencana yang diarahkan untuk menurunkan fertilitas


menyadari bahwa besarnya keluarga hanyalah merupakan respons terhadap cara seorang
melihat dunia sosialnya. Pendekatan ini menekankan pentingnya perubahan
kelembagaan dan dukungan lingkungan sosial budaya.
Metode non keluarga berencana yang sering kali diusulkan tetapi belum disetujui secara
luas, yaitu:
a) Moderenisasi,

8
b) Membayar yang tidak memiliki anak/tidak hamil,
c)  Meningkatkan partisipasi tenaga kerja wanita, dan
d)  Pendidikan kependudukan.
2.Kebijaksanaan untuk mempengaruhi Tingkat Mortalitas

Pemerintah tidak secara eksplisit memiliki kebijaksanaan mempengaruhi


mortalitas seperti yang dilakukan untuk menurunkan angka fertilitas. Penurunan
mortalitas merupakan tujuan semua pemerintah termasuk mereka yang menginginkan
untuk mengurangi rata-rata pertumbuhan penduduk.
- Kebijaksanaan yang Meningkatkan Angka Mortalitas
Rasanya janggal bahwa kebijaksanaan yang meningkatkan agka mortalitas ini ada,
kerena pemerintah justru menghendaki sebaliknya. Tetapi, berbagai kebijakan
pemerintah yang mencelakakan kesehatan, meskipun secara tidak sengaja, akhirnya
juga meningkatkan kematian. 
3.Kebijaksanaan Migrasi
Sejumlah negara mencoba menghambat emigrasi melalui restriksi atau hambatan
hukum, sosial, dan ekonomi. Pada konfrensi PBB di Bucharest 1974 ternyata 72 negara
berusaha menghambat emigrasi permanen. Negara-negara yang menghambat permanen
emigrasi adalah RRC dan Uni Soviet.Maroko, Tunisia, dan India telah berani
mendorong emigrasi sebagai bagian dari usaha untuk memecahkan masalah
pengangguran dalam negeri. Emigrasi juga disetujui pemerintah, bila terjadi perbedaan
agama dan budaya.

BRUNEI DARUSSALAM

9
Gb.2 Peta Negara Brunei Darussalam
Negara ini memiliki luas wilayah sebesar 5.765 KM2 dan jumlah penduduk
sebanyak kurang lebih 416 juta jiwa (per desember 2015). Masalah kependudukan yag
dialami Brunei tidak sepelik Negara Indonesia, Singapura, da Malaysia yang telah
disebutkan diatas.  Sebagai Negara dengan penghasil tambang minyak yang tinggi,
kependudukan di Brunei tidak memiliki masalah serius baik dari segi jumlah angka
kelahiran maupun angka kematian, dan kehidupan penduduk Brunei pun dapat
dikatakan sejahtera dari hasil komoditi tambang dan perkebunan yang mampu
memenuhi kebutuhan seluruh wilayah di Brunei.

A. MASALAH KEPENDUDUKAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM.


Masalah kependudukan dibagi menjadi 2 yaitu masalah kependudukan secara
kuanlitatif dan kuantitatif,
1. Masalah Kependudukan Negara Brunai Darussalam Kuantitatif.
Negara Brunei Darussalam tidak memiliki masalah kependudukan secara
Kuanlitatif. Karena dari tahun ke tahun, penduduk Brunei perkembangan
jumlah penduduk di Brunei Darussalam cukup sedikit. Hal ini bisa dilihat dari
grafik pertumbuhan Penduduk sebagai berikut:

10
Gb.3 Tabel Statistik jumlah penduduk di Brunei Darussalam

Berdasarkan data tabel statistik bersumber dari Worldometers diatas,


dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk di negara Brunei Darussalam di
tahun 2018 adalah sebanyak 434.076 jiwa. Jika dibandingkan dengan
Indonesia, jumlah tersebut tentu sangat jauh sekali. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini rincian perkembangan jumlah penduduk Brunei Darussalam dari
tahun ke tahun.
1. Tahun 1950 : 48.001 jiwa
2. Tahun 1960 : 81.745 jiwa
3. Tahun 1970 : 129.583 jiwa
4. Tahun 1980 : 193.949 jiwa
5. Tahun 1990 : 258.789 jiwa
6. Tahun 2000 : 333.241 jiwa
7. Tahun 2010 : 388.662 jiwa
8. Tahun 2015 : 417.542 jiwa
9. Tahun 2016 : 423.196 jiwa
10. Tahun 2017 : 428.697 jiwa
11. Tahun 2018 : 434.076 jiwa

11
Bahkan jumlah penduduk Brunei di tahun 2018 ini hanya 0,01% dari
total penduduk di dunia, menempati peringkat ke 175. Berdasarkan jumlah
manusianya.dan kepadatan penduduknya 63 jiwa per km2. Pertumbuhan
penduduk di negara ini rata-rata 2,0% setahun. Pada umumnya penduduk
bertempat tinggal di kotakota sepanjang pantai Laut Cina Selatan. Mereka
terdiri atas orang Melayu sebanyak 50%, Cina sebanyak 18%, orang Kedayan
yang diperkirakan berasal dari Jawa dan Sumatera sebanyak 16%, sisanya
adalah orang Kedayan dan orang Dayak. Bahasa resmi penduduk Brunei
adalah bahasa Melayu. Agama resminya adalah agama Islam.
2. Masalah Kependudukan di Brunai Darussalam Kuanlitatif
a. Kesehatan Masyarakat Brunei Darussalam.

Brunei merupakan salah satu negara yang memiliki perhatian


lebih di bidang kesehatan, mengingat banyak sekali penyakit-penyakit
yang muncul di tengah kehidupan warga yang menyebabkan angka
kematian cukup tinggi di Brunei. Dalam beberapa decade terakhir,
penyakit yang paling sering dialami warga Brunei ialah penyakit kanker,
jantung coroner, penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus yang
menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Brunei Darussalam.
Kanker paru-paru penyumbang utama kematian di Brunei pada tahun 2008
dan 90% dari kasus kanker paru-paru tersebut ialah disebabkan oleh asap
rokok (Wilson, 2010).

Masalah kesehatan yang terjadi hampir di seluruh negara tidak


lepas dari peran dan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok, penggunaan
tembakau merupakan salah satu dari empat faktor utama sebagai penyebab
penyakit tidak berjangkit. Menurut data dari WHO, 90% penyakit kanker
paru-paru, 75% penyakit bronkitis kronis serta 25% penyakit jantung
adalah disebabkan oleh asap rokok. Brunei sendiri, rokok adalah penyebab
utama kematian dan paling di anggap mengancam kehidupan warga
Brunei.
b. Inflasi.

12
Brunei memiliki tingkat inflasi rendah dan tidak mengenal
adanya kebijakan pajak penghasilan pribadi. Brunei sebesar USD 15,1
miliar atau sebesar Rp. 208 triliun memang hanya masuk dalam
peringkat 118 besar di dunia. Tetapi penduduk negara tersebut berjumlah
kurang dari setengah juta jiwa sehingga memungkinkan mereka
menikmati kekayaan negara secara lebih besar, yakni USD 55.111 (Rp.
762 juta). Bahkan, Brunei menjadi salah satu dari sedikit negara yang
membebaskan warganya untuk membayar pajak pendapatan maupun
pajak penjualan.
dengan pendapatan perkapita yang relative besar itu, Itu artinya daya beli
masyarakat terhadap kebutuhan pokokpun mengalami kenaikan. Dimana
pemerintah tidak memberlakukan pajak baik bagi penduduk maupun
bagi ekspatriat. Kemampuan kesultanan Brunei untuk menyediakan
program kesejahteraan yang berlimpah menjamin legitimasi yang sangat
diperlukan oleh negara di dalam lingkungan politik tanpa perwakilan
politik dan bentuk partisipasi politik yang berarti.
c. Pengangguran.
Jumlah pengangguran di Brunei Darusalam melonjak hingga 20,6
persen pada November 2014. Hal tersebut dikarenakan jumlah pencari
kerja meningkat dari 11.834 pada Oktober 2014 menjadi 14.267 pada
November 2014. Angka itu menunjukkan jumlah penganggur masih
menjadi permasalahan yang membelit Brunei.
Sebagian besar pencari kerja tinggal di distrik Muara-Brunei.
Pengangguran dari distrik itu mencapai 9.268 orang atau 65 persen.
Peringkat kedua ditempati distrik Tutong. Dari seluruh penganggur,
sebanyak 15 persen berasal dari kawasan itu. Lebih dari separuh
penganggur diperkirakan berusia 20 hingga 29 tahun. Kelompok usia
muda itu mencapai 7,757 dari seluruh pencari kerja. Para penganggur
juga berasal dari kelompok berpendidikan rendah.

13
Untuk mengatasi masalah pengangguran maka pemerintah Brunei
Darussalam menyediakan pelatihan ketrampilan agar kelompok
penganggur ini bisa mandiri.

B. KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI BRUNEI DARUSSALAM


Diantara kebijakan kependudukan yang diterapkan oleh Negara Brunai
Darussalam antara lain sebagai berikut :
1. Biaya Kesehatan Gratis.
Sistem kesehatan di seluruh dunia termasuk di Brunei Darussalam, harus
menghadapi lingkungan yang berubah dan menghadapi tantangan baru yaitu
meningkatnya biaya kesehatan, meningkatkan beban penyakit kronis dan
non-menular, dampak pandemi dan munculnya ancaman baru, meningkatkan
harapan publik / tuntutan untuk akses ke layanan berkualitas tinggi,
perluasan diagnosa dan teknologi baru, penuaan penduduk dan kekurangan
jumlah profesional kesehatan yang berkualitas / dilatih peduli.
Pemerintah Brunei Darussalam menetapkan program pengobatan gratis,
dimana Warga negara Brunei memiliki akses gratis untuk fasilitas kesehatan.
Masyarakat disediakan asuransi kesehatan yang bisa digunakan untuk
melakukan cek kesehatan, diagnosa, dan operasi kecil maupun besar secara
gratis. Salah satunya terdapat di Rumah Sakit RIPAS dimana pengobatan
dilakukan secara gratis.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Index (HDI)
merupakan pengukuran perbandingan dari harapan, hidup, pendidikan dan
standar hidup untuk semua Negara di seluruh dunia. Negara Brunei
Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia dengan HDI score
mencapai ± 0,856 pada tahun 2014. Hal ini menjadikan Negara Brunei
Darussalam memiliki peringkat HDI tertinggi yaitu berada di posisi 31
diantara 188 Negara dan menjadi Negara dengan nilai HDI tertnggi kedua di
Asia tenggara setelah Negara Singapura. Dari tahun 1985 – 2014 HDI

14
Negara Brunei Darussalam meningkat dari 0.755 menjadi 0.856 dan
meningkat sebanyak 13.3%. Dari nilai HDI tersebut diketahui bahwa
masyarakat di Negara Brunei Darussalam mempunyai harapan hidup,
pendidikan dan standar hidup yang tinggi.
3. Brunei Darussalam Menerapkan Sistem Perekonomian Terbuka.
Artinya Negara asing bebas melakukan perdagangan di Negara yang
beribu-kotakan di Bandar Sri Begawan ini, sehingga laju sektor per
ekonomian Negara ini banyak dikuasi oleh Negara asing terutama Cina dan
Inggris.Meskipun banyak sektor asing yang menguasi laju per ekonomian di
Negara ini, Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah
menetapkan penguasaan sektor-sektor perekonomian oleh orang-orang asing
ini harus ada yang masuk ke dalam kas Negara demi memaksimalkan asset-
aset Negaranya.
Sistem ekonomi yang dianut Negara Brunei ini memiliki kelebihan dan
kelemahan.Jika kita lihat dari sisi negatifnya, kemampuan dan penguasaan
warga negaranya terhadap ekonomi di Negaranya sendiri terbilang melemah,
karena kemampuan dan pengetahuan penggunaan teknologi terbatas, selain
itu menjamurnya industri dan perdagangan asing akan membawa kesulitan
bagi masyrakat Brunei yang baru akan memulai langkahnya dalam bidang
industri dan perdagangan. Sedangkan sisi positifnya, dengan pemerintahan
yang jujur dan peduli dengan rakyat, maka warga Negara Brunei dapat hidup
makmur dengan stabilitas perekonomian yang selalu terjaga.
Pemerintah Brunei Darussalam dalam pertumbuhan ekonomi juga
menetapkan harga pajak pendapatan atau pendapatan pribadi dengan angka
yang rendah. Dan mampu memberikan banyak subsidi kepada warga
negaranya. Selain mengembangkan sumber daya alamnya yang disadari
semakin lama akan semakin menurun, Negara ini juga telah mempersiapkan
Sumber Daya Manusia yang akan mampu bersaing untuk kedepannya.
Namun dalam hal ini terdapat kelebihan dan kekurangan dalam
kebijakan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh Pemerintah Brunei
Darussalam, yaitu: Kelebihan :

15
a. Adanya peningkatan kesadaran dinegara ini yang menghabiskan sumber
daya alam dan kebutuhan selanjutnya untuk diverifikasi ekonomi jauh
dari over ketergatungan pada minyak dan gas.
b. Rencana untuk masa depan termasuk upgrade tenaga kerja, mengurangi
pengangguran , memperkuat sektor perbankan dan wisatawan dan terus
memperluas basis ekonomi di luar minyak dan gas.
c. Brunei mengimpor sekitar 80% dari kebutuhan pangan, denagn
pemerintahan mensubsidi kebutuhan pokok tertentu seperti beras, gula
dan susu. Pemerintah juga memberikan subsidi perumahan , listrik , air,
dan minyak , serta memberikan pelayanan medis yang komprehensif dan
pendidikan gratis sampai tingkat universitas.
d. Brunei mengoperasikan sistem mata uang papan dengan dollar Brunei (B
$) yang dipatok terhadap dollar Singapura. Sehingga, kedua mata uang
secara hukum dipertukarkan di Brunei dan Singapura.
Kelemahan :
a. Karena Brunei berkonsentrasi pada pengembangan untuk
membangun ekonomi pengetahuan intensif, tampaknya
memungkinkan untuk mengabaikan kelanjutan dan keterampilan
outflow dari negara tersebut.
b. Setelah kemerdekaan , salah satu prioritas pemerintah yang paling
penting adalah untuk mendorong pengembangan Melayu Brunei
sebagai pemimpin industri dan perdagangan.
c. Menolak kewarganegaraan pekerja asing dan penduduk Cina
sehingga mereka tidak berkewarganegaraan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : https://financial-lib.com/id/indias-two-child-policy/

Sumber : http://rizkynugraha46.blogspot.com/2015/12/perbandingan-kebijakan-
kependudukan.html

Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/alasan-india-menjadi-negara-
berkembang

Sumber : http://www.guruips.com/2015/12/negara-berkembang-india-
perekonomian.html

17
Sumber : http://herlien2009.blogspot.com/p/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_15.html

Sumber : https://alsafrijunerripandawa.wordpress.com/2016/07/27/pengertian-
kependudukan-menurut-para-ahli/

Sumber : http://adiatmojo1.blogspot.com/2012/10/pengertian-penduduk-masyarakat-
dan.html

Sumber : http://yosiharaelmasnun.blogspot.com/2017/05/ekonomi-pembangunan-di-
negara-brunei.html

Sumber :
https://www.academia.edu/21897101/Kebijakan_Pemerintah_Brunei_Darussalam_Mera
tifikasi_The_WHO_Framework_Convention_on_Tobacco_Control

Sumber : https://www.sumbersejarah.com/jumlah-penduduk-brunei-darussalam/

Sumber : http://www.ssbelajar.net/2014/07/negara-brunei-darussalam.html

18

Anda mungkin juga menyukai