Oleh :
Muhammad Adam A 1910814210017
Syahril Fadil Riyadi 1910814310014
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ADAM A 1910814210017
SYAHRIL FADIL RIYADI 1910814310014
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
INTISARI.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tinjuan Pustaka............................................................................................2
1.2.1 Definisi Natrium Nitrat..........................................................................2
1.2.2 Bahan Baku Natrium Nitrat...................................................................3
1.2.3 Kegunaan Natrium Nitrat.......................................................................3
1.3 Kapasitas Perancangan.................................................................................4
1.3.1 Ketersediaan Bahan Baku......................................................................4
1.3.2 Proyeksi Kebutuhan Natrium Nitrat di Indonesia..................................4
1.3.3 Kapasitas Komersial................................................................................6
1.4 Spesifikasi bahan..........................................................................................8
1.4.1 Sifat-Sifat Bahan Baku...........................................................................8
1.4.2 Sifat-Sifat Produk...................................................................................9
BAB II URAIAN PROSES......................................................................................2
2.1 Jenis-Jenis Proses..........................................................................................2
2.1.1 Proses Sintesis........................................................................................2
2.2 Uraian Proses...............................................................................................4
2.2.1 Tahap Persiapan Bahan Baku................................................................4
2.2.2 Tahap Reaksi..........................................................................................4
2.2.3 Tahap Pemisahan dan Pemurnian..........................................................5
2.3 Tinjauan Termodinamika.............................................................................6
2.3.1 Entalpi Pembentukan............................................................................6
2.3.2 Energi Bebas Gibbs.................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
INTISARI
Natrium nitrat merupakan padatan yang berwarna putih, yang mudah larut dalam air.
Natrium nitrat memiliki banyak kegunaan dalam industri kimia. Senyawa ini digunakan sebagai
komposisi bahan peledak dan dalam bahan bakar pada roket serta juga digunakan pada proses
pembuatan kaca. Bahan baku pembuatan natrium nitrat adalah asam nitrat dan natrium klorida
direaksikan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada kondisi operasi yang optimal
dengan suhu 60oC dan tekanan 1,5 atm. Hasil reaksi pada reaktor kemudian dipompa ke
evaporator kemudian dikristalkan dengan Crystalizer untuk memekatkan larutan natrium nitrat,
Cek jenis fontsehingga diperoleh produk natrium nitrat dengan kemurnian mencapai 98%.
Konversi pada reaktor pada proses ini mencapai 90%. Keluaran dari reaktor adalah campuran
nitrosil klorida dan klorin dalam fase gas yang merupakan produk atas, natrium klorida dan asam
nitrat yang tidak habis bereaksi serta natrium nitrat dan air dalam fase cair merupakan produk
bawah. komponen bawah evaporator berupa natrium klorida, air dan natrium nitrat selanjutnya
akan diumpankan ke dalam crystalizer dengan tipe swensen walker untuk dikristalkan dengan cara
menurunkan suhunya dari 120 ºC menjadi 30 ºC. Kristal yang telah terbentuk dikeringkan dengan
rotary dryer. Kristal natrium nitrat yang telah kering diangkut menuju ball mill untuk
disamaratakan ukurannnya kemudian diangkut ke dalam gudang penyimpanan.
Kata kunci: asam nitrat, natrium klorida, natrium nitrat, netralisasi, reaktor
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
– 2022) Untuk mengikuti tingkat permintaan maka pendirian pabrik ini sangat
diperlukan untuk dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan natrium nitrat
(NaNO3) dalam negeri. Jika kebutuhan natrium nitrat (NaNO 3) terpenuhi maka
dapat mengurangi ketergantungan impor dan diharapkan juga dapat membuka
lapangan kerja baru.
melalui destilasi fraksional dari asam nitrat, menghasilkan residu berupa natrium
bisulfat. Penyulingan emas biasanya menggunakan natrium nitrat untuk membuat
regia aqua hibrida yang melarutkan logam emas dari impuritis lainnya (Barnum,
2003).
Natrium nitrat digunakan bersama dengan kalium nitrat untuk meredam
panas dan baru-baru ini digunakan untuk mentrasfer panas dalam pembangkit
listrik tenaga surya. Natrium nitrat juga digunakan dalam industry air libah untuk
respirasi mikroorganisme fakultatif. Nitrosomonas, genus dari mikroorganisme,
mengkonsumsi nitrat dalam preferensi untuk menghasilkan oksigen, sehingga
memungkinkannya untuk tumbuh lebih cepat dalam air limbah.
Aplikasi yang kurang umum dari natrium nitrat adalah penggunaannya
sebagai oksidator pengannnti yang digunakan dalam kembang api sebagai
pengganti kalium nitrat, yang biasa diitemukan dalam bubuk hitam dan sebagai
komponen dalam kemasan dingin instan.
F = P (1+i)n ...(1.1)
Dari persamaan diatas dapat dihitung pertumbuhan impor natrium nitrat setiap
tahunnya dari tahun 2016 sampai 2022 yang dimuat pada Tabel 1.2 berikut
Peluang kapasitas produksi pada tahun 2023 (m3) dapat ditentukan dengan
persamaan (Peters dan Timmerhaus, 1991) :
m 1 + m2 + m3 = m4 + m5 ...(1.3)
m3 = (m4 + m5) – (m1 + m2) ...(1.4)
Keterangan :
m1 = nilai impor 2022 (ton/tahun) pabrik berdiri sehingga impor dihentikan, maka
m1= 0
m2= produksi pabrik dalam negeri (ton/tahun), pabrik di Indonesia berhenti
beroperasi, maka m2= 0
m3 = kapasitas pabrik yang akan didirikan pada tahun 2027 (ton/tahun)
m4 = nilai ekspor tahun 2022 (ton/tahun)
m5 = nilai konsumsi tahun 2022 (ton/tahun)
jadi m3 = (m4 + m5) – (m1 + m2)
= (0 + 2745.2567) – (0 + 0)
= 2745.2567 ton/tahun
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kebutuhan natrium nitrat pada tahun 2027
sebesar 2745.2567 ton/tahun.
tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Laos dan Australia masih begitu besar, dapat
dilihat dari data impornya. Sehingga sodium nitrat yang akan diproduksi tiap
tahun selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga mampu untuk di
eksor ke negara-negara tersebut. Pada Tabel 1.4 disajikan data impor natrium
nitrat di negara Malaysia, Viet Nam, Laos dan Australia pada tahun 2022
Tabel 1.4 Data Impor Natrium Nitrat di Negara Tetangga Tahun 2022
No Negara Impor (ton/tahun)
.
1 Malaysia 11.294,05
3 Australia 2.923,74
Total 14.217,79
(data.un.org,2023)
Dari data impor keempat negara tetangga diatas, dapat diprediksikan total
jumlah kebutuhan sodium nitrat di negara-negara tersebut sebesar 14.217,79
Ton/tahun. Sedangkan Kebutuhuhan sodium nitrat di dalam negeri sebesar 2.745
ton/tahun. Sehingga untuk mengurangi impor perlu dibangun pabrik NaNO3,
dengan pertimbangan perkiraan kebutuhan sodium nitrat di Indonesia pada tahun
2027 dan mempertimbangkan kapasitas produksi sodium nitrat komersial dari
pabrik yang telah ada di dunia serta memenuhi kebutuhan sodium nitrat sebanyak
8% dari negara-negara tetangga maka disimpulkan kapasitas pabrik Sodium Nitrat
sebesar 4000 ton/tahun dengan anggapan 330 hari kerja, diharapkan:
1. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 100% yang
diperkirakan pada tahun 2027 mencapai sekitar 2.745 ton/tahun.
2. Dapat memberikan keuntungan karena dapat membantu memenuhi 8 %
kebutuhan sodium nitrat dari negara yang memiliki impor tinggi terhadap
sodium nitrat (Malaysia dan Australia) sehingga memberikan keuntungan
9
B. Natrium Klorida
Rumus Molekul : NaCl
Berat Molekul : 58,45 g/mol
Wujud : kristal kubik padat
Warna : putih
Aroma : spesifik
Titik Didih : 1413 oC pada 1 atm
Titik Beku : 800,4 pada 1 atm
10
C. Klorin
Rumus Molekul : Cl2
11
BAB II
URAIAN PROSES
Dalam proses ini bahan baku NaCl dan HNO 3 direaksikan dalam Reaktor
Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada kondisi operasi yang optimal dengan
suhu 60oC dengan tekanan 1 atm karena kondisi tersebut merupakan kondisi
optimum untuk pembentukan sodium nitrat selain itu juga untuk menjaga asam
nitrat tetap bereaksi dengan sodium klorida membentuk sodium nitrat karena asam
nitrat kurang stabil jika pada suhu tinggi dan akan terdekomposisi menjadi gas
NO2H2O dan O2(othmer, 1997, vol 22) . Hasil reaksi pada reaktor kemudian
dipompa ke evaporator kemudian dikristalkan dengan Crystalizer untuk
memekatkan larutan natrium nitrat, sehingga diperoleh produk natrium nitrat
dengan kemurnian mencapai 98%. Konversi pada reaktor pada proses ini
mencapai 95% (US Patent 2,215,450).
14
2. Mereaksikan caustic soda (NaOH) dengan konsentrasi 30% dan asam nitrat
(HNO3) dengan konsentrasi 53%.
Proses ini berlangsung pada suhu 305-350°C pada tekanan vakum di dalam
reaktor fluidized bed. Reaksi ini akan menghasilkan produk natrium nitrat dengan
konversi sebesar 97-98% terhadap asam nitrat dengan kemurnian mencapai 95%
(US Patent 2,535,990). Perbandingan keunggulan dan kelemahan proses dapat
dilihat pada Tabel 2.1
15
b. Sintesis dari Sodium Klorida (NaCl) – Asam Nitrat (HNO3) berlangsung dalam
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) sehigga prosesnya relatif lebih
sederhana dibandingkan dengan sintesis dari SodiumKarbonat (Na2CO3) – Asam
Nitrat (HNO3) yang berlangsung dalam reaktor fluidized bed.
c. Sintesis dari Sodium Klorida (NaCl) – Asam Nitrat (HNO3) berlangsung pada
tekanan atmosferik sehingga proses produksi relatif lebih sederhana dibandingkan
dengan sintesis dari sodium karbonat (Na2CO3) – asamnitrat (HNO3)
2.2 Uraian Proses
Pembuatan natrium nitrat dengan proses sintesis ini dilakukan dalam
beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Tahap reaksi
3. Tahap pemisahan dan pemurnian
Produk bawah reaktor berupa natrium nitrat, air, asam nitrat, dan natrium
klorida akan diumpankan ke evaporator untuk mengurangi kadar air dan asam
nitrat yang masih tersisa. Komponen air dan asam nitrat hasil dari proses
evaporasi akan dialirkan menuju waste water treatment yang sebelumnya
didinginkan terlebih dahulu pada kondensor 2. Sedangkan komponen bawah
evaporator berupa natrium klorida, air dan natrium nitrat selanjutnya akan
diumpankan ke dalam crystalizer dengan tipe swensen walker untuk dikristalkan
dengan cara menurunkan suhunya.
Kristal natrium nitrat dari crystalizer diumpankan menuju centrifuge untuk
memisahkan sebagian air dan natrium klorida yang kemudian dialirkan menuju
waste water treatment. Kristal natrium nitrat hasil pemisaha pada centrifuge
dibawa menggunakan screw conveyor untuk diumpankan ke dalam rotary dryer ,
bersamaan dengan pemasukan kristal natrium nitrat dialirkan udara yang berasal
dari blower udara untuk membantu proses proses pengeringan. Sebelum masuk ke
dalam rotary dryer, udara dipanaskan dalam heater udara . Aliran masuk udara
panas ke dalam rotary dryer berlawanan (counter current) dengan aliran masuk
kristal natrium nitrat. Oleh karena itu perlu dipisahkan lagi dengan menggunakan
cyclone yang mana partikel berat akan jatuh ke bawah.
18
Kristal natrium nitrat yang keluar dari rotary dryer diumpankan ke dalam
ball mill bersamaan dengan partikel debu yang keluar dari cyclone untuk
dikecilkan ukurannya hingga 0,05 mm. serbuk natrium nitrat kemudian
diumpankan ke dalam screen , yang mana natrium nitrat yang masih berukuran >
0,05 mm akan di kembalikan ke dalam ball mill. Serbuk natrium nirat hasil
penyaringan diangkut ke dalam bin natrium nitrat menggunakan bucket elevator.
Produk natrium nitrat dari bin akan dikemas pada unit pengemasan. Selanjutnya
disimpan dalam gudang produk dan siap dipasarkan.
o
pembentukan (ΔHf°) pada 25 C untuk masing–masing komponen dapat
dilihat pada
Tabel 2.2 Tabel Daftar Harga ∆Hf Masing-Masing Komponen
Komponen ∆Hf (kJ/mol) Referensi
4HNO3 -135,1
3NaCl -411,2
3NaNO3 -467
Yaws,1999
NOCl 51,7
Cl2 0
2H2O -241,8
= ΔHf°
= (-1832,9) – (-1774)
= -58,9 kJ/mol
Data entalpi pembentukan (ΔHf°) pada suhu (343 K) operasi untuk masing-
masing komponen dapat dilihat pada Tabel 2.3:
Senyawa A B C D E
HNO3 214,478 -0,767 0,00149 -3E-07 0
NaCl 41,293 0,0336 -1,4E-05 0 0
NaNO3 65,554 1,01 -0,00246 0 0
NoCl 28,591 0,0758 -9,4E-05 6,04E-08 -1,5E-11
Cl2 27,213 0,0304 -3,3E-05 1,59E-08 -2,7E-12
H2O 92,053 -0,04 -0,00021 5,35E-07 0
(Yaws, 1999)
= 10,4 kj/mol
∆H Air = AT + (B/2)T2 + (C/3)T3 + (D/4)T4
20
= 27,5 kj/mol
∆Hoperasi = ∆H°f298 + ∆H°f333
= -58,9 +((47,5 + 12,9 + 10,4 +27,5) – (46,3 + 15,4))
= -22,3 kj/mol
(298,15)
Karena harga ΔHf° bernilai negatif, maka reaksi bersifat
eksotermis. (Yaws, 1998).
o o o
ΔG 298,15 = ΔG 298 produk – ΔG 298 reaktan
o o
= ΔG 298 (3NaNO3 + NOCl+ Cl2+ 2H2O) – ΔG 298,15 (4HNO3+10H2SO4 +
3NaCl)
o o
= ΔG 298 (-365,9 + 66,1 + 0 + (-22,8)) - G 298 (-74,7 + (-384,1))
= (-1488,8) – (-1451,4)
= -37,4 kJ/mol
Berdasarkan hasil perhitungan energi bebas Gibbs menunjukkan bahwa
o
ΔG 298,15 bernilai negatif sehingga terbukti reaksi terjadi secara spontan.
Penentuan arah reaksi berjalan secara reversible atau irreversible dapat
diketahui dari harga kesetimbangan kimia.
o
ΔG 298,15 = -R T ln K .......(Dogra, 1990)
ln K = - ΔGo 298,15 / R T
37 , 4 kJ
ln K ¿ =320,9593
0,008314 kJ mol . K . 298 , 15 K
K = 2,7144
K 333 −(−955 , 8) 1 1
¿ 139
= x( − )
2,459 x 10 0,008314 333 298
22
Pembentukan NaNO3 dari NaCl dan HNO3 pada temperatur 60oC pada
tekanan 1 atm reaksi ini merupakan reaksi orde 2 merupakan reaksi orde
2(Nist,2011) dengan persamaan reaksi sebagai berikut (Levenspiel, 1999):
(-ra) = k.(CA)(CB)
k.[CAo(1-XA)][CBo-(CAo.XA)]
24
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, Lloyd E., Edwin H. Young. 1959. Process Equipment Design. John
Wiley & Sons. USA.
Cheetam.co.id
https://cheetham.co.id/id/home/about/sub/
Diakses pada Maret 2023
Fatma Gassara, Anne Patricia Kouassi, Satinder Kaur Brar, Khaled Belkacemi. 2015.
Green Alternatives to Nitrates and Nitrites in Meat-based Products. Journal of
Food Science and Nutrition, 10.1080/10408398.2013.812610, 56, 13 (2133-
2148)
Haynes, William M. (2011). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-92)
https://comtrade.un.org/data/
Diakses pada Maret 2023.
25
26
Levenspiel, O. (1999) Chemical Reaction Engineering. 3rd Edition. John Wiley &
Sons, New York
US Patent 2.539.990. Stengel, A.L. dan Haute, T. (1950): Production of Sodium Nitrate
Zumdahl, Steven S. 2009. Chemical Principles 6th Ed. Houghton Mifflin Company.
USA