Anda di halaman 1dari 23

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN KE-1-2: UNIT PENYEDIA BAHAN BAKAR

Mata Kuliah : Utilitas

Dosen Pengampu: Dicky Tri Jatmiko, M.T.

PENGANTAR :

Utilitas (Utility) yang memiliki arti adalah keperluan/kebutuhan. Didalam proses

industri atau pabrik, utility memiliki peran yang sangat vital bagi berjalannya proses

produksi guna menunjang ataupun memenuhi suatu proses produksi agar dapat berjalan

lancar dengan standar yang telah ditentukan. Salah satu peran dalam unit utility adalah

penyediaan bahan bakar. Unit penyediaan bahan bakar mempunyai tugas menyediakan

atau menyimpan bahan bakar yang kemudian digunakan untuk menggerakkan boiler dan

generator. Bahan bakar yang digunakan boiler ataupun generator bermacam-macam dari

yang populer batubara dan minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, energi nuklir dan

lain-lain. Boiler dan generator merupakan bagian terpenting dari suatu proses industri

kimia. Oleh karena itu, penyediaan bahan bakar menjadi suatu komponen yang sangat

penting didalamnya.

Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak

bumi dan batu bara. Bahan bakar fosil itu berasal dari pelapukan sisa organisme, baik

tumbuhan maupun hewan. Pembentukan bahan bakar fosil ini memerlukan ribuan sampai

jutaan tahun. Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi telah digunakan dengan laju yang

jauh lebih cepat dari pada proses pembentukannya. Oleh karena itu, dalam waktu yang

tidak terlalu lama lagi bahan bakar fosil akan segera habis. Untuk menghemat penggunaan

minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan

berbagai bahan bakar alternatif yang terbarukan seperti biofuel, biogas, biomassa, dan lain

sebagainya.

TUJUAN PERKULIAHAN :

Pada pertemuan ini akan dijelaskan hal-hal yang terkait dengan Unit Penyedia Bahan Bakar

dalam utilitas suatu industri. Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan

mampu :
1. Menjelaskan pengertian serta jenis-jenis bahan bakar dalam dunia industri

2. Menjelaskan peranan unit penyediaan bahan bakar dalam proses indutri

3. Menjelaskan bahan bakar dalam pembangkit tenaga listrik

URAIAN MATERI:

DESKRIPSI MATERI

Bahan bakar diartikan sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses

pembakaran tersebut dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor. Bahan bakar

dapat berbentuk bahan padat, cair, atau gas yang dapat bereaksi dengan oksigen (udara)

secara eksoterm. Panas dari reaksi eksoterm tersebut dapat langsung digunakan untuk

pemanasan atau sering juga diubah dulu menjadi bentuk energi lain (biasanya menjadi

uap).

Besaran yang penting pada bahan bakar ialah panas rendah (lower calorific value),

yang menyatakan banyaknya panas yang umumnya diperoleh pada pembakaran dalam

keadaan normal. Besaran ini dinyatakan dalam satuan kkal/kg, kJ/kg, kkal/ml atau kJ/mI.

Makin halus ukuran bahan bakar, makin cepat bahan tersebut terbakar dan makin mudah

penakaran dan pengaturan dilakukan. Di samping itu, kelebihan udara yang diperlukan

untuk pembakaran lebih kecil. Ini berarti temperatur menjadi lebih tinggi. Sebagai contoh

penggunan kalor dari proses pembakaran secara langsung adalah : untuk memasak di

dapur-dapur rumah tangga, instalasi pemanas, sedang contoh penggunaan kalor secara

tidak langsung adalah : kalor diubah menjadi nergi mekanik, misalnya pada motor bakar ;

kalor diubah menjadi energi listrik, misalnya pada pembangkit listrik tenaga diesel ; tenaga

gas dan tenaga uap.

2.2 Jenis Bahan Bakar

1. Bahan Bakar Menurut Sumbernya

1) Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil terbentuk karena adanya proses alamiah berupa pembusukan dari

organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Dinosaurus, pepohonan, dan hampir semua

mahluk hidup yang mati, terendapkan di tanah.


Berdasarkan bentuknya, bahan bakar fosil dibagi menjadi:

a. Bahan Bakar Cair (BBM)

Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil (minyak)

Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan hydrogen yang

disebut dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang dimulai

dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap selama jutaan tahun.

Pada umumnya terjadi jauh dibawah dasar lautan. Material-material organik tersebut

berubah menjadi minyak dan gas akibat efek combinasi temperatur dan tekanan di dalam

kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-reservoir

minyak dan gas.

BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons yang berasal dari minyak bumi, dan sering

pula terdiri dari campuran-campuran lain. Sifat mudah menguap di dalam mesin

menentukan jenis hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada BBM. Sifat mudah

menguap tersebut disebut dengan volatility. Karena minyak bumi mentah mempunyai

kadar volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM, maka BBM harus dipisahkan dari

minyak bumi mentah melalui

proses destilasi, namun karena dengan proses tersebut jumlah BBM yang diperoleh

sangat sedikit maka minyakk bumi mentah harus melalui proses penyulingan yang lebih

komplek. Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan mengubah kadar volatility

hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM menjadi sama dengan

BBM.BBM yang dihasilkan merupakan campuran dari hydrocarbon-hydrocarbon dengan

kadar volatility yg sama.

Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak bumi

mentah asalnya, metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari sifat zat-zat

campuran yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM. Minyak bumi terdiri dari

bermacam-macam jenis hidrokarbon, namun hanya beberapa jenis yang dominan antara

lain :

• Jenis Parafin (CnH2n+2) mempunyai sifat sangat stabil, reaksi dengan gas chloor,

banyak terdapat hampir pada semua jenis minyak bumi. Paraffin wax (lilin) adalah

rangkaian yang lurus dan bercabang.


• Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terdiri dari senyawa tidak jenuh, mudah

bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang titik

didihnya rendah tidak terdapat dalam minyak bumi tetapi biasanya terdapat pada

minyak hasil perengkahan (cracking).

• Jenis Naphthene (CnH2n) meskipun mempunyai tipe sama dengan Olefin, nam

un memiliki sifat yang berbeda. Naphthene memiliki senyawa cincin (cyclic

compounds) yang jenuh, sedangkan Olefin senyawa lurus yang antara karbonnya

ada senyawa tak jenuh.

• Jenis Aromatik (CnH2n-6) biasa disebut jenis benzene, jenis ini mudah bereaksi

dengan senyawa organik lain. Minyak bumi jarang yang mengandung senyawa

benzene atau

toluene, tetapi minyak bumi dari Sumatra dan Kalimantan mengandung senya

wa aromatik.

• Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya hampir sama dengan olefin tetapi lebill aktif,

bahkan dapat membentuk polimer dengan senyawa tidak jenuh lainnya menjadi

molekul yang besar semacam karet (gum). Jenis diolefin tidak ada dalam minyak

bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan

Beberapa hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah :

• Elpiji (liquid pressure gas) adalah bahan bakar gas yang dipakai dirumah tangga,

restoran dan kantor. Merupakan bahan bakar yang bersih dan praktis, sejenis bahan

bakar gas yang juga digunakan untuk kendaraan disebut BBG dan ada juga yang

digunakan sebagai bahan baku berbagai produk disebut LNG (liquid natural gas)

• Gasoline adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45% total produk minyak

bumi diupayakan menjadi BBM ini. Produk ini kebanyakkan berasal dari proses

sekunder karena disaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini di Indonesia

disebut Premium, Super dan atau benzole. Penggunaannya untuk kendaraan

penumpang, motor dan pesawat terbang yang tidak bermesin jet.

Spesifikasi bahan bakar minyak ini antara lain :

• Pertamak Plus adalah bahan bakar motor bensin tanpa timbal yang diproduksi dari

High Octane Mogas Component (HOMC) yang berkualitas tinggi ditambah dengan

bahan aditif generasi terbaru sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan


pabrikan kendaraan bermotor. Bahan bakar ini diformulasikan khusus untuk

memenuhi tuntutan akan bahan bakar minyak yang dapat melayani mesin yang

bekerja pada kompresi tinggi tetapi ramah lingkungan dan lebih aman terhadap

kesehatan manusia. Pertamak plus mempunyai angka oktan minimal 95 dimana

angka oktan ini lebih tinggi dari premix dan premium. Pertamax plus dipasarkan

tanpa diberi pewarna (bening) direkomendasikan untuk kendaraan keluaran tahun

1992 keatas atau kendaraan yang menggunakan katalistik converter.

• Pertamax adalah bensin tanpa timbal dengan kandungan aditif generasi mutakhir

yang dapat membersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruang bakar dari

carbon. Mempunyai angka oktan 92 dan dapat digunakan pada kendaraan dengan

kompresi yang tinggi.

• Premium Tanpa Timbal (SuperTT)

adalah bahan bakar motor bensin yang tidak mengandung timbale dan kompo

nen HOMC. Bahan bakar ini dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan

Catalitic Conventer.

• Premium adalah bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan

mengandung timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada premium ini

diakibatkan oleh penambahan. Umumnya premium digunakan untuk bahan bakar

motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan bakar ini sering

juga disebut sebagai gasoline atau petrol dan tidak boleh digunakan pada kendaraan

yang dilengkapi catalytic conventer. Bila bahan bakar yang mengandung timbal

digunakan pada kendaraan yang dilengkapi dengan catalytic conventer, akan

menyebabkan pori-pori katalis tertutup oleh bahan timbal ini dan menyebabkan

hilangnya kemampuan katalitic conventer sebagai katalis konversi emisi

pencemaran menjadi emisi yang bersahabat dengan lingkungan.

• Kerosene adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan mudah menguap.

Kebutuhan BBM ini lebih rendah dari pada gasoline. Sebelumnya kerosene ini

digunakan untuk lampu penerangan sehingga sering disebut minyak lampu. Saat ini

digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian. Pemakaian

kerosene dinegara-negara berkembang sangat tinggi. Saat ini dugunakan juga untuk
BBM pesawat terbang yang menggunakan mesin jet disebut DPK (double purpose

kerosine).

• Minyak diesel (Solar), pemakaian BBM ini terus-menerus meningkat, karena makin

pesatnya laju ekonomi. Penggunaan BBM ini untuk transportasi darat, laut dan

mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat ini juga

banyak yang menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif lebih murah.

• Industrial diesel oil (IDO), BBM ini khusus untuk keperluan industri lebih berat dari

pada solar (ADO), namun di Indonesia tidak dibedakan. Disamping itu digunakan

untuk mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel oil).

• Residual fuel oil fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam perdagangan disebut

minyak bakar atau residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini digunakan untuk

ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain khusus untuk burnernya. Harganya

lebih murah dari pada IDO.

• Minyak pelumas merupakan sebagian kecil dari produk minyak bumi. Namun

merupakan produk yang paling penting karena diperlukan untuk melumasi

permukaan bagian mesin yang saling, bergesekan dan bergerak untuk mencegah

keausan. Misalnya silinder motor bakar, turbin, gear-box dan sebagainya.

• Gemuk (greases) merupakan pelumas yang berbentuk padat, digunakan untuk

bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang tidak

boleh bocor.

• Lilin (wax) merupakan hasil samping dari kilang minyak pelumas. Penggunaan lilin

untuk packing agar menjadi "water proof" atau "vapor proof" untuk kontainer. Kotak

roti

dan atau makanan yang dibekukan, juga digunakan untuk membuat cetakan (

mold) bagian mesin dan juga untuk upacara-upacara tradisional.

• Aspal, dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu, digunakan untuk jalan dan

untuk campuran industi atap bangunan.

• Kokas (petroleum coke disebut juga green coke) hasil samping produk proses

perengkahan residu, berbentuk padat. Kokas digunakan juga untuk bahan bakar,

dan juga untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Beberapa pabrik
menggunakan untuk membuat elektroda batang las dan blasting logam, kompound

(ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi.

• Carbon black adalah hasil samping produksi proses perengkahan, penggunaannya

untuk pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta cetak, pabrik cat, pabrik

piring dan sebagainya.

• Produk Petrokimia (petrochemical) ini merupakan nama umum dari produk minyak

bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene, cyclohexane, dan phenol

yang merupakan senyawa organik, sedangkan yang anorganik seperti amonia dan

hidrogen peroksida.

• Produk Petrokimia lanjutan (Secondary petroleum product) merupakan produk

yang setiap tahun selalu bertambah, karena penemuan baru. Misainya berjenis-jenis

detergen untuk bahan pencuci, bermacam-macam karet sintetik, dan bermacam-

macam fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan. Produk ini termasuk

beberapa produk plastik polyethylene, line, cat dengan bahan dasar plastik, politur,

dan coating lantai dan sebagainya.

b. Bahan Bakar Padat

Bahan bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi energy.

Contohnya adalah batubara. Sifat fisik batubara termasuk nilai panas, kadar air, bahan

mudah menguap dan abu.Sifat kimia batubara tergantung dari kandungan berbagai bahan

kimia seperti karbon,hidrogen, oksigen, dan sulfur.Nilai kalor batubara beraneka ragam

dari tambang batubara yang satu ke yang lainnya.

c. Bahan Bakar Gas

Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas:

- Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam: gas alam, Metan dari

penambangan batubara

- Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat: Gas yang terbentuk dari

batubara, Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa,dari proses industri lainnya

(gas blast furnace)

- Gas yang terbuat dari minyak bumi: Gas Petroleum cair (LPG), Gas hasil

penyulingan, Gas dari gasifikasi minyak, Gas-gas dari proses fermentasi


Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair (LPG), gas

alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dll. Nilai panas

bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal meter kubik (kKal/Nm3)

ditentukan pada suhu normal (20 0C) dan tekanan normal (760 mm Hg).

LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase

hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan

dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan (C3H8),

Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen (C4H8). LPG merupakan

campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun

dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup

besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya,

disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika

menguap membentuk gas dengan volum sekitar 250 kali.

Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang

tidak memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak

menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih ringan dari

udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi kebocoran. Metan merupakan

kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah sekitar 95% dari volum total. Komponen

lainnya adalah: Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam

jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan

komponen terbesar dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan

sifat-sifat gas alam terhadap bahan bakar lainnya.

2.3 Penggunaan Bahan Bakar Dalam Industri

1. Batu Bara

A. Pengertian Batu bara

Batubara adalah bahan bakar hidrokarbon padat yang berasal dari sedimen organik

yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara

biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan

serta temperatur yang tinggi pada kurun waktu yang sangat lama.
B. Klasifikasi Batu Bara

1. Peat / gambut, (C60H6O34) Warna coklat,Material belum terkompaksi,

Mernpunyai kandungan air yang sangat tinggi, Mempunyai kandungan karbon

padat sangat rendah, Mempunyal kandungan karbon terbang sangat tinggi,

Sangat mudah teroksidasi, Nilai panas yang dihasilkan amat rendah.

2. Lignit / Brown coal, (C70H5O26 ) Warna kecoklatan,Material terkompaksi namun

sangat rapuh, Mempunyai kandungan air yang tinggi, Mempunyai kandungan

karbon padat rendah, Mempunyai kandungan karbon terbang tinggi,Mudah

teroksidasi, Nilai panas yang dihasilkan rendah, Batubara peringkat terendah

sebagai bahan bakar untuk PLTU .

3. Sub-bituminous (C75H5O21) Sub-bituminous lebih lunak dari batubara

bituminous, tetapi relatif lebih keras daripada lignit. Kadar air batubara jenis ini

lebih rendah dari lignit.

4. Bituminous (C80H5O16) Batubara bituminous mengandung kelembaban rendah

dan lebih keras dibandingkan batubara sub-bituminous dan lignit.

5. Anthracite (C94H3O4) Batubara paling keras dengan kandungan karbon tertinggi,

serta dengan kelembaban dan kandungan abu terendah. Kualitas anthracite jauh

lebih tinggi daripada bituminous, sub-bituminous, dan lignit.Ciri-cirinya adalah

:Warna hitam mengkilat,Material terkompaksi dengan kuat, Mempunyai

kandungan air rendah, Mempunyai kandungan karbon padat tinggi,

Mempunyai kandungan karbon terbang rendah, Relatif sulit teroksidasi, Nilai

panas yang dihasilkan tinggi.

C. Proses Pengolahan Batu Bara

1. Gasifikasi

Secara sederhana, gasifikasi adalah proses konversi materi organik

(batubara, biomass atau natural gas) biasanya padat menjadi CO dan H2

(synthesis gases) dengan bantuan uap air dan oksigen pada tekanan atmosphere

atau tinggi. Rumus sederhananya: Coal + H2O + O2 → H2 + CO


2. Fisher Tropsch

adalah sintesis CO/H2 menjadi produk hidrokarbon atau disebut

senyawa hidrokarbon sintetik/ sintetik oil. Sintetik oil banyak digunakan

sebagai bahan bakar mesin industri/transportasi atau kebutuhan produk

pelumas (lubricating oil).

3. Hidrogenasi

adalah proses reaksi batubara dengan gas hydrogen bertekanan

tinggi. Reaksi ini diatur sedemikian rupa (kondisi reaksi, katalisator dan

kriteria bahan baku) agar dihasilkan senyawa hidrokarbon sesuai yang

diinginkan, dengan spesifikasi mendekati minyak mentah. Sejalan

perkembangannya, hidrogenasi batubara menjadi proses alternatif untuk

mengolah batubara menjadi bahan bakar cair pengganti produk minyak

bumi, proses ini dikenal dengan nama Bergius proses, disebut juga proses

pencairan batubara (coal liquefaction).

D. Pemanfaatan Batu Bara sebagai Bahan Bakar

Sebagai bahan bakar, batubara dapat dimanfaatkan untuk :

• mengubah air menjadi uap didalam suatu ketel uap atau boiler PLTU

sehingga menghasilkan listrik

• membakar bahan pembuat klinker di pabrik semen

• sebagai bahan bakar di industri-industri kecil

• Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri aluminum. Bahan

ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari proses oksidasi besi pada industri

baja. Batubara mendukung proses pengolahan oksidasi besi yang

menghasilkan panas tinggi. Baja yang dihasilkan dari olahan besi akan

dipisahkan sesuai dengan kualitas.

• Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah

industri kertas. Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam sebuah

mesin pengolahan serat untuk industri bahan baku kertas.


E. Contoh Pemanfaatan Batu Bara Sebagai Bahan Bakar PLTU

Prinsip kerja PLTU batubara secara singkat adalah sebagai berikut :

1. Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor (14) kemudian

dihancurkan dengan the pulverized fuel mill (16) sehingga menjadi tepung batubara.

2. Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas (24) oleh forced

draught fan (20) sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar (batu bara).

3. Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara disemprotkan

kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan api.

4. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air tersebut akan

dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung boiler (17) untuk

memisahkan uap dari air yang terbawa.

5. Selanjutnya uap dialirkan ke superheater(19) untuk melipatgandakan suhu dan tekanan

uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang meyebabkan pipa ikut

berpijar merah.

6. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber tenaga turbin

tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3 tingkatan.

7. Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam governor

valve (10) secara manual maupun otomatis.


8. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi (11) akan sangat berkurang

drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater (21) untuk meningkatkan

suhu dan tekanannya kembali.

9. Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin

tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang (9), dan keluarannya langsung digunakan

untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah (6).

10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih, sehingga

perlu di alirkan ke condensor (8) agar menjadi air untuk dimasak ulang.

11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator (12) oleh feed pump (7) untuk

dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater (13) yang panasnya bersumber dari high

pressure set, kemudian ke economiser (23) sebelum di kembalikan ke tabung boiler(17).

12. Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam cooling tower (1)

, dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower. kemudian air yang

sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air pendingin ulang.

13. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase (5),

Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah ( 20-25 kV).

14. Dengan menggunakan transformer 3 phase (4) , tegangan dinaikkan menjadi tegangan

tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi 3 phase.

15. Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap(26) agar melewati

electrostatic precipitator (25) untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yg sudah disaring

akan dibuang melalui cerobong (27)

2. Bahan Bakar Solar dan Pembakaran Motor Diesel

Sifat utama dari bahan bakar diesel, bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil

atau solar, adalah suatu campuran dari hydrocarbon yang telah di distilasi setelah bensin

dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200 sampai 340 C. Sebagian besar

solar digunakan untuk menggerkkan mesin diesel. Bahan bakar diesel mempunyai sifat

utama sebagai berikut.

• Tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan dan berbau.

• Encer dan tidak menguap dibawah temperatur normal.

• Mempunyai titik nyala tinggi (40 C-100 C).


• Terbakar spontan pada 350 C, sedikit dibawah temperatur bensin yang

terbakar sendiri sekitar 500 C.

• Mempunyai berat jenis 0,82-0,86.

• Menimbulkan panas yang besar (sekitar 10.500 kcal/kg).

• Mempunyai kandungan sulfur lebih besar dibanding bensin.

A. Syarat-Syarat Solar

1. Mudah terbakar : Waktu tertundanya pembakaran harus pendek/singkat

sehingga engine mudah dihidupkan. Solar harus dapat memungkinkan

engine bekerja lembut dengan sedikit knocking.

2. Tetap encer pada suhu dingin (tidak mudah membeku) : Solar harus tetap

cair pada temperatur rendah sehingga engine akan mudah dihidupkan dan

berputar lembut.

3. Daya Pelumasan : Solar juga berfungsi sebagai pelumas untuk pompa

injeksi dan nosel. Oleh jarena itu harus mempunyai sifat daya pelumas yang

baik.

4. Kekentalan : Solar harus mempunyai kekentalan yang memadai sehingga

dapat disemprotkan oleh injektor.

5. Kandungan Sulfur : Sulfur merusak pemakaian komponen engine, dan

kandungan sulfur solar harus sekecil mungkin.

6. Stabil : Tidak berubah alam kualitas, tidak mudah larut selama disimpan.

B. Keuntungan dan Kekurangan

Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula:

• Desain dan instalasi relatif sederhana

• Peralatan bantu (Auxilary equipment) relatif sederhana

• Waktu pembebanan relatif singkat

Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:

• Mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi

yang tinggi
• Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 300 bar (30

Mpa, 4.400 psi)

• Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar

pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat

besar

• Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak fosil yang

relatif lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang

menggunakan bahan bakar jenis lainnya, seperti gas dan batubara.

C. Pemanfaatan Diesel (Solar) Sebagai Bahan Bakar PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga

Diesel)

Keterangan:

1. Tangki penyimpanan bahan baker.

2. Penyaring bahan bakar.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).

4. Pengabut.

5. Mesin diesel.

6. Turbo charger.

7. Penyaring gas pembuangan.

8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).

9. Generator.
10. Trafo.

11. Saluran transmisi.

D. Prinsip Kerja PLTD

Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam tanki

penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan

didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar

minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), disini

bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar

adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank dipompakan ke convertion kit

(pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start

melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Didalam

turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan

pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar

(combustion chamber).Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk

BBM) kemudian diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion chamber).

Dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan

udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50 atm),

sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan

dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar

sehingga akan enyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada

poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan

dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan

batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik

torak akandiubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya

gerak rotasi poros engkol jugdiubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah

kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator.

Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral

listrik (ggl). Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo

step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai kebeban.Prinsip kerja trafo berdasarkan

hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet

dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan

pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada

kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan

menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi

sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda

tegangan.

Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban. Disisi

beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi

primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi

listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.

Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas

yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan

selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.

Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka dan

siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran

panas diatmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke atmosfer.

Bagian-bagian PLTG

1) Transfer pump, pompa yang berfungsi untuk memindahkan fluida yang berupa

HSD oil dari tank menuju ruang bakar.

2) Kompressor, mengambil udara atmosfer dan merubahnya menjadi udara bertekanan

tinggi untuk membantu proses pembakaran di ruang bakar. Kompresor terdiri dari

intake air filter, Inlet Guade Van (IGV), sudu-sudu tetap dan sudu-sudu jalan yang
berjumlah 19 stages. Adapun fungsinya untuk menarik udara luar masuk ke ruang

bakarsebagai proses pembakaran dan media pendingin.

3) Combustion Chamber, ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat pembakaran

bahan bakar pada system turbin gas.

4) Turbine, gas turbin yang berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga

menghasilkanenergi mekanis untuk menggerakkan generator

5) Generator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik.

PRINSIP OPERASI PLTG

Turbin gas suatu PLTG berfungsi untuk mengubah energi yang terkandung di

dalam bahan bakar menjadi mekanis. Fluida kerja untuk memutar Turbin Gas adalah gas

panas yang diperoleh dari proses pembakaran.

Proses pembakaran memerlukan tiga unsur utama yaitu :

1. Bahan Bakar

2. Udara

3. Panas

Dalam proses pembakaran ini bahan bakar disuplai oleh pompa bahan bakar (fuel

oil pump) apabila digunakan bahan bakar minyak, atau oleh kompresor gas apabila

menggunakan bahan bakar gas alam. Pada umumnya kompresor gas disediakan oleh

pemasok gas tersebut. Udara untuk pembakaran diperoleh dari kompresor utama,

sedangkan panas untuk awal pembakaran dihasilkan oleh ignitor (busi). Proses pembakaran

dilaksanakan didalam Combustion Chamber (ruang bakar). Energi mekanis yang dihasilkan

oleh turbin gas digunakan untuk memutar generator listrik, sehingga diperoleh energi

listrik. Tentu saja untuk dapat berjalannya operasi PLTG dengan baik perlu dilengkapi

dengan alat-alat bantu, kontrol, instrumentasi, proteksi, dan sebagainya.


SIKLUS PLTG:

1. Fuel Station.

2. Pumping House.

3. Fuel Pump.

4. Electrik Power Diesel.

5. Air Filter.

6. Compressor.

7. Combustor.

8. Gas Turbin.

9. Stack.

10. Generator Main Transformer.

11. Switch Yard.

12. Sutet.

13. Gas Line.

Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui katup,

udaraditekan masuk ke dalam compressor. Udara ditekan masuk ke dalam combustor

dengantekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar

dengantemperatur 2000 – 30000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal

dengantemperature dan tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 9000C . Dari energi
panas yangdihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana

didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan

tekananmengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi.

Selanjutnyaenergi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar

generator hinggamenghasilkan energi listrik. Siklus kerja dari PLTG biasa dsebut dengan

siklus Brayton.Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

• Siklus PLTG berurut sebagai berikut :

1) Pertama-tama udara ditekan dengan kompresor ke Ruang bakar

2) Di Ruang bakar udara dibakar dengan bahan baker gas alam

3) Udara yang dibakar akan menghasilkan gas dengan tekanan dan temperature yang

sangat tinggi.

4) Selanjutnya gas dialirkan ke turbin untuk memutar turbin, generator dikoppel secara

langsung dengan turbin, dengan demikian bila turbin berputar maka generator

berputar. Kompressor juga seporos dengan turbin. Jadi tekanan gas yang dihasilkan

dari ruang bakar selain memutar turbin juga untuk memutar compressor.

5) Selanjutnya gas dari turbin dibuang kembali ke udara.

• Siklus Brayton terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Siklus Brayton Terbuka (Open Cycle Gas Turbine).

Udara segar pada kondisi ambien (atmosfir) disedot masuk ke dalamkompresor, dimana

terjadi peningkatan suhu dan tekanan. Udara bertekanan tinggidiproses di dalam ruang

pembakaran, dimana bahan bakar dibakar pada tekanankonstan. Gas temperatur tinggi

yang dihasilkan kemudian masuk turbin, di mana gastemperatur tinggi dan bahan bakar

dibakar pada tekanan atmosfer sehinggamenghasilkan tenaga. Gas buang yang dihasilkan

turbin dibuang keluar (tidakdisirkulasikan kembali), menyebabkan siklus harus

diklasifikasikan sebagai siklusterbuka.

2. Siklus Brayton Tertutup (Close Cycle Gas Turbine).

Cara kerja turbin gas siklus tertutup, secara keseluruhan hampir sama dengansiklus

terbuka, yaitu di sini proses kompresi dan ekspansi tetap sama, akan tetapi proses

pembakaran digantikan oleh masukan kalor tekanan konstan dari sumbereksternal, dan
proses pembuangan digantikan oleh pembuangan kalor tekanan konstan pada suhu

ambien.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal

dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit

listrik.PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik

ketikadaya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga

setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit

berkisar dari 40MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005

mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia,

dengan 441diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut

menyuplai17% daya listrik dunia.

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pada PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi

reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di

dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar

turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.

Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar

bekas dalam bentuk padat.


3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi

surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara

langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi

surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan

efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin

dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari kesatu titik

untuk menggerakkan mesin kalor.

Prinsip Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi

energi listrik menggunakan efek fotoelektrik.Dibuat pertama kali pada tahun 1880 oleh

Charles Fritts.

Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang

menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik.Solar

panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan

lapisan panel N di bagian bawah.Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari

menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton

mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus

listrik.

Sel surya memiliki banyak aplikasi.Mereka terutama cocok untuk digunakan bila

tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,

kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat

dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik

dalam sebuah pengaturan net metering.

Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel surya diantaranya

Sillicon, Titanium Oksida, Germanium, dll.

Hingga tahun 1980-an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell masih sangat rendah

sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup

seorang Australia mengendarai mobil bertenaga surya pertama untuk jarak 4000 km dalam

waktu 20 hari dengan kecepatan maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South
Wales Australia memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu

cahaya matahari.Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell

technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk "thin

film photovoltaic solar cell."Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong

komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.

Tenaga matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan dua cara:

· Photovoltaic (PV device) atau Solar Cell, yaitu mengubah cahaya matahari langsung

menjadi listrik.Cara ini umumnya digunakan di daerah terpencil yang belum ada jaringan

listrik konvensional. Penggunaan photovolaic banyak digunakan untuk kalkulator, jam

tangan, rambu-rambu jalan, lampu penerangan taman dsb.

· Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik yaitu panas

yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan untuk memanaskan suatu

cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga generator.

Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel surya photovoltaic yaitu photon dari

cahaya matahari menabrak electrons menjadi suatu energi yang lebih tinggi sehingga terjadi

listrik. Istilah photovoltaic menjelaskan mode operasi suatu photodiode dimana arus yang

melalui device selururuhnya terjadi karena adanya perubahan induksi tenaga

cahaya.Hampir semua peralatan photovoltaic adalah berupa photodiode.

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus

disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter

untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat

elektronik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/ryanhutamaputera.wordpress.com/2012/05/05/pltu-

batubara/amp/

http://bmj.co.id/tentang-genset/pembangkit-listrik-tenaga-diesel/

http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/pembangkit-listrik-tenaga-surya-

plts.html?m=1

https://rakhman.net/power-plants-id/prinsip-kerja-boiler/

https://id.scribd.com/document/366990853/Bahan-Bakar-Pabrik-docx

http://ichaismi.blogspot.com/2015/09/makalah-bahan-bakar-alternatif.html

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190507/79/919435/inilah-lokasi-

bahan-bakar-nuklir-uranium-dan-thorium-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai