Anda di halaman 1dari 42

UNIVERSITAS JAYABAYA

PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE DARI PROPILENA DAN BENZENA


DENGAN TEKNOLOGI UOP SOLID PHOSPHORIC ACID (SPA) KAPASITAS
10.000 TON/TAHUN

PROPOSAL

Oleh:

ABDURRAHMAN HAKIM
2020710450114

HASBY ABDURRAHMAN
2020710450123

MUHAMMAD RAFLY YUSUF


2020710450123

PROGRAM STUDI
TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA
AGUSTUS 2021
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE DARI PROPILENA DAN BENZENA
DENGAN TEKNOLOGI UOP SOLID PHOSPHORIC ACID (SPA)
KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN

PROPOSAL

UNIVERSITAS JAYABAYA

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh:

ABDURRAHMAN HAKIM
2020710450114

HASBY ABDURRAHMAN
2020710450123

MUHAMMAD RAFLY YUSUF


2020710450127

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA
AGUSTUS 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Abdurrahman Hakim


No. Pokok : 2020710450114

Tanda Tangan : ..... .................................


Nama : Hasby Abdurrahman
No. Pokok : 2020710450123

Tanda Tangan : ......................................


Nama : Muhammad Rafly Yusuf
No. Pokok : 2020710450127

Tanda Tangan : ......................................

Tanggal : 01 Agustus 2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal ini diajukan oleh:

Nama : Abdurrahman Hakim


No. Pokok : 2020710450114
Nama : Hasby Abdurrahman
No. Pokok : 2020710450123
Nama : Muhammad Rafly Yusuf
No. Pokok : 2020710450127
Program Studi : Teknik Kimia
Judul : Pra Rancangan Pabrik Cumene dari Propilena dan
Benzena dengan Teknologi UOP Solid Phosphoric Acid (SPA)Kapasitas 10.000
Ton/tahun

Telah diperiksa oleh dosen pembimbing sebagai bagian persyaratan


yang diperlukan untuk mendaftar proposal pada Program Studi
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Jayabaya.

Disetujui di : Jakarta
Tanggal : Minggu 1 Agustus 2021

Pembimbing

(Dr. Yeti Widyawati, S. T, M.Si)

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat- Nya, kami dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik pada Program Studi Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Indutri
Universitas Jayabaya. Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
banyak pihak, dari masa awal perkuliahan sampai pada penyelesaian penyusunan
skripsi ini, sangat sulit bagi kami untuk menyelesaikan studi ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan bantuan
dukungan material danmoral;
(2) Dr. Yeti Widyawati, S. T, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan skripsi ini;
(3) PT. Chandra Asih Tbk yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan; dan
(4) sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembanganilmu Teknik Kimia.

Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2021

Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3

(Abdurrahman Hakim) (Hasby Abdurrahman) (Muhamad Rafly Yusuf)

iv
ABSTRAK

Cumene (isopropylbenzene) merupakan senyawa aromatik bercincin tunggal


dengan bentuk cairan tak berwarna dan memiliki bau yang khas. Cumene
merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri
pembuatan fenol dan aseton. Pabrik ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan
cumene di dalam negeri yang masih kurang. Proses pembuatan cumene yang
digunakan adalah UOP Solid Phosphoric Acid (UOP-SPA). Terdapat empat proses
utama dalam pembuatan cumene yaitu tahap persiapan bahan baku, pembentukan
produk, pemurnian produk, dan penyimpanan produk. Proses pembentukan cumene
berlangsung pada kondisi tetap yaitu 3500C, 25 atm di dalam Fixed Bed Shell &
Tube Reactor dengan bantuan katalis asam posfat padat. Pabrik akan didirikan di
Kawasan Industri Cilegon dengan Kapasitas 10.000 ton/tahun.

Keyword : Cumene, UOP, katallis asam posfat

v
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pernyataan Orisinilitas ii
Lembar Pengesahan Pembimbing iii
Prakata iv
Abstrak v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Daftar Simbol ix
Daftar x
Lampiran
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik 1
1.2 Tujuan Pendirian Pabrik 3
1.3 Penentuan Kapasitas 3
1.4 Rencana Lokasi Pabrik 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Baku Pembuatan cumene 12
2.1.1 Propena 12
2.1.2 Benzena 13
2.2 Cumene 15
2.3 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 16
2.4 Macam-Macam Proses Pembuatan Cumene 19
2.4.1 Metode Monsanto-Lumnus Crest Proses. 19
2.4.2 Metode Q-Max Process 21
2.4.3 Metode UOP Solid Phosporic Acid 23
2.5 Pemilihan Proses 25
DAFTAR PUSTAKA 27
DAFTAR LAMPIRAN
- LAMPIRAN A. PATENT
- LAMPIRAN B.BIODATA PENULIS

vi
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 1.1 Kapasitas Produksi Pabrik Cumene di Beberapa Negara 3

Tabel 1.2 Data Import Cumene di Indonesia 4

Tabel 1.3 Perhitungan Persamaan Kebutuhan Cumene di Indonesia 5

Tabel 1.4 Proyeksi Kebutuhan Cumene Dalam Negeri

Tahun 2020-2033 6

Tabel 1.5 Perbandingan Pertimbangan Lokasi Pendirian Pabrik

Cumene Di Indonesia 10

Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Cumene 25

vii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 1.1 Import Cumene di Indonesia (BPS 2020) 2

Gambar 1.2 Official Map of KIEC 11


Gambar 2.1 Diagram Alir Produksi Cumene menggunakan Katalis
Alumunium Klorida 21
Gambar 2.2 Diagram Alir Produksi Cumene menggunakan
Q-Max Process 22
Gambar 2.3 Diagram Alir Produksi Cumene menggunakan
Proses UOP SPA 24

viii
DAFTAR SIMBOL

Simbol Keterangan Satuan


y Variabel yang dicari trendnya -
x Variabel waktu Tahun
a Intersep -
b Slope -
X Variabel waktu -
n Jumlah data -
Σy Jumlah variabel yang dicari trendnya -
Σxy Jumlah variabel waktu dikali variabel -
yang dicari trendnya

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Paten atau kutipan 28


Biodata Penulis 29

x
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Pada era globalisasi sekarang ini, sektor industri dipilih sebagai jalur
alternatif yang berperan terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah
industri kimia yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi
pertumbuhan ekonomi negara. Umumnya industri kimia akan mengalami
pertumbuhan pesat seiring dengan kebutuhan manusia terhadap suatu produk
semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jadi sangat
pantas apabila sektor industri mendapat perhatian yang serius, karena sektor
industri ini merupakan sektor pendukung bagi berkembangnya sektor-sektor
perekonomian yang lain.

Cumene (isopropylbenzene) merupakan senyawa aromatik bercincin


tunggal dengan bentuk cairan tak berwarna dan memiliki bau yang khas. Proses
pembuatan Cumene pada awalnya dikembangkan antara tahun 1939 dan 1945
untuk memenuhi permintaan bahan bakar yang memiliki oktan tinggi dalam
industri penerbangan selama perang dunia II. Pada tahun 1989 sekitar 95%
penggunaan cumene adalah sebagai bahan baku produksi fenol dan aseton dan
sebagian kecil digunakan untuk produksi α-Methylstyrene. Namun kini hampir
semua pasokan cumene yang ada didunia, sekarang diproduksi sebagai perantara
untuk fenol dan pembuatan aseton. Eksportir terbesar cumene dikuasai oleh
Amerika Serikat (ke Jerman dan Belanda) dan Jepang (untuk Republik Korea).
Taiwan juga merupakan salah satu importir dalam volume yang cukup besar untuk
produksi fenol. Akibatnya, konsumsi cumene untuk fenol diperkirakan akan
tumbuh pesat. Dalam [1], menyatakan dengan banyaknya kegunaan cumene
sebagai bahan baku industri dalam negeri mengakibatkan import dari luar negeri
tidak dapat dihindari karena Indonesia belum mempunyai industri yang
memproduksi cumene. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kebutuhan cumene
2

di Indonesia lima tahun terakhir rata-rata mencapai 2.937,344 ton/tahun dan


semua itu dipenuhi melalui import dari luar negeri [2]. kapasitas cumene
diperkirakan akan tumbuh lebih cepat, pada tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata
sekitar 18,5% pada tahun 2020.
Hal diatas dapat menjadi pertimbangan yang cukup untuk mengkaji lebih
dalam gagasan pendirian suatu pabrik cumene di Indonesia sebagai investasi
untuk masa depan, data import cumene di Indonesia bisa di lihat pada gambar 1.1

3050

3000

2950
Ton/Tahun

2900

2850

2800

2750
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Gambar 1.1 Import Cumene di Indonesia [3]

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa kebutuhan cumene di Indonesia


dari tahun ke tahun cenderung meningkat namun masih fluktuatif dan semuanya
mengimpor dari negara lain. Pada tahun 2016 kebutuhan cumene sebesar
2.901,317 ton/tahun dan meningkat sebesar 2,3% di tahun 2017 menjadi
2.970,798 ton/tahun dan jika di rata-rata kan dari tahun 2016 sampai 2020
kebutuhan cumene dalam negeri sebesar 2.937,344 ton/tahun. Hal ini disebabkan
karena meningkatnya sektor industri kimia yang menggunakan bahan baku
cumene terutama untuk membuat fenol dan aseton. Besarnya kebutuhan akan
cumene tersebut mendorong layaknya pendirian pabrik cumene untuk pemenuhan
konsumsi dalam negeri sehingga memungkian juga Indonesia mengekspor
cumene ke luar negeri.
3

Oleh karena itu, hal-hal tersebut dapat menjadi pertimbangan agar


pemerintah memasukkan cumene sebagai bahan potensial yang layak untuk
diproduksi di Indonesia.

1.2 Tujuan Pendirian Pabrik


Kebutuhan akan bahan kimia dari tahun ke tahun semakin meningkat
sejalan dengan berkembangnya industri di Indonesia, demikian pula dengan
kebutuhan cumene. Adapun tujuan pra rancangan pabrik cumene dari benzene dan
propylene adalah sebagai berikut :
1) Mengurangi import cumene dari negara lain yang berarti menghemat devisa
negara;
2) Mendorong berdirinya industri-industri lain yang berbahan baku cumene;
3) Mengurangi biaya produksi dari industri yang menggunakan cumene sebagai
bahan baku, seperti industri fenol dan aseton; dan
4) Penerapan ilmu teknik kimia dalam bentuk perancangan pabrik.

1.3 Penentuan Kapasitas


Penentuan kapasitas rancangan pabrik cumene didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan, yaitu :
1) Kapasitas pabrik cumene yang sudah berjalan
2) Kebutuhan cumene di Indonesia
3) Ketersediaan bahan baku

1) Kapasitas pabrik cumene yang sudah berjalan


Data kapasitas produksi dan lokasi beberapa produsen Cumene di
beberapadunia dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Kapasitas Produksi Pabrik Cumene di Beberapa Negara [1, 2, 1]

Kapasitas
Pabrik Asal Negara
(ton/tahun)
Dow Chemical Mindlan, USA 5.000
Zagreb Yugoslavia (Kroasia) 8.000
Shell Houston, USA 9.000
4

Kapasitas
Pabrik Asal Negara
(ton/tahun)
Petroles Mechinacos Mexico 40.000
Gulf Montreal, Kanada 60.000
BP Chemical Grangemouth, Inggris 95.000
Phone Progil P. du Roussilon 130.000
Gulf Europort, Belanda 150.000
Saras Sardinis, Italia 180.000
Maxus Energy Corp Venezuela 280.000
Celanese Bioshop, USA 290.000

(Sumber : Mc.Ketta, J.J, and William, A.Cunningham, 1993) [4]

2) Kebutuhan cumene di Indonesia


Kebutuhan cumene di Indonesia berdasarkan data import dapat
dilihat padaTabel 1.2
Tabel 1.2 Data Import Cumene

Tahun Data Import (Ton/Tahun)


2016 2.901,317
2017 2.970,798
2018 2.946,940
2019 2.887,077
2020 2.980,588
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020)

3) Ketersediaan bahan baku


Bahan baku pembuatan cumene yaitu propylene dan benzene dapat
diperoleh dari dalam negeri. Bahan baku propylene disediakan oleh PT
Chandra Asri Petrochemical Tbk. (PT CAP) dengan kapasitas produksi
propylene per tahunsebesar 470.000 ton (Chandra Asri Chemical, 2016)
dan PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan dengan kapasitas
5

produksi 230.000 ton/tahun. Bahan baku lainnya yaitu benzene diperoleh


dari kilang Paraxylene PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap
dengan kapasitas produksi 123.000 ton/tahun.
Selain pertimbangan di atas, perencanaan kapasitas produksi juga
dilihat berdasarkan perhitungan proyeksi kebutuhan cumene di tahun
pembangunan pabrik. Berdasarkan data import cumene pada Tabel 1.2
kita dapat menentukan jumlah kebutuhan cumene di indonesia pada
tahun 2020 dengan metoda Least Square Analysis :
y = a + b𝑥
Metode Least Square Time (Σx = 0) [5] :

Σy
a=
n

𝛴𝑥𝑦
b=
Σ 𝑥2

Tabel 1.3 Perhitungan Persamaan Kebutuhan Cumene di Indonesia

Tahun Import X x2 xy
(Ton/Tahun)
2016 2.901,317 -2 4 -5.802,634
2017 2.970,798 -1 2 -2.970,798
2018 2.946,940 0 0 0
2019 2.887,077 1 2 2.887,077
2020 2.980,588 2 4 5.961,176
jumlah 14.686,720 0 10 74,821

Dari perhitungan Tabel 1.3 diperoleh data sebagai berikut :


∑y ∑ 𝑥𝑦
a= b=
n ∑ x2
14.686,720 b= 74,821 = 7,482
a= =2.937,344 10
5
b = 7,48
a = 2.937,344
6

Dari persamaan y = a + bx maka dapat diketahui proyeksi


kebutuhan cumene di Indonesia tahun 2023 sebagai berikut :

Y = 2.937,344 +7,482x
Pada tahun 2021 nilai x (periode waktu) adalah 3

Y = 2.937,344 + [7,482 (3)] = 2.888,665 Ton

Dengan menggunakan cara yang sama, maka data proyeksi


kebutuhan cumene pada tahun 2020 – 2033 bisa dilihat pada Tabel 1.4
berikut :

Tabel 1.4 Proyeksi Kebutuhan Cumene Dalam Negeri


dari Tahun 2020 – 2033
Tahun Kebutuhan (Ton/Tahun)
2020 2.980,588
2021 2.959,790
2022 2.967,272
2023 2.974,754
2024 2.982,236
2025 2.989,718
2026 2.997,200
2027 3.004,682
2028 3.012,164
2029 3.019,646
2030 3.027,128
2031 3.034,610
2032 3.042,092
2033 3.049,574

Berdasarkan pertimbangan dan perhitungan proyeksi kebutuhan


cumene di atas, dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik cumene
7

direncanakan dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun pada tahun


2023 dengan pertimbangan:
1) Berdasarkan perhitungan pada Tabel 1.4 diperoleh bahwa prediksi total
kebutuhan cumene di Indonesia tahun 2023 sebesar 2.974,764
ton/tahun, maka perancangan pabrik cumene ini mampu memenuhi
pasar Indonesia dan untuk kebutuhan export.
2) Kapasitas pabrik yang ingin didirikan paling tidak hampir mendekati
dengan atau lebih besar dari kapasitas minimum pabrik yang telah
beroperasi. Dilihat dari data Tabel 1.2 maka dipilih kapasitas
perancangan pabrik dengan kapasitas sama dengan kapasitas minimum
pabrik yang telah beroperasi, yaitu sebesar 10.000 ton/tahun.

3) Disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku di dalam negeri,


propylene dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (PT CAP) di
Cilegon dengan kapasitas produksi sebesar 470.000 ton/tahun (Chandra
Asri Chemical, 2016) dan PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI
Balongan dengan kapasitas produksi
230.000 ton/tahun. Bahan baku lainnya yaitu benzene diperoleh dari
kilang Paraxylene PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap dengan
kapasitas produksi 123.000 ton/tahun, sehingga ada keterkaitan positif
antar industry dalam negeri.
1.4 Rencana Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan
suatu pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari
pabrik yang akan didirikan. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan lokasi pabrik agar pabrik yang dirancang bisa mendatangkan
keuntungan yang besar antara lain, penyediaan bahan baku, pemasaran
produk, fasilitas transportasi, dan tenaga kerja. Alasan pemilihan lokasi
untuk lokasi pendirian pabrik cumene yang sesuai dengan studi kelayakan
antara lain:
1. Penyedia Bahan Baku
Terdapat dua daerah yang menjadi pertimbangan lokasi pra
rancangan pabrik cumene yang akan didirikan, yaitu di Cilegon
8

Banten danBalongan Indramayu. Pertimbangan memilih kedua


tempat tersebut didasarkan pada penyediaan bahan baku dimana di
daerah Cilegon dan Indramayu dekat dengan pabrik penyedia
propylene sebagai bahan baku utama pembuatan cumene. Di
daerah Cilegon Banten dekat dengan PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk. (PT CAP) dengan kapasitas produksi
propyleneper tahun sebesar 470.000 ton (Chandra Asri Chemical,
2016), sedangkan di daerah Indramayu dekat dengan kilang PT
Pertamina Refinery Unit Pengolahan (RU) VI Balongan yang
memproduksi propylene dengan kapasitas produksi 230.000
ton/tahun.Bahan baku lainnya yaitu benzene diperoleh dari
Pertamina Paraxylene Refinery Cilacap.

2. Pemasaran Produk
Cumene ini merupakan bahan baku untuk produksi fenol,
aseton, dan thinner. Di Serang terdapat industri penghasil fenol
yaitu PT Metropolitan Phenol Pratama yang menggunakan cumene
sebagai bahan baku pembuatannya. Daerah Indramayu dekat
dengan industri aseton, di Cikampek yaitu PT Sintas Kurama
Perdana dan dekat dengan daerah-daerah di Pulau Jawa bagian
tengah dan timur sehingga produk dapat dengan mudah dipasarkan
ke beberapa industri pengguna cumene di sekitar daerah-daerah
tersebut.
3. Transportasi
Cilegon dan Indramayu merupakan daerah yang strategis,
memiliki akses transportasi yang memadai. Letak daerahnya juga
dekat dengan perairan yang dapat difasilitasi dengan pelabuhan
yang memadai. Sehingga proses transportasi untuk pengiriman
produk maupun untuk penerimaan bahan baku dapat terhubung
dengan mudah.
4. Tenaga Kerja
Menurut data Statistik Provinsi Banten dan Jawa Barat
termasuk ke dalam provinsi dengan kepadatan penduduk yang
9

tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Statistik 2020, jumlah


penduduk Provinsi Banten sebanyak 11,90 juta jiwa dan Provinsi
Jawa Barat sebanyak 49.9 juta jiwa. Prarancangan pabrik cumene
ini akan merekrut orang-orang sekitar maupun orang luar provinsi
atau luar pulau sebagai tenaga kerja.
5. Ketersediaan Utilitas
Kebutuhan air untuk pabrik ini dapat dipenuhi dari sungai,
bendungan, ataupun air laut yang terletak di sekitar pabrik.
Sedangkan untuk kebutuhan listrik dipasok dari PT. Indonesia
Power Cilegon.
10

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini :


Tabel 1.5 Perbandingan Pertimbangan Lokasi Pendirian Pabrik Cumene di
Indonesia

Lokasi
Ketersediaan
Cilegon, Banten Indramayu, Jawa Barat
Bahan baku
- Propylene
- PT Chandra Asri Tbk. - PT RU VI
(470.000 ton/tahun) Pertamina (230.000

- Benzene - Tidak ada Balongan


ton/tahun)
- Tidak ada
Transportasi Jalur darat dan laut Jalur darat dan laut
Pemasaran produk Pabrik fenol PT Pabrik aseton PT
Metropolitan Phenol SintasKurama Perdana
Pratamadi Serang, di Cikampek, Jawa
Banten Barat
Sumber air dari air Sumber air sungai
Ketersediaan air dari
sungai
Cimanuk
Cidanau

Dari pertimbangan dan analisa 2 lokasi di atas maka ditetapkan


lokasi pabrik Cumene berdiri di Krakatau Industrial Estate
Cilegon (KIEC), Banten. Adapun yang menjadi bahan
pertimbangan pemilihan lokasi pabrik Cumene di Cilegon anatara
lain sebagai berikut :
➢ Untuk menekan biaya penyediaan dan pengiriman bahan baku,
maka pabrik cumene didirikan berdekatan dengan pabrik penyedia
propylene seperti PT Chandra Asri Tbk. yang mempunyai kapasitas
produksi propylene terbesar di Indonesia. Pemasokan air sebagai
bahan tambahan yaitu bersumber dari air sungai Cidanau.
➢ Cilegon adalah daerah kawasan industri yang besar dan terus
11

berkembang. Produk cumene ini akan dengan mudah di pasarkan ke


perusahaan/pabrik- pabrik penghasil fenol, aseton, dan thinner.

Gambar 1.2 Official Map of KIEC


12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Baku Pembuatan Cumene


Cumene adalah bahan kimia murni dengan nama lain
isopropylbenzene, cumol, isopropylbenzol, dan 2-phenylpropane. Bahan
baku pembuatan cumene adalah propena (propilen) dan benzena. Berikut
keterangan mengenai bahan baku tersebut :
2.1.1 Propena (Propilen)
Sifat Kimia Propena

Sifat kimia yang khas dari propylene adalah satu ikatan rangkap
danatom hidrogen pada rumus bangun propylene, seperti tampak pada
gambar :

Atom karbon nomor 1 dan 2 mempunyai suatu bentuk triangular


planer seperti yang terdapat pada etilen. Atom-atom ini tidak bebas
berotasi karena adanya ikatan rangkap. Atom karbon nomor 3 adalah
tetrahedral, seperti pada methan. Atom-atom hidrogen yang terikat pada
atom karbon ini adalah hydrogen alisikilik.
Beberapa reaksi Propylene diantaranya adalah :
1) Alkilasi [6]
Reaksi alkilasi terhadap Benzene oleh Propylene dengan adanya
katalis AlCl3 akan menghasilkan suatu alkil benzena. Reaksi :
C6H5+C3H5 AlCl3 C6H6CH(CH3)2

2) Klorinasi
Alkil klorida dapat dibuat dengan cara khlorinasi dan non katalitik
terhadap propilen fase gas pada suhu 5000C dalam reaktor
13

adiabatik. Prinsip reaksi ini terdiri dari substitusi sebuah atom


khlorinasi terhadap atom hidrogen pada propilen.
Reaksi :Cl2 + CH2CHCH CH2CHCH2Cl + HCl

3) Oksidasi
Propilen dapat dioksidasi menjadi akrolein dengan adanya katalis
CuO. Umpan masuk reaktor dengan komposisi 20% volume
propylene, 20% volume udara dan 60% volume steam dengan
waktu kontak satu detik. Pengambilan produk akrolein adalah
dengan quench scrubbing effluent reaktor menggunakan campuran
air dan propylene

2.1.2 Benzena
Sifat Kimia Benzena
Reaksi-reaksi yang umum terjadi pada benzena dan
turunannya adalah reaksi substitusi elektrofilik. Terdapat 4 macam
reaksi substitusi elektrofilik terhadap senyawa benzena, yaitu:
1) Reaksi Halogenasi

Sebagai elektrofil adalah X+, dihasilkan dari reaksi antara2 X +


3

FeX . FeX3 (misalnya FeCl3) adalah suatu asam Lewis yang


berfungsi sebagai katalis. Katalis asam Lewis lain yang dapat
digunakan adalah AlCl3, AlBr3. Contoh:

2) Reaksi Nitrasi

Sebagai elektrofil adalah NO2+ (ion nitronium), dihasilkan dari


reaksi antara HNO3 dan H2SO4.
14

3) Reaksi Sulfonasi

Benzena bereaksi lambat dengan H2SO4 pada suhu tinggi


menghasilkan asam benzena sulfonat. Sebagai elektrofil adalah
SO3 yang merupakan elektrofil relatif kuat karena atom S yang
kekurangan elektron, atau
+
SO3H yang dihasilkan dari reaksi :

4) Reaksi Friedel-Crafts
Reaksi Friedel-Crafts meliputi reaksi alkilasi dan reaksi
asilasi.Reaksi alkilasi:

Sebagai elektrofil dalam reaksi alkilasi Friedel-Crafts adalah ion


karbonium (R+). Karena melibatkan ion karbonium, maka
seringkali terjadi reaksi penyusunan ulang (rearrangement)
membentuk karbonium yang lebih stabil. Contoh reaksi alkilasi:
15

Reaksi asilasi:

Sebagai elektrofil dalam reaksi asilasi Friedel-Crafts adalah ion


asilium, terbentuk dari hasil reaksi:

Ion asilium pada reaksi asilasi Friedel-Crafts tidak terjadi reaksi


penataan ulang. Dalam reaksi alkilasi dan asilasi Friedel-Crafts
juga digunakan katalis asam Lewis, misalnya FeCl3, FeBr3, AlCl3,
AlBr3. Contoh reaksi asilasi :

Bahan Pembantu Pembuatan Cumene

Sifat fisik katalis SPA [7] :

Warna/Bentuk : Putih silinder

Kekuatan crushing (N/cm2) : 566 – 1095 Kandungan Fosfor


Total (% w/w) : 63 – 65 (P2O5)Kandungan Fosfor
Bebas (% w/w) : 15 – 18 (P2O5)
Densitas (g/ml) :0.98 – 1.02

2.2 Cumene
Cumene merupakan nama trivial dari isopropil benzene dengan
nama IUPAC (1-methylethyl) benzene. Cumene juga memiliki nama lain
yaitu 2- phenylpropane
16

Sifat Kimia Cumene

Cumene bersifat karsinogenik (racun), merupakan senyawa nonpolar,


tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga. Cumene lebih
mudah mengalami reaksi subtitusi dari pada reaksi adisi. Reaksi – reaksi
cumene yaitu sebagai berikut:
1) Cumene mengalami oksidasi untuk menghasilkan Cumene
Hydroperoxide dengan udara atau oksigen menurut reaksi :

C6H5CH(CH3)2 + O2 C6H5C(CH3)2OOH

Cumene Oksigen Cumene Hydroperoxide


2) Dengan bantuan katalis asam sulfat encer, Cumene
Hydroperoxide berubah menjadi fenol dan aseton menurut reaksi :
C6H5C(CH3)2OOH C6H5OH + CH3COCH3
Cumene Hydroperoxide

2.3 Spesifikasi bahan baku dan produk

2.3.3 Sifat fisik Propena

Rumus molekul : C3H6


Berat Molekul : 42,081 gr/mol
Titik beku : 87,89 K
Fase : Gas
Titik Didih : 225,46 K
Temperatur Kritis : 364,90 K
Tekanan Kritis :46 bar
Densitas :0,7954 gr/ml pada suhu 5,53C
Densitas Kritis : 0,2275 gr/ml
Kelarutan : 44,6 ml gas/100ml air pada 20C
Warna/bau : Tidak bewarna dan tidak berbau
2.3.2 Sifat fisik Benzena

Rumus molekul : C6H6


Berat Molekul : 78,114 gr/mol
17

Titik beku : 278,68 K


Fase : cair
Titik Didih : 353,24 K
Temperatur Kritis : 562,05 K
Tekanan Kritis :48,95 K
Densitas :1.0124 gr/ml pada suhu 5,53C
Densitas Kritis : 0,3051 gr/ml
Kelarutan : 0,18 gr air pada suhu 20C
Warna/bau : Tidak bewarna dan berbau khas
benzene
2.3.3 Sifat fisik cumene [8] [7]

Rumus molekul : C9H12


Berat Molekul :120,195 gr/mol
Titik beku : 117,14 K
Fase : Cair
Titik Didih : 425,56 K
Temperatur Kritis : 631 K
Tekanan Kritis : 32,09 bar
Densitas : 1,1178 gr/ml pada suhu 5,53C
Densitas Kritis : 0,22769 gr/ml
Kelarutan :139,798 cm3/mol
Warna/bau : Tidak bewarna dan berbau khas
Cumene
18

Kegunaan Produk
Produk cumene telah banyak digunakan di berbagai industri, antara lain [9] :

1. Sebagai bahan baku pembuatan fenol dan aseton


2. Sebagai bahan baku dalam industri pembuatan plastic
3. Sebagai bahan perantara pembuatan asetophenone
4. Sebagai bahan pembantu pada industry pembuatan asam
terephthalate.

Produk Samping

Hasil samping dari proses pembuatan cumene adalah


diisopropilbenzena (DIPB), yang merupakan hasil bawah dari kolom
cumene. Diisopropilbenzena adalah cairan yang mudah menguap sehingga
sangat mungkin terhirup ataupun kontak dengan kulit manusia.
Berikut adalah rangkuman karakteristik fisik DIPB [10]:
Fase (1 atm, 30°C) : Cair
Penampilan : Tidak berwarna
Densitas : 0.859 g/cm3
Temperatur Kritis : 485 °C
Tekanan Kritis : 21.3 atm
Titik Didih : 203 °C

Sifat Kimia DIPB

DIPB bersifat karsinogenik (racun), merupakan senyawa non


polar, tidak begitu reaktif tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan
banyak jelaga, dan lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada
adisi. Dalam pembuatan resorcinol dengan teknologi hidroperoksida
adalah dengan mengoksidasi diisopropilbenzen yang menghasilkan
dihidroperoksida. [10]
19

2.4 Macam-Macam Proses Pembuatan Cumene


Proses dasarnya pembuatan cumene adalah propylalkylation dari
benzena pada fase cair dengan menggunakan katalis asam sulfat. Karena
kompleksnya reaksi penetralan dan banyaknya langkah recycle, maka
proses ini jarang digunakan. Selanjutnya seiring dengan perkembangan
jaman, proses pembuatan cumene berkembang menjadi beberapa proses
diantaranya :

2.4.1 Proses Aluminium Chloride (Monsanto - Lumnus Crest Process)


Pada proses ini reaksi pembentukan cumene berlangsung pada
fase cair dengan menggunakan katalis alumunium chloride. Proses ini
sudah jarangdigunakan karena memiliki biaya produksi yg relatif tinggi
dan memiliki masalah dalam pembuangan dan pengolahan limbah
katalis AlCl3.
Fresh dan recycle benzena serta propilen dicampur di dalam
reaktor alkilasi menggunakan AlCl3 dan hidrogen klorida sebagai
katalis. Katalis tersebut bersifat korosif. Kondisi operasi proses ini
berlangsung pada temperatur kurang dari 135 °C dan tekanan kurang
dari 0,4 MPa. Aliran keluaran reaktor alkilasi dicampur dengan recycle
polyisopropyl benzene dan memasuki reaktor transalkilasi. Reaktor
transalkilasi mengubah polyisopropyl benzene menjadi cumene. Katalis
asam kuat yang digunakan dipisahkan dengan washing menggunakan
air dan kaustik. Sistem distilasi didesain untuk mengambil produk
cumene. Benzena dan polyisopropyl benzene yang tidak terkonversi
dipisahkan dan di-recycle ke sistem reaksi. Propana di dalam umpan
propilen di-recovery sebagai liquid petroleum gas. Proses ini
menghasilkan cumene dengan kemurnian 97-98 %Wt [11].
Melalui mekanisme alkilasi, alkana (paraffin) direaksikan
menjadi senyawa aromatik untuk memproduksi bahan bakar pengganti
berkualitas tinggi seperti cumene untuk meningkatkan bilangan oktan
bensin. Cumene dikenal sebagai isopropylbenzene yang diproduksi
melalui proses alkilasi untuk digunakan sebagai campuran bahan bakar
20

penerbangan. Metode alkilasi katalitik menggunakan aluminium


chloride dan hydrochloric acid sebagai katalis untuk mereaksikan
antara propylene dan benzene. Teknologi ini diusulkan oleh Monsanto
dan dinamakan sebagai Monsanto-Lumnus Crest Process.
Aluminium Chloride (AlCl3) merupakan jenis Friedel-Crafts
katalis yang digunakan untuk menambah gugus alkil pada cincin
aromatik benzena. Reaksi kimia berlangsung pada suhu 130-135 oC dan
tekanan 3.4-3.5 atm serta bersifat eksotermis yaitu melepaskan panas
selama reaksi. Dengan bantuan preheater, umpan dipanaskan dengan
effluent reaktor dan digunakan untuk menghasilkan uap.
Dua reaktor yang digunakan untuk proses alkilasi dan
transalkilasi. Benzene diuapkan pada vaporizer dan dicampur dengan
propylene. Aliran umpan dipanaskan bersama katalis sepanjang reaktor.
Reaktor alkilasi mengkonversi benzene dan propylene menjadi cumene
dan diisopropylbenzene. Aliran effluent dicampur dengan aliran recycle
dari polypropylbenzenes dan dilewatkan ke dalam reaktor transalkilasi
dimana ia bereaksi dengan excess benzene dan terkonversi menjadi
cumene.
Katalis dipisahkan dari senyawa organik dengan water wash di
separator. Campuran organik yang terpisah di-treatment dengan kaustik
untuk menghilangkan sisa-sisa asam. Katalis dipekatkan dengan steam
dan di-recycle pada reaktor alkilasi. Cumene didistilasi melalui
serangkaian menara distilasi yang membagi keluaran bahan baku yang
tidak bereaksi [12].
21

Gambar 2.1 Diagram Alir Produksi Cumene menggunakan Katalis


Aluminium Klorida

2.4.2 Metode Q-Max Process


Cumene diproduksi secara komersil dengan reaksi alkilasi antara
benzena dan propilen menggunakan katalis asam. Proses Q-Max
mengkonversi benzena dan propilen menjadi cumene menggunakan
katalis zeolite yang dapat diregenerasi dan berlangsung pada temperatur
300 - 400 °C dengan tekanan 25 atm. Umpan propylenedan campuran
fresh benzene dan recycle benzene dialirkan ke reaktor alkilasi. Reaktor
alkilasi terbagi menjadi 4 yang berisi catalyst bed. Fresh propylene
dimasukkan antara catalyst bed satu dengan yang lainnya.

Aliran keluaran reaktor alkilasi dialirkan menuju depropanizer


kemudian dialirkan menuju benzene column dimana kelebihan benzena
akan dikumpulkan dan kemudian di-recycle. Keluaran benzene column
dialirkan menuju cumene column menghasilkan produk cumene yang
diperoleh dari bagian atas kolom. Aliran keluaran cumene column
kemudian dialirkan menujuDIPB column. Aliran keluaran bagian atas
DIPB column di-recycle menuju reaktor transalkilasi. Recycle benzene
dari bagian atas benzene column dicampur dengan recycle DIPB dari
DIPB column dan dialirkan ke reaktor transalkilasi. Pada reaktor
transalkilasi, DIPB dan benzene dikonversi menjadi cumene tambahan.
Aliran keluaran reaktor transalkilasi dialirkan menuju benzene column.
Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 99%. Proses UOP Q-MAX
22

memerlukan biaya konstruksi yang tinggi karena membutuhkan banyak


peralatan proses [13].
Metode Q-Max process dapat dikatakan metode terbaru dari
pembuatan cumene dengan sekala besar. Hal ini dikarenakan
keunggulan katalisnya yang dapat diregenerasi serta hasil samping
limbahnya dapat diolah kembali. Metode Q-Max process
menggunakan bahan berfase gas dengan tekanan 30,3 atm pada suhu
350oC. Kedua reaktor yang digunakan adalah adalah fixed bad
multitube, dengan reaktor pertama berfungsi sebagai tempat terjadinya
reaksi alkilasi antara propylene dan benzene dengan hasil produknya
adalah cumene sedangkan reaktor yang kedua sebagai tempat terjadinya
reaksi transalkilasi antara DIPB (sebagai limbah) dengan benzene
dengan hasil produknya cumene ringan.
Dari reaktor pertama, produk masuk ke depropanizer kemudian
hasil atas depropanizer masuk ke reaktor kedua bersama dengan hasil
bawah dari kolom destilasi kedua. Hasil produk dari reaktor kadua dan
hasil bawah depropanizer digabungkan kemudian dipisahkan ke kolom
destilasi kesatu. Hasil atas kolom destilasi di-recycle kembali,
sedangkan hasil bawah kolom destilasi kesatu dipisahkan kembai di
dalam kolom destilasi kedua [14].

Gambar 2.2 Diagram Alir Produksi Cumene menggunakan Q-Max Process


23

2.4.3 Proses UOP-Solid Phosphoric Acid


Proses ini dikembangkan oleh Universal Oils Products (UOP),
merupakan reaksi katalitik yang berlangsung pada fase gas dengan
menggunakan katalis asam phospat kieselguhr. Dari beberapa proses
pembuatan cumene diatas, proses Phosporic Acid Catalitic merupakan
proses yang paling banyak digunakan dalam industri.
Pada proses pembuatan cumene ini digunakan katalis solid
phosphoric acid (SPA) dengan lisensi oleh Universal Oil Product
(UOP). Bahan baku pembuatan cumene adalah propilen dan benzene.
Benzena ditambahkan berlebih untuk mencapai kemurnian produk yang
tinggi. Propilen cair dicampur dengan benzene murni dan recycle
benzene. Campuran tersebut mengalami proses pemanasan awal dan
memasuki reaktor fixed bed. Keluaran reaktor akan didinginkan dan
dimasukkan ke dalam separator. Hasil bawah separator dialirkan ke
kolom distilasi benzene. Hasil atas dari kolom benzene di-recycle
sedangkan hasil bawah dialirkan ke kolom distilasi cumene. Hasil atas
kolom distilasi cumene berupa produk cumene sedangkan hasil bawah
kolom cumene merupakan diisopropylbenzene. Cumene yang
dihasilkan memiliki kemurnian 99,5 % wt [2].
Bahan baku propylene dan benzene disimpan dalam tangki
penyimpanan yang dipompa oleh pompa sentrifugal. Benzene dipompa
ke feed tank dan dicampur dengan benzene recycle. Aliran benzene
dipompa melalui vaporizer dan diuapkan sampai mencapai suhu boiling
point campuran umpan, kemudian dicampur dengan propylene yang
memiliki suhu dan tekanan sama dengan aliran benzene. Campuran
reaktan melewati superheater setelah suhu mencapai 350oC.
Campuran uap dikirim ke sisi tabung reaktor yang dikemas
dengan katalis asam SPA kemudian propylene dan propana dipisahkan
dari campuran cairan cumene, DIPB, dan benzena dalam separator.
Campuran cairan dikirim ke kolom distilasi benzena yang
beroperasi pada tekanan 1 atm. Hasil dari distilasi ini diperoleh 98,1%
benzena sebagai distilat dan digunakan sebagai recycle sedangkan
24

campuran cairan bawah (bottom product) dipompa menuju kolom


distilasi cumene. Hasil distilasi kedua ini diperoleh 99,5% cumene
sebagai distilat dan DIPB murni sebagai produk bawah.

Gambar 2.3 Diagram Alir Produksi Cumene menggunakan Proses UOP


SPA [15]
25

2.5 Pemilihan Proses

Dari beberapa proses pembuatan cumene di atas, proses Phosporic


Acid Catalitic merupakan proses yang paling banyak digunakan dalam
industri.
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Cumene

Macam-Macam Proses
Parameter
Pembanding Monsanto-Lumnus
Q-Max Process UOP SPA
Crest Process
Benzena Benzena Benzena
Bahan baku utama
Propilen Propilen Propilen

Fase Gas Cair Cair


Harga rata-rata
1.000.000 1.000.000 1.000.000
(Rp/kg)

Ketersediaan lokal lokal lokal


Katalis AlCl3 Zeolit Katalis SPA
Harga (Rp/kg) 2.150.000 100.000 72.000
Umur (Tahun) 2 5 5

ρb (Kg/m3) 820 2200 1140

Reaktor
Fixed Bed Multi
Tipe reaktor Trans Alkalilasi Fix Bed
Tube
Fase reaksi Padat-cair Gas Gas
Waktu
reaksi/waktu 15 25 25

tinggal (menit)

Jenis reaksi Eksotermal Eksotermal Eksotermal


Konversi (%) 80 89,2 99
Yield (%) 85 85 80
Selektifitas - - -
26

Kondisi Operasi
Suhu (K) 403-408 623,15 623,15
Tekanan (bar) 3,4-3,5 30,4 25
Kemurnian produk 97-98 99 99,5
(%)
Diisopropylbenze
Diisopropylbenze Diisopropylbenze
Produk samping (DIPB), LPG
(DIPB) (DIPB)
(propane)
Limbah yang AlCl3 solution Fuel gas
Propane gas
dihasilkan (propane)

Berdasarkan Tabel 2.1 tentang perbandingan proses-proses pembuatan


Cumene dapat dilihat bahwa proses UOP – SPA memiliki beberapa keuntungan,
yaitu:
1. Biaya investasi peralatan yang murah karena proses yang lebih
sederhana dan katalis yang digunakan mudah diperoleh dengan harga
yang paling murah dibandingkan dengan zeolit dan AlCl3.
2. Peralatan yang lebih digunakan lebih sedikit, sehingga konsumsi energi
yang dibutuhkan lebih rendah dan penggunaan bahan bakar menjadi
lebih hemat.
3. Dengan menggunakan proses UOP-SPA kemurnian produk yang
dihasilkan lebih tinggi yaitu 99,5 % dibandingkan dengan menggunakan
proses lainnya.
4. Konversi yield yang dihasilkan tinggi mencapai 99 %, artinya proses
tersebut dapat menghasilkan produk dengan kuantitas yang lebih banyak
untuk satuan bahan baku yang sama jika dibandingkan dengan proses
lainnya.

Berdasarkan pertimbangan–pertimbangan tersebut, maka proses yang akan


digunakan dalam pembuatan cumene adalah proses UOP – Solid Phosphoric Acid.
27

DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Purwandi, Perancangan Pabrik Cumene dari Propilen dan Benzene dengan
Process Q-Max, Surakarta: Jurnal Naskah Publikasi, 2013.
[2] Anonim, “Cumene,” Chemical Economic Handbook, p.
https://www.ihs.com/cumene, 28 Juli 2021.
[3] Anonim, “Import Cumene di Indonesia,” p. https://www.bps.go.id, 24 Juni 2021.
[4] J. a. W. A. Mc.Ketta, Kapasitas Produksi Pabrik Cumene di Beberapa Negara, New
York: Marcel Decker, 1993.
[5] J. Henseler, Handbook of Partial Least Square: Concepts, Methods and Aplications,
Berlin: Springer, 2010.
[6] R. J. F. a. J. S. Fessenden, Kimia Organik. Jilid 2, Edisi Ketiga, Jakarta: Eirlangga,
1992.
[7] F. P. Wilcher, “"Solid Phosphoric Acid Catalyst"”. United states of America Paten
5081086, Tuesday January 1992.
[8] C. L. Yaws, “Sifat Fisik Cumene,” dalam Chemical Properties Handbook, New
York, McGraw Hill Company, inc, 1999, pp. 1-29,185-211,288-313.
[9] K. Othmer, Encyclopedia of Chemical Technology, New York: John Wiley and
Sons,Inc, 2007.
[10] J. A. Dean, ”Lange’s Hand Book of Chemistry “ 5th Edition, New York: Mc. Graw-
Hill Inc., 1999.
[11] H. &. B. Rase, Project Engineering off process plants, New York: John wiley &
sons, 1957.
[12] R. Treybal, Mas sransfer Operation, Singapore: McGraw-Hill Book Company,
1991.
[13] J. S. Hunter, Methods of Meta-analysis, New York: Thousand oaks,CA:sage, 2004.
[14] Gary A. Peterson dan Robert J. Schmidt, “Q-MAX™ PROCESS FOR CUMENE
PRODUCTION, UOP LLC, 2006.
[15] V. &. Keyes, Industrial Chemical, Third Edition, New York: John Wiley and
Sons,Inc, 1965.
Lampiran A. Kutipan Paten atau Referensi

United States Patent. 4008290. 1977. Cumene Production.


United States Patent. 4324941. 1982. Process For The Production of Cumene.
United States Patent. 5081086. 1992. Solid Phosporic Acid Catalyst.
Nama : Abdurrahman Hakim
No.Pokok Mahasiswa : 2020710450114
Tempat/Tanggal Lahir : Nganjuk/03 Oktober 1998
Gender : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat sesuai KTP : Desa Jekek rt/rt 03/02, Kec.Baron,
Kab. Nganjuk, Prov. Jawa Timur
Telp/HP : 0895345309988
Motto : Menyesuaikan diri dengan
mengalirnya air, tetapi tidak
terbawa arus.

Riwayat Pendidikan

1. D3 Politeknik AKA Bogor, 2019


2. SMAN 1 Patianrowo, 2016
3. SMPN 1 Baron, 2013
4. SDN Jekek II, 2010
Pengalaman keikutsertaan dalam penelitian/pertemuan ilmiah/Seminar
Nasional/Seminar Internasional :
1. -

Jakarta, 29 Juli 2021

Abdurrahman Hakim
Nama : Hasby Abdurrahman
No.Pokok Mahasiswa : 2020710450123
Tempat/Tanggal Lahir : Cianjur/ 21 Agustus 1998
Gender : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat sesuai KTP : JL. Jati Kp.Pasir Kawung rt/rt
04/14, Kec.Ciranjang,
Kab.Cianjur, Prov. Jawa Barat
Telp/HP : 087789493096
Motto : Mengalir seperti air

Riwayat Pendidikan

1. D3 Politeknik AKA Bogor, 2019


2. SMAN 1 Ciranjang, 2016
3. SMPN 1 Ciranjang, 2013
4. SDN Sindangreret, 2010
Pengalaman keikutsertaan dalam penelitian/pertemuan ilmiah/Seminar
Nasional/Seminar Internasional :
1. -

Jakarta, 29 Juli 2021

Hasby Abdurrahman
Nama : Muhammad Rafly Yusuf
No.Pokok Mahasiswa : 2020710450127
Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi/ 10 Juni 1998
Gender : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat sesuai KTP : Jl. Selabintana km 5 RT 22 RW
05 Kp Lembur situ Desa Warnasari
Kec Sukabumi.
Telp/HP : 081902717178
Motto : No pain, no gain

Riwayat Pendidikan

1. D3 Politeknik AKA Bogor, 2019


2. SMA Plus AL-ITTIHAD, 2016
3. SMP Plus AL-ITTIHAD, 2013
4. SDN 2 SELABINTANA, 2010

Pengalaman keikutsertaan dalam penelitian/pertemuan ilmiah/Seminar


Nasional/Seminar Internasional :
1. -

Jakarta, 29 Juli 2021

Muhammad Rafly Yusuf

Anda mungkin juga menyukai