Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Pembimbing
NIY. 60150844
BAB I
PENDAHULUAN
1) Precipitated Silica
Precipitated silica atau silikon dioksida merupakan sintetic
silica dioxide yang berbentuk amophorous terdiri atas atom Si dan
O. Secara umum precipitated silica atau silikon dioksida digunakan
sebagai bahan penguat pada produk-produk elastis seperti sol
sepatu, karet, komponen-komponen kawat dan kabel serta sebagai
cleaning agent pada pasta gigi. Sejak diefektifkannya bahan
pembersih ini tidak perlu lagi menggosok gigi dengan keras. Selain
itu juga mengontrol sifat-sifat rheological dari pasta gigi dan juga
memungkinkan memproduksi dengan transparan gel. Pada industri
kertas precipitated silica atau silikon dioksida digunakan untuk
memproduksi kertas-kertas tertentu dengan jaminan ketajaman
warna yang tinggi atau kontras pada jenis kertas cetak. Silika
disini akan memenuhi pori-pori (lubang-lubang) pada kertas
dan memberikan permukaan yang lembut. Kemajuan penggunaan
precipitated silica sekarang ini sebagai insektisida,
menstabilitaskan bir dan menganalisis darah.
(Ullmann’s, 1989)
b. Proses Kering
Proses ini dengan menguapakan SiCl4 dan dekomposisi dengan
hidrogen pada suhu 1800-2000 oC sehingga membentuk produk silica
bubuk. Reaksinya :
SiCl4 + 2nH2 + nO2 → SiO2.nH2O + 2nHCl .......... (4)
(Ullmann’s,1989)
1.2.5 Pemilihan Proses
Dari beberapa cara pembuatan di atas, dipilih cara yang pertama
yaitu proses asidifikasi larutan alkali silikat yang menurut Ullmann’s
mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
1. Lebih ekonomis, karena bahan baku relatif murah.
2. Produk yang dihasilkan mempunyai ukuran yang seragam.
3. Dalam langkah proses pembuatannya tidak memerlukan panas yang
terlalu tinggi sehingga menghemat tenaga.
4. Mudah melakukan pemisahan produk.
2014 451.4892
2015 489.0698
2016 526.9104
2017 992.4925
2018 1,882.7126
Sumber: BPS 2014-2018
Dari data di atas, didapatkan grafik pada Gambar 1.2, sebagai berikut :
kapasitas (ton)
2,000.0000
y = 336.59x - 677691
kapasitas (ton)
1,500.0000 R² = 0.7662
1,000.0000
500.0000
0.0000
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
tahun
1. Faktor Primer
a. Ketersediaan Bahan
Baku bahan baku yang digunakan dalam precipitated silica atau silikon
dioksida adalah asam sulfat dan sodium silikat. Sodium silikat dapat
diperoleh dari PT Mahkota Indonesia di Pulogadung Jakarta Utara
dengan kapasitas 30.000 ton/tahun, yang berjarak 54,3 km dari Ciampel,
Karawang, dan asam sulfat dapat dari diperoleh dari PT. Timur Raya
Tunggal yang terletak di Klari, Karawang dengan kapasitas 69.200
ton/tahun, berjarak 17,1 km dari Ciampel.
b. Transportasi
Dalam penyediaan bahan baku dan pemasaran produk diperlukan sarana
dan prasarana transportasi yang memadai. Di daerah Karawang Jawa
Barat merupakan pilihan tempat yang tepat karena terdapat fasilitas
yang cukup memadai seperti jalur darat, laut dan udara. Di jalur darat
terdapat jalan tol Jakarta-Cikampek yang berjarak 1,5 km di bagian
Pantura dan stasiun kereta api sehingga mempermudah dalam akses
pendistribusian bahan baku dan produk. Jalur laut terdapat pelabuhan
Tanjung Priok yang berjarak 66,1 km dari lokasi pabrik. Jalur udara
terdapat bandara Soekarno-Hatta 70 km dari lokasi pabrik.
c. Tenaga Kerja
Karawang merupakan kawasan industri yang sudah mapan, sehingga
untuk mendapatkan tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja biasa dari
daerah sekitar industri cukup mudah.
d. Penyediaan Utilitas
Utilitas merupakan hal yang perlu diperhatikan seperti air, listrik, dan
sarana pendukung lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik
menggunakan jaringan PLN dan diperoleh dari kawasan industri Surya
Cipta, dan generator. Kebutuhan air dapat diperoleh dari pihak
pengelolaan kawasan industri dari sumber sungai maupun pengolahan
air laut.
e. Pemasaran
Pemasaran produk biasanya di daerah Karawang Kecamatan Ciampel
Propinsi Jawa Barat karena daerah ini merupakan konsumen terbesar
pabrik ban seperti PT. Sumi Rubber Indonesia di CikampekKarawang
dan PT. Bridgestone Tire Indonesia di Karawang, industri kosmetik
pada PT. Cedefindo di Bekasi, industri farmasi antara lain PT. Cendo
Pharmaceutical Industries di Bandung dan industri karet seperti PT.
Cilatexindo Graha Alam di Bekasi dan PT. Ciluar Baru di Bogor.
f. Kondisi Lokasi
Daerah Karawang merupakan pemilihan lokasi yang cukup baik karena
berada di dataran yang datar dengan variasi ketinggian 0-5 m diatas
permukaan laut, memiliki drainase yang bagus, struktur tanah yang kuat,
serta mempunyai aspek hidrologi yang cukup bagus karena terdapat
sungai Citarum dan Cimalaya yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan air Pabrik (Baasel, 1974). Kecamatan Ciampel memiliki
ketinggian 11-25 m diatas permukaan laut. Daerah Karawang
mempunyai temperatur udara 27⁰C, tekanan udara 0,01 milibar, dan
penyinaran matahari 66% (Pemerintah Kabupaten Karawang, 2011).
2. Faktor Sekunder
a. Perluasan Lahan
Di daerah Karawang merupakan daerah kawasan industri maka
perlu disiapkan lahan untuk pengembangan pabrik yang akan
datang.
b. Kebijaksanaan Pemerintah
Pendirian pabrik preciptated silica mendukung kebijaksaan
pemerintah dalam pengembangan industri yang berhubungan
dengan pemerataan tenaga kerja dan hasil pembangunan khususnya
di Pulau Jawa. Dalam pembangunan pabrik harus memperhatikan
keamanan lingkungan dan tidak mengganggu daerah sekitar. Dari
beberapa pertimbangan di atas maka pembangunan pabrik
precipitated silica didirikan di daerah Karawang Jawa Barat.
1) Bahan Baku
a) Asam sulfat
Rumus kimia : H2SO4
Wujud : Cairan
(Perry’s, 1997)
b) Sodium Silikat
Rumus kimia : Na2O. 3.2SiO2
Melting point : 47 oC
Wujud : Cairan
(Perry’s, 1997)
3) Produk Samping
1) Air
Rumus kimia : H2O
Fase : Cair
(Perry’s, 1997)
2) Natrium Sulfat
Fase : Padatan
(Perry’s, 1997)
= -62,04 kkal/mol
(-ra) = k.Ca.Cb
Dimana: k : konstanta reaksi
Ca : konsentrasi C6H5NH2, kmol/m3
Cb : konsentrasi CH3COOH, kmol/m3
-ra : laju reaksi C6H5NH2, kmol/m3.jam
Ca : Ca0 (1-Xa)
Cb : Cb0-Ca0.Xa
M : Cb0/Ca0
Sehingga:
1 𝑀−𝑋𝑎
k : 𝑡𝐶𝑎0(𝑀−1) 𝑙𝑛𝑀(1−𝑋𝑎)
k : 79.147,666 L/kmol.jam
(Hill, C.G, 1977. Hal:343)
BAB II
URAIAN PROSES
2. Pembentukan Produk
Prarancangan pabrik ini menggunakan reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) yaitu reaktor yang berupa tangki berpengaduk yang
dianggap bahwa pengaduk tersebut bekerja secara sempurna sehingga
menghasilkan konsentrasi tiap komponen yang seragam dari aliran yang
keluar reaktor. Fungsi pengaduk untuk menghindari terbentuknya gel dan
mempercepat reaksi. Konversi untuk masing-masing reaktor adalah
87,5%, 97,4% dan 99,4%.
3. Pemurnian Produk
Hasil reaksi reaktor (R-03) yang berupa slurry dengan suhu 91 oC
dipompa (P-07) menuju ke rotary drum filter (RDF-01) yang berfungsi
untuk memisahkan produk utama (SiO2) yang berupa padatan dan
filtratnya. Pada proses pemurnian dalam filter terjadi pembentukan
cake dan pencucian cake dengan air yang bertujuan untuk memurnikan
produk SiO2 dari impuritis selanjutnya proses penghilangan air. Filtrat
yang dihasilkan langsung dialirkan menuju ke UPL. Cake yang berupa
precipitated silica dicuci dengan air hingga mencapai suhu keluar
36,14 oC selanjutnya menuju screw conveyor (SC-01). Bucket Elevator
(BE-01), menuju ke rotary dryer untuk dikeringkan dengan pemanas
udara. Dari rotary dryer precipitated silica dibawa ke Screw Conveyor
(SC-02), Bucket Elevator (BE-02), menuju ke silo (S-01) dibawa screw
conveyor (SC-03) menuju ke ball mill (BM-01) yang berfungsi untuk
menghancurkan produk sesuai yang diinginkan 325 mesh. Dari ball
mill (BM-01) produk diangkut menuju Conveyor (PC-01) dan Bucket
Elevator (BE-03) kemudian menuju ke Vibrating Screen (VS)
berfungsi untuk memisahkan produk yang belum memenuhi ukuran.
Produk yang belum memenuhi ukuran kembai lagi menuju ball mill
(BM), selanjutnya produk yang memenuhi ukuran menuju ke bin (B),
baggingan machine untuk dikemas dengan ukuran 50 kg/sak.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Ed. ke-3. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Faith, W.L., Keyes, D.B and Clark, R.L., 1975, “Industrial Chemstry”, John Wiley
and Sons, London.
Hill, C.G. 1977. “An Introduction To Chemical Engineering Kinetics & Reaction”.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Kodoatie, R.J. dan Sjarief, R. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.
Lowenheim, F.A. and M.W. Moran. 1975. Industrial Chemicals. 4th ed. John Wiley
& Sons, Inc. New York.
Perry’s. 1997. “Chemical Engineer’s Handbook”. 8th ed. Mc.Graw Hill Companies
Inc:London.
Semprop
Revisi
Proposal
Neraca Massa
Neraca Panas
Reaktor
Alat Besar
Alat Kecil
Utilitas
Layout Pabrik
Struktur
Organisasi
Pabrik
Ekonomi
Teknik
Kesimpulan
Pendadaran