Anda di halaman 1dari 514

MULYONO HAM

PENERBIT BUMI AKSARA JAKARTA


KAMUS KIMIA
Drs. Mulyono HAM, M.Pd.
Staf Pengajar FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Penerbit Bumi Aksara Jakarta


KAMUS KIMIA
Penulis: Mulyono HAM.

Edisi Kedua, 2005.


Cetakan Pertama, Januari 2005.

Penerbit: PT. Bumi Aksatra Jakarta.

Hak Cipta @ 2005 pada Penulis.

Dilarang memperbanyak sebagian atau keseluruhan dari isi


buku ini dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penulis.

ISBN:
Kupersembahkan
kepada:
Kedua orang-tuaku,
Guru-guruku,
Isteriku, dan
Putera-puteriku.
KATA PENGANTAR
Ada benarnya bahwa Pengetahuan Kimia itu relatif agak sulit
dipahami oleh sebagian orang. Ilmu Kimia sangat luas dengan
melibatkan banyak istilah dan konsep yang bersifat abstrak, satu
dengan lainnya saling-terkait bahkan banyak melibatkan ilmu seperti
Fisika, Biologi, Matematika, dan pengetahuan lain. Aktivitas belajar
kimia akan terhenti dan menjadi tidak efisien manakala istilah atau
konsep kimia yang dikandungnya belum difahami dengan benar; hasil
belajar menjadi kurang efektif; dan bila hal ini terjadi, belajar kimia akan
terasa berat dan sulit.
Kamus Kimia ini berisikan batasan dan penjelasan terhadap
istilah atau konsep dalam Ilmu Kimia yang diangkat dari buku-teks kimia
pemula dan istilah/konsep lain dalam sains dan teknologi yang erat
kaitannya dengan Ilmu Kimia dengan tujuan utama untuk membantu
para siswa dan para mahasiswa agar proses belajar kimia menjadi lebih
efisien dan efektif. Kamus ini juga bertujuan untuk membantu
masyarakat yang lebih luas dalam mengenal beberapa istilah populer
dalam bidang ilmu dan teknologi.
Buku ini merupakan perbaikan dari buku serupa yang diterbitkan
pada tahun 1997 termasuk penambahan sejumlah istilah/konsep yang
dianggap perlu bagi pembaca. Namun demikian, membaca buku ini
dengan kritis amat diharapkan. Saran dan kritik dalam bentuk apapun
dari para pembaca, pakar bahasa, dan dari pakar ilmu dan teknologi
sangat penulis nantikan. Semoga buku sederhana ini dapat memberikan
kontribusi yang berarti di dalam mencerdaskan bangsa.
Terimakasih tiada hingga penulis sampaikan kepada para
pembaca, para siswa, para mahasiswa, dan para guru kimia yang telah
menyampaikan masukan dan kritiknya yang sangat berharga baik
secara lisan, surat, atau email. Juga kepada para Pimpinan tempat
penulis bekerja, rekan-rekan di UPI dan perguruan tinggi lain, serta
Pimpinan dan Staf dari Penerbit atas perhatian, dorongan, masukan,
dan bantuannya sehingga buku ini terbit. Semoga Allah Yang Maha
Besar memberikan balasan ganda.
Bandung, 07 Juni 2005.

M.HAM.

Kunci Simbol

vi
(c) (kristal)
(s) (padat)
(l) (cair)
(g) (gas)
(aq) (terlarut dalam air)
(am) (terlarut dalam amoniak cair)
Z nomor atom
Ar massa atom relatif
Mr massa molekul relatif
t.l. titik leleh
t.d. titik didih
Jika tanpa disertai penjelasan berarti pada tekanan standar (1 atm).
d massa-jenis (densitas relatif)
Densitas relatif untuk zat padat dan zat cair ditetapkan pada 20 0C
relatif terhadap air pada 4 0C; satuan: kg per dm3 atau kg/L.
Densitas relatif untuk gas ditetapkan relatif terhadap udara pada
suhu dan tekanan standar; satuan: gram per dm3, atau g/L.
> lebih besar
< lebih kecil
= sama dengan
 mendekati; atau dianggap sama dengan.
I Indonesia
L Latin
E Inggris
J Jerman

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran

463 A. Alfabet Latin


464 B. Satuan SI
464 B.1. Satuan SI Dasar Dan Tambahan
464 B.2. Satuan SI Turunan
465 B.3. Kelipatan Dan Subkelipatan dalam Satuan SI
465 C. Tetapan Fisika Dan Kimia
466 D. Konversi Satuan
468 E. Sifat-sifat Air
468 F. Titik Didih Air terhadap Tekanan
469 G. Tekanan Uap Air terhadap Suhu
469 H. Komposisi Kimia Air Laut
470 I. Komposisi Udara Atmosfer
470 J. Tetapan Dielektrikum Beberapa Zat Cair
471 K. Massa-jenis Zat Cair Dan Cairan Lain
471 L. Kadar/Komposisi Asam Dan Basa Pekat
472 M. Konversi Satuan Konsentrasi Larutan
472 N. Awalan dalam Kimia
473 O. Padanan Nama Beberapa Unsur Kimia
473 P. Nama Asam-asam Anorganik
473 P1. Nama Asam Nonoksi
473 P2. Nama Asam Oksi
474 P3. Nama Asam Tio
475 P4. Nama Asam Kloro Dan Asam Fluoro
475 Q. Nama Radikal, Ion, Dan Ligan
478 R. Nama, Rumus, Dan Struktur Gugus Organik
480 S. Rumus Umum Beberapa Senyawa Organik
481 T. Potensial Ionisasi Atom Unsur
482 U. Afinitas Elektron Atom Unsur
482 V. Jari-jari Atom Dan Ion Atom Unsur
483 W. Sifat Termodinamik Zat pada Keadaan Standar
491 X. Entalpi Standar Atomisasi Unsur
491 Y. Kalor Peleburan Dan Kalor Penguapan
492 Z. Kalor Pembakaran Senyawa Organik

viii
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
Halaman Lampiran

493 AA. Energi Ikatan Dan Panjang Ikatan


494 BB. Skala Keelektronegatifan Unsur
494 CC. Momen Dipol Beberapa Zat
495 DD. Derajat Ionisasi Asam, Basa, Dan Garam
496 EE. Tetapan Ionisasi Asam
497 FF. Tetapan Ionisasi Basa
498 GG. Tetapan Pembentukan Ion Kompleks
499 HH. Perkiraan Nilai pH Larutan
499 HH1. pH Asam
499 HH2. pH Basa
499 HH3. pH Cairan Biologis Dan Makanan/Minuman
500 II. Indikator Asam Basa Dan Perubahan Warna Indikator
500 JJ. Tegangan Permukaan Beberapa Cairan
501 KK. Sifat Fisik, Penurunan/Penaikan Titik Beku/Didih Molal
501 KK1. Sifat Fisik Pelarut, Penurunan Titik Beku Molal
502 KK2. Sifat Fisik Pelarut, Penaikan Titik Didih Molal
502 LL. Kelarutan Dan Tetapan Hasilkali Kelarutan
506 MM. Potensial Elektroda Standar

DIAGRAM dan TABEL


Halaman Diagram/Tabel
85 Diagram Spektrum Cahaya Tampak
149 Diagram Gelombang
150 Diagram Spektrum Elektromagnet
280 Tabel Mineral di Kerak Bumi
282 Tabel Hasil Pengolahan Minyak Bumi
317 Diagram Bentuk Orbital Atom
348 Diagram Mnemonik Moeller
421 Diagram Tingkat Energi dalam Atom
433 Tabel Karakter Unsur pada Suhu Kamar
508 Daftar Unsur Baku

ix
Mulyono H. Abdul Manan lahir pada tanggal
07 Juni 1952 di Pontianak-Kalimantan Barat.
Menamatkan pendidikan menengah dari
Sekolah Teknologi Menengah Atas (STMA) di
Pontianak pada tahun 1971, dan melanjutkan
studi pada tahun 1973 di Jurusan Kimia
Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) IKIP
Bandung (kini: Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI).

Memperoleh gelar Sarjana Muda Pendidikan Kimia pada tahun 1976


dan gelar Sarjana Pendidikan Kimia pada tahun 1982. Gelar Magister
Pendidikan Kimia diperoleh dari Program Pascasarjana IKIP Jakarta
pada tahun 1989.
Bekerja di UPI sejak tahun 1979 dan kini menjadi dosen tetap pada
Mata-mata Kuliah Proses Belajar Mengajar, Kimia Fisik, dan Bahasa
Indonesia untuk MIPA.
Pengalaman mengajar di Jenjang Pendidikan Menengah antara lain
di SMU (1975-1989) dan di SMF (1987-1995).

Beberapa hasil-tulis antara lain:


ILMU KIMIA 1 - Untuk SMU/MA Kelas 1 Edisi Ke-2 (2002).
ILMU KIMIA 2 - Untuk SMU/MA Kelas 2 Edisi Ke-2 (2002).
ILMU KIMIA 3 - Untuk SMU/MA Kelas 3 Edisi Ke-2 (2002).
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KIMIA (Tim, 2003; Edisi Revisi),
MEMBUAT REAGEN KIMIA DI LABORATORIUM (2005),
PEDOMAN KIT DAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
– Untuk SLTP/A. *
* Akan diterbitkan, dan didukung oleh Kit Praktikum Khusus.

A
A (lihat: amper).
Å (lihat: satuan panjang).
abate
Senyawa organik, padatan kristal murninya berwarna putih, meleleh
pada 30-30,50C, dan tak larut dalam pelarut organik. Digunakan
sebagai insektida (kadar 1 mg/liter air efektif untuk memberantas
larva/jentik-jentik dari nyamuk malaria); dijual berupa kemasan dalam
bentuk emulsi, tablet, dan butiran. [Nama lain: temefos.]
S S
(CH3O)2P O S O P(CH3O)2
abate

absorpsi
1. Penyerapan oleh benda (padatan atau cairan) yang berlangsung
ke seluruh bagian benda itu. Absorpsi oleh zat padat kadang-kadang
disebut juga sorpsi.
2. Penyerapan cahaya oleh bahan atau benda yang dilewati cahaya
itu; intensitas cahaya keluar mejadi rendah, dan cahaya terserap
menyebabkan atom atau molekul tereksitasi.

ABS
(alkylbenzenesulphonate.)
Zat organik hasil sulfonasi; digunakan sebagai bahan untuk pembuatan
sabun krim dengan fungsi sebagai surfaktan.

abu
Zat anorganik yang tidak menguap; sisa dari proses pembakaran atau
hasil oksidasi.

Ac (lihat: aktinium).
AC (lihat: arus listrik).

1
accu zuur (lihat: air aki).
adhesi
Gaya tarik menarik antar 2 partikel benda yang tak-sejenis, misalnya
antara partikel air dan partikel kaca, atau antara partikel raksa dan
partikel kaca. Sedangkan gaya tarik menarik antar partikel benda yang
sejenis disebut kohesi, misalnya antar partikel air, atau antar partikel
raksa.

adiabatik
Menunjukkan suatu proses dalam sistem tanpa disertai terjadinya
perpindahan panas dari dan ke luar sistem itu. Pada umumnya,
perubahan adiabatik menyebabkan perubahan suhu pada sistem.
Sebagai contoh, kompressi adiabatik pada sistem gas, kerja (W) akan
dilakukan terhadap sistem dan naiknya suhu gas. (Bandingkan hal ini
dengan isotermal.)

adisi (lihat: reaksi adisi).


adsorpsi
Proses penyerapan atau penggumpalan pada benda yang berlang-
sung hanya pada permukaan benda itu.

aerosol
Sistem koloid dengan zat terdispersinya berfasa padat atau cair,
sedangkan zat pendispersinya (pelarutnya) berfasa gas. Contoh: asap
(yakni partikel-partikel karbon dalam udara), kabut (yakni partikel-
partikel air dalam udara).

afinitas
Daya tarik atau daya gabung suatu zat dengan zat lainnya.

afinitas elektron
Energi yang dibebaskan oleh atom netral yang mengikat elektron
dengan membentuk ion negatif.
Cl + e-  Cl-
2e.8e.7e 2e.8e.8e
S + 2e  S2-
-

2e.8e.6e 2e.8e.8e

Ag (lihat: perak).

2
air
1. Zat cair dengan rumus kimia: H 2O; terionisasi lemah menjadi ion
hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-); memiliki massa-jenis
maksimum pada 40C; memiliki panas-jenis cukup tinggi; memiliki titik
beku 00C dan titik didih 1000C pada tekanan 1 atmosfer; berdaya
hantar buruk; dan bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
berbau; serta berfungsi sebagai pelarut universal.
2. Zat cair yang ada dipermukaan bumi sebagai bagian terbesar dari
lapisan hidrosfer bumi.
3. Zat cair yang berasal dari awan sebagai hujan; dari embun; danau;
sungai; laut; dan dari dalam tanah.
4. Zat cair yang menjadi komponen utama cairan di dalam tubuh
semua makhluk hidup.

air aki
(accu zuur.)
Air untuk mengisi baterai aki; berupa larutan asam sulfat (H2SO4) dalam
air dengan kadar 25%.

air barita
(lindibarium.)
Larutan barium hidroksida, Ba(OH)2 dalam air; simbol: Ba(OH)2(aq).
Dibuat dengan cara melarutkan Ba(OH)2 ke dalam air.

air berat
(deuterium oksida.)
Zat cair dengan rumus kimia D3O dan sifat kimianya mirip air; namun
beberapa sifat fisisnya berbeda seperti titik beku, titik didih, dan M r. Zat
cair ini diekstraksi dari air alam melalui distilasi bertingkat, proses
pertukaran molekul, atau melalui elektrolisis. D3O digunakan sebagai
moderator pada reaktor-reaktor nuklir. T.b. 3,80C; t.d. 101,40C; Mr 19.

air brom
Larutan bromin, Br2 dalam air; simbol: Br2(aq). Dibuat dengan cara
menuangkan bromin cair ke dalam air di kamar asam; biasanya 5 mL
bromin ke dalam 500 mL air.

air cuci
Air untuk keperluan mencuci dan membilas. Syarat utamanya harus
tidak berwarna dan tidak berbau; dan sarat lainnya bergantung pada

3
benda yang akan dicuci dan/atau pada emulgator yang digunakan.
Untuk mencuci pakaian/tekstil, air cuci harus bebas senyawa besi; atau
bila emulgatornya berupa sabun, air cuci tidak bersifat sadah.

air hujan
Air yang jatuh ke permukaan bumi akibat proses penguapan air dan
kondensasi dengan membentuk awan di atmosfer bumi; umumnya
mengandung gas-gas dari atmosfer yang terlarut. Air ini kurang
memenuhi syarat sebagai air minum karena miskin mineral, dan dapat
menjadi penyebab kerusakan atau pelapukan di muka bumi.

air industri
Air untuk keperluan industri; persyaratan atau kualitasnya bergantung
pada jenis industri. Air untuk industri minuman harus memenuhi
persyaratan air minum. Syarat ini tidak sama terhadap air untuk industri
farmasi atau air untuk industri tekstil.

air kapur
Larutan kalsium hidroksida, Ca(OH)2 dalam air; simbol: Ca(OH)2(aq).
Dibuat dengan cara melarutkan kapur tohor (CaO) atau kalsium
hidroksida {Ca(OH)2} ke dalam air dengan mengambil cairan jernihnya.

air klor
Larutan klor, Cl2 dalam air; simbol: Cl2(aq). Dibuat dengan cara
melewatkan gas klor ke dalam air di dalam kamar asam.

air kristal
Molekul air yang terikat pada kristal senyawa dengan perbandingan
molekul yang tertentu (khas untuk setiap kristal); umumnya dapat
dibebaskan melalui pemanasan. Contoh: CuSO4.5H2O; CaCl2.2H2O;
H3AsO4.½ H2O; dsb.

air laut
Air yang ditemukan di laut; umumnya mengandung garam terlarut
berupa NaCl dan sejumlah kecil garam-garam KCl, MgCl 2, MgBr2,
MgSO4, CaSO4, CaCO3; MgI2. Lihat juga: Lampiran H.

air lunak
Air yang sedikit sekali atau sama sekali tidak mengandung garam-
garam Mg atau garam Ca dari bikarbonat dan sulfat. Biasanya air lunak
memiliki derajat kesadahan kurang dari 10. (Lihat juga: air sadah.)

4
air mineral
Air yang berasal dari bawah permukaan tanah; dapat keluar sebagai air
mata-air atau melalui pipa yang dibuat khusus. Umumnya mengandung
mineral atau garam tertentu yang tidak ditemukan dalam air biasa atau
air permukaan.
air minum
Air yang digunakan untuk keperluan minum dan masak dengan
persyaratan ketat seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
tidak mengandung bakteri pathogen, dan tidak mengandung logam
atau senyawa beracun, namun harus mengandung beberapa mineral
tertentu yang diperlukan tubuh; air yang memenuhi standar industri
untuk air minum yang ditetapkan oleh Departemen Perdagangan, atau
yang memenuhi persyaratan air minum yang ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan/WHO.

air murni
Air yang bebas dari zat asing terlarut.

air permukaan
Air yang ditemukan pada permukaan bumi; berupa air laut, air danau,
air sungai, air sumur, atau air hujan, dan sebagainya.

air raja (lihat: aqua regia).


air sadah
Air yang mengandung salah satu dari garam-garam Mg dan Ca dari
bikarbonat, sulfat, dan halogenida. Air yang mengandung garam
bikarbo-natnya seperti Mg(HCO3)2 atau Ca(HCO3)2 disebut air sadah
sementara (karena dapat dihilangkan cukup dengan pemanasan), dan
disebut air sadah tetap jika air mengandung salah salah satu dari atau
semua garam Ca/Mg dari sulfat atau halogenida (hanya dapat
dihilangkan melalui proses kimia tertentu). Lihat juga: sabun.

air sadah sementara (lihat: air sadah).


air sadah tetap (lihat: air sadah).
air suling (lihat: aquades).
air susu
Cairan susu dengan kandungan 88% air.

5
air tebu
Air hasil perasan tebu yang mengandung kurang lebih 20% sukrosa.

akrolein
(propenal)
Senyawa aldehid dengan rumus struktur H 2C=CHCHO; zat cair tak
berwarna atau agak kekuningan, dan mudah terbakar. Dibuat dari
propena, dan digunakan untuk pembuatan resin poliuretan dan
poliester. T.l. –870C; t.d. 530C; d 0.84.
akseptor pasangan elektron (lihat: asam-basa Lewis).
akseptor proton (lihat: asam-basa Bronsted).
aktinometer
Instrumen untuk mengukur intensitas radiasi.
aktinium
Simbol: Ac; Z 89; Ar 227,028; t.l. 10500C; t.d. (3200  300)0C; d
0,84 (dari hasil perhitungan); BO +3; ditemukan oleh Andre
Debierne (1899) dan F. Giesel (1902).
Di alam terdapat bersama di dalam mineral uranium. Ac-227
merupakan hasil peluruhan U-235 oleh emisi beta; waktu paruhnya
21,6 tahun. Unsur ini merupakan sumber utama sinar alfa; sifat
kimianya mirip unsur tanah jarang terutama unsur lantanum;
keaktifannya 150x radium (sehingga aktinium berguna di dalam
memroduksi netron).
aktif-optis
Sifat dari suatu zat yang dapat memutar bidang polarisasi dari cahaya.
Efek ini dapat diamati dengan melewatkan berkas cahaya pada sampel
(kristal, cairan, atau larutan). sejauh mana bidang polarisasi terputar
bergantung pada panjang gelombang cahaya masuk, panjang kolom
sampel, dan kadar sampel. Aktif-optis suatu zat dinyatakan sebagai
rotasi jenis.
α.V
Rotasi jenis   α  D 
t
l.m
dengan [] = rotasi jenis; t = suhu; D = jenis sinar (biasanya doublet-Na; 
= nilai sudut putaran; V = volum sampel; l = panjang kolom sampel; dan m
= massa zat yang bersangkutan.

6
Zat yang memutar bidang polarisasi searah dengan arah jarum jam
bersifat dekstrorotasi (putar kanan) dan sering disingkat sebagai d-
atau (+), sedangkan zat yang memutar bidang polarisasi yang
berlawanan arah jarum jam bersifat levorotasi (putar kiri) dan disingkat
sebagai l- atau (-). Kedua singkatan ini diterapkan pada penamaan
isomer-isomer yang aktif-optis. Pada hal lainnya juga dikenal notasi D-
dan L- dalam penamaan gula (karbohidrat) dimana notasi D- dan L-
berkaitan dengan konfigurasi molekul karbohidrat dan bukan pada aktif-
optisnya. Namun mungkin saja senyawa D- juga bersifat d-; notasi DL-
atau dl- menunjukkan campuran rasemik (rasemat) dari kedua jenis
isomernya. (Lihat juga: isomeri optik.)

aktivitas jenis
Simbol: a; aktivitas radioaktif per satuan massa bahan radioisotop atau
radioaktif.

akumulator (lihat: sel).


Al (lihat: aluminium).
alam
Keseluruhan ruang angkasa beserta isinya (bintang, planet, dan benda
angkasa lainnya). Umur alam diperkirakan 5 x 109 – 50 x 109 tahun, dan
mengandung materi dengan massa 1041 kg. Asal-usulnya masih dalam
perdebatan (hipotesis).

alanin
(asam –amino-propionat; asam 2-amino-propionat.)
Merupakan asam amino nonessensial dengan
rumus struktur CH3CH(NH2)COOH. Bentuk l- OO
H3 C H
nya merupakan pembangun beberapa protein
dalam tubuh. T.l. 295-2970C (terurai). CH CNH2
(Asam –amino jarang ditemui pada bahan alam.)

albumin
Salah satu golongan protein pembangun utama jaringan pada tubuh
manusia dan hewan; larut dalam air; tersusun dari C, H, N, O, dan S;
dinamai menurut sumber atau reaksi khasnya sehingga dikenal
albumin asam, albumin basa, albumin serum, albumin tumbuhan, atau
albumin telur.

7
aldehid (lihat: alkanal).
aldoheksosa (lihat: heksosa).
aldol
Senyawa organik yang mengandung 2 gugus yang menjadi ciri
khasnya, yaitu gugus hidroksi dan gugus aldehid yang terikat pada 2
atom C bertetangga. Struktur gugus aldol adalah –CH(OH)CH(CHO)–.
Contoh senyawa aldol adalah asetaldol (3-hidroksi-butanal).
aldosa
Monosakarida yang memiliki sebuah gugus aldehid, –CHO. Aldosa
berasal dari kata ald- (dari kata aldehid) dan –osa (berarti gula).
Beberapa tipe aldosa, antara lain: aldotriosa, aldopentosa,
aldoheksosa. Lihat juga: monosakarida.

aldopentosa (lihat: pentosa).


aldotetrosa (lihat: tetrosa).
aldotriosa (lihat: triosa).
aldrin
Nama umum untuk insektisida yang
mengan-dung tidak kurang dari 95%
1,2,3,4,10,10-heksakloro-1,4,4a,5,8,8a- Cl
heksahidro-1,4,5,8-dimetanonaftalen (rumus Cl
kimia: C12H8Cl6); hablur yang larut baik H H Cl Cl
dalam pelarut organik tetapi tidak larut
dalam air; terabsorpsi kuat melalui kulit; Cl
bersifat racun terhadap hewan dan manusia.
Penggunaannya di beberapa negara telah Cl
dikurangi bahkan dilarang. aldrin

aliasi
1. Paduan antara 2 jenis logam atau lebih; homogen, padat, masih
bersifat logam dengan kekhasan tertentu. Contoh: kuningan (Zn
dalam Cu), baja (C dalam Fe), amalgam (Hg dalam logam).
2. Paduan logam yang membentuk senyawa, di antaranya Ca3Mg4,
CuZn3, Cu3Sn.
alifatik

8
Menunjukkan bahwa senyawa organik itu, antar atom karbonnya terikat
dengan membentuk rantai karbon terbuka (dapat berupa rantai lurus
ataupun rantai bercabang).
alil (lihat: Lampiran R).
alilena (lihat: propuna).
alisiklik
Memiliki kedua sifat sekaligus, baik sifat alifatik (rantai terbuka) maupun
sifat siklik (rantai lingkar). Lihat juga: siklik dan hidrokarbon.
alizarin
(1,2-dihidroksiantrakuinon.)
O OH
Kristal berwarna merah-jingga dengan rumus
kimia C6H5(CO)2C6H2(OH)2. Diperoleh dari OH
ekstraksi akar tumbuhan (genius rubia), dan
kini dapat disintesa; digunakan sebagai
pewarna dan indikator asam-basa. O
T.l. 2890C; t.d. 4300C. alizarin
alkadiena
Golongan senyawa hidrokarbon tak-jenuh yang mengandung 2 buah
ikatan rangkap-2 per molekul dengan rumus umum: CnH2n-2 dimana
n=3,4,5,… Contoh: propadiena (CH2=C=CH2); 1,3-butadiena (CH2=CH–
CH=CH2); dst.
alkali
1. Nama kelompok unsur untuk unsur golongan IA kecuali H (pada
Tabel Periodik Unsur) karena sifatnya yang dapat membentuk
senyawa basa. Kelompok unsur ini selain dapat membentuk basa
dengan air juga dengan golongan halogen dapat membentuk garam.
2. Senyawa bersifat basa karena larutannya dalam air dapat
memberikan ion hidroksida, OH-.

alkalimetri
Cara penetapan jumlah basa terlarut atau konsentrasi larutan basa
melalui titrimetri.

alkaloid
Golongan senyawa organik yang dikandung oleh suatu tanaman yang
dicirikan oleh aktivitas fisiologisnya; cenderung berada sebagai kristal;
mengandung N dan O; berasa pahit, tidak larut dalam air tetapi larut

9
dalam pelarut organik; bersifat basa dan bereaksi dengan asam
membentuk garam yang dapat larut dalam air tetapi tidak larut dalam
pelarut organik; bersifat racun tetapi beberapa alkaloid memiliki
beberapa khasiat untuk pengobatan. Contoh alkaloid antara lain
nikotin, kuinin, striknin.
H N
HO H
H N H
CH3O N
N H
H H
N N CH3 O O
H
kuinin nikotin striknin

alkana
Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dengan rumus umum CnH2n+2
dimana n=1,2,3, …. Alkana-alkana membentuk deret homolog yang
diawali oleh CH4 (metana); empat senyawanya yang pertama
(n=1,2,3,4) berwujud gas; senyawa yang lebih tinggi (n=5,6,7, …)
berwujud cair. Alkana bersifat kurang reaktif sehingga sering disebut
sebagai parafin (sukar larut dalam air).
HHHHHHHHHHHCHHCCHHCCCHHCCCCHHHHHHHHHHH

metana etana propana butana

alkanal
(aldehid.)
Kelompok senyawa organik yang mengandung gugus aldehid, –CHO
dengan rumus umum R–CHO (dimana R dapat berupa H, gugus alkil,
atau gugus aril); dapat diperoleh melalui dehidrogenasi alkohol.
Beberapa contoh aldehid adalah formaldehid, asetaldehid,
benzaldehid, dan lain-lain.
[Kata “aldehyde” merupakan singkatan dari “alcohol dehydrogenation”.]

alkandiol
(alkohol dihidroksi; alkohol dihidrik.)
Alkohol yang memiliki 2 gugus hidroksil (–OH) dengan rumus umum
CnH2n(OH)2 dimana n=2,3,4, …. (Lihat: glikol.)

alkanoat (lihat: aldehid).

10
alkanol
(alkil alkohol; alkohol monohidroksi; alkohol monohidrik.)
Alkohol yang mebgandung hanya sebuah gugus hidroksil (–OH)
dengan rumus umum CnH2n+1–OH; merupakan turunan (derivat) dari
alkana. Contoh-contoh alkanol adalah CH3OH (metanol; metil alkohol);
C2H5OH (etanol; etil alkohol); C3H7OH (propanol; propil alkohol); dan
seterusnya. Isomeri mulai terjadi pada C3H7OH.
alkanon (lihat: keton).
alkantriol
(alkohol trihidroksi.)
Alkohol yang memiliki 3 gugus hidroksil (–OH). Lihat juga: gliserin.
alkena
Golongan senyawa hidrokarbon alifatik tak-jenuh yang hanya memiliki
sebuah ikatan rangkap-2 dan mempunyai rumus umum: C nH2n dimana
n=2,3,4,…. Alkena-alkena membentuk deret homolog (disebut deret
etilen) yang dimulai dengan C2H4 (etena); C3H6 (propena); C4H8
(butena); dst. Golongan ini lebih reaktif dari alkana dengan ikatan
rangkap-2 dapat diadisi oleh gugus lain.
alkil
Simbol: –R; gugus hidrokarbon jenuh dengan rumus umum: C nH2n+1––.
Contoh: CH3– (metil); C2H5– (etil); C3H7– (propil); (CH3)2CH–(isopropil);
dsb. Simbol R juga digunakan untuk gugus aril. Lihat: Lampiran R.
H3CCH–
H3C– CH3–CH2– CH3–CH2–CH2–
H3Cisoprop
metil etil propil
il

alkil alkanoat (lihat: ester).


alkil alkohol (lihat: alkanol).
alkil benzen sulfonat (lihat: ABS).
alkil halida
Senyawa turunan alkana dengan rumus umum CnH2n+1–X dimana
X=atom halogen, dan n=1,2,3, ….
alkilasi
Reaksi pemasukan 1 atau lebih gugus alkil ke dalam sebuah molekul.

11
alkohol
1. Berasal dari istilah Arab: al-kuhul (sesuatu yang mudah menguap).
2. Minuman yang mengandung alkohol.
3. Sebutan umum (sehari-hari) untuk etanol atau etil-alkohol.
4. Beberapa senyawa yang serupa dengan etanol dalam hal sifat atau
adanya gugus hidroksil, –OH; sebagai nama golongan. Golongan
alkohol mencakup: alkanol, alkandiol, alkantriol, alkohol polihidroksi.

alkohol dihidroksi (lihat: alkandiol).


alkohol monohidroksi (lihat: alkanol).
alkohol primer
Alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C-primer. Dikenal pula
alkohol sekunder dan alkohol tersier dengan masing-masing gugus
–OH terikat pada atom C-sekunder dan atom C-tersier.
at. C-tersier at. C-sekunder at. C-tersier
CH3H3CCHCH2CH2 CH3H3CCHCH CH3H3CC CH2
OHalkohol primer CH3OHalkohol CH3OHalkohol
sekunder tersier

alkohol sekunder (lihat: alkohol primer).


alkohol tersier (lihat: alkohol primer).
alkohol trihidroksi (lihat: alkantriol).
alkoholometer
Alat untuk mengukur kepekatan alkohol; skala menunjukkan 0-100%
(persen volum).
alkoksi alkana (lihat: eter).
alniko
Paduan logam dari logam-logam Al, Ni, dan Co; jenisnya bermacam-
macam tergantung pada perbandingan campuran dan maksud
penggunaannya; salah-satunya adalah aloy alniko yang memiliki sifat
magnet permanen sangat kuat.

12
alotropi (lihat: dimorf).
aloy
Campuran mirip logam yang terdiri dari 2 jenis atau lebih logam; dapat
berupa campuran antara logam dan bukan-logam. Sifatnya berbeda
dengan sifat komponen asalnya, seperti kelenturan, kekuatan, daya
tahan, atau sifat hantarannya.
alum (lihat: tawas).
alumina (lihat: aluminium oksida).
aluminium
Simbol: Al; Z 13; Ar 26,982; t.l. 660,370C; t.d. 24670C; d 2,6989
(200C); BO +3; ditemukan secara terpisah oleh Andre Debierne
(1899) dan F. Giesel (1902).
Unsur logam abu-abu mengkilat, lembek, dan kurang kuat tetapi ringan;
terdapat di alam pada kerak bumi terutama sebagai bauksit yang
menjadi sumber utamanya. Logam ini reaktif dan segera bereaksi
dengan oksigen di udara membentuk film/lapisan oksidanya yang
membungkus badan logam sehingga menghalangi oksidasi selanjutnya
dan logam ini menjadi tahan karat. Campurannya dengan logam-logam
seperti Mn, Ni, Cu, Zn, Si, dsb. menghasilkan alloy yang ringan dengan
kegunaan yang luas, misalnya untuk pesawat terbang, roket, kapal,
blok mesin, alat-alat rumah tangga, kerangka bangunan, dll. Oksidanya
sebagai alumina (Al2O3) yang ditemukan di alam antara lain berupa
mirah delima, safir, korundum, dan emeri yang digunakan untuk
pembuatan gelas dan bahan tahan panas.

aluminium hidroksida
Serbuk putih tak berbau dan tak berasa, atau dapat berupa gel dengan
rumus kimia Al(OH)3. Tergolong oksida amfoter berhidrat yang dapat
dibuat melalui penambahan larutan basa ke dalam larutan dari garam
aluminium. Digunakan sebagai mordan, untuk bahan celup, dan untuk
menetralkan asam lambung.

aluminium klorida
Zat padat kristal berwarna putih atau kuning dengan rumus kimia AlCl 3;
uapnya merupakan dimer (Al2Cl6). T.l. 1900C (2,5 atm); menyublim
pada 1780C; d 2,44.

aluminium oksida

13
(alumina.)
Serbuk putih dengan rumus kimia Al2O3; tergolong oksida yang bersifat
amfoter ini ditemukan di alam sebagai mirah delima, korundum,
nilam/safir, dan emery. Al2O3 dapat diperoleh dari pengolahan bauksit,
kegunaan utamanya adalah untuk kebutuhan industri aluminium di
samping untuk ampelas, keramik, dan kromatografi.

alumino silikat (lihat: silikat).


Am (lihat: amerisium).
amalgam
Paduan (aloy) logam raksa dengan 1 atau lebih logam lain; dapat
berupa padatan, pasta, atau cairan. Hampir semua logam kecuali Fe
dan Pt dapat membentuk amalgam bahkan logam Na membentuk
senyawa dengan rumus Hg2Na.

amerisium
Simbol: Am; Z 95; Ar 243; t.l. (994  4) 0C; t.d. 26070C; d 13,67
(200C); BO +3, +4, +5, +6; hasil identifikasi Ghiorso, dkk. pada
tahun 1944.
Merupakan unsur aktinida transuran; berwarna putih-keperakan yang
dibuat dari senyawanya dengan isotop paling stabil (yakni Am-243
dengan waktu paruh 8800 tahun). Am-241 digunakan sebagai sumber
radiografi-gama di samping untuk industri glas (untuk memperkirakan
keradioaktifan bahan glas). Senyawanya yang penting adalah AmO2,
sedangkan senyawa lainnya adalah AmF3, AmF4, AmCl3, AmBr3, AmI3.
amfetamin
Senyawa sintetis dengan rumus kimia C6H5CH2CH(NH2)CH3 (nama lain:
benzedrin; merupakan bentuk rasemik); enansiomer lainnya sebagai
bentuk dekstro (disebut dekstro-amfetamin atau deksedrin).
Kedua senyawa tersebut berupa HCH2CNH2CH3Amfetamin
serbuk kristal putih, tidak berbau,
larut dalam air (1:10) tetapi kurang (Benzedrin)
larut dalam alkohol (1:1000). Dekstro-mfetamin (Deksedrin)
Garamnya (misal amfetamin sulfat)
pernah digunakan sebagai obat
untuk penyakit pilek dan sebagai
sebagai obat penghilang rasa kantuk
bagi para pengidap insomnia (penyakit sukar atau tidak dapat tidur).
Namun obat ini dihentikan karena lebih besar bahayanya daripada
kegunaannya, yakni membuat ketergantungan cukup serius.

14
Amfetamin ilegal (diperjual-belikan) berupa tepung kristal kasar,
berwarna putih atau agak kekuningan dalam kemasan bungkusan kecil
dari kertas/ plastik/timah atau dalam kemasan tablet/kapsul berbagai
warna dan bentuk. Para pengguna sering menyebutnya dengan
shabu-shabu, kristal, inex, atau ekstasi; shabu-shabu dan kristal
dipakai dengan cara dihirup asapnya sedangkan yang lainnya dengan
cara dikulum/ditelan. Pengguna yang ketagihan selalu memerlukan
dosis yang terus meningkat setiap harinya agar diperoleh efek yang
sama; obat ini bisa menimbulkan kegelisahan, bicara ngawur,
gangguan daya ingat, penurunan kesadaran, gangguan siklus
tidur, dan kelelahan yang berlebihan; bila setelah lama terjaga (tidak
tidur), ketergantungan penderita berlalih karena terdorong untuk
meminum obat penenang (seperti forfitura) agar dapat tidur, namun
dampaknya sangat membahayakan tubuh.
amida
Kelompok senyawa organik dengan rumus umum RCONH 2 dimana R
adalah gugus organik (alkil atau aril) dan –CONH2 adalah gugus amida.
Di samping itu, amida ada juga yang dikenal sebagai senyawa
anorganik (memiliki ion amida, NH2-), misalnya sodamida, NaNH2.
amidase
Suatu enzim yang mengatalis hidrolisis rantai C=N nonpeptida,
umumnya disertai hilangnya molekul amoniak.

amil (lihat: Lampiran R).


amilase saliva
(nama lama: ptialin.)
Enzim yang terdapat di dalam air liur yang berfungsi untuk mengkatalis
reaksi pemecahan amilum.
amilopektin
Polisakarida bercabang (mengandung 1000 satuan glukosa) dan
setiap cabangnya mengandung 25-30 satuan glukosa; diduga
merupakan bagian-luar dari butiran amilum (pati); bersifat sukar larut di
dalam air; dan dengan pereaksi iodine, I2 berwarna merah-kecoklatan,
setelah pecah melalui cabangnya barulah memberikan warna biru-tua.
Lihat juga: amilum.

15

struktur amilopektin
amilosa
Polisakarida-pendek lurus yang tersusun dari satuan maltosa; diduga
merupakan bagian-dalam dari butiran amilum (pati) dan bersifat mudah
larut dalam air. Lihat juga: amilum.
satuan maltosa

O O
O O
n
satuan glukosa satuan glukosa
amilosa
(kelipatan satuan, n = 100-1000)
amilum
(pati.)
Suatu polisakarida berwarna putih berupa butiran halus (tepung) yang
berasal dari tumbuhan; merupakan campuran dari 2 polimer yaitu
amilosa dan amilopektin. Pati alam mengandung 10-20% amilosa dan
80-90% amilopektin; bila terhidrolisis akan berubah dengan membentuk
dekstrin dan kemudian berakhir dengan menghasilkan glukosa; struktur
kimianya secara pasti belum diketahui namun diduga bahwa bagian-
luar dari butiran amilum sebagai amilosa sedangkan bagian-dalam
butirannya sebagai amilopektin.

amina
Senyawa organik sebagai turunan dari amoniak, NH 3 yakni dengan
penggantian satu atau lebih atom H dari NH3 oleh gugus R (alkil atau
aril). Disebut amina primer jika hanya 1 atom H yang digantikan
dengan rumus umum RNH2; amina sekunder dengan rumus umum
RR’NH (hasil penggan-tian 2 atom H); dan amina tersier dengan
rumus umum RR’R”N (hasil penggantian seluruh atom H dari amoniak).

RNHRNR’R N R’HHR”
amina primeramina sekunderamina tersier

16
amina primer (lihat: amina).
amina sekunder (lihat: amina).
amina tersier (lihat: amina).
aminasi
Suatu reaksi dimana suatu aldehid atau keton diubah menjadi suatu
amino dengan cara mereaksikannya dengan H2 dan NH3 oleh adanya
katalis logam Ni.
RCHO + NH3 + H2 Ni RCH2NH2 + H2O aldehid
amina

amino (lihat: Lampiran R).


ammeter (lihat: amper).
ammin
Penerapan nama untuk molekul amoniak, NH3 yang terikat sebagai
ligan pada senyawa kompleks. Contoh: [Ag(NH3)2]Cl (diammin-
perak(I)klorida). Lihat juga: Lampiran Q.

amoniak
Gas tak berwarna, berbau tajam/pesing, dan bersifat racun dengan
rumus kimia NH3. Dibuat secara industrial melalui proses Haber dengan
reaksi antara N2 dan H2 oleh adanya katalis logam Pt. Gas ini dapat
dikemas sebagai amoniak cair; digunakan untuk memenuhi kebutuhan
industri-industri pupuk, asam sulfat, bahan peledak, dan serat sintetis.
Amoniak cair bersifat autoionisasi dan digunakan sebagai pelarut pada
reaksi-reaksi bebas air; mudah larut dalam air dengan membentuk
larutan yang mengadung NH4OH dan sebagian kecil berupa ion NH 4+
dan ion OH- sehingga larutan bersifat basa tetapi basa NH 4OH tidak
dapat diisolasi dan bersifat tidak stabil. T.l. –78 0C; t.d. –33,5 0C.
amoniakal
Menunjukkan adanya amoniak; istilah ini juga sering digunakan untuk
larutan yang mengandung amoniak.
amonolisis

17
Reaksi senyawa organik dengan amoniak cair dimana 1 gugus
senyawa organik itu digantikan oleh 1 gugus amino, –NH2. Sebagai
contoh: amonolisis asilhalida menjadi amida. Lihat juga: solvolisis.
O ON
Cl R–C + 2 NH3R–C+ NH
H2 4Cl

amorf
Menunjukkan bahwa zat padat yang bersangkutan tidak memiliki
bentuk fisik seperti kristal. Zat yang benar-benar amorf sukar
ditemukan; sedangkan zat amorf yang ada sesungguhnya terdiri dari
kristal-kristal amat kecil tetapi tidak membentuk kisi kristal. Contoh zat
amorf: karbon, bunga belerang, dan kaca.
amper
Simbol: A; merupakan satuan dasar SI untuk kuat arus listrik. Pada
tahun 1893 didefinisikan bahwa 1 A merupakan kuat arus listrik yang
bila dilewatkan dalam larutan perak nitrat maka logam perak akan
terendapkan dengan kecepatan 0,001118 g per detik. Alat untuk
mengukur kuat arus listrik adalah ammeter atau ampermeter.
ampermeter (lihat: amper).
amu (lihat: satuan massa atom).
analisa kimia
Cara penetapan atau pengujian adanya suatu zat atau unsur di dalam
suatu bahan/sampel. Disebut analisa kimia kualitatif, bila pengujian
itu bertujuan hanya untuk mengidentifikasi jenis zat atau konstituen
dalam bahan itu; sedangkan disebut analisa kimia kuantitatif, bila
bertujuan untuk menetapkan jumlah (kuantitas) dari zat atau konstituen
dalam suatu bahan. Untuk ini dapat diterapkan berbagai teknik analisa
seperti analisa volumetrik, kromatografi, spektrofotometri, dan
sebagainya.
analisa kimia kualitatif (lihat: analisa kimia).
analisa kimia kuantitatif (lihat: analisa kimia).
analisis
1. Proses penguraian sesuatu menjadi komponen yang lebih kecil
atau komponen pembentuknya.

18
2. Suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan cara
berfikir (logika) tertentu untuk memperoleh suatu hasil atau
kesimpulan tentang faktor penyebab munculnya masalah itu.
angka asam
(bilangan asam.)
Jumlah mg basa-kuat (umumnya berupa KOH) yang diperlukan untuk
menetralkan asam lemak bebas yang terkandung di dalam 1 g minyak
atau lemak.
angstrom
Salah satu satuan untuk dimensi panjang; simbol: Å; biasanya
diterapkan untuk menyatakan ukuran panjang dari benda-benda
berukuran mikroskopis seperti ukuran dari atom, sel, atau panjang-
gelombang. 1 Å = 10-10 m.

anhidrida
1. Senyawa yang membentuk senyawa khusus bila dilarutkan ke
dalam air.
SO3 + H2O  H2SO4
CaO + H2O  Ca(OH)2
SO3 dan CaO masing-masing disebut anhidrida asam dan
anhidrida basa. Menurut tatanama terbaru (IUPAC), nama untuk
SO3 adalah belerang trioksida (bukan: anhidrida sulfat atau anhidrida
asam sulfat).
2. Kelompok senyawa organik yang memiliki gugus anhidrid,
–CO.O.OC. Anhidrida ini dihasilkan sebagai akibat dari
penarikan molekul air dari asam karboksilat dengan
menggunakan zat pengikat air.
CH3–COC–CH3OO OO =CC=
OHC=CH

anhidrida asetat anhidrida maleat

anhidrida asam (lihat: anhidrida)


anhidrida asetat
(anhidrida etanoat.)

19
Suatu anhidrida organik berupa zat cair tak berwarna dengan rumus
kimia (CH3CO)2O; digunakan sebagai zat penghidrasi dan zat
pengasetilasi. T.l. –73,10C; t.d. –139,60C; d 1,08.
Lihat juga: anhidrida.
anhidrida basa (lihat: anhidrida).
anhidrida etanoat (lihat: anhidrida asetat).
anhidrida ftalat
C
Padatan berupa kristal berwarna putih dengan
rumus struktur 1,2-C6H4(CO)2O; larut dalam
alkohol; digunakan sebagai bahan untuk CO
pencelupan.
T.l. 1310C; menyublim pada 2850C; d 1,5. anhidrida Oftalat
O
anhidrit
Bentuk anhidrous (tanpa air kristal) dari suatu zat yang ditemukan
langsung di alam, misalnya CaSO4 (kalsium sulfat anhidrat).

anhidrous
Tanpa air kristal; istilah ini diterapkan untuk menamai garam yang
kehilangan molekul air kristalnya (misalnya hasil pemanasan kristal
berhidratnya). Contoh: CaCl2 anhidrous, atau CuSO4 anhidrous
(masing-masing dapat diperoleh dari pemanasan CaCl2.2H2O atau
CuSO4.5H2O)

anilin
Zat organik cair seperti minyak, tidak berwarna dan dapat terbakar,
rumus kimia C6H5NH2, dan dibuat melalui reduksi nitrobenzen. Zat ini
digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan zat warna, plastik,
dan bahan farmasi. T.l. -60C; t.d 1840C; d 1,02.
anion (lihat: ion).
anoda
Komponen dalam sel elektrokimia; sebagai elektroda positif pada sel
elektrolisis, sedangkan pada sel volta sebagai elektroda negatif; daerah
tempat berlangsungnya reaksi reduksi.
antibiotik

20
Zat kimia yang dihasilkan oleh makhluk hidup, dan berfungsi dapat
menghambat atau mematikan perkembangan makhluk hidup (terutama
mikroorganisme) tetentu. Kini dapat disintesa.
antibodi
Zat kimia yang dapat membuat tubuh dapat melawan atau kebal
terhadap penyakit menular; ditemukan di tubuh dalam globulin-gama.
Diperkirakan globulin-gama mengandung sebanyak 20 antibodi
berbeda. Lihat juga: globulin, dan darah.
antiferomagnet
Jenis magnet yang menyebabkan suatu bahan mempunyai
suseptibilitas sangat rendah akibat kenaikan suhu. Sifat ini dijumpai
pada padatan zat anorganik tetentu seperti MnO dan FeO. Di atas suhu
tertentu, suseptibilitas turun karena bahan menjadi bersifat
paramagnetik.
antimon
(L: stibium; E: antimony.)
Simbol: Sb; Z 51; Ar 121,75; t.l. 630,740C; t.d. 19500C; d 6,691
(200C); BO +3 dan +5.
Di alam ditemukan di dalam lebih dari 100 jenis mineral tetapi
umumnya berada sebagai senyawa sulfida berupa stibnit (Sb2S3).
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropi yaitu bentuk logam yang stabil pada
keadaan biasa, dan sebagai amorf; telah dikenal sebagai logam sejak
awal abad ke-17. Antimon adalah logam amat mengkilap dan
bertekstur kristal; tidak bereaksi dengan udara (oksigen) pada suhu
kamar tetapi menyala terang bila dipanaskan dengan mengeluarkan
asap putih (Sb2O3); daya-hantar listrik dan panasnya buruk. Sifat
kimianya mirip unsur arsen; senyawanya bersifat kovalen; antimon dan
senyawanya bersifat racun (tidak boleh melebihi 0,5 mg per m3).
Antimon murni digunakan dalam teknologi semikonduktor, untuk
pembuatan detektor inframerah, dan dioda. Unsur ini diperdagangkan
secara luas untuk digunakan sebagai komponen aloy (1-20% Sb)
karena dapat menambah kekerasan dan kekuatan logam (misalnya
pada logam timbal untuk baterai dan kabel).
antimon(III)oksida (lihat: oksida antimon).
antimon(V)oksida (lihat: oksida antimon).
antimoni oksida (lihat: oksida antimon).
antimono oksida (lihat: oksida antimon).

21
antioksidan (lihat: katalis negatif).
antiparalel
Menunjukkan vektor-vektor dengan garis gaya yang paralel tetapi
arahnya saling berlawanan.

antipartikel
Partikel dasar yang memiliki baik massa, muatan listrik, maupun
bilangan kuantum isospin yang sama hanya tanda dari muatannya
yang berlawanan. Contoh: positron merupakan antipartikel dari
elektron; antiproton (bermuat-an negatif) merupakan antipartikel dari
proton. Keduanya, partikel dan antipartikel akan lenyap bila
bertumbukan, dan radiasi elektromagnetik akan dipancarkan setara
dengan massa total yang lenyap.

antrasin
Senyawa hidrokarbon aromatis-trisiklik dengan
rumus kimia C14H10; kristal padat tak-berwarna;
diperoleh dari ter-batubara; digunakan sebagai
sumber penting untuk zat warna. T.l. 2180C; t.d. antrasin
3400C; d 1,25.

antrasit
Jenis batubara yang paling kaya karbon dengan komposisi 94,1% C,
3,4% H, dan 2,5% O; mempunyai nilai kalor sebesar 8734 kkal per kg.
Lihat juga: batubara.
apatit
Mineral yang terdapat di alam yang mengandung Ca3(PO4)2 dan CaCl2,
atau CaF2; ditemukan sebagai klorapatit dengan rumus kimia
3Ca3(PO4)2.3CaCl2 dan sebagai fluorapatit dengan rumus kimia
3Ca3(PO4)2.CaF2; digunakan sebagai sumber fosfor dan senyawanya,
dan bahan untuk pembuatan pupuk fosfat.
aq (lihat: aquous).
aqua
Kata Latin yang berarti air.
aquabides
Air sebagai hasil dari pengembunan uap air akibat penguapan atau
pendidihan; air sebagai hasil dari 2x distilasi. Lihat juga: aquades.

22
aquades
Dari istilah Latin: aquadestilata yang berarti air suling; air yang
diperoleh pada pengembunan uap air akibat penguapan atau
pendidihan air. Lihat juga: aquabides.
aquadestilata (lihat: aquades).
aquafortis (lihat: asam nitrat).
aquaregia
(air raja.)
Campuran yang terdiri dari HNO3 pekat dan HCl pekat dengan
perbanding-an volum 1 : 3 atau 1 : 4; berwarna agak kekuningan dan
berasap (karena mengandung gas klor, Cl2 dan gas nitrosil, NOCl);
bersifat sangat korosif, dan dapat melarutkan semua logam termasuk
emas; digunakan di dalam pengolahan logam.
aquo
Penerapan nama untuk molekul air, H 2O yang terikat sebagai ligan
pada senyawa kompleks. Contoh: [Co(H2O)6]Cl2 {heksaaquokobal(II)-
klorida}. Lihat juga: Lampiran Q.
aquous
Larutan dengan air sebagai pelarut; sering disingkat sebagai aq.

Ar (lihat: argon).
arabinosa (lihat: pentosa).
arg (lihat: asam amino esensial).
argentit
Mineral abu-kehitaman yang mengandung perak-sulfida, Ag2S;
merupakan bijih perak yang menjadi sumber logam perak.

argentum (lihat: perak).


arginin (lihat: asam amino esensial).
argon
Simbol: Ar; Z 18; Ar 39,948; t.l. –189,20C; t.d. –185,70C; d 1,7837
g/L; BO 0; ditemukan pada tahun 1894 oleh Lord Rayleigh dan
Sir William Ramsay

23
Unsur berwujud gas, tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa, dan tidak
terbakar (sukar bereaksi); ditemukan di atmosfer bumi sebesar 0,94%
(volum). Kelarutannya dalam air 2½x kelarutan N2, atau hampir sama
dengan kelarutan O2. Digunakan untuk pengisian bola lampu, tabung
fluoresen, dan tabung foto di samping digunakan sebagai gas inert
pada dapur pembuatan unsur titan dan unsur-unsur yang reaktif.

aril (lihat: Lampiran R).


aromatik
Menunjukkan bahwa suatu senyawa organik yang memiliki sifat
aromatis seperti yang dicirikan oleh benzen. Istilah ini semula
digunakan sebagai pembeda dari senyawa alifatik. Lihat juga: benzen.

arsen
Simbol: As; Z 33; Ar 74,922; t.l. abu-abu 8170C (28 atm), dan
menyublim pada 6130C sebagai uap As4; d (abu-abu: 5,73; kuning:
1,93); BO –3, +3, dan +5; ditemukan pada tahun 1250 oleh
Albertus Magnus.
Di alam ditemukan dalam beberapa mineral seperti orpiment (AS2S3),
realgar (AsS), arsenopirit (FeSAs), dan sebagai oksida dan arsenat.
Juga dapat ditemukan dalam bijih tembaga dan bijih timbal yang
menjadi sumber penting dari arsen(V)oksida sebagai hasil samping.
Arsen merupakan unsur metaloid (amfoter), padatan berwarna abu-abu
perak, sangat mengkilap (dapat buram oleh adanya udara); beberapa
sifat kimianya mirip fosfor, langsung bereaksi dengan halogen, dan bila
dipanaskan akan teroksidasi cepat menjadi arsen(III)oksida yang
berbau bawang putih. Dua bentuk alotropi lainnya adalah arsen kuning
dan arsen hitam mengkilap tetapi arsen abu-abu lebih stabil. Arsen
digunakan untuk bahan komponen paduan logam dan semikonduktor.
Beberapa senyawanya mempunyai kegunaan penting di antaranya
galium-arsenida digunakan sebagai bahan laser untuk mengubah
energi listrik menjadi cahaya koheren (searah dengan sumber). Arsen
dan senyawanya merupakan racun; kadar dalam bahan tidak melebihi
0,5 mg/m3. Logam arsen bersifat karsinogenik (kanker kulit, dan kanker
paru-paru bila terhirup), dan dapat mengganggu kerja hati dan ginjal.

arsenat
Garam dari asam arsenat; garam yang mengandung ion arsenat, AsO4-3.
arsenida

24
Senyawa antara unsur logam dengan unsur arsen. Contoh: GaAs,
FeAs.
arsenit
Garam dari asam arsenit; garam yang mengandung ion arsenit, AsO3-3.
arsen(III)oksida (lihat: oksida arsen).
arsen(V)oksida (lihat: oksida arsen).
arseni oksida (lihat: oksida arsen).
arseno oksida (lihat: oksida arsen).
arsenopirit
Mineral berwarna putih atau agak keabuan yang mengandung sulfida
dan arsenida dari besi (berupa FeS dan FeAs); merupakan bijih arsen
sebagai sumber arsen, dan biasanya bijih ini mengandung emas
(jumlahnya kecil).
arsin
Gas yang mempunyai rumus kimia AsH 3; tak-berwarna, berbau bawang
putih, bersifat racun; tidak stabil dan terurai cepat menjadi arsen dan
gas H2. T.l. –113,50C; t.d. -550C; d 1,25.

arus listrik
Simbol: I; merupakan aliran atau arus yang bermuatan elektron;
besarnya sama dengan muatan listrik yang dibawa per satuan waktu;
diukur dalam satuan amper. Arus listrik yang memiliki kuat arus yang
konstan dan selalu mengalir searah disebut arus searah (direct
current; DC); sedangkan arus listrik dengan kuat arus bervariasi yang
arahnya berubah bolak-balik secara periodik disebut arus bolak-balik
(alternating current; AC).

As (lihat: arsen).
asam
1. Senyawa berasa masam, memerahkan lakmus biru, larutannya
dalam air mempunyai pH lebih kecil dari 7, dan dapat menetralkan
larutan basa.
2. Elektrolit yang dapat terionisasi dalam pelarut air dengan
memberikan ion hdrogen, H+.
HCl  H+ + Cl-

25
H2SO4  2 H+ + SO4-2
(Pernyataan 2 dikenal sebagai teori asam Arrhenius; asamnya
disebut asam Arrhenius.)
3. Menunjukkan suasana suatu larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
4. Lihat: teori asam-basa.

asam alkandioat (lihat: asam dikarboksilat).


asam alkanoat (lihat: asam karboksilat).
asam amino
Asam organik yang memiliki rumus struktur: OO
RCH(NH2)(COOH) dimana R = alkil atau aril; R – CH H
memiliki sekaligus 2 gugus penting, yaitu gugus – C NH2
amino (–NH2) dan gugus karboksil (–COOH)
yang menjadi cirinya. Asam ini bersifat amfoter asam amino
(dapat membentuk ion zwitter); sebagian dapat disintesis sendiri oleh
tubuh makhluk hidup yang bersangkutan untuk pembentukan protein.
Lihat juga: asam amino esensial.
asam amino asetat (lihat: glisin).
asam amino esensial
Asam amino yang tak dapat disintesis dalam tubuh manusia namun
sangat dibutuhkan untuk pembentukan protein (karena itu harus ada di
dalam makanan manusia). Jumlah asam ini ada 10 yaitu arginin,
histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptopan, dan valin. Arginin sebenarnya dapat disintesis oleh tubuh
manusia hanya sangat lambat (sehingga tidak mencukupi untuk
pertumbuhan normal), sementara histidin tidak diperlukan oleh orang
dewasa.
HH2N–C– HH2N–C– HH2N–C– HH2N–C– HH2N–C–
COOHCHH3C COOHCH2CHH3 COOHCHH3C COOH(CH2)4NH COOHCH–
CH3 C CH3 CH2–CH3 OHCH3
2

valin isoleusin lisin treonin


(val) leusin (leu) (ileu) (lys) (thr)

HH2N–C– HH2N–C– HH2N–C– HH2N–C– HH2N–C–


COOH(CH2)2S– COOHCH2 COOHCH2 COOH(CH2)2 COOH(CH2)3HN
CH3 –CNHNH2

N HN N 26
metionin fenilalanin H
(met) (phe) histidin arginin
triptofan
(trp) (his) (arg)
asam amino etanoat (lihat: glisin).
asam 2-amino propanoat (lihat: alanin).
asam -amino propionat (lihat: alanin).
asam anorganik
Asam yang tersusun dari unsur anorganik dengan struktur ikatannya
tidak mengandung rantai atom karbon (ikatan antar atom karbon).
Contoh: HCl, HCN, H2CO3, H3BO3, H3PO4, dll.
asam Arrhenius (lihat: asam).
asam arsenat
Asam tribasa, padatan putih yang mempunyai rumus kimia
H3AsO4.½H2O; dibuat dengan cara mengalirkan HNO3 pekat-panas
pada arsen(III)oksida, As2O3.

asam arsenit
Asam tribasa dengan rumus kimia H3AsO3; hanya ditemukan di dalam
larutan As2O3 dalam air.
asam asetat
(asam etanoat; asam metana karboksilat; asam cuka.)
1. Asam karboksilat dengan rumus kimia CH3COOH; zat cair tak
berwarna dengan bau khas yang menusuk hidung; dapat diperoleh
di pasaran bebas dengan kadar 99-100% (17,4 M; d 1,05), dan
sebagai biang cuka (dengan kadar 80%). Asam asetat murni
disebut asam asetat glasial.
2. Larutan yang mengandung 36-37% CH3COOH, dan bila diencerkan
kadang-kadang digunakan sebagai zat pengeruh atau obat penahan
darah.
Kegunaan asam asetat cukup luas, antara lain larutan encernya (20-
25%) digunakan sebagai pemberi rasa pada makanan; untuk proses
pewarnaan kain dalam industri tekstil; sebagai pengawet sayuran dan
buahan; dan untuk menggumpalkan getah karet.

27
asam asetat glasial (lihat: asam asetat).
asam askorbat
(vitamin C.)
Vitamin berupa kristal putih dengan rumus molekul C6H8O6; larut dalam
air dan alkohol; di alam ditemukan dalam buahan dan sayuran; dapat
disintesis dari glukosa. Vitamin C merupakan komponen esensial
makanan manusia untuk perawatan kulit. Kekurangan vitamin ini dapat
menimbulkan sariawan, luka pada gusi, badan kurus, dan anemia.
Setiap hari diperlukan 70-100 mg.

HOCCCCCCO HHO
HOHHOHOHasam askobat

asam benzen karboksilat (lihat: asam benzoat).


asam benzoat
(asam benzen karboksilat.)
Asam organik dengan rumus kimia C 6H5COOH; CO
kristal putih berbentuk jarum; terdapat di alam
pada beberapa tanaman dan gum benzoin; OH
secara industrial dibuat melalui dekarboksilasi
asam benzoat
katalitik terhadap asam anhidrida ftalat.
Digunakan sebagai zat pengawet (makanan dan tembakau), sebagai
bakterisida (antiseptik ringan), dalam industri untuk bahan pembuatan
zat celup, di laboratorium sebagai zat dasar untuk pembuatan berbagai
senyawa organik. T.l. 122,40C; d 1,27.
asam berbasa-1 (lihat: asam monovalen).
asam berbasa-2 (lihat: asam divalen).
asam berbasa-3 (lihat: asam trivalen).
asam bikromat (lihat: asam dikromat).
asam borat
(asam ortoborat.)
Asam anorganik dengan rumus kimia H3BO3; serbuk kristal tak
berwarna dan tak berasa; tergolong asam sangat lemah; dibuat dengan

28
cara menambahkan HCl pada boraks. Digunakan untuk bahan
keramik/porselin, dan bahan tahan api. T.l. 1600C; d 1,44.

asam bromat
Asam anorganik dengan rumus kimia HBrO3; tidak stabil, dan hanya
ditemukan di dalam larutan encernya (dibuat dengan cara mengalirkan
larutan H2SO4 ke dalam larutan garamnya); asam ini bersifat oksidator.

asam bromida (lihat: hidrogen bromida).


asam Bronsted (lihat: asam-basa Bronsted).
asam 1,4-butandioat (lihat: asam suksinat).
asam butanoat (lihat: asam butirat).
asam butendioat (lihat: asam maleat).
asam butirat
(asam butanoat; asam propana karboksilat; asam mentega.)
Asam karboksilat dengan rumus kimia O
C3H7COOH; zat cair tak berwarna, dan CH3CH2CH2–C
berbau tidak enak (seperti bau mentega OH
tengik); terdapat dalam mentega dan dalam
keringat. T.d. 1630C; d 0,96. asam butanoat

asam cuka (lihat: asam asetat).


asam deoksiribonukleat (lihat: asam nukleat).
asam dibasa (lihat: asam divalen).
asam difosfat (lihat: asam fosfat).
asam difosfit (lihat: asam fosfit).
asam dikarboksilat
(asam alkandioat.)
Asam organik yang memiliki 2 gugus karboksil, –COOH sebagai ciri
utama-nya. Contoh: asam oksalat, asam malonat, asam suksinat.
asam dikromat (lihat: dikromat).
asam diprotik

29
Asam yang dapat melepaskan 2 ion H+ (atau proton) per molekul di
dalam larutannya. Contoh asam diprotik adalah H 2SO4 (asam sulfat);
H2C2O4 (asam oksalat); H2CO3 (asam karbonat); dan lain-lain. Contoh
pelepasan proton dari molekul asamnya.
H2SO4  2 H+ + SO4-2
(Sebuah ion H+ tiada lain adalah sebuah proton; proton di dalam
pelarut air akan terikat pada molekul air membentuk ion
hidronium, H3O+. Lihat juga: asam-basa Bronsted.)
Reaksi yang sebenarnya terjadi:
H2SO4 + 2 H2O  2 H3O+ + SO4-2.
(Reaksi pertama di atas dapat diterapkan sebagai penyederhanaan.)

asam ditionat (lihat: asam (n)tionat).

asam divalen
(asam dibasa; asam berbasa-2.)
Asam yang memiliki 2 gugus H yang dapat digantikan oleh 1 atom
logam bervalensi 2 atau oleh 2 atom logam bervalensi 1. Lihat juga:
asam diprotik.
H2SO4 + Mg  MgSO4 + H2
H2SO4 + 2 NaOH  Na2SO4 + 2 H2O
asam divalen
(1 atom Mg yang bervalensi 2 atau 2 atom Na yang bervalensi 1
menggantikan kedudukan 2 gugus H dari H2SO4.)

asam n-dodekanoat (lihat: asam laurat).


asam etana karboksilat (lihat: asam propionat).
asam etandioat (lihat: asam oksalat).
asam etanoat (lihat: asam asetat).
asam etana dikarboksilat (lihat: asam maleat).
asam fluorida (lihat: hidrogen fluorida).

asam format
(asam metanoat; asam hidrogen karboksilat; asam semut.)

30
Asam organik dengan rumus kimia HCOOH; zat cair tak berwarna,
berbau tajam/pedas, dan kulit yang terkena akan berkeringat; bersifat
sebagai reduktor; dihasilkan oleh beberapa jenis semut dan beberapa
serangga lainnya tetapi kini dapat disintesa; digunakan pada industri
kimia (untuk penyamakan kulit dan pembuatan beberapa senyawa
organik lain), dan pada industri tekstil untuk pencelupan. T.l. 80C; T.d.
1010C; d 1,2.

asam fosfat
Asam anorganik dengan rumus kimia H3PO4, dan merupakan salah
satu dari asam oksifosfat triprotik; nama lainnya adalah asam
ortofosfat; zat cair menyerupai sirop, tak-berwarna; dapat dibuat
dengan mereaksikan H2SO4 dengan garam fosfat; digunakan pada
industri pupuk dan industri sabun. T.l. 42,350C; d 1,83.
OHO P OHOHO P O
OHOH P OOHOH

asam fosfat (asam ortofosfat) asam pirofosfat (asam difosfat)

Asam oksifosfat lainnya adalah asam difosfat (atau asam pirofosfat)


dengan rumus kimia H4P2O7; berupa zat padat menyerupai kaca yang
dibuat melalui pemanasan H3PO4. Selain itu terhadap asam oksifosfat
dikenal deret asam polifosfat dengan rumus umum Hn+2PnO3n+1, dan
deret metafosfat yang dapat membentuk polimer dengan rumus
(HPO3)x dengan kegunaan sebagai zat pendehidrasi.

asam fosfit
Asam anorganik dengan rumus kimia
H3PO3 (lebih tepat ditulis H2PHO3),
dikenal juga dengan nama asam OHO P
ortofosfit, dan merupakan salah satu HOH
dari asam oksifosfit dibasa; berupa kristal
puth, berisifat higroskopis; diperoleh
dengan mereaksikan fosfor trioksida asam fosfit (asam ortofosfit)
dengan air. T.l. 73,60C; d 1,7.
Selain itu dikenal juga asam difosfit (atau asam pirofosfit) dengan
rumus kimia H4P2O5 yang bersifat dibasa, HOOHP O
dan asam hipofosfit, H3PO2;yang bersifat PHOOH
monobasa, serta asam metafosfit yang

asam pirofosfit (asam difosfit)


31
berbentuk polimer dengan rumus kimia,
(HPO2)x.

asam fulminat (lihat: asam sianat).


asam fumarat
(asam trans-butendioat.)
Asam dikarboksilat tak-jenuh yang memiliki rumus struktur
HCOOCH=CHCOOH; berupa kristal, tak-berwarna, bau seperti buah;
digunakan dalam industri resin sintetis. Asam fumarat dan asam maleat
merupakan isomer ruang. Menyublim pada 2000C; d 1.64. Lihat juga:
asam maleat.

HCOOH HCOOH
C C
C C
HOOCH HCOOH
asam fumarat asam maleat

asam glutamat
Asam organik dengan rumus molekul (COOH)CH2CH2CH(NH2)(COOH);
kristal, bentuknya bergantung pada rumus optiknya; ditemukan pada
berbagai jenis makanan yang mengandung protein tinggi seperti ikan,
daging, telur, unggas, produk susu, dan sayuran berprotein tinggi
(dalam kacang-kacangan); memiliki peran penting dalam metabolisme
gula dan lemak, dan membantu dalam transportasi kalium ke dalam
cairan tulang belakang serta pada bagian sawar darah-otak (otak dapat
menggunakan asam glutamat sebagai bahan dasar energi); berfungsi
untuk memperbaiki gangguan kepribadian dan berguna dalam
mengobati permasalahan terkait dengan perilaku anak, dan digunakan
sebagai bahan pengobatan dalam mengatasi penyakit epilepsi,
retardasi mental, distrofi otot, bisul, koma hipoglikemik; namun
terkadang ia juga dapat memberikan beberapa efek seperti sakit kepala
dan kelelahan (fatigue).
Asam glutamat (D) atau asam 2-aminopropandioat, kristal putih
berbentuk daun, 2130C (mengurai).
Asam glutamat (DL), kristal putih berbentuk rombik, 1990C (mengurai).
Asam glutamat (L+), kristal berbentuk ortorombik, 1750C (menyublimi),
2240C (mengurai).
Lihat juga: natrium hidrogen glutamat.

32
asam halogenida
Asam-asam monobasa (bervalensi 1) dari unsur halogen dengan
rumus umum HX dimana X = halogen. Kelompok asam halogenida
adalah asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr),
dan asam iodida (HI).

asam heksadekanoat (lihat: asam palmitat).


asam heptadekana karboksilat (lihat: asam stearat).
asam hidrogen karboksilat (lihat: asam format).
asam 1-hidroksi-benzoat (lihat: asam salisilat).

33
asam 2-hidroksi-propana-1,2,3-trikarboksilat (lihat: asam sitrat).
asam 2-hidroksi-propanoat (lihat: asam laktat).
asam o-hidroksi-benzoat (lihat: asam salisilat).
asam hidrosianat (lihat: hidrogen sianida).
asam hipofosfit (lihat: asam fosfit).
asam hipoklorit
Asam yang mempunyai rumus kimia HClO; zat cair berwarna kuning-
kehijauan, bersifat tidak stabil, dan hanya dikenal dalam bentuk
terlarutnya di dalam pelarut air atau dalam bentuk garamnya;
merupakan oksidator. Dalam bentuk garam natrium dan garam
kalsiumnya digunakan sebagai desinfektan dan pemutih.

asam hiposulfit (lihat: asam tiosulfat).


asam iodat
Asam dengan rumus kimia HIO3; kristal berbentuk rombik, tak berwarna,
dan mengurai pada 1100C; d 4,629 (00C).

asam iodida (lihat: hidrogen iodida).


asam isosianat (lihat: asam sianat).
asam isotiosianat (lihat: asam tiosianat).
asam karboksilat
(asam alkanoat; asam alkana kaboksilat.)
Asam organik yang mempunyai hanya sebuah O
gugus karboksil, –COOH (sebagai gugus R C
fungsinya) dengan rumus umum struktur R– OH
COOH dimana R dapat berupa gugus H, alkil, asam karboksilat
atau gugus aril.
Contoh asam alkanoat adalah asam format, asam asetat, asam
propanoat, asam oleat, dan sebagainya; sedangkan gugus fungsi yang
terikat pada gugus aril misalnya asam benzoat. Asam alkanoat panjang
dan tak bercabang sering disebut asam lemak; hal ini berkaitan
dengan kenyataan bahwa dalam bentuk esternya sering ditemukan
dalam lemak dan minyak. Lihat juga: asam lemak.
asam karbolat (lihat: fenol).

34
asam karbonat
Asam anorganik dengan rumus kimia H 2CO3; merupakan asam lemah,
dapat terbentuk dengan mengalirkan gas CO2 ke dalam air; mudah
terurai kembali namun pada konsentrasi sangat encer dalam air, asam
karbonat cukup stabil tetapi tak dapat diisolasi. Asam ini dapat
membentuk garam karbonat dan garam karbonat-asam (garam
bikarbonat).

asam klorida (lihat: hidrogen klorida).


asam konyugasi (lihat: asam-basa Bronsted).
asam konyugat (lihat: asam-basa Bronsted).
asam kromat
Merupakan asam hipotetis (tidak dikenal) dengan rumus kimia H 2CrO4;
yang dikenal hanyalah dalam bentuk garamnya.
[Nama asam kromat kadang digunakan untuk nama lain krom(III)oksida.]

asam kuat
Tipe asam yang mampu mengion hampir sempurna di dalam larutan
(air). Contoh asam kuat antara lain: HIO3; HClO4; HCl; HNO3; H2SO4.
[Asam kuat mempunyai nilai derajat ionisasi () yang tinggi;
biasanya untuk penyederhanaan dianggap  = 1.]

asam laktat
(asam -hidroksipropionat; asam 2-hidroksipropanoat.)
Asam karboksilat yang memiliki gugus hidroksil (–OH) H3CHCOH
dengan rumus struktur CH3CH(OH)COOH; zat cair COOH
menyerupai sirop, tak berwarna, dan higroskopis; ada
yang menamakannya asam susu (karena ditemukan
dalam susu yang telah masam sebagai hasil hidrolisis
laktosa oleh enzim laktase). asam laktat
Digunakan sebagai pengasam makanan, pengawet, dan untuk pem-
buatan plastiser dan perekat.
T.l. 180C; t.d. 1220C (15 mmHg); d 1.2.

asam laurat
(asam n-dodekanoat.)

35
Asam karboksilat dengan rumus struktur CH3(CH2)10COOH; kristal
putih, diperoleh dari minyak kelapa. Digunakan untuk pembuatan resin,
detergen, dan insektisida. T.l. 440C; t.d. 2250C (15 mmHg); d 0.8.
asam lemah
Tipe asam yang mampu mengion hanya sebagian kecil di dalam
larutan (air). Contoh asam lemah antara lain HCN; CH3COOH; HF;
H2CO3*; H2S*; H3BO3*; dan asam tartrat*.
Keterangan: *untuk ionisasi pertamanya dalam larutannya 0,1M.
[Asam lemah dicirikan oleh nilai derajat ionisasi () yang rendah; 
yang sangat rendah, untuk penyederhanaan dapat dianggap  = 0.]
asam lemak
Asam karboksilat yang diperoleh dari hasil hidrolisis suatu lemak atau
minyak; umumnya berupa asam karboksilat berantai C-panjang-tidak
bercabang (mulai dari 4 atom C). Asam lemak ini meliputi asam lemak
jenuh, dan asam lemak tak-jenuh.
asam lemak jenuh
Asam-asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap-2 maupun ikatan
rangkap-3 pada rantai atom C-nya. Contoh: asam laurat, asam
palmitat, asam stearat, dan sebagainya.
asam lemak tak-jenuh
Asam-asam lemak yang memiliki 1 atau lebih ikatan rangkap pada
rantai atom C-nya. Contoh: asam oleat (1 ikatan rangkap-2), asam
linoleat (2 ikatan rangkap-2), asam lenolenat (3 ikatan rangkap-2).
asam lemah (lihat: asam-basa Lewis).
asam linolat (lihat: asam linoleat).
asam linoleat
(asam linolat; asam 9,12-oktadekadienoat.)
Asam lemak tak-jenuh yang memiliki 2 ikatan rangkap-2 dengan rumus
molekul C18H32O2; terdapat dalam biji rami, biji kapas, dan kacang
kedele; larut dalam pelarut organik; digunakan sebagai minyak penge-
ring. Struktur singkatnya: CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH.
T.l. -50C; t.d. 229,30C; d 0.9022.
asam linolenat
(asam 9,12,15-oktadekatrienoat.)
Asam lemak tak-jenuh yang memiliki 3 ikatan rangkap-2 dengan rumus
molekul C18H30O2; terdapat dalam biji rami, tumbuhan perilla; larut

36
dalam etanol dan eter; digunakan sebagai minyak pengering. Struktur
singkatnya: CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH.
T.l. –11,30C; t.d. 230,20C; d 0.9164.

asam malat
Asam dikarboksilat yang memiliki 1 gugus hidroksil (–OH) dengan
rumus struktur (HOOC)CH2CH(OH)(COOH); zat padat, tak-berwarna,
dan aktif-optis; terdapat dalam buah apel dan beberapa buah lainnya;
digunakan sebagai bahan aditif makanan dan sebagai zat sepit (kelat).
T.l. 900C; t.d. 1400C (mengurai); d 1,6.

asam maleat
(asam sis-butendioat.)
Asam dikarboksilat tak-jenuh yang memiliki rumus struktur
HCOOCH=CHCOOH; kristal tak-berwarna, berasa kesat, bersifat
racun; digunakan dalam industri tekstil (pencelupan) dan industri kimia
(untuk resin sintetis). Asam maleat dan asam fumarat merupakan
isomer ruang. T.l. 1300C; d 1.59. Lihat juga: asam fumarat.

asam malonat
(asam propandioat; asam metana dikarboksilat.)
Asam dikarboksilat dengan rumus struktur CH 2(COOH)2; kristal
berbentuk triklin tak berwarna; ditemukan dalam gula bit. T.l. 135,60C;
mengurai pada 1400C; d 1.62.

asam manganat (lihat: manganat).


asam mentega (lihat: asam butirat).
asam metafosfat (lihat: asam fosfat).
asam metana dikarboksilat (lihat: asam malonat).
asam metana karboksilat (lihat: manganat).
asam metanoat (lihat: asam format).
asam miristat
(asam n-tetradekanoat.)
Asam lemak jenuh yang mempunyai rumus kimia C13H27COOH dan
rumus struktur singkat CH3(CH2)12COOH; kristal berbentuk serpihan
tak-berwarna; dapat ditemukan di bawah jaringan kulit manusia. T.l.
580C; t.d. 250,50C; d 0,844.

37
asam monobasa (lihat: asam monovalen).
asam monoprotik
Asam yang dapat melepaskan hanya sebuah proton (ion H +) per
molekul di dalam larutannya. Lihat juga: asam monovalen dan asam-
basa Bronsted.
HCl  H+ + Cl-
HNO3  H+ + NO3-
asam monovalen
(asam monobasa)
Asam yang bervalensi 1 yakni asam yang memiliki 1 gugus H yang
dapat digantikan oleh hanya 1 atom logam bervalensi 1. Lihat juga:
asam monoprotik.
HCl + Na  NaCl + ½ H2
asam monovalen logam
HNO3 + NaOH  NaNO3 + H2O
asam monovalen basa
asam nitrat
(asam fortis.)
Asam anorganik dengan rumus molekul HNO3; zat cair
tak-berwarna tau agak sedikit kekuningan; berasap,
dan bersifat sangat korosif. Asam yang bersifat O
oksidator ini menyerang (bereaksi) hampir semua H O N O
logam; digunakan pada industri amonium nitrat,
industri pupuk, dan untuk pembuatan bahan peledak. asam nitrat
T.l. -410C; t.d. 830C; d 1,5.
asam nitrit
Asam anorganik dengan rumus kimia HNO 2 yang
bersifat hipotetik (dianggap tidak ada/dikenal karena H O N O
ketika terbentuk segera terurai menjadi H2O, NO2, dan asam nitrit
NO); yang dikenal hanyalah dalam bentuk garamnya,
seperti NaNO2; KNO2; Ba(NO2)2; Ca(NO2)2.4H2O.
asam nonoksi
Kelompok asam yang tidak mengandung unsur oksigen; umumnya
dijumpai pada asam-asam anorganik. Contoh: asam halogenida (HX;
dimana X=halogen), HCN, H2S. Lihat juga: Lampiran P1.

asam nukleat

38
Molekul senyawa organik yang dibangun dari satuan kecil yang
disebut nukleotida. Tiap nukleotida tersusun dari sebuah gugus gula
dengan 5 atom C, sebuah gugus fosfat, dan sebuah gugus basa
organik. Asam nukleat dapat dibedakan sebagai asam
deoksiribonukleat (DNA; deoxyribonucleic acid) jika gula yang
terikat tersebut berupa deoksiribosa; sedangkan bila gula terikatnya
berupa ribose, disebut asam ribonukleat (RNA; ribonucleic acid).
Lihat juga: nukleotida.

asam oksalat
(asam etandioat)
Asam dikarboksilat dengan rumus kimia H 2C2O4.2H2O [atau dapat
ditulis: (COOH)2.2H2O]; padatan kristal, tak-berwarna, dan bersifat
racun. Digunakan di laboratorium sebagai pereaksi analitik (larutan
baku), untuk bahan pengelantang, pembersih logam, dan untuk
pembuatan senyawa organik. T.l. 1010C; d 1,6.

asam oksi
Kelompok asam yang mengandung unsur oksigen, misalnya HNO3,
H2SO4, CH3COOH, dan lain-lain. Lihat juga: Lampiran P2.

asam 9,12-oktadekadienoat (lihat: asam linoleat).


asam 9,12,15-oktadekatrienoat (lihat: asam linolenat).
asam n-oktadekanoat (lihat: asam stearat).
asam sis-9-oktadekanoat (lihat: asam oleat).
asam oleat
(asam sis-9-oktadekenoat.)
Asam karboksilat yang memiliki rumus molekul C18H34O2; zat cair
kuning menyerupai minyak; tergolong asam lemak tak-jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap-2; ditemukan dalam bentuk gliseridanya di
dalam minyak atau lemak alami, misalnya dalam lemak susu sapi.
Digunakan sebagai bahan baku industri sabun, sebagai zat penggosok
(semir), dan sebagai pelumas. Struktur singkatnya dapat ditulis seba-
gai CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH.
T.l. 130C; t.d. 2860C (100 mmHg); d 0.9.
asam organik

39
1. Asam yang dapat dihasilkan hanya oleh makhluk hidup (pengertian
lama); tetapi kini sebagian besar dapat disintesis.
2. Asam dengan struktur molekul utamanya berupa rantai atom C
yang mengikat 1 atau lebih gugus fungsi karboksil (–COOH) sebagai
ciri utamanya. Lihat juga: asam karboksilat.

asam ortoborat (lihat: asam borat).


asam ortofosfat (lihat: asam fosfat).
asam ortofosfit (lihat: asam fosfit).
asam palmitat
(asam heksadekanoat; asam pentadekana karboksilat.)
Asam karboksilat jenuh yang mempunyai rumus molekul: C 16H32O2 atau
rumus struktur singkat: CH3(CH2)14COOH; padatan kristal yang
ditemukan dalam bentuk gliseridanya di dalam berbagai minyak dan
lemak. Digunakan sebagai bahan baku umum untuk pembuatan sabun,
untuk pelumas, dan sebagai zat aditif makanan. T.l. 630C; t.d. 3510C; d
0.85.

asam pentadekana karboksilat (lihat: asam palmitat).


asam periodat
Asam dengan rumus molekul HIO4; O Oatau:HOIOO
padatan kristal putih yang menyublim HOIO
pada 1100C; dapat dibuat dengan O
mereaksikan asam perklorat (HClO4)
dan kristal iodin (I2). asam periodat

asam perklorat
Asam dengan rumus molekul HClO4; zat cair tak-berwarna, bersifat
higroskopis, merupakan oksidator kuat, dan dapat meledak; digunakan
dalam kimia analitik, untuk penyepuhan, dan bahan peledak. T.l.
-1120C; t.d. 160C (8 mmHg); d 0.85.
O Oatau:HOClOO
HOClO
O 
asam perklorat

asam permanganat (lihat: asam palmitat).


40
asam peroksodisulfat
(asam persulfat.)
Asam dengan rumus molekul H2S2O8; hanya OOHOSOOSOHOO
dapat dihasilkan di dalam larutan air dengan
cara elektrolisis kalium sulfat dalam larutan
H2SO4 encer dengan kuat arus yang tinggi.
asam peroksosulfat
Asam dengan rumus molekul H2SO5; OHOSOOHO
merupakan kristal putih, oksidator kuat, dan
terbentuk dengan mereaksikan H2O2 dan
H2SO4.
asam persulfat (lihat: asam peroksodisulfat).
asam pikrat
(2,4,6-trinitrofenol.)
Asam dengan rumus molekul C6H3N3O7 dan OH
rumus struktur singkat C6H2(OH)(NO2)3; kristal O 2N NO2
berwarna kuning, bersifat racun, dan dapat
meledak; digunakan untuk membuat bahan
peledak, dan untuk pencelupan (pada industri
tekstil). T.l. 1220C; d 1.8. NO2
asam pirofosfat (lihat: asam fosfat).
asam pirofosfit (lihat: asam fosfit).
asam pirogalat (lihat: pirogalol).
asam pirosilikat (lihat: silikat).

asam polifosfat (lihat: asam fosfat).


asam poliprotik
Asam yang dapat memberikan 2 atau lebih proton (ion H +) di dalam
larutannya (air). Lihat juga: asam diprotik; dan asam triprotik.
asam polivalen
Asam yang bervalensi 2 atau lebih. Lihat juga: asam divalen dan asam
trivalen.
asam propana karboksilat (lihat: asam butirat).

41
asam propandioat (lihat: asam malonat).
asam propanoat (lihat: asam propionat).
asam propionat
(asam propanoat, asam etana karboksilat.)
Asam karboksilat dengan rumus struktur C2H5COOH; zat cair tak-
berwarna, dan berbau mirip bau asam asetat; dapat diperoleh dari hasil
penyulingan kayu. T.l. –20,80C; t.d. 1410C; d 0.99.
asam prusat (lihat: hidrogen sianida).
asam ribonukleat (lihat: asam nukleat).
asam rodanida (lihat: asam tiosianat).
asam salisilat
(asam o-hidroksi-benzoat; asam 1-hidroksi-benzoat.)
Asam organik dengan rumus struktur C6H4C(OH)(COOH); kristal
berupa serbuk berwarna putih, tak-berbau, berasa manis; terdapat di
alam di beberapa tumbuhan. Minyak gandapura adalah ester dari asam
salisilat (sebagai metil salisilat).
Asam salisilat digunakan untuk pembuatan COOH
aspirin, zat pewarna, untuk pembuatan zat OH
celup, dan sebagai zat pengawet makanan.
T.l. 1570C; t.d. 2110C (20 mmHg); d 1.4.
asam selenat
Asam anorganik dengan rumus kimia H2SeO4; kristal hekasagonal, tak-
berwarna, higroskopis, dan merupakan asam oksidator kuat. T.l. 57-
580C; t.d. 1720C; d 2.95.
asam semut (lihat: asam format).
asam sianat
(hidrogen sianat.)
Asam monovalen dengan rumus struktur HOCN dan bersifat mudah
menguap. Isomer asam ini adalah asam isosianat (HNCO) dan asam
fulminat (HONC).
H–O–CN H–N=C=O H–O–NC
asam sianat asam isosianat asam fulminat

asam sianida (lihat: hidrogen sianida).

42
asam silikat
Salah satu asam oksi dari silikon yang mempunyai rumus molekul
H2SiO3. Jika larutan Na2SiO3 encer dituangkan ke dalam larutan HCl
encer berlebih maka akan terbentuk sistem koloid berupa hidrosol dari
asam silikat. Lihat juga: silikat.
asam sitrat
(asam 2-hidroksi-1,2,3-propan trikarboksilat.)
Asam trikarboksilat dengan rumus molekul C6H8O7 dan rumus struktur
singkat (COOH)CH2C(OH)(COOH)CH2(COOH); padatan kristal putih
berasa masam; terdapat dalam buah-buahan seperti limau, sitrun,
nanas; dapat dibuat melalui fermentasi karbohidrat. Digunakan sebagai
zat pengasam (asidulan) pada farmasi, minuman, dan gula-gula;
sebagai penetral basa dalam minuman segar (misal air jejuk); dan
dalam tubuh berperan sebagai zat perantara pada metabolisme
karbohidrat, lemak, dan putih telur. Garam Na-nya pada pereaksi
Benedict digunakan untuk menentukan glukosa dalam air kemih. T.l.
1530C; d 1.67.
asam stanat (lihat: timah hidroksida).
asam stanit (lihat: timah hidroksida).
asam stearat
(asam oktadekanoat; asam heptadekana karboksilat.)
Asam lemak jenuh dengan rumus molekul C 18H36O2 dan rumus struktur
singkat CH3(CH2)15CH2COOH; zat padat, berwarna putih, tidak larut
dalam air; di alam terdapat dalam lemak dan minyak dalam bentuk
gliseridanya; digunakan untuk pembuatan lilin (disebut lilin stearat). T.l.
69,90C; t.d. 3760C; d 0.94.
asam suksinat
(asam 1,2-etana dikarboksilat; asam 1,2-butandioat.)
Asam dikarboksilat dengan rumus molekul C4H6O4 dan rumus struktur
singkat (COOH)CH2CH2(COOH); padatan kristal tak-berwarna dan
bersifat asam lemah; dibuat melalui proses fermentasi amonium tartrat;
digunakan pada industri celup, untuk vernis dan parfum. T.l. 1850C; t.d.
2350C; d 1.5.

asam sulfat
(vitriol; minyak vitriol.)
Asam anorganik dengan rumus molekul H2SO4; zat cair kental
menyerupai minyak, tak-berwarna, higroskopis, dalam larutannya (air)
bersifat asam kuat, dalam keadaan pekat bersifat oksidator, dan
bersifat dapat mengikat air (sebagai zat pendehidrasi). Pengaliran gas

43
SO3 ke dalam H2SO4 pekat menghasilkan H2SO4 berasap dengan
rumus kimia H2S2O7 (disebut asam pirosulfat, atau dikenal dengan
nama oleum). Asam sulfat merupakan bahan penting karena
kegunaannya yang luas seperti untuk industri pupuk, cat, rayon, bahan
peledak, dan untuk berbagai produk lainnya serta untuk pemurnian
minyak bumi di samping digunakan untuk air aki. T.l. 100C; t.d. 315-
3380C; d 1.8.

asam sulfit
Asam anorganik dengan rumus molekul H2SO3; hanya dapat dijumpai
di dalam larutannya (air) dengan cara mengalirkan gas SO2 ke dalam
air; stabil dalam larutan sangat encer, bersifat reduktor, dan digunakan
sebagai pemutih.
asam sulfida (lihat: hidrogen sulfida).
asam sulfonat
Asam dengan rumus umum struktur ArSO 2OH dimana Ar adalah gugus
aril. Contoh paling sederhana dari kelompok asam ini adalah asam
benzen sulfonat, C6H5SO2OH. Asam sulfonat larut baik dalam air, dan
cenderung bersifat asam kuat.

asam tanat
(asam galotanat; tanin.)
Asam rumus molekul C76H52O46 yang mengandung beberapa gugus
karboksil, dan merupakan turunan dari asam galat; berupa serbuk
amorf berwarna kuning-pucat, diperoleh dari pohon bakau dan
beberapa tumbuhan lain; larut dalam air dan pelarut organik; digunakan
untuk penyamakan kulit, sebagai pewarna, untuk pembuatan asam
pirogalat, untuk pereaksi alkaloida. Mengurai pada 210-2150C.
asam tartarat
(asam dihidroksi-suksinat.)
Asam suksinat yang memiliki 2 gugus –OH dengan rumus molekul
C4H6O6 dan rumus struktur singkat (COOH)(CHOH)2(COOH); serbuk
kristal berwarna putih; berasa masam; larut dalam air dan pelarut
organik; terdapat dalam sayuran dan buahan; digunakan untuk
pembuatan garam tartarat dan senyawa organik lain, dalam
penyamakan dan pembuatan tembikar, dan sebagai komponen dari
serbuk pengembang kue. T.l. 1700C; d 1.8.
asam n-tetradekanoat (lihat: asam miristat).
asam tetrationat (lihat: asam (n)tionat).

44
asam (n)tionat
Kelompok asam oksi dari belerang dengan rumus umum H 2SnO6
(dimana n=2,3,4) meliputi H2S2O6 (asam ditionat), H2S3O6 (asam
tritionat), dan H2S4O6 (asam tetrationat). Asam-asam ini hanya
ditemukan di dalam larutannya (air), tetapi beberapa garamnya dapat
dibuat, antara lain K2S2O6, K2S3O6, K2S4O6.
asam tiosianat
Asam yang mempunyai rumus kimia HSCN; berwujud gas, tak-
berwarna, tidak stabil tetapi dalam bentuk garamnya cukup stabil
terutama sebagai garam alkali. Isomernya adalah HNCS (asam
isotiosianat) dan HCNS (asam rodanida).

asam tiosulfat
(asam hiposulfit.)
Asam anorganik dibasa dengan rumus molekul H2S2O3; tidak stabil, dan
segera terurai menjadi H2O, SO2, dan S (berwarna putih susu); stabil
hanya dalam bentuk garamnya. Lihat: natrium tiosulfat.
asam tribasa (lihat: asam trivalen).
asam triprotik
Tipe asam yang dapat melepaskan 3 proton (H+) per molekul di dalam
larutannya. Contoh: H3PO4  3 H+ + PO43-
Reaksi protonisasi asam triprotik berlangsung dalam 3 tahap ionisasi;
umumnya tahap-1 jauh lebih kuat dari tahap-2, dan tahap-3 merupakan
tahap yang paling lemah. (Hal ini dapat diketahui dari harga tetapan
ionisasi asamnya, Ka.)
asam tritionat (lihat: asam (n)tionat).
asam trivalen
(asam tribasa.)
Tipe asam trivalen (bervalensi 3) dimana ketiga atom H-nya dapat
digantikan oleh sebuah atom logam trivalen; dapat juga digantikan oleh
3 atom logam monovalen. Contoh asam trivalen: H3PO4 (asam fosfat),
H3AsO4 (asam arsenat).
H3PO4 + Fe(OH)3  FePO4 + 3 H2O
H3PO4 + 2NaOH  Na2HPO4 + 2 H2O

asam xantat
Salah satu kelompok asam organik dengan rumus umum CS(OR)–(SH)
dengan R adalah gugus alkil. Nama asam xantat sering dimaksudkan
sebagai asam etilxantat, CS(OC2H5)SH.

45
asam-basa Bronsted
Teori atau konsep tentang asam dan basa yang dikemukakan oleh J.N.
Bronsted dan T.M. Lowry; konsep asam-basa yang cakupannya lebih
luas dari konsep asam-basa Arrhenius. Menurut konsep ini:
asam = senyawa yang dapat memberikan proton
= donor proton.
basa = senyawa yang dapat menerima proton
= akseptor proton.
reaksi asam-basa = reaksi perpindahan (transfer) proton dimana
asam berubah jadi basa lain sementara basa
berubah jadi asam lain.
= reaksi antara akseptor proton dan donor proton.
Contoh: asam1 basa1 asam2 basa2
[1] HCl + H2O H3O + Cl-
+

[2] H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-


[3] HSO4- + H2O H3O+ + SO4=
[4] H2O + NH3 NH4+ + OH-
Pasangan asam1-basa2 dan pasangan asam2-basa1, keduanya disebut
pasangan asam-basa konyugasi. Pada reaksi di atas, pasangan
asam-basa konyugasinya adalah:
Kel. 1 (pas. asam1-basa2) : HCl–Cl–; H2SO4–HSO4–;
HSO4––SO4=; H2O–OH–.
Kel. 2 (pas. basa1-asam2) : H2O–H3O+; NH3–NH4+
Terhadap pasangan HCl–Cl– maka Cl– merupakan basa konyugasi
dari HCl sedangkan HCl merupakan asam konyugat dari Cl–. Demikian
pula terhadap pasangan NH3–NH4+ maka NH4+ merupakan asam
konyugasi dari NH3, sedangkan NH3 merupakan basa konyugat dari
NH4+. Dihubungkan dengan kekuatan asam-basa, asam konyugat
bersifat asam-kuat, dan basa konyugasinya bersifat basa lemah;
begitu juga terhadap basa konyugat dan asam konyugasinya masing-
masing bersifat basa kuat dan asam lemah. Untuk reaksi-1 berlaku:
asam basa asam basa
konyugat konyugat konyugasi konyugasi
HCl + H2 O H3 O + + Cl–
asam kuat basa kuat asam lemah basa lemah
Air pada reaksi-1 bersifat basa, namun pada reaksi-4 bersifat asam;
senyawa seperti ini disebut sebagai senyawa amfoter atau senyawa
amfiprotik. Pada contoh reaksi di atas, HSO4– termasuk senyawa
amfoter.

46
Catatan:
J.N. Bronsted dan T.M. Lowry adalah dua orang yang secara terpisah dan pada
tahun yang sama (1923) mengemukakan gagasan (konsep) tersebut. Oleh
karenanya konsep asam-basa di atas sering disebut konsep Bronsted-Lowry.

asam-basa konyugasi (lihat: asam-basa konyugasi).


asam-basa Lewis
Konsep asam dan konsep basa yang dikembangkan oleh Gilbert N.
Lewis (1923-1938). Menurut Lewis:
asam = zat yang dapat menerima pasangan elektron
= akseptor pasangan elektron.
basa = zat yang dapat memberikan pasangan elektron
= donor pasangan elektron.
Berarti, zat yang tergolong basa Lewis harus memiliki pasangan
elektron bebas, misalnya :NH3; sedangkan zat yang tergolong asam
Lewis harus dapat menerima (menyediakan tempat untuk) pasangan
elektron tersebut, misalnya BF3.
FHFHFHFB+:NHFB:NHatau:FBNHFHFHFH

asam Lewisbasa Lewisterbentuk: ikatan koordinasi


Penggabungan asam Lewis dan basa Lewis di atas, pada hakekatnya
merupakan pembentukan ikatan kovalen koordinasi; senyawa yang
terbentuk merupakan senyawa koordinasi. Contoh lain pasangan
asam-basa Lewis yang dapat membentuk ikatan adalah {Mg dan O}; {S
dan SO2}; {AlCl3 dan Cl-}; {AlCl3 dan AlCl3}; {H+ dan OH–}; dan
sebagainya. Dengan demikian, cakupan asam-basa Lewis lebih luas
dari konsep Bronsted. Asam kuat berdasar konsep Lewis adalah asam
yang mudah menerima pasangan elektron bebas (PEB); sedangkan
basa-kuat adalah basa yang mudah menyumbangkan PEB yang
dimilikinya. Jadi, berdasar konsep Lewis, reaksi asam-basa meliputi
reaksi-reaksi pembentukan oksida logam, garam, senyawa dimer,
senyawa polimer, dan senyawa kompleks.
asetal
Kelompok senyawa organik yang mempunyai rumus umum RCH(OR’)
(OR”) dimana R, R’, R” adalah gugus hidrokarbon. Senyawa asetal
terbentuk melalui adisi terhadap aldehid oleh alkohol dalam 2 tahap,
yaitu (1) adisi pada aldehid dengan sebuah molekul alkohol
membentuk hemiasetal; dan (2) adisi lebih lanjut membentuk asetal
penuh. Kedua reaksi ini dikatalis oleh asam.
RROR’ROR’CO+R’OHC+R”OHCHHOHHOR”

47
asetaldehid hemiasetal asetal
(etanal)
asetaldehid
Senyawa organik yang memiliki gugus fungsi –CHO
dengan rumus struktur H3C–CHO; zat cair tak-
berwarna, mudah menguap, berbau tidak enak, H3CO
mudah larut dalam air, dan dengan sedikit H2SO4
pekat mudah terpolimerkan. Digunakan sebagai bahan dasarC untuk
H dan
pembuatan beberapa senyawa organik, misalnya asam asetat,
damar. T.l. -124,60C; t.d. 20,80C; d 0.78.
asetaldol
(3-hidroksi-butanal.)
Senyawa organik dengan rumus struktur singkat CH 2CH(OH)CH2CHO;
zat cair tak-berwarna dan menyerupai sirop; dibuat melalui konden-
sasi asetaldehid; digunakan dalam bidang kedokteran sebagai zat
penenang. T.l. 82,30C; t.d. 221,20C; d 1.0.
asetato
Nama untuk ion asetat, CH3COO– yang berperan sebagai ligan dalam
senyawa kompleks. (Lihat juga: Lampiran Q.)
asetil (lihat: Lampiran R).

asetilasi
Proses penggantian atom H pada gugus –OH atau –NH3 oleh gugus
asetil. Zat pengasetilasi yang umum ialah anhidrida asetat, asetil
klorida, dan ketena.
asetilen
(etuna.)
Senyawa hidrokarbon tak-jenuh berikatan rangkap-3 dengan rumus
molekul C2H2 dan rumus struktur HCCH; gas tak-berwarna, mudah
terbakar dengan nyala terang dan berkalor tinggi (25000C). Digunakan
untuk mengelas/memotong logam, dan sebagai bahan dasar untuk
pembuatan beberapa senyawa organik seperti asetaldehid, asam
asetat, dan bahan sintetis (plastik). T.l. -820C (pada 820 mmHg); t.d.
-840C; d 0.91 g/L.
asetofenon

48
(metil-fenil-keton.)
Senyawa keton yang memiliki rumus struktur
C6H5COCH3; zat cair tak-berwarna, berasa C
manis, dan berbau tajam; digunakan untuk
sintesis beberapa senyawa organik, untuk OCH3
parfum (pewangi/minyak wangi). T.l. –45,70C; t.d.
2020C; d 1,03.
asetolisis
Reaksi senyawa organik dengan asam asetat glasial.
(CH3)3C–Cl + CH3COOH  (CH3)3C–OOCCH3 + HCl
(Asetolisis merupakan salah satu tipe solvolisis.)
aseton
(propanon; dimetil keton.)
Senyawa keton dengan rumus struktur CH3COCH3; zat cair tak-
berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar; digunakan sebagai
pelarut senyawa organik, dan sebagai bahan untuk pembuatan
beberapa senyawa organik. T.l. –95,40C; t.d. 56,20C; d 0,79.
asetonitril
(metil sianida.)
Senyawa dengan rumus kimia CH3CN; zat cair tak-berwarna, bersifat
racun, dan mudah terbakar; digunakan sebagai pelarut dalam analisa
kimia, dan untuk pembuatan beberapa bahan farmasi. T.l. –45,70C; t.d.
81,60C; d 0,79.

asidolisis
Hidrolisis ester karboksilat dalam asam yang menghasilkan asam
karboksilat induk dan alkohol. Asam dalam hal ini berfungsi sebagai
katalis yang memprotonkan oksigen pada gugus karbonil (asam
membantu serangan molekul air terhadap ester).

asiklik
Menunjukkan bahwa senyawa organik itu bukan merupakan senyawa
lingkar (tidak memiliki cincin atom karbon) pada struktur molekulnya.
Lihat juga: siklik.

asil (lihat: gugus asil).


aspal

49
Campuran padat atau semi-padat dari bitumen dengan bahan-bahan
mineral halus; di alam ditemukan sebagai bahan tambang; digunakan
untuk pelapis permukaan badan jalan dan untuk bahan cat (pelapis
permukaan suatu bahan). Aspal sintetis dapat dibuat dengan
mencampurkan bitumen dan beberapa mineral tertentu.

aspirin
(asam asetilsalisilat.)
Senyawa organik dengan rumus struktur singkat CH3COOC6H4COOH;
zat padat kristal berwarna putih; dibuat melalui asetilasi asam salisilat;
digunakan dalam bidang medis sebagai obat sakit kepala. T.l. 132-
1360C; t.d. 1400C; d 1.35.

astatin
Simbol: At; Z 85; Ar (210); t.l. 3020C; t.d. 3370C (perkiraan); d (?);
BO +1, +3, +5, +7; dibuat oleh D.R. Corson, K.R. MacKenzie, dan
E. Segre pada tahun 1940.
Unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman unsur Bi
dengan partikel alfa (hasil sintesa D.R. Corson, K.R. McKenzie, dan E.
Segre pada tahun 1940). Dikenal ada 20 isotop astatin, dan isotop At
(210) mempunyai waktu paroh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih
bersifat logam dibandingkan dengan unsur iodin tetapi beberapa sifat
kimia lainnya mirip iodine. Belum diketahui apakah astatin dapat
membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya; tetapi dapat
membentuk senyawa antar-halogen (AtI, AtBr, AtCl); dan senyawa
lainnya yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.

At (lihat: astatin).
atm (lihat: atmosfer; tekanan).
atmosfer
1. Lapisan gas yang membungkus seluruh bagian permukaan planet
atau benda-benda angkasa lainnya.
2. Salah satu satuan tekanan untuk gas; simbol: atm, dimana 1 atm =
760 mmHg (sampai tahun 1954), dan sejak itu sampai kini berlaku 1
atm = 101325 Pa (Pa = pascal). Lihat juga: SI.

atmosfer bumi
Lapisan gas yang membungkus permukaan bumi dengan tebal 1000
km; suatu sistem lapisan yang dangat kompleks dengan suhu dan

50
tekanan yang berubah-ubah, dan tidak merata sehingga dikenal
pembagian lapisan seperti troposfer (tebal 8-10 km, paling dekat
dengan kehidupan makhluk), stratosfer (50 km), ionosfer (600 km),
dan eksosfer (lapisan atmosfer paling luar). Massa total atmosfer kira-
kira 10-6 kali massa total bumi; komposisinya (sebagai udara kering
dengan ketinggian di bawah 86 km) dalam %-volum adalah gas-gas N2
(78,1), O2 (20,9), Ar (0,9), CO2 (0,033), dan sisanya merupakan gas-
gas mulia, metana, N2O, dan H2. Selain itu udara juga mengandung
berbagai zat yang jumlahnya selalu berubah-ubah yaitu uap H2O,
partikel debu, senyawa karbon, senyawa belerang, dan zat pencemar
lainnya.
atom
Partikel terkecil dari suatu unsur yang,
1. terdiri dari inti atom bermuatan listrik positif, dan elektron
bermuatan listrik negatif dimana elektron mengelilingi inti dan di
antara keduanya berupa ruang kosong. Lihat juga: teori atom.
2. dapat berada bebas (misalnya dalam unsur logam sebagai atom-
atom logam, dan gas mulia sebagai atom-atom gas mulia).
3. dapat berada dalam keadaan berikatan dengan sesamanya
sebagai molekul-molekul unsur. Contoh: H 2 (gas hidrogen), N2 (gas
nitrogen), O2 (gas oksigen), I2 (unsur iodin), P4 (unsur fosfor), dsb.
4. dapat berada dalam keadaan berikatan dengan atom lain sebagai
molekul-molekul senyawa. Contoh: H2O (molekul air), CO (molekul
karbon monoksida), CO2 (molekul karbon dioksida), NH3, CH3COOH,
C2H5OH, dan lain-lain.
Catatan:
Konsep atom sukar dinyatakan secara singkat; berbagai model atom
untuk memberikan gambaran yang mendekati atom yang
sesungguhnya merupakan sejarah yang panjang dari hasil kerja
ilmuwan tentang atom namun atom hingga kini masih tetap menyimpan
misteri. Lihat juga: model atom.

atom Bohr
Gambaran tentang atom (model atom) yang dikemukakan oleh Niels
Bohr (Denmark) pada tahun 1913. Model yang menyempurnakan
model atom Rutherford ini menyatakan bahwa elektron bermuatan
negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif (disebutnya
sebagai orbit melingkar atau lintasan) dengan jarak tertentu.
Oleh Bohr, jarak tersebut dicirikan oleh
suatu bilangan yang dinamainya sebagai
inti

kulit K 51
kulit L
kulit M
bilangan kuantum (simbol: n) dimana
n=1,2,3, …; lintasan n=1, n=2, n=3, dst.
berturut-turut dinamai Bohr pula sebagai
lintasan (kulit) K, L, M, dst.; dan setiap
kulit dapat ditempati oleh maksimal 2n2
elektron.
[Teori Atom Bohr berhasil meletakkan dasar dan mampu menyeder-
hanakan penjelasan berbagai gejala kimia; walaupun di kemudian hari
terjadi penyempurnaan, namun beberapa teorinya sampai kini masih
diterapkan.]
atom C-asimetris
Atom C pada senyawa organik yang mengikat langsung 4 gugus atom
yang berbeda; atom C* pada molekul berantai atom C berikut
merupakan atom C-asimetris.
HHCH3C* COOHCH3C CH3NH2NH2

atom C-kuarterner
Atom C pada senyawa organik yang mengikat langsung 4 atom C.
(Contoh: hanya atom 3C; lihat: diagram rantai atom C dari senyawa
organik.)
C C C C C C C Cdiagram
6 1 2 3 4 5 8 7
rantai-atom C

atom C-primer
Atom C pada senyawa organik yang mengikat langsung hanya 1 atom
C. (Contoh: atom-atom 1C, 5C, 6C, 7C, dan 8C; lihat: diagram rantai-atom
C dari senyawa organik.)

atom C-sekunder
Atom C pada senyawa organik yang mengikat langsung 2 atom C.
(Contoh: hanya atom 4C; lihat: diagram rantai-atom C dari senyawa
organik.)

atom C-tersier

52
Atom C pada senyawa organik yang mengikat langsung 3 atom C.
(Contoh: hanya atom 2C; lihat: diagram rantai-atom C dari senyawa
organik.)

atom Dalton
Gambaran tentang atom (model atom) yang dikemukakan oleh John
Dalton (Kepala Sekolah di Manchester, Inggris). Model tentang atom
dipublikasikannya dengan judul “New System of Chemical Philosophy”
pada tahun 1808 menyebutkan bahwa,
1) atom merupakan partikel terkecil setiap unsur, dan tidak
dapat dipecah lagi;
2) atom tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan;
3) atom-atom dari unsur sejenis memiliki ukuran dan sifat
yang sama, dan atom-atom dari unsur tak-sejenis akan
mempunyai ukuran dan sifat yang berbeda pula satu dengan
lainnya,
4) atom-atom dapat bergabung membentuk molekul, dan
5) senyawa merupakan hasil penggabungan atom-atom dari
unsur tak-sejenis dengan perbandingan dalam bilangan bulat.
[Terori Atom Dalton dapat menafsirkan Hukum Kombinasi Kimia dan
Hukum Kekekalan Massa pada waktu itu; teori di atas mengakami
penyempurnaan di kemudian hari, lihat: atom Thomson.]

atom Rutherford
Gambaran tentang atom (model atom) yang dikemukakan oleh Ernest
Rutherford bahwa, “atom terdiri dari inti atom bermuatan positif sebagai
pusat massa, dan electron bermuatan negatif dengan massa kecil
bergerak mengelilingi inti atom”.
[Pendapat ini didasarkan pada inti atom dan sifat-sifatnya sebagai hasil
eksperimen Rutherford bersama Geiger dan Marsden pada tahun 1911;
namun dengan munculnya teori baru Mekanikan Kuantum, atom
Rutherford disempurnakan oleh Niels Bohr.]

atom Thomson
Gambaran tentang atom (model atom) yang dikemukakan oleh J.J.
Thomson bahwa “atom dianggapnya sebagai sebuah bola netral yang
di dalamnya tersebar rata muatan positif dan muatan negatif”.
[Pendapat ini didasarkan penemuan elektron dalam atom pada waktu
itu; namun segera disempurnakan akibat penemuan inti dalam atom,
lihat: atom Rutherford.]

53
atto (lihat: Lampiran B.3).
aturan duplet (lihat: konfigurasi duplet).
aturan Hund
Aturan yang dikemukakan oleh Hund (ahli spektroskopi; Jerman)
tentang pengisian subkulit; menyatakan bahwa “elektron-elektron akan
menempati/ mengisi orbital-orbital pada suatu subkulit dengan cara
satu per satu dengan arah spin yang sama”.
atom C
(Z=6)1s22s22px12py12pz0(memiliki 2 elektron
paralel)

atom N
(Z=7)1s22s22px12py12pz1(memiliki 3 elektron
paralel)

aturan Markownikoff
Aturan empirik Markownikoff yang meyimpulkan bahwa “adisi molekul
organik tak simetris pada ikatan rangkapnya berlangsung sedemikian
dimana molekul/atom bermuatan positif akan masuk pada atom-C
berikatan-rangkap yang mengandung H paling banyak”.
HHHHH3CCCH+H+Br-H3CCCHBrH

aturan oktet (lihat: konfigurasi oktet).


Au (lihat: emas).
auksokrom
Gugus yang terikat pada suatu senyawa berwarna yang menyebabkan
senyawa itu berfungsi sebagai pewarna; contohnya: –OH, –NH2, –NHR,
–NR2, dan –OR. Azobenzen merupakan zat yang berwarna karena
memiliki gugus kromofor (yakni gugus azo, –N=N–) tetapi bukan
merupakan zat pewarna karena tidak mengandung gugus auksokrom.
Lihat juga: gugus kromofor.
–N=N– –N=N–
OH
azobenzen p-hidroksi azobenzen 54
(zat berwarna tetapi bukan zat pewarna) (zat pewarna)
aurum (lihat: emas).

autoionisasi
Ionisasi zat cair (pelarut) yang terjadi dengan sendirinya.
H2O(l) H+(l) + OH–(l)
pelarut air
2 NH3(am) NH4+(am) + NH2–(am)
pelarut amoniak

autokatalis
Zat hasil reaksi yang selanjutnya berperan mengkatalis reaksi itu
sendiri. Reaksi berawal lambat dan kemudian berlangsung lebih cepat
setelah zat hasil reaksi terbentuk.

autoklaf
Bejana berdinding tipis; biasanya terbuat dari bahan baja yang
dirancang khusus sebagai tempat untuk melangsungkan reaksi pada
tekanan dan suhu tinggi.

autolisin
Zat yang menyebabkan berlangsungnya autolisis.

autolisis
1. Pemecahan secara kimia atas jaringan suatu organ oleh kerja
enzim tertentu.
2. Pemecahan keseluruhan atau sebagian atas sel atau jaringan
oleh enzim yang dihasilkannya sendiri.
3. Kerja hemolitik dari serum/plasma darah terhadap selnya sendiri.

autoredoks
Oksidasi dan reduksi yang berlangsung dan dialami oleh hanya salah
satu zat di dalam suatu sistem reaksi redoks.
3 Cl2 + 6 OH–  5 Cl– + ClO3– + 3 H2O

55
(Gas klor, Cl2 mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus. BO Cl
berubah dari 0 ke -1 dan +5.)

avitaminosis (lihat: vitamin).


Avogadro (lihat: bilangan Avogadro; hukum Avogadro).

azas Le Chatelier
Azas sebagai hasil kesimpulan dari Henri Le Chatelier (Perancis; 1886)
tentang pengamatannya terhadap akibat pengaruh luar pada sistem
kesetimbangan; azas yang menyatakan bahwa “bila suatu sistem
kesetimbangan menerima pengaruh dari luar maka sistem ini akan
menguranginya dengan cara membentuk keadaan setimbang baru”.

azida
1. Garam dari asam hidrazoat; yang mengandung ion azida, N3–.
Azida dari logam berat mudah meledak dan karenanya sering
digunakan sebagai detonator bahan peledak.
2. Senyawa organik dengan rumus kimia RN3 dengan R adalah gugus
hidrokarbon.

azina
Salah satu kelompok senyawa heterosiklik 6 atom dengan minimal 1
atom N dalam cincinnya. Banyaknya atom N dibedakan dengan
awalan, misalnya monoazin, diazin, atau triazin.

azobenzen
Kristal berwarna kuning sampai jingga; senyawa azo dengan rumus
struktur singkat C6H5N=NC6H5; dibuat melalui reduksi nitrobenzena oleh
logam Fe dan larutan NaOH; terutama digunakan untuk pembuatan zat
warna dan senyawa organik lainnya.

azurit (lihat: mineral).




56
57
B
B (lihat: boron).
Ba (lihat: barium).
badeleyit
Oksida zirkon (ZrO2) yang terdapat di alam; berwarna hitam, coklat,
atau kuning.

bagian per juta (lihat: bpj).


bahan
1. Materi atau zat dari mana sesuatu disusun atau dibuat.
2. Benda yang memiliki fungsi dan kualitas tertentu yang menjadi
ciri kepada mana ia dikelompokkan atau digunakan.
3. Segala sesuatu (termasuk data) yang dapat diolah menjadi
bentuk yang lebih sempuna, lebih berguna/berharga, atau lebih
bermakna.

bahan alam
Bahan yang berasal atau diperoleh langsung dari alam.

bahan bakar
Bahan yang dapat memberikan kalor melalui proses pembakaran.

bahan baku
Bahan yang merupakan komponen utama atau salah satu dari
komponen utama untuk diolah menjadi bahan ½-jadi atau bahan jadi.

bahan jadi
Bahan yang memiliki nilai kegunaan langsung tanpa harus diproses
lagi.

bahan mentah
Bahan yang baru memiliki nilai kegunaan tertentu setelah mengalami
satu atau beberapa tahap pengolahan.

59
bahan organik
1. Bahan berupa senyawa atau campuran senyawa yang berasal
atau dihasilkan oleh makhluk hidup.
2. Bahan berupa senyawa atau campuran senyawa yang
mengandung unsur karbon dan unsur hidrogen sebagai unsur
penyusun utamanya.
bahan setengah-jadi
Bahan yang telah memiliki nilai kegunaan langsung tetapi masih dapat
diproses lebih lanjut sehingga memiliki nilai kegunaan lebih tinggi.
bahan sintetis
Bahan yang dibuat manusia baik yang jenis/sifatnya baru (berbeda
dari bahan yang ada) ataupun yang jenis/sifatnya menyerupai bahan
alam.
bahan tambang
Bahan berupa mineral yang terdapat di alam yang dapat dieksploitasi
melalui proses penambangan.
baja
Logam besi dengan kandungan karbon (C) kurang dari 1% dan sedikit
logam lain. Dikenal berbagai tipe baja bergantung pada kandungan
logam atau sifat baja yang bersangkutan.
baja krom
Baja yang mengandung 12% logam Cr; bersifat tahan karat.
baja mangan
Paduan logam Fe dengan logam Mn (13%) dan unsur C (1%).
baja nikel
Baja yang mengandung 12% logam Ni.
baja nikel-krom
Paduan logam Fe dengan logam Ni (3%), logam Cr (1,5%), dan unsur
C (0,4%)
baja tahan karat
(stainless steel.)
Tipe baja yang bersifat tahan karat dan tahan terhadap asam; banyak
jenisnya, umumnya merupakan baja dengan kandungan logam Cr (10-
25%), unsur C (0,1-0,7%), dan kadang-kadang sejumlah kecil logam

60
Ni dan logam Nb. Digunakan untuk mata pisau, peralatan rumah
tangga, daun turbin, peralatan kimia/kedokteran, dan lain-lain.

baja tungsten
(baja wolfram.)
Paduan logam Fe dengan logam W (5%) dan unsur C(0,5%)

baja wolfram (lihat: baja tungsten).


bakelit
Tipe polimer berupa fenol-formaldehid; bahan untuk resin sintetis dan
plastik sintetis; digunakan untuk pembuatan bahan isolator listrik, dan
barang elektronik lainnya.
OH OH
CH2 CH2
OH
CH2 OH CH2

CH2 CH2
OH OH

bar
Satuan tekanan dimana 1 bar = 105 Pa; satu bar didefinisikan
sebagai tekanan yang dihasilkan oleh gaya 1 dyne yang bekerja pada
sebuah pemukaan seluas 1 cm2.

barit
Mineral berwarna putih sampai tak-berwarna yang mengandung
barium sulfat (BaSO4).

barita (lihat: barium oksida).


barium
Simbol: Ba; Z 56; Ar 137,33; t.l. 7250C; t.d. 16400C; d 3,5 (200C);
BO +2; ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1808.
Di alam ditemukan sebagai mineral terutama sebagai barit (BaSO4)
dan witerit (BaCO3). Unsur barium termasuk logam alkali tanah,
berwarna putih-keperakan (mirip logam Pb). Sifat kimianya mirip
kalsium, sangat reaktif, mudah bereaksi dengan air dan udara (O2);
oksidanya (BaO) juga mudah bereaksi dengan air. Logam barium
digunakan sebagai getter pada tabung vakum. Beberapa senyawanya
juga memiliki kegunaan penting antara lain BaO, BaO2, BaCl2, BaSO4,

61
BaCO3, Ba(NO3)2, dan Ba(ClO3)2 serta litofon (campuran BaSO4 dan
ZnS). Barium di alam terdiri dari campuran 7 isotop stabilnya, dan
selain itu dikenal juga ada 13 isotopnya yang bersifat tidak stabil.
barium hidroksida
Basa anorganik dengan rumus kimia Ba(OH) 2; kristal berupa serbuk
putih; ada yang mengandung air kristal dalam beberapa perbandingan.
Digunakan untuk pereaksi analitik di lab, pada pemurnian gula, dan
dalam industri gelas. T.l. 780C; d 2,13.
barium karbonat
Garam anorganik dengan rumus kimia BaCO3; kristal berupa serbuk
putih, sukar larut dalam air, bersifat racun. Digunakan untuk racun
tikus, gelas optik, keramik, cat, dan enamel. Di alam ditemukan
sebagai mineral witerit. Mengurai pada 13000C; d 4,27.
barium klorida
Garam anorganik dengan rumus kimia BaCl2.2H2O; kristal tak-
berwarna, bersifat racun, dan mudah larut dalam air. Digunakan
sebagai zat aditif untuk minyak pelumas. T.l. 9600C (anhidrous); d
3,10.

barium oksida
Oksida dengan rumus kimia BaO; kristal berupa serbuk putih atau
agak kekuningan; dibuat dengan memanaskan serbuk campuran dari
BaSO4 dan C dalam dapur listrik; digunakan sebagai zat pengering
(zat pendehidrasi). T.l. 19200C; d 5,72.
barium peroksida
Kristal berupa serbuk putih-kehijauan; dengan rumus kimia BaO2;
dibuat dengan memanaskan serbuk BaO dalam O2 berlebih;
digunakan dalam industri pembuatan H2O2. T.l. 4500C; d 4,96.
barium sulfat
Garam anorganik dengan rumus kimia BaSO4; kristal putih dan tidak
larut dalam air; digunakan untuk memberikan pigmen putih permanen
pada cat, pada fotografi sinar-X, dan pada pembuatan gelas. Di alam
ditemukan sebagai mineral dengan nama barit. Litofon merupakan
suatu pigmen (BaSO4 + ZnS) yang memiliki daya lapis baik dan tidak
menghitam (buram) oleh adanya sulfida. T.l. 15800C; d 4,25-4,5.
barometer
Alat pengukur tekanan udara; barometer raksa terdiri dari pipa glas
vertikal berisi penuh raksa dengan satu ujung terbukanya tercelup
dalam raksa. Tekanan barometer ditunjukkan oleh tinggi raksa dalam

62
pipa (tekanan barometer normal akan menunjukkan pada skala 760
mmHg).
barometer raksa (lihat: barometer).
basa
1. Senyawa yang mempunyai sifat berasa kesat/pahit dan dapat
membiru-kan lakmus merah.
2. Tipe elektrolit yang dapat mengion di dalam larutannya dengan
mengha-silkan ion hidroksida (OH–).
NaOH  Na+ + OH–
Ba(OH)2  Ba2+ + 2 OH–
[Pernyataan 2 dikenal sebagai konsep basa Arrhenius; basanya
disebut basa Arrhenius.]
3. Menunjukkan sifat suatu larutan yang pH-nya lebih besar dari 7.
4. Lihat juga: teori asam-basa.
basa amfoter
Basa yang memiliki 2 sifat, yakni dalam lingkungan asam kuat
berperan sebagai basa, dan dalam lingkungan basa kuat berperan
sebagai asam.
Al(OH)3 + 3 HCl  AlCl3 + 3 H2O
basa asam kuat
Al(OH)3 + NaOH  NaAlO3 + 2 H2O
asam basa kuat
basa anorganik
Basa-basa dengan gugus –OH-nya terikat pada logam. Contoh:
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, Al(OH)3, dll.
basa Arrhenius (lihat: basa).
basa Bronsted (lihat: asam-basa Bronsted).
basa Bronsted-Lowry (lihat: asam-basa Bronsted).
basa dihidroksi (lihat: basa divalen).
basa divalen
(basa dihidroksi.)
Basa yang memiliki 2 gugus –OH yang dapat lepas sebagai OH– (ion
hidroksida) dalam larutannya (air), atau yang dapat digantikan oleh
sebuah ion sisa asam divalent dengan membentuk garam. Contoh

63
basa divalent: Ca(OH)2 (kalsium hidroksida); Sr(OH)2 (strontium
hidroksida); dan Ba(OH)2 (barium hidroksida).
Ca(OH)2  Ca+2 + 2 OH–
H2SO4 + Ca(OH)2  CaSO4 + 2 H2O
basa divalen garam

basa konyugasi (lihat: asam-basa Bronsted).


basa konyugat (lihat: asam-basa Bronsted).
basa kuat
Tipe basa yang dapat terionisasi hampir sempurna di dalam larutannya
(air). Contoh basa kuat: KOH, NaOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2, dan Ca(OH)2.
[Basa seperti ini dalam 1 N larutannya mempunyai derajat ionisasi, 
sangat tinggi; atau dianggap =1].

basa lemah
Tipe basa yang dapat terionisasi hanya sebagian kecil di dalam
larutannya (air). Contoh basa lemah adalah NH4OH (amonium
hidroksida); larutan NH4OH 1 N mempunyai derajat ionisasi,  = 0,004.

basa Lewis (lihat: asam-basa Lewis).


basa monohidroksi (lihat: basa monovalen).
basa monovalen
(basa monovalen.)
Basa bervalensi 1; basa yang memiliki hanya 1 gugus –OH yang dapat
lepas sebagai ion OH– dalam larutannya atau yang dapat digantikan
oleh 1 ion sisa asam dari asam monovalen dengan membentuk garam.
NaOH  Na+ + OH–
HCl + NaOH  NaCl + H2O
asam basa
monovalen monovalen

basa nitrogen (lihat: fosfolipida).


basa organik
Senyawa organik yang memiliki gugus bersifat basa, yakni gugus yang
dapat memberikan proton, atau gugus yang memiliki pasangan
elektron bebas dan dapat disumbangkannya kepada gugus lain.
Contoh basa organik adalah asam-asam amino dan protein.

64
basa polihidroksi (lihat: basa polivalen).
basa polivalen
(basa polivalen.)
Basa bervalensi 2 atau lebih; basa yang dapat melepaskan lebih dari 1
ion OH– di dalam larutannya.
basa trihidroksi (lihat: basa trivalen).
basa trivalen
(basa trivalen.)
Basa yang memiliki 3 gugus –OH dan dapat lepas sebagai OH – (ion
hidroksida) dalam larutannya (air), atau yang dapat digantikan oleh 3
buah ion sisa asam monovalen (atau oleh 1 buah ion sisa asam
triovalen) dengan membentuk garam. Contoh basa trivalent: Al(OH)3
(aluminium hidroksida); Fe(OH)3 (ferri hidroksida).
Al(OH)3  Al+3 + 3 OH–
3 HCl + Al(OH)3  AlCl3 + 3 H2O
basa trivalen garam

baterai (lihat: sel).


baterai penyimpan (lihat: sel).
batu
1. Bahan berupa mineral padat dan keras yang tidak memiliki sifat
logam.
2. Pecahan dari batuan dengan kegunaan khusus, misalnya batu
untuk bahan bangunan (seperti fondasi, tembok, lantai dari
bangunan), dan batu untuk permata.
batu kapur
Batu yang tersusun dari mineral kalsit (CaCO3); digunakan untuk
pembuatan kapur tohor (CaO), pembuatan gas CO 2 di lab, dan
sebagai bahan untuk pembuatan semen.
batu pualam (lihat: marmer).
batu tahu (lihat: batu gips).
batuan
Bahan yang tersusun dari 1 macam atau lebih mineral baik dalam
keadaan mampat (padat) ataupun lepas.

65
batuan beku
(batuan magma.)
Bahan padat dan keras yang terbentuk langsung dari pembekuan
magma. Contoh: granit, kuarsa, felspar, batu apung, dsb.

batuan endapan
(batuan sedimen.)
Batuan yang berasal dari,
1. hasil pelapukan batuan beku,
2. hasil endapan organisme mati pada suhu dan tekanan tinggi, atau
3. hasil reaksi kimia mineral terlarut atau hasil akumulasi mineral
terlarut berupa endapan yang mengeras.
Contoh: batu pasir, batu kapur, marmer, gips, dolomit, batubara, dsb.

batuan kimia
Batuan endapan sebagai hasil akumulasi mineral terlarut atau
endapan dari hasil reaksi kimia mineral terlarut. Contoh: gips, stalagnit,
stalagtit, batu karang.

batuan malihan
(batuan metamorfos.)
1. Batuan hasil kristalisasi-ulang tanpa melalui fasa cair.
2. Batuan hasil perubahan batuan beku atau batuan endapan
sebagai akibat dari pengaruh suhu dan tekanan tinggi.
Contoh: bijih timah, bijih pirit, dst.

batuan metamorfos (lihat: batuan malihan).


batuan organik
Batuan yang tergolong batuan endapan sebagai hasil dari proses
biomekanik atau biokimia terhadap tumbuhan dan hewan mati.
Contoh: dolomit dan batubara.
batuan pasir
Batuan endapan dalam bentuk butiran besar. Lihat juga: pasir.

batuan sedimen (lihat: batuan malihan).


batubara
Batuan organik hasil proses pelapukan (proses biomekanik dan proses
biokimia) pada suhu dan tekanan tinggi terhadap tumbuhan mati
dalam waktu yang lama (200-250 juta tahun). Pada proses ini, gas

66
CO2, air, dan gas metana (CH4) dibebaskan sedangkan sisanya
berupa bahan padat yang kaya karbon (yang disebut batubara). Jenis
batubara bergantung pada tahap dan lama proses, misalnya pada
tahap awal terbentuk lignit, kemudian batubara bitumen, dan
antrasit sebagai hasil tahap akhir.

batubara bitumen
(batubara lunak.)
Batubara sebagaimana umumnya dikenal (ditemukan); mempunyai
komposisi 88,4% C; 5,6% H; dan 6,0% O dengan nilai kalornya
sebesar 8306 kkal per kg. Lihat juga: batubara.

batubara coklat (lihat: lignit).


batubara lunak (lihat: batubara bitumen).
batubara muda (lihat: lignit).
bauksit
Mineral berupa oksida aluminium berhidrat dengan rumus umum kimia
Al2O3.nH2O; ditemukan di alam sebagai campuran Al2O3.H2O (diaspor)
dan Al2O3.3H2O (gibsit) dalam berbagai perbandingan. Bauksit
merupakan bijih aluminium yang menjadi sumber utama logam Al.

baumemeter
Alat pengukur kepekatan atau kerapatan suatu cairan; meliputi 2
macam alat yakni khusus untuk cairan yang massa-jenisnya lebih kecil
dari air, dan lainnya untuk cairan yang massa-jenisnya lebih besar dari
air. Skala dinyatakan dalam derajat Baume, simbol: 0Be.

Be (lihat: berilium).
0
Be (lihat: baumemeter).
belerang
(sulfur; L: sulphurium.)
Simbol: S; Z 16; Ar 32,06; t.l. (rombik: 112,80C; monoklin: 119,00C);
t.d. 444,70C; d (rombik: 2,03; monoklin: 1,96 pada 200C); BO -2; +4;
+6.
Unsur bukan-logam berwarna kuning muda, padatannya mengkilap,
tidak berbau, tidak larut dalam air tetapi larut dalam CS 2. Pada
berbagai keadaan baik padat, cair, ataupun gas, unsur ini mempunyai
beberapa bentuk alotrop. Pada suhu kamar, bentuknya yang stabil
berstruktur rombik; dan di atas 96,5 0C berubah bentuknya sebagai

67
monoklin (kedua padatan ini mengandung cincin S 8). Bentuk lainya
adalah belerang yang mengandung cincin S6 dengan struktur
heksagonal, dan dapat diperoleh dengan menambahkan natrium
tiosulfat (Na2S2O8) ke dalam larutan HCl, atau pengkristalan belerang
dalam toluene. Belerang cair juga mempunyai beberapa bentuk;
sedikit di atas titik lelehnya berupa cairan kuning yang mengandung
cincin S8, dan di atas 1600C berubah warna jadi coklat; jika lelehan
belerang (1600C) dituangkan ke dalam air dingin akan diperoleh
belerang plastik. Uap belerang diduga terdiri dari campuran molekul-
molekul S8, S6, S4, dan S2; dan jika uap belerang disublimasikan
secara cepat akan diperoleh serbuk belerang halus yang disebut
bunga belerang. Belerang plastik dan bunga belerang merupakan
amorf yang terdiri dari molekul-molekul S8 yang berikatan secara heliks
(spiral). Di alam, belerang dijumpai tersebar luas antara lain sebagai
pirit-besi, galena, sfalerit (kerpu-seng), sinabar, stibnit, gips, garam
epsom, selestit, barit. Kegunaannya antara lain adalah sebagai bahan
baku untuk pembuatan asam sulfat dan juga untuk pembuatan
berbagai senyawa belerang lainnya; untuk industri kertas, vukanisasi
karet alam; sebagai fungisida dalam pertanian; dan untuk pembuatan
pupuk fosfat.

benda
(materi.)
Segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan
mempunyai sifat antara lain dapat dilihat, didengar, dicium, dirasa,
atau dapat diraba. Ada yang berwujud padat, cair, dan gas.

benda cair
Benda yang berada dalam keadaan cair pada keadaan normal (suhu
250C dan tekanan 1 atm). Lihat juga: cair.
benda gas
Benda yang berada dalam keadaan gas pada keadaan normal (suhu
250C dan tekanan 1 atm). Lihat juga: gas.

benda padat
Benda yang berada dalam keadaan padat pada keadaan normal (suhu
250C dan tekanan 1 atm). Lihat juga: padat.

Benedict (lihat: reagen Benedict).


bensin
(gasolin.)

68
Campuran senyawa alkana cair dengan rantai C6-C8;(C6H14; C7H16;
C8H18; dapat lurus atau bercabang); umumnya telah diberi zat aditif;
mudah menguap dan mudah terbakar; kualitasnya dicirikan dari nilai
oktan dan jenis zat aditif yang diterapkan. Diperoleh dari hasil
penyulingan minyak bumi dan proses “cracking” hidrokarbon. Bensin
dengan nilai oktan 80 dan telah diberi TET (tetraetil timbal)
diperdagangkan dengan nama bensin premium; dan bila nilai
oktannya 95 disebut bensin super. Digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor, dan pelarut.

bensin premium (lihat: bensin).


bensin super (lihat: bensin).
bentonit
Sejenis tanah liat (berupa aluminium silikat hidrat) yang ditemukan di
alam; bersifat koloidal, mengembang dalam air, dan menyerap partikel
lain. Biasanya digunakan sebagai penyaring (kerjanya seperti kertas
saring), dan sebagai pembawa (kerjanya seperti obat). Juga
digunakan sebagai zat pensuspensi untuk obat yang tak larut menjadi
bentuk emulsi.

bentuk keto (lihat: tautomeri keto-enol).


bentuk kristal (lihat: kristal).
bentuk meso (lihat: isomeri optik).
bentuk molekul (lihat: rumus molekul).
benzaldehid
Senyawa aldehid dengan rumus struktur
C6H5CHO; zat cair menyerupai minyak, berwarna OCH
kuning, dan mudah menguap; secara industrial
dibuat melalui oksidasi toluen; digunakan pada
industri zat warna, parfum, dan aroma. T.l. -260C;
T.d. 178,10C; d 1,04.

benzanilida
Serbuk kristal berwarna putih atau agak kemerahan dengan rumus
struktur C6H5CONHC6H5; dibuat secara industrial dari anhidrida
benzoat dan anilin; digunakan untuk pembuatan-pembuatan obat, zat
warna, dan parfum. T.l. 1630C; d 1,32.

69
benzedrin (Lihat: amfetamin.)
benzen
(benzol.)
Senyawa siklik yang mempunyai rumus molekul C6H6; zat cair
menyerupai minyak, tak-berwarna (jernih), berbau khas, dapat
bercampur dengan berbagai zat cair organik, sangat mudah terbakar,
bersifat racun (karsinogen); tergolong senyawa hidrokarbon aromatis
paling sederhana; diperoleh dari pengubahan katalitik pada
penyulingan minyak bumi, dan dari ter batubara. Benzen digunakan
sebagai pelarut, dan pada industri petrokimia untuk pembuatan
detergen, nilon, stirena, insektisida, dan senyawa aromatik lainnya. T.l.
5,50C; T.d. 80,10C; d 0,88. [Benzen sebelumnya bernama benzol dari
kata Jerman dengan “ol” yang berarti “minyak”.]

H H
C
CH disingkat: atau:
H C H

C
benzidin H
(p-diaminodifenil.)
C
Serbuk kristal berwarna putih, abu-abu, atau agak kemerahan dengan
rumus struktur C NH2C6H4C6H4NH2 (p-diaminodifenil) larut dalam asam
anorganik; mudah membentuk garam dan senyawa azo; dihasilkan
melalui pereduksian nitrobenzen dengan logam seng. Digunakan
sebagai bahan penting dalam pabrik zat warna, dan sebagai reagen
analitik di laboratorium (untuk analisis darah dan adanya peroksidase).
T.l. 1280C; T.d. 4000C.
benzil
1. Gugus monovalen dengan rumus struktur C6H5CH2.
2. Radikal dengan rumus struktur C6H5CH2.
benzil alkohol
Senyawa organik dengan rumus struktur C 6H5CH2OH; zat cair tak-
berwarna; digunakan sebagai pelarut, untuk pembuatan esternya, dan
untuk parfum. T.l. –15,30C; T.d. 205,40C; d 1,04.
benzoil

70
Gugus organik monovalen dengan rumus struktur C6H5CO. (Lihat:
Lampiran R).
benzoil peroksida
Senyawa organik dengan rumus struktur C6H5CO2O2; padatan kristal
ber-warna putih, dan dapat meledak; digunakan terutama sebagai zat
pemutih, dan sebagai katalis untuk reaksi radikal bebas. T.l. 103-
1060C; d 1,33.
benzoin
Senyawa organik dengan rumus struktur C6H5CH(OH)(COC6H5);
padatan kristal berwarna putih atau agak kekuningan, tergolong
senyawa keton yang bersifat aktif-optis. Diperoleh dari getah pohon
kayu yang dikeringkan; di laboratorium dapat dibuat dengan
memanaskan larutan benzaldehid dan NaOH. Benzoin digunakan
dalam minyak wangi, untuk kemenyan dan obat-obatan. T.l. 1370C
(bentuk dl-); t.d. 3440C; d 1,31.
benzokuinon (lihat: kuinon).
benzol (lihat: benzen).
berat jenis (lihat: kerapatan).
beril
Mineral dengan rumus kimia Be3Al2(SiO3)6; ada beberapa jenis selain
beril, di antaranya zamrud (emeral) dan biru laut (akuamarin). Beril
merupakan bijih berilum yang menjadi sumber berilium.
berilium
Simbol: Be; Z 4; Ar 9,0122; t.l. (12785)0C; t.d. 29700C; d 1,848
(200C); BO +2; ditemukan dalam bentuk oksidanya oleh Vanquelin
dalam beril dan zamrud pada tahun 1798, dan baru pada tahun
1828 logamnya berhasil diisolasi oleh Wohler-Bussy.
Unsur bersifat logam yang berwarna putih-kehijauan terang; tergolong
unsur alkali tanah; merupakan salah satu logam paling ringan; titik
didihnya paling tinggi di antara logam ringan. Di alam ditemukan dalam
hampir 30 jenis mineral; yang terpenting adalah beril, bertandit,
krisoberil, dan fenasit. Digunakan sebagai komponen aloy tembaga-
berilium yang secara luas dipakai untuk per, kontak listrik, elektroda,
dan juga sebagai komponen bahan untuk pesawat udara
berkecepatan tinggi, peluru kendali, pesawat ruang angkasa, dan
satelit komunikasi. Berilium dan garam-garamnya bersifat racun
sehingga harus dikemas khusus, dan dalam debu udara hanya
diperkenankan paling tinggi 2 x 10-6 g per m3.

71
berkelium
Simbol: Bk; Z 97; Ar (247); d 14 (perkiraan); BO +3; +4; ditemukan
oleh Thomson, Ghiorso, dan Seaborg pada Desember 1949.
Merupakan unsur transuran kelima yang berhasil dibuat, berwarna
keperakan, dan diperkirakan bersifat logam. Delapan isotopnya telah
berhasil dibuat, dan yang paling stabil adalah isotop Bk-247 dengan
waktu paroh 314 hari. Berkelium mudah larut dalam asam dan
bereaksi cepat dengan oksigen dari udara.

besi
(L: ferrum; E: iron.)
Simbol: Fe; Z 26; Ar 55,847; t.l. 15350C; t.d. 27500C; d 7,874
(200C); BO +2; +3.
Unsur bersifat logam, berwarna putih abu-abu, dapat ditempa
(dibentuk dan ditarik), merupakan unsur ke-4 terbanyak penyusun
kerak bumi; tergolong unsur transisi utama. Di alam ditemukan dalam
beberapa mineral, terutama sebagai hematit, Fe2O3; limonit,
FeO(OH).nH2O; dan magnetit, FeO.Fe2O3. Besi dapat berada dalam 4
bentuk alotrop yaitu sebagai besi-, besi-, besi-, dan besi- dengan
titik transisi pada 7700C, 9280C, dan 15300C; bentuk  bersifat magnet
tetapi bila berubah menjadi bentuk , sifat magnet tersebut hilang.
Logam besi sangat reaktif dan mudah berkarat terutama dalam kondisi
udara lembab atau suhu tinggi. Pada pemanasan bereaksi dengan
unsur bukan-logam; dapat membentuk senyawa besi(II) dan senyawa
besi(III). Kegunaan logam ini telah dikenal luas dalam kehidupan
misalnya dalam bentuk paduan berupa baja digunakan untuk badan
mesin; untuk konstruksi bangunan, jembatan, kendaraan; untuk
peralatan mekanik dan rumah tangga; dll. Pada tubuh makhluk hidup,
unsur besi merupakan komponen penting dalam sel.

bhang (Lihat: ganja.)


bi
1. Awalan kimia yang berarti “dua”; digunakan untuk menamai
senyawa kimia tertentu. Namun awalan “di” lebih umum digunakan.
Rumus Zat Nama-1 Nama-2
CS2 karbon bisulfida karbon disulfida
K2Cr2O7 kalium bikromat kalium dikromat
Nama-2 lebih disarankan untuk digunakan.

72
2. Awan yang menunjukkan adanya hidrogen di dalam suatu garam-
asam dari asam divalen. Misal: NaHCO3 (natrium bikarbonat);
KHSO4 (kalium bisulfat). Walaupun hal ini benar, namun nama yang
disarankan untuk diterapkan adalah dengan menggunakan kata
“hidrogen” untuk menamai garam asam tersebut.
Rumus Garam-asam Nama-1 Nama-2
NaHCO3 natrium bikarbonat natrium hidrogen karbonat
KHSO4 kalium bisulfat kalium hidrogen sulfat
Nama-2 lebih disarankan untuk digunakan.

Bi (lihat: bismut).
biang cuka (lihat: asam asetat).
bijih logam
Mineral yang ditambang dari alam yang menjadi sumber logam atau
unsur tertentu.

bikarbonat
Garam-asam dari asam karbonat; rumus kimia ionnya adalah HCO 3–.
Nama lainnya adalah “hidrogen karbonat”. Contoh garam bikarbonat:
NaHCO3 (nama: natrium bikarbonat, atau natrium hidrogen karbonat).
(Lihat: bi.)
bikromat (lihat: dikromat).
bilangan asam
Bilangan yang menunjukkan jumlah mg basa kuat (KOH) yang
diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terkandung
dalam 1 g lemak atau minyak.
bilangan Avogadro (lihat: tetapan Avogadro).
bilangan iodin
Ukuran ketak-jenuhan lemak atau asam lemak tak-jenuh; bilangan
yang menunjukkan jumlah g iodin yang dapat diserap oleh 100 g
lemak atau asam lemak tak-jenuh itu.
bilangan koordinasi
Bilangan yang menunjukkan banyaknya pasangan elektron yang dapat
diterima oleh atom atau ion pusat untuk membentuk senyawa kompleks
melalui ikatan koordinasi. Contoh: [Ag(NH3)]+, bilangan koordinasi Ag

73
adalah 2; K4[Fe(CN)6)], bilangan koordinasi Fe adalah 6. Lihat juga:
senyawa kompleks.
bilangan kuantum
Bilangan yang mencirikan sifat dan tingkat energi yang mungkin dari
suatu atom atau sistem mikroskopik lainnya. Sifat dan tingkat energi
atom ditentukan 4 bilangan kuantumnya yakni bilangan kuantum
utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik,
dan bilangan kuantum spin.

bilangan kuantum azimut


(bilangan kuantum momentum sudut.)
Bilangan bulat positif yang besarnya bergantung pada nilai n (bilangan
kuantum utama), dan menggambarkan jenis subkulit atau bentuk
orbital elektron dalam atom. Bilangan kuantum azimut diberi simbol: l,
dan nilainya yang mungkin adalah l = n-1, n-2, n-3, ….
Nilai n: Nilai l: Jenis subkulit: Bentuk orbital:
n=1 l = 0. s bola
n=2 l = 0, 1. s, dan p. bola, dan balon terpilin
n=3 l = 0, 1, 2. s, p, dan d. bola, balon terpilin, dan
balon terpilin
Lihat juga: orbital atom.
bilangan kuantum magnetik
Bilangan bulat yang besarnya bergantung pada nilai l (nilai bilangan
kuantum azimut); bilangan yang menggambarkan arah dan banyaknya
orbital elektron yang mungkin; bilangan kuantum dengan simbol: m,
dan nilainya yang mungkin adalah m = (+l), (+l - 1), …, 0, …, (-l),
dimana l = bilangan kuantum azimut. Lihat diagram berikut.
n = 1l = 0m = 01 orbital 1 orbitaln = 2l = 0m = 01 orbitall
=1
m = +1
m=0
m = –1
3 orbital 4 orbitaln = 3l = 0m = 01 orbitall = 1
m = +1
m=0
m = –1
3 orbitall = 2
m = +2
m = +1
m=0
m = –1
74
m = –2

5 orbital 9 orbital
bilangan kuantum momentum sudut (lihat: bilangan kuantum azimut)
bilangan kuantum spin
Bilangan yang menunjukkan arah rotasi spin sebuah elektron terhadap
sumbunya dan secara keseluruhan dapat memberikan gambaran
terhadap sifat feromagnet dan sifat spektrum atom yang bersangkutan;
bilangan kuantum yang mempunyai simbol: s, dan dengan nilai yang
mungkin adalah s = +½ atau s = –½ (tanda + dan tanda –; keduanya
menunjukkan arah rotasi spin elektron pada orbitalnya). Lihat juga:
diagram orbital elektron.

bilangan kuantum utama


Bilangan yang menggambarkan kedudukan (jarak) relatif elektron
terhadap inti atomnya; bilangan yang mempunyai simbol: n dengan
nilai yang mungkin adalah n = 1, 2, 3, … bergantung pada jumlah
elektron di sekitar inti atom yang bersangkutan. Lihat juga: kulit
elektron.
bilangan Mach
Bilangan yang menunjukkan perbandingan antara kecepatan benda di
dalam suatu medium dan kecepatan suara dalam medium yang juga
sama. 1 Mach = 1 x kecepatan suara; 5 Mach = 5 x kecepatan suara.

bilangan oksidasi
(tingkat oksidasi.)
Bilangan bulat positif dan negatif yang menunjukkan banyaknya
elektron yang dapat,
1. dilepaskan atom netral menjadi ion positif (jika bertanda +).
2. diterima oleh atom netral menjadi ion negatif (jika bertanda -).
3. disumbangkan oleh atom lebih elektropositif (bertanda +)
atau oleh atom lebih elektronegatif (bertanda -) pada
pembentukan ikatan kovalen.
Bilangan oksidasi dari:
Zat
Na Cl2 NaCl HCl H2O CO2 C H Cl O
Na 0
Cl2 0 1

75
NaCl +1 0 –1
HCl 0 +1 –1
H2 O 0 +1 –2
CO2 0 +4 –2
Cl2O3 +3 –2
Keterangan: BO NaCl=0; BO Na=+1 (dalam NaCl); BO Cl=–1 (dalam NaCl).

bimolekuler (lihat: molekularitas).


biner
Mempunyai arti bahwa suatu zat atau suatu campuran tersusun dari 2
komponen atau terdiri dari 2 bagian. Contoh: Na 2O, HCl, dan SO3
merupakan senyawa biner (tersusun dari 2 jenis unsur); sedangkan
larutan gula, campuran minyak-air, dan paduan Sn-Pb (logam patri),
semuanya merupakan campuran biner.

Biokimia
Cabang ilmu kimia yang mengkaji zat dan proses kimia dalam tubuh
makhluk hidup.
bioluminesen
Luminesen yang terjadi selama reaksi biokimia berlangsung; dijumpai
misalnya pada kunang-kunang, ulat kelap-kelip, dan beberapa jenis
ikan laut-dalam; merupakan tipe kemiluminesen (lumenesen-kimia)
karena teroksidasinya senyawa luciferin oleh enzim lusiferase.
biosfer
Tatanan kehidupan yang meliputi keseluruhan mata-rantai kehidupan
dan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya di permukaan
bumi pada batas daerah mulai dari daerah-bawah atmosfer bumi
sampai daerah lapisan bumi sedalam 2 km.
Bioteknologi
Cabang ilmu terapan yang mengkaji suatu obyek hidup dengan
menerapkan beberapa disiplin keilmuan; teknologi rekayasa makhluk
hidup yang bertujuan untuk memperoleh kerja atau hasil optimal suatu
obyek.
bir (Lihat: minuman keras.)
biru prussian

76
Jenis pigmen biru yang mengandung ion ferrosianida atau ion
ferrisianida.
bis
Awalan numerik pengganti awalan “di” untuk 2 buah ligan terikat
apabila ligan itu merupakan ligan besar, atau apabila tiap ligannya
dapat meyum-bangkan sekaligus 2 pasang elektron. Contoh:
Na3[Ag(S2O3)2], natrium bis(tiosulfato)argentat(I); K2[Pt(C2O4)2], kalium
bis(oksalato)platinat(II).
{Apabila sifat ligan seperti disebutkan di atas, maka awalan numerik
pengganti untuk awalan “di” adalah bis; untuk awalan “tri” adalah tris;
untuk awalan “tetra” adalah tetrakis; untuk awalan “penta” adalah
pentakis; dan untuk awalan “heksa” adalah heksakis}.

bismit (lihat: bismut).


bismut
Simbol: Bi; Z 83; Ar 208,9804; t.l. 271,30C; t.d. (15605)0C;
d 9,747 (200C); BO +3; +5.
Unsur bersifat logam; berwarna putih terang, bersifat diamagnet, dan
daya hantar panasnya tidak begitu tinggi. Jika dipanaskan di udara
akan memberikan nyala biru, sedangkan oksidanya (Bi2O3)
memberikan nyala kuning. Di alam dijumpai berupa mineral sebagai
bismutinit (Bi2S3) dan bismit (Bi2O3). Logam ini digunakan sebagai
katalis dalam pembuatan serat akrilik; untuk bahan termokopel; untuk
keperluan reaktor nuklir; dan campurannya dengan lagam lain (Sn dan
Cd) membentuk aloy bertitik leleh rendah. Bismut membentuk
senyawa kovalen sebagai Bi(III) dan Bi(V) di samping dapat
membentuk senyawa ion yang mengandung ion Bi+3; umumnya
senyawa bismut terhidrolisis dalam larutannya.

bismutinit (lihat: bismut).


bivalen (lihat: divalen).
Bk (lihat: berkelium).
blenda (lihat: kerpu).
bobot atom (lihat: massa atom relatif).
bobot molekul (lihat: massa molekul relatif).
bom-A (lihat: bom atom).

77
bom-H (lihat: bom atom).
bom atom
Senjata nuklir (bom) yang ledakan dan radiasinya merupakan hasil
reaksi fisi atau fusi nuklir yang tidak terkendali; gelombang radiasinya
berdaya jangkau luas dan berumur lama serta bersifat merusak dan
memusnahkan semua sistem hidup (tubuh makhluk melepuh seperti
luka bakar, terjadi kelainan fisik, dan kelainan mental). Pada bom fisi
(disebut bom atom atau bom-A) dua massa inti atom unsur radioaktif
(uranium atau plutonium) bergabung membentuk satu massa inti lebih
besar dari satu massa inti semula yang disertai dengan pelepasan
energi maha dahsyat. Pada bom fusi (misalnya bom hidrogen atau
bom-H) merupakan bom yang berisi bahan hidrogen dan bom fisi
(sebagai pemicu untuk menaikkan suhu bahan hidrogen ke suatu titik
sehingga reaksi fusi inti hidrogen terjadi).
bom fisi (lihat: bom atom).
bom fusi (lihat: bom atom).
bom hidrogen (lihat: bom atom).
boraks
(natrium tetraborat dekahidrat.)
Senyawa anorganik berhidrat dengan rumus kimia Na2B4O7.10H2O;
kristal padat berwarna putih atau kadang-kadang agak abu-kebiruan;
di alam ditemukan dalam air danau asin dan tanah yang bersifat basa.
Digunakan dalam industri glas dan enamel, dan sebagai larutan baku
di laboratorium kimia. T.l. 7410C (anhidrat); d 1,7 (dekahidrat).
borat
Garam atau ester dari asam borat yang mengandung ion borat, BO3-2.

borazon (lihat: boron nitrida).


Bordeaux (lihat: bubur Bordeaux).
bornit
Mineral yang mempunyai rumus kimia Cu3FeS3; mengkilap mirip
logam; mengandung sulfida dari tembaga dan besi; bijih tembaga yang
menjadi sumber logam tembaga.

boron

78
Simbol: B; Z 5; Ar 10,81; menyublim pada 25500C; d 2,34
(kristal); d 2,37 (amorf); BO +3.
Merupakan unsur bukan-logam; dalam bentuk kristal berwarna kuning,
dan dalam bentuk amorf berupa serbuk berwarna hitam-kecoklatan; di
alam ditemukan sebagai mineral terutama sebagai rasorit atau kernit
(Na2B4O7.10H2O), kolemanit (Ca2B6O11.5H2O). Unsur ini baru
ditemukan pada tahun 1808 oleh Sir Humphry Davy-Gay Lussac-
Thenard meskipun senyawanya sendiri telah dikenal beribu tahun
sebelumnya; kini boron berkadar 99,9999% berhasil dibuat. Isotop B-
10 digunakan sebagai pengontrol reaktor nuklir; untuk perisai radiasi
nuklir; dan dalam sebuah instrumen berperan untuk mendeteksi
netron.
boron nitrida
Padatan kristal dengan rumus kimia BN; dibuat langsung dengan
mereaksikan kedua unsur (B dan N2) pada suhu dan tekanan tinggi.
Senyawa BN berada sebagai dimorf; yang satu berstruktur mirip intan,
dan lainnya mirip grafit. Dimorf yang pertama dikenal sebagai borazon
dan merupakan salah satu senyawa yang memiliki kekerasan sangat
tinggi. T.l. 30000C; d 3,48 (borazon).

bpj
Satuan konsentrasi atau kadar yang menunjukkan bahwa 1 bpj sama
dengan 1 bagian zat yang bersangkutan dalam 1 juta bagian
campurannya. Contoh: besi 2 bpj dalam air minum mempunyai arti
bahwa tiap liter air minum mengandung 2 mg besi (massa jenis air
minum dianggap 1).
[bpj = bagian per juta, atau ppm = part per million.]

Br (lihat: bromin).
brom (lihat: bromin).
bromat
Garam dari asam bromat; mengandung ion bromat, BrO3–.

bromeosin (lihat: eosin).


bromida
Garam dari asam bromida; mengandung ion bromida, Br–.

bromin
(brom.)

79
Simbol: Br; Z 35; Ar 79,904; t.l. -7,280C; t.d. 58,780C; d 3,12 (200C;
cair); BO 1; +3; +5; +7.
Merupakan unsur bukan-logam, dan termasuk unsur halogen. Unsur
diatom dengan rumus molekul, Br2; zat cair berwarna coklat-
kemerahan dan agak mudah menguap pada suhu kamar; uapnya
berwarna merah dan berbau tidak enak serta dapat menimbulkan efek
iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air
dan dalam CS2 dengan membentuk larutan berwarna merah; bersifat
kurang reaktif dibandingkan dengan klorin (Cl2) tetapi lebih reaktif dari
iodin (I2). Di alam ditemukan sebagai mineral bromargirit (AgBr), tetapi
umumnya sebagai bromida dari Mg dan logam alkali di dalam air laut.
Digunakan dalam pengasapan, untuk bahan tahan api, untuk
pemurniian air, pencelupan, pengobatan, dan untuk keperluan industri
senyawa organik dan anorganik.

brominasi
Reaksi kimia yang melibatkan pemasukan satu atau lebih atom brom
pada molekul organik (biasanya digunakan molekul Br 2 dengan
bantuan/penga-ruh cahaya).
bromoform
(tribromometana.)
Senyawa organik yang mempunyai rumus molekul CHBr3; zat cair tak-
berwarna. T.l. 80C; t.d. 1500C; d 2,9.

bubur Bordeaux
Campuran CuCO4.5H2O dan Ca(OH)2 dengan sedikit air; digunakan
untuk memberantas hama tanaman (kutu dan jamur).

bubur kapur (lihat: gamping).


bufer (lihat: larutan bufer).
bufer amoniak (lihat: larutan bufer).
bufer asetat (lihat: larutan bufer).
bufer fosfat (lihat: larutan bufer).

80
buih (lihat: busa).
bumi
Planet terdekat ketiga dari matahari; berbentuk hampir menyerupai
bola dengan di daerah kutubnya agak datar; 70% permukaannya
tertutupi oleh air (sebagai hidrosfer) sedangkan seluruh badan bumi
terbungkus oleh lapisan gas sebagai atmosfer; diameter equatorial
12756,78 km; massa jenis rata-rata 5,52; kala rotasi 23 jam 56 menit 4
detik; kala revolusi 365,256 hari; dan jarak dari matahari 149.598.000
km; komposisi kimia bumi secara keseluruhan belum banyak diketahui
kecuali hanya kerak bumi, hidrosfer, dan atmosfer bumi.

buna
Karet sintetis yang dibuat dari hasil polimerisasi antara 1,3-butadiena
dan stirena (disebut karet buna S), atau dibuat dari hasil polimerisasi
antara 1,3-butadiena dan akrilonitril (disebut karet buna N). Karet
buna S bersifat kenyal (sifat yang tidak dimiliki oleh karet alam),
sedangkan karet buna N bersifat tahan terhadap bensin dan pelarut
organik.

buram (lihat: translusen).


busa
(buih.)
Salah satu tipe koloid dengan zat terdispersinya berfasa gas
sedangkan zat pendispersinya (pelarutnya) berfasa cair. Contoh busa
adalah busa atau buih sabun.

busa padat
Salah satu tipe koloid dengan zat terdispersinya berfasa gas
sedangkan zat pendispersinya (pelarutnya) berfasa padat. Contoh
busa padat adalah batu apung, arang kayu.

1,3-butadiena
Senyawa alkadiena yang mempunyai rumus struktur H 2C=CH–
CH=CH2; gas tak-berwarna, mudah terbakar, mudah membentuk
polimer; terutama digunakan untuk pembuatan karet sintetis dan
beberapa senyawa organik lainnya. T.l. –108,90C; t.d. –4,40C; d 0,62
(pada 200C).

butana

81
Alkana dengan rumus molekul C4H10 yang memiliki 2 isomer (2
struktur) yaitu n-butana dengan rumus struktur CH3–CH2–CH2–CH3,
dan isobutana (atau 2-metil-propana) dengan rumus struktur CH3–
CH(CH3)–CH3. Kedua-nya merupakan gas tak-berwarna, dapat
dicairkan, dan mudah terbakar; ditemukan di alam sebagai komponen
dalam minyak bumi dan gas alam; dan digunakan sebagai bahan
bakar. Selain itu, senyawa n-butana digunakan sebagai bahan mentah
pada industri karet sintetis di samping sebagai bahan pendingin dan
propelan aerosol. T.l. –138,40C; t.d. –0,50C; d 0,60 (pada 00C) untuk n-
butana; dan t.l. –159,40C; t.d. –11,70C; d 0,55 (pada 100C) untuk
isobutana.
butanal
(butiraldehid.)
Senyawa aldehid dengan rumus struktur CH3–(CH2)2–CHO; zat cair
tak-berwarna, dapat terbakar. T.l. –990C; t.d. 75,70C; d 0,817 (200C)
butanol
(butil-alkohol.)
Alkohol monohidroksi dengan rumus molekul C 4H9OH; dapat
membentuk 4 isomer struktur; semua isomer berupa zat cair tak
berwarna dan dapat terbakar. Untuk n-butanol: T.l. –89,30C; t.d.
117,20C; d 0,810 (200C); dan untuk isobutanol: T.l. –1080C; t.d.
108,20C; d 0,8018 (200C);
OHCH3
CH3 CH2 CH2 CH2 OH CH2 CH CH3
n-butanol (n-butil alkohol) 2-butanol (butanol sekunder)

H3C CH3CH3
C OHCH3

H3CCH CH2 OH
2-metil-1-propanol (isobutanol)
2-metil-2-propanol (butanol tersier)

butanon
(etil-metil-keton.)
Senyawa keton dengan rumus struktur CH 3COC2H5; zat cair, tak-
berwarna, dan dapat terbakar. Dibuat melalui oksidasi butana;
digunakan untuk vernis, dan cairan pembersih. T.l. –86,40C; T.d.
77,60C; d 0,8 (200C).

82
butil (lihat: Lampiran R).
butil alkohol (lihat: butanol).
butiraldehid (lihat: butanal).
butirase
Enzim yang dapat memecah (menghidrolisis) ester butirat.



83
C
c (lihat: cahaya).
C (lihat: karbon; coulomb).
Ca (lihat: kalsium).
cahaya
1. Bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang menjalar dalam
vakum dengan kecepatan sebesar 2,998 x 10 8 m per detik dari
sumbernya. Sumber utama dari semua cahaya di bumi adalah
matahari. Lihat: cahaya matahari.
2. Daerah dari radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat
dideteksi oleh mata manusia, yakni radiasi gelombang
elektromagnetik dengan rentang panjang-gelombang 400-700 nm.
Radiasinya meliputi cahaya-cahaya violet, indigo, biru, hijau,
kuning, jingga, dan cahaya merah.

DIAGRAM SPEKTRUM CAHAYA TAMPAK


[UV (ultra-violet); V (violet); I (indigo); B (biru); H (hijau); K
(kuning); J (jingga); M (merah); dan IR (infra-merah).]

Oleh karenanya cahaya-cahaya pada daerah gelombang ini sering


disebut cahaya tampak atau sinar tampak). Cahaya yang
mengandung semua jenis cahaya mulai dari violet sampai merah
disebut cahaya putih atau sinar putih. Lihat juga: gelombang
elektromagnetik.

cahaya biru
Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 460–-500
nm. Lihat juga: cahaya.
cahaya hijau

85
Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 500-545
nm. Lihat juga: cahaya.

cahaya indigo
Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 430-460
nm. Lihat juga: cahaya.

cahaya infra-merah (lihat: sinar infra-merah).


cahaya jingga
Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 600-645
nm. Lihat juga: cahaya.

cahaya kuning
Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 545-600
nm. Lihat juga: cahaya.

cahaya matahari
1. Cahaya yang mengandung semua jenis gelombang elektromag-
netik atau semua jenis panjang-gelombang yang bersifat
sinambung.
2. Cahaya yang mengandung semua jenis sinar yakni sinar kosmik,
sinar gama, sinar-X, sinar UV, sinar tampak, dan sinar IR.
Cahaya matahari yang mencapai bumi hanya cahaya dengan rentang
panjang-gelombang kira-kira 200-5000 nm yang meliputi sinar UV-
dekat (200-400 nm), sinar tampak (400-700), dan sinar IR-tengah
(700-3000 nm). Lihat juga: spektrum elektromagnetik.

cahaya merah (lihat: cahaya).


Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 645-700
nm. Lihat juga: cahaya.

cahaya putih (lihat: cahaya).


cahaya tampak (lihat: cahaya).
cahaya violet
Cahaya tampak yang memiliki rentang panjang-gelombang 400-430
nm. Lihat juga: cahaya.
cair

86
Tingkat wujud, fasa, atau tingkat keadaan suatu benda yang dicirikan
antara lain oleh kemudahannya mengalir, relatif sukar ditekan, dan
tidak bersifat mengembang spontan seperti gas. Gaya kohesi (gaya
tarik-menarik antar partikelnya) lebih kuat dari gaya kohesi pada gas
tetapi lebih lemah dari gaya kohesi pada benda padat. Benda-benda
pada keadaan ini memiliki bentuk sesuai dengan bagian bentuk bejana
yang ditempatinya.

campuran
Gabungan antara 2 atau lebih zat dengan sifat zat asal tidak hilang
seluruhnya.

campuran bufer (lihat: larutan bufer).


campuran heterogen
(campuran serbaneka.)
Campuran dimana antar zat penyusunnya memiliki bidang batas (tidak
satu fasa) dan komposisinya tidak sama di setiap bagian campuran.
Contoh: air dan minyak tanah; tepung dan gula; pasir dan batu; dan
seterusnya.

campuran homogen
(campuran serbasama; larutan sejati; larutan.)
Campuran dimana antar zat penyusunnya tidak memiliki bidang batas,
dan mempunyai sifat homogen (serbasama) di setiap bagian
campuran baik fasa, komposisi, maupun sifat fisik lainnya (warna,
rasa, massa-jenis, titik didih). Campuran seperti ini selamanya tidak
memisah sehingga disebut larutan sejati, atau lebih populer dengan
sebutan larutan. Contoh: udara (campuran N2, O2, CO2, dan berbagai
gas lainnya); larutan alkohol (air dan alkohol); larutan gula (air dan
gula); baja (paduan besi dengan sedikit karbon dan sedikit logam lain).

campuran koloid (lihat: sistem koloid).


campuran penyangga (lihat: larutan penyangga).
campuran rasemik
(rasemat.)
Campuran yang mengandung 2 senyawa organik yang bersifat isomer
aktif-optis berkonsentrasi sama tetapi campurannya sendiri tidak
bersifat aktif-optis. Cammpuran seperti ini biasanya ditunjukkan oleh
notasi: “dl-“; misalnya dl-asam laktat; dl-asam tartarat.

campuran serbaneka (lihat: campuran heterogen).

87
campuran serbasama (lihat: campuran homogen).
candu (Lihat: opium)
Cd (lihat: kadmium).
Ce (lihat: serium).
Cf (lihat: kalifornium).
cgs (lihat: satuan).
ci (lihat: curie).
cimeng (Lihat: ganja.)
Cl (lihat: klorin).
Cm (lihat: kurium).
Co (lihat: kobal).
coulomb
Satuan SI turunan untuk muatan listrik dengan simbol: C; atau setara
dengan muatan yang dibawa oleh arus 1 amper selama 1 detik.
[Penghormatan terhadap ahli fisika Perancis, Charles Agustin Coulomb
(1736-1806).]

coulombmeter (lihat: voltmeter).


CP
Singkatan dari chemically pure (murni secara kimiawi); mencirikan
tingkat/spesifikasi dari bahan kimia.

Cr (lihat: krom).
Cs (lihat: sesium).
Cu (lihat: tembaga).
cuka (lihat: asam asetat).
cuka bit (lihat: asam asetat).
curie

88
Satuan untuk laju peluruhan zat radioaktif (simbol: Ci); 1 Ci = 3,7 x 1010
peluruhan per detik. [Penghormatan terhadap ahli fisika Perancis asal
Polandia (1867-1934).]

CySH (lihat: sistein).


CyS.SCy (lihat: sistin).


89
90
D

d- (lihat: aktif-optis).
D (lihat: dielektrikum; momen dipol).
D- (lihat: aktif-optis).
dadah (Lihat: opium)
dakron (lihat: poliester).
Dalton (lihat: atom Dalton).
Daniell (lihat: sel Daniell).
darah
Cairan dalam tubuh; berwarna merah; terdiri dari partikel-partikel
tersus-pensi (seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit),
dan cairan pensuspensi (berupa plasma darah). Berfungsi untuk
membawa gas oksigen, mineral, makanan, hormon, enzim, antibodi,
dan sel-sel darah ke seluruh tubuh, serta membawa keluar gas CO 2
dari sel ke pembuangan.

data
Bentuk jamak dari datum (L); suatu keadaan, kejadian, peristiwa, atau
gejala yang terjadi dan teramati yang berhubungan erat dengan
masalah yang akan dipecahkan.

datum (lihat: data).


daya
1. Laju dari kerja yang ditampilkan; besarnya kerja yang dilakukan
per satuan waktu.
2. Diukur dalam satuan watt (W; joule/detik) atau daya kuda (hp).

daya kuda
Salah satu satuan untuk daya (simbol: hp); 1 hp = 745,7 W.

91
daya larut (lihat: kelarutan).
DC (lihat: arus listrik).
DDT
(dikloro-difenil-trikloroetana.)
Senyawa organik yang mempunyai rumus struktur (ClC6H4)2CHCCl3;
padatan kristal, tak-berwarna, sedikit berbau, sukar terurai, larut dalam
pelarut organik.
HCCCl3
Cl Cl

Larutannya digunakan sebagai insektisida secara luas di dunia


terutama dalam bidang pertanian. Kini penggunaannya dibatasi
bahkan di beberapa negara telah dilarang (merupakan pencemar
lingkungan, dan dapat menurunkan/memusnahkan populasi burung
pemakan ikan).
debye (lihat: momen dipol).
degenerasi
Menunjukkan bahwa sederetan tingkat energi di dalam atom, molekul,
atau ion yang berenergi sama.

degradasi
Terurainya suatu senyawa yang berlangsung lebih dari 1 tahap reaksi.

dehidrasi
1. Pengambilan/pelepasan molekul air dari suatu campuran atau
senyawa yang mengandung air kristal.
CuSO4.5H2O CuSO4 + 5 H2O
biru  putih
2. Pengambilan/pelepasan molekul air dari suatu senyawa.

H 3C

CO
deka (lihat: Lampiran N).
OH
+O 92

HO
C
CH3
-H2O
H3CO O

C C
O
CH3
dekomposisi
Penguraian molekul senyawa kimia menjadi molekul atau bagian yang
lebih sederhana.

deksedrin (Lihat: amfetamin.)


dekstrorotasi (lihat: aktif-optis).
dekstrosa (lihat: glukosa).
densitas (lihat: kerapatan).
densitas relatif (lihat: massa-jenis).
deoksiribosa (lihat: pentosa).
depolarisasi
Peminimalan efek polarisasi pada sel elektrokimia dengan cara
melakukan pengadukan larutan elektrolit, penaikan suhu, atau dengan
menambahkan senyawa kimia tertentu.

derajat Baume (lihat: baumemeter).


derajat Celcius (lihat: suhu).
derajat disosiasi
Menunjukkan jumlah mol zat yang terdisosiasi per jumlah mol zat itu
sebelum terdisosiasi (simbol derajat disosiasi: ). Berlaku:
jumlah mol zat yang terdisosiasi
α
jumlah mol zat itu sebelum terdisosiasi
Contoh: mol awal PCl5 = 2; mol PCl5 terdisosiasi = 1,6; diperoleh 
= 0,8; atau  = 80%.
Lihat juga: disosiasi.

derajat Fahrenheit (lihat: suhu).


derajat ionisasi
Menunjukkan jumlah mol elektrolit yang terionisasi per jumlah mol
elektrolit itu sebelum terionisasi; simbol derajat ionisasi: . Berlaku:

93
jumlah mol elektrolit yang terionisasi
α
jumlah mol elektrolit itu sebelum terionisasi
Contoh: mula-mula ada 1 mol/L asam; setelah terionisasi ada 0.96
mol/L asam; diperoleh, asam = 0,04.
Catatan: Elektrolit meliputi senyawa-senyawa asam, basa, dan garam.
Lihat juga: ionisasi.

derajat keasaman
Ukuran sifat keasaman suatu zat atau suatu larutan; dapat diketahui
dari:
1. Jumlah ion H+ dalam larutan encernya (nilai pH-nya). Makin tinggi
nilai pH makin rendah derajat keasamannya.
2. Harga derajat ionisasi atau harga tetapan kesetimbangan
ionisasinya.
3. Sifat daya donor proton dari zat itu (konsep asam Bronsted-Lowry),
atau
4. Sifat akseptor pasangan elektron bebas dari molekul zat itu
(konsep asam Lewis).
Contoh: HCl 0,1 M lebih asam dari HI 0,1M; BF3 lebih asam dari AlF3.
Catatan: derajat keasaman merupakan kebalikan dari derajat kebasaan (lihat:
derajat kebasaan).

derajat kebasaan
Ukuran sifat kebasaan suatu zat atau suatu larutan; dapat diketahui
dari:
1. Jumlah ion OH- dalam larutan encernya (nilai pH-nya). Makin tinggi
nilai pH makin tinggi derajat kebasaannya.
2. Harga derajat ionisasi atau harga tetapan kesetimbangan
ionisasinya.
3. Sifat daya akseptor proton dari zat itu (konsep basa Bronsted-
Lowry), atau
4. Sifat donor pasangan elektron bebas dari molekul zat itu (konsep
basa Lewis).
(Lihat juga: derajat keasaman.)

derajat Kelvin (lihat: skala suhu).


derajat kesadahan

94
Ukuran atau skala yang menunjukkan tingkat kesadahan air dimana
untuk per derajat kesadahan setara dengan kandungan 10 mg CaO
atau 7,1 mg MgO untuk per liter air.

deret aktinida
(unsur aktinida.)
Sederet unsur buatan yang memiliki kemiripan sifat dengan aktinium
(Ac), yakni mulai dari Th (Z=90) sampai dengan Lw (Z=103); tergolong
ke dalam blok f pada Tabel Periodik; dan seluruhnya bersifat radioaktif.

deret Balmer (lihat: deret Lymann).


deret Bracket (lihat: deret Lymann).
deret elektrokimia (lihat: deret Nernst).
deret homolog
(deret sepancaran.)
Deret yang berhubungan dengan senyawa organik dimana rumus
molekul antar anggota (suku) terdekatnya berbeda oleh sebuah gugus
atom yang sama. Contoh:
Senyawa alkana : CH4; C2H6; C3H8; …
Senyawa alkena : C2H4; C3H6; C4H8; …
Senyawa alkuna : C2H2; C3H4; C4H6; …
Dari contoh, antar molekul terdekatnya berbeda oleh sebuah gugus
CH2.

deret kereaktifan ligan (lihat: deret spektroskopi).


deret kereaktifan logam (lihat: deret Nernst).
deret lantanida
(unsur lantanida; unsur tanah jarang.)
Sederet unsur yang memiliki kemiripan sifat dengan lantanium (La),
yakni mulai dari Ce (Z=58) sampai dengan Lu (Z=71); tergolong ke
dalam blok f pada Tabel Periodik; bersifat logam trivalen (dapat
membentuk ion M3+); campuran senyawanya ditemukan di alam
terutama sebagai monazit.
deret Lymann

95
Deret spektral emisi dari atom hidrogen yang berada di daerah sinar
UV; panjang-gelombang masing-masing spektrum dapat diduga
(dihitung) berdasarkan hubungan matematis berikut.
1  1 1 
R 2 - 2 
λ  a m 
dimana: R = tetapan Rydberg; a = 1; m = 2, 3, 4, …
Pada atom-atom H, elektron pada tingkat energi dasar (a = 1) dapat
dieksitasi ke tingkat lebih tinggi (m). Jika elektron-elektron ini kembali
ke tingkat energi semula (tingkat dasar; a =1) maka akan dipancarkan
spektrum emisi dengan rentang panjang-gelombangnya di daerah
ultraviolet (sebagai deret Lymann). Untuk atom yang sama, deret
spektral emisi atomnya dengan nilai-nilai a = 2 dan m = 3, 4, 5, …
akan berada di daerah cahaya tampak yang disebut deret Balmer.
Beberapa deret spektral emisi atom hidrogen lainnya adalah seperti
berikut.
Nilai untuk:
Daerah spektral Deret
a m
1 2, 3, 4, … ultraviolet Lymann
2 3, 4, 5, … cahaya tampak Balmer
3 4, 5, 6, … infra-merah Paschen
4 5, 6, 7, … infra-merah Bracket
5 6, 7, … infra-merah Pfund

deret Nernst
(deret kereaktifan logam.)
Deret logam yang disusun menurut menurunnya kereaktifan logam
berdasarkan potensial standar oksidasinya.
K–Ba–Sr–Ca–Na–Mg–Al–Mn–Zn–Fe–Co–Ni–Sn–Pb–(H)–
–Cu–Hg–Ag–Pt–Au
Untuk logam polivalen yang berlaku hanya logam bervalen 2.

deret Paschen (lihat: deret Lymann).


deret Pfund (lihat: deret Lymann).
deret sepancaran (lihat: deret homolog).

96
deret spektroskopi
(deret kereaktifan ligan.)
Deret ligan yang disusun menurut pertambahan kuat medan (naiknya
sifat donor pasangan elektron bebas, atau naiknya sifat kebasaan dari
ligan).
I– < Br– < S–2 < SCN– < Cl– < NO3– < F– < OH– < ox–2 < H2O <
< NCS– < CH2CN < NH3 < en < dipy < phen < NO2– < CN– < CO
Keterangan:
ox = oksalat; en = etilen diamin; dipy = dipiridin; phen = 1,10-fenantrolin.
Lihat juga: Lampiran Q.

deret torium
Deret radioaktif yang berawal dari Th-232 dan berakhir pada Pb-82.

deret uranium
Deret radioaktif yang berawal dari U-238 dan berakhir pada Pb-82.
desikator
Alat yang berisi zat higroskopis; berfungsi untuk mengeringkan atau
untuk menjaga agar suatu zat atau bahan berada dalam keadaan tetap
kering.

detergen
Zat yang berfungsi sebagai zat pencuci; kerjanya seperti sabun
walaupun cara pembuatannya tidak melalui proses penyabunan;
bersifat sebagai surfaktan dan tidak dipengaruhi oleh air sadah;
tergolong pencemar lingkungan air (karena sukar terurai). Detergen
memiliki sifat surfaktan karena molekulnya mengandung bagian
hidrofob (benci air tapi larut dalam lemak) dan bagian hidrofil (larut
dalam air). Bagian hidrofob tersebut umumnya berupa rantai hidrogen
panjang, dan menjadi faktor penentu dari suatu detergen. Detergen
digunakan secara luas sebagai zat pembersih baik di lingkungan
rumah-tangga maupun di berbagai industri; biasanya detergen rumah-
tangga diperkaya dengan parfum, zat pemutih, zat pencemerlang.
Contoh zat pencuci (surfaktan buatan) antara lain C11H23CH2OSO3–Na+;
CH3(CH2)9CH(CH3)C6H4SO3–Na+ (natrium alkil-benzen sulfonat linier);
natrium lauril sulfat (lihat: SLS).
deuterium
Isotop atom H dengan inti atomnya terdiri dari 1 proton dan 1 netron;
2
simbol: 1 H ; sifatnya mirip dengan atom H normal; digunakan

97
sebagai pelacak dalam reaksi-reaksi kimia; dapat dibuat melalui
elektrolisis air (penguraian air oleh arus listrik).

deuterium oksida (lihat: air berat).


deuteron
Sebuah inti dari sebuah atom deuterium.

di (lihat: Lampiran N).


dialisis
Pemisahan campuran melalui proses difusi yang menggunakan
selaput semipermeabel atau dinding berpori halus.

dialkil eter (lihat: alkoksi alkana).


diamagnetis
Sifat suatu zat/bahan yang memperlemah atau sedikit menolak medan
magnet.

diaspor (lihat: bauksit).


diasterioisomer (lihat: isomeri optis).
diatom
Terdiri, tersusun, atau terbentuk dari 2 atom.

diazina
Kelompok senyawa heterosiklik beratom 6 yang mengandung 2 atom
N di antaranya dengan rumus molekul C 4N2H4; memiliki 3 isomer, yaitu
pirazin, primidin, dan piridazin.
N N N
N
N
N
piridazin pirimidin pirazin

diazo (lihat: senyawa diazo).


didimium (lihat: neodimium).
dieldrin

98
Senyawa organoklor dengan rumus molekul C12H8Cl8; padatan kristal;
berwarna putih, larut dalam aseton dan benzen; digunakan sebagai
insektisida terutama dalam bidang pertanian. Dapat terserap melalui
kulit, pernafasan, dan makanan; yang paling berbahaya adalah
terserap melalui kulit kemudian berakumulasi di dalam tubuh. Gejala
keracunan ringan adalah sakit-kepala, insomania, pusing, merasa
mual, atau sukar berkonsentrasi. Dosis mematikan (lewat mulut): 1,5-
3,0 gram.
H Cl
H H
Cl
O Cl Cl Cl Cl
H Cl
H
H Cl dieldrin
dielektrikum
Suatu bahan yang berdaya hantar sangat kecil ( atau insulator) kira-
kira kurang dari 106 siemen. Bahan seperti ini dicirikan oleh suatu
tetapan yang disebut tetapan dielektrikum (simbol: D). Pada 200C, air
murni memiliki harga D = 80,4. Jika garam NaCl dilarutkan ke dalam
pelarut air, maka dapat dinyatakan bahwa air memiliki kemampuan
untuk melemahkan antaraksi coulomb antar Na + dan Cl- dalam kisi
kristalnya menjadi 1/D (atau 1/80,4) dari energi coulomb semula.
Akibatnya, NaCl menjadi mudah melarut di dalam air. Oleh karena itu
air merupakan pelarut yang baik bagi senyawa ion dan senyawa polar.
Lihat juga: Lampiran J.
diena
Golongan senyawa hidrokarbon tak-jenuh yang memiliki 2 ikatan
rangkap-2 per molekulnya. Salah satu kelompok diena yang tak-lingkar
adalah alkadiena.
dietil eter (lihat: eter).
difosfat (lihat: fosfat).
difraksi
Interferensi dari gelombang yang dipantulkan atau dipancarkan dari
suatu garis cahaya, atom, dan sebagainya.
difusi
Gerakan suatu zat sebagai hasil gerakan acak dari atom-atom atau
molekul-molekulnya ke semua arah di dalam suatu medium (pelarut).
Dua jenis zat cair atau gas yang dihubungkan secara perlahan akan
bercampur sebagai hasil dari proses tersebut. Untuk sistem gas,

99
berlaku hukum difusi Graham yang menyatakan bahwa “kecepatan
difusi suatu gas berbanding terbalik dengan kerapatannya”.

dihidrat
Kata yang ditambahkan di belakang nama suatu senyawa padat
(umumnya kristal) yang mengandung 2 molekul air kristal pada rumus
kimianya. Contoh: CaCl2.2H2O (kalsium klorida dihidrat); NaBr.2H 2O
(natrium bromida dihidrat).

dihidrik (lihat: hidrik).


dihidroksi-aseton (lihat: triosa).
1,2-dihidroksi-etana (lihat: glikol).
dikloro-difluoro-metana (lihat: freon).
dikromat
(bikromat.)
Senyawa anorganik yang mengandung ion dikromat, Cr2O72-; terutama
ditemukan hanya dalam bentuk garamnya, seperti K 2Cr2O7 (kalium
dikromat); Na2Cr2O7.2H2O (natrium dikromat dihidrat). Dalam bentuk
asamnya tidak dikenal.

dimer
Bentuk atau bangun molekul senyawa yang merupakan hasil pengga-
bungan 2 satuan molekul kecil (monomer). Proses penggabungan 2
satuan monomer menjadi bentuk dimer disebut dimerisasi; reaksinya
sering bersifat reversibel (dapat balik) dengan membentuk reaksi
kesetimbangan antara monomer dan dimernya pada suhu tertentu.
2 NO2 N2 O 4
berwarna coklat tak-berwarna
Dimer lainnya dijumpai pada suatu disakarida dengan tiap molekulnya
merupakan hasil penggabungan 2 satuan monosakarida.

dimerisasi (lihat: dimer).


dimetil-keton (lihat: aseton).
dimorf

100
Sifat dari suatu zat dengan rumus kimia sama tetapi dapat berada
dalam 2 bentuk kristal (bentuk fisik) berbeda. Masing-masing bentuk
stabil pada rentang suhu dan tekanan tententu. Misalnya, NH4NCS
(amonium rodanida) berada dalam 2 bentuk kristal: monoklin dan
rombik. Sifat zat yang dapat berada lebih dari 2 bentuk kristal disebut
polimorf. Dimorf yang terjadi pada unsur termasuk logam, umumnya
dikenal dengan nama alotrop. Intan dan grafit merupakan alotrop
karbon.

diol
Suatu alkohol yang mengandung 2 gugus hidroksi (–OH) per
molekulnya; merupakan alkohol dihidroksi (misalnya alkandiol).

dipol
Dua kutub muatan listrik yang besarnya sama tetapi berlawanan tanda
yang terpisah pada jarak yang amat kecil; biasanya terjadi pada
molekul polar. Hasilkali antara besar muatan listrik ini dan jaraknya
disebut momen dipol. Molekul diatom akan memiliki momen dipol
permanen apabila kedua atomnya berbeda jenis (karena
keelektronegatifan kedua atom berbeda). Sedangkan molekul
poliatom, momen dipolnya bergantung pada bentuk geometri
molekulnya di samping faktor keelektronegatifan. Satuan momen dipol
listrik adalah debye (simbol: D); 1 D = 3,3356 x 10 -30 coulomb.meter.
Lihat juga: Lampiran CC.
dipol-imbasan (lihat: ikatan dipol–dipol-imbasan).

dipol-sesaat (lihat: ikatan dispersi).


disakarida
Gula yang melekul-melekulnya terbentuk dari hasil penggabungan 2
satuan monosakasida; meliputi antara lain maltosa (dari
glukosa+glukosa), sukrosa (glukosa+fruktosa), dan laktosa
(glukosa+galaktosa). Ketiganya mempunyai rumus molekul sama,
yaitu C12H22O11 tetapi rumus strukturnya beda.

CH2OH
O CH2OH
HH H O H
Sukrosa
HO OH H O H HO
CH2OH
H HO OH H

CH2OH CH2OH
O H O 101
HH H H OH
Maltosa
HO OH H O OH HH

H HO H HO

CH2OH CH2OH
O O
HH H H OH
Laktosa O
HO OH HH OH HH
H HO H HO
disintegrasi (lihat: peluruhan).
disosiasi
Proses penguraian suatu zat menjadi beberapa zat yang lebih
sederhana. Contoh reaksi disosiasi antara lain:
H2CO3  H2O + CO2
NH4OH  H2O + NH3
PCl5  PCl3 + Cl2
Disosiasi seperti ini umumnya akan berhenti dengan membentuk
reaksi kesetimbangan apabila dilakukan di dalam bejana tertutup pada
suhu tetap. Banyaknya zat yang terdisosiasi berbeda-beda dan
bergantung pada suhu; atau derajat disosiasi suatu zat tertentu pada
suhu tertentu. Disosiasi juga mencakup peristiwa penguraian suatu
senyawa menjadi unsur-unsur pembentuknya; disosiasi seperti ini
biasanya disebut penguraian. Tipe reaksi penguraian antara lain:
2 NH3  N2 + 3 H2
C2H5OH  2 C + 3 H2 + ½ O2
Sedangkan disosiasi yang berhubungan dengan terurainya suatu
senyawa menjadi ion-ionnya diberi istilah khusus sebagai ionisasi.
Namun demikian istilah disosiasi lebih ditujukan pada pengertian
menurut batasan pertama.

dispersi

102
1. Penguraian gelombang kompleks menjadi komponen-komponen-
nya menurut karakter gelombang masing-masing komponen,
seperti menurut frekuensi, bilangan-gelombang, atau panjang-
gelombang. Misalnya, sinar tampak dapat diurai menjadi komponen
warna pembentuknya melalui difraksi.
2. Lihat: sistem dispersi.

disprosium
Simbol: Dy; Z 66; Ar 162,50; t.l. 14120C; t.d. 25270C; d 8,551
(200C); BO +3; ditemukan oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun
1886.
Salah satu unsur tanah jarang, tergolong logam, berwarna perak
mengkilap, bersifat lunak, cukup stabil di udara pada suhu kamar, dan
dapat bereaksi dengan asam. Ditemukan di alam di dalam beberapa
mineral bersama unsur tanah jarang lainnya; sumber pentingnya
adalah monasit dan bastnasit. Kegunaannya antara lain untuk
mengontrol kualitas baja; pada pembuatan bahan lasser; kalkogenida
dari disprosium-kadmium merupakan sumber radiasi IR; juga untuk
kajian beberapa reaksi.

distilasi
(penyulingan.)
Proses pemurnian atau pemisahan komponen cair dari campurannya
melalui penguapan oleh pemanasan dan zat cair yang menguap
kemudian diembunkan dan ditampung; proses pemisahan didasarkan
pada perbedaan titik didih; biasanya ditujukan untuk memisahkan
pelarut dari komponen terlarutnya. Hasil distilasi disebut distilat, dan
sisanya disebut residu; jika hasil distilasinya berupa air, disebut
aquadestilata (disingkat: aquades).
distilasi bertingkat
Teknik atau proses pemisahan campuran berupa cairan yang
bertujuan untuk memperoleh lebih dari 1 jenis komponen. Untuk tujuan
ini cairan yang menguap dilewatkan melalui kolom-kolom perangkap
uap; komponen yang lebih mudah menguap (bertitik didih rendah)
cenderung mengembun (terperangkap) di kolom lebih atas. Teknik ini
diterapkan, misalnya untuk pemurnian minyak bumi.

distilasi fraksional (lihat: distilasi bertingkat).


distilasi vakum
Distilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan rendah;
tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan; zat dengan titik didih
paling rendah akan menguap lebih dulu untuk selanjutnya

103
diembunkan. Teknik ini diterapkan untuk pemisahan cairan yang
mudah mengurai atau meledak bila dipanaskan.

distilat (lihat: distilasi).


diterpen (lihat: terpen).
divalen
Bervalensi 2.
dl- (lihat: aktif-optis).
DL- (lihat: aktif-optis).
DNA (lihat: asam nukleat).
dolomit
Mineral berupa batuan sedimen atau batuan organik; merupakan
campuran garam karbonat dari magnesium dan kalsium dengan rumus
kimia CaCO3.MgCO3; merupakan sumber logam Ca dan Mg, dan
sumber senyawa Mg. Di alam ditemukan sebagai batu apung; dan
digunakan sebagai bahan tahan api.

donor pasangan-elektron (lihat: asam-basa Lewis).


donor proton (lihat: asam-basa Bronsted).
Dy (lihat: disprosium).
dyne
Satuan cgs untuk gaya; 1 dyne = 1 g cm s–2; 1 dyne = 10–5 N.



104
E
ebonit (lihat: karet).
EDTA
(asam etilen diamintetraasetat.)
Senyawa dengan rumus struktur (HOOCCH2)2N(CH2)2N(CH2COOH)2;
serbuk kristal berwarna putih; digunakan sebagai zat sepit pada titrasi
kompleksometri.
HOOC

HOOCH2C
EDTA
H 2C
efek fotolistrik N
Emisi (pemancaran) elektron CHdari suatu permukaan logam akibat
2
permukaan itu mengabsorpsi foton cahaya. Elektron terpancar disebut
CH2 bergantung pada frekuensi foton
fotoelektron; banyaknya elektron
cahaya. NCH
2

efek fotovolta (lihat: fotovolta).


CH2COOH
efek Tyndall
Pantulan cahaya berupa pencaran atau hamburan berkas cahaya oleh
COOH
adanya partikel halus dalam lorong atau medium yang dilewati cahaya
itu. Efek Tyndall dapat dilihat/diamati pada berkas cahaya yang
dilewatkan pada udara berdebu atau air sumur, pada langit merah,
atau pada langit biru. Efek ini dapat digunakan untuk menetapkan sifat
koloid dari suatu cairan.

efloresen
Pembentukan padatan berupa serbuk misalnya akibat kehilangan
secara spontan air kristal dari kristalnya atau pelarut dari larutannya
oleh penguapan. Istilah ini kadang-kadang lebih ditujukan pada serbuk
yang terbentuk daripada proses yang terjadi.
efusi

105
Pengaliran gas dari suatu bejana melalui lubang kecil karena gerakan
termal molekul gas itu. Volum gas yang berefusi berbanding terbalik
dengan bobot molekulnya (Mr-nya). Efusi dapat diterapkan untuk
pemisahan parsial gas dari campuran gas berbobot molekul (Mr) beda.

EHF
(extremely high frequency.)
Frekuensi suatu radiasi elektromagnetik atau gelombang elektro-
magnetik dengan rentang 30-300 GHz. Lihat juga: gelombang
elektromagnet.

einstein
Satuan untuk energi radiasi elektromagnetik. Satu einstein setara
dengan 1 mol foton atau 1 mol kuanta. Satu mol foton atau satu mol
kuanta memiliki kandungan energi sebesar h atau hc/ (jadi energi
radiasi bergantung pada frekuensi atau panjang-gelombang dari
radiasi elektromagnetiknya. Dengan demikian, 1 einstein sama dengan
Nh dimana N = bilangan Avogadro; h = tetapan Planck; dan  =
frekuensi radiasi.

einsteinium
Simbol: Es; Z 99; Ar (252); BO +3; hasil identifikasi Ghiorso dkk. pada
Desember 1952.
Unsur transuran ke-7 dari deret aktinida yang berhasil ditemukan;
dibuat dengan cara membom plutonium oleh netron. Ada 11 isotop
yang berhasil dibuat, dan isotop dengan waktu-paroh terpanjang (276
hari) adalah isotop Es-254. Dari Es-253 dapat dihasilkan unsur
mendelevium (Md; Z=101). Unsur einsteinium merupakan unsur
trivalen dan sifatnya mirip dengan unsur aktinida lainnya.

Ekologi
Ilmu yang mempelajari hubungan antaraksi makhluk-makhluk, dan
makhluk-lingkungannya.

ekosistem
Komunitas kehidupan yang saling berinteraksi antara makhluk dan
lingkungan fisiknya seperti energi matahari, udara, air, tanah, suhu,
dan lingkungan material kimia.
eksitasi elektron

106
Perpindahan elektron dari suatu tingkat energi ke tingkat energi yang
lebih tinggi dengan disertai penyerapan energi; dapat terjadi pada
atom, molekul, atau ion.
eksiton
Elektron dalam keadaan tereksitasi pada suatu semikonduktor
(logam).
eksoergik (lihat: eksotermik).
eksotermik
Menunjukkan bahwa suatu proses atau reaksi kimia berlangsung
dengan disertai pelepasan kalor. Untuk proses nuklir yang membebas-
kan kalor disebut eksoergik. Lihat juga: endoterm.
ekspansi
(pemuaian.)
Pertambahan ukuran dari suatu zat padat, zat cair atau gas akibat
suatu pengaruh seperti kenaikan suhu oleh pemanasan. Pemuaian
(ekspansi) disebabkan oleh peningkatan gerakan partikel zat; ada 3
tipe ekspansi, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas permukaan,
dan pemuaian volum. Sifat muai dicirikan oleh suatu tetapan yang
disebut koefisien muai dengan diikuti simbol:  (panjang),  (luas
permukaan), dan  (volum).
ekstasi (Lihat: amfetamin.)
ekstrak
1. Sediaan (farmasi) yang diperoleh melalui pelarutan komponen
dari obat dengan pelarut yang sesuai, lalu pelarutnya diuapkan
sampai pada kepekatan baku (biasanya menjadi 1 bagian ekstrak
dari 4 atau 6 bagian obat).
2. Hasil dalam bentuk pekat suatu komponen jaringan dengan cara
menyampurkan suatu jaringan tumbuhan/hewan dengan suatu
pelarut yang berfungsi untuk mengeluarkan komponen yang
diinginkan tersebut dari jaringan itu.
3. Hasil pemisahan (misalnya logam) dari bijihnya.
ekstraksi
Proses pemisahan, penarikan, atau pengeluaran suatu komponen
campuran dari campurannya. Biasanya menggunakan pelarut yang
sesuai dengan komponen yang diinginkan, cairan dipisahkan, dan
kemudian diuapkan sampai pada kepekatan tertentu.

107
elastin
Protein serat yang berfungsi untuk membentuk urat dan pembuluh
darah.
elastomer
Suatu bahan yang bersifat elastis; misalnya karet atau beberapa resin
sintetis.

elektroda
Suatu penghantar; dapat berbentuk batang, kawat, atau kepingan;
digunakan untuk memancarkan, mengumpulkan, atau untuk
mengendalikan aliran partikel-partikel bermuatan baik di dalam cairan,
gas, ataupun semikonduktor; ada 2 jenis, yaitu anoda, dan katoda.
Biasanya diterapkan dalam transistor, sel volta (baterai), sel
elektrolisis, dan lampu-lampu listrik. Lihat juga: anoda; katoda.

elektroda glas
Elektroda ½-sel; sebagai elektroda acuan; terdiri dari sebatang kawat
Pt yang terbungkus atau berlapiskan Ag-AgCl dan tercelup dalam
larutan HCl (lihat gambar). Reaksi reversibel yang terjadi:
Ag(s) + Cl-(aq) AgCl(s) + e-
Notasi ½-sel: Ag(s) | AgCl(s),HCl(aq) | gelas.
Elektroda ini tahan terhadap asam, lebih mudah digunakan daripada
elektroda hidrogen; dapat dikalibrasi dengan bufer baku; Hanya
kelemahan-nya, gelas mudah pecah dan dapat termakan oleh basa.
Elektroda gelas diperdagangkan dalam berbagai tipe.

elektroda hidrogen
Elektroda ½-sel; sebagai elektroda acuan; terdiri dari lempeng Pt
berlapiskan serbuk platina-hitam yang tercelup dalam larutan asam,
dan gas H2 yang dialirkan dan diteruskan melalui lempeng Pt (mudah
menyerap H2). Reaksi reversibel yang terjadi:
2 H+(aq) + 2 e- H2(g)
Notasi ½ sel: Pt | H2(g) | H+(aq)
Jika larutan asam yang digunakan berkonsentrasi 1 M dan tekanan
gas H2 sebesar 1 atm, disebut elektroda-standar hidrogen dengan
diberi harga potensial elektrodanya sebesar 0,0 volt. Dulu elektroda
hidrogen digunakan sebagai elektroda pembanding terhadap elektoda
lain tetapi kini ditinggalkan karena kurang praktis (perangkat alat cukup
rumit), cukup berbahaya (H2 mudah meledak), dan beberapa
kelemahan lainya (H2 mudah tercemar).

108
kawat Pt

gas H2

bahan fiber
tabung gas

AgCl, KCl,
Hg2Cl2-Hg
lempeng Pt CH3COOH
kawat platina larutan KCl
lubang berlapis Ag-AgCl
keluar gas kristal KCl
membran gelas
Elektroda Hidrogen Elektroda Gelas Elektroda Kalomel

elektroda inert
Elektroda yang sukar (tahan) atau tidak turut bereaksi dalam sel;
beberapa elektroda inert adalah Pt, Au, dan karbon.

elektroda kalomel
Elektroda ½-sel; sebagai elektroda acuan; terdiri dari kawat Pt
terbungkus oleh pasta Hg-Hg2Cl2 dan tercelup dalam larutan KCl.
Reaksi reversibel yang terjadi:
2 Hg(l) + 2 Cl-(aq) Hg2Cl2(s) + 2 e-
Notasi ½ sel: Hg(l) | Hg2Cl2(s) | KCl(aq)
Pada suhu 250C harga potensial elektrodanya adalah sebesar 0,3338
volt (untuk KCl 0,1M); 0,2800 volt (untuk KCl 1 M), dan 0,2415 volt
(untuk KCl jenuh). Berbagai tipe elektroda ini dapat diperoleh di
pasaran.
elektroda negatif (lihat: anoda; katoda).
elektroda positif (lihat: anoda; katoda).
elektroda standar
Elektroda yang dijadikan pembanding atau acuan penetapan besarnya
potensial elektoda logam atau sistem ½-sel lainnya. Bilangan harga

109
potensial elektroda standar hidrogen (pada 250C dan tekanan 1 atm)
diberi harga 0,00 volt sebagai dasar harga potensial elektroda.

elektrofil
Sebutan singkat untuk pereaksi elektrofilik; umumnya berupa asam
Lewis atau ion positif (kation). Contoh: H +, Li+, NO2+. Ada 2 tipe reaksi
yang melibatkan elektrofil yaitu reaksi adisi elektrofilik, dan reaksi
substitusi elektrofilik.
Contoh reaksi adisi elektrofilik: H2C=CH2 + H+Cl-  H3C–CH2Cl
Tahapnya:
H2C=CH2 + H+  H3C–+CH2
elektrofil
H3C–+CH2 + Cl-  H3C–CH2Cl

Contoh reaksi substitusi elektrofilik:


H Br
+Br2Fe +HBr

Tahapnya:
Br2FeBr++Br–
H Br
+Br+ +H+
elektrofil
H++Br–HBr
[Tidak seperti pada alkena atau alkuna dimana elektrofil
menyebabkan terjadinya reaksi adisi elektrofilik, maka pada
senyawa aromatik, elektrofil menyebabkan terjadinya reaksi
substitusi elektrofilik.]

elektrofilik
Yang mempunyai atau yang berkaitan dengan daya-tarik kuat terhadap
elektron (yang bermuatan listrik negatif). Lihat juga: elektrofil.
elektroforesis
(kataforesis)
Suatu proses atau perlakuan yang bertujuan untuk mengukur imigrasi
ion atau partikel koloid bermuatan dalam medium cair di bawah
pengaruh medan listrik terapan; biasanya digunakan sebagai metoda
pemisahan atau penguraian campuran, terutama campuran protein.

110
elektrolisis
Proses penguraian senyawa oleh energi listrik (arus searah); biasanya
berlangsung dalam sel elektrolisis. Contoh reaksi elektrolisis adalah:
2 H2O(l)a.l.s2 H2(g)
+O2(g)katodaanodaKeterangan: a.l.s =
arus listrik searah.

elektrolit
Senyawa yang lelehan atau larutannya (dalam air) dapat
menghantarkan arus listrik; meliputi senyawa-senyawa asam, basa,
dan garam. Pada keadaan meleleh atau melarut (dalam air), elektrolit
terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik; ion-ion ini yang menyebabkan
terjadinya hantaran arus listrik. Berdasar pada daya hantar listriknya,
elektrolit dapat dikelompokkan sebagai:
1. elektrolit kuat; elektrolit yang dapat terionisasi hampir sempurna;
biasanya dicirikan oleh derajat ionisasinya,  yang tinggi atau   1.
Lihat: asam-basa kuat.
2. elektrolit lemah; elektrolit yang dapat terionisasi hanya sebagian
kecil; biasanya dicirikan oleh derajat ionisasinya,  yang rendah
atau   0. Lihat: asam-basa lemah.
Air tergolong elektrolit sangat lemah dengan daya hantar listriknya
sebesar 5,6 x 10-7 siemen per meter (oleh karena itu air  0).

elektrolit kuat (lihat: elektrolit).


elektrolit lemah (lihat: elektrolit).
elektrolitik
Yang berhubungan dengan elektrolisis, dan/atau elektrolit.
elektroluminesen
Fluoresen yang timbul akibat dari hantaman berkas elektron; terjadi
misalnya pada lampu neon atau pada lampu fluoresen umumnya.
Lampu fluoresen dapat dijumpai pada lampu yang berisi uap Na atau
uap Hg pada tekanan rendah; arus listrik dialirkan melewati atom-atom
gas, dan cahaya yang terpancar merupakan hasil transisi elektron
dalam atom.
elektromagnet
Magnet yang dibuat dengan cara melilitkan kumparan (koil) kawat
khusus di sekeliling besi lunak (baja) sebagai intinya. Inti akan menjadi

111
magnet bila arus listrik dialirkan melalui kumparan itu, dan akan hilang
bila aliran listriknya diputus.
elektron
Partikel subatom; bermuatan listrik negatif; memiliki massa 9,11 x 10 -31
kg atau 1/1836 x massa proton (atau massa elektron dapat dianggap
sama dengan 0 terhadap inti); ditemukan di dalam setiap atom; dapat
dihasilkan dari peluruhan beta.
elektron bebas
(elektron sunyi.)
1. Elektron yang dipancarkan dari permukaan logam akibat
tegangan listrik tinggi sebagai foton cahaya.
2. Elektron valensi dari atom yang tak digunakan untuk ikatan
dalam molekul, ion, atau radikal bebasnya.
HH....–..H:N::Cl:H:C.......HH

molekul NH3 ion Cl–radikal CH3


Elektron bebas (elektron sunyi, atau elektron tak-ikatan) ditunjukkan
oleh anak panah. Jika elektron ini berada berpasangan disebut
pasangan elektron bebas (PEB).

elektron ikatan
Elektron valensi dari atom yang digunakan untuk ikatan dalam
molekul, ion, atau radikal bebasnya.
HH........H:N::O:N::OH:C.....+....HH

molekul NH3ion NO2+radikal CH3


Elektron ikatan ditunjukkan oleh anak panah; karena selalu berada
berpasangan, elektron ikatan disebut juga pasangan elektron ikatan
(PEI). Satu atom N dan 2 atom O pada ion NO 2+ berikatan melalui 1
PEI sebagai ikatan kovalen tunggal, 2 PEI sebagai ikatan kovalen
rangkap-2; atau dapat ditulis: (O–N=O)+.

elektron positif (lihat: positron).


elektron sunyi (lihat: elektron bebas).

112
elektron valensi
Jumlah elektron yang terdapat pada kulit paling luar dari sebuah atom
netral. Contoh penetapan elektron valensi atom:
Atom Nomor Jumlah elektron pada kulit: Elektron
Netral Atom K L M N Valensi
H 1 1 0 0 0 1
C 6 2 4 0 0 4
Ne 10 2 8 0 0 8
Cl 17 2 8 7 0 7
K 19 2 8 8 1 1

elektron volt
Satuan energi yang setara dengan energi yang diperlukan oleh sebuah
elektron bila elektron ini dipercepat oleh beda potensial listrik sebesar
1 volt; simbol: eV; sering digunakan pada kajian tentang atom dan
fisika inti. Satu eV = 9,649 x 104 J.mol-1 = 23,060 kcal.mol-1.
elektronegatif
1. Lebih memiliki sifat bukan-logam.
2. Menunjukkan bahwa suatu atom unsur stabil berada sebagai ion
negatif dengan cara mengikat elektron. Contoh: atom F, atom Cl,
atom Br, dll.
3. Menunjukkan bahwa suatu atom di dalam molekulnya bermuatan
lebih negatif dari atom yang diikatnya. Contoh: atom Cl dalam HCl,
atau atom Cl dalam ikatan C–Cl.
elektronegativitas (lihat: keelektronegatifan).
elektronik
1. Berhubungan dengan elektronika; perangkat yang menggunakan
listrik.
2. Berhubungan dengan elektron; jenis transisi elektron dalam
suatu atom/molekul/ion.

elektroplating (lihat: penyepulan).


elektropositif
1. Lebih memiliki sifat logam.
2. Menunjukkan bahwa suatu atom unsur stabil berada sebagai ion
positif dengan cara melepaskan elektron valensinya. Contoh: logam
K, logam Na, logam Fe, dan lain-lain.

113
3. Menunjukkan bahwa suatu atom di dalam molekulnya cenderung
bermuatan lebih positif dari atom yang diikatnya. Contoh: atom H
dalam HCl, atom C dalam ikatan C–Cl.
elektrum
Paduan antara logam emas dan logam perak (15-45%); digunakan
untuk komponen permata.
elpiji (lihat: gas alam).
emas
(L: aurum; E: gold.)
Simbol: Au; Z 79; Ar 196,967; t.l. 1604,430C; t.d. 28080C; d 19,3
(200C); BO +1, +3.
Salah satu dari logam transisi; berwarna kuning berkilau, dapat
ditempa dan ditarik; kurang reaktif (jika dibandingkan dengan Cu dan
Ag); tahan terhadap udara, belerang, dan sebagian besar asam; hanya
bereaksi dengan unsur halogen dan aqua-regia; tergolong logam
mulia selain Pt dan Ag; dapat membentuk senyawa ion dan senyawa
kompleks. Di alam dapat ditemukan sebagai logam bebas, dan dalam
senyawa telurida; termasuk isotop buatan, seluruhnya dikenal ada 18
isotop emas. Digunakan secara luas di antaranya untuk mata uang
logam, perhiasan, peralatan jam, sebagai logam pelapis, benda
dekoratif, medali.

emeral (lihat: beril).


emulgator (lihat: emulsi).
emulsi
Jenis koloid dimana baik zat terdispersi maupun medium
pendispersinya berfasa sama, yaitu cair. Contoh emulsi adalah susu;
mentega; oli dan air (berupa gelembung halus dari oli dalam air
membentuk fasa cair yang seragam/sinambung). Sistem emulsi dapat
terbentuk dengan bantuan penambahan zat pengemulsi (emulgator).
Sabun, detergen, dan emulgator yang serupa sering ditambahkan
untuk memperoleh sistem emulsi, atau emulsi yang stabil.

emulsi padat
Jenis koloid dengan zat terdispersi berfasa cair dan medium
pendispersinya berfasa padat. Contoh emulsi padat: mutiara, opal.

enansiomer (lihat: isomer optis).

114
enansiomorf (lihat: isomer optis).
enansiotrop
Keberadaan zat padat dalam 2 bentuk kristal yang ditentukan dari
suhu transisinya. Timah putih stabil pada suhu di atas 13,20C,
sedangkan timah abu-abu stabil pada suhu di bawah 13,20C.

endoergik (lihat: endotermik).


endotermik
Menunjukkan suatu proses atau reaksi kimia berlangsung dengan
disertai penyerapan kalor (panas). Untuk proses nuklir yang menyerap
kalor disebut endoergik.

energi
Segala sesuatu yang memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha/kerja; tak dapat diamati langsung adanya, tetapi akibat yang
ditimbulkannya dapat diamati. Energi sering diklasifikasikan menurut
sifat, bentuk, cara diperolehnya, atau asal energi itu.
energi air (lihat: tenaga air).
energi aktivasi
(energi pengaktifan.)
Energi minimal yang diperlukan agar suatu reaksi berlangsung; simbol:
Ea. Energi ini diperlukan untuk mengatasi energi rintangan reaksi;
dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan tumbukan efektif
atau penggunaan katalis. Lihat juga: tumbukan efektif.
energi angin (lihat: tenaga angin).
energi bebas
Merupakan fungsi termodinamika yang diterapkan untuk mengukur
kemampuan sebuah sistem untuk menghasilkan kerja; sifat yang
menjadi ukuran keberlangsungan suatu reaksi; simbol: G. G
didefinisikan menurut hubungan: G = H – TS dengan H = entalpi
sistem, T = suhu sistem, S = entropi system (karena H dan S
merupakan sifat sistem, maka G juga merupakan sifat sistem.
Perubahan energi bebas suatu sistem reaksi (G) sama dengan
“negatif” maka sistem reaksi itu berlangsung spontan; “positif” maka
sistem reaksi baliknya berlangsung spontan; dan apabila sama dengan
“nol” maka sistem reaksi itu berlangsung dan kemudian membentuk
sistem reaksi setimbang.

115
energi bunyi
Tergolong energi kinetik; energi yang ditimbulkan oleh obyek/benda
yang bergetar dan kemudian getaran ini merambat oleh adanya
medium; biasanya berfrekuensi getar dengan rentang 20–20.000
hertz; makin besar frekuensi, makin keras bunyi itu.

energi cahaya
Tergolong energi kinetik; energi yang ditimbulkan oleh gelombang
elektromagnet yang dapat menyebabkan,
1. suatu obyek dapat terlihat oleh mata jika obyek ini bersifat
memantulkan-nya dan dapat ditangkap/mengenai mata.
2. suatu obyek (atom, molekul, atau ion) yang menyerapnya akan
menyebabkan obyek mengalami transisi (eksitasi), dan dapat
dibebaskan kembali dalam bentuk energi panas.
3. suatu unsur atau senyawa mengalami reaksi kimia (disebut reaksi
fotokimia).

energi-dalam
Keseluruhan energi yang dimiliki oleh suatu sistem (benda, zat, atom,
molekul, ion); meliputi energi translasi, energi vibrasi, energi elektronik,
dan sifat/bentuk energi lainnya.

energi disosiasi ikatan (lihat: energi ikatan).


energi elektronik
Energi yang berhubungan dengan transisi elektron antar tingkat energi
dalam atom atau dalam molekul; besarnya bergantung pada jenis
transisi yang terjadi serta perbedaan antar kedua tingkat energi yang
terlibat.

energi hidrasi
1. Energi yang dibebaskan dalam bentuk energi panas (kalor) dari
suatu senyawa anhidrous yang mengikat kembali molekul air
sebagai senyawa berair kristal.
CuSO4 + 5 H2O  CuSO4.5H2O + kalor
2. Energi yang dibebaskan pada pembentukan ikatan antar partikel
zat terlarut dan molekul air pada proses pelarutan. Lihat: energi
pelarutan.
H2SO4(l) + H2O(l)  H3O+(aq) + SO42-(aq) + kalor

116
energi ikatan
(entalpi ikatan.)
Energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan antar atom
dalam 1 mol molekul pada keadaan gas.
HHCOHHCH3O
H H H2 H O H H
H2O

Reaksi pemutusan untuk molekul-molekul di atas adalah:


[1] H–H(g)  2 H(g) H = +436 kJ
Untuk memutuskan ikatan 1 mol H–H diperlukan 436 kJ (tanda
+ menunjukkan penyerapan energi). Nilai ini dapat dilihat pada
Tabel (lihat: Lampiran AA). Untuk molekul diatom seperti H2,
Cl2, Br2, dan seterusnya, energi ikatannya sering disebut energi
disosiasi ikatan.
[2] H–O–H(g)  2 H(g) + O(g) H = +922 kJ
Energi ikatan H2O adalah 922 kJ per mol. Setiap molekul H 2O
mengandung 2 ikatan O–H (berarti per mol H 2O memiliki 2 mol
ikatan O–H). Oleh karenanya sering diterapkan bahwa energi
ikatan rata-rata untuk ikatan O–H adalah 461 kJ per mol.
Energi ikatan rata-rata untuk setiap ikatan telah ditabelkan
(lihat: Lampiran AA).
[3] CH3OH(g)  C(g) + 4 H(g) + O(g) H = +a kJ
Per molekul CH3OH memiliki 3 ikatan C–H, 1 ikatan C–O, dan
1 ikatan O–H. Besarnya energi ikatan CH 3OH dapat dihitung
berdasarkan tabel.

energi ikatan rata-rata (lihat: energi ikatan).


energi inti (lihat: tenaga nuklir).
energi ionisasi (lihat: potensial ionisasi).
energi ionisasi kedua (lihat: potensial ionisasi).
energi ionisasi pertama (lihat: potensial ionisasi).

117
energi kimia
(energi potensial kimia)
Energi potensial yang tersimpan dalam zat dan dapat diubah ke
berbagai bentuk energi lain melalui reaksi kimia (khusus untuk zat
radioaktif, energi kimia dapat berubah bentuk secara spontan berupa
energi radiasi antara lain sinar alfa, sinar beta, dan sinar gama);
tergolong energi potensial.

energi kinetik
Sifat energi yang dimiliki/ditimbulkan oleh suatu benda karena
pergerakan benda itu. Bentuk energi yang tergolong energi kinetik
adalah energi-energi translasi, rotasi, vibrasi, bunyi, panas, listrik, dan
energi mekanik-kinetik.

energi kisi
Energi yang menyebabkan terikatnya antar molekul atau antar ion-ion
dalam kristalnya. Pada proses pelarutan kristal, energi dibutuhkan
untuk memutuskan energi kisi dari kristal.

energi listrik
Tergolong energi kinetik; bentuk energi yang ditimbulkan karena
pergerakan atau aliran elektron dalam suatu penghantar atau
rangkaian.

energi matahari
Energi sebagai hasil reaksi fusi inti pada permukaannya dan di
antaranya dipancarkan dalam bentuk radiasi elektromagnetik
berenergi tinggi; merupakan sumber dari semua energi yang ada di
bumi. Lihat: radiasi elektromagnetik.

energi mekanik
Bentuk energi yang ditimbulkan oleh gerakan benda yang teratur dan
tetap. Contoh: energi yang ditimbulkan oleh gerakan kipas, gerakan
piston; gerakan turbin, dan gerakan per.
energi nuklir (lihat: tenaga nuklir).
energi panas (lihat: kalor).
energi panas bumi (lihat: tenaga panas bumi).
energi pembakaran (lihat: kalor pembakaran).

118
energi pembentukan (lihat: kalor pembentukan).
energi pengaktifan (lihat: energi aktivasi).
energi penguraian (lihat: kalor penguraian).
energi potensial
Sifat energi yang dimiliki atau tersimpan di dalam benda tak bergerak.
Kandungan energi potensial benda bergantung pada letak, kedudukan,
atau sifat partikel penyusun benda itu; gejala (bentuk energi) yang
ditimbulkan bergantung pada proses atau cara benda itu diperlakukan.
Lihat juga: energi kimia.

energi potensial kimia (lihat: energi kimia).


energi potensial posisi
Tergolong energi potensial; bentuk energi yang besarnya bergantung
pada massa dan posisi (tinggi) benda itu di atas permukaan bumi.
Contoh: air tergenang di atas permukaan bumi, benda yang
tergantung.

energi radiasi
Bentuk energi yang dipancarkan dari suatu benda akibat benda itu
mendapat perlakuan tententu seperti pemanasan, penyinaran,
penembakan, penggesekan, dan sebagainya. Jenis radiasi biasanya
mempunyai rentang frekuensi tertentu bergantung pada jenis benda
dan jenis perlakuan. Contoh: benda yang dipanaskan akan
memancarkan kembali berupa radiasi IR jika suhu benda itu kembali
ke keadaan semula; dalam hal lain, sebagian sinar matahari yang
diserap bumi akan dipancarkan kembali oleh bumi berupa panas
radiasi IR dan sebagian lagi dipantulkan (dapat menimbulkan “efek
rumah kaca”). Contoh jenis radiasi lainnya adalah sinar Rontgen, sinar
lampu-tabung.

energi rotasi
Bentuk energi kinetik yang ditimbulkan oleh gerakan berputar benda
pada sumbunya; rotasi benda yang bermuatan dapat menimbulkan
medan magnet. Contoh: bumi yang berotasi, dan rotasi elektron.

energi translasi
Bentuk energi kinetik yang ditimbulkan oleh gerakan perpindahan
benda dari satu kedudukan ke kedudukan lainnya.

119
energi tumbukan
Energi yang ditimbulkan dari tumbukan (antar benda, antar partikel,
partikel-dinding). Makin tinggi massa dan kecepatannya, makin tinggi
energi yang ditimbulkan dari tumbukan itu. Contoh: ikatan dalam
molekul dapat putus (bereaksi) akibat tumbukan.

energi uap (lihat: tenaga uap).


energi vibrasi
Bentuk enegi kinetik yang ditimbulkan oleh gerak benda yang bergetar
(bervibrasi). Perubahan vibrasi tinggi ke vibrasi rendah menyebabkan
benda itu dapat memancarkan radiasi berupa radiasi panas.

enol (lihat: tautomeri keto-enol).


entalpi
Suatu kuantitas atau besaran termodinamik yang merupakan ukuran
energi dari suatu sistem yang meliputi “energi dalam”-nya dan
termasuk energi karena perubahan tekanan dan volum yang
ditempatinya; simbol: H; didefinisikan sebagai: H = U + PV dimana U =
energi dalam, PV = kerja yang dilakukan (perkalian tekanan dan
volum). Perubahan dalam entalpi berguna untuk pengkajian
termodinamika kimia karena banyak reaksi kimia berlangsung pada
tekanan tetap. Sehingga perubahan panas yang diukur pada suatu
reaksi kimia seperti itu dapat dianggap sebagai perubahan entalpi
sistem (H) yakni jumlah dari “perubahan energi dalam” dan kerja
yang dilakukan sistem karena perubahan volum. (Lihat selanjutnya:
kalor reaksi.)

entalpi ikatan (lihat: energi ikatan).


entalpi pembakaran (lihat: kalor pembakaran).
entalpi pembentukan (lihat: kalor pembentukan).
entalpi penguraian (lihat: kalor penguraian).
entalpi reaksi (lihat: kalor reaksi).
entropi
Suatu ukuran (derajat) ketidakteraturan suatu sistem yang
diperkenalkan sehubungan dengan hukum kedua termodinamika;

120
simbol: S; makin tinggi ketidakteraturan suatu sistem makin tinggi nilai
entropi (S) sistem itu. Menurut hukum tersebut, “setiap proses spontan
dalam suatu sistem yang terisolasi, entropinya akan meningkat”.
Implikasi dari hukum ini adalah seperti berikut. Jika dalam sistem
terisolasi (seperti alam, reaksi kimia, dsb.), suatu proses berlangsung
spontan, maka derajat ketidakteraturan sistem itu meningkat, dan
berarti juga entropinya akan meningkat. Banyak proses di alam
berlangsung secara spontan seperti panas mengalir dari benda panas
ke benda dingin, pembakaran bensin, perkaratan logam. Adalah tak
mungkin membalikkan proses ini berlangsung secara spontan lagi
tanpa melibatkan perubahan lain; yang mungkin hanyalah bila proses
reversibelnya dilangsungkan dengan melibatkan perubahan lain pada
lingkungannya. Secara termodinamika, entropi didefinisikan sebagai:
S = qreversible/T; yang berarti perubahan entropi suatu sistem adalah
“jumlah pertukaran panas” antar sistem dengan lingkungan yang
bersifat reversibel “dibagi” dengan “suhu” (dalam K).

enzim
Semuanya adalah protein, tetapi kebanyakan tersusun dari 2 bagian,
yaitu bagian berupa “protein” (dinamakan apoenzim), dan bagian lain
berupa “non-protein” (dinamakan koenzim atau kofaktor). Koenzim
umumnya dikenal sebagai vitamin sedangkan kofaktor berupa mineral
seperti ion-ion Mg2+, Mn2+, Fe2+, Zn2+, dan sebagainya. Enzim berfungsi
sebagai katalis pada reaksi kimia dalam makhluk hidup (disebut juga
biokatalis); kekhasannya bahwa sebuah enzim mengkatalis hanya
sebuah reaksi dari sebuah zat tertentu; “zat tertentu” dimana enzim itu
bekerja sesuai dengan fungsinya disebut substrat. Sebuah sel
mengandung lebih dari 1000 enzim. Contoh enzim: sukrase hanya
memecah sukrosa, laktase memecah laktosa, maltase memecah
maltosa.
eosin
Senyawa organik dengan rumus molekul C20H8Br4O8; zat padat
berwarna merah; memberikan warna kehijauan bila terlarut dalam air;
digunakan sebagai pewarna tekstil dan tinta.
epsom (lihat: magnesium sulfat).
erbium
Simbol: Er; Z 68; Ar 167,263; t.l. 15290C; t.d. 28680C; d 9,07
(250C); BO +3; Urbain dan James pada 1905 berhasil mengisolasi
Er2O3 murni, dan baru pada 1934 logam Er murni berhasil diisolasi
oleh Klemm dan Bommer.

121
Salah satu unsur tanah jarang dari deret lantanida; bersifat logam
lunak, berwarna perak mengkilap, dapat ditempa, relatif stabil di udara;
oksidasinya tidak secepat logam tanah jarang lainnya. Di alam berada
sebagai campuran dari 6 isotop yang semuanya stabil. Seperti
kebanyakan oksida logam tanah jarang, oksida erbium memberikan
warna merah muda yang indah, dan digunakan sebagai pewarna gelas
dan porselin.
erg
Satuan energi atau kerja dalam sistem cgs; kerja yang dilakukan oleh
gaya 1 dyne sejauh 1 cm; 1 erg = 10-7 joule.
eritrit
Mineral yang mengandung unsur kobal dengan rumus kimia
Co3(AsO4)2.8H2O.

eritrosa (lihat: tetrosa).


es kering (lihat: karbon dioksida).
ester
Senyawa organik dengan rumus umum R–COO–R’ dimana R dan R’
adalah gugus alkil atau aril; dapat dibuat dengan mereaksikan asam
organik, RCOOH dengan alkohol, R’–OH (disebut reaksi esterifikasi).
Contoh ester adalah etil asetat (etil etanoat), n-propil asetat (n-propil
etanoat), amil asetat, isobutil propionat (2-metilperopil propanoat), dst.

CH3

CO asetat etanol etil asetat


asam
OH
Sebaliknya, ester dapat dihidrolisis menjadi zat pembentuknya (asam
+ disebut juga
organik dan alkohol); reaksi hidrolisis ini kadang-kadang
penyabunan atau safonifikasi.
HO
esterifikasi (lihat: ester). C2H5

etana
CH3O
Senyawa alkana dengan rumum molekul C2H6; gas tak-berbau, tak
C
berasa, dan mudah terbakar; di alam terdapat di dalam gas alam dan
minyak
O bumi. Digunakan untuk sintesa senyawa organik, dan sebagai
bahan bakar. T.l. –183,30C; t.d. –88,60C; d 0,572.
C2H5
+
H2O 122
1,2-etandiol (lihat: glikol).
etanal (lihat: asetaldehid).
etanol
(etil alkohol.)
Senyawa alkohol yang mempunyai rumus kimia C2H5OH; zat cair
jernih tak-berwarna, berbau khas, mudah terbakar, dan mudah
bercampur dengan air. Digunakan sebagai antiseptik (alkohol 70%),
bahan minuman keras (bir, arak wishky), dan sebagai bahan bakar,
sebagai bahan mentah dalam beberapa industri kimia. T.l. –117,30C;
t.d. 78,50C; d 0,789.

etena
(etilena.)
Senyawa alkena paling sederhana dengan rumus
molekul C2H4; gas tak-berwarna, berbau dan H
berasa manis, dan mudah terbakar. Diperoleh
secara besar-besaran dari pengolahan minyak HCCH
bumi dan gas alam; digunakan sebagai bahan etena; etilena
dasar untuk pembuatan polimer. T.l. –1690C; t.d. H
-1020C; d 0,61.
etep (Lihat: heroin)
eter
1. Medium yang diduga kuat berada di dan mengisi seluruh ruang
angkasa-luar; medium yang menyebabkan energi elektromagnet
dapat merambat dari sumbernya.
2. Senyawa organik dengan rumus molekul (C2H5)2O; zat cair tak-
berwarna, mudah menguap, dan sangat mudah terbakar. Eter
menurut USP (United States of Pharmacopeia) mengandung
(C2H5)2O sebesar 96-98% (massa) dan sisanya berupa alkohol dan
air. Dibuat secara industrial melalui reaksi antara alkohol dan H 2SO4
pekat; kegunaannya adalah sebagai pelarut; dan pernah sebagai
zat anestetik (pembius) di dunia medis yang cukup lama tapi karena
berdampak buruk pada pasien kini telah digantikan oleh neotil,
pentran, atau etran. Nama lain dari eter adalah dietil eter; dietil
oksida. T.l. –1160C; t.d. 34,50C; d 0.714.
3. Golongan senyawa organik yang mempunyai rumus umum R–O–
R’ dengan R dan R’ merupakan gugus alkil atau aril.

etil (lihat: Lampiran R).

123
etil alkohol (lihat: etanol).
etilena (lihat: etena).
etuna (lihat: asetilena).
eu
(entropi unit; satuan entropi.)
Satuan lain untuk entropi; 1 eu = 1 kal per derajat.

Eu (lihat: europium).
europium
Simbol: Eu; Z 63; Ar 151,96; t.l. 8220C; t.d. 1527; d 5,244 (200C);
BO +2, +3; ditemukan oleh Demarcay pada 1901.
Merupakan logam lunak (kira-kira sekeras logam Pb), berwarna putih-
keperakan, paling reaktif di antara logam tanah jarang dari deret
lantanida, cepat teroksidasi di udara; logam europium murni belum
berhasil diisolasi sampai saat ini. Di alam logam ini ditemukan di dalam
mineral basnanit dan monasit; dikenal ada 17 isotop europium. Isotop
Er merupakan penyerap netron yang baik; europium oksida digunakan
sebagai aktivator fosfor secara luas, dan campurannya dengan
senyawa iterium digunakan sebagai fosfor-merah pada tabung TV-
warna.

eV (lihat: elektron volt).




124
125
126
F
F (lihat: farad; fluorin; tetapan faraday).
fakta
Segala sesuatu seperti apa adanya; kejadian/peristiwa yang
sesungguhnya; informasi/keterangan yang obyektif, sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya.

farad
Satuan kapasitas listrik dalam SI; simbol: F; kapasistas suatu kapasitor
atau kondensor akan memiliki beda potensial 1 V antara kedua plat
sejajarnya bila diberikan muatan listrik sebesar 1 coulomb.

faraday (lihat: tetapan faraday).


farmakognosi
Cabang dari Farmasi yang membahas tentang bahan dasar obat dan
obat yang berasal dari alam.

Farmakologi
1. Ilmu yang mengkaji tentang obat yang meliputi hal tentang bahan,
racun, dan terapi.
2. Kajian tentang sifat dan reaksi-reaksi dari obat, khususnya yang
berhubungan dengan nilai terapi obat.

Farmasi
Seni dan ilmu tentang pembuatan dan penakaran bahan atau obat
yang digunakan untuk perawatan, diagnosa, atau penyembuhan yang
berhubungan dengan kecantikan atau penyakit.

farnesol (lihat: terpen).


fasa
Bagian dari suatu sistem campuran yang bersifat homogen tetapi
berbeda sifat fisisnya, dan terpisah dari bagian lainnya pada sistem itu
oleh suatu bidang batas yang jelas. Diterapkan umumnya untuk
campuran.

127
Contoh:
- Es, air, dan uap air membentuk sebuah sistem campuran 3 fasa,
yakni es berfasa padat, air berfasa cair, dan uap air berfasa gas.
Antara es dan air dipisahkan oleh satu bidang batas, demikian juga
antara air dan uap air.
- Air dan minyak tanah membentuk campuran 2 fasa (campuran
heterogen). Lapisan minyak tanah (fasa cair) dipisahkan oleh suatu
permukaan dengan lapisan air (fasa cair);
- Gula dan air membentuk campuran homogen (1 fasa, yakni fasa
cair).
[Suatu campuran hanya berada dalam 1 fasa sepanjang ia homogen;
namun bila memisah maka setiap bagiannya akan berada sebagai
fasa tersendiri atau terpisah dari bagian lainnya oleh suatu permukaan
atau bidang batas.]

fasa cair
Bagian homogen dari suatu sistem campuran dengan sifat fisiknya
berbeda dengan bagian lain dari sstem itu dan memiliki karakter cair,
yaitu mudah mengalir, memiliki bentuk sesuai dengan bentuk bagian
bejana yang ditempatinya, dan relatif sukar ditekan.

fasa gas
Bagian homogen dari suatu sistem campuran dengan sifat fisiknya
berbeda dengan bagian lain dari sistem itu dan memiliki karakter gas,
yaitu mudah mengalir, mudah berdifusi, memiliki bentuk sesuai dengan
bentuk bejana yang ditempatinya, dan mudah ditekan.

fasa padat
Bagian homogen dari suatu sistem campuran dengan sifat fisiknya
berbeda dengan bagian lain dari sistem itu dan memiliki karakter
padat, yaitu tidak dapat mengalir, memiliki bentuk yang tetap, dan tidak
dapat ditekan.

Fe (lihat: besi).
Fehling (lihat: reagen Fehling).
Fehling A (lihat: reagen Fehling).
Fehling B (lihat: reagen Fehling).
felspar

128
Kelompok mineral yang merupakan alumino silikat dari logam natrium,
kalium, dan kalsium; ditemukan dalam batuan beku, misalnya beryl.
femto (lihat: Lampiran B.3).
fenil (lihat: Lampiran R).
fenil hidrazin
Senyawa organik dengan rumus kimia C 6H5NHNH2; padatan kristal
agak berminyak, berwarna kuning, dan sangat beracun; digunakan
untuk analisa penetapan adanya aldehid dan keton oleh terbentuknya
fenilhidrazon. T.l. 1900C, t.d. 2430C; d 1,1.
fenil hidrazon
Kelompok senyawa organik dengan rumus kimia R2C=NNHC6H5;
dengan R = atom H atau gugus alkil; merupakan zat padat kristal, dan
terbentuk dari reaksi fenilhidrazin dengan aldehid dan keton.
fenilalanin (lihat: asam amino esensial).
fenol
1. (asam karbolat). Senyawa organik yang mempunyai
rumus kimia C6H5OH; padatan kristal, berwarna putih, OH
dan higroskopis; cenderung bersifat asam; dapat
berubah menjadi merah muda bila terkena cahaya;
digunakan untuk pembuatan resin, polimer, obatan,
dan sebagai pemberantas tanaman rumput. T.l. 420C;
t.d. 1820C; d 1,1.
2. Kelompok senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil, –OH
yang terikat pada cincin aromatik (R) dengan rumus umum R–OH;
umumnya cenderung bersifat asam.
fenolftalen
(2,2-bis(4-hidroksifenil)ftalida.)
Senyawa organik yang mempunyai rumus HO OH
molekul C20H14O4; padatan kristal, tak-
berwarna, larut dalam alkohol dan pelarut C
organik. Digunakan sebagai indikator asam- O
basa (dalam larutan asam tak-berwarna dan
dalam larutan basa berwarna merah); C=O
rentang perubahan pH-nya adalah 8,2-10,0.
ferimagnet

129
Tipe magnet yang dimiliki suatu bahan; mempunyai kerentanan
(suseptibilitas) magnet rendah dengan turunnya suhu. Bahan seperti
ini dijumpai pada zat padat anorganik, misalnya ferit.
ferioksida (lihat: oksida besi).
ferisianida
(heksasianoferrat(III).)
Garam kompleks yang mengandung ion kompleks dengan rumus
kimia [Fe(CN)6]-3. Garam ini yang sering dijumpai di laboratorium
adalah kalium ferrisianida, K3[Fe(CN)6].
ferit
1. Kelompok senyawa anorganik dengan rumus umum MFe2O4
dimana M adalah logam transisi divalen; bersifat feromagnetik atau
ferimagnetik tetapi ferit tidak menghantarkan listrik. Sebenarnya ferit
merupakan campuran oksida dengan rumus MO.Fe2O3.
2. Besi dengan struktur kubus berpusat badan baik sebagai unsur
maupun sebagai komponen baja.
fermentasi
Proses kimia yang berlangsung oleh adanya mikroorganisme yang
mengkatalis reaksi; jenis mikroorganisme yang dapat digunakan
antara lain berupa ragi, bakteri, atau jamur untuk menghasilkan
senyawa-senyawa seperti etanol, butanol, gliserol, asam asetat, atau
asam sitrat. Reaksi fermentasi yang umum adalah pengubahan gula
menjadi alkohol yang dikatalis oleh enzim zimase.
fermi
Satuan untuk panjang; umumnya diterapkan pada kajian nuklir dan
fisika atom; 1 fermi = 10-15 m.
fermium
Simbol: Fm; Z 100; Ar (257); BO +3; hasil identifikasi oleh Ghiorso,
dkk pada tahun 1952 berupa isotop Fm-255 dengan waktu-paroh
20 jam.
Unsur transuran ke-8 pada deret aktinida yang ditemukan; sifat
kimianya dapat berada sebagai ion Fm +3 dalam pelarut air. Telah
dikenal ada 10 isotopnya dan isotop Fm-257 sebagai isotop berumur
paling panjang (80 hari). Digunakan sebagai pelacak dan bahan untuk
pembuatan unsur buatan misalnya unsur 102 (nobelium).
feroaloy
Paduan dari besi dengan 1 atau lebih logam lain; dibuat dengan
melelehkan campuran bijih besi dengan bijih logam lain yang

130
diinginkan. Digunakan sebagai bahan untuk memasukkan logam lain
ke dalam besi untuk menjadi baja yang diinginkan.

ferokrom
Paduan dari logam besi dan logam krom (50-70%); digunakan dalam
pembuatan baja.

feroksida (lihat: oksida besi).


feromagnet
Tipe magnet yang dimiliki suatu bahan; mempunyai kerentanan
(suseptibilitas) magnet yang sangat tinggi bergantung pada suhu.
Bahan seperti ini dapat bersifat magnet permanen jika dikenai medan
magnet. Sifat feromagnetik disebabkan oleh adanya elektron-elektron
tak-berpasangan (spin paralel) sebagai paramagnet. Sifat ini dapat
dimiliki besi, kobal, nikel, dan beberapa paduan logam serta senyawa
tertentu.
feromangan
Paduan dari logam besi dan logam mangan (70-80%); digunakan
dalam pembuatan baja.

ferosianida
(heksasianoferrat(II).)
Garam kompleks yang mengandung ion kompleks dengan rumus
kimia [Fe(CN)6]-4. Garam ini yang sering dijumpai di laboratorium
adalah kalium ferrosianida, K4[Fe(CN)6].

ferosilikon
Paduan dari logam besi dan logam silikon (sampai 15%); digunakan
dalam pembuatan baja.

ferosoferi oksida (lihat: oksida besi).


ferotungsten
Paduan dari logam besi dan logam tungsten (60-85%); digunakan
dalam pembuatan baja.
ferrovanadium
Paduan dari besi dan vanadium (60-85%); digunakan untuk bahan
pembuatan baja.

131
fertil
Menunjukkan bahwa suatu bahan dapat diubah menjadi bahan fisi
untuk digunakan pada reaktor fisi.

fibrin
Protein serat berwarna putih dan tak-larut dalam air; terbentuk dari
interaksi antara fibrinogen dan trombin.
fibrinogen
Protein bulat (globular) yang terdapat dalam plasma darah; terlibat
selama pembekuan darah dengan berubah menjadi fibrin. Fibrinogen
terbentuk di dalam hati; rusaknya jaringan hati menyebabkan
berkurangnya protein ini. Lihat juga: darah.
fiksasi (lihat: fiksasi nitrogen).
fiksasi nitrogen
Pengubahan gas nitrogen (N2) dari atmosfer bumi menjadi senyawa
nitrogen; di dalam tanah, nitrogen diubah oleh sejenis bakteri yang
dihasilkan oleh tanaman tertentu. Fiksasi nitrogen ada juga yang
dilakukan secara industrial.
filtrasi
Proses pemisahan padatan dari cairan campurannya dengan
menggunakan suatu filter (saringan). Cairan jernih hasil penyaringan
disebut filtrat, dan sisa padatannya disebut residu.
filtrat (lihat: filtrasi).
fisi
Proses pembelahan inti atom menjadi inti atom yang lebih ringan;
umumnya disertai oleh emisi netron atau sinar gama, dan energi yang
besar.
fisil
Bahan yang dapat mengalami reaksi fisi; istilah ini kadang-kadang
dibatasi hanya untuk bahan-bahan yang mengalami fisi karena
tumbukan netron.
fisisorpsi
Adsorpsi dimana zat teradsorpsinya terikat berdasar gaya Van der
Waals.

132
Fitokimia
Cabang Ilmu Kimia yang membahas tentang sifat dan proses
pembentukan dari zat-zat dalam tumbuhan.

fitol (lihat: terpen).


flokulasi
Proses penggumpalan (koagolasi) menjadi massa yang lebih besar.

fluida
Zat yang dapat mengalir; meliputi zat cair atau pun gas.

fluks
1. Ukuran kekuatan suatu medan di atas suatu permukaan bahan.
2. Ukuran aliran energi atau partikel; biasanya dinyatakan per satuan
luas.
3. Zat yang dapat bereaksi dengan zat padat anorganik dengan
membentuk suatu senyawa bertitik leleh rendah; digunakan pada
peleburan logam.
4. Zat yang digunakan pada proses penyolderan suatu bahan untuk
menjaga agar permukaan bahan ini bersih dan bebas dari
oksidanya.

fluon (lihat: politetrafluoro-etilen).


fluor (lihat: fluorin).
fluorapatit (lihat: apatit).
fluoresen
Luminesen (cahaya) yang dipancarkan dari suatu benda setelah
benda itu dikenai terlebih dahulu penyinaran dari sumber cahaya;
biasanya fluoresen berenergi (berfrekuensi) lebih rendah dari asal
cahaya, dan berumur pendek (tidak lama setelah sumber cahaya
dihilangkan). Lihat juga: fosforesen.
fluorin
(fluor.)
Simbol: F; Z 9; Ar 18,9984; t.l. –219,620C (1 atm); t.d. –188,140C
(1 atm); d 1,69 g/L (150C; 1 atm); d 1,108 (cairan pada t.l-nya);

133
BO -1; ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada
tahun 1670.
Salah satu unsur halogen. Dalam keadaan gas merupakan molekul
diatom dengan rumus molekul F2; gas berbau pedas, berwarna kuning-
muda, merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif, dan
bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glas, keramik, bahkan air
terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Unsur fluorin ditemukan di
alam terutama di dalam mineral-mineral fluorspar (CaF2), kriolit
(Na3AlF6), dan fluorapatit. Fluorin dan beberapa senyawanya
digunakan pada pembuatan uranium (dari uranium-heksafluorida) dan
untuk pembuatan lebih dari 100 senyawa fluoro secara komersil. HF
digunakan untuk mengetsa (mengukir) gelas; senyawa fluoro-kloro-
karbon (seperti freon-12) secara luas digunakan untuk pendingin AC
dan kulkas (tetapi kini dilarang). Adanya komponen fluorin dalam air
minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada
gigi.

fluoro
1. Nama untuk ion F- yang terikat sebagai ligan pada senyawa
kompleks. Contoh: K4[NiF6], kalium heksafluoronikelat(II); [AlF4]–, ion
tetrafluoro-aluminat(III).
2. Nama untuk ion F- yang terikat sebagai gugus pada rantai
senyawa karbon. Contoh: CF2Cl2 (diklorodifluoro karbon); CH3F
(monofluoro metana).

Fm (lihat: fermium).
formaldehid
(metanal.)
Senyawa aldehid (alkanal) paling sederhana dengan
rumus kimia HCHO; gas berbau amat merangsang, HCO
bersifat racun, dan mudah larut dalam air; digunakan
untuk pembuatan resin sintetis, dan larutannya H
(kadar 40%) sebagai desinfektan atau pengawet
preparat biologis. T.l. –920C; t.d. –210C; d 0,815
(200C). Lihat juga: formalin.
formalin
Nama dagang untuk larutan 40%(volum) formaldehid dalam air;
digunakan sebagai desinfektan atau pengawet preparat biologis.

formil (lihat: Lampiran R).

134
fosfatidil-etanolamin (lihat: fosfolipida).
fosfatidil-kolin (lihat: fosfolipida).
fosfatidil-serin (lihat: fosfolipida).
fosfida
Senyawa fosfor dengan unsur yang lebih elektronegatif. Contoh: PCl5.

fosfin
Senyawa fosfor dengan rumus molekul PH 3; gas tak-berwarna,
beracun, mudah terbakar secara spontan dengan bau seperti ikan
busuk. Digunakan sebagai zat doping untuk semikonduktor.
T.l. –1330C; t.d. –850C; d 1,82 g/L.

fosfolipid
(fosfatida.)
Senyawa dari turunan geliserolfosfat dimana gugus gliserilnya
mengikat asam lemak sedangkan gugus fosfatnya mengikat basa
nitrogen; merupakan molekul besar yang memiliki “bagian polar” dan
“bagian nonpolar”. Contoh paling umum adalah lesitin (atau fosfatidil-
kolin) dimana gugus kolin yang polar terikat pada ujung gugus fosfat.
Bila gugus kolin ini digantikan oleh gugus etanolamin
(HOCH2CH2NH2) dikenal sebagai fosfatidil-etanolamin, dan bila oleh
gugus serin dikenal sebagai fosfatidil-serin.

H2COORHCO H2COORHCO
ORH2CO bagian nonpolar ORH2CO bagian nonpolar
OOPOO OOPOO
+
seny. nitrogen CH2CH2N(CH3)2
-

bagian polar bagian polar


senyawa fosfolipida Lesitin (fosfatidil-kolin)
Fosfolipida terdapat dalam hati, otak, dan jaringan spinal (jaringan
tulang belakang), dan ditemukan sebagai membran luar dari sel.
Lesitin terdapat pada kuning telur dan kacang kedelei. Fosfolipida
diduga mengambil peran dalam metabolisme lemak dengan
memudahkan pengangkutan dalam aliran darah, serta berperan dalam
sistem pengangkutan elektron dalam tubuh.

fosfonium

135
Garam yang mengandung ion fosfonium, PH 4+ (mirip garam amonium);
ion ini terbentuk dari protonasi terhadap fosfin. Contoh garam
fosfonium adalah PH4Br, PH4Cl, PH4I.

fosfoprotein (lihat: protein konyugasi).


fosfor
Simbol: P; Z 15; Ar 30,974; t.l. 44,10C (putih); t.d. 2800C (putih);
d (putih: 1,82), (merah: 2,20), (hitam: 2,25-2,69); BO –3; +3; +5;
ditemukan dalam urin oleh Brand pada 1669.
Tergolong unsur non-logam; dapat berada dalam 3 bentuk alotrop,
yaitu fosfor putih, fosfor merah, dan fosfor hitam yang berbeda sifat
kimianya satu sama lain. Biasanya fosfor putih merupakan padatan
putih mirip lilin dengan rumus kimia P4; dalam keadaan murni tak
berwarna dan transparan, tidak larut dalam air tetapi CS 2; terbakar
spontan di udara dengan membentuk P2O5; dan sangat beracun (dosis
50 mg dapat berakibat fatal). Bila fosfor putih dipanaskan pada 250 0C
uapnya berubah merah; bila dipanaskan pada 3000C dan kemudian
dibiarkan menyublim akan diperoleh fosfor merah. Fosfor merah
cukup stabil di udara tetapi harus dijaga agar tidak berubah menjadi
fosfor putih. Fosfor merah digunakan untuk kepala korek api (dulu),
industri pestisida, bom asap, pelacak, dll. Struktur fosfor merah lebih
kompleks dari fosfor putih. Pemanasan fosfor putih pada 200-3000C
dengan katalis Hg akan diperoleh fosfor hitam yang stabil di udara.
Fosfor hitam digunakan untuk industri asam fosfat, untuk aloy, dan
semikonduktor.

fosforesen
Luminesen (emisi cahaya) yang terus berlangsung pada suatu
zat/bahan walaupun sumber cahaya yang mengeksitasi zat itu
dihentukan/dihilangkan. Berbeda dengan fluoresen yang berlangsung
singkat, maka fosforesen berlangsung lebih lama sehingga dapat
ditangkap oleh mata. Fosforesen dipancarkan akibat fosfor teroksidasi
perlahan. Biasanya istilah ini diterapkan untuk luminesen agak lama
yang dapat ditangkap mata (atau lebih dari 10 -8 detik). Fosforesen
dapat diamati pada ganggang (lumut laut) dan beberapa bahan
organik. Lihat juga: luminesen, bioluminesen, dan kemiluminesen.
fosforit
Mineral yang mengandung kalsium fosfat, Ca3(PO4)2.
fosgen
(karbonil klorida.)

136
Senyawa dengan rumus molekul COCl2; gas tak-berwarna dan
beracun; dibuat dengan melewatkan gas CO2 dan gas Cl2 pada karbon
aktif; digunakan sebagai gas perang, dan pereaksi dalam industri
senyawa organik.
fotoelektron
Sebuah elektron yang dipancarkan dari permukaan logam pada efek
fotolisterik atau fotoionisasi.
fotoemisi
Berkas elektron yang dipancarkan dari permukaan logam pada efek
fotolisterik atau fotoionisasi.
fotografi
Teknik pembuatan gambar dengan menggunakan proses
pencahayaan.
Fotokimia
Ilmu yang mengkaji hubungan antara perubahan materi dan energi
cahaya.
fotolisis
Penguraian zat kimia menjadi senyawa lain, atom unsur, atau radikal
bebas oleh penyinaran berupa radiasi elektromagnet; umumnya
penguraian oleh radiasi cahaya dan radiasi UV.
fotolit
Zat yang mengalami penguraian oleh adanya energi cahaya.
fotoluminesen
Luminesen yang terjadi sebagai hasil dari penyinaran oleh radiasi
elektromagnet. Radiasi datang diabsorpsi sehingga atom/molekulnya
tereksitasi, dan cahaya atau radiasi akan dipancarkan dari
atom/molekul yang kembali ke keadaan semula; biasanya radiasi
terpancar lebih rendah frekuensinya dari radiasi datang (terserap).

fotometer
Alat untuk mengukur intensitas cahaya; biasanya dengan
membandingkan cahaya masuk dengan cahaya baku.

fotometri
Pengukuran intensitas sumber cahaya; atau pengukuran iluminasi
dengan menggunakan fotometer.

137
foton (lihat: kuantum).
foto sel
(sel fotolistrik.)
Alat yang dapat mengubah energi cahaya (atau radiasi elektromagnet
lainnya) secara langsung menjadi energi listrik.

fotosintesis
Sintesa atau pembentukan zat kimia oleh adanya energi cahaya (sinar
UV dari energi matahari). Fotosintesa yang terjadi pada tumbuhan:
6 CO2 + 6 H2O
UVC6H12O6 + 6 O2monosakarida
Monosakarida selanjutnya mengalami polimerisasi dengan membentuk
gula (disakarida) atau zat tepung (polisakarida).

fotovolta
Berkaitan dengan perubahan energi cahaya menjadi energi listrik.
Efek fotovolta yang terjadi berupa timbulnya beda potensial listrik di
antara dua lapisan bahan yang berbeda bila kedua permukaan bahan
ini dikenai cahaya atau radiasi elektromagnet lainnya (misal sinar
matahari).

Fr (lihat: fransium).
fraksi-mol
Salah satu satuan konsentrasi larutan; simbol: x; merupakan
perbandingan antara mol suatu zat dan total mol campurannya. Suatu
campuran mengandung 45 mol air, 4 mol gula, dan 1 mol garam maka
fraksi-mol gula (xgula) adalah:
mol gula 4 mol
fraksi - mol gula, x gula    0,08.
total mol campuran (45  4  1) mol
Dengan cara sama, diperoleh: xair = 0,90; dan xgaram = 0,02.

fransium
Simbol: Fr; Z 87; Ar (223); t.l. 270C; t.d. 6770C; BO +1; ditemukan
oleh Mile pada tahun 1939.
Unsur tergolong logam alkali; merupakan logam paling berat di antara
logam alkali, merupakan unsur paling reaktif (paling tidak stabil) di
antara 101 unsur pertama pada Tabel Periodik Unsur, dan sifat

138
kimianya mirip dengan unsur sesium. Di alam ditemukan dalam
mineral uranium; diperkirakan kurang dari 100 g fransium dalam kerak
bumi; seluruhnya dikenal ada 20 isotop fransium dan semuanya
sangat tidak stabil; isotop Fr-223 mempunyai waktu-paroh 22 menit;
Begitu reaktifnya, unsur fransium sukar diisolasi.

frekuensi
Jumlah siklus per detik; simbol: , dan diukur dalam satuan hertz
(simbol satuan: Hz); merupakan salah satu parameter kuantitas energi
gelombang elektromagnet.

frekuensi radio (lihat: gelombang radio).


freon
Nama dagang senyawa haloalkana; dengan rumus molekul CFCl3
(nama dagang: Freon-11) dan CF2Cl2 (Freon-12); gas tak-berwarna
yang mudah dicairkan, berbau seperti bau eter, sedikit beracun, sukar
diurai (tidak reaktif). Digunakan secara luas sebagai zat pendingin
untuk kulkas dan AC, zat penghalau asap/kabut, cairan pencuci, dan
pelarut cat. Kini freon dilarang karena merupakan zat pencemar berat
terhadap lingkungan udara (yakni dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer bumi).

fruktosa
Salah satu heksosa dengan rumus molekul C6H12O6; padatan kristal
putih, berasa manis tetapi tidak semanis sukrosa, dan mudah larut
dalam air. Disebut juga levolosa atau gula buah. Lihat: heksosa.
fungisida
Obat kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman
berupa jamur atau cendawan. Contoh: bubur Bordeaux, serbuk
belerang, dan fungisida organik (zineb dan maneb).

2-furaldehid (lihat: furfuraldehid).


furan
Senyawa organik berstruktur lingkar-5-atom H C H
dengan sebuah atom O salah satunya; memiliki
rumus molekul C4H4O; zat cair tak-berwarna. C
T.l. –860C; t.d. 31,40C; d 0,94. H H
OC
furan
C

139
furanosa
Gula dengan struktur lingkar-5 atom dengan sebuah atom O salah
satunya. Contoh: fruktosa. Lihat juga: heksosa.

furfural
(2-furaldehid)
Aldehid yang terikat pada gugus lingkar H H
(gugus furfuril) dengan rumus molekul C5H4O2; C
zat cair menyerupai minyak, tak-berwarna,
dan berbau harum; dibuat dari jerami, dedak, C
H CHO
tongkol jagung. Digunakan sebagai pelarut,
zat penghilang bau, bahan pengawet, untuk OC
bahan plastik dan resin sintetis. T.l. –360C; t.d. furfural
1620C; d 1,2. C

furfuril
Nama untuk gugus dengan rumus kimia –C4H3O yang terikat pada
suatu senyawa. Lihat juga: furan; furfural.



140
G
G (lihat: Lampiran B.3).
Ga (lihat: galium).
gadolinit
Mineral dengan rumus kimia Be2FeY2Si2O10; berwarna hitam/coklat;
merupakan bijih unsur tanah-jarang dari deret lantanida; kadang-
kadang mengandung juga unsur Ce dan unsur Er.
gadolinium
Simbol: Gd; Z 64; Ar 157,253; t.l. 13130C; t.d. 32730C; d 7,901
(250C); BO +3; oksidanya dapat dipisahkan pada 1880 oleh
Marignag; dan baru pada tahun 1886, unsurnya berhasil
dipisahkan oleh Lecoq de Boisboudran.
Termasuk unsur dari deret lantanida; berupa logam, berwarna putih-
keperakan, mengkilap, dapat ditempa, berstruktur kristal heksagonal.
Dalam udara kering relatif stabil tetapi dalam udara lembab
membentuk oksida; bereaksi lambat dengan air; dan larut dalam asam
encer. Di alam terdapat dalam mineral gadolinite, monasit, dan
basnasit. Dikenal ada 17 isotop Gd dan 7 di antaranya ditemukan di
alam. Kandungan sebesar 1% Gd dalam Fe atau Cr dapat
meningkatkan kualitas dan ketahanan kedua logam tersebut terhadap
suhu tinggi dan oksidasi. Gadolinium juga digunakan untuk pembuatan
batu akik, dan senyawanya digunakan pada pembuatan fosfor merah
untuk tabung TV-warna.
galaktase
Enzim proteolitik yang dapat larut; biasanya ada di dalam susu.
galaktosa
Tipe gula heksosa dengan rumus molekul C6H12O6; tergolong gula
yang mengandung gugus aldehid (dapat mereduksi pereaksi Fehling);
tidak seperti heksosa lainnya, galaktosa tidak ditemukan di alam
keadaan monomer tetapi dalam bentuk dimer sebagai laktosa; dapat
dibentuk dari hidrolisis laktosa. Galaktosa sangat diperlukan oleh
tubuh untuk pembentukan laktosa (oleh kelenjar susu), dan
merupakan komponen penting dari lipida yang terdapat di otak dan sel
syaraf. Lihat: heksosa.
galena

141
(galenit; kerputimbal.)
Mineral berwarna abu-kehijauan mengkilap dengan kandungan
utamanya berupa timbal sulfida dan sedikit Ag; sebagai bijih utama
unsur timbal.

galenit (lihat: galena).


galium
Simbol: Ga; Z 31; Ar 69,72; t.l. 29,780C; t.d. 24030C; d 5,904
(29,60C; padat); BO +2; +3; ditemukan melalui teknik spektroskopi
oleh Lecoq de Boisboudran pada tahun 1875 (semula diramalkan
oleh Mendeleev sebagai ekaaluminum).
Unsur bersifat logam, berwarna keperakan yang indah (yang sangat
murni); lebih cenderung berwujud cair pada suhu dan tekanan kamar;
logam ini dapat mengembang sebesar 3,1% bila memadat; merupakan
salah satu logam yang memiliki rentang cair terpanjang dan
mempunyai tekanan uap rendah bahkan pada suhu tinggi sekalipun.
Di alam ditemukan dalam beberapa mineral seperti diaspor, sfalerit,
germanit, bauksit, dan batubara. Abu dari batubara dapat mengandung
galium sampai 1,5%. Logam ini dapat diperoleh dengan kemurnian
amat tinggi (99,99999%). Galium digunakan sebagai cairan dalam
termometer bersuhu tinggi; sebagai komponen untuk paduan logam
bertitik leleh rendah (mudah bercampur dengan kebanyakan logam);
dengan Mg menghasilkan peralatan berupa transistor; galium-arsenida
dapat mengubah energi listrik langsung menjadi cahaya yang
diinginkan.

galon (lihat: Lampiran D).


gammeksan (lihat: lindan).
gamping (lihat: kapur).
ganja
Bersumber dari bunga atau daun pohon Cannabis sativa (di Amerika
namanya Cannabis Americana dan Indiana hemp) yang mengandung
kannabinoid berupa kannabidiol (CBD), THC (tetrahidrokannabinol),
dan kannabinol (CBN); dan semakin tua umur pohon semakin tinggi
kandungan CBN. Di antara ketiga kannabinoid, hanya THD yang
tergolong halusinogen (dan dapat menimbulkan efek adiksi).
CH3 CH3 CH3
OH OH OH

H 3C H3C 142
H 3C C C5H11 O C5H11 O C5H11
HO
H 3C CH3 CH3
Kannabidiol Tetrahidrokannabinol Kannabinol
(CBD) (THC) (CBN)
Bentuk penampilan: berupa daun-daun kering yang sudah dirajam;
cara pakai: dilinting (dirokok), dihisap, atau dimakan; kecuali itu minyak
ganja juga bisa dioleskan pada rokok biasa. Efek setelah memakai:
kantung mata membengkak dan merah, melamun, pendengaran
kurang, susah berpikir atau konsentrasi, perasaan menjadi gembira,
tertawa tanpa sebab, pandangan kabur, ingin tidur terus, nafsu makan
besar, mulut kering, dan mata merah. Pemakaian ganja dalam jumlah
banyak dengan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan keadaan
dungu, gerakan serba lambat, kurang menaruh perhatian bahkan
sampai tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Sering dikenal
dengan banyak nama seperti mariyuana, cimeng, gelek, jayus, jum.
Hasil ekstraksi terhadap tumbuhan tersebut dinamakan hasish atau
bhang (suatu produk yang lebih hebat efeknya dan lebih mahal
harganya).
garam
1. Sebutan sehari-hari untuk garam dapur. Lihat: garam dapur.
2. Kelompok senyawa yang dapat terbentuk dari reaksi asam dan
basa.
3. Senyawa yang mengandung ion logam (kation) dan ion sisa asam
(anion); dan umumnya berupa padatan kristal.
Berbagai tipe garam di antaranya:
[1] Garam normal.
Bila semua gugus –H dari asam digantikan oleh ion logam senama,
atau semua gugus –OH dari basa digantikan oleh ion sisa asam
senama.
Pembentuk:
Garam Normal
Basa Asam
NaCl NaOH HCl
K2SO4 KOH H2SO4
Ca3(PO4)2 Ca(OH)2 H3PO4
Contoh reaksi pembentukan garam:
3 Ca(OH)2(aq) + 2 H3PO4(aq)  Ca3(PO4)2(s) + 6 H2O(l).

143
Catatan: Garam normal dapat dibentuk dari beberapa cara (reaksi).

[2] Garam rangkap.


Bila semua gugus –H dari asam digantikan oleh ion logam tak-
senama, atau semua gugus –OH dari basa digantikan oleh ion sisa
asam tak-senama. Contoh: KAl(SO4)2; Na2Ca(SO4)2; Ba(Cl)(NO3).
[3] Garam-asam
Bila tidak semua gugus –H dari asam digantikan oleh ion logam;
garam yang masih mengandung gugus –H). Contoh: KHCO3
(kalium bikarbo-nat); NaH2PO4 (natrium dihidrogen fosfat);
Na2HPO4 (natrium hidrogen fosfat).
[4] Garam-basa
Bila tidak semua gugus –OH dari basa digantikan oleh ion sisa
asam; garam yang masih mengandung gugus –OH). Contoh:
Ca(OH)Cl, kalsium klorida basa; Cu(OH)(IO3), kupri iodat basa.
[5] Garam kompleks (lihat: senyawa kompleks).

garam asam (lihat: garam).


garam basa (lihat: garam).
garam dapur
Garam natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya
dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg NaCl);
padatan kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis; bila
mengadung MgCl2 mejadi berasa agak pahit dan higroskopis.
Digunakan terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai
zat pengawet, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH; bahan
untuk pembuatan keramik, kaca, dan pupuk.

garam epsom (lihat: magnesium sulfat).


garam glauber
Garam natrium sulfat dekahidrat, Na2SO4.10H2O; digunakan pada
pembuatan kaca bermutu rendah.
garam kompleks (lihat: senyawa kompleks).
garam kuat
Garam yang dapat terionisasi hampir seluruhnya di dalam larutannya
(air); meliputi garam-garam yang berasal dari:
1. “basa-kuat dan asam kuat” (contoh: NaCl, KNO3),

144
2. “basa-kuat dan asam lemah” (contoh: NaCH3COO, KCN), dan
3. “basa-lemah dan asam kuat” (contoh: NH4Cl, FeCl3).
Lihat juga: hidrolisis.

garam lemah
Garam yang dapat terionisasi hanya sebahagian kecil di dalam
larutannya (air); berupa garam yang berasal dari “basa-lemah dan
asam lemah”. Contoh: NH4CN, CH3COONH4; Pb(CH3COO)2. Lihat
juga: hidrolisis.

garam Mohr
Garam rangkap dengan rumus kimia (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (nama lain:
ferro ammonium sulfat); padatan kristal berstruktur monoklin, berwarna
hijau-kebiruan, stabil di udara. Digunakan di laboratorium sebagai
pereaksi dan untuk analisa kimia.

garam normal (lihat: garam).


garam rangkap (lihat: garam).
garam Rochelle (lihat: kalium natrium tartrat).
gas
Tingkat wujud suatu zat atau keadaan fasa suatu komponen campuran
yang dicirikan oleh kemudahannya mengalir, tidak memiliki bentuk
yang tetap (bergantung pada bentuk ruang yang ditempatinya), mudah
ditekan, dapat mengembang spontan, dan mudah berdifusi
(bercampur dengan gas lain).

gas alam
Gas yang keluar dari perut bumi; biasanya terdapat bersama-sama
dengan tambang minyak bumi pada lekukan lapisan batuan beberapa
ribu meter di bawah permukaan bumi; terdiri dari 50-99% gas CH 4
(metana) dan sejumlah gas lainnya seperti C2H6 (etana), C3H8
(propana), C4H10 (butana). LNG (liquefied natural gas; gas alam
cair) bersifat mudah meledak dan mudah terbakar; biasanya diberi
dulu zat pembau (agar mudah dideteksi jika bocor), baru kemudian
dialirkan ke konsumen melalui pipa bawah tanah. Umumnya, gas
bahan bakar dikemas dalam tabung baja yang berisi LPG (elpiji;
liquefied petroleum gas; gas petroleum cair) sebagai hasil pemrosesan
gas alam dan minyak bumi sebagai campuran dari gas C 3H8
(propana), dan gas C4H10 (butana) yang dicairkan.

145
gas alam cair (lihat: gas alam).
gas autogen
Campuran gas yang diperdagangkan dalam tabung baja; berisi gas
asetilen dan gas oksigen yang digunakan sebagai sumber panas untuk
pengelasan/pemotongan besi.

gas ideal
Gas-gas dimana volum partikel dan antaraksi antar partikelnya
diabaikan. Gas-gas dengan menggunakan anggapan ini akan
bersesuaian dengan hukum gas ideal. Lihat juga: hukum gas ideal;
gas nyata.

gas inert (lihat: gas mulia).


gas mulia
(gas inert.)
Kelompok gas yang terletak pada golongan VIIIA pada Tabel Periodik
Unsur; meliputi gas-gas: He, Ne, Ar, Kr, dan Xe. Gas-gas ini bersifat
sangat stabil (sukar bereaksi) diduga terutama karena memiliki
konfigurasi elektron yang stabil (berelektron valensi 8 kecuali He).
Walaupun diberikan kondisi tertentu, hanya Kr dan terutama Xe yang
dapat bereaksi dengan F membentuk senyawa.

gas nyata
Gas yang partikelnya memiliki volum partikel, dan antar partikelnya
terjadi gaya antaraksi.

gasolin (lihat: bensin).


gauss
Satuan untuk rapat fluks magnet (simbol: G) yang setara dengan rapat
fluks 1 maxwell per cm3; 1 G = 1 gauss = 10-4 testa.
gaya
Sesuatu yang dapat menggerakkan benda diam, atau mempercepat/
memperlambat benda yang bergerak dengan arah tertentu. Simbol
gaya: F; simbol satuan: N; dimensi satuan: kg.m.s-2.

gaya adhesi (lihat: adhesi).


gaya coulomb

146
Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antar 2 partikel
bermuatan listrik; besar gaya ini bergantung pada besar muatan, jarak
yang memisahkannya, dan sifat medium dari kedua partikel itu berada.

gaya dipol–dipol (lihat: ikatan dipol–dipol).


gaya dipol–dipol-imbasan (lihat: ikatan dipol–dipol-imbasan).
gaya dispersi (lihat: ikatan dispersi).
gaya elektrostatik
Gaya yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik.

gaya gravitasi
Gaya tarik-menarik antar benda sebagai akibat dari massa yang
dimilikinya; gaya ini yang menyebabkan benda di atas permukaan
bumi tertarik (jatuh) ke bumi.

gaya kohesi (lihat: adhesi).


gaya London (lihat: ikatan dispersi).
gaya sentrifugal
Gaya yang menyebabkan sebuah benda yang bergerak mengitari
suatu pusat tertarik keluar secara radial menjauhi pusat itu; gaya
semakin besar bila gerak kitarannya semakin besar. Lihat: gaya
sentripetal.

gaya sentripetal
Gaya yang membuat sebuah benda yang bergerak mengitari suatu
pusat tertarik menuju ke arah pusat yang dikitari benda itu. (Gaya ini
berlawanan dengan gaya sentrifugal.)
gaya Van der Waals
Gaya yang menyebabkan antar partikel dalam sistem gas atau cair
terjadi tarik-menarik atau terjadi ikatan; gaya ini baru bekerja bila antar
partikel berada pada suatu jarak yang amat dekat. Besarnya gaya ini
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Gaya Van der Waals
meliputi gaya dipol–dipol, gaya dipol–dipol-imbasan, dan gaya
dispersi.

Ge (lihat: germanium).

147
gel
Suatu sol dimana antar butir sol ini membentuk suatu jaringan (ikatan)
yang agak kaku dan bersifat mengurung partikel pelarutnya. Misal:
agar-agar, selai, silikagel.

gelatin
Padatan dari tidak berwarna sampai kekuningan dalam bentuk berupa
lembaran, serpihan, atau butiran. Gelatin merupakan protein yang
dibuat dengan mendidihkan kulit hewan, tendon, atau tulang bersama
air. Digunakan untuk bahan agar-agar, bahan fotografi (film), dan
bahan perekat.

gelek (Lihat: ganja.)


gelombang
1. Suatu getaran atau gangguan yang menjalar ke segala arah
melalui suatu medium.
2. Suatu perubahan periodik pada kuantitas fisik atau sifat dalam
suatu medium atau ruang.
Energi suatu gelombang dapat diketahui dari salah satu ciri yang
dimilkinya seperti berikut:
[1] amplitudo-gelombang (A), yaitu perpindahan maksimum
pada poros horizontal. (Satuannya: satuan-panjang.)
[2] panjang-gelombang (), yaitu jarak antara dua puncak
gelombang yang berurutan. (Satuannya: satuan-panjang per
siklus.)
[3] frekuensi-gelombang (), yaitu banyaknya gelombang yang
melalui suatu titik tertentu per satuan waktu. (Satuannya:
jumlah siklus per detik.)
satu siklus

λ
+A – 2

+A
0–

simpul -A simpul
-A –
Diagram Gelombang

148
[4] kecepatan gelombang (c), yaitu jarak yang ditempuh
gelombang per satuan waktu. (Satuannya: satuan panjang per
satuan waktu.)
Hubungan penting antar ketiga ciri terakhir adalah: c = ..
Kecepatan gelombang, c dikenal sebagai tetapan cahaya (dalam
vakum) yang besarnya 3 x 108 m.s-1. Hubungan ciri gelombang dan
besarnya energi gelombang (E) adalah:
h.c
E  h.υ 
λ
Simbol h merupakan tetapan Planck (nilai h = 6,626 x 10 -34 J.s); dan
dengan mengetahui kuantitas salah satu ciri suatu gelombang maka
besarnya energi gelombang itu dapat ditetapkan. Ciri gelombang
lainnya adalah bilangan gelombang (ῡῡ) dapat dihitung melalui
hubungan ῡῡ= 1/ bila  diketahui (atau sebaliknya).

gelombang elektromagnet
(spektrum elektromagnet; radiasi elektromagnet.)
Gelombang atau spektrum yang bersifat sinambung dan menjalar
dalam vakum dengan kecepatan 3,0 x 108 m.s-1; gelombang yang
tersusun dari berbagai jenis gelombang, mulai dari gelombang radio (
= 103-109 hertz) hingga sinar kosmik ( > 1022 hertz). Lihat diagram
spektrum elektromagnet.

gelombang inframerah (lihat: sinar inframerah).


gelombang IR (lihat: sinar inframerah).

10–15 1023
Sinar KosmikSinar
10–14 Sinar-XSinar UVSinar 1022
10–13 Tampak 1021
–12
10 Sinar IR 1020
–11
10 EHFGelombang 1019
10–10 MikroSHFUHF 1018
10–9 1017
10–8 Gelombang 1016
10–7 RadioVHFHFMFLFVLF 1015
10–6 1014 149
10–5 1013
10–4 1012
10–3 1011
10–2 1010
10–1 109
100 108
101 107
102 106
103 105
104 104
105 103

Diagram Spektrum Elektromagnet


gelombang mikro
(microwave; MW.)
Jenis gelombang elektromagnet yang mempunyai daerah panjang-
gelombang 1 mm – 300 mm; terletak di antara daerah sinar infra-
merah dan daerah gelombang radio.

gelombang pendek (lihat: gelombang radio).


gelombang radio
(frekuensi-radio; RF.)
Jenis gelombang elektromagnet yang mempunyai daerah frekuensi
dari 3 Hz sampai 3 GHz (atau panjang-gelombang 105–10-1 m). Daerah
10–100 m dikenal sebagai gelombang pendek yang banyak
digunakan untuk siaran radio; sedangkan daerah 1–10 m digunakan
untuk siaran TV. Gelombang radio dihasilkan oleh suatu rangkaian
elektronik yang disebut osilator frekuensi-radio.

gelombang ultraviolet (lihat: sinar ultraviolet).


gelombang UV (lihat: sinar ultraviolet).

150
Geokimia
Ilmu yang berhubungan dengan komposisi dan perubahan kimia pada
terutama bahan di bagian litosfer bumi.

gerak Brown
Gerak partikel koloid (partikel terdispersi) yang bersifat acak, lurus,
patah-patah (karena tumbukan) yang berlangsung terus-menerus
tanpa henti.

geraniol (lihat: terpen).


germanium
Simbol: Ge; Z 32; Ar 72,593; t.l. 937,40C; t.d. 28300C; d 5,323
(250C); BO +2; +3; ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886
(semula diramalkan oleh Mendeleev sebagai ekasilikon).
Tergolong unsur metaloid; berwarna putih-keabuan; pada keadaan
yang murni berupa kristal mengkilap; cukup stabil di udara pada suhu
kamar; sifat kimianya mirip silikon. Germanium dipisahkan dari logam
lain melalui distilasi bertingkat terhadap senyawa tetrakloridanya yang
mudah menguap; uap ini dihidrolisis menjadi GeO2 yang selanjutnya
direduksi dengan gas H2 untuk memperoleh logamnya; kini logam
germanium dengan kemurnian amat tinggi dapat diperoleh. Di alam
ditemukan dalam mineral argirodit (sulfida dari germanium dan perak),
dalam germanit (mengandung 8% Ge), bijih Zn, dan dalam batubara.
Germanium merupakan bahan semikonduktor yang sangat penting
(digunakan hanya 1 bagian logam Ge dalam 1010 bagian bahan).
Logam ini juga digunakan dalam lampu fluoresen dan sebagai katalis;
logam dan oksidanya digunakan pada spektroskop inframerah,
peralatan optik, dan untuk detektor inframerah (bersifat sangat peka).
Germanium oksida mempunyai indeks bias dan dispersi yang tinggi
sehingga digunakan sebagai komponen lensa kamera dan mikroskop.

getter
Zat yang digunakan untuk mengeluarkan/mengikat gas pada tabung
vakum melalui adsorpsi atau reaksi kimia. Getter yang umum adalah
logam murni, misalnya logam Mg akan mengikat gas N2 dan gas O2
jika dipanaskan.

gibsit (lihat: bauksit).


giga (lihat: Lampiran B.3).
gips

151
(batu tahu.)
Senyawa kimia dengan rumus kimia CaSO4.2H2O; dapat diubah
melaui pemanasan menjadi gips bakar (CaSO4.½H2O) yang memiliki
kegunaan untuk pembuatan berbagai cetakan, sebagai pembalut
(tulang retak/patah), dan kapur tulis.
gips bakar (lihat: gips).
Glauber (lihat: garam Glauber).
glikogen
Merupakan karbohidrat (hasil polimerisasi glukosa) yang tersimpan
dalam sistem hewan dan manusia terutama dalam hati (4-8%) dan otot
(0,5-1%). Berfungsi sebagai cadangan karbohidrat dalam tubuh dan
segera dapat diubah oleh sistem itu bila diperlukan dengan
membentuk glukosa; pemecah glikogen dalam tubuh dikatalisis oleh
enzim fosforilase. Struktur glikogen mirip amilopektin, hanya
cabangnya lebih banyak dan lebih pendek (8-12 satuan glukosa per
cabang).

glikol
(1,2-dihidroksi etana; 1-2-etandiol.)
Senyawa alkohol dihidroksi dengan rumus struktur H2COHH2C
(OH)CH2CH2(OH); zat cair tak-berwarna, kental,
berasa manis; digunakan sebagai bahan anti-beku, OH
pelembab, dan pelarut. T.l. –11,50C; t.d. 198,90C; d
1,1088 (200C).
glikoprotein (lihat: protein konyugasi).
gliserin (lihat: gliserol).
gliserol
(gliserin; 1,2,3-trihidroksi propana; 1,2,3-propantriol.)
Senyawa alkohol triihidroksi dengan rumus kimia H2COHHCO
C3H5(OH)3; zat cair seperti sirop, tak-berwarna, dan
berasa manis; di alam terdapat sebagai lemak HH2COH
(gliserida); dapat diperoleh dari hidrolisis lemak ini;
digunakan sebagai pelarut, bahan anti-beku, dan
sebagai plastiser. T.l. 200C; t.d. 1820C (20 mmHg),
2900C mengurai; d 1,2613 (200C).

glisin
(asam amino asetat; asam amino etanoat.)
H2NCH2CO

OH 152
Asam amino paling sederhana dengan rumus
struktur (NH2)CH2COOH; kristal berwarna putih
dengan rasa manis; digunakan untuk sintesa
senyawa organik; untuk keperluan medis,
sebagai sumber gizi.

globulin
Salah satu tipe protein sederhana (jika dihidrolisis hanya menghasilkan
asam amino dan turunan asam amino); ditemukan baik pada hewani
maupun pada tumbuhani; ada 3 tipe globulin, yaitu globulin-,
globulin-, dan globulin-. Ciri globulin adalah larut dalam larutan
garam encer; dan dibedakan dari albumin oleh sifatnya yang kurang
larut dalam air, Mr lebih besar, pengendapannya lebih cepat, dan
kemobilan elektroforesisnya lebih rendah. Lihat juga: darah.

glukosa
Salah satu tipe monosakarida dengan rumus molekul C 6H12O6;
padatan kristal berwarna putih, berasa manis (75% dari kemanisan
gula pasir; sukrosa; tetapi nilai kalornya sama); merupakan gula yang
banyak di temukan di alam terutama dalam buah anggur (karenanya
disebut gula anggur); glukosa juga disebut dekstrosa karena
strukturnya sebagian besar berada dalam bentuk D- yakni D-glukosa.
Glukosa merupakan monomer yang ditemukan di alam sebagai dimer
sampai polimer. Karbohidrat yang dikonsumsi tubuh umumnya diubah
menjadi glukosa dan mengalami sirkulasi dalam tubuh (dalam darah
mengandung 0,08% sedangkan dalam urin 0,2% glukosa). Dalam
perdagangan, glukosa dibuat dari hidrolisis amilum. Lihat: heksosa.

golongan
(golongan unsur.)
Deretan unsur pada Tabel Periodik Unsur berupa kolom tegak (disebut
juga deret tegak); dibedakan sebagai golongan utama (golongan
A), dan golongan transisi (golongan B). Umumnya sifat unsur
segolongan baik sifat fisis mapun sifat kimianya mirip satu sama lain,
kecuali untuk golongan B kesamaan sifat ini tidak jelas.

golongan alkali (lihat: logam alkali).


golongan alkali tanah (lihat: logam alkali tanah).
golongan halogen (lihat: unsur halogen).
golongan inert (lihat: gas mulia).

153
golongan transisi (lihat: logam transisi).
golongan utama (lihat: golongan).
gom
Senyawa karbohidrat berasal dari getah yang keluar dari batang pohon
tertentu (misalnya batang pohon akasia); larut sedikit dalam air dengan
membentuk koloid hidrofil; hidrolisisnya menghasilkan antara lain
pentosa-pentosa, atau heksosa-heksosa.

grafit
Alotrop karbon yang ditemukan di alam; zat padat hitam bertitik-leleh
tinggi, dan penghantar panas dan listrik yang baik. Struktur kristalnya
terdiri dari lapisan atom-atom yang terikat secara kovalen dan
heksagonal. Gaya ikat antar lapisannya tidak begitu kuat dan mudah
bergeser; sifat ini membuat grafit dipakai sebagai bahan pelumas, di
samping untuk alat tulis (pensil), cawan pemanas, elektroda, dan
sebagai moderator dalam nuklir.

gram
Satuan untuk massa dalam sistem cgs; simbol satuan: g; 1 g = 10-3 kg.
gravitasi (lihat: gaya gravitasi).
Grignard (lihat: reagen Grignard).
gugus
Sekelompok atom yang menjadi bagian dari suatu molekul organik,
terikat pada molekul organik itu melalui ikatan kovalen, dan memiliki
sifat atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan bagian lainnya.
Lihat juga: gugus fungsi.
CH3CH2OH
gugus etil gugus hidroksil

gugus asil (lihat: Lampiran R).


gugus aldehid
Gugus atau bagian dari senyawa aldehid dengan CO
rumus umum –CHO; bersifat dapat mereduksi ion
tembaga (pada pereaksi Fehling) atau ion perak H
(pada pereaksi Benedict).

154
gugus alkil
Gugus yang memiliki rumus umum CnH2n+1–; biasanya diberi lambang
umum sebagai R–; diberi nama menurut nama alkana yang sesuai
dengan mengganti akhiran “ana” dengan akhiran “il”. Contoh:
Senyawa Alkana Gugus Alkil
Rumus Kimia Nama Rumus Kimia Nama
CH4 metana CH3– metil
C2 H6 etana C2 H5 – etil
C3 H8 propana C3 H7 – propil lihat: lampiran R.
C5H12 pentana C5H11– amil pengecualian

gugus amil (lihat: gugus alkil; Lampiran R).


gugus amino (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
gugus aril
Gugus organik yang merupakan turunan dari senyawa aromatik
(cincin), misalnya fenil, tolil, dll. Lihat: Lampiran R.
gugus asetil (lihat: Lampiran R).
gugus asil (lihat: Lampiran R).
gugus benzil (lihat: Lampiran R).
gugus benzoil (lihat: Lampiran R).
gugus butil (lihat: Lampiran R).
gugus epoksi (lihat: Lampiran R).
gugus etil (lihat: gugus alkil; Lampiran R).
gugus fenil (lihat: Lampiran R).
gugus formil (lihat: Lampiran R).
gugus fungsi
Gugus atau bagian dari molekul organik yang bersifat reaktif terhadap
zat atau pereaksi tertentu; gugus yang menjadi ciri dan menentukan
sifat dari molekul organik itu sendiri. Pada senyawa alkohol, gugus etil
bersifat tidak reaktif sedangkan gugus hidroksil, –OH bersifat reaktif.
Jadi gugus hidroksil, –OH merupakan gugus fungsi untuk senyawa

155
alkohol; gugus –OH bereaksi khas dengan logam Na. Contoh gugus
fungsi lainnya adalah gugus karbonil, gugus amino, dsb.
CH3CH2OH
gugus etil gugus hidroksil

gugus furfuril (lihat: furfuril).


gugus gliseril (lihat: fosfolipida).
gugus hidroksil (lihat: Lampiran R; Lampiran R; gugus fungsi).
gugus imido (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
gugus imino (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
gugus isobutil (lihat: Lampiran R).
gugus isopentil (lihat: Lampiran R).
gugus isopropil (lihat: Lampiran R).
gugus karboksil (lihat: Lampiran R).
gugus karbonil (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
gugus kolin (lihat: fosfolipida).
gugus kromofor
Gugus dalam suatu molekul yang memiliki peran utama sebagai pita
absorbsi spektral yang menentukan timbulnya warna dalam molekul
itu.

gugus mesitil (lihat: Lampiran R).


gugus metil (lihat: Lampiran R).
gugus metoksil (lihat: Lampiran R).
gugus nitro (lihat: Lampiran Q; Lampiran Q).
gugus propil (lihat: Lampiran R).
gugus prostetik

156
Gugus atau bagian dari molekul protein tetapi tidak memiliki sifat
seperti protein; Misal: asam nukleat dalam nukleoprotein, atau gugus
karbohidrat dalam glikoprotein.
gugus stiril (lihat: Lampiran R).
gugus sulfonil (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
gugus sulfuril (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
gugus tolil (lihat: Lampiran R).
gugus vinil (lihat: Lampiran R).
gugus xilil (lihat: Lampiran R).
gula
1. Lihat: sukrosa.
2. Padatan kristal berwarna, berasa manis, dan mengandung
sebagian atau seluruhnya berupa sukrosa; berwarna putih bila
murni, dan kekuningan sampai agak coklat bila tak-murni. Diperoleh
secara komersil dari tebu (disebut gula tebu) dan dari bit (disebut
gula bit); dan dapat diperoleh juga dari pohon palem dan sorgum
tetapi kurang manis. Merupakan gizi penting dalam makanan
sebagai sumber karbohidrat dan energi, di samping sebagai
pemanis atau pengawet makanan tertentu. Di pasaran dijual dalam
bentuk butiran kecil (dengan nama gula pasir).
3. Kelompok senyawa karbohidrat dengan beberapa tipe. Tipe paling
sederhana adalah monosakarida yang meliputi triosa, tetrosa,
pentosa, dan heksosa. Tipe lain yang lebih kompleks adalah
disakarida (maltosa, laktosa, termasuk sukrosa) dan trisakarida.
Lihat juga: karbohidrat.

gula aren
Gula yang dibuat dengan menguapkan cairan yang berasal dari
tangkai bunga pohon aren; mengandung kira-kira 90% sebagai
sukrosa dan glukosa.

gula bit (lihat: gula).


gula buah (lihat: fruktosa).
gula invert (lihat: sukrosa).

157
gula kayu (lihat: xilosa).
gula pasir (lihat: gula).
gula reduksi
Gula yang bersifat mereduksi ion tembaga (pada pereaksi Fehling)
atau ion perak (pada pereaksi Benedict); gula yang memiliki gugus
aldehid. Contoh: glukosa, fruktosa, sukrosa.

gula susu (lihat: laktosa).


gula tebu (lihat: gula).


158
H
h (lihat: tetapan Planck).
H (lihat: hidrogen).
Ha (lihat: unsur 105).
hablur (lihat: kristal).
hafnium
Simbol: Hf; Z 72; Ar 178,49; t.l. (222720)0C; t.d. 46020C; d 13,31
(200C); BO +4; ditemukan oleh D. Coster dan G. von Hevesey
tahun pada 1923.
Hafnium merupakan logam berwarna perak mengkilap, dapat
ditempa, sangat mudah terkotori oleh zirkon, penyerap H2 yang
sangat baik, penyerap netron yang tinggi (600x daya serap unsur
zirkon). Sifat kimianya mirip unsur zirkon; tahan korosi, tahan
terhadap basa kuat; bereaksi langsung dengan halogen membentuk
tetrahalida; dan hanya pada suhu tertentu dapat bereaksi dengan O2,
N2, karbon dan belerang. Di alam ditemukan selalu bersama zirkon
dalam mineral yang mengandung zirkon; hafnium dan zirkon
merupakan unsur yang paling sukar dipisahkan di antara semua
unsur. Logam hafnium banyak kegunaannya antara lain digunakan
untuk tangkai pengendali nuklir, untuk komponen paduan logam
(dengan Fe, Ti, Nb, Ta), getter yang efisien terhadap N 2 dan O2;
sebagai penyerap H2 pada suhu tinggi. Senyawanya seperti hafnium
karbida digunakan untuk peralatan refraktometer-ganda, dan
nitridanya untuk kebanyakan refraktometer.

hahnium (lihat: unsur 105).


halida
Kelompok senyawa yang mengandung atom halogen, X atau ion
halida, X- dimana X adalah atom halogen; dapat berupa senyawa
anorganik dan senyawa organik. Contoh: NaCl (natrium klorida), KI
(kalium iodida) CH3Br (metil bromida; bromometana); C2H5Cl (etil
klorida; kloroetana).
haloalkana

159
Alkana yang mengikat 1 atom halogen atau lebih dalam molekulnya;
dapat diperoleh antara lain dari hasil substitusi halogen pada molekul
alkana.

haloform
Senyawa turunan metana dengan rumus umum CHX 3 dimana X
adalah atom halogen. Dikenal misalnya: kloroform (CHCl3),
bromoform (CHBr3), dan iodoform (CHI3).

halogen
(unsur halogen.)
Kelompok unsur yang meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin
(l), dan astatin (At) yang ditempatkan pada Golongan VIIA Tabel
Periodik Unsur; merupakan golongan unsur yang bersifat bukan-
logam, atomnya paling elektronegatif di antara semua golongan unsur,
dan membentuk ion halida, X–; pada keadaan kamar berupa molekul
diatom dengan rumus molekul F2 (gas), Cl2 (gas), Br2 (cair), dan I2
(padat). Astatin merupakan unsur yang bersifat radioaktif. [X = F, Cl,
Br, I.]

halogenasi
Proses atau reaksi kimia yang menyebabkan pembentukan ikatan
dengan atom halogen; biasanya diterapkan dalam kimia organik; tipe
reaksi yang terlibat dapat berupa reaksi adisi ataupun reaksi
substitusi. Berdasar pada atom halogen yang dilibatkan, dikenal
fluorinasi, klorinasi, brominasi, dan iodisasi. Contoh reaksi
halogenasi:
H2C = CH2+Br2H2CCH2BrBrH3C –
CH3+Cl2H3CCH2+HClCl

halusinasi
Timbulnya berbagai sensasi pada diri seseorang, misalnya persepsi
panca indera yang tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguh-nya,
bersatunya berbagai perasaan, atau hilangnya kontrol pada proses
berpikir.
halusinogen
Zat yang dapat menimbulkan halusinasi pada diri orang yang
memakainya. Contohnya: LSD, meskalin, psilosibin, dan MDA.

160
hartree
Satuan energi yang setara dengan nilai e2/4 0a0 dimana e adalah
muatan elektron, a0 adalah jejari Bohr, dan 40 = permitivitas vakum;
simbol: Eh. Satu hartree = Eh = 4,3574 x 10-18 joule. Diterapkan dalam
spektroskopi dan kajian atom. Contoh: untuk atom H, besarnya energi
yang diperbolehkan antar tingkat energinya adalah:
- 21 E h ; - 81 E h ; - 181 E h ; - 321 E h ; ....
hashis (Lihat: ganja.)
hasilkali kelarutan (lihat: tetapan hasilkali kelarutan).
He (lihat: helium).
Heisenberg (lihat: prinsip ketaktentuan Heisenberg).
heksa
Awalan numerik kimia yang berarti 6. (Lihat juga: Lampiran N.)

heksagon
Poligon yang memiliki 6 sisi.

heksavitamin
Kemasan dalam kapsul atau tablet yang mengandung vitamin A,
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (niasinamid),
vitamin C CHO
(asam askorbat), dan vitamin D.
CH2OH
heksosa HCOHH
OCHHCOHHC O
Senyawa karbohidrat dari kelompok monosakarida
H dengan
H 6 atom C
dan rumusOHCH
kimia
2
OHC6H12O6; meliputi glukosa,H galaktosa, dan fruktosa
(satu sama lain merupakan isomer). HO Heksosa
OH yang H memiliki
OH gugus
aldehid, –CHO disebut aldoheksosa (pada glukosa dan galaktosa),
sedangkan yang mengandung gugus keton, >C=O disebut
ketoheksosa (pada fruktosa). Heksosa yang H OH
mengandung gugus
aldehid bereaksi dengan pereaksi
glukosa Fehling dengan memberikan
endapan merah bata; sementara ketoheksosa tidak bereaksi. Lihat
juga: karbohidrat.
CHO CH2OH
HCOHH O
OCHHOCHHC HO H
H
OHCH2OH
H OH H OH

H OH 161

galaktosa

CH2OH
COHOC CH2OH O CH2OH
HHCOHHCOHC
H2OH
H OH H H
H OH

fruktosa

Struktur Heksosa (glukosa, galaktosa, dan fruktosa)


[kiri: struktur lurus (struktur Fischer); tengah: bentuk tongkat),
dan kanan: struktur furfuran (struktur Haworth)].
Keterangan:
 (gugus CHO);  (gugus CH2OH);  (gugus OH); dan  (atom O).
helisida

162
Bahan kimia atau obat yang digunakan untuk memberantas siput atau
bekicot. Contoh yang paling umum digunakan adalah metaldehyde,
dan metadex; obat lainnya adalah mercaptometur.
helium
Simbol: He; Z 2; Ar 4,003; t.l. –272,20C (26 atm); t.d. –268,930C; d
0,1785 g/L (00C; 1 atm); BO 0; ditemukan pertamakali oleh Jansen
pada tahun 1868; nama helium diusulkan oleh Lockyer dan
Frankland pada tahun 1895.
Termasuk unsur gas mulia, tak-berbau, tak-berbau, tak-berasa; dan
titik lelehnya paling rendah di antara semua unsur; secara kimia
merupakan gas inert (sukar bereaksi), dan belum diketahui tentang
senyawanya yang berhasil dibuat. Di alam, helium ditemukan di
atmosfer bumi, di dalam gas alam, dan di dalam mineral radioaktif
sebagai hasil peluruhan; kandungan helium di atmosfer kira-kira 1
bagian per 200.000 bagian; helium merupakan unsur terbanyak di
alam semesta setelah hidrogen. Kegunaannya adalah untuk
kepentingan berbagai penelitian (karena titik didihnya yang mendekati
O2); untuk perisai pada pengelasan dengan listrik; pendingin medium
pada reactor nuklir; pengisi balon gas (karena lebih aman dari H2); dan
campuran 80% He dan 20% O2 digunakan sebagai atmosfer buatan
bagi para penyelam dan para pekerja pada tekanan rendah.
hematit
Mineral besi berupa oksidanya, Fe2O3; berwarna merah agak
kehitaman; merupakan bijih besi, dan sebagai pigmen untuk cat dan
pemerah batu.
heme (lihat: hemoglobin).
hemiasetal (lihat: asetal).
hemihidrat
Senyawa kristal yang mengandung sebuah molekul air kristal per 2
molekul senyawanya, misalnya 2CaSO4.H2O.
hemiketal (lihat: ketal).
hemimorfit
Mineral berwarna putih sampai kekuningan yang mengandung seng
silikat berhidrat, Zn4Si2O7.H2O; digunakan sebagai bijih unsur seng.
hemoglobin
Protein konyugasi yang terbentuk dari bagian protein (disebut globin)
dan bagian yang mengandung besi (disebut heme). Empat molekul

163
heme berkombinasi dengan 1 molekul globin membentuk 1 molekul
hemoglobin. Protein ini bersama protein lainnya (yakni serum albumin)
merupakan komponen penyusun utama darah.

H2C=CHH
C
CH2–CH2–COOH
H 3C
H 3C

CN
H heme
hemolisis (lihat: osmolisis). N
hensakis (lihat: bis-). FeN
hepta (lihat: Lampiran N). H
herbisida N
SenyawaC kimia yang digunakan sebagai obat pembasmi tanaman liar
atau CH tanaman rumput-rumputan, termasuk gulma. Pembasmian
dengan 3senyawa ini tergolong cara kimia. Contoh: karbanat, triazin,
nitrofin, trifuralin. CH H C=CHC
3 2

heroin HCH2–CH2–COOH
Senyawa organik sebagai turunan dari
morfin; rumus kimia C21H23NO5 (nama CH3COO
lain: diasetilmorfin); padatan kristal
berupa serbuk putih, tak berbau.
Senyawa ini berdaya analgesik lebih
hebat (kira-kira 10 kali lebih kuat) dari zat O
induknya, morfin. Semula zat ini
digunakan sebagai analgesik atau zat NCH3
penenang, namun dapat mengakibatkan
adiksi (ketergantungan) berat bagi CH3COO
pemakainya, dan oleh karenanya
dilarang keras untuk dimiliki/diedarkan. heroin
Di kalangan pengguna sering dikenal dengan sebutan putaw, putih,
pete, etep. Jenis-jenis: banana, snow white. Bentuk penampilan,
seperti bedak, berwarna putih, dan dijual dalam kertas, atau sebesar
ujung kuku ibu jari. Efek setelah memakai: mata sayu, muka pucat,

164
tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal, cadel, mual-mual, mengantuk,
dan meninggal (bila overdosis).

heterogen
Bersifat tidak seragam atau sebaneka baik dalam komposisi maupun
sifat fisisnya di setiap bagiannya; dicirikan biasanya memiliki lebih dari
1 fasa.

heterolisis (lihat: pemutusan heterolitik).


heterosiklik
Menunjukkan bahwa suatu senyawa mempunyai struktur cincin (siklik)
yang tersusun dari 2 atau lebih jenis atom pada cincin itu. Contoh:
piridin mempunyai cincin 6-atom yang tersusun dari 5 atom C dan 1
atom N. (Bandingkan dengan homosiklik.)

hertz (lihat: frekuensi).


Hf (lihat: hafnium).
HF
(high frequency.)
Bagian dari daerah gelombang radio yang mempunyai rentang
frekuensi dari 3 MHz-30 MHz.

Hg (lihat: raksa).
hibrida (lihat: orbital hibrida).
hibridisasi (lihat: orbital hibrida).
hidrasi
Menunjukkan bahwa suatu zat mengalami perubahan oleh adanya air;
misalnya pada peristiwa seperti:
- penambahan air pada anhidrida asam asetat dengan
membentuk asam asetat,
- perubahan senyawa anhidrous yang menyerap air dengan
membentuk senyawa berhidrat, atau
- berinteraksinya ion dari senyawa terlarut dengan molekul air
sebagai bagian dari proses melarut Lihat: solvasi; kalor
pelarutan.

hidrat

165
Menunjukkan bahwa suatu senyawa mengandung molekul air dalam
struktur kimianya sebagai air kristal. Air kristal atau hidrat ini dapat
dilepaskan melalui pemanasan atau pelarutan. Contoh: CuSO4.5H2O
(kupri sulfat pentahidrat), CaCl2.2H2O (kalsium klorida dihidrat),
Na2SO4.10H2O (natrium sulfat dekahidrat).

hidrazin
Senyawa yang mempunyai rumus struktur H2N=NH2; zat cair seperti
minyak, tak-berwarna, bersifat racun, mudah meledak, dan
merupakan oksidator kuat. Digunakan untuk bahan bakar roket,
sebagai antioksidan, dan penghambat korosi. T.l. 20C; t.d. 1130C; d
1,0 (250C).

hidrida
Senyawa yang terbentuk antara suatu unsur dan hidrogen; biasanya
berupa unsur yang sangat elektropositif dan senyawanya bersifat ionik.
Contoh: LiH, NaH, KH, dst.

hidrik
Akhiran yang berarti mengandung gugus hidroksil, –OH. Contohnya
adalah alkohol monohidrik, alkohol dihidrik, dan seterusnya.
(Padanannya adalah: alkohol monohidroksi, alkohol dihidroksi, dan
seterusnya.)

hidrofilik
Bersifat menyukai pelarut air (hidrous = air; philos = cinta). Lihat juga:
koloid hidrofob.

hidrofobik
Bersifat tidak menyukai pelarut air (hidrous = air; phobia = benci). Lihat
juga: koloid hidrofil.

hidrogel
Gel dengan medium pendispersinya adalah air.
hidrogen
Simbol: H; Z 1; Ar 1,0078; t.l. –259,340C; t.d. –252,870C; d 0,0899
g/L; d (cair) 70,8 g/L (–2530C); d (padat) 70,6 g/L (–2620C); BO +1;
dibuat oleh Cavendish pada tahun 1766, dan nama hidrogen
diberikan oleh Lavoisier.

166
Unsur bukan-logam; gas tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa; unsur
paling ringan di antara semua unsur; tidak larut dalam air; reaksinya
dengan O2 disertai letupan; dan dengan logam alkali dapat membentuk
hidrida. Di bumi, hidrogen ditemukan dalam air (terikat dengan
oksigen), dan berbagai senyawa karbon. Tiga isotopnya di alam yang
penting adalah isotop H-1 (disebut protium; paling banyak), isotop H-2
(deuterium; lambang: D), dan isotop H-3 (tritium). Kegunaannya
antara lain sebagai bahan baku untuk pembuatan amoniak; sebagai
reduktor dalam metalurgi, proses kimia, dan pemurnian; sebagai
bahan bakar roket; gas pengisi balon udara; sebagai bahan bakar
massa depan (bersih lingkungan). Tritium digunakan untuk bahan bom
atom hidrogen.

hidrogenasi
Proses atau reaksi dari suatu senyawa kimia (biasanya senyawa
organik) dengan gas hidrogen (H2). Hidrogenasi umumnya berupa
adisi H2 pada molekul organik tak-jenuh dengan menggunakan katalis.
Contoh:
H2C CH2+ H2 katalisH3C CH3

Lihat juga: reaksi hidrogenasi.

hidrogenolisis
Reaksi pemecahan ikatan dalam molekul organik (misal pada ikatan
C–C atau ikatan C–O) yang melibatkan adisi H 2 dengan menggunakan
katalis. Contoh:
R R’ H2 ; PdRH + R’H

hidrogen bromida
Senyawa anorganik dengan rumus kimia HBr; gas tak-berwarna;
dibuat dengan cara melewatkan gas H 2 dan uap Br2 pada katalis
logam platina. Larut baik di dalam air dengan membentuk larutan
asam kuat (disebut asam bromida). T.l. –88,50C; t.d. –67,00C; d 2,71
(d udara = 1).
hidrogen fluorida
Senyawa anorganik dengan rumus kimia HF; zat cair tak-berwarna,
dan bersifat sangat korosif; dibuat dengan cara mereaksikan CaF2 dan
H2SO4. Larut di dalam air dengan membentuk larutan bersifat asam
(disebut asam fluorida); asam ini bersifat menyerang gelas. T.l. –
83,10C; t.d. –19,540C; d 0,99 (190C).

hidrogen iodida

167
Senyawa anorganik dengan rumus kimia HI; gas tak-berwarna; dibuat
dengan cara melewatkan gas H2 dan uap I2 pada katalis Pt. HI
merupakan reduktor, dan larut baik di dalam air dengan membentuk
larutan asam kuat (disebut asam iodida). T.l. –50,80C; t.d. –35,40C; d
(cair) 2,85 (-4,70C); d 4,4 (d udara = 1).

hidrogen klorida
Senyawa anorganik dengan rumus kimia HCl; gas tak-berwarna,
berbau tajam (pedas); dapat dibuat dengan cara mereaksikan NaCl
dengan H2SO4 pekat. Sangat larut di dalam pelarut air dengan
membentuk larutan asam kuat (disebut asam klorida). T.l. –114,80C;
t.d. –84,90C; d (cair) 2,85 (-4,70C); d 1,27 (d udara = 1).

hidrogen peroksida
Senyawa anorganik dengan rumus kimia H2O2; zat cair tak-berwarna,
bersifat tidak stabil (mudah terurai), dan biasanya diperoleh dalam
kemasan H2O2 30%; merupakan oksidator yang baik. Digunakan
sebagai bahan bakar roket, antiseptik, dan pemutih. T.l. –0,410C; t.d. –
150,20C; d 1,41 (250C).
2 H2O2(l)  2 H2O(l) + O2(g)

hidrogen sianida
(asam hidrosianat.)
Senyawa anorganik dengan rumus kimia HCN; zat cair tak-berwarna;
uapnya berbau tidak enak dan dapat terbakar di udara dengan nyala
ungu; dan merupakan racun yang mematikan. Dibuat melalui reaksi
katalitik antara NH3, udara, dan metana. Dalam air dapat membentuk
larutan asam lemah (disebut asam sianida), dan larutan 2,5%
(massa) asam ini dalam air dikenal dengan nama asam prusat.
Digunakan pada pembuatan akrilat, bahan resin akrilil untuk karet
sintetis dan plastik sintetis. T.l. –140C; t.d. 260C; d (gas) 0,901 g/L; d
(cair) 0,70 (220C).
hidrokarbon
Senyawa organik yang tersusun hanya dari unsur karbon (C) dan
unsur hidrogen (H). Menurut struktur rantai atom C dan jenis ikatan
antar atom C, hidrokarbon dapat dibedakan sebagai hidrokarbon
alifatik jenuh (sebagai alkana), dan hidrokarbon alifatik tak-jenuh
(sebagai alkena dan alkuna); keduanya dapat berstruktur lurus dan
berstruktur cabang. Selain itu dikenal pula hidrokarbon alisiklik
(sebagai sikloalkana) dan hidrokarbon siklik (sebagai aromatik).

CCCC CCCC CCCC CCCC


C C
168
hidrokarbon alifatik jenuh hidrokarbon alifatik tak-jenuh

CC
CCCCC CC
CCC CCCC CC

hidrokarbon alisiklik hidrokarbon siklik


(aromatik)
hidrokarbon alifatik
Hidrokarbon dengan rantai atom C sebagai rantai terbuka dan bukan
rantai siklik (cincin). Termasuk dalam kelompok ini umumnya alkana,
alkena, alkuna, dan semua turunannya.

hidrokarbon alifatik jenuh


Hidrokarbon alifatik yang tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai
atom karbonnya. Lihat: alkana.

hidrokarbon alifatik tak-jenuh


Hidrokarbon alifatik yang memiliki ikatan rangkap pada rantai atom
karbonnya. Lihat: alkena; alkuna.

hidrokarbon alisiklik
Hidrokarbon yang mempunyai struktur rantai atom C bersifat siklik
tetapi sifat umumnya seperti hidrokarbon alifatik. Contoh kelompok ini
adalah siklopropana, siklobutana, siklopentana, sikloheksana.
hidrokarbon siklik
Hidrokarbon dengan rantai atom C membentuk cincin (siklik) dan
memiliki sifat khas; nama yang lebih tepat adalah hidrokarbon
aromatik.

hidroksida
Basa anorganik yang mengandung ion hidroksida, OH-. Lihat juga:
basa.

hidroksil

169
Gugus fungsi dengan rumus struktur –OH yang terikat pada molekul
organik; memberikan ciri pada senyawa organik itu sebagai senyawa
alkohol (senyawa hidroksi). Lihat juga: Lampiran Q; Lampiran R.

hidrokso
Penamaan untuk ion OH– yang terikat sebagai ligan pada senyawa
atau ion kompleks. Contoh: [Zn(OH)4]–2, ion tetrahidroksozinkat(II).
Lihat juga: Lampiran Q; Lampiran R.

hidrokuinon (lihat: kuinon).


hidrolisis
Reaksi yang terjadi antara suatu senyawa dan air dengan membentuk
reaksi kesetimbangan; selain bereaksi, air juga berperan sebagai
medium reaksi sedangkan senyawanya dapat berupa senyawa
anorganik maupun senyawa organik.
R–C O
O–R’ + H2O R–CO
OH+R’–OH ester asam
karboksilat
FeCl3
+ –
(garam*)+3 H2OFe(OH)3 + 3 H + 3 Cl
Hidrolisis pada garam anorganik,
(basa lemah)Keterangan: * berasalbergantung pada
dari basa lemah jenis garamnya.
dan
Untuk,
asam kuat.
- garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat (misal NaCl)
tidak terjadi hidrolisis.
- garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah (seperti
Na2S), dan garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat
(seperti FeCl3) akan mengalami hidrolisis-sebagian (hidrolisis-
parsial). Hidrolisis FeCl3 dapat ditulis:
FeCl3 + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+
- garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah seperti
(NH4)2S terjadi hidrolisis-total. Reaksinya:
(NH4)2S + 2 H2O NH4OH + H2S
Lihat juga: solvolisis.

hidrolisis-parsial (lihat: hidrolisis).


hidrolisis-sebagian (lihat: hidrolisis).

170
hidrolisis-total (lihat: hidrolisis).
hidrometer
Alat untuk penetapan massa-jenis relatif suatu cairan; berupa tangkai
berskala dengan ujung bola berisi massa pemberat, dan alat akan
tercelup dan mengapung vertikal; besarnya massa-jenis cairan sesuai
dengan bilangan skala yang segaris dengan permukaan cairan.
hidrosfer
Lapisan bumi bagian atas berwujud cair (merupakan lapisan air)
berupa samudera, laut, selat, sungai, danau, dan sejenisnya; 97%
(massa) dari air di bumi merupakan air laut, dan sisanya merupakan
air sungai, air danau, air sumur, air bawah tanah, dan uap air (bagian
air inilah yang sebagian besar digunakan oleh manusia).
higroskopis
Menunjukkan bahwa suatu zat bersifat menyerap air dari
lingkungannya. Contohh: kristal NaOH, kristal CaC2 anhidrous, asam
sulfat pekat.
hiperkonyugasi
Interaksi awan elektron antara ikatan rangkap-2 (ikatan ) dan ikatan
tunggal (ikatan ) pada molekul organik sehingga terjadi pergeseran
ikatan dalam molekul itu. Lihat juga: konyugasi.
+ +
CH2CHCHCH2 H+CH2CHCHCH3CH2CHCHCH3
adisi 1-2-adisi 1,4-

Hiperkonyugasi menyebabkan hasil adisi berupa campuran dari 2


bentuk hasil, misalnya adisi 1,3-butadiena oleh H +Cl– menghasilkan 3-
kloro-1-butena (20-25%) dan 1-kloro-2-butena (75-80%).
hipersonik
Menunjukkan bahwa benda itu memiliki kecepatan melebihi 5 Mach.
hipo
1. Awalan yang menunjukkan bahwa unsur dalam senyawa ini
memiliki bilangan oksidasi paling rendah; awalan yang diterapkan
untuk unsur yang memiliki lebih dari 2 bilangan oksidasi.
2. Lihat: natrium tiosulfat.
hipoklorit

171
Garam atau ester dari asam hipoklorit (HClO). Contoh: NaClO,
Ca(ClO)2.
hipovitaminosis (lihat: vitamin).
his (lihat: asam amino esensial).
histidin (lihat: asam amino esensial).
histokimia
Ilmu sebagai perpaduan dari histologi dan biokimia yang mempelajari
tentang sifat dan perubahan kimia dari struktur jaringan dan sel
makhluk hidup.
holmium
Simbol: Ho; Z 67; Ar 164,9304; t.l. 14700C; t.d. 27000C; d 8,795
(250C); BO +3; ditemukan oleh Delofontaine dan Soret pada tahun
1878.
Unsur pada Deret Lantanida; bersifat logam, berwarna perak
mengkilap, relatif lunak dan dapat ditempa; logam bersifat magnet;
stabil dalam udara kering pada suhu kamar tetapi segera teroksidasi
dalam udara lembab, dan suhu tinggi. Di alam ditemukan terutama
dalam mineral gadolinit, dan juga dalam mineral monasit, dan mineral
tanah jarang lainnya.
homogen
Bersifat seragam atau serbasama baik dalam komposisi dan sifat
fisisnya di setiap bagian dari keseluruhan sesuatu; bersifat 1 fasa.
homolisis (lihat: pemutusan homolitik).
homopolimer (lihat: plimer).
homosiklik
Menunjukkan bahwa suatu senyawa mempunyai struktur cincin (siklik)
yang tersusun dari jenis atom yang sama pada cincin itu. Contoh:
benzen mempunyai cincin 6-atom yang tersusun seluruhnya dari 6
atom C. (Bandingkan dengan heterosiklik.)
hormon
Merupakan protein kompleks dan tergolong protein globular; dihasilkan
oleh kelenjar endoktrin (kelenjar yang membuang sekresinya berupa
getah ke dalam darah); berperan dalam tubuh sebagai perangsang
untuk pengiriman pesan-pesan kepada organ tubuh tertentu ke seluruh

172
tubuh. Contoh hormon: tiroksin, adrenalin, insulin; dalam tumbuhan,
contoh hormon adalah auksin.
hp (lihat: daya kuda).
hukum
1. Pernyataan yang mengandung suatu keteraturan atau hubungan
tentang antar gejala pada berbagai kondisi.
2. Hubungan umum yang telah diuji atau diduga kuat mengandung
kaitan antara pernyataan matematis dan pernyataan logisnya.

Hukum Avogadro
“Gas apa saja bila volumnya sama pada suhu dan tekanan yang sama
akan memiliki jumlah molekul yang sama”. Sebagai akibat dari hukum
ini; jika gas-gas A, B, dan C memiliki jumlah molekul sama pada suhu
dan tekanan yang sama maka ketiga gas itu volumnya juga sama.

Hukum Boyle
“Gas pada suhu tetap (T), berlaku bahwa tekanan (P) dari gas itu
berbanding terbalik dengan volumnya (V)”.
Secara matematis dapat ditulis:
1
P , atau : PV  C dimana C adalah suatu tetapan.
V
Akibat dari hukum itu, setiap gas pada T tetap, berlaku:
P1V1 = P2V2 = P3V3 = C.
Hukum Boyle-Gay Lussac (lihat: Hukum Gas Ideal).
Hukum Charles
(Hukum Gay Lussac.)
“Gas pada tekanan (P) tetap, berlaku bahwa volum (V) dari gas itu
berbanding lurus dengan suhu (T)-nya”. Secara matematis dapat
ditulis:
V
V  T , atau :  C, dimana C adalah tetapan.
T
V1 V2 V3
Akibat dari hukum ini berlaku :   (pada P tetap).
T1 T2 T3
Catatan:
Jacques A.C. Charles merupakan orang yang pertamakali mengamati
perubahan volum gas pada berbagai suhu, namun kajian yang lebih

173
kuantitatif (teliti) dilakukan oleh Joseph L. Gay Lussac. Karenanya hukum
ini sering dinamakan Hukum Charles-Gay Lussac.

Hukum Charles-Gay Lussac (lihat: Hukum Charles).


Hukum Faraday
Hukum tentang hubungan antara kuantitas perubahan zat dengan
kuantitas energi listrik selama elektrolisis berlangsung; meliputi 2
hukum:
1. Hukum Pertama Faraday berbunyi bahwa “banyak zat yang
terbentuk di elektroda berbanding lurus dengan jumlah arus yang
diberikan”.
Secara matematis dapat dinyatakan:
MA x I x t
wA 
n A x 96500
wA = massa zat A (dalam gram).
MA = Ar atau Mr dari zat A (dalam g/mol)
I = kuat arus (dalam amper)
t = lama arus mengalir (detik)
nA = jumlah e yang terlibat dalam reaksi ½-redoks per mol zat A.
2. Hukum Kedua Faraday berbunyi bahwa “untuk jumlah arus listrik
yang sama maka banyaknya zat-zat yang terbentuk di elektroda
merupakan perbandingan mol-ekivalen antar zat itu”.
Secara matematis dapat dinyatakan:
mol A mol B mol C
w A : w B : w C  molek A : molek B : molek C  : :
nA nB nC
Keterangan:
nA = jumlah e yang terlibat dalam reaksi ½-redoks per mol zat A.

Hukum Gas Ideal


Hukum tentang hubungan kuantitas gas ideal pada berbagai keadaan
gas itu; merupakan hasil penggabungan hukum Boyle dan Hukum
Charles-Gay Lussac (sering dinamakan Hukum Boyle-Gay Lussac);
secara matematis dapat ditulis:
PV = nRT
Keterangan:
P = tekanan gas (atm); V = volum gas (L); T = suhu termodinamik gas
(K); n = mol gas; R = tetapan gas ideal.

174
Hukum Gas Nyata
Hukum ini memperhitungkan kenyataan volum individual partikel gas
dan antaraksi antar partikel gas. Ada beberapa persamaan matematis
tentang hukum ini, dan salah satu di antaranya adalah yang
dikemukakan oleh Van der Waals (disebut Persamaan Van der
Waals), yakni:
a n2
(P  2 )(V - bn)  nRT
V
Keterangan:
a dan b merupakan tetapan (koreksi) Van der Waals.

Hukum Gay Lussac (lihat: Hukum Charles).


Hukum Hess
“Kalor suatu reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir reaksi itu, dan tidak bergantung pada jalan dari reaksi
itu”. Dengan perkataan lain: “kalor reaksi yang menyertai suatu reaksi
merupakan penjumlahan kalor dari semua tahap reaksi yang
membentuk reaksi itu”. Hukum Hess merupakan bentuk lain dari
Hukum Kekekalan Energi. Perubahan zat A menjadi zat Z dapat dapat
berlangsung melalui 2 proses (jalan reaksi), dan besarnya kalor reaksi
(atau entalpi reaksi; Hr) dapat digambarkan ke dalam bentuk diagram
seperti berikut.

H1XH2YH3AHrZH4BH5CH6DH7

Berlaku:
Hr = H1 + H2 + H3 ; atau
Hr = H4 + H5 + H6 + H7.

Hukum Kecepatan Reaksi


(Hukum Laju Reaksi.)
“Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi
berpangkatkan bilangan order reaksinya”. Untuk persamaan reaksi:

175
a A + b B + c C  hasil reaksi,
maka persamaan kecepatan reaksi yang memenuhi hukum tersebut
ialah:
V = k [A]x [B]y [C]z ,
dimana V = kecepatan reaksi; k = tetapan kecepatan reaksi; x,
y, dan z adalah order reaksi masing-masing pereaksi.
Jika x = 2, y = 0, dan z = 1, dapat dinyatakan bahwa,
(1) x = 2 maka reaksi berorder kedua terhadap zat A; artinya:
konsentrasi A diperbesar 2x, kecepatan reaksi meningkat sebesar
(2)2 kali atau 4 kali untuk B dan C yang konsentrasinya tetap.
(2) y = 0 maka reaksi berorder ke-nol terhadap zat B; artinya:
konsentrasi B diperbesar berapa pun tidak akan mempengaruhi
kecepatan reaksi.
(3) z = 1 maka reaksi berorder kesatu terhadap zat C; artinya:
konsentrasi C diperbesar 2x, kecepatan reaksi meningkat sebesar
(2)1 kali atau 2 kali untuk A dan B yang konsentrasinya tetap.
Dengan demikian persamaan kecepatan reaksi di atas dapat
dinyatakan menjadi:
V = k [A]2[B]0[C]1 atau: V = k [A]2[C]
Bertolak dari persamaan ini, bila [B] dan [C] masing-masing diperbesar
2x sementara [A] dibuat tetap maka kecepatan reaksinya meningkat 2x
dari kecepatannya semula.
Hukum Kekekalan Massa
(Hukum Lavoisier.)
“Massa zat, sebelum reaksi dan setelah reaksi adalah sama”.

Hukum Kesetimbangan Kimia


“Untuk sistem reaksi kesetimbangan homogen pada suhu tertentu,
perbandingan antara suku hasil-reaksi dan suku pereaksi mempunyai
harga yang tetap”, dan harga ini disebut tetapan kesetimbangan
kimia. Suku hasil-reaksi merupakan hasil kali konsentrasi zat hasil-
reaksi berpangkat bilangan koefisiennya, demikian juga terhadap suku
pereaksi.
Untuk reaksi kesetimbangan homogen:
aA+ b B c C + d D,
maka tetapan kesetimbangan kimia sesuai dengan hukum tersebut
adalah:

176
[C]c [D]d
K
[A]a [B]b
Tetapan K ini berharga tetap pada suhu tetap; berubah suhu,
berubah pula harganya.
Hukum di atas dapat diterapkan pada sistem kesetimbangan
heterogen hanya zat berwujud padat dan zat cair murni tidak
diperhitungkan ke dalam perbandingan kedua suku reaksi.
Contohnya adalah seperti berikut. dan:
Sistem Kesetimbangan Heterogen: Tetapan Kesetimbangan:
[D]d
a A(aq) + b B(g) c C(s) + d D(aq) K
[A]a [B]b

Hukum Komposisi Tetap (lihat: Hukum Perbandingan Tetap).


Hukum Laju Reaksi (lihat: Hukum Kecepatan Reaksi).
Hukum Lavoisier (lihat: Hukum Kekekalan Massa).
Hukum Oktaf Newland
“Sifat atom unsur merupakan fungsi periodik dari massa atomnya”;
pernyataan ini dikemukakan oleh John A.R. Newland (1863-1866)
sebagai usaha pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan
sifat. Newland mendaftar unsur-unsur menurut kenaikan massa-
atomnya, dan menemukan bahwa sifat unsur ke-8 mirip dengan sifat
unsur ke-1, ke-9 mirip dengan ke-2, ke-10 mirip dengan ke-3, dan
seterusnya; atau terjadi pengulangan sifat setelah 7 unsur (seperti
oktaf nada musik).
[Hukum ini mengalami penyempurnaan di kemudian hari; lihat: hukum
periodik.]

Hukum Penggabungan Kimia


Hukum ini terdiri dari 3 hukum yang menjelaskan cara unsur-unsur
bergabung membentuk senyawa, yaitu:
[1] Hukum Perbandingan Tetap (atau Hukum Komposisi Tetap,
atau disebut Hukum Proust.
[2] Hukum Perbandingan Ganda; (disebut Hukum Perbandingan
Dalton).
[3] Hukum Perbandingan Silang.

177
(Hukum ketiga ini diturunkan dari 2 hukum pertama.)
Hukum Perbandingan Dalton (lihat: Hukum Perbandingan Ganda).
Hukum Perbandingan Ganda
(Hukum Dalton.)
Hukum ini dinyatakan oleh John Dalton (1800); berbunyi: “bila 2 jenis
unsur bergabung dengan membentuk lebih dari 1 jenis senyawa, maka
unsur ke-1 yang bereaksi dengan unsur ke-2 bermassa sama pada
semua senyawa, perbandingan massanya merupakan bilangan bulat
sederhana”.
Contoh: Unsur N dan unsur O dapat membentuk 5 jenis senyawa dengan
komposisi unsur tiap senyawa sebagai berikut.
Senyawa: Komposisi (% massa) Perbandingan Massa N dan O
Senyawa ke-1 N (63,64); O (36,36) N : O = 63,64 : 36,36 = 7 : 4
Senyawa ke-2 N (46,67); O (53,33) N : O = 46,67 : 53,33 = 7 : 8
Senyawa ke-3 N (36,84); O (63,16) N : O = 36,84 : 63,16 = 7 : 12
Senyawa ke-4 N (30,43); O (69,57) N : O = 30,43 : 69,57 = 7 : 16
Senyawa ke-4 N (25,93); O (74,07) N : O = 25,93 : 74,07 = 7 : 20
Diperoleh perbandingan antar massa unsur N yang bereaksi dengan unsur O
(bermassa sama) adalah:
N1 : N2 : N3 : N4 : N5 = 4 : 8 : 12 : 16 : 20 = 1 : 2: 3 : 4 : 5.
(merupakan bilangan bulat sederhana)
Hukum Perbandingan Silang
“Jika 2 jenis unsur masing-masing berkombinasi dengan unsur ke-3,
maka kedua unsur tersebut akan saling berkombinasi menurut
perbandingan yang relatif sama seperti keduanya berkombinasi
dengan unsur ke-3”. Sebagai contoh adalah H dan O, masing-masing
berkombinasi dengan C membentuk senyawa dengan perbandingan
massa seperti berikut:
Kombinasi dari: Senyawa: Perbandingan Massa:
C dan H Senyawa-1 C : H = 12 : 4
C dan O Senyawa-2 C : O = 12 : 32
Sesuai dengan hukum tersebut maka H dan O berkombinasi dengan
perbandingan 4 : 32 (atau 2 : 16). Ketiga senyawa yang terlibat adalah
CH4, CO2, dan H2O. Hukum di atas tersirat gagasan bahwa unsur-
unsur tersebut mempunyai berat-kombinasi atau berat-kesetaraan.
Oleh karena itu, hukum ini sering dinamai Hukum Perbandingan
Setara.

178
Hukum Perbandingan Setara (lihat: Hukum Perbandingan Silang).
Hukum Perbandingan Tetap
(Hukum Kombinasi Tetap; Hukum Proust.)
Hukum ini dinyatakan oleh J.L. Proust pada tahun 1799 bahwa
“senyawa kimia dibentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan
massa yang tertentu dan tetap”. Berikut dicontohkan perbandingan
antar massa unsur dalam senyawanya.
Senyawa: Perbandingan Massa:
H2 O H : O = 2 : 16 = 1 : 8
H2 O 2 H : O = 2 : 32 = 1 : 16
CO H : O = 12 : 16 = 3 : 4
CO2 H : O = 12 : 32 = 3 : 8
Menurut hukum ini Proust berlaku:
(1) 1 gram H tepat bereaksi dengan 8 gram O membentuk
9 gram H2O.
(2) 44 gram CO2 tepat dapat dibentuk dari 12 gram C dan
32 gram O.
Sebagai akibat dari hukumini, jika 6 gram C direaksikan 20 gram O,
maka akan terbentuk 22 gram CO2 dengan sisa 4 gram O.
Hukum Periodik
“Sifat atom unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya”.
Berdasar hukum inilah dihasilkan Tabel Periodik Unsur yang mampu
memberikan informasi singkat dan berguna untuk meramalkan sifat
kelompok unsur, sifat periodik unsur serta sifat senyawanya secara
umum.

Hukum Proust (lihat: Hukum Perbandingan Setara).


Hukum Raoult
“Tekanan uap suatu larutan (P) sama dengan hasilkali antara fraksi-
mol pelarut (xA) dan tekanan uap pelarut murninya (P0)”. Pernyataan
matematisnya adalah:
P = xA.P0
Akibat dari hukum ini adalah tekanan uap larutan (P) akan
selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murninya (P0)
oleh adanya zat terlarut yang tidak menguap.
Bila xB = faraksi-mol zat terlarut, maka xA = (1 – xB); diperoleh:

179
P = (1–xB).P0.
Dengan demikian melalui hubungan ini dapat diperkirakan besarnya
penurunan tekanan uap (P) pelarut oleh adanya zat terlarut yang
tidak menguap menurut hubungan:
P0 – P = xB.P0 atau P = xB.P0

Hukum Termodinamika
Hukum ini meliputi 3 hukum yang menghubungkan antara panas (q),
kerja (w), dan bentuk energi lain seperti energi dalam (E) dan panas
dalam (H).
[1] Hukum Pertama Termodinamika
“Perubahan energi dalam sistem setara dengan jumlah dari panas
yang diserap sistem dari lingkungan dan kerja yang dilakukan
sistem terhadap lingkungannya”. Atau:
E = q + w
Hubungan yang diturunkan dari pernyataan di atas sesuai dengan
arah panas dan kerja. Catatan singkat berikut dapat diterapkan
untuk menurunkan hubungan yang serupa sesuai dengan sifat
panas dan kerja terhadap sistem/lingkungan.
Besaran Tanda Arti
+ Panas diserap sistem dari lingkungan
q
– Panas diberikan sistem kepada lingkungan
+ Kerja dilakukan pada sistem oleh lingkungan
w
– Kerja dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan

E + Energi dalam sistem bertambah


(E2 – E1) – Energi dalam sistem berkurang

Reaksi kimia pada umumnya dilangsungkan pada tekanan tetap,


dan kerja yang terlibat adalah kerja karena pengembangan volum
(ekspansi) gas atau kerja karena pengerutan (kompresi) volum gas.
Terhadap sistem reaksi pada tekanan tetap dan melibatkan gas,
persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai
E = H – (PV), atau: E = H – nRT
Untuk sistem reaksi, C2H5OH(l) + 3 O2(g)  2 CO2(g) + 2 H2O(l)
terjadi pengerutan volum sistem dan sistem kehilangan energi-
dalam sebesar (2–3)RT.

180
Hukum pertama ini telah memperlihatkan perubahan bentuk energi,
atau pada dasarnya sebagai bentuk lain dari Hukum Kekekalan
Energi.
[2] Hukum KeduaTermodinamika
“Panas tidak dengan sendirinya mengalir dari benda dingin ke
benda lebih panas tanpa adanya pengaruh dari luar” atau dengan
kata lain: “tidak akan ada aliran panas yang timbul sendiri secara
spontan untuk mengatasi turunnya suhu”.
[Hukum ini telah memberikan pembatasan yang berhubungan dengan
perubahan panas menjadi kerja dan menunjukkan arah perubahan
proses; salah satu kegunaan hukum kedua adalah dengan munculnya
konsep entropi.]
[3] Hukum Ketiga Termodinamika
“Entropi suatu zat murni atau kristal sempurna dapat dianggap nol
pada suhu 0 mutlak”.
[Hukum ini memungkinkan untuk menghitung entropi setiap zat pada
berbagai suhu.]

hydrargyrum (lihat: raksa).




181
182
I
I (lihat: iodium; arus listrik).
-ida
Akhiran yang ditambahkan pada nama unsur bukan-logam yang terikat
pada unsur lain yang lebih elektropositif. Contoh: NaCl (natrium
klorida); NaH (natrium hidrida); HCl (hidrogen klorida).

ikatan dipol-dipol
Ikatan antar molekul polar melalui orientasi ujung-molekul bermuatan
yang membentuk susunan dengan ujung-molekul berlawanan muatan
saling-mengarah satu dengan lainnya (sebagai akibat gaya-tarik antar
muatan yang berbeda).

ikatan dipol-dipol imbasan


Ikatan yang terjadi antara molekul polar dan “molekul lain yang dapat
terpolarkan (molekul polarizabel)”. Molekul polarizabel baru bersifat
dipol (disebut dipol-imbasan) pada jarak sangat berdekatan (< 10-9 m)
dengan molekul polar. Molekul HCl dapat mengimbaskan dipolnya
pada molekul CH4 pada jarak 3,0 x 10 -10 m dengan energi ikatannya
sebesar 1 kJ.mol-1. Lihat juga: ikatan Van der Waals.

ikatan dipol sesaat-dipol sesaat (lihat: ikatan dispersi).


ikatan dispersi
(gaya London; ikatan dipol sesaat-dipol sesaat.)
Ikatan antar molekul yang memiliki dipol-imbasan. Dipol-imbasan
terjadi pada molekul berawan elektron besar; molekul seperti ini
getaran dan pergerakan elektron dapat menyebabkan pergeseran
awan sehingga dalam molekul terjadi dipol (disebut dipol-sesaat);
molekul berdipol-sesaat ini dapat mengimbaskan dipolnya pada
molekul tetangganya dan membuat molekul ini memiliki juga dipol-
sesaat. Akibatnya, antar molekul berinteraksi atau berdispersi. Atas
dasar ini dikenal ikatan dispersi yang populer dengan sebutan gaya
London, atau disebut juga ikatan dipol sesaat-dipol sesaat. Lihat
juga: gaya Van der Waals.

ikatan elektrovalen (lihat: ikatan ion).


ikatan hidrogen

183
Ikatatan yang terbentuk antara atom H pada molekul polar dan atom
berkeelektronegatifan tinggi pada molekul polar. Ikatan hidrogen dapat
terjadi dalam-molekul polar itu sendiri (disebut ikatan hidrogen
intramolekul), atau dapat juga terjadi antar molekul polar (disebut
ikatan hidrogen intermolekul).
HHHHFFHHOHOHNHNOHNHHHHHHH

O
NO
O
OH O
C
CO

[Ikatan hidrogen lebih lemah dariO Hikatan kovalen; biasanya


digambarkan dengan garis putus-putus; ikatan hidrogen intermolekul
menyebabkan titik didih zat cair menjadi Hlebih tinggi.]

ikatan hidrogen intermolekul (lihat: ikatan hidrogen).


ikatan hidrogen intramolekul (lihat: ikatan hidrogen).
ikatan ion
(ikatan elektrovalen.)
1. Ikatan yang terbentuk antara atom berelektropositif tinggi dan
atom berafinitas elektron tinggi, atau
2. Ikatan yang terbentuk antara ion positif (atom yang mudah
melepaskan elektron) dan ion negatif (atom yang mudah mengikat
elektron).
..
2 Li . + O : Li+ : O : Li+ Ditulis: Li22+O2-; disingkat: Li2O
.. ..
Atom elektropositif tinggi, Li (melepaskan 1e) dan atom afinitas elektron tinggi, O
Ikatan ion umumnya mudah terbentuk dari unsur golongan IA (kecuali
H) dan IIA dengan unsur lain seperti golongan VIIA dan VIA pada Tabel

184
Periodik Unsur; ikatan ion menghasilkan ion-ion yang membangun
jenis senyawa yang disebut senyawa ion. Lihat juga: senyawa ion.

ikatan kimia
Ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara antara
lain:
1. Serah-terima elektron antara atom elektropositif tinggi (mudah
melepaskan elektron) dan atom afinitas elektron tinggi (mudah
mengikat elektron); lihat: ikatan ion.
2. Saling-memiliki pasangan elektron ikatan yang berasal
sumbangan dari kedua atom atau dari salah satu atom; lihat: ikatan
kovalen.
3. Ikatan antara atom H dan atom elektronegatif tinggi di dalam
molekul kovalen atau antar molekul kovalen; lihat: ikatan hidrogen.
4. Pembentukan awan elektron-valensi antar atom elektropositif
tinggi; lihat: ikatan logam.

ikatan koordinasi (lihat: ikatan kovalen koordinat).


ikatan kovalen
Ikatan kimia yang terjadi karena pemilikan bersama pasangan elektron
ikatan yang merupakan sumbangan dari kedua atom atau salah satu
atom yang berikatan; dasar pembentukan adalah “kecenderungan
atom untuk mempunyai elektron-valensi stabil” seperti elektron-valensi
gas mulia terdekat. Contoh pembentukan ikatan kovalen:
Jenis atom:HCNOClElektron-valensi14567......Struktur
.C.:N.O:.Cl:...... Lewis:H.

1 pasang-elektron ikatan 3 pasang-elektron ikatan


H............H:HO::O:NN:H:Cl:H:C:HO::C::O............H
..
..
..

2 pasang-elektron ikatan
Setiap atom telah memiliki konfigurasi 8 (konfigurasi oktet) kecuali
atom H (konfigurasi duplet) dalam molekul kovalennya, berturut-turut
sebagai H2 (H–H); O2 (O=O); N2 (NN); HCl (H–Cl); CH4; CO2
(O=C=O). Pada contoh ini kedua atom memberikan sumbangan

185
jumlah atom yang sama dalam membentuk masing-masing pasangan
elekton ikatannya.
Berdasarkan jumlah pasangan elektron ikatan dan asal elektron, ikatan
ini dapat dibedakan menjadi: (1) ikatan kovalen tunggal, (2) ikatan
kovalen rangkap-2, (3) ikatan kovalen rangkap-3, dan (4) ikatan
kovalen koordinat. Sementara, berdasarkan pada pergeseran
kedudukan pasangan elektron ikatan, ikatan kovalen dapat pula
dibedakan menjadi (1) ikatan kovalen polar, dan (2) ikatan kovalen
nonpolar.

ikatan kovalen koordinat


Ikatan kovalen dimana sepasang atau lebih elektron-ikatannya berasal
dari sumbangan salah satu atom. Contoh: molekul CO, dan molekul
SO2.
....C.+O ::CO:ditulis: :CO:; disingkat: CO...
....
..
3 pasang elektron ikatan ini terdiri atas 2 pasang (hasil
sumbangan kedua atom), dan 1 pasang (sumbangan
dari atom O sebagai ikatan kovalen koordinat).

ikatan kovalen nonpolar


Ikatan kovalen yang tidak disertai terjadinya pergeseran kedudukan
pada pasangan elektron-ikatannya; cirinya adalah kedua atom
pembentuk ikatan berjenis sama, atau jika kedua atom itu memiliki
keelektronegatifan hampir sama. Contohnya adalah H–H (H2), O=O,
NN, dan Br–Cl.
[Senyawa yang dibangun dari molekul-molekul nonpolar disebut senyawa
nonpolar.]

ikatan kovalen polar


Ikatan kovalen yang disertai terjadinya pergeseran kedudukan
pasangan elektron ikatan; sebagai cirinya adalah kedua atom
pembentuk ikatan berbeda baik jenis atom maupun
keelektronegatifannya. Misalnya dijumpai pada molekul heteroatom
seperti H–F, H–Cl, H–Br, H–I. Juga dijumpai dalam molekul-molekul air
(H–O–H), asam sulfida (H–S–H), dan lain-lain. Molekul yang bersifat
pular disebut molekul polar, dan senyawanya disebut senyawa
polar. Lihat: molekul polar.
....+–H:Cl:H:Cl:HCl.... (1)
(2)(3)

186
Molekul H–Cl terbentuk dari atom H dan atom Cl (bentuk-1);
keelektronegatifan Cl > H sehingga pasangan elektron ikatan lebih
tertarik dan bergeser ke atom Cl (bentuk-2); akibatnya daerah H lebih
positif (+) dan daerah Cl lebih negatif (–). Dengan kata lain, molekul
HCl bersifat dipol atau bersifat polar.
Hal yang sama juga terjadi pada ikatan H–O; OH+ H
karena molekul H2O berikatan bengkok (lihat: –

bentuk molekul) maka secara keseluruhan molekul


H2O bersifat polar.

ikatan kovalen rangkap-2


Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 2 pasang elektron-ikatan
antar 2 atomnya; masing-masing atom memberikan 2e untuk
membentuk 2 pasang elektron-ikatan untuk dimiliki bersama. Contoh
ikatan kovalen rangkap-2 dijumpai pada molekul O2, CO2, C2H4, dan
lain-lain. Lihat juga: ikatan kovalen.

ikatan kovalen rangkap-3


Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 3 pasang elektron-ikatan
antar 2 atomnya; masing-masing atom memberikan 3e untuk
membentuk 3 pasang elektron-ikatan untuk dimiliki bersama. Contoh
ikatan kovalen rangkap-3 dijumpai pada molekul N2, HCN, C2H2, dan
lain-lain. (Lihat juga: ikatan kovalen.)

ikatan kovalen tunggal


Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1 pasang elektron-ikatan
antar 2 atomnya; masing-masing atom memberikan 1e untuk
membentuk 1 pasang elektron-ikatan untuk dimiliki bersama. Contoh
ikatan kovalen rangkap-3 dijumpai pada molekul H 2, CH4, C2H6, HCN,
dan lain-lain. (Lihat juga: ikatan kovalen.)

ikatan logam
Ikatan antar atom logam di dalam logam seperti logam besi, logam
seng, logam tembaga; ikatan antar atom dimana antar inti positifnya
direkat oleh awan (lautan) elektron negatif yang mengelilinginya. Atom-
atom logam menjadi ion positif karena elektron valensinya melebur
membentuk awan elektron yang mengelilingi ion positif.

+ + + + + + + + awan elektron
+ + + + + + +

+ + + + + + + + ion positif

ikatan dalam logam


187
ikatan peptida
Ikatan kimia yang terbentuk pada penggabungan 2 molekul atau lebih
asam amino; ikatan antara gugus karboksil (-COOH) dari asam amino
dan gugus amino (-NH2) dari asam amino lainnya.
OOOOH2N-CH2-C–OH+H2N-CH2-C–OHH2N-CH2-C–NH-CH2-C–OH+ H2O

ikatan peptida

ikatan rangkap-2
Ikatan yang dituliskan sebagai 2 penggal garis () pada penulisan
rumus struktur atom suatu senyawa.
Catatan:
- Pada senyawa ion, ikatan ini sebagai pelepasan/pengikatan 2 elektron.
- Pada senyawa kovalen, ikatan ini sebagai 2 pasang elektron ikatan.

ikatan tunggal
Ikatan yang dituliskan sebagai 1 penggal garis (–) pada penulisan
rumus struktur atom suatu senyawa.
Catatan:
- Pada senyawa ion, ikatan ini sebagai pelepasan/pengikatan 1 elektron.
- Pada senyawa kovalen, ikatan ini sebagai 1 pasang elektron ikatan.

ikatan Van der Waals (lihat: gaya Van der Waals).


ileu (lihat: asam amino esensial).
ilmenit
Mineral berwarna hitam; merupakan bijih logam sebagai campuran
dari oksida besi dan oksida titan dengan rumus kimia FeO.TiO 2;
digunakan sebagai sumber unsur titan.
ilmiah
1. Menunjuk pada sifat suatu pengetahuan, sikap, atau prilaku.
2. Berhubungan dengan atau penerapan metoda atau prinsip yang
berlaku dalam ilmu pengetahuan.

Ilmu
(Ilmu Pengetahuan; Pengetahuan Ilmiah.)
1. Jenis pengetahuan yang tergolong logika.

188
2. Pengetahuan yang berhubungan dengan gejala alam dalam
jangkauan indera dan pikiran manusia.
3. Pengetahuan yang dapat diuji, dikaji, atau dipelajari.
4. Pengetahuan yang mempunyai ciri antara lain universal, logis,
sistematis, obyektif dan dapat diuji, serta bersifat tentatif (dapat
gugur oleh pernyataan/pengetahuan yang lebih andal).

Ilmu Kimia (lihat: Kimia).


Ilmu Pengetahuan (lihat: Ilmu).
Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA; Sains.)
Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan atau yang membahas
tentang gejala alam semesta. Istilah IPA berasal dari istilah Natural
Science (disingkat: Science). Cabang IPA meliputi Fisika, Astronomi,
Biologi, Kimia, dan Geologi.

imida
Senyawa organik yang mengandung gugus imido, –CO.NH.CO–. Lihat
juga: Lampiran Q; Lampiran R).

imido (lihat: imida).


imina
Senyawa organik yang mengandung gugus imino, >C=NH; (lihat juga:
Lampiran Q; Lampiran R).

imino (lihat: imina).


In (lihat: indium).
inden
Senyawa organik lingkar yang rumus molekul
rumus C9H8; zat cair tak-berwarna dan mudah
terbakar; diperoleh dari pengolahan fraksi
minyak bumi dan ter batubara. Digunakan pada
industri resin sintetis. T.l. –350C; t.d. 1820C; d HH
1,01.

indigo

189
Senyawa organik dengan rumus kimia C16H12N2O2; tidak larut dalam
air; diperoleh dari tanaman indigofera tetapi kini telah digantikan oleh
indigo buatan; digunakan sebagai zat celup pemberi warna biru. T.l.
390-3920C.
O
C
CH
N N
H
C
indigo
C O
indikator
Zat yang dapat digunakan untuk menunjukkan sifat atau keberadaan
suatu zat melalui perubahan warnanya yang khas; dapat berasal dari
bahan alami (disebut indikator bahan alam), dan berupa buatan
(indikator sintetis). Contoh indikator: amilum (dapat menunjukkan
adanya iodium oleh terbentuknya warna biru); lakmus, dan universal
(dapat menunjukkan sifat asam atau basa dari suatu larutan);
fenolftalein (dapat menunjukkan titik akhir titrasi asam-basa). Lihat:
Lampiran II.

indikator asam-basa
1. Indikator yang dapat menunjukkan sifat atau derajat keasaman/
kebasaan suatu senyawa. Contoh: lakmus, universal, fenolftalein,
metil-merah, metil-jingga, dst.
2. Indikator yang dapat menunjukkan titik akhir reaksi pada reaksi
asam-basa; biasanya dipilih indikator yang memiliki perubahan
warnanya tepat pada pH titik akhir reaksi. Contoh: brom timol hijau,
fenolftalein, metil-merah, metil-jingga. Lihat: Lampiran II.
indium
Simbol: In; Z 49; Ar 114,82; t.l. 156,610C; t.d. 20800C; d 7,31
(200C); BO +1; +2, +3; ditemukan oleh Reich dan Rechter pada
tahun 1808.
Unsur logam berwarna putih-keperakan mengkilap dan sangat lunak.
Di alam terutama sering ditemukan dalam bijih seng, dan dalam bijih-
bijih besi, timbal dan bijih tembaga. Digunakan sebagai komponen
paduan logam bertitik leleh rendah (paduan antara 24% indium dan
76% galium berwujud cair pada suhu kamar); komponen paduan
untuk transistor germanium, rektifir, dan fotokonduktor; dan untuk

190
pembuatan cermin (sebaik cermin perak bahkan bersifat tahan
korosi).

indol
Senyawa organik dengan rumus molekul C 8H7N;
padatan berwarna putih sampai kekuningan,
berupa kristal atau kepingan; diperoleh dari ter
batubara. Digunakan dalam bidang medis dan N
untuk parfum. T.l. 52,50C; t.d. 2540C. H
inex (Lihat: amfetamin.)
inert
Menunjukkan/berarti suatu bahan atau zat bersifat tidak reaktif.

inframerah (lihat: sinar inframerah).


infrasonik
Gelombang dengan frekuensi di bawah frekuensi dengar; kira-kira di
bawah 20 Hz.

infrasuara
Vibrasi atau getar benda dengan frekuensi di bawah frekuensi dengar;
kira-kira di bawah 20 Hz.

inhibitor (lihat: katalis).


inkandesen
Emisi (pancaran) berupa cahaya tampak dari benda panas (benda
pijar). Lihat juga: luminesen.)
insektisida
Bahan atau zat yang digunakan untuk membunuh serangga (terutama
yang mengganggu atau merusak tanaman); ada yang berasal dari
tanaman (misal nikotin), ada yang berupa senyawa anorganik (misal
arsenat, seng fosfida), berupa senyawa organoklor, misalnya DDT,
lindan, dieldrin, aldrin, endrin); dan ada yang berupa senyawa
organofosfor seperti parathion, malathion, fention, diazinon,. Daya
kerja (berantas) insektisida dapat dibedakan sebagai umpan (dimakan
oleh serangga) misal arsenat; obat kontak (mengenai tubuh serangga)
misal DDT, propoksur (baygon), diazinon, karbaril; obat sistemik (obat
masuk dan meresap ke tubuh tanaman, dan serangga akan mati bila
menusuk/menghisapnya) misal lindan, klordan, diklorfos, warfarin.

191
insulin
Hormon berupa protein kompleks yang tergolong protein globular;
terbentuk di dalam pankreas; berperan untuk membantu metabolisme
karbohidrat (mengendalikan kadar gula dalam darah). Kekurangan
insulin dapat menyebabkan diabetis mellitus (penyakit diabet).

intan
Alotrop karbon yang terdapat di alam;
padatan kristal berstruktur kovalen dengan 1,56 Å
kekerasan amat tinggi; bila murni bersifat
transparan, berindeks bias tinggi dan
berdaya dipersif; bila tidak murni, intan
berwarna. Digunakan sebagai alat
pengebor dan pemotong di samping untuk
permata dan perhiasan. struktur intan
intermediat (lihat: zat antara).
inti atom (lihat: atom).
inulin
Senyawa karbohidrat berupa polisakarida fruktosa dengan rumus
kimia (C6H10O5)n; ditemukan dalam umbi dahlia; digunakan untuk
pembuatan bahan makanan bagi penderita diabetes.

inversi
Perubahan pada suatu senyawa dari isomer aktif-optis yang satu ke
isomer aktif-optis lainnya. Lihat: sukrosa.
invertase
Enzim yang ditemukan dalam tumbuhan atau mikroorganisme
terutama dalam ragi; berperan khusus untuk menghidrolisis sukrosa
menjadi dekstrosa dan levulosa. Invertase juga disebut invertin,
sukrase, atau sakarase.
invertin (lihat: invertase).
invertosa (lihat: sukrosa).
iodat
Garam yang mengadung ion iodat, IO3–.
iodin
(iod; iodium.)

192
Simbol: I; Z 53; Ar 126,9045; t.l. 113,50C; t.d. 184,350C; d (gas:
11,27 g/L; padat: 4,93 pada 200C); BO -1; +1; +3; +5; +7;
ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.
Unsur nonlogam dan tergolong unsur halogen; padatan mengkilap
berwarna hitam-kebiruan, dapat menguap pada suhu kamar
membentuk uap berwarna ungu dengan bau tidak enak dan perih; larut
baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 membentuk larutan berwarna ungu
indah; larut sedikit sekali dalam air tetapi larut baik dalam larutan KI;
kurang reaktif dibandingkan dengan halogen lainnya. Di alam
ditemukan dalam air laut (air asin), garam Chili, dan lain-lain; dikenal
ada 23 isotop tetapi yang stabil di alam hanya isotop I-127; isotop I-
131 (umur-parohnya 8 hari) digunakan dalam pengobatan kelenjar
tiroid. Tubuh yang kekurangan unsur iodin dapat mengakibatkan
penyakit gondok dan dapat menurunkan inteligensi (biasanya
dikonsumsi oleh tubuh lewat garam-dapur yang diperkaya iodin).
Kegunaannya selain dalam bidang medis adalah dalam radiologi,
untuk industri kimia, dalam fotografi (berupa KI), dan dalam analisa
kimia. Uap iodin dapat menyebabkan iritasi pada mata dan selaput
lendir. Di udara, iodin tidak boleh melebihi 10-3 mg per liter.
iodium (lihat: iodin).
iodium tinktur (lihat: tinktur).
iodoform
(triiodometana.)
Senyawa dengan rumus molekul CHI3; serbuk kristal berwarna kuning
agak kehijauan dengan bau khas; dibuat dengan memanaskan aseton
dan larutan iodin alkalis; digunakan sebagai antiseptik (penangkal
infeksi) dan anastetik (mati rasa). Uapnya dapat melumpuhkan syaraf
pembau bila tercium lama. T.l. 1230C; t.d. 2180C; d 4,008 (200C).
ion
Partikel bermuatan listrik; meliputi:
1. Ion positif (disebut kation), contoh: Na+, Ca+2, Fe+3, NH4+.
2. Ion negatif (disebut anion), contoh: Cl–, S–2. SO4–2 , PO4–3.
ion amfolit (lihat: zwitterion).
ion amonium
Ion monovalen dengan rumus kimia NH4+ yang terkandung dalam
padatan atau larutan garam-garam amonium, dalam autoionisasi
amoniak cair, dalam larutan amonium hidroksida, atau dari hasil
protonasi NH3. Contoh garam amonium: NH4Cl (amonium klorida)
mengandung ion amonium, NH4+ dan ion klorida, Cl–.

193
ion fosfonium
Ion monovalen dengan rumus kimia PH 4+ yang terkandung dalam
garam fosfonium, atau dapat dihasilkan dari protonasi PH3.
[Ion fosfonium mirip dengan ion amonium.]
ion hidrogen
Inti atom hidrogen yang bermuatan positif; sebuah proton. Asam-asam
dicirikan oleh kemampuannya membebaskan ion hidrogen bila terlarut
dalam air. Simbol: H+.
ion hidroksonium (lihat: ion oksonium).
ion karbonium
Ion organik yang bermuatan positif pada atom karbonnya; elektrofil
yang sebuah atom karbonnya hanya mengandung 6 elektron ikatan.
Contoh: H3C+, CH3CH2+, R3C+.
ion kompleks (lihat: senyawa kompleks).
ion negatif (lihat: ion).
ion nitronium
Ion bermuatan positif dengan rumus kimia NO2+; O N O
bersifat menyerang daerah molekul yang memiliki 
rapat-elektron tinggi; berasal dari HNO3 pekat (basa)
dalam H2SO4 pekat (asam).
ion nitrosonium
Ion bermuatan positif dengan rumus kimia NO+; N O
bersifat menyerang daerah molekul yang rapat-
elektron tinggi; berasal dari garam nitrit dalam asam
kuat pekat.

ion oksonium
Ion positif dengan rumus R3O+ dimana R dapat berupa atom hidrogen
atau gugus organik. Ion oksonium paling sederhana adalah H 3O+ (ion
hidroksonium).

ion onium
Ion positif yang terbentuk dari penambahan (adisi) sebuah molekul
netral oleh sebuah proton, seperti pada pembentukan ion
hidroksonium, ion fosfonium, atau ion oksonium.

ion positif (lihat: ion).

194
ion pusat (lihat: senyawa kompleks).
ionisasi
1. Peristiwa atau proses pembentukan ion dari atom atau molekul
netral. Dapat terjadi karena sifat kimia (kecenderungan) pertikel itu
sendiri.
Na  Na+ + e (disebut oksidasi)
Cl2 + 2e  2 Cl –
(disebut reduksi)
Dapat pula terjadi misalnya, karena suatu perlakuan (pada
tegangan tinggi), partikel berubah menjadi ion disertai
penghamburan partikel sinar atau foton (disebut fotoionisasi).
Dalam hal lain karena suatu perlakuan, dapat terjadi pembelahan
mole-kul menjadi 2 jenis ion berlawanan muatan (pembelahan
heterolitik).
2. Peristiwa atau proses menjadikan suatu zat pecah, dan berada
sebagai ion-ionnya. Biasanya terjadi pada proses pelarutan
senyawa ion atau senyawa polar.
NaCl(s)  Na+(aq) + Cl–(aq)
H2SO4(l)  2 H+(aq) + SO4–2(aq)
Lihat juga: autoionisasi.
ionisasi pertama
Tahap pertama dari ionisasi senyawa polivalen dalam larutannya
(biasanya ditujukan pada asam dan basa polivalen).
H2SO4(l)  H+(aq) + HSO4–(aq) (ionisasi pertama)
+ –2
HSO4 (aq) H (aq) + SO4 (aq)

(ionisasi kedua)

ionisasi kedua (lihat: ionisasi pertama).


ionosfer (lihat: atmosfer bumi).
IPA (lihat: Ilmu Pengetahuan Alam).
Ir (lihat: iridium).
IR (lihat: sinar infra-merah).
IR-dekat (lihat: sinar infra-merah).

195
IR-jauh (lihat: sinar infra-merah).
iradiasi
Penyinaran atau pencahayaan; biasanya dengan tujuan agar terjadi
perubahan pada suatu obyek/target sebagai hasil tumbukan partikel
atau foton dari cahaya tersebut.

ireversibel (lihat: proses reversibel).


iridium
Simbol: Ir; Z 77; Ar 192,22; t.l. 24100C; t.d. 41300C; d 22,42 (170C);
BO +3, +4; ditemukan oleh Tennant pada tahun 1803.
Unsur bersifat logam; termasuk keluarga Pt, berwarna putih mirip Pt
tetapi agak sedikit kekuningan, mengkilap, sangat keras, tahan karat,
dan tidak bereaksi dengan asam maupun aqua-regia tetapi bereaksi
dengan lelehan garam (misalnya dengan NaCl cair atau NaCN cair).
Iridium di alam terdapat bersama-sama dengan logam Pt dan logam
segolongannya. Logam mahal ini memiliki kegunaan antara lain untuk
bahan rangka kendaraan, untuk pembuatan cawan dan peralatan
tahan suhu tinggi, penghubung listrik, paduannya dengan osmium
untuk mata pulpen dan jarum kompas.

isobar
Dua atau lebih isotop yang mempunyai nomor atom beda tetapi nomor
massa sama. Contoh isobar:
40 40 105 105
(a) 18 Ar, dan 19 K; (b) 46 Pd, dan 47 Ag.
isobutil (lihat: Lampiran R).
isodiafer
Nuklida-nuklida yang memiliki kesamaan dalam hal perbedaan antara
jumlah total netron (n) dan jumlah total proton (p)-nya.
190 196
Contoh : 78 Pt dan 76 Os (perbedaan jumlah n dan jumlah p sama, yakni 34).
isoelektronik
Menunjukkan bahwa suatu atom, molekul, ion, atau radikal
mempunyai jumlah elekton yang sama. Contoh: Cl-, K+, dan S-2 ; atau
Mg+2 dan O-2.
.. – .. –2 ..

196
: Cl : dan : S : K : Cl :
.. .. ..
2e.8e.8e 2e.8e.8e 2e.8e.8e 2e.8e.8e

isokhor
Suatu kurva atau persamaan yang menghubungkan besaran-besaran
yang diukur pada volum sama.

isolator
Bahan yang mempunyai sifat tidak menghantarkan arus listrik atau
panas.

isoleusin (lihat: asam amino esensial).


isomer (lihat: isomeri).
isomerase
Kelompok enzim yang mengkatalis pengubahan struktur intramolekul
atau reaksi isomerisasi. Contoh enzim ini adalah fosfo-heksosa
isomerase yang mengkatalis pengubahan glukosa-6-fosfat menjadi
fruktosa-6-fosfat; atau fosfotriosa isomerase mengkatalis pengubahan
fosfo-gliseraldehid menjadi fosfo-dihidroksiketon
isomeri
Peristiwa terjadinya 2 atau lebih senyawa kimia (umumnya senyawa
organik) yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus struktur (atau
kedudukan atom-atom) dalam molekulnya berbeda. Senyawa seperti
ini disebut isomer. Isomeri dapat dibedakan sebagai isomeri
struktur, isomeri gugus fungsi, isomeri ruang (stereoisomer).

isomeri geometrik
(isomeri sis-trans.)
Tipe isomeri ruang dimana 2 senyawa berbeda dalam hal kedudukan
relatif 2 gugus terikat di sekitar ikatan rangkapnya. Sebagai contoh
adalah asam fumarat dan asam maleat; pada asam fumarat, kedua
gugusnya yakni gugus –COOH dan gugus –H terletak pada sisi ikatan
rangkap yang sama (disebut bentuk sis-); sementara pada asam
maleat, kedua gugus tersebut terletak pada sisi ikatan rangkap yang
berlawanan (disebut bentuk tans-). Isomer geometris disebut juga
isomer sis-trans. Contoh lainnya adalah senyawa 1,2-dikloroetena.
H

197
HC
sis- trans-
CCOOHdikloroetana(t.d. dikloroetana(t.d.
600C) 480C)

COOHH

HOOCC
CCOOH

HCl

H
C
CCl
HCl

H
C
CH

Cl

isomeri gugus fungsi


Tipe isomeri dimana 2 senyawa atau lebih memiliki perbedaan dalam
hal gugus fungsi yang dimilikinya. Contoh: alkohol dan eter, asam
karboksilat dan ester, dsb.
Rumus kimia: C3H6O2Rumus kimia: C2H6OOOC2H5–O–HCH3–O–CH3C2H5–C–
OHCH3–C–CH3etanoldimetil-eterasam propanoatmetil-asetat

isomeri optik
Tipe isomeri ruang dimana 2 senyawa atau lebih berbeda dalam hal
struktur senyawa satu merupakan bayangan cermin dari struktur
senyawa lainnya; terjadi pada senyawa organik yang memiliki sebuah
atom C-asimetris. Misalnya pada asam laktat (rumus molekul C 3H6O3)
dapat menghasilkan bentuk l- dan bentuk d- (ditulis: l-asam laktat, dan
d-asam laktat); kedua bentuk ini mempunyai sifat fisik yang berbeda
dalam hal sifat aktif-optisnya.
COOH COOHH3CC H HC CH3HOOHd-
asam laktatl-asam laktat

Dalam hal lain, asam tartarat merupakan contoh yang lebih kompleks
karena molekul asam ini memiliki 2 atom C-asimetris dan memiliki 3
bentuk isomer yakni bentuk l-, bentuk d-, dan bentuk meso- (bentuk
meso- bukan merupakan bayangan cermin dari 2 bentuk lainnya).
Isomer yang bukan bayangan cermin dari struktur lainnya disebut
diastereoisomer seperti bentuk meso- tersebut, sehingga sifatnya
tidak aktif-optis.
HHOHHOOCC OHHOCCOOHHCCOOHHOOCC H
HCCOOHHCCOOHHOOHOHasam tartarat
(bentuk d-)asam tartarat
(bentuk l-)asam tartarat
(bentuk meso-) 198
isomeri ruang
(stereoisomer.)
Jenis isomeri dimana 2 isomer atau lebih yang terjadi mempunyai
rumus molekul sama tetapi gugus-gugus yang terikat pada kedua atom
C-nya mempunyai kedudukan ruang yang berbeda. Jenis isomeri ini
dapat dibedakan sebagai isomeri geometrik, dan isomeri optik.

isomeri sis-trans (lihat: isomeri geometri).


isomeri struktur
Jenis isomeri dimana semua isomer yang terjadi mempunyai rumus
molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda satu sama lain.
Contoh: pentana, dan nitro-benzen.
Rumus molekul: C5H12
CH3CH3–CH2–CH2–CH2–CH3CH3–CH–CH2–CH3CH3–CH2–CH3n-
pentanaCH3CH32-metil-butana2,2-dimetil-propana

Rumus molekul: C6H4(OH)(NO2)


OH
OH OH
NO2
NO2 NO2
o-nitrofenol m-nitrofenol p-nitrofenol

isomorf
Campuran dari beberapa kristal senyawa berkomposisi kimia mirip
dengan memperlihatkan kemiripan bentuk kristal campurannya.
Contoh 2 senyawa yang memperlihatkan isomorf adalah KClO 4 dan
KMnO4; K2SO4 dan K2SeO4; NaNO3 dan CaCO3; FeSO4 dan CuSO4.

199
Berdasar batasan ini, jika rumus kimia garam tembaga sulfat adalah
CuSO4 dan campurannya dengan garam besi merupakan isomorf,
maka rumus kimia garam besi yang dimaksud adalah FeSO4.

isopentil (lihat: Lampiran R).


isopren
Senyawa organik yang mempunyai rumus struktur
H2C=C(CH3)CH=CH2; zat cair tak-berwarna, mudah menguap, dan
dapat membentuk polimer dengan cepat; merupakan satuan struktural
dari terpen, dibuat dari pemurnian gas dan ter batubara. Digunakan
untuk membuatan karet sintetis. T.l. 1460C; t.d. 34,10C; d 0,68.

isopropil (lihat: Lampiran R).


isosianat
1. Garam yang mengandung ion sianat, NCO–, misal NaNCO, dan
KNCO. Lihat juga: asam sianat.
2. Senyawa organik mengandung gugus –N=C=O.
isosianato
Nama gugus dengan rumus struktur –N=C=O yang terikat pada
molekul organik.

isosiano
Nama gugus dengan rumus struktur –O–CN yang terikat pada
molekul organik.

isotermal
Menunjukkan bahwa suatu proses berlangsung tanpa disertai
perubahan suhu; pada perubahan isotermal, sistem selalu berada
pada kesetimbangan termal dengan lingkungannya.

isotiosianat
1. Garam yang mengandung ion isotiosianat, SCN–, misal
KSCN dan NaSCN.
2. Senyawa organik yang mengadung gugus –S–CN.

isotiosianato
Nama gugus dengan rumus struktur –S–CN yang terikat pada
molekul organik; atau sebagai ligan yang terikat pada atom pusat dari
senyawa kompleks. Lihat juga: Lampiran Q.

200
isoton
Nuklida-nuklida yang mempunyai jumlah netron sama tetapi nomor
9 10 13 14
atomnya berbeda. Contoh: 4 Be dan 5 B ; 6 C dan 7 N.

isotonik
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama.

isotop
Unsur sejenis dengan,
1. jumlah proton sama tetapi jumlah netronnya berbeda, atau
2. nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda.
Umumnya, unsur-unsur yang ada di alam berada sebagai campuran
dari isotop-isotopnya kecuali unsur-unsur Be, F, dan Na. Contoh:
12 13
Isotop unsur karbon : 6 C (98,9%); 6 C (1,1%).
Isotop unsur oksigen : 168 O (99,76%); 178 O (0,04%); 188 O (0,20%).
Isotop di alam ada yang bersifat stabil (disebut isotop stabil), dan ada
yang bersifat tidak stabil (disebut radioisotop). Di samping itu, selain
isotop alam, dikenal juga isotop buatan. Umumnya, isotop buatan
berupa radioisotop yang memiliki kegunaan luas dalam berbagai
bidang kehidupan seperti kedokteran (untuk diagnosa dan terapi),
riset, pertanian (pemilihan bibit unggul), detektor otomatis, dan
pembangkit tenaga nuklir.
isotop alam (lihat: isotop).
isotop buatan (lihat: isotop).
isotop stabil (lihat: isotop).
isotop tak-stabil (lihat: isotop; radioisotop).
iterbium
Simbol: Yb; Z 70; Ar 173,04; t.l. 8190C; t.d. 11960C; d () 6,965; ()
6,966; BO +2, +3; ditemukan oleh Marignag pada tahun 1878, dan
dalam bentuk unsur pertama kali dibuat oleh Klem dan Bonner pada
tahun 1937.
Unsur pada deret lantanida; merupakan logam lunak, berwarna perak
terang-mengkilap, dan dapat ditempa/ditarik. Iterbium cukup stabil
tetapi teroksidasi dalam udara lembab; bereaksi dengan asam
anorganik encer dan pekat; bereaksi lambat dengan air. Di alam
ditemukan di dalam beberapa mineral tanah-jarang terutama mineral

201
monasit (mengandung kira-kira 0,03% iterbium). Iterbium alam berupa
campuran 7 isotop stabilnya, sedangkan 7 isotop lain yang diketahui
bersifat tak-stabil. Sebagai logam, iterbium mempunyai 3 bentuk
alotropi dengan titik transformasi pada 7980C; bentuk  berada pada
suhu kamar; bentuk  stabil pada tekanan tinggi dan suhu kamar; dan
bentuk  stabil pada suhu tinggi. Bentuk  bersifat penghantar tetapi
menjadi semikonduktor dengan meningkatnya tekanan. Logam
iterbium digunakan untuk meningkatkan kehalusan, kekuatan, dan sifat
lain dari baja; salah satu isotopnya dijadikan sebagai sumber radiasi
yang dapat menggantikan mesin sinar-X pada saat listrik mati.

itrium
Simbol: Y; Z 39; Ar 88,906; t.l. 15220C; t.d. 53380C; d 4,469
(250C); BO +3; ditemukan oleh Gadolin pada tahun 1794.
Unsur logam mengkilap mirip logam perak, relatif stabil di udara pada
suhu di atas 4000C, serbuk logamnya sangat tidak stabil di udara. Di
alam ditemukan dalam hampir semua mineral tanah-jarang, dan
monasit merupakan sumber utamanya; batu bulan mempunyai
kandungan itrium yang tinggi. Oksida itrium merupakan salah satu
senyawanya yang memiliki kegunaan sangat penting seperti bahan
untuk pembuatan europium-YVO4 dan fosfor-europium-Y2O3 yang kini
digunakan secara luas dalam tabung TV-warna untuk memberikan
warna merah; Y2O3 digunakan untuk menghasilkan paduan besi-itrium
sebagai penyaring gelombang-mikro yang efektif; itrium-aluminum
memiliki kekerasan tinggi (8,5) dan digunakan sebagai batu permata
(intan tiruan). Sejumlah kecil itrium (0,1-0,2%) dapat meningkatkan
kehalusan paduan dan dapat meningkatkan kekuatan paduan logam
Al-Mg; dan logam itrium sendiri digunakan sebagai deoksidiser untuk
logam vanadium dan logam non-besi lainnya.



202
203
J
jari-jari atom
Jarak relatif antara inti atom dan kulit elektron paling luar dari atom
netral. (Lihat juga: Lampiran V.)
[Jari-jari atom tak dapat diukur secara langsung; penetapannya
didasarkan pada perhitungan/perkiraan teoretis dari karakteristik ion
atau senyawanya.]
jari-jari ion-atomik
Jarak relatif antara inti ion-atomik dan kulit elektron paling luar dari ion-
atomik itu. (Lihat juga: Lampiran V.)
[Umumnya ditetapkan melalui perkiraan jari-jari ion dalam kristalnya.]
jelaga
Partikel-partikel karbon yang dihasilkan pada pembakaran tak-
sempurna terhadap karbon (batubara) dan senyawa organik lainnya
(kayu, minyak bakar, atau resin). Digunakan sebagai bahan untuk cat
(tinta dan semir), dan untuk industri karet.
jelly
(liragar.)
Sifat atau keadaan dari tipe koloid sol liofil yang mirip agar-agar
(liragar) setelah pendinginan; tergolong sol cair dengan fasa padatnya
terdispersi dalam medium cair. Ada yang bersifat elastis dan tak-elastis
pada penambahan kembali medium pelarutnya setelah dikeringkan
(diuapkan). Gel-agar-agar bersifat elastis tetapi gel-silika bersifat tak-
elastis.

jembatan garam
Jembatan penghubung antara kedua ½-sel dari sebuah sel volta;
berupa pipa/tabung yang berisi garam khusus (biasanya KCl) dalam
agar-agar; berperan sebagai penghantar arus (elektron) antar kedua
½-sel.
[KCl memberikan kedua ion yang identik (besar dan muatannya
hampir sama) sehingga memiliki mobilitas atau daya angkut hampir
sama; agar-agar KCl dibuat dengan cara menambahkan bahan agar-
agar secukupnya ke dalam larutan jenuh KCl.]
jenuh

206
1. Menunjukkan bahwa antara uap dan cairan (atau padatan) berada
dalam kesetimbangan; laju pembentukan uap sama dengan laju
kembalinya uap manjadi cairan (atau padatan)-nya. Lihat juga:
tekanan uap.
2. Menunjukkan bahwa suatu sistem larutan terjadi kesetimbangan
fisis antara pelarut dan zat terlarut yang tidak menguap. Lihat:
kelarutan.
3. Menunjukkan bahwa suatu senyawa (umumnya senyawa organik)
tidak memiliki baik ikatan rangkap-2 maupun ikatan rangkap-3 antar
atom C-nya.

joule
Satuan SI untuk energi; simbol: J dengan dimensi satuan: kg.m2.s-2;
kerja yang dilakukan bila gaya 1 N menyebabkan perpindahan
sepanjang 1 m, atau kerja yang dilakukan oleh arus yang mengalir
melalui tahanan sebesar 1 ohm selama 1 detik.



207
208
K
K (lihat: kalium; kelvin).
Ka (lihat: Lampiran EE).
Kb (lihat: Lampiran FF; Lampiran JJ2).
Kf (lihat: Lampiran JJ1).
Ksp (lihat: hasilkali kelarutan; Lampiran KK).
Kw (lihat: tetapan ionisasi air).
kaca
Bahan amorf tembus pandang; merupakan campuran dari oksida
silikon (SiO2) dan oksida basa (CaO atau Na2O).

kaca pyrex
Kaca tahan panas; terbuat dari SiO2, Na2O, Al2O3, dan B2O3 dengan
membentuk Na-Al-boroksisilikat.

kaca warna
Dibuat dengan menambahkan ke dalam bahan kaca dengan pewarna
dari logam/senyawa transisi seperti Co (pemberi warna biru), Mn
(ungu), atau Cr dan Cu (hijau).

kadar
Menunjukkan banyaknya zat yang terdapat di dalam sejumlah
campurannya; bergantung pada satuan atau ukuran yang diterapkan,
dikenal beberapa macam kadar, yaitu karat, dan konsentrasi.

kadmium
Simbol: Cd; Z 48; Ar 112,41; t.l. 320,90C; t.d. 7650C; d 8,65
(250C); BO +2; ditemukan oleh Stromeyer pada tahun 1817.
Unsur logam berwarna putih-kebiruan, lunak (dapat dipotong dengan
pisau, dan bersifat racun berat; dalam banyak hal, Cd lebih mirip Zn;
mudah bereaksi dengan udara (O2), dapat bereaksi dengan unsur
nonlogam, dan larut dalam asam. Di alam terdapat dalam mineral
grinokit (CdS), dan dalam jumlah kecil bersama bijih seng seperti

209
sfalerit (ZnS); hampir semua logam kadmium diperoleh sebagai hasil
samping pengolahan bijih seng. Logam berbahaya ini ditemukan
penggunaannya dalam kehidupan seperti komponen dari paduan
logam bertitik leleh rendah, dalam berbagai tipe solder, dalam
penyepuhan logam, untuk potensial standar sel, untuk baterai Ni-Cd,
dan dalam reaksi fisi nuklir. Logam kadmium dan larutan dari
senyawanya bersifat racun berbahaya antara lain karena mirip Zn,
dalam tubuh dapat menggantikan Zn dalam tubuh sehingga merusak
kerja enzim; jika berakumulasi dalan tubuh dapat menyerang tulang
(merapuhkan bahkan menyebabkan keretakan tulang); kadar
maksimum per 15 menit tidak melebihi 0,14 mg/m3.
kafeina
Suatu alkaloida dengan rumus molekul C5H10N4O2; padatan kristal
berwarna putih dan berasa pahit; ditemukan dalam daun dan biji dari
pohon kopi, dalam daun teh, dalam biji kola.
OCH3
H 3C N
N

O N N
CH3 kafeina

kaleng
Lembaran tipis yang terbuat dari logam besi yang permukaannya
dilapisi oleh logam timah.

kalamin
1. Campuran ZnO dengan 0,5% Fe2O3; digunakan sebagai obat
untuk radang kulit.
2. Mineral seng berupa seng karbonat (ZnCO3), atau silikat silikat
dari hidrat (2ZnO.SiO2.H2O).

kalifornium
Simbol: Cf; Z 98; Ar (251); dibuat oleh Thompson, Street, Ghiorso, dan
Seaborg pada tahun 1950 melalui 242Cm yang dibom dengan partikel
alfa (merupakan unsur transuran ke-6 yang ditemukan).
Merupakan unsur buatan; beberapa isotopnya yang berhasil dibuat
adalah 249Cf, 250Cf, 251Cf, dan 252Cf. Isotop Cf-252 merupakan pengemisi
netron yang sangat kuat; sifat ini menjadikan unsur kalifornium
digunakan dalam peralatan untuk penetapan lapisan air dan minyak;

210
dalam peralatan “portable” untuk penemuan logam seperti emas atau
perak.

kalium
Simbol: K; Z 19; Ar 39,098; t.l. 63,250C; t.d. 7600C; d 0,862
(200C); BO +1; ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun
1807 (dibuatnya melalui elektrolisis KOH; elektrolisis pertama
kali diperkenalkan untuk isolasi logam).
Unsur dari kelompok logam alkali; logam berwarna keperakan, lunak
(dapat diiris dengan pisau), logam paling ringan setelah Li, tergolong
logam paling reaktif dan paling elektropositif, cepat bereaksi dengan
udara (karenanya disimpan dalam minyak tanah), bereaksi hebat
dengan air disertai dengan pelepasan gas H2 dan nyala tinggi (biru),
dan reaksi nyala dari logam atau senyawanya memberikan warna
ungu. Di alam ditemukan dalam mineral- mineral silvit, karnalit,
langbeinit, dan polihalit; dan di laut (dalam jumlah kecil). Isotopnya
yang dikenal ada 9; di alam kalsium merupakan campuran 3 isotop,
salah satunya 40K (0,0118%) merupakan isotop radioaktif dengan
waktu-paroh 1,28 x 109 tahun. Beberapa senyawanya yang penting
adalah KOH, KNO3, KCl, KBr, KI, KClO3, KCN, K2CO3, K2SO4, K2CrO4,
dan K2Cr2O7. Kalium dan senyawanya mempunyai kegunaan luas dan
penting seperti komponen pupuk tanaman, industri kimia, reagen
kimia, dan paduannya (NaK) digunakan sebagai medium perpindahan
panas.

kalium bikarbonat (lihat: kalium hidrogen karbonat).


kalium bikromat (lihat: kalium dikromat).
kalium bromida
Garam dengan rumus kimia KBr; padatan putih, dibuat dengan cara
mema-naskan campuran FeBr2 dan K2CO3; digunakan dalam fotografi.
T.l. 7340C; t.d. 14350C; d 2,75.

kalium dikromat
(kalium bikromat.)
Garam dengan rumus kimia K2Cr2O7; padatan kristal berwarna merah,
bersifat racun, larut dalam air, bersifat oksidator kuat. Dibuat dengan
menambahkan H2SO4 pada larutan K2CrO4; digunakan sebagai
oksidator dalam analisis kimia, untuk penyepuhan, penyamakan, dan
untuk pembuatan beberapa zat kimia. T.l. 3960C; d 2,67.

kalium hidrogen karbonat

211
(kalium bikarbonat.)
Garam-asam dengan rumus kimia KHCO3; serbuk kristal tak-berwarna,
larut dalam air (larutannya agak bersifat asam); dibuat dengan
mengalirkan gas CO2 ke dalam larutan K2CO3; digunakan untuk
minuman ringan (soft-drink), dan pengisi alat pemadam kebakaran.

kalium hidrogen tartarat


Garam-asam dengan rumus kimia KHC4H4O6; padatan kristal rombik
tak-berwarna; digunakan sebagai komponen campuran dalam serbuk
pengembang kue. d 1,984.

kalium hidroksida
Basa kuat dengan rumus kimia KOH; berupa zat padat berwarna putih,
bersifat higroskopis, menyerap gas CO2 dengan membentuk K2CO3,
mudah larut dalam air. Digunakan untuk pereaksi kimia, dan sebagai
bahan untuk pembuatan sabun lunak (sabun mandi). T.l. 7600C; d 2,0.

kalium iodida
Garam dengan rumus kimia KI; berupa padatan kristal berwarna putih
(udara atau cahaya dapat mengakibatkan padatan atau larutannya
menjadi berwarna kuning muda karena terbentuk I 2), mudah larut
dalam air dan larutannya dapat melarutkan I2 membentuk KI3. T.l.
6860C; t.d. 13300C; d 3,1.

kalium klorida
Garam dengan rumus kimia KCl; berupa padatan kristal berwarna
putih; di alam terdapat sebagai karnalit dan dalam air laut; mudah
larut dalam air. Digunakan untuk pupuk (sumber K), untuk pembuatan
garam kalium lainnya, dan untuk keperluan laboratorium. T.l. 7900C;
t.d. 15000C; d 1,9.

kalium kromat
Garam dengan rumus kimia K 2CrO4; padatan kristal berwarna kuning;
digunakan untuk pereaksi analisis, dan untuk pigmen. T.l. 9710C;
menyublim pada 15000C; d 1,9.

kalium natrium tartarat


(garam Rochelle.)
Garam dengan rumus kimia KNaC4H4O6.4H2O; digunakan sebagai
bahan serbuk pengembang kue. T.l. 70-800C; t.d. (-4H2O) 2150C; d
1,79.

212
kalium nitrat
Garam dengan rumus kimia KNO3; padatan kristal berwarna putih,
kadang-kadang agak sedikit kuning; sukar larut dalam air dingin.
Digunakan untuk pupuk (sumber K dan N), untuk pembuatan mesiu,
bahan pengawet daging. T.l. 4400C; t.d. (mengurai); d 1,92.

kalium permanganat
Garam dengan rumus kimia KMnO4; padatan kristal berwarna ungu-
kehitaman mengkilap; digunakan sebagai oksidator dan sebagai
desinfektan. Mengurai pada 2400C; d 2,7.
kalium sianida
Garam dengan rumus kimia KCN; padatan kristal berwarna putih;
racun berbahaya; digunakan dalam industri baja, dan dalam
pengolahan emas dan perak. T.l. 6340C; d 1,52.
kalium sulfat
Garam dengan rumus kimia K2SO4; padatan kristal berwarna putih
atau tak-berwarna; digunakan untuk pupuk (sumber K) dan industri
kaca. T.l. 10720C; d 2,77.
kalogen
Kelompok unsur yang meliputi O, S, Se, Te, dan Po; merupakan unsur
golongan VIA pada Tabel Periodik Unsur.
kalkopirit (lihat: pirit tembaga).
kalomel (lihat: merkuri klorida).
kalor
(energi panas.)
Salah satu bentuk energi kinetik; bentuk energi yang ditimbulkan oleh
perubahan rotasi dan vibrasi dalam benda yang menyebabkan
terjadinya perubahan suhu.
kalor hidrasi (lihat: energi hidrasi).
kalor pelarutan
(panas pelarutan; entalpi pelarutan .)
Kalor yang diserap atau yang dibebaskan pada pelarutan suatu zat ke
dalam pelarut. Kalor ini bergantung pada energi hidrasi (energi
solvasi), energi kisi, dan tetapan dielektrikum dari pelarut. Jika energi
hidrasi lebih besar dari energi kisi, pelarutan bersifat eksoterm;

213
sedangkan bila energi hidrasi lebih kecil dari energi kisi, pelarutan
bersifat endoterm.
Contoh reaksi pelarutan dan kalornya:
KCl(s)  K+(aq) + Cl–(aq) H = +17,1 kJ.
[Pelarutan per mol KCl menyerap energi panas sebesar 17,1 kJ.]
kalor peleburan
(entalpi peleburan; panas peleburan.)
Kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol zat padat pada titik
bekunya dari fasa padat ke fasa cair; simbol: HF. Contoh: HF(H2O)
= +6,01 kJ.mol-1; HF(Na) = +2,64 kJ.mol-1. (Lihat: Lampiran Y.)
kalor pembakaran
(entalpi pembakaran; panas pembakaran.)
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol zat; simbol: Hc.
Harga kalor pembakaran pada keadaan standar (Hc0) telah ditabelkan
(lihat: Lampiran Z). Contoh reaksi pembakaran dan kalor
pembakarannya:
C(grafit) + O2(g)  CO2(g) Hc0 = –393,5 kJ.
CH4(g) + 2 O2(g)  CO2(g) + 2 H2O(l) Hc0 = –890,4 kJ.
[Kalor pembakaran C(grafit) dan CH4(g) berturut-turut adalah 395,4
kJ.mol-1 dan 890,4 kJ.mol-1.]
kalor pembentukan
(entalpi pembentukan; panas pembentukan.)
Kalor yang diserap atau yang dibebaskan pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya; simbol: Hf. Harga kalor pembentukan
pada keadaan standar (Hf0) telah ditabelkan (lihat: Lampiran W).
Contoh reaksi pembentukan dan kalor pembentukan senyawa dari
unsur-unsurnya (harga Hf0 diperoleh dari Lampiran W):
C(s) + 3 H2(g) + ½ O2(g)  C2H5OH(l) Hf0 = –278 kJ.
C(s) + O2(g)  CO2(g) Hf0 = –394 kJ.
[Kalor pembentukan C2H5OH(l) dan CO2(g) berturut-turut ialah 278 kJ.mol -1 dan
384 kJ.mol-1.]
kalor penetralan
(entalpi penetralan; panas penetralan.)
Kalor yang diserap atau yang dibebaskan pada penetralan asam oleh
basa; atau sebaliknya.
H+(aq) + OH–(aq)  H2O(l) H = –57,5 kJ.

214
kalor penguapan
(entalpi penguapan; panas penguapan.)
Kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol zat cair pada titik
didihnya dari fasa cair ke fasa gas. Contoh: Hv (H2O) = +40,67 kJ.mol-
1
; Hv (etanol) = +43,57 kJ.mol-1; Lihat: Lampiran Y.

kalor penguraian
(entalpi penguraian; panas penguraian.)
Kalor yang diserap/dibebaskan pada penguraian 1 mol senyawa
menjadi unsur-unsurnya; simbol: Hd. Harga kalor penguraian
besarnya sama dengan kalor pembentukan pada keadaan standar
(Hf0) hanya tandanya yang berlawanan. Contoh reaksi penguraian
dan kalor penguraiannya:
C2H5OH(l)  C(s) + 3 H2(g) + ½ O2(g) Hd0 = +278 kJ.
CO2(g)  C(s) + O2(g) Hd0 = +394 kJ.
Lihat juga: kalor pembentukan.

kalor reaksi
(entalpi reaksi; panas reaksi.)
Kalor yang diserap atau yang dibebaskan suatu reaksi kimia pada
tekanan tetap; simbol: H. Kalor reaksi atau entalpi reaksi merupakan
perbedaan antara “entalpi hasil reaksi” dan “entalpi pereaksi”.
H = Hhasil reaksi – Hpereaksi.
(H berharga positif, jika Hhasil reaksi > Hpereaksi; bearti sistem reaksi
menyerap kalor, disebut reaksi endoterm), atau
(H berharga negatif, jika Hhasil reaksi < Hpereaksi; bearti sistem
reaksi membebaskan kalor, disebut reaksi eksoterm.)
Kalor reaksi ditetapkan pada tekanan standar 1 atm; simbol H0.
Contoh reaksi dan kalor reaksinya:
CO2(g) + 2 H2O(l)  CH4(g) + 2 O2(g) H0 = +890,4 kJ.
2 HI(g)  H2(g) + I2(l) H0 = –51,8 kJ.
Entalpi reaksi penguraian HI adalah –51,8 kJ per mol; atau dengan
kata lain, reaksi penguraian HI membebaskan kalor sebesar 51,8 kJ
per mol. Lihat juga: entalpi.

kalori

215
Salah satu satuan energi panas; menggambarkan jumlah panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1 derajat; simbol:
kal; 1 kal = 4,184 J.

kalorimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam
suatu perubahan atau reaksi kimia. Beberapa tipe kalorimeter antara
lain kalorimeter bom, dan kalorimeter larutan.

kalorimeter bom
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu
senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel
ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium
penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik
dari kawat logam terpasang dalam tabung.

kalorimeter larutan
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada
reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang
dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.
Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian
dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini
kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh di
pasaran.

kalorimetri
Teknik pengukuran kalor (energi panas) yang diterapkan pada
penetapan kapasitas panas, kalor laten, nilai kalori, kalor pembakaran,
atau kalor reaksi.

kalsit
Mineral karbonat dari kalsium sebagai kalsium karbonat, CaCO 3; di
alam ditemukan sebagai batu kapur, batu karang, marmer (batu
pualam), kulit kerang, dan lain-lain. Mineral ini memiliki indeks bias
ganda.
kalsium
Simbol: Ca; Z 20; Ar 40,08; t.l. 8390C; t.d. 14840C; d 1,55 (200C);
BO +2; Romans telah membuat kapur yang dinamainya “calx”, dan
baru pada tahun 1808, Davy berhasil mengisolasi logam Ca dari
senyawanya.

216
Salah satu unsur alkali tanah; logam berwarna keperakan, agak
sedikit keras, mudah bereaksi dengan air, segera membentuk lapisan
tipis dari nitrida dalam udara, reaksi nyalanya memberikan warna
kuning-merah; dibuat melalui elektrolisis terhadap lelehan kloridanya.
Kalsium merupakan konstituen utama dari daun, kulit, gigi, dan
tulang. Di alam ditemukan secara luas dalam mineral-mineral kalsit
(CaCO3); gips (CaSO4.2H2O); fluorit (CaF2), apatit {mengandung
Ca3(PO4)2, CaCl2, CaF2}. Digunakan sebagai reduktor dalam
pembuatan beberapa logam seperti torium, uranium, dan zirkonium;
sebagai deoksidiser, atau desulfuriser untuk beberapa paduan besi
dan non-besi; sebagai zat pencampur untuk paduan Al, Be, Cu, Pb,
dan paduan Mg; sebagai “getter” terhadap gas sisa dalam tabung
vakum. Senyawa-senyawa kalsium juga digunakan secara luas,
misalnya karbid (CaC2), kalsium klorida (CaCl2), kaporit {Ca(OCl)2},
dan kalsium nitrat {Ca(NO3)2}. Kapur merupakan bahan penting untuk
pembuatan semen.

kalsium fosfat
Garam dengan rumus kimia Ca3(PO4)2; zat padat berwarna putih;
ditemukan pada batu karang, dan dalam tulang; digunakan sebagai
bahan untuk pupuk. Lihat juga: pupuk P.

kalsium hidroksida (lihat: kapur).


kalsium hipoklorit (lihat: kaporit).
kalsium karbida
(karbid.)
Senyawa dengan rumus kimia CaC2; berwarna abu agak kehitaman;
dibuat dari pemanasan batu kapur dengan kokas. Sehari-hari dikenal
sebagai karbid yang digunakan sebagai sumber kalor tinggi untuk
pengelasan/ pemotongan logam; dengan air menghasilkan gas etuna
(tak-berbau) dan bila dibakar menghasilkan kalor tinggi (25000C), bau
yang keluar dari karbid disebabkan oleh gas H2S dan gas PH3 karena
karbid mengandung CaS dan Ca3P2.
kalsium klorida
Garam dengan rumus kimia CaCl2; padatan kristal berwarna putih,
dapat berbentuk serpihan, bersifat higroskopis, dapat menyerap gas
CO2 dalam udara lembab, dan mudah larut dalam air. Digunakan
sebagai bahan pengawet, dan zat pengering. Garam ini dapat
diperoleh dalam bentuk CaCl2.H2O, CaCl2.2H2O, atau CaCl2.6H2O.

217
kalsium oksida (lihat: kapur).
kalsium sianida
Garam dengan rumus kimia Ca(CN)2; padatan berwarna abu-abu atau
tak-berwarna, dan sangat beracun. Digunakan sebagai insektisida
tanaman dan untuk racun tikus.
kalsium siklamat
Garam dengan rumus kimia Ca(C6H11NHSO3)2.2H2O; padatan berupa
serbuk putih dan berasa manis; dapat diperoleh berupa tablet 50 mg
yang mengandung 5 mg sakarin (1 tablet setara dengan 1 sendok-teh
gula). Dulu digunakan sebagai pemanis untuk minuman ringan;
pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan diare.

kamfor
Senyawa keton yang mempunyai rumus CH3
molekul C10H16O; diperoleh dari pohon kayu
kamfor. Digunakan sebagai plastisiser seluloid O
dan sebagai zat pengusir serangga. T.l. 1790C; H3CCH3
t.d. 2040C; d 0,99.

kamfer (lihat: naftalen).


kanji (lihat: amilum).
kaolin
Tanah halus; biasanya berwarna putih sampai kekuningan, dan
umumnya mengandung kaolinit dan sedikit oksida besi; terbentuk dari
hasil pelapukan batu karang. Digunakan untuk bahan keramik, bahan
tahan api, sebagai pengisi, dan dalam bidang kedokteran digunakan
sebagai adsorban pada pengujian diare. Lihat juga: tanah liat.

kaolinit
Mineral dengan rumus kimia Al 2O3.2SiO2.2H2O atau dapat ditulis
sebagai Al2Si2O5(OH)4; menjadi mineral utama dalam penyusun kaolin.
kapasitas panas
(kapasitas termal.)
Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar
1 derajat; simbol: C. Satuan yang diterapkan adalah dalam joule per
kelvin.

kapasitas termal (lihat: kapasitas panas).

218
kaporit
(kalsium hipoklorit.)
Senyawa yang mempunyai rumus kimia Ca(OCl)2; serbuk halus seperti
tepung, berwarna putih, dan berbau klor yang kuat; dibuat dengan cara
mengalirkan gas Cl2 ke dalam kapur-susu, kemudian larutan ini
diuapkan dalam vakum untuk memperoleh kristalnya; digunakan
sebagai oksidator (untuk pemutih, dan pembunuh kuman/bakteri).
[Kristal yang terbentuk sebenarnya mengandung CaCl2 yang bersifat
mengandung air kristal dan bergantung pada kekentalan kapur-susu,
Ca(OH)2; oleh karena itu rumus kaporit yang diperoleh sering ditulis
sebagai CaCl2.xCa(OH)2.xH2O].

kapur
Dapat diartikan sebagai:
1. bongkahan atau butiran berwarna putih dengan rumus kimia CaO
(kalsium oksida) dan biasanya disebut kapur tohor dengan nama
dagang: gamping; dibuat dari pemanasan batuk kapur (CaCO3).
Kapur tohor bersifat higroskopis dan oleh karenanya senyawa ini
digunakan sebagai pengering cerutu/rokok, dan gas amoniak; dan
juga digunakan dalam pembuatan kertas serta untuk
menghilangkan kesadahan air.
2. serbuk putih, lunak sebagai kalsium hidroksida dengan rumus
kimia Ca(OH)2 atau dikenal juga sebagai kapur kembang;
terbentuk dari CaO yang bereaksi dengan air. Senyawa ini dapat
bercampur dengan air (sebagiannya larut), dan bergantung
banyak/sedikitnya air maka campurannya disebut bubur kapur,
susu kapur, dan air kapur.

kapur barus (lihat: natalen).


kapur kembang (lihat: kapur).
kapur klor
Senyawa kalsium dengan rumus kimia Ca(OCl)Cl, biasa disingkat:
CaOCl2);

kapur tohor (lihat: kapur).


kapur tulis
Kapur yang dibuat dari campuran gips, kaolin, asam oleat, dan NaOH.

karat

219
1. Satuan berat yang sering diterapkan untuk batu permata; 1 karat
setara dengan 200 mg batu permata.
2. Satuan kadar yang biasanya digunakan untuk menunjukkan
kemurnian logam emas; 1 karat emas setara dengan kandungan
1/24 bagian berat emas murni dalam campurannya. [Emas 24 karat
adalah emas murni; emas 22 karat merupakan paduan 22 bagian
massa emas murni dan 2 bagian massa logam lain sebagai
pencampur.]
3. hasil oksidasi suatu logam, umumnya berupa oksidanya. Misalnya
karat besi adalah oksida besi dengan rumus kimia FeO dan Fe2O3
(karat besi umumnya merupakan campuran kedua oksida ini, biasa
ditulis: FeO.Fe2O3 atau Fe3O4).

karbamida (lihat: urea).


karbida
Senyawa antara karbon dengan unsur lain yang lebih elektropositif
darinya; misalnya kalsium karbida (CaC2), aluminium karbida (Al4C3).

karbit (lihat: kalsium karbida).


karbohidrat
Senyawa organik yang banyak ditemukan di alam dengan unsur utama
penyusunnya C, H, dan O; rumus umum C nH2mOm; sering disebut
sakarida; sumber utama di alam adalah tumbuhan. Kelompok
senyawa ini dapat dibagi menjadi meliputi monosakarida (meliputi
triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa), oligosakarida (meliputi antara
lain disakarida, trisakarida, tetrasakarida), dan polisakarida (antara
lain amilum, glikogen, selulosa). Dua kelompok pertama umumnya
berasa manis dan dapat larut dalam air. Karbohidrat merupakan
komponen penting yang diperlukan tubuh dan harus ada di dalam
makanan dalam jumlah tertentu (menentukan nilai gizi makanan).
Karbohidrat dapat dijumpai dalam bentuk terikat sebagai adenosin-
trifosfat, dan sebagai asam nukleat. Kini karbohidrat dapat disintesa.

karboksil
Gugus fungsi dengan rumus struktur –COOH; mencirikan senyawa
organik yang bersangkutan tergolong asam karboksilat.

karbon
Simbol: C; Z 6; Ar 12,011; t.l. 35500C; grafit menyublim pada
3367250C; titik-tripel: (grafit-cair-gas) 3627500C pada tekanan
10,1 MPa, dan (grafit-intan-cair) 3830-39300C pada tekanan 12-13

220
GPa; d. (amorf: 1,8–2,1), (grafit: 1,9–2,3), (intan: 3,15–3,53), (intan
permata: 3,513 pada 250C); BO +2, +4.
Unsur nonlogam yang terdapat dalam keadaan terikat secara luas di
alam semesta (matahari, bintang, komet, dan tumbuhan di bumi);
dalam keadaan bebas berada berupa 3 bentuk alotrop, yaitu amorf,
grafit, dan intan (dua bentuk terakhir ini merupakan kristal kovalen);
grafit bersifat paling lunak sementara intan paling keras. Dikenal ada 7
isotop karbon; isotop C-12 digunakan sebagai acuan untuk massa
atom unsur oleh IUPAC (sejak 1961); isotop C-14 (umur-paroh 5730
tahun) digunakan untuk menetapkan umur kayu dan benda arkeologi
lainnya; isotop C-13 diperdagangkan dengan harga lebih dari 1000
dolar. Sifat khas atom karbon adalah antar atomnya dapat membentuk
rantai ikatan kovalen sehingga dijumpai begitu banyak sekali baik jenis
maupun jumlah senyawa karbon, yang dijumpai di alam dan buatan.
Selain membentuk rantai kovalen sebagai senyawa karbon, unsur
karbon juga berada dalam keadaan terikat sebagai senyawa anorganik
seperti CO, CO2, asam karbonat, garam karbonat, garam bikarbonat,
dan karbida.
karbon dioksida
Senyawa dengan rumus kimia CO2; gas tak-berwarna, tak-berbau, dan
tidak dapat terbakar; dihasilkan dari pembakaran sempurna,
pernafasan, dan pembusukan; digunakan untuk proses fotosintesis,
penyegar minuman, bahan pemadam api, dan untuk pembuatan CO2
padat (disebut es kering). Es kering digunanakan sebagai campuran
pendingin dan untuk pembuatan hujan buatan.
karbon monoksida
Senyawa dengan rumus kimia CO; gas tak-berwarna, tak-berbau,
dapat terbakar, dan amat beracun. Umumnya terbentuk sebagai hasil
pembakaran tidak sempurna pada senyawa karbon. Gas ini terbakar
dengan nyala biru; digunakan sebagai bahan bakar (lihat: gas air),
dan sebagai reduktor dalam pengolahan logam. T.l. –2050C; t.d. –
1900C; d 0,97 g/L.
karborondum
(silikon karbida.)
Senyawa dengan rumus kimia SiC; digunakan sebagai ampelas dan
asahan.
karet
Bahan alam dan umumnya sebagai poliisoprena (polimer dari satuan
sis-1,2-isoprena); berupa getah yang berasal dari pohon karet yang
menyerupai susu (disebut lateks) dengan komposisi 28% karet, 60%
air, sedangkan sisanya berupa garam-garam anorganik, damar, zat

221
telur, dan gula; merupakan polimer dari isopren. Lateks dapat
diawetkan dengan amoniak; atau jika langsung ditambahi dengan
asam cuka segera menggumpal dan kemudian digilas/ditekan untuk
mengeluarkan airnya (sehingga diperoleh lembaran karet basah
berwarna putih yang disebut crep); agar tidak cepat rusak “crep” ini
dijemur/diasapi sehingga warnanya menjadi coklat, maka diperoleh
smoked-sheet). Crep dan smoke-sheet disebut karet gubal; karet
alam ini bersifat termoplastik (melunak bila dipanaskan, dan mengeras
serta rapuh setelah didinginkan) di samping karet alam mudah
rusak/larut dalam pelarut organik seperti benzen, tiner, dan bensin.
Oleh karena itu karet alam berupa karet gubal tersebut baru memiliki
nilai guna setelah dilakukan vulkanisasi dimana karet gubal dan bunga
belerang dipanaskan dengan komponen lain. Karet gubal yang
dicampur dengan bunga belerang (3-6%), bahan pengisi (kapur,
kaolin, talk, jelaga), bahan pengawet (antioksidan), bahan pewarna,
dan katalis dipanaskan pada suhu 120-1400C selama 50-60 menit
sehingga diperoleh karet alam lebih liat, elastis, dan lebih tahan
terhadap pelarut atau perubahan suhu. Jika belerangnya 30% dan
dipanaskan (1550C; 2 jam) akan diperoleh karet keras yang disebut
ebonit. Kini selain karet alam juga dikenal karet sintetis namun karet
alam dalam beberapa hal tidak dimiliki oleh karet sintetis (lebih elastis
dan liat; tahan robek).
CH2CH2xH2C=C–
CH=CH2C=CCH3CH3Hxisoprenapoliisoprena
(karet alam)

[Vulkanisasi merupakan salah satu proses yang ditemukan dan


diperkenalkan oleh Charles Goodyear pada tahun 1939.)

karet alam (lihat: karet).


karet gubal (lihat: karet).
karet sintetis
Karet yang dibuat melalui polimerisasi stirena, butadiena, atau
neoprena. Karet buatan tidak sebaik karet alam karena mudah robek
namun lebih tahan terhadap bensin.

karnalit
Mineral yang terdiri dari campuran KCl dan MgCl 2 dengan rumus kimia
KCl.MgCl2.6H2O; digunakan sebagai sumber pupuk kalium.

kasiterit

222
Mineral yang mengandung timah(IV)oksida, SnO2; ada yang berwarna
hitam, coklat, atau putih; digunakan sebagai bijih utama untuk sumber
logam Sn.

kataforesis (lihat: elektroforesis).


katalis
Zat yang dapat mempengaruhi laju/kecepatan suatu reaksi dan
diperoleh kembali di akhir reaksi; ciri umumnya adalah katalis
diperoleh kembali di akhir reaksi, katalis yang mempercepat laju ke
arah hasil juga mempercepat laju ke arah kebalikannya (pada reaksi
kesetimbangan), jumlah katalis yang digunakan hanya sedikit untuk
sejumlah besar pereaksi, dan katalis berperan hanya pada reaksi
tertentu. Berdasarkan pengaruhnya, katalis dapat dibedakan menjadi
katalis positif dan katalis negatif; sedangkan berdasar pada
kerjanya, katalis dapat dibedakan sebagai katalis adsorpsi dan
katalis kemisorpsi. Selain itu menurut fasa katalis dan fasa sistem
reaksi dikenal katalis homogen dan katalis heterogen.

katalis adsorpsi
Katalis yang bekerja atas dasar adsorpsi partikel pereaksi ke
permukaannya sehingga tumbukan antar pereaksi menjadi lebih
efektif; semakin luas permukaannya semakin efektif kerja katalis itu;
umumnya fasa katalis ini berbeda dengan fasa pereaksi.
katalis heterogen
Katalis yang fasanya berbeda dengan fasa sistem pereaksi; umumnya
katalis berfasa padat sementara pereaksinya berfasa gas atau cair.
Contoh: serbuk Fe dalam pembuatan amoniak (proses Haber); Pt
dalam pembuatan asam sulfat (proses kontak); Ni dalam hidrogenasi
minyak dan lemak; dan lain-lain.
katalis homogen
Katalis dan sistem pereaksi, keduanya mempunyai satu fasa; dapat
dibedakan sebagai katalis fasa gas, dan sebagai katalis fasa cair.
Contoh katalis fasa gas adalah:
SO2 + ½ O2 + H2ONO+NO2H2SO4

Katalis fasa cair banyak dijumpai pada hidrolisis senyawa organik oleh
adanya asam. Contoh:
RCOOR’ + H2OH+(aq)RCOOH + R’OH

223
katalis kemisorpsi
Katalis yang mengadsorpsi pereaksi ke permukaannya dan kemudian
memutuskan ikatan dalam molekul pereaksi menjadi radikal yang
reaktif; umumnya berupa logam transisi. Contohnya adalah H2 yang
diadsorpsi logam wolfram akan putus menjadi atom H; atom H yang
reaktif ini akan menyerang pereaksi lain menghasilkan produk.

katalis negatif
Katalis yang dapat memperlambat laju suatu reaksi; dapat dibedakan
sebagai:
1. retarder, yakni katalis yang bersifat sedikit memperlambat suatu
reaksi. Misalnya Br2 berperan agar klorinasi metana berlangsung
tidak tidak terlalu cepat; atau TEL (tetraethyllead; tetraetil timbal)
dalam bensin bekerja sebagai anti-ketuk terhadap reaksi
pembakaran dalam mesin kendaraan.
2. inhibitor, yakni katalis yang bersifat menghambat kelangsungan
suatu reaksi (jadi sesungguhnya katalis ini memberhentikan suatu
reaksi). Misalnya, adanya gliserin dalam reaksi Na2SO3 + ½ O2 
Na2SO4. Inhibitor yang diterapkan pada senyawa organik termasuk
bahan farmasi lebih dikenal sebagai antioksidan. Penguraian
H2O2(aq) akan dihambat oleh adanya sedikit alkohol atau larutan
asam sulfat encer.

224
katalis positif
Katalis yang dapat memperbesar laju suatu reaksi; umumnya jenis
katalis yang dibuat atau diterapkan dalam suatu reaksi agar diperoleh
laju produk yang tinggi. Misal, CuO pada penguraian Na2SO3; SiO2,
Al2O3, dan Pt pada proses pengolahan minyak bumi; atau Fe2O3 pada
pembuatan plastik. Katalis positif dalam sistem makhluk hidup disebut
biokatalis (umumnya berupa enzim). Lihat juga: katalis heterogen dan
katalis homogen.

katalisis
Menunjukkan bahwa suatu perubahan atau reaksi yang berlangsung
oleh adanya katalis.

kation (lihat: ion).


katoda
Komponen dari sel elektrokimia; sumber terjadinya reduksi dalam ½-
sel; sebagai elektroda positif pada sel Volta, atau sebagai elekroda
negatif pada sel elektrolisis. (Bandingkan dengan: anoda.)

keadaan dasar (lihat: transisi).


keadaan tereksitasi (lihat: transisi).
keadaan kamar
Keadaan pada suhu kamar dan tekanan udara barometer.

keadaan standar
1. Keadaan pada suhu 00C dan tekanan 1 atm terhadap sistem gas.
2. Keadaan pada suhu 250C dan tekanan 1 atm terhadap
sistem termodinamik.
kecepatan reaksi
(laju reaksi.)
1. Banyaknya pereaksi yang berkurang (hilang) per satuan waktu.
2. Banyaknya produk yang terbentuk per satuan waktu.
Banyak pereaksi atau produk dapat dinyatakan dalam berbagai satuan
konsentrasi; umumnya dalam satuan molar (mol/L; simbol: M; atau
dengan notasi: [ ]). Misal untuk reaksi: A  2 B, maka persamaan laju
reaksi (v) ini dapat dinyatakan sebagai:

225
Δ[A] Δ[B]
v- ; atau v  
Δt Δt
Pada umumnya pernyataan persamaan laju reaksi mengacu pada
pereaksinya karena tetapan yang diterapkan berhubungan dengan
arah laju reaksi ke kanan (jadi disarankan pada bentuk pertama). Lihat
juga: hukum kecepatan reaksi.

keelektronegatifan
1. Kecenderungan relatif suatu atom untuk mengikat elektron
dengan membentuk ion negatif.
2. Kecenderungan relatif suatu atom untuk menarik pasangan
elektron ikatan dalam molekulnya.
Keelektronegatifan dinyatakan dalam beberapa skala keelektrone-
gatifan seperti skala Pauling, Mulliken, Sanderson, dan skala Allred-
Rochow. Skala keelektronegatifan yang populer digunakan adalah
skala Pauling dimana atom F diberi harga tertinggi, yakni 4,0 sehingga
diperoleh harga untuk atom H = 2,2; dan harga paling rendah pada
atom Fr = 0,6 (dihitung berdasarkan energi disosiasi ikatan).

kekentalan (lihat: viskositas).


kelarutan
Daya larut suatu zat di dalam sejumlah pelarut pada suhu dan
tekanan tertentu atau jumlah maksimal zat yang dapat melarut di
dalam sejumlah pelarut pada suhu dan tekanan tertentu; dapat
dinyatakan dalam berbagai satuan. Kelarutan atau daya larut setiap
zat besarnya tertentu pada suhu tertentu; khusus untuk elektrolit yang
sukar larut, kelarutannya pada suhu 250C dicirikan oleh suatu tetapan
yang disebut tetapan hasilkali kelarutan (K SP). Lihat: tetapan hasilkali
kelarutan.

kelat (lihat: sepit).


kelvin
Skala suhu termodinamik untuk SI; simbol: K; setara dengan (273,16)-1
dari suhu termodinamik air pada titik tripel.
[Hasil Confrence Generale des Polds et Mesures XIII, Oktober 1967
menetapkan bahwa simbol K digunakan untuk suhu termodinamik
sedangkan simbol 0K ditinggalkan.]
kemiluminesen

226
Cahaya yang dipancarkan sebagai hasil dari suatu reaksi kimia;
misalnya luminol merupakan kristal yang memancarkan cahaya biru
bila direaksikan dengan H2O2.

kemisorpsi
Adsorpsi dimana zat teradsorpsi terikat secara kimia atau moleku zat
itu pecah menjadi radikal yang reaktif; biasanya terjadi pada sistem
katalisis heterogen yang melibatkan logam transisi sebagai katalis.

kerak bumi
(kulit bumi; litosfer.)
Lapisan pada bumi setebal 60 km dengan massa-jenis 3,3 dan 99%
mengandung unsur Si dan unsur O (terbanyak) serta unsur-unsur Al,
Fe, Ca, Na, K, dan Mg. Semua unsur ini berada dalam keadaan terikat
terutama sebagai oksida, silikat, dan aluminium silikat.

kerapatan
(densitas.)
Ukuran kepekatan atau kemampatan suatu zat; merupakan
perbandingan antara massa dan volum zat itu; biasanya lebih
ditujukan pada benda gas. Sementara terhadap benda cair dan benda
gas digunakan istilah massa-jenis. Lihat: kerapatan relatif.

kerapatan relatif
Perbandingan kerapatan suatu benda terhadap kerapatan zat acuan;
simbol: d.
1. Kerapatan gas ditetapkan dari perbandingannya dengan
kerapatan udara pada keadaan standar (normal) dengan dimensi
satuan: g/L.
2. Kerapatan benda cair dan benda gas ditetapkan dari
perbandingannya dengan kerapatan air (dair = 1) pada suhu 4oC
dengan dimensi satuan: g/mL atau kg/L.

keratin
Protein serat yang berfungsi membentuk jaringan tanduk hewan,
rambut, bulu, dan kuku; sukar larut dan sukar dicerna. Protein ini yang
berkadar belerang tinggi, disebut sistin; rambut manusia mengandung
14% sistin. Keratin juga terdapat pada selaput telur burung dan ikan
hiu (disebut keratin telur).
kereaktifan

227
(reaktivitas.)
Kecenderungan suatu zat untuk berubah atau bereaksi secara kimia;
semakin tinggi kereaktifan, semakin mudah zat itu berubah/bereaksi.
kerja
(usaha.)
Salah satu bentuk energi; (simbol: W; satuan: joule) dengan batasan:
1. Energi yang pindah ke atau dari benda/sistem yang menyebabkan
perubahan pada energi benda/sistem itu.
2. Kerja selalu melibatkan gaya yang dapat menyebabkan
pergeseran kedudukan benda/sistem pada jarak tertentu, dan
besarnya merupakan perkalian gaya (F) dan jarak sepanjang
perubahan itu (x); W = F.x.
3. Kerja selalu melibatkan gaya atau tekanan yang dapat
menyebabkan pengembangan (ekspansi) atau pengerutan
(kompresi) dari volum benda/sistem, dan besarnya merupakan
perkalian antara tekanan (P) dan perubahan volum (V); W = P.V.

kerja pengembangan (lihat: kerja).


kerja pengerutan (lihat: kerja).
kerosin (lihat: minyak bumi).
kerpu
(blenda.)
Mineral sulfida dari suatu logam; misalnya kerpu-seng dan kerpu-
timbal.
kerpu seng
Mineral sulfida dari logam seng dengan rumus kimia ZnS; berwarna
hitam; sering berwarna kuning atau coklat karena adanya besi; nama
lainnya adalah sfalerit.
kerpu timbal
(galena.)
Mineral sulfida dari logam timbal dengan rumus kimia PbS; berwarna
hitam mengkilap; biasanya mengandung 0,01-0,10% logam Ag; lebih
dikenal dengan nama galena.
kertas

228
Bahan atau produk yang diperoleh dari hasil pengolahan terhadap
bahan dasar yang mengandung selulosa seperti kayu, merang, dan
sebagainya. Tipe atau mutu kertas bergantung pada teknik
pengolahan dan bahan campuran yang digunakan.

kertas lakmus
Kertas (sejenis kertas saring) yang mengandung indikator lakmus; ada
yang berwarna merah dan berwarna biru; digunakan untuk
menunjukkan sifat keasaman, kebasaan, atau kenetralan suatu
larutan.

kertas kurkuma
Kertas (sejenis kertas saring) berwarna kuning yang mengandung
kunir; dapat dibuat dengan membasahi kertas saring dengan dengan
air kunir kemudian dikeringkan di udara terbuka; digunakan untuk
menunjukkan adanya ion borat, BO3– oleh timbulnya warna merah-
kecoklatan dan oleh setetes larutan amoniak encer menjadi hitam-
kehijauan.

kertas timbal-asetat
Kertas berpori yang digunakan untuk menyaring/memisahkan
komponen dari cairan suspensi; jenis kertas dan ukuran pori-porinya
bermacam-macam, dan digunakan bergantung pada jenis analisa
kimia yang diterapkan.

kertas universal
Kertas (sejenis kertas saring) yang mengandung indikator universal;
digunakan untuk pengukuran tingkat keasaman/kebasaan (pH) suatu
larutan. Perubahan warna pada kertas diacu terhadap warna standar
per pH. Rentang pH antara 0 – 14.

kesetimbangan dinamik (lihat: kesetimbangan kimia).


kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan kimia dimana zat-zat yang terlibat dalam sistem
kesetimbangan memiliki lebih dari 1 fasa. Contoh:
H2O(l) + CO2(g) H2CO3(aq)
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq)

kesetimbangan homogen

229
Kesetimbangan kimia dimana zat-zat yang terlibat dalam sistem
kesetimbangan memiliki 1 fasa; meliputi sistem kesetimbangan cair,
dan sistem kesetimbangan gas. Contoh:
N2(g) + 3 H2(g) NH3(g)
H2CO3(aq) 2 H+(aq) + CO3–2(aq)

kesetimbangan kimia
Suatu sistem reaksi kimia dimana jumlah pereaksi dan jumlah hasil
reaksinya tidak berubah lagi dengan membentuk komposisi tertentu
dari pereaksi dan hasil reaksi pada suhu tertentu (keadaan ini dapat
diamati atau dibuktikan). Walaupun secara makroskopis tidak terjadi
perubahan namun secara mikroskopis, perubahan tetap berlangsung
(bersifat dinamis) hanya tak dapat diamati, yakni perubahan pereaksi
dan hasil reaksi dengan laju yang sama tetapi arahnya berlawanan.
Oleh karena itu, kesetimbangan kimia disebut juga kesetimbangan
dinamik dengan notasi: . Contoh persamaan reaksi kesetimbang-an
kimia:
pereaksi hasil reaksi
A+B C+D
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Keadaan setimbang dinamik antara pereaksi dan hasil reaksi ini dapat
mengalami pergeseran arah jika terhadap reaksi (terhadap pereaksi
atau hasil reaksi) dilakukan gangguan dari luar (lihat: azas Le
Chatelier.)

ketal
Kelompok senyawa organik yang memiliki rumus umum RR’C(OR’’)
(OR’’’) dimana R, R’, R’’, dan R’’’ adalah gugus hidro-karbon. Senyawa
ketal dapat terbentuk melalui adisi terhadap senyawa keton oleh
alkohol yang dikatalisis oleh asam; hasilnya dapat berupa suatu
hemiketal atau suatu ketal yang disertai pembentukan sebuah
molekul air.
OOHCH3–C–CH3+CH3OHCH3–C–
CH3asetonOCH3hemiketal

OOCH3CH3–C–CH3+2 CH3OHCH3–C–
CH3+H2OasetonOCH3ketal

230
ketena
(etenon.)
Senyawa organik dengan rumus struktur CH2=C=O; gas tak-berwarna,
berbau tajam/menusuk, bersifat racun, titik didih –48 0C; dibuat melalui
pirolisis aseton pada suhu tinggi. Digunakan dalam industri obat
(aspirin) dan industri serat (selulosa asetat).
ketertelapan (lihat: permeabilitas).
keto-
Nama awalan untuk nama umum senyawa organik yang mengandung
gugus keton >C=O; misal ketotriosa, ketoheksosa, dan seterusnya.
Dan sebagai –on, jika diterapkan sebagai akhiran pada nama IUPAC
senyawa yang bersangkutan; misal dihidroksiaseton (jadi nama:
ketotriosa dan dihidroksiaseton menunjuk pada senyawa yang sama).
keto-enol (lihat: tautomeri keto-enol).
ketoheksosa (lihat: heksosa).
ketol
Senyawa organik yang mengandung gugus keton (>C=O) dan gugus
hidroksil (–OH).
keton
(alkanon.)
Golongan senyawa organik dengan rumus umum RCOR’ dimana R
dan R’ adalah gugus alkil atau gugus aril.
OOOCH3CCH3CH3CC2H5C6H5CC6H5propanon (dimetil-keton)2-
butanon
(etil-metil-keton)benzofenon

ketopentosa (lihat: pentosa).


ketosa
Monosakarida yang mengandung gugus keton: >C=O; istilah ini
merupakan gabungan dari ket- (atau keton) dan –osa (berarti gula).
Ketosa meliputi ketotriosa, ketotetrosa, ketopentosa, dan ketoheksosa.
Lihat juga: monosakarida.

231
ketotetrosa (lihat: tetrosa).
ketotriosa (lihat: triosa).
khamir (lihat: ragi).
kilogram
Merupakan salah satu satuan untuk massa; menjadi satuan dasar SI
untuk massa; simbol: kg. Kilogram setara dengan kilogram prototip
internasional berupa sebatang silinder paduan platina-iridium yang kini
disimpan di Sevres dekat Paris.

Kimia
(Ilmu Kimia.)
Cabang dari IPA dan berkedudukan sebagai ilmu dasar; ilmu yang
mengkaji zat dari segi sifat, komposisi, struktur, ikatan, perubahan, dan
pembuatan-nya serta perubahan energi yang terlibat. Kini rumpun Ilmu
Kimia diperkirakan lebih dari 50 cabang.

Kimia Analitik
Cabang kimia yang berhubungan identifikasi dan penentuan komposisi
kimia suatu bahan atau zat; ilmu ini meliputi Kimia Analitik Kualitatif
(Kimia Analitik yang berhubungan dengan identifikasi jenis unsur atau
zat yang menyusun suatu bahan, atau struktur kimia suatu bahan/zat),
dan Kimia Analitik Kuantitatif (Kimia Analitik yang berhubungan
dengan identifikasi jumlah unsur atau zat yang menyusun suatu
bahan)

Kimia Analitik Instrumen


Cabang kimia analitik yang berhubungan identifikasi, penetapan
struktur, dan penentuan komposisi kimia suatu bahan atau zat dengan
melibatkan instrumen (alat ukur) yang spesifik. Teknik analisa kimia
instrumen menggunakan bahan (pereaksi dan sampel) dalam jumlah
kecil (mikro) dengan proses yang cepat dan hasil yang teliti;
kelemahannya sangat bergantung pada ketelitian alat.
Kimia Analitik Kualitatif (lihat: Kimia Analitik).
Kimia Analitik Kuantitatif (lihat: Kimia Analitik).
Kimia Anorganik
Cabang kimia yang mengkaji zat yang tersusun hanya dari unsur
anorganik; istilah yang diberikan untuk membedakan cabang baru

232
yang muncul ketika itu, yaitu kimia organik. Cabang ini mengalami
perkembangan dengan munculnya cabang baru seperti kimia logam
(metalurgi), kristalogi, kimia kompleks (atau kimia koordinasi), dan lain-
lain.

Kimia Bahan
Cabang kimia yang mempelajari sifat, fungsi, dan kegunaan zat atau
bahan kimia dalam kedudukannya sebagai bahan dasar atau
komponen dari suatu produk industrial.

Kimia Bumi
Cabang kimia yang mempelajari bumi dari segi struktur dan komposisi
kimia; istilah lainnya adalah geokimia. Cabang ini dianggap muncul
dari ilmu dasar Geologi.

Kimia Farmasi
Cabang kimia yang mempelajari zat dari segi kegunaan dan
dampaknya bagi kesehatan dan kecantikan manusia.

Kimia Fisik
Cabang kimia yang membahas hubungan antara sifat kimia dan sifat
zat berdasarkan pada trasformasi energi (perubahan energi potensial
zat dan energi lingkungannya).

Kimia Industri
(Kimia Teknologi.)
Cabang kimia yang bersifat terapan (teknologi) dalam hubungannya
dengan sifat bahan, proses, dan produk yang bernilai ekonomis dan
industrial.

Kimia Inti (lihat: Kimia Nuklir).


Kimia Karbon (lihat: Kimia Organik).
Kimia Keramik
Cabang kimia dengan obyek kajian khusus pada sifat komposisi,
pembuatan, kelenturan, ketahanan, dan pengaruh pada benda kimia
yang terbuat dari tanah (batu tahan api, keramik, porselin).

Kimia Koloid
Cabang kimia yang mengkaji sifat, pembuatan, dan kegunaan sistem
koloid dalam kehidupan.

233
Kimia Kompleks
(Kimia Koordinasi.)
Cabang kimia yang membahas tentang sifat, struktur, pembuatan, dan
kegunaan senyawa kompleks. Lihat juga: senyawa kompleks.

Kimia Koordinasi (lihat: Kimia Kompleks).


Kimia Lingkungan
Cabang kimia yang mengkaji hubugan antara bahan/zat kimia dan
lingkungan kehidupan dari segi sifat, komposisi kimia, serta pengaruh
dan dampak yang terjadi.

Kimia Listrik
(Elektrokimia.)
Cabang kimia yang membahas hubungan antara perubahan kimia zat
dan energi listrik dari segi sifat perubahan, proses, dan kegunaan.

Kimia Makanan
Cabang kimia yang membahas zat atau bahan makanan dari segi
sifat, komposisi, pembuatan, pengawetan, nilai guna serta dampaknya
bagi tubuh makhluk.

Kimia Nuklir
(kimia inti.)
Cabang kimia yang mempelajari inti atom dari segi sifat, perubahan,
pembuatan, serta energi inti yang terlibat.

Kimia Organik
(Kimia Karbon.)
Cabang kimia yang mempelajari kelompok zat yang dihasilkan oleh
makhluk hidup; istilah ini diberikan untuk membedakannya dari “Kimia
Anorganik”. Istilah “Kimia Organik” yang lebih tepat adalah Kimia
Karbon; kini senyawa organik dapat dibuat bahkan senyawa baru
berhasil ditemukan. Kimia Organik mengalami perkembangan dengan
munculnya Kimia Sintetik, Biokimia, Kimia Kedokteran, Kimia Farmasi,
Kimia Makanan, Kimia Tekstil, Kimia Polimer, dan sebagainya.

Kimia Polimer
Cabang kimia organik yang mempelajari senyawa dan bahan polimer
dari segi sifat, pembuatan, dan kegunaannya dalam bidang kehidupan.

Kimia Sintetik

234
Cabang kimia yang membahas tentang sifat dan proses pembuatan
senyawa kimia. Nama ini diberikan untuk membedakannya dengan
“kimia analitik”; cabang ini mendorong munculnya berbagai cabang
lain seperti Biokimia, Kimia Kedokteran, dan Kimia Teknologi
(Petrokimia).

Kimia Tekstil
Cabang kimia yang membahas tentang sifat, struktur, pembuatan,
pengawetan, dan pewarnaan terhadap serat dan bahan sandang
(tekstil).

Kimia Teknologi (lihat: kimia industri).


kimotripsin
Enzim proteolitik yang ditemukan dalam usus; terbentuk dari kimotrip-
sinogen pada cairan pancreas oleh adanya pengaruh tripsin.
Kimotripsin dan tripsin secara bersama-sama berperan memecah
protein makanan menjadi polipeptida dan asam amino. Enzim ini
digunakan untuk mengurangi radang jaringan lunak dan menurunkan
kelebihan cairan/serum pada jaringan.

kimotripsinogen
Zat asal dari kimotripsin; dapat berubah menjadi kimotripsin oleh kerja
enzim tripsin; terdapat di dalam cairan pankreas.

kinina (lihat: kuinina).


kisi kristal (lihat: kristal).
klor (lihat: klorin).
kloral
(trikloroetanal.)
Senyawa organik yang mempunyai rumus kimia Cl3CCHO; zat cair
menyerupai minyak, tak-berwarna, dan bersifat hipnotis (membuat
tidur). Dibuat melalui klorinasi asetaldehid; digunakan dalam
pembuatan insektisida (DDT). T.l. –57,50C; t.d. –97,80C; d 1,51.

kloral hidrat
Senyawa organik yang mempunyai rumus kimia Cl3CCH(OH)2; zat
padat, tak-berwarna, berbau harum, bersifat racun dan hipnotis; dibuat
dari hidrolisis kloral. Digunakan sebagai zat pengurang rasa sakit,
sebagai antiseptik, dan untuk pembuatan DDT. T.l. 570C; t.d. 96,30C; d
1,91.

235
klorapatit (lihat: apatit).
klorin
(klor.)
Simbol: Cl; Z 17; Ar 35,453; t.l. –100,9850C; t.d. –34,60C; d 3,214
g/L (200C); BO -1, +1, +3, +5, +7; ditemukan oleh Scheele pada
tahun 1774; diberi nama oleh Sir Hamphry Davy pada tahun 1810.
Salah satu unsur halogen; gas diatom sebagai Cl 2, berwarna kuning-
kehijauan, bersifat racun (menyebabkan iritasi pernafasan, merusak
selaput lendir, dan bentuk cairnya dapat membakar kulit), larut dalam
air (dapat membentuk air klorin), bersifat oksidator kuat (dapat
bereaksi dengan hampir semua unsur). Di alam ditemukan dalam
keadaan terikat terutama sebagai NaCl (di laut), dalam mineral-mineral
karnalit (KMgCl3.6H2O) dan silvit (KCl). Gas klorin digunakan untuk
pemurnian air, untuk klorinasi, dan pembuatan berbagai produk sehari-
hari; klorin juga digunakan dalam pembuatan kertas, zat warna,
pewarna-makanan, pengolahan minyak bumi, pengobatan (medis),
insektisida, antiseptik, pelarut, cat, plastik, dan banyak lagi.
Senyawanya pun demikian seperti klorida, klorat, kloroform, karbon
tetraklorida, dan berbagai senyawa organoklor memiliki kegunaan luas
dalam kehidupan. Gas klorin dengan kadar 3,5 ppm baunya dapat
dideteksi oleh hidung; dan pada 1000 ppm dapat berakibat fatal (dulu
gas klorin digunakan sebagai gas perang). Kandungan gas klor di
udara tidak boleh melebihi 1 ppm.

klorinasi (lihat: halogenasi).

kloro
1. Nama untuk gugus –Cl yang terikat pada molekul senyawa
organik.
2. Nama untuk ion klorida Cl– yang terikat sebagai ligan pada
senyawa kompleks. Lihat juga: Lampiran Q.

klorofil
Pigmen berwarna hijau pada tumbuhan hijau yang terdiri dari klorofil a
(C55H72MgN4O5) dan klorofil b (C55H70MgN4O6); berperan pada
fotosintesis karbohidrat. Selain itu digunakan juga sebagai pigmen
dalam pengobatan, dan sebagai zat penghilang bau.
CH=CH2(CH3)H3C CH2CH3NNMgNNH3C CH3CH2

CH2

COOCH3 236
OCH2CO2CH2CH=C{(CH2)3CH–}3CH3CH3CH3klor
ofil a
Keterangan:
Struktur molekul klorofil b diperoleh dengan mengganti gugus (CH3) pada
klorofil a dengan gugus (CHO).

kloroform
(triklorometana.)
Salah satu senyawa haloform yang mempunyai rumus kimia CHCl 3;
zat cair mudah menguap, sukar terbakar (tetapi uapnya mudah), tidak
larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter; uapnya bersifat
membius; dan bila terkena udara dan cahaya dapat membentuk gas
fosgen yang beracun. Kloroform digunakan untuk pembuatan senyawa
fluoro-karbon, sebagai pelarut (cat), dan sebagai anastetik. T.l. –
63,50C; t.d. 61,70C; d 1,483.
kloropren
Senyawa organik dengan rumus struktur CH 2=CHCCl=CH2; zat cair
tak-berwarna; dibuat dari vinil-asetat dan HCl. Kloropren merupakan
monomer untuk pembuatan karet neoprene. T.d. 590C; d 0,96.
koagolase (lihat: koagolasi).
koagolasi
Pembentukan gumpalan atau partikel lebih besar; dapat disebabkan
oleh penambahan zat kimia tertentu atau oleh perubahan kondisi
(biasanya berhubungan dengan pembuatan/penghilangan partikel
koloid); dapat juga terjadi oleh adanya suatu enzim yang disebut
koagolase (biasanya diterapkan dalam penggumpalan darah, susu,
dan lain-lain).
kobal

237
Simbol: Co; Z 27; Ar 58,933; t.l. 14950C; t.d. 28700C; d 8,9
(200C); BO +2, +3; ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735.
Ditemukan di alam sebagai mineral kobaltit, smaltit, dan eritrit.
Biasanya terdapat bersama-sama dengan bijih-bijih Ni, Ag, Pb, Cu,
dan bijih Fe; dan dari bijih ini sering logam kobal diperoleh sebagai
hasil-samping. Kobal termasuk logam transisi; berwarna abu-abu
mengkilap, keras, dan dalam beberapa hal mirip logam Fe dan Ni;
cenderung berada sebagai campuran dari 2 bentuk alotrop yakni
dalam bentuk  ( di atas 4000C) dan bentuk  (di bawah 4000C).
Logam ini bersifat feromagnet, tahan karat, dan dapat membentuk
senyawa ion dan senyawa kompleks. Logam kobal digunakan untuk
penyepuhan (karena tampilan, kekerasan, dan daya tahan-karatnya);
sebagai komponen paduan logam seperti alniko (memiliki kuat magnet
yang baik), stelit, baja magnet, dan baja tahan karat; untuk
memberikan warna biru pada porselin, kaca, ubin/genteng, dan lain-
lain. Isotop Co-60 digunakan sebagai sumber sinar gama.

kobaltit
Mineral yang mengandung unsur kobal dengan rumus kimia
(Co.Fe)AsS.
kodeina
Senyawa alkaloida dengan rumus molekul C18H21NO3; padatan kristal
berwarna putih, dan bersifat racun. Diperoleh dari ekstraksi opium atau
metilasi morfin. Kodeina dan turunannya merupakan narkotik dan
sebagai obat penahan sakit. T.l. 157,80C; d 1,32.
N CH3

CH3OOOHkodeina

koefisien reaksi (lihat: persamaan reaksi).


koenzim (lihat: enzim).
koenzim A
Suatu nukleotida yang tersusun dari asam adenilat, asam pantotenat,
2-merkaptoetanolamina, dan asam fosfat (disingkat: CoA); berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat, lipida, dan protein; oleh

238
adanya suatu enzim yang cocok dapat mengubah gugus asil pada
suatu zat menjadi gugus asetil zat baru.
NH2N
HCC

OOCH3OOHS–CH2CH2NHCCH2CH2NHCCH–CCH2O–P–
NC
O–P–OCH2HOCH3HOOH
CN
OCHHCHCCHOO
H
N
koenzim A
CH
PO3H2
kofaktor (lihat: enzim).
kohesi (lihat: adhesi).
kokain
Senyawa alkaloida dengan rumus molekul C17H21NO4; padatan kristal
berwarna putih; diekstraksi dari daun pohon koka. Kokain dan
turunannya dipakai sebagai anastetik (penahan sakit) lokal; dan dapat
mengakibatkan ketergantungan (adiktif) bila berlebihan. T.l. 980C.
CH2 CHCHCOOCH3H3C–N CH–
OCOC6H5CH2 CHCH2kokain

kokas
Bahan padat yang berfungsi sebagai bahan bakar; dihasilkan
bersama-sama dengan ter batubara dan gas batubara pada
pemanasan batubara tanpa udara. Digunakan pada proses
pengolahan besi dan baja. Lihat juga: minyak bumi.

kolagen
Protein serat yang berfungsi untuk membentuk jaringan penyambung;
kaya hidroksi prolina tapi miskin sistin dan triptofan. Sebanyak 30%
dari protein hewan menyusui merupakan kolagen.

239
kolimator (lihat: spektrometer).
kolin (lihat: fosfolipida).
koloid
(sistem dispersi koloid; sistem koloid.)
1. Sistem dispersi yang terdiri dari zat terdispersi berdiameter 10 -9 –
10-7 m dan medium pendispersi; cirinya adalah zat terdispersinya
hanya dapat dilihat oleh miskroskop-ultra (sehingga melalui alat ini
zat terdispersi dan medium pendispersinya dapat dibedakan), dan
zat terdispersinya memperlihatkan gerak Brown.
2. Sistem yang terdiri dari 2 fasa, yaitu fasa pendispersi yang
kontinu, dan fasa terdispersi yang tidak kontinu.
Contoh: karet busa, kabut, awan, asap, mutiara, susu, mentega, agar-
agar, roti, kaca warna.

koloid hidrofil
Jenis koloid yang partikel terdispersinya menyukai air. Contoh: gelatin,
agar-agar, tanah liat dalam air.

koloid hidrofob
Jenis koloid yang partikel terdispersinya tidak menyukai air. Contoh:
koloid belerang dalam air, silika-gel.
koloid liofil
Jenis koloid yang partikel terdispersinya menyukai medium
pendispersinya. Jika medium pendispersinya adalah air, disebut
koloid hidrofil.

koloid liofob
Jenis koloid yang partikel terdispersinya tidak menyukai medium
pendis-persinya; jika medium pendispersinya adalah air, disebut
koloid hidrofob.
koloid monodispers
Jenis koloid dimana partikel atau butiran terdispersinya berukuran
sama.

koloid polidispers
Jenis koloid dimana partikel/butiran terdispersinya berukuran
tidak sama.

240
koloid pelindung
Jenis koloid yang dapat menstabilkan sistem koloid lain; misalnya
tetesan minyak kelapa dalam air merupakan koloid hidrofob, dan dapat
distabilkan dengan menambahkan sedikit natrium stearat,
CH3(CH2)16COONa.

kolorimeter
Instrumen yang digunakan dalam analisa kolometrik. Lihat: kolometri.

kolorimetri
Teknik pengukuran kuantitatif yang menggunakan kolorimeter; teknik
analisa kuantitatif yang berdasarkan pada pengukuran intensitas
cahaya. Biasanya sampel berupa sistem larutan berwarna, dan
intensitas cahayanya diperbandingkan dengan intensitas cahaya dari
larutan standarnya. Jika konsentrasi larutan standarnya diketahui
maka konsentrasi atau kadar sampel dapat ditetapkan.

komponen
Bagian yang membangun suatu sistem (termasuk sistem kimia);
misalnya sistem es dan air hanya terdiri dari 1 komponen, yakni H2O;
larutan gula terdiri dari 2 komponen yakni air dan gula; H 2SO4 terdiri
atas 3 komponen, yakni unsur H, unsur S, dan unsur O.
komposisi
Susunan komponen atau susunan unsur yang membentuk suatu
bahan atau zat; setiap komponen dinyatakan dalam jumlah satuan per
jumlah bahan, atau dinyatakan dalam bentuk perbandingan (persen
atau bagian).

konfigurasi duplet
(konfigurasi dua; aturan duplet.)
Konfigurasi elektron suatu atom dimana kulit valensinya mengandung
2 elektron; seperti kulit valensi atom He.
Konf. el. atom Konf. duplet
He 2e He 2e
Li 2e.1e Li+ 2e
Be 2e.2e Be+2 2e

konfigurasi elektron
Sebaran elektron di sekeliling inti atom yang membentuk susunan
teratur dan tertentu; bergantung pada nomor atom unsur itu, dan dapat
digambarkan menurut konfigurasi elektron atom Bohr, atau konfigurasi

241
elektron atom mekanika kuantum. Lihat juga: kulit elektron; diagram
mnemonik Moeller.
Atom unsur Konf. El. Atom Bohr Konf. El. Atom M.K.
H (Z=1) H 1e H 1s1
C (Z=6) C 2e.4e C 1s2 2s2 2p2
Cl (Z=17) Cl 2e.8e.7e Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
K (Z=19) K 2e.8e.8e.1e K 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
M.K. = mekanika kuantum

konfigurasi oktet
(konfigurasi delapan; aturan oktet.)
Konfigurasi elektron suatu atom dimana kulit valensinya mengandung
8 elektron; seperti kulit valensi atom gas mulia terdekatnya.
Konf. el. atom Konf. oktet Konf. el. atom Konf. oktet
Ne 2e.8e Ne 2e.8e Ar 2e.8e.8e Ar 2e.8e.8e
O 2e.6e O–2 2e.8e K 2e.8e.8e.1e K+ 2e.8e.8e
Na 2e.8e.1e Na+ 2e.8e
Keterangan:
Atom O mengikat 2e (atau Na melepas 1e) untuk mencapai konfigurasi oktet.
konfigurasi stabil
Konfigurasi elektron atom suatu unsur yang menyerupai konfigurasi
atom gas mulia terdekatnya; konfigurasi ini dapat dicapai melalui
perubahan elektron valensi suatu atom dengan cara berikatan dengan
atom lain. Lihat juga: ikatan kimia.

konformasi
Bentuk lain yang terjadi dari sebuah molekul jika terhadap molekul ini
dilakukan rotasi gugus di sekitar ikatan tunggalnya.

staggered (lonjong) eclipsed (gerhana)


etana

242
kursi perahu
sikloheksana
konsentrasi larutan
Banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut; bergantung pada
satuan yang diterapkan, dikenal beberapa satuan konsentrasi. Lihat:
kadar; satuan konsentrasi.

konsep
Beberapa batasan konsep yang dapat diterapkan:
1. Pokok pertama yang mendasari keseluruhan pikiran. (Ensiklopedi
Indonesia.)
2. Ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari pengalaman-
pengalaman yang relevan. (Carin dan Sund.)
3. Gambaran keteraturan dan pertalian antar sekelompok fakta, dan
ditunjukkan oleh tanda atau simbol tertentu. (Novak.)
4. Merupakan sekumpulan benda, simbol, atau peristiwa tertentu
yang dikelompokkan ke dalam satu golongan (set) berdasarkan ciri-
ciri yang dimilikinya; set ini harus ditunjukkan oleh sebuah nama
atau simbol. (Elizabeth Kean.)
[Konsep hanya ada di dalam pikiran sebagai sebuah ide/gagasan
tentang fakta atau peristiwa. Berbagai fakta/peristiwa yang tidak
memiliki ciri yang dituntut oleh sebuah konsep maka ia berada di luar
konsep itu.]

konversi
1. Pengubahan dari isomer yang satu ke isomer lainnya.
2. Pengubahan dari satuan yang satu ke satuan lainnya.

konversi satuan (lihat: Lampiran D).


konyugasi
1. Pembentukan suatu partikel yang disebut partikel konyugat dari
partikel lain. Kedua partikel, yakni partikel asal dan partikel koyugat
dapat membentuk pasangan yang disebut pasangan konyugasi.
Lihat: asam-basa Bronsted.
2. Sistem awan elektron ikatan yang terbentuk akibat interaksi antara
awan elektron pada ikatan rangkap-2 dan ikatan tunggal; terjadi

243
pada molekul (umumnya molekul organik) yang mengandung ikatan
rangkap-2 dan ikatan tunggal berselang-seling. Interaksi yang
terjadi berupa awan elektron ikatan rangkap-2 terdelokalisasi
(bergeser) ke daerah ikatan tunggal. Molekul terkonyugasi memiliki
kestabilan lebih tinggi dari yang diramalkan.
H2CCHCHCH2terdelokalisasi menjadi:H2CCHCHCH21,3-butadienabutadiena
terkonyugasi
Selain 1,3-butadiena, molekul terkonyugasi lainnya adalah benzen.

kopolimer (lihat: polimer).


korosi
Peristiwa terkikis atau termakannya suatu zat oleh zat lain; umumnya
merupakan reaksi oksidasi (tepatnya: reaksi redoks) dimana zat
termakan sebagai reduktor dan zat korosif sebagai oksidator. Misal,
perkaratan logam oleh udara lembab, atau termakannya logam
tertentu seperti besi, seng, atau timah oleh larutan asam).
korosif
Sifat suatu zat yang dapat mengikis atau merusak bahan/zat lain
melalui reaksi kimia (reaksi redoks); biasanya zat itu merupakan
oksidator kuat. Misalnya O2 dan larutan asam bersifat korosif terhadap
logam besi; larutan asam dan larutan garam bersifat korosif terhadap
beberapa logam.

Kr (lihat: kripton).
krenasi (lihat: osmosis).
kresol
Salah satu isomer dari (CH3)C6H4(OH); zat cair berbau enak; diperoleh
dari pengolahan ter-batubara. Campuran dari isomer-isomernya
digunakan sebagai germisida. Larutan encer dari kresol disebut lisol;
digunakan di rumah sakit dan di rumah tangga sebagai pembunuh
hama (desinfektan).
kriolit
Mineral di alam dengan rumus kimia Na3AlF6; padatan berwarna putih,
bersifat dapat dibelah. Digunakan untuk menurunkan titik leleh dalam
pengolahan bijih aluminium dan pembuatan soda.
kripton

244
Simbol: Kr; Z 36; Ar 83,80; t.l. –156,60C; t.d. –152,30C; d 3,733 g/L
(00C); BO 0; ditemukan oleh Ramsey dan Travers pada tahun 1898.
Merupakan salah satu unsur gas mulia; tak berwarna, tak-berbau, tak-
berasa, tidak terbakar; kripton padat berupa kristal berwarna putih
dengan struktur kubus berpusat muka. Sukar bereaksi dengan unsur
lain kecuali pada kondisi tertentu dapat bereaksi dengan fluor. Gas
kripton memberikan garis spektral jingga dan hijau terang; spektral ini
mudah dihasilkan dan umumnya sangat jelas (tajam). Di alam
ditemukan di atmosfer bumi (kira-kira 1 ppm) yang merupakan
campuran dari 6 isotop stabilnya; dan telah dikenal ada 15 isotop Kr
yang bersifat tidak stabil. Kegunaan kripton adalah garis spektralnya
(berwarna merah-jingga) dijadikan ukuran standar untuk satuan
panjang (meter) sejak tahun 1960 dan kemudian didefinisi-ulang pada
1983; untuk lampu fotograf pada fotografi berkecepatan tinggi;
bersama argon sebagai gas pengisi bertekanan rendah untuk
menghasilkan cahaya fluoresen; dan isotop Kr-85 digunakan untuk
kepentingan riset.
kristal
(hablur.)
Padatan homogen dengan antar ion, antar atom, atau antar
molekulnya membentuk struktur atau susunan bersilang sebagai
bangunan 3 dimensi berpola teratur dan tertentu.

Kisi kristal dari tipe kristal kubus sederhana.


(Sel satuan ditunjukkan oleh sebuah kubus dengan rusuk dipertebal).

Kisi kristal terdiri dari satuan-satuan kecil yang disebut sel satuan, dan
setiap sel tersusun dari atom, ion, atau molekul yang digambarkan
sebagai titik-titik. Ada 7 tipe kristal yang dikenal termasuk 32 kelas
simetri (sel satuan), sementara lebih dari 300 bentuk kristal telah
diselidiki. Parameter sel satuan dicirikan dari sisi sel satuan (a,b,c),
dan sudut di antara sisi selnya (, , ).
kubusabc
900tetragonalabc
900ortorombikabc c
245
900heksagonalabc 900;  b
 
1200trigonalabc 
a
900monoklinabc 900 
triklinabc 900 sel satuan
kristal ionik
Kristal yang tersusun dari ion positif dan ion negatif, misalnya NaCl, KI,
CsCl, NaNO3, dan lain-lain.

kristal kovalen
Kristal dimana antar atom atau molekulnya tersusun dan terikat secara
kovalen; misalnya pada intan dan grafit.
kristal molekul
Kristal yang tersusun dari molekul-molekul kovalen yang terikat oleh
gaya Van der Waals; sifat ikatan ini lemah, dan karena itu kristal
bersifat lunak dan bertitik leleh rendah; hampir sebagian besar
padatan senyawa organik berada sebagai jenis kristal ini. Contoh:
lemak, lilin, plastik.

kristalogi
Ilmu yang mempelajari tentang komposisi, bentuk, dan struktur dari
kristal suatu zat.

krom
(L: chromium.)
Simbol: Cr; Z 24; Ar 51,996; t.l. (185720)0C; t.d. 26720C; d 7,18-
7,20 (200C); BO +2, +3, +6; ditemukan oleh Vauquelin pada tahun
1797.
Tergolong logam transisi utama; berwarna perak, mengkilap, keras,
dan tahan karat. Di alam terdapat sebagai bijih kromit (FeCr2O4), dan
logam Cr diperoleh melalui pereduksian kromit ini oleh logam
aluminium. Kegunaan logam Cr adalah untuk komponen baja dengan
kekerasan tinggi; untuk melapisi logam lain agar tampilan logam
memiliki sifat keras, indah dan tahan karat; pemberi warna hijau pada
bahan gelas; dan sebagai katalis. Semua senyawanya berwarna dan
juga memiliki banyak kegunaan, misalnya untuk pigmen dan pewarna
tekstil; dalam industri pesawat terbang dan industri lainnya untuk
aluminium-anodik; senyawa kalium dikromat (sebagai oksidator) dan
kalium kromat dalam analisis kimia. Semua senyawa krom bersifat
racun berbahaya.

246
kromofor (lihat: gugus kromofor).
Ku (lihat: kurium).
kuadrivalen (lihat: tetravalen).
kualitas
Mutu; hal yang menunjuk pada jenis unsur pembentuk suatu bahan;
sifat suatu bahan; atau tingkat suatu hasil sebagaimana seharusnya.

kualitatif
Berhubungan dengan atau melibatkan kualitas atau jenis.
kuantitas
Jumlah atau banyaknya sesuatu; hal yang menunjuk pada jumlah
satuan dari tiap jenis unsur penyusun/pembentuk suatu bahan, atau
jumlah bahan itu sendiri.
kuantitatif
Berhubungan dengan atau melibatkan pengukuran banyak atau
jumlah; berdasarkan jumlah.
kuanta (lihat: kuantum).
kuantum
Paket, takaran, atau catuan energi yang diserap/dipancarkan pada
transisi dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya di dalam atom,
molekul atau ion; 1 kuantum setara dengan 1 foton dari benda
mikroskopik berfrekuensi sama; bentuk jamaknya: kuanta.
kuarsa
Mineral silikon dioksida, SiO2; padatan kristal, keras, ada yang
transparan dan ada yang berwarna. Ditemukan secara luas sebagai
komponen dari batu pasir dan granit; sebagai kristal murni dalam
bentuk batu (akik), batu biru muda atau batu susu; dan berupa butiran
kecil berwarna, dikenal sebagai batu api dan batu baiduri.
kuinina
(kinina.)
Suatu alkaloida dengan rumus kimia C20H24N2O2.3H2O; padatan kristal
berwarna putih dengan rasa sangat pahit, sukar larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organik; diekstraksi dari kulit pohon kina. Sering
dibuat dalam bentuk garam klorida atau sulfatnya yang digunakan
sebagai obat anti malaria. T.l. 570C.

247
CH=CH2
CH3O CH(OH)
N
N kuinina
kuinol
(hidrokuinon.)
Padatan berupa kristal berwarna putih dengan rumus kimia C 6H4(OH)2.
Digunakan sebagai pengembang fotograf, antioksidan, dan sebagai
bahan mentah untuk industri zat warna. T.l. 1700C; t.d. 2850C; d 1,33.
kuinon
1. (p-benzokuinon); padatan kristal
berwarna kuning dengan rumus kimia O O
C6H4O2; dibuat melalui oksidasi anilin
dengan asam kromat. Digunakan pada kuinon
industri zat warna dan pembuatan kuinol. T.l.
0
116 C; d 1,3.
2. Kelompok senyawa dimana gugus CH pada cincin benzen
digantikan oleh gugus CO.

kulit bumi (lihat: kerak bumi).


kulit elektron
(lintasan elektron.)
Gambaran relatif terhadap kedudukan atau sebaran elektron di sekitar
intinya. Kulit elektron dapat dibedakan sebagai:
(1) kulit utama; dicirikan oleh suatu bilangan bulat yang
disebut bilangan kuantum utama (simbol: n) dengan harga n
= 1, 2, 3, …. Menurut Bohr, kulit-kulit n=1, n=2, n=3, dan
seterusnya dilambangkan sebagai kulit K, kulit L, kulit M, dan
seterusnya.
(2) kulit tambahan (atau subkulit); lintasan-lintasan
yang membangun lintasan utama; banyaknya subkulit
bergantung pada nilai n. Ada 4 tipe subkulit penting yaitu sub-
subkulit s, p, d, dan f berturut-turut dapat ditempati oleh
elektron maksimal oleh 2e, 6e, 10e, dan 14e.
Nilai n Kulit utama Jumlah Subkulit Tipe Subkulit
1 K (n=1) 1 1s

248
2 L (n=2) 2 2s, dan 2p.
3 M (n=3) 3 3s, 3p, dan 3d.
4 N (n=4) 4 4s, 4p, 4d, dan 4f.
Lihat juga: atom Bohr.

kulit tambahan (lihat: kulit elektron).


kulit terluar (lihat: kulit valensi).
kulit utama (lihat: kulit elektron).

kulit valensi
(kulit terluar.)
Kulit elektron (kulit utama) paling luar yang terisi oleh elektron. Misal
atom Cl (Z=17), kulit paling luarnya yang terisi elektron adalah kulit M
(jadi kulit M merupakan kulit valensi atom Cl).
KLMN

17
Cl
2e8e7e0

kuningan
(loyang.)
Salah satu paduan logam tembaga, Cu; paduan logam Cu dan logam
Zn (sampai 40%), dan kadang-kadang mengandung juga sejumlah
kecil logam-logam Al, Sn, Mn, atau logam lain.

kupri sulfat
(tembaga(II)sulfat.)
(1) Kristal berwarna putih dengan rumus kimia CuSO 4;
tembaga(II)sulfat anhidrous atau kupri sulfat anhidrous; bila
ditetesi dengan air akan berubah menjadi berwarna biru dengan
disertai pembebasan kalor. Digunakan di laboratorium untuk
mengeringkan alkohol dari air.
(2) Kristal berwarna biru dengan rumus kimia CuSO4.5H2O;
tembaga(II) sulfat pentahidrat atau kupri sulfat pentahidrat, dan
sering disebut terusi; mudah larut dalam air disertai dengan
hidrolisis parsial. Jika dipanaskan merata sampai di atas 2000C
akan diperoleh CuSO4 (putih). Digunakan antara lain untuk larutan

249
elektrolit sel Daniell, untuk membunuh kuman pada benih-tabur,
campurannya berupa bubur Bordeaux dapat digunakan untuk
memberantas kutu dan jamur.

kupri sulfat anhidrous (lihat: kupri sulfat).


kupri sulfat hidrat (lihat: kupri sulfat).
kuprit (lihat: tembaga).
kurchatovium (lihat: unsur 104).
kurium
Simbol: Cm; Z 96; Ar (247); t.l. (134040)50C; d 13,51 (berdasar
perhitungan); BO +3, +4; ditemukan oleh Seaborg, James, dan
Ghiorso pada tahun 1944 di Chicago.
Tergolong unsur transuran ketiga yang ditemukan; merupakan unsur
buatan (diperoleh dengan cara membom 239Pu dengan partikel alfa.
Dikenal ada 13 isotop; dan isotopnya yang paling stabil adalah 247Cm
dengan waktu-paroh 16 juta tahun. Unsur kurium dalam beberapa hal
mirip dengan gadolinium hanya struktur kristal logamnya lebih rumit;
berwarna perak; secara kimia tergolong reaktif, lebih elektropositif dari
Al. Di alam diduga terdapat bersama dengan bijih uranium. Oksida dan
halogenidanya telah berhasil dibuat. Kurium dapat terabsorbsi ke
dalam tubuh dan berakumulasi di tulang sehingga sangat berbahaya
karena radiasinya menyerang mekanisme pembentukan sel darah
merah.



250
251
L
l- (lihat: aktif optis).
L- (lihat: aktif optis).
La (lihat: lantanum).
labil
Sifat benda yang mudah mengalami perubahan baik secara fisis
ataupun secara kimia pada keadaan normal (kamar). Lihat juga: stabil.
LAH (lihat: litium aluminium hidrida).
laju reaksi (lihat: kecepatan reaksi).
lakmus
Pigmen biru yang diperoleh dari sejenis tumbuhan lumut (Roccella
tinctoria); berwarna biru dalam suasana (larutan) basa dan berwarna
merah dalam suasana (larutan) asam; digunakan sebagai indikator
asam-basa. Lihat juga: kertas lakmus.
laktam
Salah satu senyawa heterosiklik; merupakan
turunan dari asam amino karboksilat sebagai COCOHNHN laktam
hasil eliminasi molekul air dari gugus amino laktim
dan gugus karboksilnya. Isomer dari laktam
adalah laktim (sebagai bentuk enol dari
laktam).
laktase
Enzim yang memecah laktosa menjadi glukosa da laktosa.
laktim (lihat: laktam).
lakton
Kelompok senyawa heterosiklik yang merupakan turunan dari asam
hidroksi-karboksilat yang kehilangan molekul air. Lakton mempunyai
gugus –O–C=O.
laktosa

253
Salah satu disakarida dengan rumus molekul C 12H22O11; disebut juga
gula susu (karena umumnya ditemukan dalam cairan susu); padatan
kristal tak-berwarna, berasa manis (1/6 kali kemanisan sukrosa); larut
baik dalam air; hidrolisisnya menghasilkan glukosa dan galaktosa.
Digunakan untuk makanan bayi dan sebagai bahan untuk produksi
penisilin (zat antibiotik) dan industri mentega. Isomernya adalah
sukrosa dan maltosa. Mengurai pada 2030C; d 1,5. Lihat: disakarida.
lambang atom
Lambang yang menggambarkan sebuah atom unsur individual atau
atom itu terikat dalam molekul/ionnya; ditetapkan dengan menerapkan
aturan Berzelius bahwa lambang atom unsur diturunkan dari nama
Latin unsur itu dengan mengambil:
1. huruf pertama yang ditulis kapital, atau
2. huruf pertama kapital yang diikuti oleh salah satu huruf kecil
lainnya.
Nama Latin Unsur Lambang Atom
nitrogenium N
nickelium Ni
niobium Nb
natrium Na
[Kecuali W diturunkan dari “wolfram” (kata Jerman).]

lambang atom Berzelius (lihat: lambang atom).


lantan
(L: lanthanum.)
Simbol: La; Z 57; Ar 138,90553; t.l. 9180C; t.d. 34640C; d 6,145
(250C); BO +3; ditemukan oleh Mosander pada tahun 1839.
Salah satu unsur lantanida; bersifat logam berwarna putih-keperakan,
dapat ditempa, dapat ditarik, dan cukup lunak (dapat dipotong dengan
pisau); paling mudah diisolasi dibandingkan dengan unsur lantanida
lainnya. Logam ini mudah teroksidasi di udara, bereaksi lambat
dengan air dingin tetapi sangat cepat dengan air panas, dan dapat
bereaksi langsung dengan unsur-unsur C, N, B, Se, Si, P, S, dan
halogen. Di alam ditemukan dalam mineral tanah-jarang seperti serit,
monasit, alanit, dan basnasit; monasit dan basnasit merupakan bijih
utama logam ini (kandungan lantan masing-masing sampai 25% dan
38%). Lantan terdiri dari campuran 2 isotop stabilnya, yaitu 138La dan
139
La; sedangkan 17 isotop lain yang dikenal bersifat radioaktif. Logam
lantan digunakan sebagai logam aditif untuk besi tuang; senyawa

254
tanah-jarang yang mengandung lantan, digunakan dalam industri film-
bergerak untuk studio proyeksi dan pencahayaan; oksidanya, La2O3
dapat meningkatkan daya tahan gelas terhadap basa, dan digunakan
dalam pembuatan gelas-optik khusus.
lantanida (lihat: unsur lantanida).
lantanon (lihat: unsur lantanida).
lanthanum (lihat: lantan).
larutan (lihat: campuran homogen).
larutan asam
1. Larutan yang bersuasana asam dengan pH < 7.
2. Larutan dengan zat terlarutnya senyawa asam.
larutan baku
(larutan standar.)
Larutan yang memiliki konsentrasi atau kandungan yang pasti dan
memenuhi persyaratan sebagai acuan/standar dalam analisis atau
reaksi kimia. Larutan baku yang diperoleh langsung dari
pembuatannya disebut larutan baku primer, sedangkan larutan yang
dapat berfungsi sebagai larutan baku setelah dilakukan pembakuan
disebut larutan baku sekunder.

larutan baku primer (lihat: larutan baku).


larutan baku sekunder (lihat: larutan baku).
larutan basa
1. Larutan yang bersuasana basa dengan pH > 7.
2. Larutan dengan zat terlarutnya senyawa basa.

larutan bufer
(larutan penyangga; larutan dapar.)
Larutan yang mempunyai sifat dapat mempertahankan pH
lingkungannya baik oleh pengaruh penambahan sedikit asam/basa
maupun oleh pengenceran; merupakan campuran yang terdiri dari
pasangan konyugasi asam-basa* (misalnya CH3COOH/CH3COO–;
NH4OH/NH4+).
Jenis Bufer Asam/basa konyugat Asam/basa konyugasi

255
Bufer asetat CH3COOH CH3COO–
Bufer amoniak NH4OH NH4+
Bufer fosfat HPO4–2 H2PO4–
[*pengertian lain: “campuran asam lemah dan garam kuatnya”, atau
“basa lemah dan garam kuatnya”.]

larutan dapar (lihat: larutan bufer).


larutan elektolit
1. Larutan yang bersifat dapat menghantarkan arus listrik.
2. Larutan dimana zat terlarutnya berupa elektrolit (asam, basa, atau
garam) atau senyawa polar.
Contoh: HCl(aq), NaOH(aq), NaCl(aq), K+(aq), SO4-2(aq).

larutan encer
Larutan yang berkonsentrasi rendah (atau < 1 M).

larutan garam
Larutan dimana zat terlarutnya berupa garam dalam pelarut air; pH
larutannya bergantung pada jenis garam terlarutnya.

larutan isotonik
Dua larutan berkonsentrasi sama dan terpisah satu sama lain oleh
dinding/selaput semipermeabel yang mempunyai sifat memberikan
tekanan osmotik yang sama; bersifat tidak mengalami osmosis.

larutan jenuh
Larutan dimana jumlah zat terlarutnya (molekul atau ion) telah
maksimum pada suhu tertentu. Untuk zat elektrolit yang sukar larut,
larutan jenuhnya dicirikan oleh nilai KSP. Nilai KSP pada suhu 250C telah
didaftar. Lihat: tetapan hasilkali kelarutan.

larutan lewat-jenuh
Larutan yang mengandung zat terlarutnya melebihi jumlah maksimum
kelarutannya pada suhu tertentu. Larutan ini terjadi pada zat padat
yang kelarutannya sangat tinggi terutama pada garam-garam berair
kristal tinggi seperti K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O, Na2CO3.10H2O,
Na2S2O3.5H2O, dst.; atau dapat pula terjadi karena penurunan suhu
yang cepat. Larutan lewat-jenuh yang terbentuk akibat penurunan
suhu bersifat kurang/tidak stabil, dan oleh goncangan misalnya,

256
larutan mudah berubah menjadi larutan jenuhnya sementara kelebihan
zat terlarutnya muncul sebagai padatan kristal.

larutan nonelektolit
1. Larutan yang bersifat tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2. Larutan dimana zat terlarutnya berupa nonelektrolit atau senyawa
nonpolar.
Contoh: larutan gula, larutan alkohol, larutan urea, larutan olie dan
bensin.

larutan penyangga (lihat: larutan bufer).


larutan pekat
Larutan berkonsentrasi tinggi ( 10 M).

larutan sejati (lihat: campuran homogen).


larutan standar (lihat: larutan baku).
larutan tak-jenuh
1. Larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarutnya pada suhu
tertentu.
2. Larutan elektrolit dimana hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih kecil
dari harga KSP (tetapan hasilkali kelarutan) elektrolit yang
bersangkutan pada suhu 250C.
laser
Merupakan singkatan dari light amplification by stimulated
emission of radiation. Jenis sinar yang bersifat monokromatik, dan
bergerak dengan arah yang lurus dan sama dengan sumbernya.
Tipenya bergantung pada jenis radiasi yang dirangsang, misalnya
radiasi inframerah, radiasi cahaya tampak, atau radiasi ultraviolet.
Laser dapat dibuat dengan rentang daya sampai 100 kilowatt;
digunakan untuk memotong logam, pembedahan; survei
(pemeriksaan, pengukuran), holografi, dan penelitian ilmiah.

lateks (lihat: karet).


laurensium
Simbol: Lr; Z 103; Ar (260); BO +3(?); ditemukan oleh A. Ghiorso,
T. Sikeland, A.E. Larsh, dan R.M. Latimer pada Maret 1961;
berasal dari nama Ernest O. Laurence (penemu siklotron).

257
Merupakan unsur buatan (diperoleh dengan cara membom campuran
isotop 249Cf, 250Cf, 251Cf, dan 252Cf dengan isotop 10B atau 11B sehingga
dihasilkan isotop 257Lr dengan waktu-paroh 8 detik); pada tahun 1965
berhasil dibuat 256Lr dengan waktu-paroh kira-kira 35 detik. Unsur yang
dikelompokkan pada deret aktinida ini berbeda sifatnya dengan unsur
nobelium (No) yang dipositif dan lebih menyerupai unsur awal deret
aktinida yang tripositif.

lauril alkohol
Senyawa alkohol berantai panjang yang mempunyai rumus kimia
C12H25OH; digunakan pada pembuatan detergen dengan cara
mereaksikannya dengan H2SO4 (terbentuk lauril hidrogen sulfat) dan
kemudian dinetralkan dengan NaOH sehingga terbentuk detergen
(natrium lauril sulfat).

Lavoisier (lihat: hukum kekekalan massa).


Le Chatelier (lihat: azas Le Chatelier).
lemak
(minyak.)
Golongan lipida sebagai trigliserida (atau triestergliserol) yang
berasal dari gliserol dan asam lemak berantai-C panjang, dan mem-
punyai rumus umum struktur RCOOCH2–CH(COOR’)–CH2COOR”;
berwujud padat pada suhu kamar; umumnya dihasilkan oleh hewan
(disebut lemak hewani). Serupa dengan lemak adalah minyak
(umumnya dihasilkan oleh tumbuhan; disebut lemak nabati); hanya
bedanya minyak berwujud cair pada suhu kamar, dan rantai atom-C
pada asam lemaknya berjumlah genap dan lebih banyak mengandung
ikatan tak-jenuh.
H2CCOORHCCOOR’H2CCOOR”lemak
/minyak (trigliserida)
[R; R’; R” = gugus alkil dari asam lemak]

legap (lihat: translusen).


lemak hewani (lihat: lemak).
lemak nabati (lihat: lemak).

258
lempung
Bahan yang berasal dari batuan sedimen dalam bentuk butiran halus
seperti tepung.

lesitin (lihat: fosfolipida).


leu (lihat: asam amino esensial).
leukosit
Salah satu sel darah sebagai sel darah putih (mempunyai inti dan
sitoplasma); ada beberapa tipe antara lain basofil, limfosit, monosit,
esinofil, netrofil; berfungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap
bakteri yang masuk dengan cara membunuh atau merusak bakteri itu.
Orang normal mengandung sel ini dari 5000-10000 sel per mm3 darah.

leusin (lihat: asam amino esensial).


levo (lihat: aktif optis).
levulosa (lihat: fruktosa).
levorotasi (lihat: aktif optis).
Lewis (lihat: asam-basa Lewis).
LF
(low frequency.)
Gelombang mikro berfrekuensi dengan rentang 30 kilohertz sampai
300 kilohertz. Lihat juga: gelombang elektromagnet.)

Li (lihat: litium).
ligan
Gugus (dapat berupa ion atau molekul netral) yang terikat pada atom
atau ion logam tertentu melalui ikatan kovalen koordinasi (dengan cara
menyumbangkan pasangan elektron bebas, PEB-nya). Berdasarkan
banyaknya PEB yang disumbangkannya dikenal ligan monodentat,
ligan bidentat, dan seterusnya; ligan yang dapat menyumbangkan
lebih dari 1 PEB disebut ligan polidentat. Ligan oksalato dapat
memberikan 2 PEB sedangkan EDTA dapat memberikan 6 PEB per
ionnya. Lihat juga: senyawa kompleks, dan Lampiran Q.
..–..–HH:F::Cl:HN:O:(:CN:)–....HH fluoro kloro
ammin aquo siano
259
O:O
C:

ligan bidentat (lihat: ligan). O-2O

ligan monodentat (lihat: ligan).


O
ligan polidentat (lihat: ligan). C – CO

lignin O-2karbonato oksalato


Zat yang menyusun bagian terbesar dari massa kayu; salah satu zat
selain selulosa, dan bersama selulosa membentuk dinding sel dari
kayu tanaman.
lignit
(batubara coklat.)
Jenis batubara dengan komposisi C (67,0%), H (5,2%), dan O (27,8%)
serta mempunyai nilai kalor sebesar 11.700 kkal per kg. Lihat juga:
batubara.
likuasi
Proses pemisahan campuran padat melalui pemanasan sampai pada
suatu suhu dimana salah satu komponennya meleleh.
lilin alami
Ester yang berasal dari asam karboksilat berantai panjang dan
monoalkohol berantai panjang; umumnya berasal dari asam dan
alkohol dengan masing-masing berantai C12 sampai C34. Lilin alami
ditemukan baik pada hewan maupun pada tanaman. Lilin pada
tanaman dijumpai pada daun atau batangnya yang berfungsi untuk
melindungi dirinya dari penguapan atau serangan serangga. Lilin
carnauba diperoleh dari pohon palm, sedangkan lebah menghasilkan
sejenis lilin (disebut lilin lebah) yang dikeluarkan dari kelenjar lilin
lebah yang digunakan untuk membentuk sarangnya.
OOCH3(CH2)24COCH3(CH2)29CH3CH3(CH2)24COCH3(CH2)28CH3asam, C26alkohol,
C31asam, C26alkohol, C 30lilin carnaubalilin lebah

260
lilin buatan
Bahan padat (sebagai kristal kovalen), mudah meleleh, dan mudah
terbakar. Dibuat dengan bahan dasar asam stearat dan asam palmitat;
kedua asam ini dapat diperoleh dari pemanasan lemak dengan H 2SO4
encer sehingga terbentuk 2 lapisan: lapisan bawah dikeluarkan,
sedangkan lapisan atas (terdiri dari asam stearat, asam palmitat, dan
minyak) ditekan agar minyaknya keluar; campuran sisa kemudian
dimurnikan melalui penyulingan, dan selanjutnya lelehan kedua asam
tersebut didinginkan sehingga membeku sebagai lilin.

lilin carnauba (lihat: lilin alami).


lilin lebah (lihat: lilin alami).
lindan
(gammeksan.)
Tergolong senyawa organoklor; senyawa ClHClHH
yang mempunyai rumus molekul C6H6Cl6
(atau 1,2,3,4,5,6-heksakloro-sikloheksana); ClCl
serbuk putih, bersifat racun, dan sukar HHClHCllindan
terurai di alam. Dibuat dari klorinasi benzen (gammeksan)
dengan adanya sinar ultraviolet; digunakan
sebagai insektisida. Dosis mematikan (lewat
oral) 1,5-3 g.

lindi barium (lihat: air barit).


lindi natron (lihat: natrium hidroksida).
lingkungan
1. Keseluruhan situasi dan kondisi luar yang mempengaruhi
kehidupan suatu individu atau populasi.
2. Lihat: sistem.

lingkungan abiotik
Lingkungan berupa benda-benda tak-hidup seperti air, udara, tanah,
cahaya, suhu, dan sebagainya.

261
lingkungan biotik
Lingkungan berupa makhluk hidup dengan ciri-cirinya adalah
mempertahankan jenis dan melakukan aktivitas kehidupan (di
antaranya bernafas, makan, tumbuh).

lingkungan kimia
Lingkungan berupa bahan kimia atau proses kimia yang memberikan
kondisi tertentu pada setiap individu (atau populasi) dan lingkungan itu
sendiri.

lintasan elektron (lihat: kulit elektron).


lintasan tambahan (lihat: kulit elektron).
lintasan terluar (lihat: kulit elektron).
lintasan utama (lihat: kulit elektron).
lipase
Enzim yang mengkatalis pemecahan (hidrolisis) lemak menjadi gliserol
dan asam lemak.
lipida
Salah satu senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dan
dikonsumsi dalam bentuk makanan. Dapat berupa lipida sederhana
merupakan ester dari asam lemak (seperti lemak dan minyak); di
samping berupa lipida lainnya seperti fosfolipida, glikolipida.

lipoprotein (lihat: protein konyugasi).


liragar (lihat: jelly).
lisol (lihat: kresol).
liter
Satuan metrik untuk volum; (simbol: L); setara dengan 1 dm3
(tepatnya: 1 L = 1,000028 dm3).

litium
Simbol: Li; Z 3; Ar 6,941; t.l. 180,540C; t.d. 13420C; d 0,534
(200C); BO +1; ditemukan oleh Arfvedson pada tahun 1817.

262
Salah satu unsur alkali; merupakan logam paling ringan, berwarna
perak, sifatnya mirip logam Na dan K, dan panas-jenisnya paling
tinggi di antara semua unsur padat, mudah bereaksi dengan air
(hanya tidak sehebat Na), nyalanya memberikan warna merah tua
yang indah tetapi bila suhunya meninggi warna nyala menjadi putih-
terang dan menyilaukan. Di alam dijumpai sebagai mineral dalam
karang dan air mineral; mineralnya yang penting adalah lepidolit,
petalit, dan ambligonit. Logam Li diperoleh melalui elektrolisis lelehan
kloridanya. Kegunaan logam ini adalah untuk paduan logam, untuk
industri gelas dan keramik khusus, sebagai logam pemindah panas,
dan untuk bahan anoda. Senyawanya seperti LiCl merupakan salah
satu bahan yang paling higroskopis termasuk LiBr dan digunakan
pada sistem pengering dalam industri; sedangkan litium-stearat
digunakan sebagai bahan pelumas untuk berbagai tujuan dan
bersuhu tinggi.

litium aluminium hidrida


(LAH.)
Serbuk berwarna putih atau abu-abu yang mempunyai rumus kimia
LiAlH4; dibuat dengan mereaksikan aluminium klorida (AlCl 3) dan litium
hidrida (LiH); digunakan secara ekstensif dalam Kimia Organik
Preparatif dengan peran sebagai zat pereduksi terhadap berbagai
gugus fungsi. Terurai di atas 1300C; d 60,92.

litofon (lihat: barium sulfat).


litosfer (lihat: kerak bumi).
LNG (lihat: gas alam).
LPG (lihat: gas alam).
logam
(metal.)
Unsur yang mempunyai sifat fisik umum seperti berwujud padat,
bertitik leleh tinggi, lentur (tidak mudah patah), mudah dibentuk (dapat
ditempa dan ditarik), penghantar panas dan listrik yang baik, dan dapat
dibuat paduan antar sesama logam. Sementara sifat kimianya antara
lain adalah unsur yang elektropositif (sebagai ion positif), umumnya
dapat membentuk senyawa basa dan senyawa ionik.
[Pengecualian: Logam-logam Hg, Cs, Ga berwujud cair pada suhu
kamar; logam-logam Mg, Pb, Zn bersifat mudah patah dan rapuh;
SnH4 dan BeCl2 merupakan senyawa kovalen.]

263
logam alkali
(unsur alkali.)
Kelompok unsur logam yang meliputi Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr;
ditempatkan pada Tabel Periodik Unsur sebagai Unsur Golongan IA.
Umumnya merupakan logam padat yang lunak (dapat diiris dengan
pisau) dan berwarna abu-abu (keperakan); logam paling elektropositif
dan sangat reaktif; membentuk ion monopositif (+1); oksida dan
basanya mudah terbentuk, dan mudah larut dalam air dengan
membentuk larutan basa kuat; dan garamnya berupa padatan
berstruktur kristal ion. Hanya Fr yang bersifat radioaktif.
logam alkali tanah
(unsur alkali tanah.)
Kelompok unsur logam yang meliputi Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra;
ditempatkan pada Tabel Periodik Unsur sebagai Unsur Golongan IIA.
Umumnya merupakan logam berwarna putih-keabuan; logam sangat
elektropositif dan sangat reaktif (hanya lebih lemah dari logam alkali);
membentuk ion dipositif (+2); senyawanya (oksida, basa, dan garam)
hampir serupa dengan logam alkali.
logam inert
Logam yang memiliki sifat sukar bereaksi (tahan terhadap udara, asam
kuat, dan terhadap asam oksidator). Logam inert (disebut juga logam
mulia) meliputi Pt, Au, dan Ag.
logam mulia (lihat: logam inert).
logam transisi
(unsur transisi.)
Kelompok unsur golongan B atau yang menempati blok d pada Tabel
Periodik Unsur. Kelompok unsur ini melibatkan pengisian elektron
pada orbital d. Umumnya bersifat logam yang berwarna; mengkilap;
penghantar panas dan listrik yang baik; bervalensi (bilangan oksidasi)
lebih dari 1; sifat kimianya ditentukan oleh elektron di kedua orbital
terluarnya, yakni [ns(n-1)d], dan dapat membentuk senyawa atau ion
kompleks.

logam transisi dalam


(unsur transisi dalam.)
Kelompok unsur golongan B pada Tabel Periodik Unsur yang
melibatkan pengisian elektronnya pada orbital f; meliputi unsur
lantanida dan unsur aktinida.

logika

264
Hal yang berhubungan dengan benar atau salahnya sesuatu menurut
alur pikiran tertentu.

logis
Sesuai dengan alur berpikir; dapat diterima atau dijangkau oleh
pikiran.

London (lihat: ikatan dispersi).


loyang (lihat: kuningan).
Lr (lihat: laurensium).
LSD
Singkatan dari lysergic acid diethylamida; zat sintetis dengan nama
kimia N,N-dietil-d-lisergamida (nama dagang: delysid; seringkali
disebut “acid”); zat murninya berupa kristal berwarna putih, tidak
berbau, larut dalam air; zat yang dapat menimbulkan halusinasi. LSG
dengan dosis kecil (0,05-0,10 mg) sudah dapat membangun halusinasi
melalui indera penglihatan dan pendengaran; jika berkali-kali, atau
dengan dosis lebih tinggi dapat mengakibatkan pengguna keracunan
akut dan mengalami hal seperti cemas, ketakutan, dan depresi, serta
pada tahap halusinasi tertentu dapat membuat pengguna melakukan
tindak kekerasan, pembunuhan, atau bunuh diri. Oleh karena itu LSD
tergolong halusinogen; halusinogen lainnya adalah meskalin,
psilosibin, dan MDA (metilendioksi-amfetamin); efek paling kuat
adalah LSD (kekuatannya 100x psilosibin dan 4000x meskalin).

O CN(C2H5)2 O P(OH)2


(CH3)2NCH2CH2O
H3CO
N CH3
N H3CO
HN
LSD
HPsilosibin
OCH3CH3
Umumnya sebelum digunakan, ia dicampur dulu dengan zat lain
seperti gula (lalu dikemas dalam bentuk kapsul, CH
tablet, atau cairan);
atau ia dimasukkan ke dalam media (misalnya agar-agar 2 atau kertas
serap). NH Meskalin 3

Lu (lihat: lutetium).

265
lumen
Satuan SI untuk fluks-cahaya; simbol: lm. Setara dengan jumlah
cahaya terpancar per detik. [Bentuk jamak dari lumen: lumina.]

lumina (lihat: lumen).


luminan
Jumlah yang dipancarkan dari sumbernya (dapat diperkirakan dengan
cara memproyeksikan cahaya itu pada bidang pengukurnya. Istilah
hampir sama dengan “terang”, hanya terang merupakan kualitas
cahaya yang subyektif karena berdasar pada ukuran mata.

luminesen
Pancaran (emisi) cahaya melalui suatu mekanisme tertentu dan bukan
disebabkan oleh tingginya suhu. Luminesen berbeda dengan
inkadesen; luminesen merupakan perubahan transisi elektron dalam
atom/molekul/ion dari tingkat tinggi ke tingkat dasarnya; sementara
inkadesen merupakan efek vibrasi (getaran) atom/molekul dalam
padatan. Keadaan tereksitasi dapat terjadi oleh radiasi elektromagnet
disebut fotoluminesen; oleh penghamburan/pemboman electron
disebut elektroluminesen; atau dalam reaksi biokimia (terjadi pada
makhluk hidup) disebut kemiluminesen atau bioluminesen. Di
samping itu luminesen juga dapat dipancarkan dari proses-proses
seperti pembelahan, disebut fotoluminesen; atau dari peluruhan
radioaktif, disebut radioluminesen.
lutesium (lihat: lutetium).
lutetium
Simbol: Lu; Z 71; Ar 174,967; t.l. 16630C; t.d. 34020C; d 9,84
(250C); BO +3; ditemukan oleh Urbain pada tahun 1907.
Unsur yang semula bernama “lutesium” kemudian menjadi lutetium
(1949) ini termasuk ke dalam deret lantanida; bersifat logam yang
berwarna putih-keperakan, relatif stabil di udara. Ditemukan di alam
dalam jumlah sangat kecil di dalam hampir semua mineral yang
mengandung iterium; dalam monasit mengandung kira-kira 0,003%
lutetium; tergolong logam yang paling sukar dibuat. Isotop alamnya
merupakan campuran isotop 176Lu (2,6%; bersifat radioaktif dengan
waktu-paroh 3 x 1010 tahun) dan isotop 175Lu (97,4%). Nuklida lutetium
yang stabil dapat dibuat dengan menghamburkan berkas netron pada
target isotop Lu sehingga terpancar radiasi beta; nuklida ini dapat
digunakan sebagai katalis pada pengolahan minyak bumi, alkilasi,
hidrogenasi, dan polimerisasi.

266
Lymann (lihat: deret Lymann).
lys (lihat: asam amino esensial).


267
268
M
Mach (lihat: bilangan Mach).
magma
Cairan pijar merupakan senyawaan silikat yang terdapat pada mantel/
tubuh bumi pada suhu dan tekanan tinggi.

magnesia (lihat: magnesium oksida).


magnesit
Mineral yang ditemukan di alam dengan rumus kimia MgCO 3 (kalsium
karbonat); umumnya berwarna putih; digunakan untuk pembuatan
magnesium oksida.

magnesium
Simbol: Mg; Z 12; Ar 24,305; t.l. (648,80,5)0C; t.d. 10900C; d
1,738 (200C); BO +2; Black memperkenalkan magnesium sebagai
unsur pada tahun 1755; berhasil diisolasi oleh Sir Humphry Davy
pada tahun 1808.
Unsur yang tergolong pada logam alkali tanah, berwarna putih-
keperakan, bersifat ringan, dapat ditempa, relatif stabil di udara, dalam
keadaan serbuk akan menyala terang-putih bila dipanaskan.
Ditemukan di alam sebagai mineral seperti magnesit, dolomit, kamalit,
dan kainit, serta dalam air laut sebagai MgCl2 terlarut. Secara
komersial diperoleh melalui proses elektrolisis lelehan MgCl 2 dari
olahan air laut. Kegunaan logam ini antara lain untuk komponen lampu
fotografi; komponen utama paduan logam untuk rangka pesawat dan
roket; untuk zat aditif pada bahan bakar; sebagai pereduksi (misalnya
pada pembuatan unsur uranium, untuk pembuatan senyawa
magnesium. Merupakan unsur penting bagi tubuh makhluk hidup;
untuk pembentukan klorofil dalam tumbuhan; bagi pemuda disyaratkan
untuk mengonsumsi Mg sebanyak 300 mg per hari.

magnesium hidroksida
Senyawa basa dengan rumus kimia Mg(OH)2; serbuk putih dan larut
dalam air; digunakan pada pemurnian gula dan sebagai suatu antasid
(zat penetral asam). Terurai pada 3500C; d 2,4.
magnesium oksida
(magnesia.)

13
Oksida basa dengan rumus kimia MgO; serbuk putih; dibuat dengan
memanaskan magnesit (magnesium karbonat). Digunakan untuk
pembu-atan bahan tahan api, bahan sekat listrik, bahan farmasi dan
kosmetik.

magnesium sulfat
Mineral yang ditemukan di alam sebagai kiserit dengan rumus kimia
MgSO4.H2O; zat padat kristal tak-berwarna. Garam magnesium sulfat
(MgSO4) dapat mengandung molekul air kristal sebanyak 7, 6, 5, 4,
dan 1. Sebagai MgSO4.7H2O sering disebut garam Epsom; dapat
dibuat dengan melarutkan magnesit atau dolomit ke dalam larutan
H2SO4 encer-mendidih, setelah dingin saring dan kemudian uapkan
filtratnya sampai diperoleh kristal; digunakan untuk bahan obat
pencahar (urus-urus). Garam MgSO4 digunakan juga untuk
mengeraskan bahan pakaian yang terbuat dari kapas. Terurai pada
11240C; d 1,7.

magnet
Alat yang dapat menghasilkan medan magnet; dapat berupa sepotong
bahan feromagnet yang dimagnetkan. Lihat: feromagnet; medan
magnet.

magnetit
Mineral yang terdapat di alam dengan rumus kimia Fe 3O4 (atau
FeO.Fe2O3; campuran FeO dan Fe2O3); berwarna hitam, bersifat
magnet. Digunakan sebagai bijih logam besi yang menjadi sumber
logamnya. Lihat juga: besi.

magneton
Satuan untuk momen dipol magnet; 1 magneton = eh/4m dimana e
= muatan partikel, h = tetapan Planck, dan m = massa partikel. Momen
elektron dan spin elektron dalam atom diukur dalam satuan magneton
Bohr (simbol: mB) dimana 1 mB = 9,274 x 10–24 A.m2; sedangkan untuk
spin inti diukur dalam satuan magneton inti (simbol: mN) dimana 1 mN
= 5,050 x 10–27 A.m2.

makanan
Bahan termasuk air yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh
makhluk. Makanan bagi manusia merupakan sumber karbohidrat,
lemak, protein, mineral, dan/atau vitamin untuk pembentukan atau
penggantian jaringan/sel yang rusak serta untuk pembentukan zat-zat
tertentu dalam tubuh.

makromolekul

14
Molekul raksasa; biasanya dijumpai dalam bentuk polimer (hasil
penggabungan satuan molekul kecil sebagai bentuk monomer);
umumnya dijumpai pada senyawa organik, misalnya berupa protein,
hemoglobin, polisakarida, plastik, karet, dan lain-lain.

makroskopik
1. Cukup besar untuk dilihat oleh indera tanpa tambahan alat bantu
(mikroskop).
2. Memiliki sifat yang ditentukan oleh jumlah atom atau jumlah
molekulnya.

malasit
Mineral berwarna hijau dari tembaga karbonat basa yang terdapat di
alam dengan rumus kimia CuCO 3.Cu(OH)2. Digunakan sebagai bijih
logam tembaga dan sebagai pigmen.

malam
Sejenis lilin; bersifat padatan amorf dan plastis; berasal dari tumbuhan
atau hewan; digunakan antara lain untuk membatik-tulis. Lihat juga:
lilin.

malat
Garam atau ester dari asam malat.

malation
Nama dagang insektisida yang tergolong senyawa organofosfat; dapat
terurai secara biologis di dalam tanah. Dosis mematikan (lewat oral)
adalah 1 g. Lihat juga: insektisida.

maleat
Garam atau ester dari asam maleat.

maltase
Enzim yang berperan untuk mengkatalis reaksi hidrolisis (pemecahan)
maltosa menjadi glukosa.
maltosa
Senyawa karbohidrat tergolong gula disakarida dengan rumus kimia
C12H22O11; biasanya dihasilkan dari proses peragian. Digunakan
sebagai komponen makanan (sebagai nutrisi) dan sebagai pemanis.
T.l. 160-1650C; t.l. 102-1030C (untuk bentuk monohidrat: C12H22O11.H2O); d
1,54. Lihat juga: disakarida.

15
maneb (lihat: fungisida).
mangan
Simbol: Mn; Z 25; Ar 54,938; t.l. (12443)0C); t.d. 19620C; d 7,21-
7,44 (bergantung pada bentuk alotropnya); BO +1, +2, +3, +4, +6,
atau +7; diperkenalkan pertamakali sebagai unsur oleh Scheele,
Bergman, dkk., dan berhasil diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774
dengan cara pereduksian oksidanya dengan unsur C.
Unsur ini pada Tabel Periodik Unsur digolongkan sebagai unsur
transisi; berupa logam berwarna putih abu-abu, mirip besi hanya lebih
keras dan lebih mengkilap; bersifat reaktif, dapat menguraikan air
dingin hanya lambat, dan bereaksi dengan unsur nonlogam pada suhu
tinggi. Dalam keadaan murni berada dalam 4 bentuk alotrop, misalnya
bentuk- (stabil pada suhu biasa), dan dalam bentuk- bersifat elastis,
lunak, dapat dipotong, dan dapat dibengkokkan serta dapat berubah
menjadi bentuk- pada suhu biasa Di alam tersebar luas sebagai
mineral, umumnya dalam bentuk oksida, silikat, dan karbonat; bijih
mangan yang utama adalah pirolusit (MnO2) dan rodokrosit (MnCO3);
mineral mangan ditemukan dalam jumlah besar di dasar lautan.
Logam ini yang dicampur dengan Al, Sb, dan sedikit tembaga dapat
dijadikan bahan feromagnet tinggi, dan kegunaan lainnya adalah
sebagai komponen penting untuk berbagai paduan logam (karena
dapat meningkatkan dalam hal kekuatan, keliatan, kekerasan, dan
ketahanan). Unsur Mn dapat mendorong kegunaan vitamin B dalam
tubuh. Senyawanya juga banyak digunakan misalnya KMnO4
digunakan sebagai oksidator kuat dan dalam perikanan-tambak
(dengan nama potas); oksidanya (MnO2) digunakan sebagai katalis,
sebagai depolarisator dalam baterai, dan sebagai penyerap warna
hijau pada glas oleh ketak-murnian adanya Fe. Selain itu Mn dapat
membentuk senyawa kompleks. Dalam jumlah besar, zat atau
senyawanya bersifat racun.
manganat
Garam yang mengandung ion manganat, MnO42– (berasal dari asam
manganat, H2MnO4 walaupun asam ini sendiri tidak dikenal). Ion
manganat, MnO42– berwarna hijau gelap dan dalam suasana netral
atau asam, ion tersebut berubah menjadi ion permanganat, MnO4–.

margarin (lihat: mentega).


Markownikoff (lihat: aturan Markownikoff).
marmer
(batu pualam.)

16
Batu hasil perubahan bentuk dari batu kapur atau dolomit pada suhu
dan tekanan tinggi; terjadi secara alamiah; warna dan kualitasnya
bergantung pada batu kapur atau dolomit asalnya. Kini marmer tiruan
dapat dibuat.

massa
Suatu ukuran atau kuantitas yang menunjukkan jumlah materi yang
dikandung dari sebuah benda; besarnya tidak dipengaruhi oleh gaya
gravitasi (jadi massa sebuah benda di setiap tempat berharga sama).
Satuan internasional untuk massa adalah kg.

massa atom
Massa sebuah atom yang merupakan massa keseluruhan dari partikel
penyusun atom itu yang sesungguhnya sukar diukur (ditetapkan)
secara pasti. Massa atom ditetapkan menurut perbandingannya
dengan massa isotop C-12 dan merupakan massa rata-rata dari isotop
atom unsurnya; harga ini disebut massa atom relatif dengan satuan
yang dinamakan satuan massa atom (sma). Lihat: massa atom
relatif.

massa atom relatif


(bobot atom.)
Massa rata-rata relatif suatu atom unsur dari semua massa isotop
unsurnya yang stabil di alam. Simbol: Ar dengan satuan sma. Sebagai
contoh atom unsur klorin, Cl yang terdiri dari isotop-isotop stabilnya Cl-
35 (34,96944 sma; 75,4%) dan Cl-37 (36,96600 sma; 24,6%) sehingga
Ar Cl = 35,46 sma, atau dapat dinyatakan bahwa Ar Cl = 35,46 g/mol.
(Ar setiap atom unsur telah ditabelkan; dan dapat ditemukan di
berbagai kepustakaan kimia; lihat: Daftar Baku Atom.)

massa-jenis (lihat: kerapatan relatif).


massa-molar
Massa 1 mol suatu zat dengan satuan gram per mol. Contoh: Ar C =
12,011 g.mol–1; Mr H2O = 18,016 g.mol–1.

massa-molekul
Massa keseluruhan dari semua atom yang membentuk sebuah
molekul. Lihat: massa molekul relatif.

massa-molekul relatif
(bobot molekul.)

17
Massa keseluruhan sebagai hasil penjumlahan dari massa atom relatif
(Ar) dari atom-atom yang membentuk molekul itu; simbol: Mr dengan
satuan dalam sma. Sebagai contoh: M r H2O = 18,016 sma (dimana
harga Ar H = 1,008 sma, dan Ar O = 16,000 sma). Lihat juga: massa
molar.

masurium (lihat: teknetium).


matahari
Bintang yang membentuk sistem solar bersama beberapa planet
termasuk bumi; permukaannya bersuhu 60000C dengan memancarkan
atau meradiasi sendiri sinar elektromagnet berenergi tinggi. Lihat juga:
sinar matahari.

materi
(benda.)
Segala sesuatu yang memiliki massa, menempati volum, dan
mempunyai sifat dapat dindera (dapat dilihat, dapat dicium, dapat
didengar, dapat dirasa, atau dapat diraba). Contoh: bintang, planet,
tanah, udara, sel, atom, elektron, dan lain-lain.

mekanisme
Serangkaian tahap perubahan atau tahap reaksi yang membentuk
sebuah reaksi kimia. Setiap reaksi kimia sesungguhnya berlangsung
melalui beberapa tahap reaksi yang lebih sederhana yang melibatkan
pembentukan radikal bebas, ion, molekul, atau suatu intermediat yang
keberadaan berumur pendek. Tahap reaksi lambat akan menentukan
laju reaksi keseluruhannya.
Md (lihat: mendelevium).
MDA (Lihat: LSD.)
medium
1. Zat atau bahan yang dianggap sebagai penerus perpindahan
gaya atau energi beserta akibatnya.
2. Merupakan suatu ukuran yang menunjuk pada kondisi atau skala
menengah.

medium pendispersi
Medium yang menyebabkan partikel-partikel besar memecah menjadi
bagian-bagian halus dengan membentuk suatu sistem dispersi tertentu

18
seperti sistem dispersi renik (larutan); sistem dispersi koloid
(koloidal); atau sistem dispersi kasar (suspensi).

melakonit (lihat: tembaga).


melamin
Senyawa organik dengan rumus molekul NH2NCNH2NCNCNH2
C3N5H6; padatan kristal berwarna putih; melamin
digunakan bersama dengan formaldehid
untuk pembuatan resin sintetis (disebut
resin melamin). T.l. 3540C (terurai); d
1,57.

melanin
Pigmen coklat dari kromoprotein yang terdapat di dalam jaringan
hewan.

melitosa (lihat: rafinosa).


membran semipermeabel
Suatu bahan yang berfungsi sebagai sekat atau rintangan berpori yang
hanya dapat dilewati oleh molekul berukuran tertentu (kecil) atau
impermeable untuk molekul lainnya. Lihat juga: osmosis.

mendelevium
Simbol: Md; Z 101; Ar 257; BO +2, +3; hasil identifikasi Ghiorso,
Choppin, Thompson, dan Seaborg pada tahun 1955.
Unsur transuranium ke-9 dari deret unsur aktinida yang berhasil
ditemukan sebagai hasil pemboman isotop 253Es dengan partikel  (ion
helium) dengan membentuk 256Md (waktu-paroh 77 menit). Empat
isotopnya telah dikenal termasuk isotop 258Md (waktu-paroh 2 bulan).
Sifat dan kegunaan unsur Md belum banyak diketahui namun
beberapa sifatnya mirip unsur Ac (membentuk ion Md2+ dan ion Md3+.
Isotop 256Md digunakan untuk mempelajari sifat-sifat mendelevium
dalam pelarut air.

mentega
Bahan makanan lunak atau kental dengan kelembaman maksimal
16%; merupakan emulsi air dalam lemak (karena mentega dibuat
dengan mengubah susu atau dadih menjadi gumpalan lebih besar).
Dari minyak tumbuhan dapat juga dibuat bahan yang menyerupai
mentega yang dikenal sebagai margarin dengan cara minyak

19
dihidrogenasi (sehingga menjadi keras), kemudian diubah menjadi
emulsi; setelah diperkaya dengan vitamin (vitamin A dan vitamin B)
serta cita-rasa tertentu barulah emulsi didinginkan sambil airnya
dikeluarkan dengan cara ditekan.

mentol
Zat padat berupa kristal berwarna putih dengan rumus kimia C 10H20O;
memiliki bau dan rasa seperti permen, tergolong alcohol terpen, dan
dijumpai dalam berbagai minyak pepermin. Kini dapat diperoleh secara
sintetis. Digunakan sebagai zat pemberi bau/rasa dan sebagai parfum.
T.l. 420C (bentuk l-); t.d. 2120C; d 0,89.
HOH HH(CH3)2HC
HCH3
HHH HH mentol

mer
Suku kata yang berarti bagian, atau satuan monomer. Lihat juga:
dimer; polimer.

merkaptan
Kelompok senyawa organik dengan rumus umum R–SH.

merkurium (lihat: raksa).


merkuri klorida (lihat: raksa(II)klorida).
merkuri oksida (lihat: raksa(II)oksida).
merkuro klorida (lihat: raksa(I)klorida).
merkuro osida (lihat: raksa(I)oksida).
meskalin (Lihat: LSD.)
meso (lihat: isomeri optik).
met (lihat: asam amino esensial).
meta

20
Menunjukkan bahwa gugus yang bersangkutan terikat pada atom C-
cincin yang terpisah sebanyak 1 atom C terhadap atom C-cincin lain
yang mengikat gugus lainnya sebagai gugus utama; simbol: m-; atau
menunjukkan kedudukan 1,3-. Lihat: isomeri struktur.
metana
Senyawa alkana paling sederhana dengan rumus molekul CH 4; gas
tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa, dan dapat terbakar dengan
sendirinya pada titik-bakarnya dengan disertai pelepasan kalor tinggi.
Digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai bahan baku untuk
industri petrokimia. T.l. –182,50C; t.d. -1610C; d 0,55 g/L.
metal (lihat: logam).
metaldehid
Polimer dari asetaldehid dengan rumus kimia (CH3CHO)n dimana n = 4
atau 6; berupa kristal putih. Dibuat melalui polimerisasi asetaldehid
pada suhu di bawah 00C yang dikatalis oleh asam; digunakan untuk
pemantik api dan pembunuh siput/keong. Menyublim pada 1120C.
metaloid (lihat: semilogam).
metanal (lihat: formaldehid).
metanol
(metil alkohol; karbinol.)
Senyawa monoalkohol paling sederhana dengan rumus kimia CH3OH;
zat cair tak-berwarna, mudah terbakar, dan bersifat racun (dapat
mengakibat-kan buta bila terminum berlebihan). Dahulu metanol
dengan nama karbinol. Digunakan sebagai pelarut, zat anti beku, dan
sebagai baku untuk industri kimia. T.l. –980C; t.d. 640C; d 0,79.

metasilikat (lihat: silikat).


meter
Satuan dasar SI untuk dimensi panjang; simbol: m; didefinisikan
(menurut General Conference of Weights and Measures, Oktober
1984) sebagai panjang lintasan yang dilewati cahaya dalam vakum
selama selang waktu 1 per 299.792.458 detik.

metil (lihat: Lampiran R).


metil alkohol (lihat: metanol).

21
metil asetilen (lihat: propuna).
metil jingga
(methyl orange; MO.)
Senyawa organik dengan rumus kimia C14H14N3NaO3S; serbuk
berwarna jingga, dan digunakan sebagai indikator asam-basa dengan
perubahan warna pada rentang pada pH 3,1-4,4 yakni pada pH < 3,1
berwarna merah dan pada pH > 4,4 berwarna kuning (atau dari merah
ke kuning).
(CH3)2NN = NSO3Nametil jingga

metil merah
(methyl red; MR.)
Senyawa organik dengan rumus kimia C15H15N3O2; serbuk berwarna
merah-gelap, dan digunakan sebagai indikator asam-basa dengan
perubahan warna pada rentang pada pH 4,4-6,0 yakni pada pH < 4,4
berwarna merah dan pada pH > 6,0 berwarna kuning (atau dari merah
ke kuning).

(CH3)2NN = NHOOCmetil merah

metil sianida (lihat: aseto-nitril).


metilen
Gugus organik divalen dengan rumus H2C.

metionin (lihat: asam amino esensial).


metoksi
Awalan dari nama senyawa organik yang mengandung gugus
metoksil, CH3O–. Contoh: metoksi etana (CH3O–C2H5).

metoksil (lihat: Lampiran R).


MF
(medium frequency.)

22
Frekuensi yang mempunyai daerah dengan rentang 0,3 megahertz
sampai 3,0 megahertz.

Mg (lihat: magnesium).
mho (lihat: siemen).
mika
Mineral silikat; biasanya mengandung gugus hidroksil, alkali, dan
aluminium silikat; umumnya ditemukan pada lapian batuan beku dan
batuan malihan. Mika ada yang berwarna dan ada yang tidak
berwarna; kristalnya berbentuk monoklin, bersifat dapat dibelah
menjadi lembaran tipis yang fleksibel. Mika digunakan sebagai isolator.

mikrometer (lihat: mikron).


mikron
Satuan mikro untuk panjang (dengan simbol: m); 1 = 10–6 m. Dalam
satuan dasar SI, mikron disebut mikrometer.

mikroskopik
1. Bersifat sangat kecil dan hanya tampak dengan menggunakan
alat bantu (misal mikroskop).
2. Berkaitan dengan perilaku atom/molekul individual atau partikel
amat kecil lainnya.
Tabel Mineral di Kerak Bumi
TIPE STRUKTUR SILIKAT
NAMA KOMPOSISI KIMIA atau GUGUS KIMIA

A. Mineral-mineral yang membentuk hampir semua batuan


(90% lebih dari kerak bumi tersusun dari mineral batuan ini)
Kelompok Feldspar
plagioklas C, Na, Na-silikat Jaringan silikat.
ortoklas K, Al-silikat Jaringan silikat.
Kelompok Piroksin
augit (umumnya) Fe, Mg-silikat Silikat berikatan tunggal
(beberapa dengan Al, Na, Ca)
Kelompok Amfibol
homblende (umumnya) Kompleks dari Silikat berikatan rangkap
Fe, Mg, Al-silikat-hidroksida
Silika Jaringan silikat.

23
kuarsa
Kelompok Mika
muskovit K, Al-silikat-hidroksida Lapisan silikat.
biotit K, Fe, Mg, Al-silikat-hidroksida Lapisan silikat.

B. Mineral yang membentuk batuan lainnya.


Silikat
muskovit Mg, Fe-silikat. Silikat tertutup.
biotit Kompleks silikat Silikat tertutup.
tanah liat Kompleks Al-silikat-hidroksida Lapisan silikat.
Monsilikat
kalsit CaCO3 Karbonat.
dolomit CaCO3.MgCO3 Karbonat.
gips CaCO3.2H2O Sulfat.

C. Mineral berjumlah kecil tetapi memiliki nilai komersil.


halit NaCl klorida
intan C unsur bebas
hematit Oksida besi (Fe2O3) oksida
magnetit Oksida besi (Fe3O4) oksida
kalkopirit CuS.FeS sulfida
sfalerit ZnS sulfida
galena PbS sulfida

Catatan:
Kuarsa murni berwarna putih tetapi dengan adanya zat tertentu dapat berwarna
abu-abu atau ungu; merah (sebagai hematit); kuning (limonit); hijau (melasit);
dan biru (sebagai azurit).

mineral
Zat atau campuran zat yang ditemukan di bumi yang terbentuk secara
alami dan dapat diperoleh manusia dari bawah-tanah/daratan/lautan.
Suatu zat atau campuran zat tergolong mineral jika memenuhi 5
kriteria yaitu padatannya berupa kristal, terjadi secara alami,
merupakan zat anorganik, komposisi kimianya tertentu, dan memiliki
sifat fisik khas dalam hal warna, tekstur, kilau/kilap, massa-jenis, sifat
belahan, sifat patahan, dan sifat magnet.
Lihat Tabel Mineral Di Kerak Bumi pada halaman sebelumnya.

mineralisasi

24
Penumpukan atau pengendapan dari zat-zat anorganik baik pada
kondisi normal ataupun pada kondisi lainnya.

minuman keras
(miras.)
Minuman yang mengandung alkohol yang diperoleh dari hasil
fermentasi bahan makanan dengan kadar antara 1-55%. Beberapa
miras antara lain bir (mengandung 2-6% alkohol); anggur pert (10-
20%); whisky (47-53%), brandy (48-54%) dan vodka (40-50%). Kerja
(aksi) alkohol dalam tubuh dapat meninggikan depresi terhadap sistem
saraf sentral.

minyak (lihat: lemak).


minyak bumi
(minyak mentah; petroleum.)
Bahan tambang kental berwarna hitam sampai coklat-kehijauan;
berupa campuran kompleks dari senyawa-senyawa hidrokarbon,
sejumlah kecil senyawa belerang dan senyawa nitrogen. Terbentuk
dari penguraian hewan dan tumbuhan laut dalam waktu jutaan tahun.
Pengolahannya melalui fraksinasi (distilasi bertingkat) menghasilkan
beberapa campuran yang lebih sederhana (disebut fraksi minyak
bumi) antara lain gas hidrokarbon (LPG), bensin, minyak tanah, oli,
dan berbagai bahan kimia lainnya. Sebagian bahan kimia ini menjadi
bahan baku untuk industri petrokimia. Lihat Tabel Hasil Pengolahan
Minyak Bumi.
Tabel Hasil Pengolahan Minyak Bumi

HASIL JUMLAH RENTANG KEGUNAAN


A T.D. (0C)
T
O
M
C
1. Gas ringan C1 – C4 sampai 20
a. metana dan C1–C2 (gas) bahan bakar
etana C2–C4 < 20 alkohol, karet, plastik
b. olefin C3–C4 < 20 bahan bakar (ELPIGI)
c. propana dan
butana
2. Gasolin C5 – C11 20 – 200 bahan bakar, pelarut
a. petroleum eter C5–C6 30-60 bahan bakar, pelarut

25
b. bensin C6–C8 60-100 bahan bakar kendaraan
c. nafta C8–C11 100-200 bahan bakar, pelarut
3. Kerosin (minyak tanah) C12 – C16 200 – 300 bahan bakar, pelarut
4. Minyak Diesel C15 – C18 280 – 380 bahan bakar
5. Minyak Pelumas (Olie) C16 – C20 > 300 pelumas mesin
6. Vaselin C18 – C22 > 380 pelumas, farmasi
7. Parafin C20 – C30 T.l. 50-60 lilin, segel; pelapis
8. Lilin Kristal C30 – C50 T.l. 60-90 plastik, dsb.
9. Aspal > C50 - cat, aspal jalan, dsb.
10. Kokas > C50 - metalurgi, elektroda C

minyak diesel (lihat: minyak bumi).


minyak mentah (lihat: minyak bumi).
minyak pelumas (lihat: minyak bumi).
minyak tanah (lihat: minyak bumi).
minyak vitriol (lihat: asam sulfat).
miras (Lihat: minuman keras.)
MKS (lihat: satuan SI).
Mn (lihat: mangan).
mnemonik Moeller (lihat: prinsip aufbau).
Mo (lihat: molibden).
MO (lihat: metil jingga).
MR (lihat: metil merah).
Mohr (lihat: garam Mohr).
mol
1. Satuan dasar SI untuk kuantitas zat kimia; simbol: mol.

26
2. Mol merupakan ukuran banyaknya zat yang jumlah partikel
dasarnya sebanyak partikel yang terkandung dalam 12,000 g isotop
C-12.
Penerapan mol sebagai satuan kimia harus dirinci sesuai dengan jenis
partikel dasarnya (seperti atom, molekul, ion, atau elektron), dan
biasanya partikel dasar ini dicirikan oleh lambang kimia tertentu.
Contoh berikut dapat memperjelas hal tersebut.
 1 mol Fe mengandung partikel sebanyak 6,022 x 10 23 atom Fe.
 1 mol H2O mengandung partikel sebanyak 6,022 x 10 23 molekul
H2O.
 1 mol Fe memiliki massa sebesar 55,847 gram Fe.
 1 mol H2O memiliki massa sebesar 18,016 gram H2O.
 1 mol ion Fe2+ memiliki massa sebesar 55,847 gram ion Fe2+.
 1 mol ion Fe2+ mengandung partikel sebanyak 6,022 x 10 23 ion
Fe2+.
 1 mol ion Fe2+ bermuatan (2)(6,022x1023)(+1,602x10–19)
coulomb.
 1 mol elektron mengandung partikel sebanyak 6,022 x 10 23
elektron.
 1 mol elektron bermuatan (1)(6,022x10 23)(-1,602x10–19)
coulomb.
 1 mol foton berfrekuensi ( = 1014 Hz) memliki energi sebesar
Nh atau sebesar 39,90 kJ.
molal
Salah satu satuan konsentrasi untuk sistem larutan (dengan simbol:
m). 1 m didefinisikan sebagai 1 mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut.
Uraian Satuan molal
 2 mol NaCl terlarut dalam 1000 g air NaCl 2 m
 5,85 g NaCl terlarut dalam 500 g air NaCl 0,2 m

molar
Salah satu satuan konsentrasi untuk sistem larutan (dengan simbol:
M). 1 M didefinisikan sebagai 1 mol zat terlarut dalam 1000 mL larutan.
Uraian Satuan molar
 2 mol NaCl dilarutkan ke dalam air sampai volum 1 L NaCl 2 M

27
 5,85 g NaCl dalam 500 mL air (volum NaCl diabaikan) NaCl 0,2 M

molekul
1. Hasil penggabungan 2 atau lebih atom secara kimia.
2. Partikel terkecil dari senyawa atau unsur poliatom. Lihat juga:
molekul senyawa; molekul unsur.

molekul diatom
Molekul yang terbentuk dari 2 atom; umumnya terbentuk melalui ikatan
kovalen. Contoh: H2; O2; N2; Cl2; HCl; CO; dan sebagainya. Umumnya
molekul homoatom berwujud gas, kecuali S8; P4; I2 (padat), dan Br2
(cair).
molekul dimer
Molekul hasil penggabungan 2 satuan monomer; umumnya dijumpai
pada senyawa organik. Contoh: sukrosa; maltosa; N 2O4; dan
sebagainya.
molekul kovalen
Molekul yang terbentuk melalui ikatan kovalen. Ada 2 tipe molekul
kovalen yaitu molekul nonpolar dan molekul polar.
molekul liniar
Molekul dengan kedudukan atom-atomnya terletak pada satu garis
lurus. (Kedudukan lainnya membentuk molekul nonlinear.)
OCOHSCNHOH

molekul nonliniar (lihat: molekul liniar).


molekul nonpolar
Molekul kovalen yang bersifat tidak polar atau tidak memiliki kutub
muatan listrik. Contoh molekul nonpolar adalah H 2; O2; CS2; CH4.
Molekul homoatom (H2; O2; P4) selalu bersifat nonpolar karena
perbedaan keelektronegatifan kedua atom dalam molekulnya adalah
nol. Dalam hal lain, molekul heteroatom ada juga yang bersifat
nonpolar seperti CS2 atau CH4 (karena resultan momen dipol dalam
molekul adalah nol).
molekul oktahedral
Molekul kovalen degan kedudukan atom-atomnya membentuk
bangunan oktahedral (memiliki 8 sisi). Contoh: SF8.

28
FF
FSF
FF

molekul polar
Molekul kovalen yang bersifat polar atau memiliki kutub muatan listrik
sebagai akibat adanya perbedaan keelektronegatifan atau resultan
momen momen dipolnya tidak nol. Contoh molekul polar adalah HCl,
HBr, H2O, H2S, NH3, dan lain-lain.

molekul poliatom
Molekul yang terbentuk lebih dari 2 atom. Jadi yang termasuk molekul
poliatom adalah molekul triatom, molekul tetraatom, polimer, dan
makromolekul.

molekul polimer (lihat: polimer).


molekul raksasa (lihat: makromolekul).
molekul segiempat-planar
Molekul dengan kedudukan atom-atomnya membentuk bangunan
segiempat dan terletak pada satu bidang datar. Contoh: SiH4, PbCl4.
FFPFF
H HCHHCH4
HHSiHHSiH4 FBFFBF3 F PF5

molekul segitiga-planar
Molekul dengan kedudukan atom-atomnya membentuk bangunan
segitiga dan terletak satu bidang datar. Contoh: BF3, AlF3.
molekul tetrahedral
Molekul dengan kedudukan atom-atomnya membentuk bangunan
tetra-hedral. Contoh: CH4; CCl4; CF4.

29
molekul trigonal-bipiramid
Molekul dengan kedudukan atom-atomnya membentuk bangunan
trigonal-bipiramid. Contoh: PF5; PCl5.

molekul unsur
Partikel terkecil penyusun suatu unsur; cirinya, molekul ini terbentuk
dari atom sejenis. Lambang molekulnya merupakan rumus kimia atau
rumus molekul unsur itu sendiri; misalnya H2; O2; N2; Br2; P4; S8.

molekularitas
Molekularitas reaksi berkaitan dengan reaksi tunggal yang
menunjukkan seberapa banyak atom/molekul/ion yang bereaksi
(sebagai pereaksi) terlibat dalam pembentukan partikel baru (hasil
reaksi). Reaksi tunggal ini biasanya disebut reaksi elementer; dan jika
hanya melibatkan 1, 2, atau 3 molekul sekaligus maka berturut-turut
disebut unimolekuler, bimolekuler, atau termolekuler. Umumnya
reaksi unimolekuler berorde kesatu; reaksi bimolekuler berorde kedua;
dan reaksi termolekuler berorde ketiga; namun sebaliknya tidak selalu
demikian. Sebagian besar reaksi tidak berlangsung dalam tahap
tunggal tetapi melalui beberapa tahap reaksi elementer. Tahap reaksi
elementer yang menyusun suatu reaksi utama dinamakan mekanisme
reaksi.
Untuk reaksi: NO + N2O5  3 NO2.
Diduga berlangsung menurut mekanisme reaksi seperti berikut.
1) N2O5  NO2 + NO3
2) NO + NO3  2 NO2
Lihat juga: orde reaksi.

molfraksi (lihat: fraksi-mol).


molibdat
Garam yang mengandung anion molibdat, MoO4–2. Garam molibdat
paling sederhana adalah M2MnO4 (dimana M = logam monovalen).
Jika anion MoO4–2 diasamkan akan terbentuk anion polimolibdat; salah
satu anion terbesar adalah (Mo7O24)–6.
molibden
Simbol: Mo; Z 42; Ar 95,94; t.l. 26170C; t.d. 46120C; d 10,22
(200C); BO +2, +2, +3, +4, +5, atau +6; diperkenalkan pertamakali
sebagai unsur baru oleh Scheele pada tahun 1778.
Di alam ditemukan dalam mineral-mineral molibdenit (MoS2), wulfenit
(PbMoO4), dan powelit {Ca(MoW)O4}. Unsur ini tergolong logam

30
transisi, berwarna putih-keperakan, sangat keras (tetapi tidak sekeras
tungsten), kelenturannya sangat tinggi (tetapi tidak selentur tungsten
dan tantalum), bertitik-leleh paling tinggi, stabil di udara (baru
teroksidasi pada suhu tinggi), tahan karat, dan tahan bahan kimia.
Logam molibden diperoleh dari pengolahan molibdenit sebagai bijih
utamanya; juga diperoleh sebagai hasil samping pada pengolahan bijih
tembaga dan bijih tungsten. Digunakan sebagai komponen paduan
logam untuk menghasilkan baja yang keras dan tahan suhu tinggi,
baja dengan kelenturan tinggi, dan baja yang tahan panas dan tahan
bahan kimia; sebagai katalis pada pemurnian minyak bumi; sebagai
bahan filamen untuk aplikasi elektronik dan listrik; serta untuk aplikasi
energi nuklir dan untuk pealatan rudal/pesawat. Baja yang
mengandung 0,25-8% Mo bersifat tahan terhadap radiasi sinar UV
tinggi. MoS2 (molibden sulfida) khusus digunakan untuk campuran
bahan pelumas pada suhu tinggi (umumnya oli mengurai pada suhu
tinggi).

molibdenit
Mineral yang ditemukan di alam dengan rumus kimia MoS2 (molibden
sulfida); berwarna hujau sampai hitam; merupakan bijih penting dari
logam molibden.

Molisch (lihat: reagen Molisch).


momen dipol (lihat: dipol).
momentum
Perkalian antara massa partikel (m) dan kecepatannya (v). Simbol: p;
secara matematis: p = m.v.

momentum sudut
Perkalian antara momen inersia (I) dari benda yang berotasi dan
kecepatan sudutnya (). Simbol: L; hubungan matematis dapat
dinyatakan sebagai: L = I..
monasit
Mineral yang terdapat di alam; berwarna coklat-kekuningan;
merupakan campuran fosfat dari unsur lantanida (La, Ce, Pr, Nd, Sm)
bersama-sama dengan torium silikat.

monel

31
Paduan logam dengan komposisi 60% Ni; 33% Cu; 6,5% Fe; dan 0,5%
C.

monohidrik (lihat: hidrik).


monokromatik
Menunjukkan bahwa suatu cahaya atau radiasi elektromagnet hanya
mengandung satu jenis panjang-gelombang.

monomer
Satuan terkecil berupa molekul senyawa yang dapat membentuk
molekul lebih besar sebagai dimer, trimer, atau polimer.

mononatrium glutamat (lihat: natrium hidrogen glutamat).


monosakarida
Golongan karbohidrat paling sederhana (disebut juga gula
sederhana); bersifat larut dalam air, tidak dapat dihidrolisis lagi
menjadi molekul yang lebih sederhana. Gula ini dicirikan dari jumlah
atom C dan sifat gugus karbonil yang dikandungnya (aldehid atau
keton); meliputi triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C); pentosa (5
atom C); dan heksosa (6 atom C). Masing-masing jenis gula
monosakarida ini biasanya dapat dikelompokkan sebagai aldosa (bila
mengandung gugus aldehid) dan sebagai ketosa (bila mengandung
gugus keton); sehingga dikenal misalnya aldotriosa, aldotetrosa;
aldopentosa, aldoheksosa; dan juga ketotriosa; ketotetrosa;
ketopentosa; dan ketoheksosa.

monosodium glutamat (lihat: natrium hidrogen glutamat).


monoterpen (lihat: terpen).
monotropik
Mununjukkan bahwa suatu zat berada hanya dalam satu bentuk
kristal.
monovalen
(univalen.)
Memiliki arti bervalensi satu atau bervalensi tunggal.

morfin
Senyawa organik dengan rumus kimia C17H19NO3.H2O; suatu alkaloida,
bersifat racun, larut dalam metanol dan pirimidin; diperoleh dari hasil
ekstraksi terhadap getah opium. Larutan garamnya digunakan dalam

32
bidang medis sebagai narkotika analgesik (penghilang rasa sakit).
Heroin merupakan salah satu produksi lanjutan terhadap morfin
melalui proses asetilasi, pemanasan, dan penyulingan. T.l. 25,60C
(anhidrous); d 1,32. (Lihat juga: kodein.)
HOOOH

NCH3
morfin

MR (lihat: metil merah).


MSG (lihat: natrium hidrogen glutamat).
mukoprotein (lihat: protein konyugasi).
MW (lihat: gelombang mikro).


33
34
N
N (lihat: nitrogen).
Na (lihat: natrium).
nafta
Campuran hidrokarbon dalam berbagai perbandingan; berupa cairan
yang mudah munguap dan bersifat dapat terbakar; diperoleh dari
pengolahan parafin, ter batubara dan fraksi-minyak bumi lainnya.
Digunakan sebagai pelarut dan pengencer.

naftalen
Senyawa hidrokarbon aromatik dengan rumus
kimia C10H8; padatan kristal putih, berbau tajam,
dapat terbakar; diperoleh dari hasil ekstraksi ter
batubara. Digunakan dalam industri warna, resin
sintetis, dan di rumah tangga (dikenal dengan naftalen
nama kapur barus atau kamper) untuk mengusir
ngengat. T.l. 80,20C; t.d. 80,20C; d. 1,14.

nano (lihat: Lampiran B.3).


napza
1. Singkatan dari: narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif.
2. Mencakup semua zat atau bahan yang apabila dimasukkan ke
dalam tubuh seseorang dapat mengubah fungsi fisik dan/atau
fungsi psikologis orang itu. Pengunaan secara berlebihan dianggap
sebagai tindakan penyalahgunaan obat, dan dapat menimbulkan
kecanduan (substance abuse) dan penyimpangan serius dari pola
hidup normal.

narkoba
Singkatan dari narkotik dan obat-obat terlarang; zat-zat yang dapat
mempengaruhi fungsi tubuh manusia yakni apabila dimasukkan ke
dalam tubuh manusia menurut petunjuk dokter. Namun apabila
pemakaian zat atau obat itu untuk diri sendiri tanpa indikasi dan tidak
bertujuan medis disebut sebagai penyalahgunaan zat (drug abuse).
(Lihat juga: napza.)
narkotik

35
1. Istilah yang diterapkan untuk obat yang berfungsi sebagai
penenang (sedatif) maupun sebagai pembunuh rasa sakit (pain
killer).
2. Obat dengan dosis terapi dapat mengurangi kepekaan,
mengurangi/ menghilangkan rasa nyeri, dan membuat tidur; namun
dalam jumlah berlebihan (banyak) dapat mengakibatkan hilang
kesadaran, gemetar, dan kejang-kejang serta menyebabkan
penderita ketagihan dan mengidap ketergantungan berat.
3. Obat-obat yang sifat dan dampaknya seperti morfin, misalnya
opium, heroin, kodein, kokain, shabu-shabu, mariyuana/ganja,
LSD.

natrium
Simbol: Na; Z 11; Ar 22,990; t.l. (97,810,03)0C; t.d. 882,90C; d
0,971 (200C); BO +1; diisolasi pertamakali oleh Sir Humphrey
Davy pada 1807 melalui elektrolisis NaOH.
Merupakan unsur ke-7 terbanyak di bumi (2,6% dari kerak bumi) dan
salah satu dari logam alkali; berwarna keperakan, lunak (dapat diiris),
dan bersifat sangat reaktif. Sangat mudah bereaksi dengan udara
(biasanya disimpan dalam minyak tanah); reaksinya dengan air
membentuk basa dan gas H2 dengan disertai nyala berkalor tinggi. Di
alam ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) dalam air laut dan batu
karang serta dalam mineral-mineral kryolit, amfibol, zeolit, sodolit, dan
lain-lain. Isotop alamnya tidak dijumpai, dan hanya ada 7 isotop Na
buatan yang dikenal. Logam Na dibuat melalui elektrolisis lelehan dari
campuran NaCl dan CaCl2. Kegunaan logam ini antara lain sebagai
bahan utama pada industri sodamida (NaNH2) dan ester; dalam
pembuatan senyawa-senyawa organik; untuk meningkatkan struktur
paduan logam tertentu; untuk pemurnian lelehan logam; sebagai zat
pentransfer panas. Paduannya dengan logam K (sebagai NaK) juga
merupakan bahan penting sebagai pentransfer panas. Senyawa-
senyawa natrium digunakan secara luas untuk berbagai industri
seperti kertas, gelas, sabun, tekstil, minyak bumi, industri kimia,
industri logam. Beberapa senyawa natrium yang penting di antaranya
garam dapur (natrium klorida, NaCl), soda abu (natrium karbonat,
Na2CO3), soda kue (natrium bikarbonat, NaHCO 3), soda api/kaustik
(natrium hidroksida, NaOH), garam chili (natrium nitrat, NaNO3), garam
fosfat (Na2HPO4 dan Na3PO4), natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O),
boraks (natrium tetraborat, Na2B4O7.10H2O).
natrium bikarbonat
(natrium hidrogen karbonat.)

36
Garam asam dengan rumus kimia NaHCO3; serbuk putih dan mudah
larut dalam air. Digunakan sebagai oksidator, pemadam api, dan
sebagai antasid (penetral asam). Terurai pada 200C; d 2,16.

natrium bikromat (lihat: natrium dikromat).


natrium bisulfat
(natrium hidrogen sulfat.)
Garam asam yang mempunyai rumus kimia NaHSO 4; serbuk kristal
putih dan mudah larut di dalam air. Digunakan sebagai suatu fluks dan
pembersih. T.l. 3150C; d 2,7.

natrium bisulfit
(natrium hidrogen sulfit.)
Garam asam dengan rumus kimia NaHSO3; serbuk kristal putih dan
berbau belerang (dari belerang diokasida), dan mudah larut dalam air.
Digunakan terutama sebagai reduktor, antiseptik, dan pemutih. d 1,5.

natrium dikromat
(natrium bikromat.)
Garam dengan rumus kimia Na2Cr2O7.2H2O; padatan kristal berwarna
merah-jingga dan larut dalam air. Digunakan sebagai oksidator, dan
sumber senyawa-senyawa krom. T.l. 3570C (anhidrous); d 2,5
(dihidrat).

natrium hidrogen glutamat


(mononatrium glutamat; monosodium glutamat; MSG.)
Garam dengan rumus kimia HCOO(CH2)2COONa; serbuk kristal putih
dengan rasa seperti rasa daging. Diperoleh melalui ekstraksi terhadap
ampas tebu (hasil samping pengolahan tebu); dan digunakan secara
luas sebagai bumbu untuk penyedap (aroma rasa) seperti vetsin dan
rasa kaldu.

natrium hidrogen karbonat (lihat: natrium bikarbonat).


natrium hidrogen sulfat (lihat: natrium bisulfat).
natrium hidrogen sulfit (lihat: natrium bisulfit).
natrium hidroksida
(soda api; soda kaustik.)

37
Senyawa basa dengan rumus kimia NaOH; padatan berwarna putih,
bersifat higroskopis, mudah menyerap gas CO2 membentuk Na2CO3,
larut mudah dalam air (membentuk larutan basa kuat; disebut
lindinatron), sangat korosif terhadap jaringan organik. Digunakan
dalam pembuatan rayon, kertas, detergen/sabun, beberapa senyawa
kimia, untuk pembersihan pencemaran minyak, serta untuk
menghilangkan cat. T.l. 3180C; t.d. 13900C; d 2,1.
natrium hipoklorit
Garam dengan rumus kimia NaClO; padatan kristal berwarna putih,
bersifat tidak stabil dan biasanya disimpan dalam bentuk larutannya
dalam air (berwarna hijau). Digunakan sebagai oksidator dalam
pemutihan kertas dan tekstil, serta sebagai antiseptik dan fungisida.
T.l. 180C.
natrium karbonat
Garam dengan rumus kimia Na2CO3.10H2O; padatan kristal berwarna
putih, mudah melapuk oleh udara. Dalam perdagangan dengan nama
soda hablur atau soda cuci; sedangkan untuk Na2CO3 anhidrous
dengan nama soda kering (sodex). Digunakan sebagai pencuci,
pelunak air sadah, dan untuk industri sabun dan kaca. T.l. 8510C
(anhidrous); d 2,5 (anhidrous); d 1,4 (dekahidrat).
natrium klorat
Garam dengan rumus kimia NaClO3; padatan kristal tak-berwarna, dan
bersifat oksidator kuat. Digunakan sebagai oksidator, pemutih dalam
industri kertas, sebagai herbisida, dan untuk bahan peledak. T.l.
2480C; d 2,5.
natrium klorida (lihat: garam).
natrium nitrat
Garam dengan rumus kimia NaNO 3 (disebut juga: garam Chili);
padatan kristal tak-berwarna dan mudah larut dalam air. Dapat
ditemukan di alam atau dapat dibuat. Digunakan sebagai oksidator,
sebagai pupuk, dan dalam pembuatan kaca. T.l. 3080C; t.d. 3800C
(mengurai); d 2,3.
natrium nitrit
Garam yang mempunyai rumus kimia NaNO 2; berupa serbuk atau
berupa padatan kristal, berwarna putih atau kekuningan, dan mudah
larut dalam air. Digunakan untuk pembuatan zat warna azo. T.l. 2710C;
d 2,2.

natrium oksida

38
Oksida natrium dengan rumus kimia Na2O; serbuk amorf berwarna
putih, dan mudah larut dalam air dengan membentuk larutan basa
kuat, NaOH(aq); mengurai pada suhu 4000C menjadi peroksida dan
logamnya. Mengurai pada 4000C; d 2,27.

natrium peroksida
Oksida natrium yang mempunyai rumus kimia Na 2O2; serbuk berwarna
putih-kekuningan; digunakan sebagai oksidator dan sumber untuk
menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Selain peroksida dikenal
juga natrium superoksida dengan rumus kimia NaO2. T.l. 4600C; d
2,8.

natrium sianida
Garam yang mempunyai rumus kimia NaCN; padatan kristal berwarna
putih, bersifat racun kuat, dan mudah larut dalam air. Digunakan pada
pengerasan baja, ekstraksi emas, dan bahan untuk industri senyawa
kimia. T.l. 5640C; t.d. 15000C.

natrium silikat
Senyawa yang mempunyai rumus kimia Na 2SiO3 (sering ditulis:
Na2O.SiO2); dibuat dengan cara melebur pasir dan soda (Na2CO3).
Dapat larut dalam air membentuk larutan bersifat basa; larutan
Na2SiO3 yang pekat dan kental disebut kaca-cair. Digunakan untuk
pembentukan silikagel, sebagai bahan perekat dalam pembuatan
karton, bahan pengisi sabun murah, dan sebagai bahan pengawet
telur.

natrium sulfat
Garam dengan rumus kimia Na2SO4; padatan kristal berwarna putih.
Garam ini dijumpai di alam sebagai mineral di samping dapat
disintesa; digunakan sebagai zat pengering dan untuk industri kaca.
Natrium sulfat berhidrat (Na2SO4.10H2O) dikenal dengan nama garam
Glauber; digunakan dalam industri warna, celup, obat, kertas, dan
industri kaca. bersifat racun kuat, dan mudah larut dalam air. T.l.
8880C; d 2,7.

natrium superoksida (lihat: natrium peroksida).


natrium tetraborat
(boraks.)
Garam berhidrat yang mempunyai rumus kimia Na 2B4O7.10H2O;
padatan kristal berwarna agak putih; ditemukan di alam dan juga dapat
diproduksi secara sintetis. Digunakan dalam “laundry”, untuk industri

39
kaca dan enamel (meningkatkan kekerasan), dan sebagai zat baku
primer dalam analisa kimia. T.l. 7410C (anhidrous); d 1,7 (dekahidrat).

natrium tiosulfat
Garam berhidrat dengan rumus kimia Na 2S2O3.5H2O; padatan kristal
tak-berwarna, larut dalam air, dan dapat berfungsi sebagai zat
pereduktsi. Digunakan untuk pembuatan larutan baku sekunder,
sebagai anti-klor (untuk mengikat sisa klor yang dapat merusak bahan
tekstil), dan dalam fotografi/penyablonan larutan garam ini dikenal
dengan nama hipo sebagai fiksir (untuk melarutkan senyawa perak-
halida). T.l. 480C; d 1,7.

Nb (lihat: niobium).
Nd (lihat: neodimium).
Ne (lihat: neon).
negatron
Elektron bermuatan negatif; elektron yang berlawanan muatan dengan
positron.

nematosida
Zat atau jenis obat kimia yang digunakan untuk memberantas hama
tanaman berupa cacing (nematoda); selain memberantas nematoda,
juga dapat memberantas serangga dan jamur. Di pasaran diperoleh
dengan nama-nama DD, vapam, dan dazomet.

neodimium
Simbol: Nd; Z 60; Ar 144,24; t.l. 10210C; t.d. 30740C; d 7,008
(250C); BO +3; ditemukan oleh von Welsbach pada tahun 1885
yang semula dinamai didimium oleh Mosander pada tahun 1841.
Unsur neodimium termasuk ke dalam deret lantanida dan tergolong
logam, berwarna perak-mengkilap, dan teroksidasi cepat di udara
dengan membentuk oksida yang bersifat melapisi sehingga dapat
menghambat oksidasi lebih lanjut. Di alam ditemukan di dalam mineral
monasit dan basnasit yang menjadi sumber utama unsur ini. Unsur
neodimium berada dalam 2 bentuk alotrop, dan terdiri dari campuran 7
isotop alamnya yang stabil, sedangkan 7 isotop lainnya bersifat
radioaktif. Kaca yang mengandung unsur Nd digunakan sebagai
bahan lasser untuk menghasilkan jenis cahaya tertentu.

neon

40
Simbol: Ne; Z 10; Ar 20,179; t.l. –248,670C; t.d. –246,050C (1 atm);
d 0,8999 g/L (1 atm; 00C); d (cair pada t.d) 1,207; BO 0; ditemukan
oleh Ramsay dan Travers pada tahun 1898.
Di alam ditemukan dalam keadaan bebas sebagai gas monoatom di
lapisan atmosfer bumi dengan perkiraan 1 mL neon per 65.000 mL
udara (atau kira-kira sebesar 0,0015% atau 15 ppm); merupakan
campuran dari 3 isotopnya yang stabil; 5 isotop lainnya bersifat tidak
stabil. Unsur yang tergolong dalam gas mulia (gas inert) ini bersifat
tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa, dan tidak dapat terbakar; dalam
kondisi tertentu hanya dapat membentuk beberapa senyawa; diperoleh
melalui pencairan udara kemudian didistilasi secara bertingkat. Dalam
tabung vakum, neon memancarkan warna jingga-kemerahan.
Digunakan sebagai gas pengisi lampu iklan dan lampu fluoresen;
penunjuk tegangan tinggi, pada tabung pengukur gelombang; pada
tabung TV. Di samping itu neon dan helium digunakan dalam
pembuatan laser-gas.

neopentana
(2,2-dimetil-propana.)
Senyawa alkana dengan rumus molekul C5H12 atau rumus struktur
C(CH3)4; cat cair mudah menguap, tak-berwarna; berisomer dengan n-
pentana dan iso-pentana. Ditemukan dalam jumlah kecil dalam gas
alam. T.l. –16,60C; t.d. 9,50C; d 0,59.

neopentil
Gugus organik dengan rumus struktur (CH3)3CCH2–.

neoprena
Sejenis karet sintetis; hasil polimerisasi kloroprena dengan rumus
struktur –(CH2C(Cl)=CHCH2)n–; tahan panas dan tahan pelarut.
Selain sebagai bahan karet, digunakan juga pada pembuatan semen
dan cat.

neptunium
Simbol: Np; Z 93; Ar 237,048; t.l. 6400C; t.d. 39020C (perkiraan); d
20,25 (200C); BO +3; +4; +5; +6; dibuat oleh McMillan dan Abelson
pada tahun 1940 di Berkeley.
Merupakan unsur transuranium pertama dari deret aktinida yang
berhasil dibuat oleh McMillan dan Abelson pada tahun 1940 di
Berkeley-California berupa isotop 239Np sebagai hasil pemboman
terhadap uranium dengan partikel netron. Unsur ini bersifat logam
yang berwarna keperakan, berada dalam 3 bentuk alotrop, dan bersifat

41
reaktif (dalam larutan dapat berada dengan 4 bilangan oksidasi). Tiga
bentuk alotropnya adalah neptunium- (di bawah 2800C; ortorombik; d
20,25); neptunium- (di atas 2800C; tetragonal; d 19,36 pada 3130C);
neptunium- (di atas 5770C; kubus; d 18,0 pada 6000C). Tidak kurang
dari 13 isotopnya kini telah diketahui; isotop 237Np digunakan sebagai
komponen alat pendeteksi netron.

Nessler (lihat: reagen Nessler).


netron
Partikel dasar penyusun atom, kecuali isotop 1H; pertikel yang bersifat
netral (tak-bermuatan listrik), bermassa 1,675 x 10 –27 kg (hampir sama
dengan massa proton); bersama-sama dengan proton berada sebagai
inti atom. Dapat terpancar dari atom melalui reaksi nuklir; berumur
rata-rata 932 detik. Lihat juga: peluruhan beta.

newton
Satuan SI untuk gaya dengan simbol: N; dengan dimensi: kg.m.s–2;
sama dengan gaya yang ditimbulkan oleh benda bermassa 1 kg
dengan percepatan 1 m.s–2.
Ni (lihat: nikel).
nikel
Simbol: Ni; Z 28; Ar 58,69; t.l. 14530C; t.d. 27320C; d 8,902
(250C); BO +2; 0; +1; +2; +3; ditemukan oleh Cronstedt pada
tahun 1751 dalam mineral nikolit (kupfernickel).
Nikel tergolong logam transisi, berwarna putih-keperakan, mengkilap,
mudah ditarik dan ditempa, bersifat feromagnet, konduktor, tahan
korosi, tidak larut dalam asam nonoksidator, dan dapat membentuk
senyawa anorganik termasuk senyawa kompleks. Di alam ditemukan
dalam meteorit dan dalam berbagai mineral seperti penlandit, pirotit,
nikolit, dan milerit. Nikel di alam merupakan campuran 5 isotop
stabilnya; 7 isotop nikel lainnya bersifat tidak stabil. Logam nikel untuk
tujuan komersial dibuat dari pengolahan mineral penlandit atau pirotit
sebagai sumber utamanya. Kegunaan logam ini antara lain sebagai
komponen penting untuk paduan logam atau baja yang dipakai secara
luas dalam kehidupan; sebagai pelapis untuk permukaan logam lain;
sebagai katalis; untuk pemberi warna hijau pada bahan keramik; untuk
komponen baterai. Tabung bejana yang terbuat dari paduan Cu-Ni
yang berharga mahal digunakan pada industri desalinasi untuk
mengubah air laut menjadi air segar. Paduan logam nikel yang telah
dikenal adalah monel, inconel, invar, dan hastelloy. Baja nikel yang
telah dikenal adalah nikrom, permalloy, dan constantan. Senyawa

42
nikel yang penting adalah berupa garam sulfat dan oksidanya;
senyawa nikel karbonil bersifat sangat beracun (ambang-batasnya:
0,007 mg per m3); asap dan debu yang mengandung NiS diduga kuat
bersifat karsinogen.
nikotin
Suatu alkaloida yang mempunyai rumus kimia C6H4NC4H7NCH3; zat
cair mirip minyak, tak-berwarna, higroskopis, dan dapat diperoleh
melalui ekstraksi daun tembakau. Daun kering dari nicotiana tabacum
mengandung kira-kira 2-8% nikotin. Digunakan antara lain sebagai
insektisida bagi tanaman; nikotin dapat bersifat racun bagi manusia
(dosis fatal adalah sekitar 40 mg). T.l. 245-2460C; d 1,009.

COOH
NNCH3nikotin Nasam
nikotinat

nikotinamida
(niasinamida.)
Suatu amida dari asam nikotinat; memiliki rumus kimia C 5H4NCONH2;
merupakan vitamin B esensial dan ditemukan dalam tubuh sebagai
penyusun konfermen Warburg. Kekurangan zat ini dalam bahan
makanan dapat mengakibatkan timbulnya bercak hitam pada lidah
anjing dan pelagra pada manusia. (Lihat juga: vitamin B-kompleks.)
nikrom
Logam paduan dengan komposisi Ni (60%), Cr (15%), dan Fe (25%);
bersifat tahan korosi, tahan asam, dan tahan panas.
nilon
Bahan dari polimer sintetis; sebagai polipeptida yang terbentuk dari
kopolimerisasi suatu diamina dengan suatu asam dikarboksilat, atau
sebagai hasil polimerisasi senyawa yang mengandung gugus amino
dan gugus karboksil (lihat pecahan struktur molekulnya); padatan
berwarna putih-krem tembus pandang, dan dapat dibentuk berupa
benang, bulu, tali, dan sebagianya.
OOONH(CH2)6NHC(CH2)4CnNH(CH2)5CnNilon
66Nilon 6

43
ninhidrin
Senyawa organik dengan rumus kimia OOH
C9H6O4; padatan kristal berwarna putih, larut OHOninhidrin
dalam air dan dalam alkohol. Digunakan
sebagai pereaksi untuk uji adanya gugus
amino bebas dan karboksil dalam protein
dengan memberikan warna biru. Mengurai
pada 241-2430C.

niobium
Simbol: Nb; Z 41; Ar 92,906 t.l. (246810)0C; t.d. 47420C; d 8,57
(200C); BO +2; +3; +4; +5; ditemukan oleh Hetchett pada tahun
1801; nama niobium baru digunakan oleh IUPAC pada tahun 1950
(sebelumnya bernama: columbium).
Unsur tergolong logam, berwarna putih mengkilap (dan dalam waktu
lama dapat berubah kebiruan bila terkena udara), lunak, dapat
ditempa, bersifat superkonduktif, mulai teroksidasi di udara pada suhu
2000C. Di alam ditemukan dalam mineral-mineral niobit (atau
columbit), niobit-tantalit, piroklor, dan eksenit. Tambang besar niobium
ditemukan bercampur dalam karbonatit (karang karbon-silikat) sebagai
konstituen dari mineral piroklor. Logam niobium dapat diisolasi dari
tantalum, dan dapat dibuat melalui beberapa cara. Isotopnya yang
telah dikenal berjumlah 16 buah. Kegunaan logam niobium adalah
sebagai komponen baja untuk rangka bangunan dan pipa (Nb dapat
meningkatkan kekuatan dan sifat lain yang diinginkan); untuk
pembuatan kawat Nb-Zr (bersifat magnet superkonduktif).

niton (lihat: radon).


nitrasi
Reaksi kimia yang melibatkan pemasukan gugus nitro, –NO2 ke dalam
sebuah molekul.

nitrato
Nama untuk ion nitrat, NO3– yang terikat sebagai ligan pada senyawa
kompleks. (Lihat juga: Lampiran Q.)

nitril
Nama untuk gugus :NO2 yang bersifat sebagai radikal.

nitro (lihat: Lampiran Q).


nitrobenzen

44
Senyawa aromatik dengan rumus kimia C6H5NO2; zat cair mirip
minyak, berwarna kuning muda, berbau khas, dan bersifat racun.
Digunakan untuk industri pembuatan anilin, pembuatan sabun, dan
minyak wangi. T.l. 60C; t.d. 2110C; d 1,2.

nitrogen
Simbol: N; Z 7; Ar 14,007; t.l. –209,860C; t.d. –195,80C; d (gas)
1,2506 g/L; d (cair) 0,808 (-195,80C); d (padat) 1,026 (-2520C); BO
+1; +2; 3; +4; +5; ditemukan oleh Daniel Rutherford pada tahun
1772.
Di alam ditemukan di atmosfer bumi (78% volum) sebagai gas diatom
dengan rumus molekul N2; tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa, tidak
dapat terbakar, sangat sedikit larut dalam air, dan bersifat tidak reaktif
kecuali pada suhu tinggi. Dalam keadaan cair tak-berwarna dan tak-
berbau, dan penampakannya mirip air. Nitrogen diperoleh untuk
komersial melalui distilasi bertingkat udara cair. Kegunaan unsur
nitrogen (N2) untuk pembuatan amoniak (proses Haber), sebagai zat
pendingin (pembeku makanan), dalam wujud cair sebagai insulator,
untuk industri minyak, industri makanan, industri obat-obatan, dan lain-
lain. Unsur N merupakan salah satu unsur penyusun protein sebagai
pembentuk jaringan dalam makhluk hidup; dan dalam tanah, unsur N
sangat menentukan pertumbuhan tanaman.

nitrogliserin
Senyawa organik dengan rumus kimia C3H5(NO2)3; zat cair berwarna
kuning muda, dan mudah meledak; dibuat dengan cara mereaksikan
gliserol dengan campuran asam nitrat dan asam sulfat. Digunakan
untuk pembu-atan dinamit dan bahan peledak lainnya.
nitrorayon (lihat: rayon).
nitroselulosa (lihat: selulosa nitrat).
nitrosil
Larutan uap nitrosa; terdiri dari campuran gas NO dan gas NO 2 yang
terlarut di dalam H2SO4.
No (lihat: nobelium).
nobelium
Simbol: No; Z 102; Ar (259); BO +2; +3; ditemukan/diidentifikasi
oleh A. Ghiorso, T. Sikkeland, J.R. Walton, dan G.T. Seaborg
pada April 1958 di Berkeley.

45
Unsur buatan yang dilakukan oleh Ghiorso dkk. dengan cara membom
target lempeng tipis kurium (campuran 244Cm 95% dan 246Cm 4,5%)
dengan ion 12C menghasilkan isotop unsur 254102. Baru ada 6 isotop
nobelium yang berhasil dikenal; sifat dan kegunaan unsur ini belum
banyak dipublikasikan.

nomor atom
Bilangan bulat yang menunjukkan jumlah proton (dan juga jumlah
elektron) dari suatu atom unsur. Simbol: Z. Contoh: atom unsur
12
dengan lambang 6 C menunjukkan bahwa nomor atom dari atom C
adalah 6 yang mempunyai 6 proton dan 6 elektron.
nomor golongan
Bilangan romawi yang menunjukkan sederet vertikal unsur pada Tabel
Periodik Unsur. Huruf A yang menyertai nomor golongan memberikan
arti golongan utama karena kemiripan sifat satu unsur dengan unsur
lainnya (dicirikan oleh pengisian subkulit s dan p yang menjadi elektron
valensinya). Sedangkan huruf B memberikan arti golongan transisi
(dicirikan oleh pengisian subkulit d dan subkulit f).
nomor massa
(nomor nukleon.)
Bilangan bulat yang menyatakan jumlah total dari proton dan netron
12
dalam inti atom suatu unsur. Untuk unsur dengan lambang: 6 C ;
13 14
6 C ; dan C maka masing-masing isotop ini memiliki nomor
6
massa berturut-turut 12, 13, dan 14.
nomor perioda
Bilangan bulat yang diberikan untuk mengurutkan kedudukan sederet
mendatar unsur pada Tabel Periodik Unsur; juga menyatakan jumlah
kulit elektron dari atom unsur yang bersangkutan.
nonelektrolit
Senyawa dimana lelehan atau larutannya dalam pelarut air tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Contoh nonelektrolit adalah glukosa,
sukrosa, urea, gliserin, dan sebagainya.
nonlogam
(nonmetal.)
1. Menunjuk kepada sifat yang berlawanan dengan sifat logam.

46
2. Kelompok unsur yang hampir tidak memiliki sifat logam; kelompok
unsur yang memiliki sifat antara lain tidak keras, tidak liat (rapuh
dan mudah patah), dapat menghantarkan panas dan listrik, dan titik
leleh rendah.
nonmetal (lihat: nonlogam).
nonoksidator
Menunjukkan bahwa suatu zat tidak dapat berperan sebagai oksidator
terhadap zat tertentu.
nonpolar
Menunjukkan suatu bahan atau zat dimana molekul-molekulnya tidak
memiliki momen dipol permanen. Lihat: molekul nonpolar.
norit
Nama dagang untuk arang kayu yang telah dimurnikan; dibuat dari
distilasi kering terhadap kayu tertentu pada suhu 4000C; mempunyai
daya absorpsi terhadap gas, warna, dan racun. Digunakan untuk
pemurnian gula, sirup, minyak, dan bahan untuk farmasi.
normal
1. Bersesuaian dengan acuan (standar) atau norma ideal.
2. Kata sisipan yang menyertai nama IUPAC dari isomer senyawa
organik alifatik lurus (tak-bercabang); simbol: n-. Contoh: n-butana,
n-pentana, n-pentanol, dan lain-lain.
3. Salah satu satuan konsentrasi untuk larutan dengan simbol: N.
Larutan 1 N didefinisikan sebagai 1 mol-ekivalen zat terlarut dalam
1 L larutan.
Jumlah zat terlarut Mr Mol-ekivalen Volum larutan Normalitas
0,5 mol HCl 36,5 0,5 500 mL HCl 1,0 N
0,37 g Ca(OH)2 74 0,01 1000 mL Ca(OH)2 0,01 N

normalitas
Berhubungan dengan, atau pernyataan konsentrasi larutan dalam
satuan konsentrasi normal (simbol: N).

Np (lihat: neptunium).
NTP (lihat: keadaan standar).
nukleofil
Sebutan singkat untuk pereaksi nukleofilik (dengan simbol: Nu-), yaitu

47
1. gugus atau ion yang menyukai (menyerang) suatu inti atau bagian
yang bermuatan positif dari suatu molekul; atau
2. gugus atom yang memiliki pasangan elektron bebas (sehingga
dapat disumbangkan kepada ion, gugus, atau molekul lain.
Contoh nukleofil adalah Cl–; OH–; CH3O–; CN–; H2O; NH3; CH3OH; dll.
Lihat juga: elektrofil.

nukleofilik
Yang mempunyai atau berkaitan dengan daya serang terhadap
molekul atau daerah molekul yang bermuatan positif atau suka
pasangan elektron bebas. Lihat juga: elektrofilik.

nukleon
Sebuah partikel penyusun inti atom; dapat berupa sebuah proton, atau
berupa sebuah netron.

nukleonika
Teknologi fisika nuklir termasuk penggunaannya.

nukleoprotein
Suatu protein terkonyugasi yang tersusun dari 2 bagian yaitu bagian
berupa protein, dan bagian lain berupa nonprotein (berupa asam
nukleat).
nukleosida (lihat: nukleotida).
nukleotidase
Salah satu kelompok enzim yang dapat memecah nukleotida menjadi
nukleosida dan asam fosfat.

nukleotida
Ester dari asam fosfat dan gula pentosa yang mengikat pirimidin atau
basa-purin; terbentuk dari fosfatilasi nukleosida; sebagai satuan
struktur dasar dari asam nukleat. Hasil hidrolisis asam nukleat akan
menghasilkan 4 nukleotida; dan hasil hidrolisis nukleotida
menghasilkan nukleosida dan asam fosfat; serta hasil hidrolisis
nukleosida menghasilkan suatu pentosa dan suatu purin atau suatu
pirimidin.

nuklida
Inti atom suatu unsur yang mengandung proton dan netron; simbol: A.
Lihat juga: inti atom.

48
nuklir
Kata yang berhubungan atau memiliki arti sebagai,
1. inti atom suatu unsur termasuk susunan dan sifatnya.
2. keterlibatan inti atom; baik penggunaan energi atom, tenaga atom,
ataupun bom atom.



49
O
o- (lihat: orto).
O (lihat: oksigen).
obat
Bahan dapat berupa serbuk (pulver), semi-padatan, cairan (minuman),
atau tablet/pil yang berfungsi untuk mengurangi/memberantas penyakit
atau pengganggu pertumbuhan makhluk; dapat bersifat alami (berasal
dari tumbuhan/hewan) atau berupa zat kimia (zat anorganik, buatan,
atau hasil proses kimia); umumnya bersifat racun dan penggunaannya
tanpa aturan (secara berlebihan) dapat merugikan bahkan
membahayakan.

observasi
Kegiatan berupa pengamatan langsung termasuk pencatatan terhadap
suatu obyek, peristiwa, atau fakta yang bertujuan untuk memperoleh
informasi/data yang diperlukan; biasanya melibatkan pengukuran dan
alat bantu/instrumen tertentu.

obyek
Sesuatu yang menjadi perhatian, yang dikaji, atau yang dikenai
perlakuan tertentu.

obyektif
Apa adanya; sesuai dengan fakta atau kejadian yang sebenarnya
tanpa dipengaruhi opini pribadi.

ohm
Satuan SI untuk tahanan/hambatan listrik; simbol: ; satu ohm sama
dengan tahanan di antara dua titik pada suatu hantaran bila beda
potensialnya 1 volt memberikan arus listrik sebesar 1 amper. Batasan
ini digantikan (1948) oleh ohm-internasional sebagai tahanan pada
suhu 00C untuk kolom raksa sepanjang 106,300 cm dengan massa
14,4521 g. Alat untuk mengukur tahanan listrik disebut ohmmeter;
biasanya dapat berupa voltmeter yang dimodifikasi.

ohm-internasional (lihat: ohm).


ohmmeter (lihat: ohm).

51
oker
Nama dagang untuk besi(III)oksida (atau ferri oksida, Fe2O3) yang
diperoleh dari alam; berupa tepung, dan digunakan sebagai pigmen
merah atau kuning. Oker kuning dapat diubah menjadi pigmen merah-
kecoklatan melalui proses kalsinasi alamiah.

oksalat
Garam atau ester dari asam oksalat; mengandung ion oksalat, C2O4–2.

oksi-
Memiliki arti mengandung atau berhubungan dengan oksigen.

oksida
Kelompok senyawa yang terbentuk antara suatu unsur dan oksigen.
Contoh oksida adalah Na2O; MgO; Al2O3; CO; CO2; H2O; Cl2O5.
Bergantung pada jenis unsur dan sifat oksida yang terbentuk, dikenal
beberapa macam oksida, di antaranya oksida logam; oksida
semilogam; oksida nonlogam; oksida asam; oksida basa; oksida
amfoter.

oksida amfoter (lihat: oksida semilogam).


oksida antimon
Oksida yang terbentuk antara antimon (Sb) dan oksigen; tergolong
oksida amfoter; ada 2 macam oksida antimon, yaitu:
1. Sb2O3 [antimon(III)oksida; antimono oksida; antimon trioksida];
padatan berwarna putih; digunakan untuk bahan tekstil tahan api,
sebagai mordan, dan sebagai pigmen putih. T.l. 4500C; d 5,2.
2. Sb2O5 [antimon(V)oksida; antimoni oksida; antimon pentoksida];
padatan serbuk berwarna kuning. Terurai menjadi Sb2O3 pada
pemanasan; d 5,8.

oksida arsen
Oksida yang terbentuk antara arsen (As) dan oksigen; tergolong
oksida amfoter; ada 2 macam oksida arsen, yaitu:
1. As2O3 [arsen(III)oksida; arseno oksida; arsen trioksida]; padatan
serbuk berwarna putih, tak-berasa, dan beracun; sering disebut
anhidrida asam arsenit. Digunakan untuk pembuatan senyawa
arsen lainnya; untuk memberantas tanaman rumput; sebagai
insektisida; racun tikus; dan untuk industri kaca. T.l. 1930C; d 4,15.

52
2. As2O5 [arsen(V)oksida; arseni oksida; arsen pentoksida]; zat
padat amorf berwarna putih; sering disebut anhidrida asam
arsenat. Digunakan dalam industri warna, cetak, dan sebagai
insektisida. Terurai pada 3150C; d 4,32.

oksida asam (lihat: oksida nonlogam).


oksida basa (lihat: oksida logam).
oksida belerang
Oksida yang terbentuk antara belerang (S) dan oksigen; tergolong
oksida nonlogam ada 2 macam oksida belerang, yaitu:
1. SO2 [berelang dioksida; belerang(IV)oksida]; gas tak-berwarna,
dan berbau tajam yang terbentuk pada pembakaran belerang,
larutannya bersifat reduktor. Digunakan pada pembuatan asam
sulfat; sebagai bahan pengelantang/pemutih (untuk wol, sutera,
atau gula pasir); sebagai bahan pembersih untuk botol dan bejana.
T.l. –72,70C; t.d. –100C; d (cair) 1,434; d (gas) 2,927 g/L.
2. SO3 [berelang trioksida; belerang(VI)oksida]; padatan kristal
berwarna putih (berada dalam 3 bentuk kristal), higroskopis, dalam
udara basah membentuk asap atau asam sulfat, dalam air
membentuk larutan asam sulfat (karenanya oksida ini disebut
anhidrida asam sulfat). Dibuat dari SO2 melalui proses kontak;
digunakan untuk pembuatan asam sulfat. T.l. (bentuk ) 16,830C;
t.d. (bentuk ) 44,80C; d (bentuk ) 1,99 (200C).

oksida besi
Oksida yang terbentuk antara logam besi (Fe) dan oksigen; tergolong
oksida logam; ada 3 macam oksida besi, yaitu:
1. FeO [besi(II)oksida; ferro oksida]; padatan serbuk berwarna hitam;
ditemukan di alam sebagai mineral wustit. T.l. 13690C; d 5,7.
2. Fe2O3 [besi(III)oksida; ferri oksida]; padatan serbuk berwarna
coklat-kemerahan sampai hitam; ditemukan di alam sebagai mineral
hematit. Digunakan sebagai pigmen dan pengkilap logam. T.l.
15650C; d 5,1.
3. Fe3O4 [ferrosoferrioksida]; padatan serbuk berwarna hitam atau
merah; bersifat magnet; terdapat di alam sebagai mineral magnetit.
Digunakan sebagai pigmen dan pengkilap. T.l. 15940C; d 5,18.
oksida bukan-logam (lihat: oksida nonlogam).
oksida fosfor

53
Oksida yang terbentuk antara unsur fosfor (P) dan oksigen; tergolong
oksida nonlogam; ada 2 macam oksida fosfor yakni: P2O3 [fosfor
trioksida; fosfor(III)oksida] dan P2 O5 [fosfor pentoksida;
fosfor(V)oksida]. Oksidanya yang terpenting adalah P2O5 (sering
ditulis: P4O10); padatan serbuk putih, higroskopis, kadang disebut
anhidrida asam fosfat. Digunakan sebagai penyerap air, dan sebagai
katalis. T.l. (P2O5) 580–5850C; d (P2O5) 2,39.

oksida indiferen (lihat: oksida nonlogam).


oksida klor
Oksida yang terbentuk antara unsur klor (Cl) dan oksigen; tergolong
oksida nonlogam; ada 3 macam oksida klor yang penting yakni:
1. Cl2O [klor monoksida; klor(I)oksida]; disebut anhidrida asam
hipoklorit (karena dengan air membentuk HClO); gas berwarna
kuning-kemerahan (keadaan cair berwarna merah-kecoklatan); T.l.
–200C; t.d. 3,80C; d 3,9 g/L.
2. ClO2 [klor dioksida; klor(IV)oksida]; kadang-kadang disebut klor
peroksida; gas berwarna kuning-kemerahan (keadaan padat
berupa kristal berwarna merah), mudah meledak, sangat mudah
larut dalam air (dalam air panas membentuk HClO3, Cl2, O2),
merupakan oksidator kuat. T.l. –59,50C; t.d. 9,90C; d 3,09 g/L.
3. Cl2O7 [diklor heptoksida; klor(VII)oksida]; zat cair tak-berwarna
menyerupai minyak, paling stabil, dan uapnya mudah meledak,
larut dalam air. T.l. –91,50C; t.d. 820C.

oksida krom
Oksida yang terbentuk antara unsur krom (Cr) dan oksigen; tergolong
oksida amfoter; ada 3 macam oksida krom yang penting yaitu:
1. Cr2O3 [dikrom trioksida; klor(III)oksida]; padatan kristal berwarna
hijau, tidak larut di dalam air; digunakan sebagai pigmen. T.l.
(226625)0C; t.d. 40000C; d 5,21. Dapat berada sebagai kristal
berhidrat, Cr2O3.xH2O; berbentuk amorf, berwarna agak ungu-
kebiruan.
2. CrO2 [krom dioksida; krom(IV)oksida]; padatan serbuk berwarna
hitam-kecoklatan; tak larut dalam air tetapi larut dalam asam nitrat.
T.l. 3000C.
3. CrO3 [klor trioksida; klor(VI)oksida]; padatan kristal rombik
berwarna merah, larut dalam air dengan membentuk asam kromat
(karenanya oksida ini disebut anhidrida asam kromat). Digunakan
sebagai oksidator, dan untuk industri kimia. T.l. 1960C; t.d.
(mengurai); d 2,70.

54
oksida logam
Oksida yang terbentuk antara unsur logam dan oksigen; umumnya
berwujud padat, dan dapat membentuk larutan basa di dalam air
(karenanya disebut oksida basa).
oksida basa basa
Na2O + H2O  2 NaOH
CaO + H2O  Ca(OH)2

oksida metaloid (lihat: oksida semilogam).


oksida nitrogen
Oksida yang terbentuk antara unsur klor (Cl) dan oksigen; tergolong
oksida nonlogam; ada 6 macam oksida klor yang penting yakni:
1. N2O [dinitrogen monoksida; nitrogen(I)oksida]; gas tak-berwarna
(dalam keadaan cair berwarna biru), berasa manis, tidak dapat
terbakar, larut dalam air; disebut juga gas tawa. T.l. –90,80C; t.d. –
88,50C; d (gas) 1,997 g/L.
2. NO [nitrogen monoksida; nitrogen(II)oksida]; gas tak-berwarna
(dalam wujud cair: juga tak-berwarna), sedikit larut di dalam air. T.l.
-163,60C; t.d. -151,80C; d (gas) 1,340 g/L; d (cair) 1,27.
3. N2O3 [dinitrogen trioksida; nitrogen(III)oksida]; gas berwarna
merah-kecoklatan (wujud cair: berwarna biru), tidak dapat terbakar,
larut baik dalam air dengan membentuk asam nitrit (karenanya
oksida ini disebut anhidrida asam nitrit).T.l. -1020C; t.d. (mengurai
3,50C); d (cair) 1,45.
4. NO2 [nitrogen dioksida; nitrogen(IV)oksida]; gas berwarna coklat
(wujud cair: berwarna kuning), tidak dapat terbakar, kurang larut
dalam air. Digunakan sebagai oksidator dan penitrasi. T.l. –11,20C;
t.d. 21,20C; d (cair) 1,45 (200C). Gas ini dapat berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk dimernya, N2O4 (dinitrogen
tetroksida); gas tak-berwarna pada suhu kamar.
5. N2O5 [dinitrogen pentoksida; nitrogen(V)oksida]; kristal berwarna
putih, larut dalam air dengan membentuk asam nitrat (karenanya
oksida ini disebut anhidrida asam nitrat).T.l. 300C; T.d. (mengurai
470C); d 1,642.
oksida nonlogam
(oksida bukan-logam.)
Oksida yang terbentuk antara unsur nonlogam dan oksigen. Contoh:
N2O; N2O5; CO; CO2; SO3; dan lain-lain. Oksida nonlogam dapat
membentuk larutan asam di dalam air, dan disebut oksida asam
(seperti N2O5; CO2; SO3); sedangkan oksida nonlogam yang tidak

55
dapat membentuk larutan asam di dalam air, dan disebut oksida
indiferen (N2O; NO2; CO).
oksida nonlogamasamSO
+H2OH2SO4 3
N2O5+H2O2 HNO3NO+H2O

oksida raksa
Oksida yang terbentuk antara logam raksa (Hg) dan oksigen; tergolong
oksida logam; ada 2 macam oksida raksa, yaitu:
1. Hg2O [merkuro oksida; raksa(I)oksida]; padatan serbuk berwarna
hitam atau hitam-kecoklatan, tidak larut dalam air tetapi larut dalam
asam nitrat. Mengurai pada 1000C; d 9,8.
2. HgO [merkuri oksida; raksa(II)oksida]; padatan kristal berwarna
merah-kekuningan, sedikit sekali larut dalam air tetapi larut dalam
asam; di alam ditemukan sebagai mineral montroidit. Kegunaannya
antara lain dalam bidang medis, dan untuk pigmen cat. Mengurai
pada 5000C; t.d. 40000C; d 1,1.

oksida semilogam
(oksida metaloid; oksida amfoter)
Oksida yang terbentuk antara unsur semilogam (unsur metaloid) dan
oksigen; oksida ini disebut juga oksida amfoter karena memiliki sifat
sebagai oksida asam dalam lingkungan basa dan sebagai oksida basa
dalam lingkungan asam. Contoh oksida amfoter adalah Al2O3; SiO2;
As2O3; As2O5; dan seterusnya. Lihat juga: semilogam.
Al2O3 + 6 HCl  2 AlCl3 + 3 H2O
Al2O3 + 2 NaOH  2 NaAlO2 + H2O

oksida tembaga
Oksida yang terbentuk antara logam tembaga (Cu) dan oksigen;
tergolong oksida logam; ada 2 macam oksida tembaga yang penting,
yaitu:
1. Cu2O [kupro oksida; tembaga(I)oksida]; serbuk berwarna coklat-
kemerahan, bersifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam. Di
alam ditemukan sebagai mineral kuprit; dapat dibuat melalui
pengoksidasian butiran halus logam tembaga; digunakan pada
industri keramik dan cat. T.l. 12350C; t.d. 18000C; d 5,8.
2. CuO [kupri oksida; tembaga(II)oksida]; serbuk berwarna hitam-
kecoklatan, tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam nitrat. Di

56
alam ditemukan sebagai mineral tenorit; dapat dibuat dengan cara
pemanasan tembaga(II)karbonat; digunakan dalam industri gelas
warna, insektisida, dan sebagai katalis. T.l. 13260C; d 6,32.
oksida timbal
Dikenal ada 3 oksida timbal, yaitu:
1. PbO [plumbo oksida; timbal(II)oksida; timbal monoksida]; serbuk
kristal berwarna kuning, dan bersifat amfoter. Digunakan sebagai
komponen dalam baterai (aki), komponen keramik, pigmen cat, dan
dalam pemurnian minyak. T.l. 8880C; d 9,53.
2. PbO2 [plumbi oksida; timbal(IV)oksida; timbal dioksida]; serbuk
kristal berwarna coklat, dan bersifat amfoter. Digunakan sebagai
oksidator. Terurai pada 2900C; d 9,4.
3. Pb3O4 [tritimbal teroksida; disebut juga timbal merah]; serbuk
kristal berwarna merah yang merupakan campuran dari PbO dan
PbO2. Digunakan untuk komponen baterai, pigmen cat, dan
komponen keramik. Terurai di atas 5000C; d 9,53.
oksidan
Suatu oksidator; zat yang dapat memberikan oksigen. Istilah ini
terutama ditujukan untuk zat seperti oksigen cair, hidrogen peroksida,
dan zat sejenis untuk mengoksidasi bahan bakar pesawat. Lihat juga:
oksidator.
oksidase
Enzim yang berperan sebagai oksidator dalam jaringan hidup.
oksidasi
1. Peristiwa bereaksinya suatu zat dengan oksigen.
2. Reaksi kimia yang melibatkan pelepasan elektron dari suatu atom,
molekul, atau ion.
3. Reaksi kimia yang melibatkan penaikan bilangan oksidasi dari
pereaksi.
Contoh: Na  Na+ + e–; 4 Fe + 3 O2  2 Fe2O3; dan lain-lain.
oksidator
(pengoksidasi.)
1. Zat yang dapat menyebabkan zat lain teroksidasi, sementara ia
sendiri mengalami reduksi.
2 Fe2O3 + 3 C  4 Fe + 3 CO2
oksidator reduktor
2. Zat yang dapat menerima elektron; atau

57
3. Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Sn+4 + 2e–  Sn+2
8 H+ + MnO4– + 5e–  Mn+2 + 4 H2O
oksidator
Lihat juga: redoks.

oksigen
Simbol: O; Z 8; Ar 15,999; t.l. –218,40C; t.d. –182,960C; d (gas)
1,429 g/L (00C); d (cair) 1,14 (-182,960C); BO -2; ditemukan oleh
Joseph Priestley pada tahun 1774.
Di alam ditemukan di atmosfer bumi (sebesar 21% volum) sebagai
molekul diatom (O2); tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa, larut dalam
air, dapat bereaksi hampir dengan semua unsur, dan menjadi
komponen utama pembakaran. Oksigen juga ditemukan dalam
keadaan terikat sebagai senyawa pada kerak bumi (42,9% massa),
2/3 dari massa tubuh manusia, dan 9/10 bagian massa dari air.
Dibuat untuk tujuan komersial melalui distilasi bertingkat udara cair.
Oksigen alam merupakan campuran dari 3 isotopnya yang stabil;
dikenal ada 8 isotop oksigen. Dalam wujud cair dan padat berwarna
biru-muda/pucat dan bersifat paramagnet. Gas oksigen digunakan
dalam bidang medis, untuk pembakaran, untuk pernafasan, dan untuk
pembuatan banyak senyawa terutama senyawa organik. Bentuk
alotrop dari oksigen adalah ozon yang bersifat sangat reaktif (lihat:
ozon).

okso (lihat: Lampiran Q).


oksonium (lihat: ion oksonium).
okta (lihat: Lampiran N).
oktan (lihat: bilangan oktan).
oktana
Senyawa alkana yang mempunyai rumus molekul C 8H18; mempunyai
18 isomer, seluruhnya berupa zat cair tak-berwarna; diperoleh dari
proses pengolahan minyak bumi. Isomer penting dari oktana adalah
isooktana, (CH3)2CHCH(CH2)4CH3; digunakan sebagai acuan untuk
penetapan bilangan oktan suatu bahan bakar.
oktahedron
Poligon dengan delapan muka.

58
oktet (lihat: konfigurasi oktet).
oktil
(kapril.)
Gugus organik yang mempunyai rumus struktur; CH3(CH2)6CH2–.
-ol
Akhiran dalam nama senyawa organik yang menunjukkan suatu
alkohol atau fenol dimana kedua kelompok senyawa ini dicirikan oleh
adanya gugus hidroksil, –OH.
oleat
Ester dari asam oleat; atau senyawa selain ester dari dari asam oleat.
Lihat juga: asam oleat.
olefin
Senyawa hidrokarbon tak-jenuh rantai terbuka yang mengandung
paling sedikit sebuah ikatan rangkap-2.
olein (lihat: triolein).
oleum (lihat: asam sulfat).
oligosakarida
Karbohidrat atau gula yang terbentuk dari gabungan 2–8 satuan
monosakarida. Oligosakarida yang paling umum dijumpai adalah
disakarida. Lihat: disakarida.
-on
1. Akhiran yang menyatakan bahwa suatu partikel tergolong sebagai
partikel dasar atau memiliki sifat kuantum. Contoh: foton, elektron,
proton, netron, dan sebagainya.
2. Akhiran pada nama senyawa organik yang menunjukkan bahwa
senyawa itu sebagai senyawa keton.
opaq (lihat: translusen).
opiat (Lihat: opium)
opium
(candu.)
Bersumber dari bunga opium, Papaver Somniferrum dengan
mengambil getah kulit bijinya (setelah daun bunganya rontok) untuk

59
diperas lalu diuapkan sehingga diperoleh sisa penguapan (disebut
opiat). Opiat alam ini mengandung kira-kira 20 jenis alkaloida di
antaranya morfin (5-15%), narkotin (2-8%) dan kodein (0,1-2,5%),
tebain; dapat dikenal karena ciri-cirinya yang khas, seperti warnanya
coklat tua; rasanya pahit; bersifat kenyal; baunya tidak enak seperti
tembakau; merupakan bahan baku untuk pembuatan morfin, heroin,
codein dan tebain. Opium atau candu digunakan dengan cara
dimakan atau dihirup asapnya; kerjanya seperti narkotik, bila
berlebihan dapat menyebabkan seseorang tampak bodoh, menjadi
malas, berperilaku negatif (diskonfort), dan tidur pulas. Sisa-sisa dari
candu yang dihisap (disebut jicing) sering diproses kembali menjadi
jicingke.
orbit
1. Lintasan dari benda angkasa yang mengelilingi benda angkasa
lainnya sebagai pusar edarnya.
2. Lintasan elektron yang mengitari inti atom sebagai pusar edarnya;
sering dimodelkan berupa lingkaran atau elips.
orbital
Fungsi gelombang yang berhubungan dengan tingkat energi elektron
dan peluang elektron ini ditemukan dalam suatu ruang, dan jika fungsi
ini diselesaikan akan memberikan daerah atau bentuk orbital elektron.
Setiap bentuk orbital hanya memiliki peluang ditemukannya elektron
maksimal 2 elektron. Lihat: orbital atom.
orbital atom
Daerah di sekitar inti atom dimana suatu elektron bergerak dan
memiliki peluang terbesar elektron itu ditemukan dalam suatu atom.
Masing-masing orbital dalam suatu atom mempunyai energi tertentu
dan mengandung maksimum 2 elektron z serta dicirikan oleh ketiga
bilangan kuantumnya (bilangan kuantum utama, bilangan kuantum
azimut, bilangan kuantum magnetik). Bentuk-bentuk
y orbital dalam
atom dapat dilihat pada halaman sebelumnya.

x
Bentuk orbital s
z
z y
z y
y

x x
x

Orbital px Orbital py Orbital pz


Bentuk-bentuk orbital p 60
z
z
y y

x
x

z z z
y y y

x x x

Bentuk-bentuk orbital d

Diagram Bentuk Orbital dalam Atom


orbital d (lihat: orbital atom).
orbital hibrida
Orbital yang terbentuk sebagai hasil penggabungan (hibridisasi) 2 atau
lebih orbital atom dalam sebuah atom. Sebagai contoh, sebuah atom
C pada kulit-valensinya memiliki 3 orbital (yaitu 2s 2; 2px1; 2py1) dan
sebuah orbital kosong (2pz0); keempat orbital ini dapat berhibridisasi
membentuk 4 orbital hibrida sp3. Masing-masing orbital hibirid dari
atom C inilah yang digunakan untuk berikatan dengan 4 orbital s (dari
4 atom H) membentuk sebuah molekul CH4; keempat ikatan ini saling
membentuk sudut tetrahedron.
H

2s2px2pysp3sp3sp3sp3orbital atom Corbital


HCHHmolekul
CH4
hibrida atom C
61
Dalam hal lain, 1 orbital s dan 2 orbital p dalam sebuah atom C dapat
membentuk 2 orbital hibrida sp2 dengan sudut 1200 misalnya dalam
molekul C2H4; dan membentuk 1 orbital hibrid sp (linier) misalnya
dalam molekul C2H2.
orbital p (lihat: orbital atom).
orbital s (lihat: orbital atom).
orde reaksi
(tingkat reaksi.)
Bilangan pangkat dari konsentrasi zat yang terlibat pada persamaan
laju reaksinya yang menunjukkan seberapa besar pengaruh
perubahan konsentrasi zat itu terhadap perubahan laju reaksinya.
Bilangan orde reaksi dapat berupa bilangan positif, dapat berupa
bilangan 0, bilangan bulat, atau bilangan pecahan, dan ditetapkan
berdasar hasil eksperimen (dan bukan berdasar pada koefisien dari
persamaan reaksinya).
Persamaan Reaksi Persamaan Laju Reaksi Orde Reaksi
2 N2O5(g)  4 NO2(g) + O2 v = k [N2O5] pertama
2 CH3CHO(g)  CH4(g) + CO(g) v = k [CH3CHO] 3/2
tiga per dua
a A + b B  c C + d D m
v = k [A] [B] n
ke-(m+n)
Keterangan: v = laju reaksi; k = tetapan laju reaksi.
Untuk persamaan laju reaksi terakhir dapat diartikan bahwa reaksi
tersebut berorde ke-m terhadap zat A dan berorde ke-n terhadap zat B;
atau reaksi berorde ke-(m+n).

organik
1. Berhubungan dengan kelompok senyawa yang dihasilkan
hanya oleh makhluk hidup.
2. Kelompok senyawa karbon baik yang berasal dari alam
maupun sintetis.
[Istilah “organik” dulu digunakan untuk membedakannya dengan
kelompok senyawa anorganik. Berbagai “senyawa organik” kemudian
dapat dibuat secara sintetis sehingga lebih tepat disebut :senyawa
karbon; namun istilah senyawa organik kini masih digunakan dan
mencakup baik alami maupun buatan.]

62
organo-
Suatu bentuk gabungan yang berarti (1) organ, atau (b) organik.

organoklor (lihat: orbital atom).


Senyawa organik dimana satu atau lebih atom C-nya mengikat
langsung satu atau lebih atom klor.

organologam
1. Menunjuk pada senyawa organologam.
2. Senyawa organik dimana satu atau beberapa atom C-nya
mengikat langsung atom logam. Contoh: (CH3)2Hg; CH3MgCl.
[Senyawa seperti senyawa logam dari karbonat, oksalat, sianida,
sianat, dan karbida tidak termasuk senyawa organologam.]

orpimen
Senyawa arsen trisulfida (As2S3) yang ditemukan di alam; zat padat
berwarna kuning. Kini dapat disintesa; digunakan sebagai pigmen
kuning.
orto-
1. Awalan untuk asam yang lebih umum dijumpai di antara kelompok
asamnya dengan anhidrida asam yang sama. Misalnya, asam
ortofosfat untuk asam fosfat, asam ortofosfit untuk asam fosfit, dan
sebagainya
2. Menunjukkan bahwa sebuah substituen terikat pada cincin benzen
pada kedudukan 1,2- terhadap substituen tetangga terikat lainnya.
Lihat juga: isomer struktur.

ortoborat (lihat: asam borat).


ortofosfat (lihat: asam fosfat).
ortofosfit (lihat: asam fosfit).
Os (lihat: osmium).
osmium
Simbol: Os; Z 76; Ar 190,2; t.l. (304530)0C; t.d. (5027100)0C; d
22,57 (200C); BO (umumnya) +3; +4; +6; +8; ditemukan oleh
Tennant pada tahun 1803.

63
Unsur yang tergolong logam transisi, berwarna putih kebiruan,
mengkilap, sangat keras (tetapi rapuh pada suhu tinggi), tahan
terhadap udara tetapi dalam keadaan serbuk bereaksi lambat dengan
membentuk OsO4 (bersifat sangat beracun; titik didih 1300C). Di alam
ditemukan di dalam mineral iridosmin dan di dalam mineral lain
bersama platina. Osmium alam merupakan campuran dari 7 isotop
stabilnya (dikenal ada 20 isotop osmium). Logam ini umumnya
digunakan sebagai komponen paduan logam (bersifat sangat keras)
untuk mata pena, sumbu (as) mesin, jarum piringan, dan kontak listrik.

osmometer
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan osmotik.

osmosis
Perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan encer ke larutan
yang lebih pekat melalui dinding berpori halus (atau membran
semipermeabel) yang memisahkan kedua larutan itu. Akibat
perpindahan ini, volum sistem yang berkonsentrasi lebih pekat akan
membesar (membengkak) sehingga menimbulkan tekanan yang
bersifat melawan pergerakan molekul tersebut (tekanan ini disebut
tekanan osmotik). Peristiwa keluarnya pelarut dari sel darah
(sehingga menyebabkan sel mengerut) disebut krenasi; dan jika
kebalikannya (sehingga sel membengkak) disebut hemolisis. Agar
krenasi atau hemolisis tidak terjadi di dalam tubuh pasien maka cairan
infus harus isotonik (berkonsentrasi sama) dengan cairan darah
pasien.

ozon
Alotrop oksigen yang mempunyai rumus molekul O3; gas berwarna
biru-muda, bersifat racun, tidak stabil, dan bersifat oksidator kuat;
bereaksi dengan senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap
dengan membentuk ozonida. Ditemukan di alam di stratosfer pada
lapisan atmosfer bumi; ozon dapat dibuat dengan melewatkan api
listrik dalam gas O2. Digunakan untuk pemurnian air. T.l. –1920C; t.d. –
1120C. Lihat juga: ozonosfer.

ozoniser
Alat untuk pembuatan ozon dengan cara memberikan loncatan api
listrik ke dalam gas oksigen.

ozonolisis
Pemasukan gugus ozon, O3 ke dalam molekul organik tak-jenuh (yang
memiliki ikatan rangkap); biasanya berlanjut dengan hidrolisis.

64
ozonosfer
(lapisan ozon.)
Daerah atau lapisan di atmosfer bumi yang mengandung ozon; terletak
di antara ketinggian 15-30 km (pada lapisan stratosfer); bersifat dapat
menyerap radiasi matahari berenergi tinggi (termasuk sinar UV) yang
masuk ke atmosfer menuju permukaan bumi. Lapisan ini memiliki arti
dan fungsi sangat penting karena menjadi pelindung/perisai bagi
permukaan bumi terhadap radiasi matahari (terutama bagi makhluk
hidup, suhu permukaan bumi, dan kondisi iklim).



65
P
p- (lihat: para).
P (lihat: fosfor).
Pa (lihat: protaktinium; pascal).
paduan logam (lihat: aloy).
paladium
Simbol: Pd; Z 46; Ar 106,42; t.l. 15540C; t.d. 29700C; d 12,02
(200C); BO +2; +3; atau +4; ditemukan oleh Wollaston pada
tahun 1803.
Unsur tergolong logam transisi, berwarna putih, dapat ditempa
(dibentuk menjadi lempeng sangat tipis), dapat menyerap gas H 2 kira-
kira 900x volum dirinya (diduga membentuk PdH 4), massa-jenis dan
titik lelehnya paling rendah di antara kelompoknya, tahan terhadap
udara, bereaksi lambat dengan HCl panas, H2SO4, dan HNO3.
Ditemukan di alam dalam tambang yang mengandung logam platina
dan kelompok logam platina serta ditemukan juga dalam bijih nikel-
tembaga. Paladium alam merupakan campuran 5 isotop stabilnya;
seluruhnya dikenal ada 21 isotop paladium. Logam ini digunakan
dalam bidang kedokteran gigi, untuk peralatan bedah, untuk
pembuatan arloji, kontak listrik, dan serbuknya digunakan sebagai
katalis hidrogenasi dan dehidrogenasi. Emas putih merupakan paduan
emas yang mengalami dekolorasi oleh penambahan logam Pd.
Sebagian besar senyawa paladium berupa senyawa kompleks.

palmitin (lihat: tripalmitin).


panas
1. Bentuk energi kinetik yang dapat mengalir dari satu benda ke
benda lainnya melalui konduksi, konveksi, atau radiasi.
2. Lihat: kalor.

panas-dalam (lihat: entalpi).


panas radiasi (lihat: gelombang IR).
papain

67
Enzim yang dapat memecah protein; serbuk putih yang dapat larut
dalam air; hasil penguapan air perasan buah pepaya yang belum
matang (muda). Digunakan terutama untuk mengempukkan daging,
dan dalam bidang medis (untuk bahan obat anti radang).

para-
1. Awalan pada nama senyawa aromatik yang menunjukkan
kedudukan berlawanan pada cincin benzen yang terpisah oleh 2
atom karbon dari cincin itu; atau kedudukan 1,4– dari sebuah
konstituen yang terikat pada cincin benzen terhadap konstituen
lainnya yang terikat pada cincin itu juga; simbol: p-.
2. Berkaitan dengan tingkat keadaan dimana spin inti atom dari
molekul diatom berlawanan arah.

parafin
1. Lihat: alkana.
2. Campuran hidrokarbon padat (hasil penyulingan minyak bumi)
yang telah diolah; tak-berwarna, tak-berbau, tak-berasa.
Kegunaannya adalah untuk menjadikan suatu bahan bersifat keras
atau kaku, misalnya sebagai dasar salep, dan untuk pembalut.

paraldehid
(parasetaldehid.)
Senyawa yang mempunyai rumus kimia H3CCHOCHCH3OOC
(CH3CHO)3; trimer dari asetaldehid; zat cair
tak-berwarna; berbau tak-sedap (pedas). CH
Digunakan untuk obat tidur dan anti-kejang, H3Paraldehid
hanya berba-haya karena dapat teroksidasi
menjadi asam asetat. T.l. 12,60C; t.d. 1280C;
d 0,9943 (200C).

paramagnet
Sifat magnet yang dimiliki suatu bahan (unsur atau zat) yang
disebabkan karena bahan itu mengandung satu atau lebih elektron
tak-berpasangan; sifat ini sering dijumpai pada logam transisi atau
senyawanya. Salah satu contoh adalah 26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
(memiliki 4 elektron tak-berpasangan).

paration (lihat: insektisida).


paratisida

68
Suatu zat yang dapat memberantas parasit, terutama parasit yang
hidup pada permukaan atau di dalam kulit.

partikel
1. Bagian dari materi yang relatif kecil atau paling kecil ukurannya.
2. Bagian dari materi yang ukurannya paling kecil dan merupakan
penyusun materi itu (misalnya atom, molekul, atau ion).

partikel alfa
(partikel-)
Partikel yang memiliki massa dan bermuatan +2; merupakan inti atom
4 4
He; simbol: 2 α atau 2 He . Lihat juga: sinar alfa.

partikel beta
(partikel-)
Partikel yang massanya sangat kecil ( 0) dan bermuatan –1;
0 0
merupakan partikel elektron; simbol: -1 β atau -1e . Lihat juga: sinar
beta.

partikulat
Benda padat kecil yang tersebar dalam suatu medium. Misalnya debu,
jelaga, atau logam Pb dalam medium udara.

pascal
Satuan SI untuk tekanan; simbol: Pa dengan dimensi Pa = N.m –2. Lihat
juga: tekanan.

Paschen (lihat: deret Lymann).


pasir
Bahan berupa butiran halus sebagai hasil pemecahan/pelapukan
batuan sedimen; berupa partikel yang ukurannya lebih kecil dari kerikil
tetapi lebih besar dari lumpur. Digunakan untuk pembuatan mortir,
kaca, penggosok (ampelas), dan berbagai cetakan untuk lelehan
logam, serta untuk bahan beton.

pasta
Keadaan suatu bahan atau benda yang memiliki wujud/fasa antara
fasa padat dan fasa cair.

69
pasterisasi
Penggunaan panas untuk membunuh sebagian mikroorganisme yang
ada di dalam suatu bahan. Pada pasterisasi susu, pemanasan susu
pada suhu mencapai 620C selama 30 menit cukup untuk membunuh
bakteri yang menimbulkan penyakit (patogen).

pati (lihat: amilum).


Pauli (lihat: prinsip larangan Pauli).
Pb (lihat: timbal).
Pd (lihat: paladium).
pelapukan
Peristiwa yang berhubungan dengan:
1. perubahan ukuran benda (pecah) tanpa disertai perubahan jenis
dan komposisi penyusunnya (disebut pelapukan mekanik).
2. perubahan benda yang meliputi baik bentuk, ukuran, maupun
komposisi kimianya sebagai akibat reaksi kimia (disebut pelapukan
kimia, atau pelapukan anaerobik).

pelapukan anaerobik (lihat: pelapukan).


pelapukan kimia (lihat: pelapukan).
pelapukan mekanik (lihat: pelapukan).
pelarut (lihat: campuran homogen).
pelarut amfiprotik (lihat: asam-basa Bronsted).
pelarut asam
Pelarut yang bersifat asam; atau pelarut dengan konsentrasi ion H +
lebih besar dari konsentrasi ion OH–.

pelarut autoionisasi (lihat: autoionisasi).


pelarut basa
Pelarut yang bersifat asam; atau pelarut dengan konsentrasi ion H +
lebih besar dari konsentrasi ion OH–.

70
pelarut bebas air
Zat cair selain air dan bersifat bebas air yang berperan sebagai
pelarut; contoh: amoniak-cair, asam asetat, dan sebagainya.

pelarut nonpolar
Pelarut yang molekul-molekulnya bersifat bersifat nonpolar; umumnya
dapat melarutkan senyawa kovalen nonpolar (terutama senyawa
organik); disebut juga pelarut organik. Contoh pelarut nonpolar
adalah eter, benzen, bensin, CCl4, dan lain-lain.

pelarut organik (lihat: pelarut nonpolar).


pelarut polar
Pelarut dimana molekul-molekulnya bersifat polar; umumnya dapat
melarutkan senyawa-senyawa ion dan kovalen polar. Contohnya: air,
metanol, amoniak cair, dan lain-lain. Lihat juga: tetapan dielektrikum.
– –
HOH+molek
ul air OH+CH3molekul
metanol

pelarut protik
Pelarut yang dapat melepaskan H+ atau memberikan proton, misalnya
air, asam asetat, dan lain-lain.
H2O(l) H+(aq) + OH–(aq)
CH3COOH(ac) H+(ac) + CH3COO–(ac)

peluruhan
1. Perubahan pada inti atom suatu atom dimana sebuah nuklida
(nuklida induk) meluruh atau pecah menjadi nuklida lain (nuklida
anak) yang disertai dengan pemancaran sebuah partikel-
(elektron) atau sebuah partikel-, dan kadang-kadang sebuah
partikel-.
2. Aktivitas radioaktif yang berlangsung terus-menerus sehingga
makin lama makin menurunkan sifat keradioaktivannya.
Lihat juga: radioaktif; peluruhan alfa; peluruhan beta.
peluruhan alfa

71
Tipe peluruhan radioaktif dimana inti atom tak-stabil memancarkan
sebuah partikel alfa yang mengakibatkan nomor atom dari inti itu
berkurang 2 sedangkan nomor massanya berkurang 4.
226
88 Ra  222
86 Rn  4
2 α
peluruhan beta
Tipe peluruhan radioaktif dimana inti atom tak-stabil memancarkan
sebuah partikel beta (elektron) dan sebuah antinetrino, atau
memancarkan sebuah positron dan netrino.

pembakaran
Reaksi antara suatu zat dan oksigen dengan disertai pelepasan kalor,
atau radiasi cahaya (dapat berupa nyala). Pada pembakaran
sempurna (dalam O2 cukup/berlebih), senyawa karbon terbakar
dengan menghasilkan gas CO2 dan air (pada keadaan kamar). Bila
senyawa karbon itu mengandung belerang, maka hasil pembakaran
sempurnanya disertai juga pelepasan gas SO 2. Pada pembakaran
tak-sempurna (dalam sedikit O2), senyawa karbon yang terbakar akan
menghasilkan gas CO dan air (biasanya ditemukan juga partikel
karbon, C sebagai jelaga).
pembakaran sempurna
Senyawa Karbon (C,H,O) + O2  CO2(g) + H2O(l)
Senyawa Karbon (C,H,O,S) + O2  CO2(g) + SO2(g) + H2O(l)

pembakaran tak-sempurna
Senyawa Karbon (C,H,O) + O2  CO(g) + H2O(l)
Senyawa Karbon (C,H,O,S) + O2  CO(g) + SO2(g) + H2O(l)

pembakaran sempurna (lihat: pembakaran).


pembakaran tak-sempurna (lihat: pembakaran).
pemuaian (lihat: ekspansi).
pencemar
(polutan.)
Segala sesuatu, dapat berupa bahan, zat, makhluk hidup, atau radiasi
energi yang masuk ke dalam suatu lingkungan yang mengakibatkan
dampak negatif (buruk) terhadap lingkungan itu sendiri termasuk
makhluk hidupnya. Lihat juga: pencemaran.

72
pencemar anorganik
Pencemar berupa senyawa-senyawa anorganik (misalnya asam,
basa, garam, oksida nitrogen, oksida belerang, oksida karbon, oksida
logam dan logam); sumbernya dapat berasal dari kegiatan
penambangan, kegiatan industri, kegiatan pertanian, dan gas buang
kendaraan.

pencemar bahan sintetis


Pencemar berupa bahan atau senyawa kimia sintetis seperti zat aditif
pada makanan (seperti MSG dalam vetsin, zat pemberi bau, zat
pemberi rasa, zat pemberi warna), pupuk sintetis, plastik, dan bahan
sintetis lainnya yang tak dapat terurai secara alami di lingkungan
kehidupan atau tak dapat dicerna oleh makhluk hidup (dan dapat
berakumulasi dalam tubuh).

pencemar biologis
Pencemar berupa benda hidup baik karena populasinya yang
berlebihan maupun karena sifatnya yang menghambat pertumbuhan,
merusak bahkan mematikan kehidupan.

pencemar fisik
Pencemar berupa partikulat atau benda padat lainnya yang tidak
menyebabkan perubahan kimia tetapi dapat menyebabkan perubahan
fisik lingkungan seperti rasa, warna, bau, suhu, daya pandang, serta
struktur lapisan suatu lingkungan; atau penyebab perubahan
komposisi fisik normal dari lingkungan.

pencemar kimia
Pencemar berupa zat kimia yang umumnya bersifat racun; meliputi
baik senyawa anorganik maupun senyawa organik, senyawa alami
maupun senyawa sintetis yang dapat meracuni makhluk dan merusak
lingkungan kehidupan; dapat berupa limbah padat, limbah cair, gas
buang, atau limbah rumah rumah tangga; biasanya pencemar ini
menyebabkan perubahan kimia pada tubuh makhluk dan pada
lingkungan kehidupan. Perubahan lingkungan kehidupan meliputi
kerusakan tanah, pengotoran lingkungan air dan udara, serta
kerusakan pada fisik bangunan.

pencemar organik
Pencemar berupa senyawa organik baik alami maupun sintetis yang
dapat meracuni makhluk, dan merusak lingkungan kehidupan; dapat

73
berupa pelarut organik, minyak, detergen, polimer, zat aditif, dan
senyawa organik sintetis lainnya.
pencemar radiasi
Pencemar berupa radiasi elektromagnet baik karena sifatnya yang
dapat merusak sel/jaringan tubuh makhluk maupun yang dapat
mempengaruhi suhu, sistem gelombang, atau sistem iklim dari
lingkungan kehidupan; dapat berupa sinar rontgen, radiasi UV, radiasi
saluran (kabel) tegangan tinggi, radiasi panas, radiasi gelombang
mikro.
pencemar radioaktif
Pencemar berupa logam atau senyawa radioaktif; karena waktu
peluruhannya maupun sifat sinar radioaktif yang dipancarkannya dapat
merusak sel dan jaringan dalam tubuh makhluk.
pencemar zat aditif
Pencemar berupa zat aditif baik yang disengaja ataupun yang tidak
disengaja masuk ke dalam makanan dan minuman yang bila
dikonsumsi oleh makhluk dapat membahayakan tubuh makhluk itu
sendiri.
pencemaran
(polusi.)
Masuk/bertambahnya benda sejenis atau tak-sejenis ke dalam sistem
(makhluk individu atau lingkungan kehidupan) yang menyebabkan
turunnya mutu, fungsi, atau peran dari sistem itu sendiri.
pencemaran air
Pencemaran yang terjadi pada lingkungan air baik air sebagai sumber
materi maupun air sebagai tempat kehidupan. Ciri-ciri air tercemar
antara lain perubahan pada warna, bau, rasa, suhu, pH, rusak/matinya
biota di dalamnya (karena berkurangnya O2 atau adanya racun), atau
terjadinya pendangkalan.
pencemaran lingkungan
Pencemaran yang terjadi pada lingkungan baik air, udara, ataupun
tanah yang menyebabkan rusak/turunnya mutu, fungsi, maupun peran
dari lingkungan itu sendiri.
pencemaran tanah
Pencemaran yang terjadi pada lingkungan tanah yang mengakibatkan
tanah kurang/tidak memiliki nilai guna atau fungsi/peran sebagai
tempat hidup (terutama tumbuhan dan hewan). Ciri-ciri tanah tercemar

74
di antaranya adalah kering, gersang, tumbuhan tidak subur, sukar
tumbuh, atau mati.
pencemaran udara
Pencemaran yang terjadi pada lingkungan udara dan atmosfer bumi;
ciri udara tercemar antara lain terjadi perubahan dalam hal bau dan
warna udara, komposisi udara, warna daun atau kulit, suhu rata-rata
udara permukaan bumi, dan sifat iklim.
penisilin
Nama umum untuk kelompok zat antibiotik yang berasal dari spesies
Penicillium; sebagian diperoleh dari kultur jamur, sementara yang
lainnya dibuat melalui biosintesa dari asam aminopenisilanat yang
dihasilkan oleh jamur; memiliki rumus umum C 9H11N2O4SR dengan R
merupakan gugus 6-karboksiamido yang mencirikan jenis penisilin.

RO
C
NHH
CH
Jika R = gugus benzoil, CS C6H5CH2– disebut penisilin G; R =
fenoksimetil, C6H5OCH2– disebut penisilin V. Penisilin G merupakan
kelompok penisilin yang lebih luas digunakan.
CCH3 Semua penisilin yang
diterapkan terutama dalam bentuk garamnya dengan kalium. Metisilin,
CH3
oksasilin, ampisilin, nafsilin, dan kloksasilin merupakan penisilin
semisintetis. OCNC
penta HC
Awalan kimia yang berarti lima. Lihat juga: Lampiran N.
OOHStruktur umum penisilin
pentakis (lihat: bis).
pentana
Senyawa alkana yang mempunyai rumus molekul C 5H12; memiliki 3
isomer struktur, dan seluruhnya berupa zat cair. Ditemukan dalam
fraksi minyak bumi sebagai hasil pengolahan minyak bumi.
pentosa
Monosakarida yang tersusun dari 5 atom C per molekulnya;
bergantung pada sifat gugus karbonilnya, jika berupa gugus aldehid
disebut aldopentosa, dan jika berupa gugus keton disebut
ketopentosa. Aldopentosa meliputi arabinosa, ribosa, deoksiribosa;
sementara ketopentosa di antaranya adalah ribulosa.

75
HC=OHC=OHC=OH2COHHCOHHCHHOCHC
OHCOHHCOHHCOHHCOHHCOHHCOHHCOHHCOHH2COHH
2
COHH2COHH2COH ribosadeoksiribosa
arabinosaribulosa

penyulingan (lihat: distilasi).


penyabunan (lihat: ester).
pepsin
Enzim yang ditemukan di dalam cairan lambung sebagai hasil
perubahan enzim pepsinogen oleh adanya asam lambung (berupa
asam klorida, HCl); berfungsi untuk memecahkan protein menjadi
albumosa, pepton, dan peptida.
pepsinogen
Zat awal (atau zimogen dari pepsin) yang ditemukan dalam sel dari
kelenjar lambung; pepsinogen baru berubah menjadi pepsin oleh
adanya asam lambung.
peptida (lihat: ikatan peptida).
peptidase
Enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis polipeptida menjadi asam
amino. Peptidase dapat dibedakan menjadi aminopeptidase (dari
cairan usus), dan karboksipeptidase (dari cairan pankreas). Lihat juga:
protease.
peptisasi
1. Pendispersian suatu gel menjadi suatu sol melalui penambahan
zat kimia yang menstabilkan koloid itu.
2. Pendispersian suatu suspensi menjadi suatu koloid melalui
penambahan zat kimia yang menstabilkan koloid itu.

pepton
Protein turunan yang dihasilkan dari hidrolisis parsial protein alami baik
yang dikatalis oleh enzim ataupun asam; merupakan senyawa

76
intermediat antara protein dan asam amino. Pepton digunakan untuk
pembuatan medium pembiakan pada uji-bakteriologis.

perak
Simbol: Ag; Z 47; Ar 107,868; t.l. 961,90C; t.d. 22120C; d 10,5
(200C); BO +1; dikenal manusia sejak lama.
Unsur tergolong logam transisi, berwarna putih, mengkilap, sangat liat,
mudah ditempa, sedikit lebih keras dari emas, konduktor paling tinggi
di antara semua logam, tahan terhadap udara dan air tetapi tidak
tahan terhadap udara yang mengandung belerang atau senyawa
belerang (timbul bercak/noda hitam atau menjadi kusam), kurang
reaktif dibandingkan dengan tembaga. Di alam terdapat sebagai logam
bebas bercampur bersama dengan logam Au dan logam Cu; dan juga
dalam keadaan terikat sebagai Ag2S (argentit), AgCl, dan dalam bijih
tembaga-nikel; yang terakhir ini merupakan sumber utama logam
perak. Perak alam merupakan campuran dari 2 isotop stabilnya;
seluruhnya dikenal ada 27 isotop perak. Logam ini mempunyai
kegunaan luas, antara lain untuk kawat perak, logam patri, braso,
komponen paduan logam (untuk mata uang, medali, peralatan), kontak
listrik komponen baterai dan elektroda, cermin, benda dekoratif, dan
untuk fotografi. Logam perak mempunyai efek pembasmi kuman dan
membunuh berbagai organisme rendah tanpa membahayakan hewan
tingkat tinggi. Logam perak sendiri tidak bersifat racun tetapi senyawa
perak pada umumnya bersifat racun (Ag+ dapat diserap melalui sistem
sirkulasi tubuh kemudian tereduksi dan mengendap di berbagai
jaringan tubuh). Senyawa perak juga banyak digunakan dalam
laboratorium, AgI digunakan dalam pembentukan benih awan untuk
menghasilkan hujan.

perak bromida
Garam perak yang mempunyai rumus kimia AgBr; padatan kristal
berwarna kuning-muda, lebih sukar larut dibandingkan dengan AgCl;
menghitam jika dikenai cahaya. Digunakan sebagai bahan peka
cahaya dalam bidang fotografi. T.l. 4320C; d 6,5.
perak iodida
Garam perak yang mempunyai rumus kimia AgI; padatan kristal
berwarna kuning-muda, lebih sukar larut dibandingkan dengan AgCl
dan AgBr. T.l. 5560C; t.d. 15060C; d 6,01.

perak klorida

77
Garam perak yang mempunyai rumus kimia AgCl; padatan kristal
berupa serbuk berwarna putih, sukar larut dalam air tetapi dapat larut
dalam larutan amoniak; menjadi buram (gelap) jika dikenai cahaya.
Digunakan untuk pelapisan logam, dan dalam fotografi. T.l. 4450C; t.d.
15500C; d 5,6.

perak nitrat
Garam perak yang mempunyai rumus kimia AgNO 3; padatan kristal
tak-berwarna, dan mudah larut dalam air.

pereaksi
(reaktan.)
Zat yang mengambil peran langsung pada pembentukan zat hasil
reaksi dalam suatu reaksi kimia.

perioda
1. Selang (interval) dari suatu perubahan yang berulang secara
tetap.
2. Deret unsur yang tersusun secara mendatar pada Tabel Periodik
Unsur; menggambarkan perubahan sifat atom unsur secara
periodik menurut kenaikan nomor atomnya (terutama pada
Golongan A; sifat periodik ini tidak jelas pada Golongan B).

periodat
Garam dari asam periodat; garam yang mengandung ion periodat,
IO4–.

perklorat
Garam dari asam perklorat; garam yang mengandung ion perklorat,
ClO4–.

permanganat
Garam dari asam permanganat (sementara asamnya sendiri tidak
dikenal); garam yang mengandung ion permanganat, MnO4–. Ion ini
berwarna ungu, dan merupakan oksidator kuat (dalam suasana asam
berubah menjadi ion Mn2+), dan dalam suasana netral/basa, MnO4–
berubah menjadi MnO2).

peroksida
Senyawa anorganik yang mengandung ion peroksida, O2–2. Logam-
peroksida dapat dihidrolisis menjadi hidrogen peroksida, H2O2.

78
perokso
Nama ion peroksida, O2–2 yang terikat sebagai ligan pada senyawa
kompleks. Lihat juga: Lampiran Q.

persamaan gas ideal (lihat: gas ideal).


persamaan reaksi
Pernyataan singkat dari suatu perubahan kimia (reaksi kimia) dengan
menggunakan lambang kimia dimana suku kiri sebagai peraksi, dan
suku kanan sebagai zat hasil reaksi atau produk yang keduanya
dihubungkan oleh sebuah anak panah.
Besi bereaksi dengan gas oksigen membentuk karat besi, Fe2O3.
(besi teroksidasi menjadi karat besi)
Fe(s) + O2(g)  Fe2O3(s)
pereaksi hasil reaksi
Notasi dalam tanda ( ) yang menyertai lambang kimia menunjuk-
kan fasa dari zat yang bersangkutan; penerapannya bergantung
pada kebutuhan (jadi tidak harus selalu dituliskan).

persen-berat (lihat: persen-massa).


persen-massa
Salah satu satuan kadar suatu campuran atau konsentrasi suatu
larutan dengan simbol satuan: %(m), atau %(b/b); disingkat: %.
Persen-massa didefinisikan sebagai:
massa zat yang bersangkut an
% x 100%
massa total campuran
persen-volum
Satuan dari kadar suatu campuran atau konsentrasi suatu larutan
dengan simbol satuan: %(v), atau %(v/v). Persen-massa didefinisikan
sebagai:
volum zat yang bersangkutan
%(v)  x 100%
volum total campuran
perubahan bentuk (lihat: perubahan fisis).
perubahan entalpi (lihat: entalpi).

79
perubahan fasa (lihat: perubahan fisis).
perubahan fisis
Perubahan pada materi yang hanya melibatkan perubahan satu atau
beberapa sifat fisisnya seperti bentuk, wujud/fasa, warna, bau, rasa,
atau tetapan fisisnya (massa-jenis, indeks bias, titik leleh, titik didih).
Ciri umum perubahan fisis adalah tidak kekal (dapat diubah kembali
menjadi zat semula).
perubahan kimia
Perubahan pada materi yang melibatkan perubahan sifat kimianya
(umumnya disertai dengan perubahan sifat fisisnya); biasa disebut
reaksi kimia, atau disingkat reaksi. Ciri umum reaksi kimia adalah
bersifat kekal (sukar diubah kembali menjadi zat semula, kecuali
dengan cara kimia lagi); ciri lain yang menyertainya adalah ciri fisis
yakni perubahan warna, perubahan bau, timbulnya gas, terbentuknya
endapan.
perubahan spontan
Perubahan pada sistem yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan
(kerja/energi) dari luar sistem dan baru berhenti bila keadaan
setimbang dicapai. Sebagai contoh, es mencair, logam Na dilarutkan
ke dalam air, besi berkarat, terbakarnya minyak. Peristiwa sebaliknya
disebut perubahan tak-spontan; dapat bersifat dapat-balik
(dinamakan perubahan reversibel) atau bersifat tidak dapat-balik
(dinamakan perubahan ireversibel).
perubahan tak-spontan (lihat: perubahan spontan).
perubahan wujud (lihat: perubahan fisis).
perunggu
Logam paduan antara tembaga (Cu) dan logam seng (Zn) dalam
berbagai komposisi. Untuk medali perunggu, komposisinya Cu (84%)
dan Zn (16%).
pestisida
Nama umum untuk semua bahan kimia atau jenis obat pembasmi
hama yang ditujukan terhadap serangga, jamur, bakteri, dan hama
lainnya seperti tikus, bekicot, nyamuk, rayap, nematoda (cacing).
Pestisida meliputi insektisida, fungisida, bakterisida, rodentisida,
helisida, nematisida.

pete (Lihat: heroin.)


petrokimia

80
Bahan atau zat kimia sebagai hasil pengolahan minyak bumi. Industri
yang menggunakan bahan ini sebagai bahan mentah atau bahan
dasar disebut industri petrokimia.

petrol
Campuran dari oktana, heptana, dan hidrokarbon lain; berupa cairan,
dan diperoleh dari hasil pengolahan minyak bumi (biasanya diperkaya
dengan zat aditif dan zat anti-korosi). Digunakan sebagai bahan bakar
untuk mesin bakar.
petrolatum
Campuran amorf beberapa senyawa karbon dari hasil pengolahan
minyak bumi; bersifat semi padat, jernih tak-berbau, tak berasa.
Digunakan dalam bahan untuk perawatan luka, dan untuk pelumas.

petroleum (lihat: minyak bumi).


petroleum-eter
Campuran hidrokarbon berupa cairan jernih, mudah menguap, mudah
terbakar. Diperoleh dengan dari pengolahan minyak bumi, dan
digunakan sebagai pelarut di laboratorium.

pigmen
Pewarna yang sukar larut dalam air; dapat berupa senyawa organik
atau senyawa anorganik. Digunakan dalam keadaan terdispersi
(koloid) seperti dalam cat, dan dapat dilelehkan bersama dengan zat
yang akan diwarnai (misalnya pada kebanyakan serat sintetis dan
plastik).
pH
Ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan atau bahan;
didefinisikan sebagai pH = – log [H+] dimana tanda [ ] menyatakan
konsentrasi larutan/ bahan dalam mol/L. Dalam pelarut air pada suhu
250C berlaku hubungan: pH + pOH = 14. pH < 7 (bersifat asam); pH =
7 (bersifat netral); dan pH > 7 (bersifat basa).

phe (lihat: asam aminoesensial).


piperazin
Senyawa heterosiklik yang mempunyai rumus
kimia C4H10N2; padatan kristal tak-berwarna. HNNHpiperazin
Digunakan sebagai penghambat (inhibitor)
korosi, dan sebagai insektisida. T.l. 1060C; t.d.
1460C.

81
piran
Salah satu dari 2 senyawa heterosiklik dengan
rumus molekul C5H6O yang mengandung 5 atom
C dan sebuah atom O pada cincinnya. O piran
piranosa (lihat: heksosa).
pirena
Senyawa hidrokarbon polibenzenoid yang
mempunyai rumus molekul C16H10; padatan
berupa serpihan berwarna kuning muda;
diperoleh dari pengolahan ter-batubara. T.l.
1560C; t.d. 3930C; d 1,27.
pirena
piridina
Senyawa heterosiklik yang mempunyai rumus
molekul C5H5N; zat zair tak-berwarna, mudah
terbakar, berbau tajam dan busuk; tergolong basa
aromatik. Hasil ekstraksi ter-batubara, dan N
digunakan sebagai pelarut dan bahan untuk piridin
pembuatan senyawa organik lainnya. T.l. -420C; t.d.
1150C; d 0,9.
pirit
1. Mineral yang terdapat di alam yang mengandung senyawa
besi(II)sulfida, FeS2; berwarna kuning mengkilap.
2. Kelompok senyawa yang ditemukan di alam sebagai senyawa
logam sulfida, misalnya berupa FeS2 (pirit besi); CuS.FeS (pirit-
tembaga; kalkopirit), dan lain-lain.
pirit-besi (lihat: pirit).
pirit-tenbaga (lihat: pirit).
pirofosfat (lihat: asam fosfat).
pirofosfit (lihat: asam fosfit).
pirogalol
(1,2,3-trihidroksi-benzen; asam pirogalat.)
Senyawa yang mempunyai rumus kimia C6H3(OH)3; padatan kristal
berwarna putih, beracun, bersifat asam lemah. Diperoleh dari
pemanasan asam galat; digunakan dalam pengembang fotografi,

82
dalam pengabsorpsian gas O2 pada analisa gas, dan untuk analisa
yang berhubungan dengan penyakit kulit. T.l. 1320C; t.d. 3090C; d 1,5.

pirolisis
Penguraian senyawa karena pemanasan.

pirolusit
Mineral yang ditemukan di alam dengan rumus kimia MnO 2; padatan
berwarna abu-abu tua mengkilap; merupakan bahan tambang penting
sebagai sumber Mn.

plasma darah
Cairan dengan 92% di antaranya merupakan air; sisanya (8%) sebagai
padatan yang terlarut atau yang terdispersi, sebagian besar berupa
protein darah yang meliputi serum albumin, serum globulin, fibrinogen,
dan protrombin. Juga mengandung sejumlah kecil lipida, glukosa,
garam anorganik, enzim, vitamin, hormon, antibodi, dan hasil buang
(berupa urea, asam urat, CO2, kereatin, dan amoniak). Lihat juga:
darah.

plastik
Bahan sintetik yang mengandung atau terdiri dari polimer senyawa
organik, dan dicetak dalam beberapa tahap melalui dengan alat/mesin
tertentu. Ada 2 tipe plastik: plastik termoset, dan plastik
termoplastik. Plastik termoset merupakan bahan polimer yang
mengeras (karena proses pemanasan), dan memiliki bentuk/hasil yang
rigid (kaku) dan keras. Termoplastik merupakan plastik yang dapat
melunak bila dipanaskan dan mengeras lagi bila didinginkan. Berbeda
dengan resin, plastik merupakan bahan-jadi yang telah diberi pigmen,
pengisi, plastiser, stabiliser dan antioksidan; sedangkan resin masih
bersifat bahan asli.
plastik termoplastis (lihat: plastik).
plastik termoset (lihat: plastik).
plastiser
Suatu bahan yang dicampurkan ke dalam suatu resin sintetis;
misalnya kampor ke dalam seluloid. Digunakan sebagai komponen
pemberi sifat plastik untuk meningkatkan kelenturan atau memberikan
sifat mirip-plastik pada bahan tersebut.
platina

83
Simbol: Pt; Z 78; Ar 195,08; t.l. 17720C; t.d. 38271000C; d 21,45
(200C); BO +1; +2; +3; atau +4; ditemukan oleh Ulloa (1735) dan
Wood (1741).
Unsur yang tergolong logam transisi, berwarna putih-keperakan
dengan kilau yang indah, dapat ditarik dan ditempa, dapat menyerap
gas H2, tahan karat dan tahan asam kecuali terhadap aqua-regia,
dapat rusak oleh halogen, belerang, senyawa sianida, dan basa kuat.
Di alam ditemukan dalam keadaan bebas, sebagai logam bersama
sejumlah kecil Ir, Os, Pd, Rh, dan Ru; dan dalam keadaan terikat
sebagai mineral sfalerit (PtAs2) dan dalam tambang nikel. Platina alam
merupakan campuran dari 6 isotopnya yang stabil; seluruh dikenal ada
31 isotop platina. Logam ini digunakan antara lain untuk barang
perhiasan, kawat, komponen paduan logam, kontak listrik, katalis
dalam sel bahan bakar, serbuknya untuk katalis pada berbagai industri
kimia. Salah satu paduan logam Pt (76,7%) dan Co (23,3%)
merupakan magnet berkekuatan tinggi. Kawat platina digunakan untuk
konstruksi dapur listrik bersuhu tinggi. Senyawanya dapat berupa
senyawa ionis dan senyawa kompleks.
plumbum (lihat: timbal).
plutonium
Simbol: Pu; Z 94; Ar (244); t.l. 6410C; t.d. 32320C; d 19,84 (250C);
BO +3; +4; +5; atau +6; dibuat oleh Seaborg, McMillan, Kennedy,
dan Wahl pada tahun 1940.
Unsur yang tergolong unsur aktinida transuran, bersifat logam,
berwarna perak, timbul noda kuning karena oksidasi dengan udara,
larut dalam asam, bersifat reaktif dan radioaktif. Di alam ditemukan
dalam bijih uranium, dan dapat dibuat pada reaktor nuklir dari uranium
alam dan dari pereduksian bijihnya dengan logam alkali. Seluruhnya
dikenal ada 15 isotop plutonium; isotop 239Pu mempunyai waktu-paroh
24.400 tahun, dan isotop ini digunakan pada misi Apollo. Plutonium
digunakan sebagai bahan baku pada industri tenaga nuklir (satu gram
Pu setara dengan 22 juta kWh energi panas), dan untuk senjata nuklir.
Logam ini dapat membentuk senyawa dengan halogen, C, N, dan Si di
samping dapat membentuk oksida dan peroksida. Baik logam maupun
senyawanya memancarkan gelombang radiasi yang sangat
berbahaya.

Pm (lihat: prometium).
Po (lihat: polonium).
pOH (lihat: pH).

84
polar
1. Berkaitan dengan atau memiliki suatu dipol (dua kutub muatan).
2. Lihat: molekul polar.

polarisasi
1. Pemisahan muatan di dalam suatu molekul kovalen sehingga
membentuk dipol sebagai akibat pergeseran kedudukan pasangan
elektron ikatan dengan resultan dipolnya tidak nol.
2. Terpolarnya molekul non-polar oleh adanya molekul polar yang
mengim-baskan dipolnya; akibatnya terjadi gaya dipol–dipol-
imbasan antar molekul itu.
3. Pembentukan lapisan dari gas H2 di daerah katoda pada sel
elektrokimia yang bersifat menghalangi aliran arus; mengakibatkan
penurunan potensial sel.
4. Gejala dimana jalaran radiasi cahaya atau gelombang transversal
baru dapat berlangsung bila bidang jalaran cahaya ini diputar
sedemikian terhadap kedudukan medium yang dilewatinya.
polarografi
Teknik analisis yang diterapkan pada identifikasi atau penetapan
konsentrasi ion-ion melalui elektrolisis larutan. Suatu polarogram yakni
grafik arus terhadap potensial listrik dapat memberikan alur grafik yang
dapat diacu untuk memperoleh kesesuaian dengan tipe ion tertentu
(sehingga konsentrasinya pun dapat diduga).
polaroid
Tipe lapisan tipis atau film yang mengandung kristal bias-rangkap. Film
ini mempolarisasi cahaya yang diteruskannya; sifat ini dimanfaatkan
pada kacamata hitam dan peralatan optik untuk mengurangi cahaya
yang menyilaukan.

poliamida
Suatu polimer dengan monomer-monomernya terikat melalui gugus
amida, –CONH–. Berbagai macam nilon merupakan contoh poliamida
yang umum.

poliena
Suatu senyawa organik yang mengandung 3 atau lebih ikatan
rangkap-2 di dalam molekulnya.

poliester

85
Kelompok polimer berupa resin sintetis dengan ester sebagai satuan
monomernya. Dibuat dengan mereaksikan alkohol polihidroksi dengan
asam karboksilat polibasa (atau anhidridanya), misalnya glikol dan
asam ftalat dengan membentuk polimer seperti berikut.
OOHO(CH2)2OCCO(CH2)2OnPoliester

Polimer ini digunakan secara luas sebagai bahan serat sintetis seperti
terilen dan dakron. Jika asam yang digunakan asam maleat atau
asam fumarat akan menghasilkan resin; dengan bila polimerisasi
dilanjutkan akan menghasilkan plastik termoset, dan jika pada tahap
ini dilakukan penambahan stirena akan dihasilkan serat gelas yang
bersifat keras, sangat kuat, bercahaya, dan umumnya digunakan
sebagai badan kendaraan, badan perahu, dan sejenisnya. Poliester
dari propantriol (gliserol) dan asam ftalat (dan umumnya ditambah
stirena); digunakan untuk bahan cat dan bahan cetakan.

polietena (lihat: politena).


polieter
Suatu polimer dengan monomer-monomernya terikat melalui gugus
eter, C–O–C. Contoh polimer ini adalah resin epoksi.
polietilen (lihat: politena).
polifosfat (lihat: asam fosfat).
polihidrik
1. Golongan asam yang mengandung lebih dari satu atom H yang
dapat digantikan.
2. Kelompok senyawa yang memiliki lebih dari satu gugus hidroksi, –
OH; disebut juga polihidroksi.

polihidroksi (lihat: polihidrik).


polikromatik
1. Berkaitan dengan atau mengandung beberapa warna.
2. Menunjukkan bahwa cahaya atau radiasi elektromagnet terdiri dari
campuran berbagai tipe panjang-gelombang. Sedangkan cahaya

86
atau radiasi elektromagnet yang terdiri hanya satu tipe panjang-
gelombang disebut cahaya/radiasi monokromatik.

polimer
Senyawa yang terdiri dari molekul yang terbentuk dari penggabungan
satuan molekuler yang berulang (disebut monomer); jadi ukurannya
bergantung pada banyak monomer yang terlibat. Umumnya polimer
tidak memiliki rumus kimia yang sederhana; sifat bahan polimer
bergantung tidak hanya pada jenis monomer dan sifat struktur
ikatannya tetapi juga pada bentuk dan cara tersusunnya monomer.
Polimer dapat dikelompokkan sebagai homopolimer (terbentuk dari
monomer sejenis), dan kopolimer (terbentuk dari monomer tak-
sejenis). Polimer juga dapat digolongkan sebagai polimer alam
(polimer yang terbentuk secara alamiah, seperti gula, amilum,
selulosa, kapas, karet, protein, dan seterusnya), dan polimer sintetis
(polimer hasil proses kimia buatan, seperti plastik, bahan tekstil, karet,
cat, bahan perekat, dan lain-lain).

polimer alam (lihat: polimer).


polimer sintetis (lihat: polimer).
polimerisasi
Proses atau reaksi kimia yang terlibat pada pembentukan suatu
polimer. Ada 2 tipe polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi (reaksi
penggabungan monomer yang tidak disertai oleh pelepasan zat/
molekul lain), dan polimerisasi kondensasi (reaksi penggabungan
monomer yang disertai oleh pelepasan zat/molekul lain). Zat/molekul
yang terbentuk ini biasanya berupa air, alkohol, atau molekul
sederhana lainnya.

polimerisasi adisi (lihat: polimerisasi).


polimerisasi kondensasi (lihat: polimerisasi).
polimorf
Sifat dari suatu zat yang memiliki lebih dari satu bentuk kristal
walaupun rumus kimianya sama. Zat yang berada dalam 2 bentuk
kristal disebut zat dimorf. Lihat juga: dimorf.

polipeptida (lihat: ikatan peptida).


polipropilen

87
Polimer termoplastik yang dibuat melalui polimerisasi satuan propilen.
Serupa dengan politena, yakni berkerapatan tinggi tetapi bahan ini
lebih kuat, lebih ringan, dan lebih kaku.

polisakarida
Senyawa karbohidrat berupa polimer yang terdiri dari paling sedikit 9
satuan monosakarida (sebagai monomernya). Contohnya: amilum,
selulosa, dan lain-lain. Lihat juga: amilum.

polistirena
Polimer termoplastik yang terbentuk dari polimerisasi satuan stirena;
bersifat trasparan. Digunakan sebagai bahan sekat/isolasi listrik, dan
untuk pembuatan cetakan. Polistirena yang diperkaya menghasilkan
busa kaku yang ringan; digunakan untuk paking, dan sebagai bahan
penyekat panas.
HC=CH2CH–CH2CH–CH2nn stirena
polistirena

politena
Polimer termoplastik yang terbentuk dari polimerisasi satuan etilena
berfasa gas pada tekanan tinggi; bersifat padatan putih mirip lilin. Ada
2 tipe politena, yakni politena dengan kerapatan rendah merupakan
bahan lunak); dan politena dengan kerapatan tinggi (tekanan yang
diterapkan lebih tinggi) merupakan bahan berupa patan kristal, lebih
kaku dari politena pertama, dan lunak pada suhu yang lebih tinggi.
Kedua tipe politena tersebut digunakan secara luas; politena pertama
digunakan untuk tabung/pipa dan lembaran yang fleksibel; sedangkan
tipe kedua umumnya untuk bahan cetakan.
politetrafluoroetilen
(PTFE.)
Polimer sintetis yang terbentuk dari polimerisasi
satuan tetrafluoro-etilen. Bahan ini memiliki beberapa (CF2CF2)nTe
sifat yang khas, misalnya tahan suhu tinggi (di atas
suhu 4000C), tahan terhadap asam, dan tahan flon
terhadap pelarut organik. PTFE digunakan untuk
melapisi peralatan masak, untuk packing, bantalan,
dan penyekat listrik. Bahan ini dijual dengan nama
dagang Teflon dan Fluon.
polivinilasetat

88
(PVA.)
Suatu resin atau plastik vinil yang terbentuk melalui polimerisasi
satuan vinilasetat; merupakan bahan lunak yang digunakan dalam cat
emulsi dan untuk perekat.
polivinilklorida
(PVC.)
Suatu resin atau plastik vinil yang terbentuk melalui polimerisasi satuan
vinilklorida; PVC yang kaku dicetak menjadi berbagai produk; PVC
yang fleksibel dihasilkan setelah ditambah plastiser, dan merupakan
polimer yang digunakan secara luas sebagai bahan cetakan, lembaran,
pipa paralon, bahan isolator listrik, pakaian, dan sebagainya. PVC
merupakan bahan lunak, tidak dapat terbakar, tahan terhadap
kelembaban, dan sebagai isolator (penyekat) listrik yang baik.
polonium
Simbol: Po; Z 84; Ar (209); t.l. 2540C; t.d. 9620C; d (bentuk-)
9,32; BO +0; +2; +3; +4(?); ditemukan oleh Mme Curie pada
tahun 1898.
Unsur yang bersifat logam, berwarna putih, mudah teroksidasi di
udara, bersifat sangat radioaktif (peluruhannya disertai pemancaran
partikel alfa). Di alam ditemukan di dalam bijih uranium (hanya 100 g
per ton bijih); dapat dibuat dengan cara membom 209Bi dengan netron
atau dengan cara mencampurkan senyawanya dengan amoniak cair.
Polonium alam berada dalam 2 bentuk alotrop (bentuk- dan bentuk-
). Isotopnya yang paling stabil hanyalah 209Po dengan waktu-paroh
105 tahun; seluruhnya dikenal ada 25 isotop polonium. Unsur ini
digunakan sebagai sumber partikel alfa, sumber tenaga panas/listrik
pada satelit, dan campurannya dengan logam Be sebagai sumber
netron.

polusi (lihat: pencemaran).


polutan (lihat: pencemar).
positron
Partikel dasar bermassa sama dengan massa elektron, dan bermuatan
0
+1; merupakan antipartikel terhadap elektron. Simbol: 1 β . Positron
dapat dihasilkan dari peluruhan beta.

potensial

89
Kerja yang dilakukan untuk memindahkan satuan muatan listrik dari
titik tak-hingga ke titik tertentu dalam suatu medan listrik; perbedaan
potensial listrik antara 2 titik sebagai kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan partikel bermuatan listrik dari satu titik ke titik lainnya;
satuan SI untuk potensial listrik adalah volt, dengan simbol: V.
Potensial juga dapat didefinisikan untuk medan magnet dan medan
gravitasi, yakni kerja yang diperlukan untuk membawa satuan kutub
atau satuan massa dari satu titik ke titik lainnya.

potensial elektroda
1. Potensial listrik yang timbul dari suatu elektroda bila elektroda ini
berada dalam kesetimbangan dengan larutan ion-ionnya. Sebagai
contoh adalah sebatang logam yang tercelup dalam larutan yang
mengandung 2 jenis ion-logam yang bersaing. Atom logam ini dapat
masuk ke dalam larutan dengan membentuk ion-logam yang
disertai pelepasan elektron; dan sebaliknya diimbangi oleh adanya
ion-logam dalam larutan yang mengikat eletron tadi dengan
membentuk endapan sebagai atom logam. Pada keadaan
setimbang, proses tersebut berlangsung dengan laju yang sama
sedangkan potensial listrik pada batang logam bergantung pada
sedikit-banyaknya elektron.
2. Disebut juga sebagai potensial ½-sel; diukur melalui perban-
dingannya dengan elektroda acuan/pembanding yang potensial
elekrodanya diketahui dengan pasti. Simbol potensial elektroda
adalah E½–sel; satuan dalam SI adalah volt dengan simbol V.
Lihat: potensial elektroda standar.

potensial elektroda standar


Potensial elektroda yang diukur/ditetapkan pada keadaan standar,
yakni pada suhu 250C dan pada konsentrasi 1 M, atau pada suhu 250C
dan pada tekanan 1 atm; simbol potensial elektroda standar adalah
0
E1/2 - sel . Potensial elektroda dapat dinyatakan berdasarkan
persamaan reaksi ½–redoksnya yakni berupa reaksi oksidasi (disebut
potensial oksidasi standar), atau reaksi reduksi (potensial reduksi
standar) yang disertai dengan menampilkan harga potensial
elektrodanya).
Potensial reduksi standar: Na+ + e–  Na E0 = –2,72 V
Atau,
Potensial oksidasi standar: Na  Na+ + e– E0 = +2,72 V
Harga E0 dapat telah didaftar; lihat: Lampiran MM.

90
potensial ionisasi (lihat: ionisasi).
potensial ionisasi kedua (lihat: ionisasi).
potensial ionisasi pertama (lihat: ionisasi).
potensial oksidasi standar (lihat: potensial elektroda standar).
potensial reduksi standar (lihat: potensial elektroda standar).
potensiometrik
Berkaitan dengan penggunaan atau pengukuran potensial listrik dalam
suatu percobaan atau analisis.

power (lihat: daya).


ppm (lihat: bagian per juta).
Pr (lihat: praseodimium).

praseodimium
Simbol: Pr; Z 59; Ar 140,908; t.l. 9310C; t.d. 35200C; d 6,77; BO
+3; berhasil diisolasi oleh Lecoq de Boisbaudran (1879), dan oleh
von Welsbach (1885) dari mineral yang berbeda.
Unsur yang tergolong unsur lantanida (tanah-jarang), bersifat logam,
berwarna perak, lunak, dapat ditempa, lebih tahan terhadap udara
dibanding dengan Eu, La, Ce, dan Nd. Di alam ditemukan dalam
mineral samarkit, monasit, dan basnasit; dua mineral terakhir ini
merupakan sumber penting unsur praseodimium. Isotopnya di alam
yang stabil hanya 141Pr; seluruhnya dikenal ada 21 isotop
praseodimium. Unsur ini dibuat dengan cara pertukaran ion, atau
dengan cara ekstraksi. Seperti umumnya unsur tanah-jarang,
praseodimium digunakan sebagai bahan utama untuk dapur karbon
pada industri film; garamnya digunakan sebagai pewarna untuk gelas
dan sebagai pelapis, dan campuran garamnya dengan bahan tertentu
dapat menghasilkan warna kuning bersih pada gelas.
prinsip
1. Hukum, doktrin, atau asumsi yang bersifat mendasar dan
menyeluruh (komprehensif).
2. Hukum atau fakta-fakta tentang gejala alam yang dijadikan dasar
untuk percobaan/penelitian yang akan dilangsungkan.

91
prinsip aufbau
Aturan tentang penyebaran elektron
dalam sebuah atom menurut urutan 1s
tingkat energi subkulit. Aturan ini
menyatakan bahwa “elektron akan 2s 2p
menempati (mengisi) subkulit
terendah terlebih dulu”. Cara yang 3s 3p 3d
cukup mudah dan praktis untuk ini
dapat dilakukan dengan menggu- 4s 4p 4d 4f
nakan diagram mnemonik Moeller
(hanya tepat untuk kelompok unsur 5s 5p 5d 5f
Golongan A).
Berdasar diagram mnemonik 6s 6p 6d 6f
tersebut, diperoleh urutan tingkat
subkulit untuk pengisian elektron 7s 7p 7d 7f
sebagai berikut:
1s… 2s… 2p… 3s… 3p… 4s…3d… 4p… 5s…4d… 5p… 6s …
4f… 5d
Diagram

6p… dst.
mnemonik Moeller
(Lihat juga: tingkat energi atom.)
prinsip ketaktentuan Heisenberg
Prinsip yang menyatakan bahwa “tidak mungkin untuk mengukur
(menetapkan) secara serentak dan teliti terhadap momentum dan
kedudukan elektron di sekitar inti atom”.

prinsip larangan Pauli


Prinsip yang menyatakan bahwa “tidak ada 2 elektron dalam sebuah
atom memiliki nilai ke-4 bilangan kuantum yang sama”.

prometium
Simbol: Pm; Z 61; Ar (145); t.l. 10420C; t.d. 30000C (perkiraan); d
7,22 (250C); BO +3; Peneliti di Ohio State University menemukan
adanya unsur 61; Marinsky, Glendenin, dan Coryell berhasil
melakukan identifikasi secara kimia untuk pertama kalinya dengan
menggunakan teknik kromatografi pertukaran-ion pada tahun
1945.
Unsur buatan, tergolong unsur lantanida; sifatnya belum banyak
diketahui, diduga berada dalam 2 bentuk alotrop. Dibuat oleh
kelompok peneliti di Ohio State University dengan cara menyinari
neodimium dan praseodimium dengan partikel-partikel netron, detron,
dan alfa yang menghasilkan beberapa unsur radioaktif baru dan di
antaranya adalah unsur 61 (yang kemudian berhasil diidentifikasi oleh
Marinsky dkk.). Seluruhnya telah diketahui ada 13 isotop prometium; di
antaranya 147Pr (waktu-paroh 2,5 tahun) dan 145Pr (waktu-paroh paling
panjang). Kegunaan unsur prometium antara lain sebagai sumber

92
partikel ; dapat diabsorbsi oleh fosfor yang dapat menghasilkan
cahaya (sifat ini dimanfaatkan untuk menandai atau sinyal dari suatu
operasi); sebagai baterai tenaga nuklir yang mampu menyimpan arus
listrik dari hasil pengubahan cahaya pada fotosel (baterai ini dapat
berumur sampai 5 tahun). Diduga kuat, prometium berguna sebagai
sumber panas untuk meningkatkan tenaga pesawat ruang angkasa
dan satelit. Lebih dari 30 senyawa prometium telah berhasil dibuat.

propana
Golongan senyawa alkana dengan rumus kimia C3H8; gas tak berbau
dan mudah terbakar; ditemukan dalam gas alam dan dalam minyak
bumi. Digunakan sebagai bahan bakar dan dalam pembuatan
senyawa organik. T.l. –189,70C; t.d. –42,10C; d 0.585 (-450C).

propanal (lihat: alkanal).

1,2-propandiol (lihat: propilen-glikol).


propanol (lihat: alkanol).
1,2,3-propantriol (lihat: gliserol).
propena (lihat: propilena).
propenal (lihat: akrolein).
propil
Gugus organik dengan rumus kimia –C 3H7; memiliki 2 isomer yaitu
CH3CH2CH2– (n-propil), dan (CH3)2CH– (isopropil).

propilena
(propena.)
Senyawa hidrokarbon yang mempunyai rumus molekul C3H6 atau
rumus struktur H2C=CH–CH3; gas yang dapat terbakar dan diperoleh
dari pemecahan hidrokarbon dari minyak bumi. Digunakan terutama
dalam pembuatan senyawa organik dan polimer (misal polipropilen).
T.l. –185,20C; t.d. –47,40C; d (cair) 0.519 (200C).

propilen-glikol
(1,2-propandiol.)
Golongan alkohol dihidroksi yang mempunyai rumus kimia
CH3CH(OH)CH2(OH); zat cair kental berasa manis dan higroskopis,

93
dibuat dari propilena. Digunakan sebagai zat anti-beku, pelarut, dan
dalam minyak rem. T.l. …; t.d. 189,950C; d 1.04 (200C).

propuna
(metil-asetilen; alilena.)
Golongan alkuna dengan rumus molekul C 3H4; gas tak-berwarna, tak-
berbau, dan dapat terbakar. T.l. –101,50C; t.d. –23,20C; d (cair) 0.706
(-500C).

proses ireversibel (lihat: proses reversibel).


proses reversibel
Proses spontan dari suatu sistem yang dapat dibalik arahnya dengan
memberikan pengaruh atau kondisi tertentu tanpa menimbulkan
perubahan pada sistem lain. Sebenarnya keadaan awal dari suatu
sistem sukar dicapai kembali, atau proses reversibel sukar dilakukan;
jadi proses reversibel hanya ada dalam konsep. Lawan dari proses
reversibel adalah proses ireversibel dimana kerja yang didapat
kurang dari kerja yang diperlukan untuk mengembalikan sistem ke
keadaan awal (semula). Umumnya semua proses alam merupakan
proses ireversibel.

protaktinium
Simbol: Pa; Z 91; Ar 231,036; t.l. <16000C; t.d. …; d 15,37
(perhitungan); BO +4; atau +5; ditemukan oleh K. Fajans dan O.H.
Gohring pada tahun 1913 dengan nama brevium.
Unsur yang tergolong unsur aktinida, bersifat logam dengan kilap yang
terang, tahan cukup lama di udara, bersifat superkonduktif pada suhu
di bawah 1,4 K; bahaya radiasinya hampir sama dengan polonium;
dan termasuk logam yang sangat beracun. Unsur ini semula bernama
“brevium”; pada tahun 1918, nama protoaktinium diperkenalkan karena
bersesuaian dengan sifat isotopnya; dan pada tahun 1949, nama
“protoaktinium” dipendekkan menjadi protaktinium. Seluruhnya
dikenal ada 13 isotop protaktinium dan umumnya bersifat tidak stabil;
isotop 231Pr mempunyai waktu-paroh 32.500 tahun.

protease
Kelompok enzim mempunyai peran sebagai katalis dalam hidrolisis
protein menjadi turunan protein dan asam amino. Kelompok ini ada 2
tipe enzim yaitu proteinase dan peptidase.

protein

94
Senyawa organik yang selalu mengandung unsur C, H, O, dan unsur
N; ada banyak protein yang juga mengandung unsur S, beberapa
mengandung unsur P, dan hanya sedikit protein yang mengandung
unsur lainnya. Protein merupakan molekul raksasa (Mr dapat
mencapai 10.000) dari hasil polimerisasi satuan asam amino dengan
membentuk suatu polipeptida (lebih dari 50 satuan asam amino), dan
strukturnya bahkan lebih kompleks dari karbohidrat dan lemak. Hampir
sebagian besar senyawa penting ini terbentuk secara alami; hanya
tumbuhan yang dapat membentuknya (yakni dari bahan yang ada di
udara dan di tanah). Protein merupakan konstituen utama dari semua
sel pada semua makhluk hidup. Protein dalam tubuh berfungsi sebagai
pembangun sel baru, sebagai pelindung sel yang ada, dan sebagai
pengganti sel yang rusak/tua.
protein globular
Protein yang bentuknya agak bulat karena sifat rantainya yang dapat
melipat dan menumpuk; dapat larut dalam air; dapat melakukan
beberapa fungsi dan peran dalam tubuh organisme. Potein jenis ini
misalnya hemoglobin, insulin, antibodi, fibrinogen.

protein konyugasi
Protein yang berikatan dengan senyawa nonprotein; terbagi dalam
beberapa golongan. Misalnya protein yang berikatan dengan asam-
asam nukleat (disebut nukleoprotein); dengan karbohidrat (disebut
glikoprotein bila kandungan karbohidratnya < 4%; dan disebut
mukoprotein bila > 4%); dengan lipida seperti fosfolipida atau
kolesterol (disebut lipoprotein); dengan fosfat (disebut fosfoprotein);
dan dengan gugus kromofor (disebut kromoprotein).

protein pelindung (lihat: antibodi).


protein pembangun (lihat: protein serat).
protein pengangkut (lihat: hemoglobin).
protein serat
Protein bermolekul panjang mirip benang, bersifat ulet, dan tak-larut
dalam air. Fungsinya adalah untuk pembentukan kulit, otot, dinding
pembuluh darah, dan rambut; oleh karenanya protein serat disebut
juga protein struktur atau protein pembangun. Contohnya adalah
kolagen, elastin, dan keratin.

protein struktur (lihat: protein serat).

95
proteinase
Tipe enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis protein menjadi
peptida dan asam amino. Tipe enzim ini meliputi pepsin, tripsin, dan
kimotripsin.

proteolisis
Pemecahan (hidrolisis) protein atau peptida menjadi zat lebih
sederhana dan mudah larut. Hidrolisis berlangsung oleh adanya air,
dan dapat dikatalisis oleh enzim atau bukan enzim (misalnya oleh
asam atau panas).
proteolitik
Berhubungan dengan proteolisis; yang menyebabkan terjadinya
proteolisis.

protium
1
Isotop hidrogen dengan nomor massa 1; simbol: 1 H.
protoaktinium (lihat: protaktinium).
psikotropika
Zat kimia atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku termasuk pikiran dan emosi.

psilosibin (Lihat: LSD.)


Pt (lihat: platina).
PTFE (lihat: politetrafluoroetilen).
ptialin (lihat: amilase saliva).
Pu (lihat: plutonium).
pupuk
(rabuk.)
Bahan berupa zat atau campuran zat yang ditambahkan pada tanah
sebagai bahan makanan bagi tumbuhan. Tanah normal atau tanah
subur memiliki kandungan mineral berupa garam-garam K, Ca, Mg, Na

96
dengan nitrat, fosfat, klorida, silikat, atau sulfat. Biasanya pupuk yang
ditambahkan harus mengandung unsur-unsur N, P, dan K yang mudah
larut dalam air tanah; ketiga unsur ini digunakan oleh tumbuhan dalam
jumlah besar. Pupuk kini dapat dibuat secara industrial (disebut pupuk
buatan; atau pupuk mineral); pupuk buatan dapat berupa pupuk
tunggal (sebagai pupuk N, pupuk P, dan pupuk K) dan berupa pupuk
campuran (pupuk majemuk). Contoh pupuk buatan adalah pupuk
urea {(NH2)2CO}, pupuk ZA {(NH4)2SO4}, pupuk ESP, pupuk DSP,
pupuk TSP; pupuk KCl, pupuk silvinit, pupuk amofos, pupuk NPK; dan
lain-lain. Selain itu dikenal juga pupuk alam atau pupuk organik
sebagai hasil dari proses alam, misalnya pupuk hijau, pupuk
kandang, dan kompos.

pupuk alam (lihat: pupuk).


pupuk amofos
Pupuk yang mengandung sekaligus mengandung unsur N dan unsur
P; merupakan campuran dari (NH4)H2PO4 dan (NH4)2HPO4.

pupuk buatan (lihat: pupuk).


pupuk campuran
(pupuk majemuk.)
Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsure utama yang
dibutuhkan tanaman. Contoh pupuk yang mengandung 2 unsur
sekaligus adalah pupuk amofos, dan pupuk KNO3; sedangkan pupuk
yang memberikan sekaligus 3 unsur utama disebut pupuk NPK.

pupuk DSP (lihat: pupuk P).


pupuk ESP (lihat: pupuk P).
pupuk fosfor (lihat: pupuk P).
pupuk hijau
Sekelompok tanaman yang sengaja ditanam di sela-sela tanaman
utama untuk kemudian dipendam di dalam tanah. Tanaman yang baik
untuk dijadikan pupuk hijau adalah tanaman yang cepat menghijau
dan mengandung unsur N yang tinggi. Misalnya tanaman kacang-
kacangan (di sela-sela tanaman utama jagung), dan tanaman
golongan leguminosae. Keuntungan lain dari pupuk hijau adalah dapat
mempertahankan sifat humus tanah (dengan cara disebar pada
permukaan tanah).

97
pupuk K
(pupuk kalium.)
Pupuk yang hanya memberikan unsur tunggal kalium; dapat berupa
pupuk kalium klorida (KCl), pupuk kalium sulfat (K2SO4), pupuk silvinit
(KCl-NaCl), atau pupuk paten-kalii.

pupuk kalium (lihat: pupuk K).


pupuk kandang
Pupuk berasal dari kotoran hewan dengan menggunakan jerami
sebagai alas kotoran. Kualitas pupuk bergantung pada makanan
ternak dari mana kotoran itu berasal; diperkirakan tiap ton pupuk
mengandung 5 kg N, 3 kg P, 6 kg K, serta beberapa unsur mikro
lainnya. Keuntungan lain dari pupuk ini dapat menambah sifat humus
tanah.
pupuk majemuk (lihat: pupuk campuran).
pupuk mineral (lihat: pupuk).
pupuk N
(pupuk nitrogen.)
Pupuk yang hanya memberikan unsur tunggal nitrogen; dapat berupa
pupuk urea {(NH2)2CO}, pupuk ZA {(NH4)2SO4}, pupuk amonium nitrat
(NH4NO3), pupuk kalsium sianida {Ca(CN)2}.
pupuk nitrogen (lihat: pupuk N).
pupuk NPK (lihat: pupuk campuran).
pupuk organik (lihat: pupuk).
pupuk P
(pupuk fosfor.)
Pupuk yang hanya memberikan unsur tunggal fosfor; dapat berupa:
1) Pupuk ESP (engkel superphosphate; engkel
superfosfat); terdiri dari campuran 1 mol Ca(H2PO4)2.2H2O dan 2
mol CaSO4.2H2O.
2) Pupuk DSP (double superphosphate; dobel superfosfat);
terdiri dari campuran 2 mol Ca(H2PO4)2.2H2O dan 1 mol
CaSO4.2H2O.
3) Pupuk TSP (triple superphosphate; tripel superfosfat)
mengandung hanya Ca(H2PO4)2.2H2O.

98
Pupuk ESP (disingkat pupuk superfosfat) mengandung kadar 16-
20% P2O2; kadar pupuk DSP 2x kadar pupuk superfosfat; sedangkan
kadar pupuk TSP 3x kadar pupuk superfosfat.
pupuk silvinit
Pupuk yang memberikan pada tanaman satu unsur tunggal kalium;
terdiri dari campuran KCl dan NaCl dengan kadar kira-kira 40% K 2O.
Pupuk ini berasal dari campuran bahan tambang.
pupuk superfosfat (lihat: pupuk P).
pupuk TSP (lihat: pupuk P).
pupuk urea
Pupuk yang memberikan pada tanaman satu unsur tunggal nitrogen
berasal dari senyawa urea, (NH2)2CO dengan kadar 42-46% N.

pupuk ZA
(pupuk amonium sulfat.)
Pupuk yang memberikan pada tanaman satu unsur tunggal nitrogen
berasal dari senyawa amonium sulfat, (NH4)2SO4 dengan kadar 20-
21% N.

putaw (Lihat: heroin)




99
R
R (lihat: tetapan gas; gugus alkil).
Ra (lihat: radium).
rabuk (lihat: pupuk).
racun
1. Segala sesuatu yang merusak atau membahayakan.
2. Suatu zat yang melalui kerja kimianya dapat melemahkan,
melukai, atau membunuh suatu organisme.
3. Suatu zat yang dapat menghambat kerja suatu zat atau suatu
reaksi kimia.

racun katalis
Suatu zat yang dapat menghambat kerja suatu katalis (umumnya
katalis heterogen) atau biokalis (enzim).

radiasi
Berkas partikel, sinar, atau gelombang yang terpancar dari sumbernya.
Sumber radiasi dapat berasal dari matahari, bumi, bahan radioaktif,
atau benda bermuatan yang bergerak. Contoh radiasi antara lain
radiasi elektromagnet, gelombang radio, berkas partikel atau sinar
radioaktif.

radiasi cahaya (lihat: cahaya).


radiasi elektromagnet (lihat: gelombang elektromagnet).
radiasi inframerah (lihat: sinar IR).
radiasi nuklir
Radiasi yang terpancar dari bahan radioaktif sebagai sinar , sinar ,
dan sinar . Bahan radioaktif dapat berupa unsur atau senyawa
radioaktif.

radiasi ultraviolet (lihat: sinar UV).

101
radikal bebas
Atom atau gugus atom yang tidak bermuatan (bukan ion) tetapi
bersifat sangat reaktif atau yang berumur sangat pendek; dicirikan oleh
adanya sebuah elektron tak berpasangan pada atom pusatnya.
Contoh: .Cl; .Br; .CH3; dan sebagainya. Lihat juga: Lampiran Q.
radioaktif
Menunjukkan bahwa sifat dari bahan yang bersangkutan dapat
meradiasi sendiri berupa sinar radioaktif; bahan yang bersangkutan
mengandung unsur atau senyawa radioaktif.
radio-frekuensi (lihat: gelombang elektromagnet).
radioisotop (lihat: isotop).
radiokimia
Cabang Ilmu Kimia yang mempelajari tentang sifat dan perubahan dari
unsur, senyawa, atau bahan yang mengandung radioisotop.
radiolisis
Proses penguraian zat oleh berkas partikel atau radiasi berenergi
tinggi. Lihat juga: fotolisis.
radiologi
Ilmu yang mempelajari tentang sifat, pembuatan, dan penggunaan
sinar yang dipancarkan dari suatu bahan.
radionuklida
Nuklida yang merupakan radioisotop atau bersifat radioaktif.
radium
Simbol: Ra; Z 88; Ar 226,025; t.l. 7000C; t.d. 11400C; d 5 ?; BO +2;
ditemukan oleh M. dan Mme Curie dalam pitchblende atau uraninit
pada tahun 1898, dan berhasil diisolasi Mme Curie dan Debierne
pada tahun 1911.
Unsur yang tergolong unsur tanah-jarang, bersifat logam berwarna
putih (putih bercahaya bila segar), agak menghitam bila terkena udara,
bersifat radioaktif, memberikan reaksi nyalanya memberikan warna
merah-tua. dan terbentuk dari peluruhan radioaktif unsur-unsur berat.
Radium di alam ditemukan dalam semua mineral yang mengandung
uranium, dan sampah nuklir dari reaktor yang menggunakan uranium.
Isotopnya yang paling stabil adalah Ra-226 dengan waktu-paroh 1620
tahun; seluruhnya dikenal ada 16 isotop radium. Umumnya isotop
uranium memancarkan sinar , sinar , dan sinar ; dan bila

102
bercampur dengan Be dapat menghasilkan netron. Radium akan
berkurang sebesar 1% per 25 tahun aktivitasnya; hasil akhir
peluruhannya berupa logam Pb. Kegunaan radium di antaranya adalah
untuk pembuatan cat berkilap, sumber netron, dan dalam bidang
medis untuk diagnosis penyakit.

radon
Simbol: Rn; Z 86; Ar (222); t.l. –710C; t.d. –61,80C; d (gas) 9,73
g/L (200C); d (cair) 4,4 (-620C); BO 0; ditemukan oleh Dorn pada
tahun 1900; semula diberi nama niton, dan nama radon digunakan
sejak 1923 (sesuai dari asalnya dibuat).
Unsur tergolong gas inert (terletak pada Golongan VIIIA pada Tabel
Periodik Unsur), tergolong gas paling berat; pada suhu biasa gas
radon tak-berwarna (bila didinginkan di bawah titik bekunya radon
memacarkan fosforesen terang, jika diturunkan lagi suhunya akan
berwarna kuning, dan akan berwarna merah-jingga pada suhu udara
cair). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa radon dapat bereaksi
dengan F2 membentuk radon fluorida. Di alam ditemukan dalam air
mata-air dan mineral yang mengandung radium dan torium; udara
mengandung sebanyak 1 bagian dalam 1021 bagian udara. Radon-222
(waktu-paroh 3,823 hari) dihasilkan segera dari peluruhan radium;
radon-220 (waktu-paroh 54,5 detik) dihasilkan dari torium alam yang
disertai pelepasan partikel-, dan disebut toron, dan radon-219
(waktu-paroh 3,92 detik) dari aktinium yang disertai pelepasan partikel-
, dan disebut aktinon. Radon dibuat untuk keperluan terapi dalam
bidang medis (bersumber dari radium). Debu radon sangat berbahaya;
konsentrasi radon-222 di udara yang diperkenankan adalah 1,2 x 10-4
Bq per cm3 udara selama 8 jam per hari (40 jam kerja per minggu).

rafinat
Zat cair yang dimurnikan melalui ekstraksi pelarut.

rafinosa
(melitosa.)
Karbohidrat yang tergolong trisakarida dengan rumus kimia C 18H32O16;
serbuk kristal berwarna putih, berasa manis, larut dalam air. Diperoleh
dari ekstraksi bit; digunakan dalam bidang kedokteran, dan untuk
pembuatan jenis sakarida lainnya. T.l. 1180C; d 1,5.

ragi
(khamir; yeast.)

103
1. Lapisan atau buih mengambang pada cairan sakarin (hasil
perasan buahan) yang mengandung sel atau jamur (umumnya dari
famili saccharomycetaceae); mempunyai fungsi mengkatalis proses
fermentasi; digunakan pada pembuatan alkohol dan sebagai biang
pengembang roti.
2. Bahan komersial yang mengandung enzim dalam medium kering
atau basah; digunakan untuk fermentasi.
raksa
(L: hydrargyrum; E: mercury.)
Simbol: Hg; Z 80; Ar 200,59; t.l. –38,840C; t.d. 356,680C; d 13,55
(200C); BO +1; +2; dikenal manusia sudah sejak lama.
Unsur tergolong logam, berwujud cair pada suhu kamar, berwarna
putih-perak, penghantar panas yang buruk, mudah membentuk
paduan atau amalgam dengan hampir semua logam, dapat bereaksi
dengan oksigen, tidak bereaksi dengan asam nonoksidator. Di alam
dijumpai dalam keadaan bebas hanya dalam jumlah sangat kecil;
umumnya dijumpai dalam keadaan terikat; bijih utamanya adalah
sinabar (HgS). Logam raksa diperoleh melalui pemanasan sinabar dan
uap Hg kemudian diembunkan. Kegunaan logam ini sangat luas antara
lain di laboratorium; untuk komponen berbagai instrumen (seperti
termometer, barometer, pompa difusi, dan lain-lain); untuk pembuatan
lampu uap-raksa, lampu sinyal iklan; untuk pembuatan pestisida, sel
raksa dalam pembuatan soda api dan gas klorin; untuk baterai dan
elektroda kalomel; serta untuk katalis. Beberapa senyawanya yang
penting adalah HgCl2 (sublimat; bersifat korosif), Hg2Cl2 (untuk bidang
medis, dan untuk elektroda kalomel), Hg(NOC)2 (untuk detonator
peledak); senyawa organo-raksa tergolong penting dalam kimia
organik. Uap raksa sangat berbahaya; dapat terabsorbsi dengan
mudah melalui saluran pernafasan, saluran usus, atau kulit yang luka;
kemudian berakumulasi di dalam tubuh. Metil-merkuri (CH3)2Hg
merupakan pencemar berat dan sangat berbahaya, dan kini secara
meluas ditemukan di banyak perairan dan laut.

rasemat (lihat: campuran rasemik).


rayon
Bahan serat tekstil ini ada 2 tipe; dibuat dari selulosa dengan cara
melarutkan bubur kayu ke dalam campuran NaOH dan CS2 dengan
membentuk viskos, suatu lapisan tebal kental berwarna coklat
(disebut selulosa-xantat); viskos ini disemperotkan melewati lubang
halus ke dalam bak berisi asam, sehingga viskos terurai dengan
membentuk serat atau benang rayon. Rayon asetat dibuat dari
bubur kayu yang dimasukkan ke dalam campuran dari anhidrida
asam asetat dengan asam asetat dan asam sulfat agar terbentuk

104
selulosa-asetat. Selulosa ini kemudian dilarutkan ke dalam suatu
pelarut untuk selanjutnya disemperotkan ke udara; pelarutnya
menguap dengan meninggalkan serat selulosa-asetat. Rayon dahulu
dinamakan sutera buatan.

rayon-asetat (lihat: rayon).


Rb (lihat: rubidium).
Re (lihat: renium).
reagen
Bahan kimia atau zat yang digunakan untuk analisa atau sintesa kimia.

reagen Benedict
Larutan biru dari natrium karbonat, tembaga sufat, dan asam sitrat.
Reagen ini digunakan untuk uji-kualitatif zat-zat yang bersifat
mereduksi dengan ciri terbentuknya endapan berwarna merah sampai
kuning (merah-bata). Contoh zat yang mereduksi adalah glukosa.

reagen Fehling
Reagen yang yang terdiri dari larutan tembaga sufat (Fehling A)
dengan larutan yang mengandung garam Rochelle dan basa NaOH
atau KOH (Fehling B); kedua larutan ini baru dicampurkan pada saat
akan digunakan. Digunakan untuk uji zat-zat yang bersifat mereduksi
(terutama glukosa) dengan ciri, terbentuknya endapan berwarna hijau,
kuning, atau merah. Warna endapan bergantung pada jumlah glukosa
yang terkandung.

reagen Grignard
Salah satu kelompok senyawa organo-logam magnesium dengan
rumus umum RMgX (dimana R = alkil atau aril); diperoleh dengan cara
mereaksi-kan alkil-halida (atau aril-halida) dengan logam Mg dalam
eter kering; jika diekstraksi, diperoleh padatan kristal tak-berwarna
dengan kemungkinan mempunyai rumus kimia R2Mg.MgX2. Reagen ini
biasanya tidak diekstraksi tetapi tetap dalam larutan eter sebagai
senyawa antara (intermediat) yang digunakan pada pembuatan
senyawa-senyawa organik.

reagen Molisch
Reagen yang dibuat dengan melarutkan –naftol ke dalam alkohol
atau kloroform. Digunakan untuk uji glukosa dengan cara
menambahkannya bersama H2SO4 pekat ke dalam sampel; positif ada
glukosa bila terbentuk cincin ungu-kemerahan.

105
reagen Nessler
Reagen berupa larutan yang bersifat basa; diperoleh dengan cara
melarutkan kristal raksa(II)iodida, HgI2 ke dalam larutan KI. Digunakan
untuk menguji adanya amoniak (NH3); positif bila terjadi endapan
berwarna coklat dari NH2HgI3.

reagen Schiff
Larutan dari fuchsin-asam di dalam air yang telah diawawarnakan
(didekolorasi) oleh gas SO2; komposisinya adalah fuchsin (0,5 g); Na 2S
(9 g); 500 mL air; HCl (10 mL). Digunakan untuk pengujian aldehid;
positif bila terbentuk warna biru sampai agak kehitaman. Aldehida
alifatik bereaksi lebih cepat; aldehida aromatik dan keton alifatik lebih
lambat; sedangkan keton aromatik tidak bereaksi.

reagen Tollen
Larutan yang dibuat dengan cara melarutkan perak oksida dalam
larutan amoniak. Digunakan untuk uji aldehid; positif bila terbentuk
lapisan cermin perak. Keton tidak mengalami reduksi oleh reagen ini.

reaksi
1. Istilah singkat dari reaksi kimia; istilah lainnya perubahan
kimia. Lihat: perubahan kimia.
2. Tumbukan antar partikel yang menghasilkan partikel baru.
3. Peristiwa putusnya ikatan lama dan terbentuknya ikatan baru.
4. Peristiwa yang melibatkan perubahan pada inti atom dari
suatu atom unsur. Lihat: reaksi nuklir.

reaksi adisi
Tipe reaksi dimana sebuah molekul atau gugus atom bergabung
dengan molekul lain membentuk sebuah molekul baru. Dalam kimia
organik, adisi merupakan reaksi masuknya sebuah molekul pada
molekul organik tak-jenuh melalui pemutusan ikatan rangkap. Alkena
dan alkuna misalnya, dapat mengalami adisi.
SO2 + H2OH2SO4H2C=CH2 +
H2H2C–CH2HH

reaksi adisi elektrofilik (lihat: elektrofil).

106
reaksi analisis (lihat: disosiasi).
reaksi dehalogenasi (lihat: halogenasi).
reaksi dehidrasi (lihat: dehidrasi).
reaksi dimerisasi (lihat: dimerisasi).
reaksi disosiasi (lihat: disosiasi).
reaksi eksoterm (lihat: kalor reaksi).
reaksi eliminasi
Tipe reaksi yang melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari
sebuah molekul; menghasilkan molekul baru dan gugus terlepas.
H2C–CH2H2C=CH2+HClHCl

[Istilah reaksi eliminasi paling umum dijumpai pada kajian kimia


organik.]

reaksi endoterm (lihat: kalor reaksi).


reaksi fotokimia
Tipe reaksi yang melibatkan perubahan materi/zat akibat pengaruh
radiasi elektromagnet atau energi cahaya; reaksi fotosintesis dan
reaksi fotolisis termasuk ke dalam batasan ini. Suatu materi akan
mengalami reaksi fotokimia apabila radiasi yang terlibat hanya memiliki
kandungan energi (panjang-gelombang atau frekuensi) tertentu.
Contoh reaksi fotokimia:

2 NH3(g) h
(=2100Å)N2(g) + 3 H2(g)reaksi fotolisis3 O2(g)h
(=1700Å)2 O3(g)reaksi fotosintesis6 CO2(g) + 6 H2O(g)h

(=6500Å)C6H12O6(s) + 6 O2(g)reaksi fotosintesis

Keterangan:
h = tetapan Planck;  = c. –1;  = frekuensi;  = panjang-gelombang; dan c
= kecepatan cahaya.

107
reaksi fotolisis
Reaksi penguraian suatu senyawa menjadi senyawa yang lebih
sederhana oleh adanya radiasi cahaya. Lihat: reaksi fotokimia.

reaksi halogenasi (lihat: halogenasi).


reaksi hidrasi (lihat: hidrasi).
reaksi hidrogenasi
Tipe reaksi yang berhubungan dengan pemasukan unsur hidrogen ke
dalam sebuah molekul. Kebalikan dari reaksi ini disebut reaksi
dehidrogenasi.

hidrogenasidehid
rogenasi

reaksi hidrolisis (lihat: solvolisis).


reaksi inti (lihat: reaksi nuklir).
reaksi ionisasi (lihat: ionisasi).
reaksi ireversibel (lihat: reaksi reversibel).
reaksi kesetimbangan (lihat: kesetimbangan kimia).
reaksi kimia (lihat: perubahan kimia; reaksi).
reaksi klorinasi (lihat: halogenasi).
reaksi nuklir
(reaksi inti.)
Tipe reaksi yang berhubungan dengan perubahan inti atom dari unsur
radioaktif atau senyawa yang mengandung unsur radioaktif dengan
disertai pelibatan berkas partikel atau sinar radioaktif. Reaksi ini
meliputi reaksi peluruhan dan reaksi transmutasi inti.
reaksi oksidasi (lihat: oksidasi).
reaksi peluruhan
(peluruhan radioaktif.)

108
Reaksi pemancaran partikel/sinar radioaktif oleh radioisotop atau
senyawa yang mengandung radioisotop. Reaksi ini mengakibatkan
jumlah radioisotop atau radioaktif itu semakin lama semakin
berkurang.
230
90Th  226
88 Ra  42 α

reaksi pembakaran (lihat: kalor pembakaran).


reaksi pembentukan (lihat: kalor pembentukan).
reaksi penetralan (lihat: netralisasi).
reaksi pengendapan (lihat: oksidasi).
Tipe reaksi dalam sistem larutan dimana salah satu hasil reaksinya
berfasa padat (berupa endapan). Contoh reaksi ini adalah:
Ca(OH)2(aq) + CO2(g)  CaCO3(s)
putih
Pb(CH3COO)2(aq) + 2 KI(aq)  PbI2(s) + 2 KCH3COO(aq)
kuning

reaksi penggaraman (lihat: garam).


reaksi penguraian (lihat: kalor penguraian).
reaksi polimerisasi (lihat: polimerisasi).
reaksi redoks (lihat: redoks).
reaksi reduksi (lihat: reduksi).
reaksi reversible
Reaksi yang bersifat dapat dibalik; reaksi yang dapat dilangsungkan
dalam 2 arah reaksi, yakni arah maju dan arah baliknya. Dalam hal
lain, suatu reaksi bersifat ireversibel apabila arah balik reaksi itu tak
dapat dilakukan.

reaksi solvolisis (lihat: solvolisis).


reaksi substitusi (lihat: substitusi).
reaksi substitusi elektrofilik (lihat: elektrofil).

109
reaksi substitusi nukleofilik (lihat: nukleofil).
reaksi sulfonasi (lihat: sulfonasi).
reaksi transmutasi inti
Reaksi perubahan inti atom akibat penembakan/pemboman oleh
partikel atau atom lain. Sifat reaksi ini telah diterapkan untuk
pembuatan berbagai radioisotop yang berguna dalam kehidupan.
Contoh : 147 N  42 α  178 O  11H
Sering ditulis menjadi : 147 N( 42 α, 11H)178 O atau 14
7 N(α( p)178 O.
reaktan (lihat: pereaksi).
reaktor
1. Bahan/zat atau organisme yang menyebabkan suatu reaksi kimia
berlangsung.
2. Suatu alat dimana suatu reaksi kimia terutama reaksi nuklir
berlangsung.
redoks
Istilah yang mengandung dua peristiwa (oksidasi dan reduksi) yang
berlangsung secara serentak. Reaksi redoks merupakan gabungan
dari reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
Reaksi Oksidasi :FeFe2+ + 2e–Reaksi Reduksi
:Cl2 + 2e–2 Cl–Reaksi Redoks :Fe +
+
Cl2FeCl2
[Pereaksi Fe berperan sebagai reduktor, sedangkan
pereaksi Cl2 berperan sebagai oksidator.]
reduksi
1. Peristiwa pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
2. Peristiwa pengikatan elektron oleh suatu zat (unsur atau
senyawa).
3. Peristiwa penurunan bilangan oksidasi suatu spesi kimia (atom,
molekul, ion).
2 Fe2O3 + 3 C  4 Fe + 3 CO2
2 H2 O 2  2 H2 O + O 2
Cl2 + 2e–  2 Cl–
Fe+2 + e–  Fe+3

110
[Fe2O3; H2O2; Cl2; dan Fe+2 mengalami reduksi.]

reduktor
(pereduksi.)
1. Zat yang dapat mengikat oksigen dari senyawa lain. Contoh:
karbon, C (lihat: reduksi).
2. Zat yang menyebabkan zat lain tereduksi, sementara ia sendiri
teroksidasi. Contoh: Fe (lihat: redoks).

renium
Simbol: Re; Z 75; Ar 186,207; t.l. 31800C; t.d. 56270C; d 21,02
(200C); BO 1; +2; +3; +4; +5; +6; +7; ditemukan oleh Noddack,
Tacke, dan Berg yang dilaporkan pada tahun 1925.
Unsur renium merupakan logam berwarna putih-perak mengkilap,
sangat liat, dapat ditempa, larut dalam asam nitrat dan asam sulfat
pekat, bereaksi dengan O2 pada suhu tinggi. Di alam ditemukan
dalam jumlah kecil bersama dengan bijih logam lain, misalanya
dalam kolumbit, gadolinit, dan molibdenit (diperkirakan dalam kerak
bumi mengandung renium hanya sebesar 0,01 ppm). Renium alam
merupakan campuran dari isotop stabilnya; 16 isotop renium lainnya
bersifat tak-stabil. Logam renium diperoleh sebagai hasil samping
pembuatan molibden dari pengolahan bijih tembaga; atau dibuat
melalui pereduksian amonium perrenat oleh H2 pada suhu tinggi.
Kegunaan unsur ini antara lain sebagai aditif terhadap paduan
tungsten dan molibden yang dapat meningkatkan sifat paduan;
sebagai katalis untuk hidrogenasi senyawa kimia, untuk
hydrocracking dan proses pengubahan olefin (kebaikannya tahan
terhadap racun katalis seperti nitrogen, belerang, dan fosfor);
sebagai filamen pada alat spektrograf-massa dan alat penaksir ion;
paduannya dengan molibden merupakan superkonduktor suhu
rendah (10 K); kawatnya untuk lampu blitz fotografi. Unsur dan
senyawanya dalam jumlah kecil tergolong racun.
residu
Sisa setelah suatu bagian diambil, dipisahkan, ditandai, atau bereaksi.
resin
Bahan/zat polimer buatan atau polimer alam; dapat berupa padatan
atau semipadatan. Contoh: resin melamin, poliester, resin amino.
Lihat: plastik.
resorsinol

111
(1,3-dihidroksi benzen.)
Senyawa turunan benzen; tergolong alkohol dihidroksi dengan rumus
kimia C6H4(OH)2; padatan kristal berwarna putih. Digunakan dalam
pembuatan zat warna dan seluloid. T.l. 1110C; t.d. 2810C; d 1,3.
reversible (lihat: reaksi reversibel).
Rf (lihat: unsur 104).
Rh (lihat: rodium).
ribulosa (lihat: pentosa).
Rn (lihat: radon).
rodentisida
Bahan atau zat kimia beracun yang digunakan untuk memberantas
hewan pengerat (seperti tikus); lazimnya diberikan dalam bentuk
umpan (misalnya dicampurkan pada beras, jagung, atau umpan lain).
Contohnya adalah warfarin (C19H12O4), arsen trioksida (As2O3), seng
fosfida (Zn3P2), striknin, norbormida.
rodium
Simbol: Rh; Z 45; Ar 102,906; t.l. (19663)0C; t.d. (3727 100)0C;
d 12,41 (200C); BO +2; +3; +4; +5; +6; ditemukan oleh Wollaston
pada tahun 1803-4.
Unsur tergolong logam, berwarna putih-keperakan, dapat ditempa, titik
lelehnya lebih tinggi dan masa-jenisnya lebih rendah dari platina;
dengan api merah perlahan membentuk oksidanya bervalensi 6; tahan
asam tetapi sedikit larut dalam aqua-regia; pada suhu pijarnya,
bereaksi dengan unsur nonlogam. Terdapat di alam bersama dengan
logam platina dalam pasir sungai, dan juga bersama logam platina
dalam bijih tembaga-nikel-sulfida (walaupun persentasenya cukup
kecil, namun untuk jumlah bijih yang besar, rodium yang diperoleh
masih memiliki nilai komersial). Kegunaan logam rodium adalah
sebagai komponen untuk memperkeras platina dan paladium (paduan
ini untuk komponen peralatan suhu tinggi, busi pesawat, cawan di
laboratorium); dan juga untuk kontak listrik (karena tahanannya rendah
dan stabil, dan tahan korosi), peralatan optik, barang perhiasan dan
dekorasi, dinding dapur, dan sebagai katalis.

rodokrosit
Mineral di alam yang mengandung karbonat dengan rumus kimia
MnCO3, mangan(II)karbonat; berwarna merah atau pink; digunakan
sebagai sumber mangan.

112
Rontgen (lihat: sinar X).
Ru (lihat: rutenium).
rubidium
Simbol: Rb; Z 37; Ar 85,468; t.l. 38,890C; t.d. 6860C; d (padat)
1,532 (200C), d (cair) 1,475 (390C); BO +1; +2; +3; +4; ditemukan
oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861.
Salah satu unsur yang tergolong logam alkali; berwarna putih-
keperakan, lunak, dapat dicairkan pada suhu kamar, bereaksi spontan
dengan udara, bereaksi hebat dengan air, dan reaksi nyalanya
memberikan warna ungu-kekuningan. Di alam ditemukan dalam
mineral-mineral polusit, karnalit, lesit, zinwaldit, dan lepidolit. Rubidium
alam merupakan campuran dari 2 isotop stabilnya, yakni 85Rb (72,15%)
dan 87Rb (27,85%); seluruhnya dikenal ada 17 isotop rubidium; isotop
Rb-87 bersifat pemancar partikel-. Logam rubidium dibuat antara lain
melalui pereduksian rubidium klorida dengan logam Ca. Kegunaan
logam rubidium adalah untuk “getter” pada tabung vakum, sebagai
komponen fotosel, dan untuk pembuatan kaca khusus.
rumus bangun
(bentuk molekul.)
Tipe rumus kimia yang menggambarkan kedudukan ruang (bentuk tiga
dimensi; bentuk geometri) dari atom-atom dalam suatu molekul.
Rumus ini dapat memperlihatkan sudut ikatan antar atom, dan juga
sifat stereoisomer (isomer ruang) dari molekul.

NH3 SO4–2 XeF6

rumus empirik (lihat: rumus kimia).


rumus kimia
Rumus yang menggambarkan jenis dan jumlah dari atom yang
membentuk partikel suatu zat.
Zat : besi oksigen klor asam sulfat kupri sulfat biru
Rumus Kimia : Fe O2 Cl2 H2SO4 CuSO4.5H2O
Rumus kimia yang menggambarkan jenis dan jumlah nyata dari atom-
atom yang membentuk molekul suatu zat disebut rumus molekul

113
(misalnya O2, Cl2, H2SO4); sedangkan rumus kimia yang
menggambarkan perbandingan mol antar atom pembentuk molekul
senyawa disebut rumus empirik. Rumus molekul ditetapkan berdasar
rumus empirik.
Rumus Empirik : CH2 NO2 CH2O
Rumus Molekul : C2H4; C2H6 NO2; N2O4 CH2O; C2H4O2
Tipe rumus kimia lainnya adalah rumus struktur dan rumus bangun.

rumus struktur
Tipe rumus kimia yang menggambarkan kedudukan dan jenis ikatan
dari atom-atom yang membentuk ikatan dalam sebuah molekul.
Rumus
Struktur LewisRumus
Struktur IkatanRumus
Struktur SingkatRumus MolekulO OO = OO = OO2

H CH C H
O O
O O H
H H H
H C C

rumus struktur ikatan (lihat: rumus struktur).


CH3rumus
rumus struktur Lewis (lihat: COOH struktur).

C2Hrumus
rumus struktur singkat (lihat: O
4 2 struktur).
rutenium
Simbol: Ru; Z 44; Ar 101,07; t.l. 23100C; t.d. 39000C; d 12,41
(200C); BO 0; +1; +2; +3; +4; +5; +6; +7; +8; ditemukan oleh
Klaus pada tahun 1844.
Unsur yang tergolong logam transisi; berwarna putih, keras, berada
dalam 4 bentuk kristal, baru bereaksi dengan udara pada suhu 800 0C,
tahan terhadap asam maupun aqua-regia (tetapi bila ditambahkan
kalium klorat, logam ini teroksidasi dengan disertai letupan), tidak
tahan terhadap halogen dan basa kuat. Di alam ditemukan bersama
unsur transisi terutama bersama platina, misalnya dalam mineral
penlandit dan piroksinit; unsur rutenium diperoleh melalui proses kimia
yang cukup rumit; pada tahap akhir melibatkan reduksi terhadap
amonium rutenium klorida oleh H2 yang menghasilkan serbuk logam
rutenium. Kegunaan logam rutenium adalah untuk memperkeras

114
logam platina dan paladium; paduannya dengan molibden merupakan
superkonduktor pada suhu 10,6 K; dengan 0,1% rutenium dapat
meningkatkan daya tahan korosi logam titan (sampai 100 kali); dan
sebagai katalis. Seperti osmium, oksida dari rutenium merupakan
racun yang amat berbahaya.

ruterfordium (lihat: unsur 104).


rutil
Mineral berwarna coklat-kemerahan sampai hitam yang mengandung
oksida titan, TiO2; merupakan bijih logam titan.



115
116
S
S (lihat: belerang; entropi).
sabun
Merupakan suatu garam Na atau K dari asam karboksilat panjang
(seperti asam stearat, asam oleat, atau asam palmitat) sebagai hasil
hidrolisis terhadap minyak atau lemak oleh basa (NaOH atau KOH).
Bahan dasar sabun adalah minyak/lemak dan NaOH (soda kaustik)
atau KOH dengan bahan tambahan berupa pengharum, pewarna,
bahan pengisi, dan lain-lain. Sabun berfungsi sebagai emulgator
terhadap kotoran/minyak/oli sehingga kotoran-kotoran ini mudah
terlepas dan terbawa melalui pembilasan dengan air. Sifat sabun ini
menjadi kurang berfungsi apabila air untuk pencuci/pembilasnya
bersifat sadah.

sabun cuci
Sabun dengan bahan dasar basanya berupa NaOH (soda kaustik).
Lihat juga: sabun.

sabun krim
Sabun cuci yang dibuat dari pencampuran bahan-bahan seperti ABS
dan NaOH (keduanya sebagai zat aktif), soda abu, natrium silikat,
STTP, CMC, dan zat aditif (berupa pewarna dan pewangi). Bahan-
bahan ini dapat diperoleh di toko bahan kimia.

sabun mandi
Sabun dengan bahan dasar basanya berupa KOH (kalium hidroksida).
Lihat juga: sabun.

sabun obat
Sabun mandi yang dibubuhi zat antiseptik.

safir (lihat: aluminium).


sakarida (lihat: gula).
sakarase (lihat: invertase).
sakarin

117
(benzosulfimida.)
Senyawa organik sintetis yang mempunyai ONHSO2
rumus kimia C7H5ONSO3; serbuk kristal
berwarna putih yang rasa manisnya 500 sakarin
kali rasa manis gula anggur (namun rasa
manis ini berubah pahit oleh pemanasan);
tidak mempunyai nilai gizi (nilai kalor).
Dalam bentuk garamnya diperdagangkan sebagai pemanis yang
dikemas berupa tablet; sebenarnya senyawa ini digunakan sebagai zat
antiseptik dan untuk bahan obat bagi penderita diabet. T.l. 2280C.
saliva
Cairan yang terdapat di mulut; terdiri dari 99% air, dan sisanya sebesar
1% berupa mucin (suatu glikoprotein yang berperan sebagai pelumas),
beberapa garam anorganik (bertindak sebagai bufer), dan ptialin
(enzim yang berperan mengkatalis hidrolisis amilum). Saliva
mempunyai rentang pH 5,75 sampai 7,0 dengan pH optimum 6,6.
saponifikasi (lihat: ester).
satuan
1. Benda tunggal, orang, atau sebuah kelompok yang dianggap
kelipatan atau konstituen dari suatu keseluruhan.
2. Molekul atau gugusan dari suatu molekul besar.
3. Ukuran dari besaran atau kuantitas fisik suatu benda yang
ditetapkan/disesuaikan dengan standar pengukuran. Pada
penetapan satuan, suatu standar ukuran harus diambil (biasanya
melalui kesepakatan), misalnya sebatang silinder platina-iridium
dijadikan sebagai satuan massa SI kilogram. Dalam hal ini batang
silinder di atas disebut standar utama, sedangkan satuan
kilogram yang ditetapkan dari standar utama ini disebut satuan
dasar untuk “massa”. Satuan lain yang diturunkan dari satuan
dasar disebut satuan turunan (misalnya satuan “gaya” adalah
kilogram meter per detik-kuadrat; diberi nama: newton, dengan
simbol: N). Pada pengukuran fisika, sistem satuan yang
digunakan bergantung pada satuan dasar yang diterapkan; ada 2
yang dikenal yaitu cgs (sentimeter-gram-detik), dan MKS (meter-
kilogram-detik). Dalam dunia keilmuan (IPA), satuan SI yang umum
diterapkan. Lihat: satuan SI.
satuan astronomi
Satuan panjang yang setara dengan jarak rata-rata dari bumi ke
matahari (yakni 1,49500 x 1011 m) dengan simbol: au; atau 1 au =

118
1,49500 x 1011 m. Biasanya digunakan untuk pengukuran jarak benda
dalam sistem tata surya.

satuan dasar (lihat: satuan).


satuan entropi (lihat: eu).
satuan konsentrasi (lihat: konsentrasi).
satuan massa-atom
Satuan massa untuk atom yang besarnya setara dengan 1/12 x massa
isotop C-12. Simbol satuan: amu atau sma. 1 amu = 1 sma = 1,6606 x
10–27 kg. [amu = atomic mass unit.]

satuan momen dipol (lihat: momen dipol).


satuan SI
Satuan Sistem Internasional (Systeme International d’Unites)
merupakan sistem satuan yang diterapkan untuk berbagai ilmiah
sebagai konsensus internasional. Sistem ini berdasar pada sistem
MKS yang terdiri dari 7 satuan dasar dan 2 satuan tambahan (lihat:
Lampiran B.1) dan satuan turunan (lihat: Lampiran B.2). Semua satuan
ini memiliki nama dan simbol yang disepakati dan digunakan tanpa
memberi titik. Kelipatan desimal baik untuk satuan dasar mapun
satuan turunan dinyatakan dengan menggunakan awalan dan
singkatan standar (lihat: Lampiran B.3).

satuan Siegbahn (lihat: satuan X).


satuan turunan (lihat: satuan).
satuan-X
Satuan panjang yang setara dengan 1,00202 x 10 –13 m; (disebut juga
satuan Siegbahn; simbol: XU). Digunakan untuk menyatakan
panjang-gelombang sinar-X dan sinar gamma.

Sb (lihat: antimon).
Sc (lihat: skandium).
Schiff (lihat: reagen Schiff).
Se (lihat: selenium).
sedatif

119
Obat yang dapat mengurangi/meredakan kecemasan, rasa takut,
gugup, atau sifat beringas dari pasien; dapat berupa zat alami atau zat
sintetis.
sedimentasi
Turunnya partikel-partikel tersuspensi ke dasar bejana dengan
terbentuknya lapisan endapan dalam cairan.

sel
1. Alat untuk pengubahan langsung energi kimia menjadi energi
listrik; terdiri dari 2 elektroda, dan larutan elektrolit dimana elektroda
itu tercelup. Ion-ion akan terbentuk di satu elektroda (sehingga
mengalami potesial positif) sedangkan elektroda lainnya akam
mengalami potensial negatif (ion-ion ternetralkan); dan jika kedua
elektroda ini dihubungkan melalui suatu rangkaian maka arus listrik
akan mengalir. Sel seperti ini dikenal sebagai sel volta atau sel
galvani. Sel jenis ini ada 2 tipe yaitu sel primer dan sel sekunder.
2. Alat tempat berlangsungnya elektrolisis; terdiri dari 2 elektroda
yang tercelup dalam larutan elektrolit. Elektrolisis akan berlangsung
bila elektroda yang satu dihubungkan dengan kutup positif dan
lainnya dengan kutub negatif dari sumber arus searah.
3. Satuan terkecil dari organisme yang hidup sebagai satuan
struktural dan fungsional yang memiliki kemampuan berasimilasi,
tumbuh, membelah, dan merespon terhadap rangsang dari luar.

Sel Daniell
Sel volta yang tersusun dari elektroda Cu e– 
yang tercelup dalam larutan CuSO4 dan Zn Cu
elektroda Zn yang tercelup dalam larutan
ZnSO4 yang keduanya dipisah-kan oleh
dinding berpori. Potensial sel ini kira-kira
sebesar 1,1 volt.
ZnSO4(aq) CuSO4(aq)
Notasi sel Daniell:
Zn(s) | ZnSO4(aq) || CuSO4(aq) | Cu(s). Sel Daniell

sel fotolistrik (lihat: fotosel).


sel galvani (lihat: sel).
sel kering
Sel primer yang dibungkus rapat sehingga cairan yang ada di
dalamnya tidak meluap atau tumpah. Sel ini mempunyai masa-simpan
dan masa-pakai yang terbatas.

120
sel primer
Sel volta yang memiliki umur-pakai tertentu dan jika habis tidak dapat
diisi kembali (misalnya sel Leclanche atau popular dengan nama
baterai).

sel satuan (lihat: kristal).


sel sekunder (lihat: sel).
Sel volta dimana zat hasil reaksinya dapat diubah kembali menjadi zat
semula dengan cara memberikan energi listrik (dapat diisi kembali).
Jadi sel dapat berfungsi lagi sebagai pembekal energi setelah masa-
pakai. Sel jenis ini disebut juga sel penyimpan energi (atau
accumulator). Contoh: aki.

sel solar
Alat yang dapat mengubah energi solar (energi matahari) langsung
menjadi energi listrik; terdiri dari rangkaian semikonduktor yang
memberikan efek fotovolta. Tipe lain dari sel solar ialah sel yang dapat
mengubah energi matahari menjadi energi panas.
sel volta (lihat: sel).
selelenium
Simbol: Se; Z 34; Ar 78,96; t.l. (abu-bau) 2170C; t.d. (abu-abu)
684,90C; d (abu-abu: 4,79; kaca: 4,28); BO –2, +4, +6; ditemukan
oleh Berzelius pada tahun 1817.
Unsur yang tergolong nonlogam dengan memiliki beberapa alotrop.
Kedua amorfnya berwarna merah (berupa serbuk) dan berwarna hitam
(mirip kaca); sebagai kristal monoklin (berwarna merah tua) dan kristal
hekasagonal (abu-abu mengkilap; paling stabil). Di alam ditemukan
dalam mineral keruksit {(Cu.Tl.Ag)2Se}, dan bijih zorgit (PbSe.Cu2Se).
Selenium alam merupakan campuran dari 6 isotopnya yang stabil; dan
14 isotop lainnya bersifat tidak stabil. Sifat kimia selenium mirip
dengan unsur segolongannya terutama mirip belerang dalam
beberapa hal dan senyawanya; selenium mempunyai kemampuan
fotokonduktif (menurunkan hambatan listrik dengan naiknya iluminasi).
Sifat terakhir ini yang menjadikan unsur nonlogam ini digunakan untuk
memproduksi fotosel dan pengatur pencahayaan pada fotografi, dan
juga digunakan dalam xerografi untuk penggandaan (fotokopi)
dokumen, dan pada industri kaca digunakan sebagai penyerap warna
kaca dan untuk pembuatan kaca/enamel berwarna merah delima. Di
samping itu, di bawah titik lelehnya, selenium merupakan
semikonduktor tipe p. Unsur selenium sendiri praktis tidak beracun,

121
dan menjadi unsur pelacak yang penting; namun hidrogen selenida
dan senyawa selenium lainnya adalah racun berat.

selofan
Lembaran selulosa tipis yang tembus-pandang; dibuat melalui proses
viskos; digunakan terutama untuk pembungkus dan kemasan.

seluloid
Bahan termoplastik yang terbuat dari selulosa nitrat; digunakan untuk
film.

selulosa
Senyawa karbohidrat; padatan putih; ditemukan pada semua
tumbuhan sebagai konstituen utama dari dinding sel. Selulosa dapat
dihidrolisis menjadi glukosa oleh asam; dapat dijadikan bubur kayu
dan digunakan dalam pembuatan rayon dan plastik selulosa asetat.

selulosa asetat
Bahan sinteis yang dibuat melalui pengolahan selulosa (berupa bubur
kayu) dengan anhidrida asetat. Digunakan bersama plastiser untuk
pembuatan cetakan dan lilin-asetat. Serat selulosa asetat digunakan
sebagai rayon asetat.

selulosa nitrat
Bahan katun yang tergolong polimer berupa bubur dengan berbagai
komposisi; dibuat dengan mengolah selulosa dengan asam nitrat atau
asam sulfat. Karena mudah terbakar digunakan sebagai sumbu untuk
roket dan peledak.

selulosa xantat (lihat: xantat).


semen
Bentuk halus (bubuk) merupakan campuran dari kalsium silikat dan
alumina; bubuk terbentuk dari pengolahan campuran kapur (50-60%),
SiO2 (24%), dan tanah liat (8%) pada suhu 14000C. Semen Gresik
dibuat melalui tahap pencampuran tanah liat, batu kapur, dan batu
lainnya dari daerah itu dengan air, kemudian dimasak pada suhu
tinggi; campuran zat yang diperoleh selanjutnya dicampur dengan
gips, digiling, dan dikemas untuk dipasarkan.

semilogam
Unsur yang sifatnya cenderung mirip logam namun dalam hal lain
memperlihatkan sifat nonlogam. Misalnya, beberapa oksida dan basa

122
dari unsur ini di dalam larutan basa kuat memperlihatkan sebagai
oksida asam atau asam. Kelompok unsur semilogam meliputi antara
lain Al, Zn, Si, Pb, As, Sb, Cr, Mn. Lihat juga: oksida amfoter; basa
amfoter.

seng
Simbol: Zn; Z 30; Ar 65,38; t.l. 419,580C; t.d. 9070C; d 7,133
(200C); BO +2; ditemukan oleh Marggraf pada tahun 1746.
Di alam ditemukan di dalam beberapa mineral terutama yang menjadi
bijih pentingnya adalah sfalerit (kerpu-seng; ZnS), smitsonit (ZnCO3),
kalamin atau hemimorfit {Zn4Si2O7(OH)2.H2O}. Unsur yang cenderung
bersifat logam, berwarna putih-kebiruan mengkilap, rapuh pada suhu
biasa tetapi liat pada suhu 100-1500C, konduktor listrik, pada suhu
tinggi terbakar disertai asap putih dari oksidanya. Sifat lainnya adalah
unsur elektropositif, mudah bereaksi dengan O 2 tetapi oksida yang
terbentuk bersifat melapisi dan menghambat oksidasi selanjutnya;
beraksi dengan belerang dan unsur nonlogam lain; bersifat amfoter
yakni dapat melarut dalam asam kuat dan dalam basa kuat
(membentuk ion zinkat, ZnO2–2). Seng alam merupakan campuran dari
5 isotopnya yang stabil; 10 isotop lainnya tidak stabil. Logam seng
digunakan sebagai komponen paduan logam yang penting seperti
untuk huruf cetak, perunggu, logam patri lunak, patri aluminium, dan
untuk berbagai industri. Salah satu paduannya adalah prestal (terdiri
dari 78% Zn dan 22%Al) memiliki sifat hampir sekuat baja dan dapat
dibentuk semudah plastik. Logam ini juga digunakan secara luas untuk
melapisi logam lain (besi sebagai lembaran atap seng) agar tahan
oksidasi. Oksidanya (seng oksida) merupakan bahan yang sangat
berguna dan secara luas digunakan untuk industri cat, karet, kosmetik,
farmasi, plastik, tinta cetak, tekstil, peralatan listrik, dan lain-lain.
Senyawa lainnya seperti ZnS digunakan pada pembuatan sinar X dan
layar TV serta untuk lampu fluoresen.

seng blenda (lihat: kerpu).


seng oksida
Oksida dengan rumus kimia ZnO; serbuk berwarna putih dan berubah
kuning bila dipanaskan. Digunakan sebagai pengisi dan pigmen untuk
plastik dan cat; dan secara luas digunakan sebagai antiseptik ringan
dalam salep. T.l. 19750C; d 5,5.

seng sulfida
Senyawa yang mempunyai rumus kimia ZnS; di alam ditemukan
sebagai mineral wurtsit, sfalerit, dan kerpu-seng. Digunakan sebagai

123
pigmen untuk cat dan glas, dan sebagai fosfor pada tabung sinar
katoda. Menyublim pada 11800C; d 3,98 (wurtsit).

senyawa
1. Zat yang bersifat tunggal, dan dapat terurai secara kimia menjadi
zat-zat yang lebih sederhana.
2. Zat yang terdiri dari molekul-molekul yang terbentuk dari 2 atau
lebih unsur beda-jenis. (Lihat juga: molekul.)
senyawa alami
Senyawa yang ditemukan di alam atau yang terbentuk melalui proses
alam; dapat dibedakan sebagai senyawa anorganik (bersifat sukar
terurai secara alami) dan senyawa organik (mudah melapuk atau
terurai oleh mikroorganisme). Perbedaan lain dari kedua kelompok
senyawa ini adalah umumnya berikatan ion (berupa padatan kristal
ionik), titik leleh tinggi, dapat larut dalam air, dan bersifat racun bagi
tubuh.
senyawa amfoter
Senyawa yang dapat berubah sifat oleh perubahan lingkungannya
seperti sifat keasaman atau sifat kebasaan. (Lihat: oksida amfoter.)
senyawa anorganik (lihat: zat anorganik).
senyawa aromatik
Senyawa organik yang dicirikan oleh adanya struktur cincin dalam
molekulnya; umumnya sebagai benzen dan turunannya.
senyawa azo
Kelompok senyawa karbon yang mengandung gugus azo, –N=N–;
gugus yang mengikat 2 gugus aromatik. Senyawa ini umumnya
berwarna cerah dan menjadi dasar dari kelompok warna tertentu yakni
warna zat azo, biasanya mengandung sebuah gugus asam sulfonat
yang terikat pada salah satu cincin.

senyawa buatan
(senyawa sintetik.)
Senyawa yang dibuat dari zat lain melalui proses kimia yang
dikendalikan oleh manusia dan umumnya tak bergantung pada kondisi
alam (iklim). Sebagian besar senyawa sintetis tergolong tiruan atau
turunan dari senyawa organik alam dan bahkan berupa senyawa
organik baru. Berbagai senyawa buatan antara lain aspal, karet, serat,
resin, plastik, zat warna, zat aroma, zat penyedap, dan banyak lagi.

124
senyawa diazo
Kelompok senyawa organik yang mempunyai rumus umum R2C=N2
dengan R merupakan gugus alkil. Senyawa diazo yang paling
sederhana adalah diazometana.
–++–
:CH2NN:CH2=N=N:....diazometana

senyawa ion
Senyawa yang tersusun dari ion positif (umumnya ion logam) dan ion
negatif (ion bukan logam atau ion sisa asam) yang terbentuk
berdasarkan ikatan ion; umumnya mempunyai sifat antara lain berupa
padatan kristal (disebut kristal ion), bertitik leleh tinggi, mudah larut
dalam pelarut polar (air). Umumnya senyawa anorganik merupakan
senyawa ion. Contoh senyawa ion adalah Na2O; NaCl; NaOH; NaH,
Na2SO4; dan lain-lain. Lihat juga: elektrolit.

senyawa jenuh
Senyawa yang umumnya dimaksudkan sebagai senyawa organik
jenuh, yaitu senyawa organik yang tidak mengandung ikatan rangkap
antar atom C di dalam molekulnya.

senyawa karbon (lihat: senyawa organik).


senyawa kompleks
(senyawa koordinasi.)
Senyawa yang mengandung ion kompleks (dapat berupa kation
kompleks atau anion kompleks); senyawa tersusun dari “kation dan
anion kompleks”, atau “kation kompleks dan anion”, atau “kation
kompleks dan anion kompleks”.
Senyawa kompleks kation kation kompleks anion anion kompleks
[Ag(NH3)2]Cl - [Ag(NH3)2]+ Cl– -
K3[Fe(CN)]6 K+ - - [Fe(CN)]6–3
Ion kompleks terdiri dari atom pusat (atom logam) dan ligan yang
terikat pada atom pusat melalui ikatan koordinasi. Atom logam
umumnya berupa logam transisi.
Ion kompleks[Ag(NH3)2]+[Fe(CN)6–3
ligan
atom logam ligan
atom logam
125
senyawa koordinasi (lihat: senyawa kompleks).
senyawa kovalen
Senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen; hampir sebagian
besar senyawa organik dan sebagian kecil senyawa anorganik
merupakan senyawa kovalen. Ciri umum senyawa kovalen di
antaranya adalah titik leleh dan titik didihnya rendah, sukar larut dalam
pelarut polar tetapi larut dalam pelarut polar. Senyawa kovalen ada
bersifat polar (disebut senyawa polar) yang dapat larut dalam pelarut
polar; dan ada pula yang bersifat nonpolar (disebut senyawa
nonpolar). Contoh senyawa polar adalah HCl, H 2O, HNO3, H2SO4,
NH3, CHCl3; sedangkan senyawa nonpolar adalah O2, N2, CO2, CS2,
CH4, (NH2)2CO, dan lain-lain. Polar atau nonpolarnya suatu senyawa
dipengaruhi oleh faktor keelektronegatifan dan kedudukan ruang dari
atom yang membentuk molekulnya.

senyawa nitro
Kelompok senyawa yang mempunyai rumus umum RNO 2 dengan R
biasanya adalah gugus aril.

senyawa nonpolar (lihat: senyawa kovalen).


senyawa organik
(senyawa karbon.)
Senyawa yang mengandung C dan H sebagai unsur utama, dan unsur
lain seperti N, P, dan S dengan kekhasan antar atom C membentuk
rantai C. Ciri umum senyawa organik adalah umumnya larut dalam
pelarut nonpolar, titik leleh dan titik didihnya rendah, dan dapat
terbakar (dengan disertai pelepasan kalor). Kini selain dapat diperoleh
melalui proses alam, senyawa organik dapat dibuat (disintesa) melalui
proses kimia yang dikendalikan manusia. Lihat juga: zat organik.
[Istilah senyawa organik dahulu ditujukan untuk senyawa-senyawa yang dapat
dihasilkan hanya oleh makhluk hidup. Namun perkembangan ilmu dan
teknologi, berbagai senyawa organik baik tiruan dan turunan maupun yang
berhasil dibuat melalui proses kimia yang dikendalikan manusia. Karena setiap
senyawa organik melibatkan rantai atom C dalam molekulnya, kemudian
digunakan nama yang lebih tepat, yaitu senyawa karbon. Nama “senyawa
organik” diterapkan hanya untuk membedakannya dengan kelompok senyawa
anorganik. ]

senyawa organoklor (lihat: organoklor).


senyawa organologam (lihat: organologam).

126
senyawa polar (lihat: senyawa kovalen).
senyawa sintetis (lihat: senyawa buatan).
senyawa tak-jenuh
Senyawa yang umumnya dimaksudkan sebagai senyawa organik tak-
jenuh, yaitu senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap antar
atom C di dalam molekulnya. (Lihat juga: ikatan rangkap.)

serat gelas (lihat: poliester).


serat sintetis (lihat: poliester).
serbuk kue
Bahan yang digunakan untuk pengembang kue sebagai pengganti
ragi; tipe yang paling umum adalah bahan yang terdiri dari campuran
natrium karbonat (NaHCO3) dan asam tartarat. Bahan ini dapat
menghasilkan gas CO2 yang mendesak adonan kue sehingga adonan
dapat membesar (mengembang) volumnya.
sesium
Simbol: Cs; Z 55; Ar 132,905; t.l. 28,400C; t.d. 669,30C; d 1,873
(200C) ; BO +1; ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen dan
Kirchoff pada tahun 1860.
Unsur yang tergolong logam (termasuk yang paling elektropositif),
berwarna putih-keperakan, lunak, liat, dan pada suhu kamar berwujud
cair. Sesium merupakan unsur paling basa, bereaksi dengan air dingin
disertai ledakan, bereaksi dengan es pada suhu di atas –116 0C,
berafinitas tinggi terhadap oksigen, basanya sangat kuat dan
menyerang bahan dari gelas; spektrumnya memberikan 2 garis terang,
yang satu berwarna biru dan garis lainnya mengandung warna merah,
kuning, dan hijau. Di alam ditemukan di dalam mineral lepidolit, polusit
(CsAlSi2O6), dan dalam beberapa mineral lain. Logam sesium dapat
dibuat melalui teknik elektrolisis terhadap lelehan garam sianidanya,
dan beberapa cara lainnya. Kegunaan logam sesium adalah sebagai
“getter” pada tabung elektron (karena sesium sangat reaktif terhadap
oksigen), untuk sel fotolistrik, dan sebagai katalis hidrogenasi. Sesium
juga digunakan pada jam atom (keakuratannya sampai 5 detik dalam
300 tahun).

shabu-shabu (Lihat: amfetamin.)


shale

127
Lapisan endapan lunak dari partikel-partikel lumpur halus.

SHF
(super high frequency.)
Frekuensi dengan rentang 3 gigahertz sampai 30 gigahertz.

Si (lihat: silikon).
siano
Nama ion CN– (atau gugus –CN) yang terikat sebagai ligan pada ion
kompleks. (Lihat juga: ligan.)

siemens
(mho.)
Satuan untuk hantaran listrik dengan simbol: S. Satu siemens setara
dengan hantaran antara 2 titik pada sebuah konduktor bila beda
potensial listrik 1 volt menyebabkan arus listrik sebesar 1 amper
mengalir. 1 S = 1 mho = 1 ohm–1 = 1 A.V–1 = A2.kg–1.m2.s1.
sifat
Tabiat yang mencirikan suatu benda atau zat. Ada 2 macam sifat yang
selalu dimiliki oleh setiap zat, yaitu sifat fisis dan sifat kimia.
 sifat fisis, yakni sifat yang meliputi wujud, bentuk, bentuk kristal,
warna, bau, rasa, dan tetapan fisis seperti massa-jenis, titik beku,
titik leleh, titik didih, indeks bias.
 sifat kimia, yakni sifat yang meliputi kereaktifan, rumus kimia, jenis
ikatan, struktur ikatan, kuat ikatan.
Mengenal zat berarti mengenal sifat-sifatnya baik sifat fisis maupun
sifat kimia; demikian juga sebaliknya.

sifat fisis (lihat: sifat).


sifat kimia (lihat: sifat).
sifat koligatif
Sifat dari larutan yang hanya bergantung jumlah partikel terlarutnya
dan bukan pada jenis zat terlarutnya. Sifat ini meliputi tekanan uap, titk
beku, titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat larutan ini hanya berlaku
untuk larutan dimana zat terlarutnya merupakan zat yang sukar
menguap (nonvolatil).

siklik

128
Menunjukkan bahwa suatu senyawa (biasanya senyawa organik)
memiliki struktur cincin dalam molekulnya. Senyawa siklik dapat
berupa aromatik (seperti benzen dan turunannya) atau alisiklik (seperti
sikloalkana).

sikloalkana
Alkana dengan struktur molekulnya membentuk cincin (rantai tertutup)
yang mempunyai rumus umum C2H2n dimana n = 3,4,5, …. Sifat
fisisnya (seperti titik leleh, titik didih, dan massa-jenis) akan bertambah
tinggi dengan bertambahnya jumlah atom C yang membentuk cincin; n
= 3, 4 (berwujud gas), dan n = 5, 6, 7, 8 (berwujud cair).

siklopropanasiklobutanasiklopentanasikloheksana

siklobutana (lihat: sikloalkana).


sikloheksana (lihat: sikloalkana).
siklopentana (lihat: sikloalkana).
siklopropana (lihat: sikloalkana).
silika
Oksida silikon yang mempunyai rumus kimia SiO2 (silikon dioksida);
padatan berbentuk kristal, tak-berwarna, keras, dan ditemukan di alam
sebagai mineral berupa kuarsa, batu, dan pasir.

silika-gel
Suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan sol
natrium silikat. Sol mirip agar-agar ini dapat didehidrasi (atau melalui
pengeringan) sehingga berubah menjadi padatan atau butiran “mirip
kaca” yang bersifat tak-elastis. Sifat ini menjadikan silika-gel
dimanfaatkan sebagai zat penyerap atau pengering, dan penopang
katalis. Garam-garam kobal dapat diabsorpsi oleh gel ini dengan
memberikan warna biru bila kering, dan merah bila lembab.

silikat
Senyawa yang tersusun dari logam, silikon, dan oksigen (sebagai
senyawa oksi dari silikon). Tipe paling sederhana dari senyawa oksi

129
ini adalah ortosilikat dengan rumus M4SiO4 (dengan M = logam
bervalensi 1); contoh tipe ini adalah Zr 4SiO4 (zirkon). Tipe yang lebih
kompleks merupakan rantai dari satuan SiO4, misalnya sebagai ion
pirosilikat, Si2O7–6 (ditemukan dalam bijih skandium: torfeitit,
Sc2Si2O7). Tipe yang lebih kompleks lainnya adalah ion Si3O9–6 dan
ion Si6O18–12, keduanya memiliki stuktur lingkar dimana satuan SiO4
berikatan dengan membentuk cincin. Ion terakhir ini ditemukan dalam
mineral beril, Be3Al2Si6O18. Piroksen adalah kelompok silikat yang
membentuk rantai satuan SiO4 tak-terbatas; kelompok ini terdiri dari
ion-ion (SiO3–2)n. Sedangkan ampibol yang juga membentuk rantai
satuan SiO4 tak-terbatas terdiri dari ion-ion (Si4O11–6)n. Selain itu
satuan SiO4 dapat juga berikatan dengan membentuk “lembaran”
yang tersusun dari ion-ion (Si2O5–2)n; jenis lembaran silikat ini
misalnya dijumpai dalam mika. Tipe silikat yang terakhir dengan
rantai satuan SiO4 tak-terbatas adalah silikat yang membentuk
struktur kompleks-3-dimensi; jika dalam kisi kompleks ini beberapa
atom Si digantikan oleh atom-atom Al akan diperoleh senyawa
alumino-silikat; contoh alumino-silikat yang ditemukan di alam adalah
feldspar dan zeolit.
O OOSiOOSiO
OSiOOOO
OOOOSi O OOSiOO OSiO O
OSi SiSiO
OOOSi
OO OSi6O1812–
OSiO
OOSi
OSi3O96–
OOSiO44–Si2O76–

silikon
Simbol: Si; Z 14; Ar 28,086; t.l. 14100C; t.d. 23550C; d (kristal) 2,33
(250C); BO +4; silikon-amorf dibuat oleh Gay Lussac-Thenard pada
tahun 1811, dan silikon-kristal pertamakali dibuat oleh Deville pada
tahun 1854.
Unsur ini tergolong unsur inert, dan hanya bereaksi dengan halogen
dan larutan basa kuat; tidak bereaksi dengan hampir semua asam
keculai dengan HF. Unsur ini ditemukan secara luas sebagai silikat (di
dalam berbagai mineral seperti feldspar, tanah liat, mika, granit,
asbestos), dan sebagai oksida-silikon (berupa pasir, kuarsa, batu
kecubung, batu jasper, batu baiduri, batu akik). Oksida-silikon dijumpai
di kerak bumi dengan kandungan 25,7% Si. Secara komersial logam

130
silikon dibuat melalui pemanasan silika dan C dalam dapur listrik;
dapat diperoleh berupa silikon-amorf serbuk berwarna coklat yang
bersifat mudah dilelehkan atau diuapkan; dan dapat berupa silikon-
kristal berwarna abu-abu mengkilap. Silikon merupakan salah satu
unsur banyak sekali kegunaannya bagi manusia. Logam silikon yang
diperkaya dengan unsur-unsur B, Ga, P, atau unsur As menghasilkan
logam silikon yang berguna untuk transistor, sel solar, peubah-arus,
dan berbagai komponen elektronik. Hasil hidrogenasi silikon-amorf
digunakan untuk pembuatan sel solar yang ekonomis (sel yang dapat
mengubah energi matahari menjadi energi listrik). Dalam bentuk pasir
dan tanah liat, digunakan untuk bahan bangunan; dalam bentuk silikat,
digunakan untuk bahan keramik; silika digunakan untuk pembuatan
berbagai kaca dan benda-benda optik.

simetri
Sifat dari bentuk atau pola geometri sebuah struktur molekul atau
obyek lainnya yang jika dilakukan operasi tertentu akan diperoleh
struktur semula. Jenis operasi simetri yang diterapkan dapat berupa
proyeksi melalui pusat simetri, berupa refleksi terhadap bidang simetri;
atau berupa perputaran sekeliling sumbu simetrinya. Sifat-sifat dari
operasi simetri (dikaji sebagai teori grup) memiliki peran penting dalam
berbagai bidang ilmu terutama yang berkaitan dengan pengkajian
bentuk dan tingkat energi dari molekul, struktur kristal, dan sifat
partikel-partikel dasar.

sinabar
(merkuri sulfida.)
Mineral yang ditemukan di alam yang mengandung HgS (merkuri
sulfida); berwarna merah mengkilap.

sinar
1. Satu garis cahaya yang muncul pada peradiasian benda
terang/pijar.
2. Pancaran energi radiasi (sebagai cahaya) dari sebuah lubang
kecil.
3. Seberkas partikel materi yang berjalan searah (misalnya pada
gejala radioaktif).

sinar alfa
(sinar .)
Sinar berupa berkas partikel alfa yang terpancar dari sumbernya;
dapat berasal dari peluruhan radioaktif atau dari reaksi transmutasi inti.
Sinar ini memiliki kecepatan 0,05-0,07 kali kecepatan cahaya, dan

131
berenergi rendah (tidak dapat menembus kertas atau kulit). Lihat juga:
partikel alfa.

sinar anoda
(sinar kanal; sinar terusan.)
Berkas ion positif yang bergerak menjauhi anoda dan menuju katoda.
Berkas ion positif ini berhasil dideteksi Goldstein di belakang katoda-
berlubang; berkas yang melewati lubang atau terusan ini dinamai
Goldstein sebagai sinar kanal atau sinar terusan. Sinar kanal terjadi
sebagai akibat elektron pada atom/gas netral terpental keluar karena
bertumbukan dengan elektron dari katoda sehingga terbentuk ion
positif. Oleh karena itu sinar kanal disebut juga sinar anoda.
sinar beta
(sinar .)
Sinar berupa berkas partikel beta atau berkas elektron yang terpancar
dari sumbernya; dapat berasal dari peluruhan radioaktif atau dari
reaksi transmutasi inti. Sinar ini memiliki kecepatan (0,32-0,70) kali
kecepatan cahaya, dan bersifat dibelokkan medan listrik/magnet, dan
dapat menembus pakaian tebal dan papan. Lihat juga: partikel beta.

sinar anoda (lihat: sinar kanal).


sinar gamma
(sinar .)
Sinar berupa radiasi gelombang elektromagnet yang mempunyai
rentang panjang-gelombang 10–10 – 10–13 m; dapat dihasilkan dari
peluruhan radioaktif. Sinar ini memiliki kecepatan mendekati
kecepatan cahaya, dan berenergi tinggi (dapat menembus lempeng
tipis logam Pb).

sinar inframerah
(sinar IR; radiasi IR.)
Sinar atau radiasi elektromagnet yang mempunyai daerah frekuensi
3,0 x 1011 Hz sampai 4,1 x 1014 Hz; radiasi yang terletak di antara
daerah cahaya tampak dan gelombang mikro (lihat: gelombang
elekromagnet). Daerah sinar IR dapat dibagi menjadi sinar IR-jauh
(3,0 x 1011 Hz – 4,0 x 10 12 Hz), dan sinar UV-dekat (4,0 x 1012 Hz –
4,1 x 1014 Hz). Molekul-molekul benda dapat menyerap radiasi ini dan
menyebabkan molekul-molekul benda mengalami transisi vibrasional;
benda yang tereksitasi ini jika kembali ke keadaan semula akan
memancarkan kembali energi terserapnya dalam bentuk energi
panas (panas ini kadang-kadang disebut panas radiasi). Panas
radiasi juga dipancarkan oleh benda panas atau benda pijar.

132
Sebagian besar sinar matahari yang dipantulkan dari permukaan
bumi merupakan sinar IR.

sinar IR (lihat: sinar inframerah).


sinar IR-dekat (lihat: sinar inframerah).
sinar IR-jauh (lihat: sinar inframerah).
sinar kanal (lihat: sinar anoda).
sinar katoda
Berkas partikel bermuatan negatif yang memancar dari elektroda
negatif (katoda) yang bergerak lurus menuju elektroda positif (anoda),
dan bersifat dipengaruhi oleh medan magnet/listrik. Partikel inilah yang
kemudian dinamai elektron, dan sinar katoda sebagai sinar elektron.

sinar kosmik
Sinar ini berupa radiasi elektromagnet primer yakni radiasi
elektromagnet yang terdiri dari berkas partikel-partikel inti, elektron dan
foton yang berenergi tinggi; radiasi atau sinar ini berasal dari luar
sistem matahari dan juga matahari. Matahari sendiri secara terus-
menerus membom lapisan atmosfer-atas bumi dengan sinar kosmik
primer kira-kira 108–1020 eV. Sinar kosmik sekunder dihasilkan dari
interaksi sinar kosmik primer dengan atom-atom gas di lapisan
atmosfer-atas dari bumi dan kemudian berinteraksi lebih lanjut dengan
atom/molekul gas di lapisan atmosfer-dalam dari bumi; energi sinar
kosmik sekunder < 1010 eV.

sinar kosmik primer (lihat: sinar kosmik).


sinar kosmik sekunder (lihat: sinar kosmik).
sinar laser (lihat: laser).
sinar rontgen (lihat: sinar X).
sinar terusan (lihat: sinar anoda).
sinar ultraviolet
(sinar UV; radiasi UV.)
Radiasi elektromagnet dengan rentang panjang-gelombang 13 – 397
nm; radiasi yang terletak di antara daerah cahaya tampak dan
daerah sinar X pada spektrum atau radiasi elektromagnet. Daerah

133
sinar UV dapat dibagi menjadi sinar UV-dekat (397 – 200 nm), dan
sinar UV-jauh (200 – 13 nm). Sinar ini dapat dihasilkan pada emisi
yang bersumber dari atom atau ion yang tereksitasi di dalam tabung
emisi gas. Matahari juga meradiasi sinar UV hanya sebagian sinar
UV (panjang-gelombang di bawah 200 nm; atau UV-jauh) mengalami
absorpsi di lapisan atmosfer bumi sebelum sampai ke permukaan
bumi; absorpsi UV-jauh ini dapat menyebabkan ionisasi zat dan
reaksi kimia lainnya. Molekul-molekul dapat pecah menjadi radikal
bebas, radikal ini mendorong reaksi lainnya berlangsung secara
berantai. Sinar UV yang sampai di permukaan bumi memiliki
panjang-gelombang 200 – 397 nm (atau berenergi lebih rendah).
Bagi tubuh manusia, sinar ini membantu dalam mengubah ergosterol
menjadi vitamin D, dan bagi tumbuhan untuk fotosintesis. Sinar UV-
jauh sangat berbahaya bagi tubuh di samping dapat menimbulkan
efek rumah kaca (meningkatnya suhu permukaan bumi). Lihat juga:
gelombang elektromagnet.

sinar UV (lihat: sinar ultraviolet).


sinar UV-dekat (lihat: sinar ultraviolet).
sinar UV-jauh (lihat: sinar ultraviolet).
sinar X
(sinar rontgen.)
Radiasi elektromagnet dengan rentang panjang-gelombang 10–7 –10–10
m; atau radiasi ini terletak di daerah antara radiasi UV dan radiasi sinar
 pada spektrum elektromagnet. Sinar X dapat dihasilkan melalui
pemboman oleh berkas elektron berenergi tinggi terhadap target
(berupa zat padat). Pada proses ini sebuah elektron menumbuk keluar
sebuah elektron di kulit-dalam dari atom zat padat tersebut;
kekosongan di kulit-dalam ini membuat elektron di kulit lebih-luar
masuk dengan disertai emisi radiasi berupa foton sinar X. Emisi
serupa juga dapat terjadi bila atom-atom zat tertumbuk oleh foton sinar
X atau oleh sinar ; emisi ini disebut fluoresen sinar X yang terdiri dari
garis spektral dengan panjang-gelombang yang bergantung pada
sifat/karakter dari atom zat padat yang menjadi target. Karena
kemampuannya menembus lapisan zat tertentu maka sinar X atau
sinar rontgen digunakan secara intensif untuk diagnosis dalam
perlakuan di bidang kedokteran, dan untuk pendeteksian cacat pada
logam.

sintesis

134
1. Salah satu pola atau arah berpikir yang bersifat deduktif.
2. Penggabungan berbagai konsep/konsepsi menjadi satu
keseluruh-an yang mempertautkannya.
3. Pembuatan suatu zat melalui penggabungan unsur, gugus, atau
senyawa yang lebih sederhana secara kimia; atau melalui
pemecahan senyawa yang lebih kompleks secara kimia.
sintetik
1. Berhubungan dengan, atau yang melibatkan pembuatan.
2. Sesuatu yang berkaitan dengan, atau yang dihasilkan melalui
pembuatan melalui proses kimia.

sirop
1. Cairan kental dari gula dan air, dan biasanya diberi bahan/zat
aroma tertentu yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Air perasan yang kental dari buah-buahan atau tumbuhan.

sistein
Salah satu asam amino dengan rumus kimia HSCH 2CH(NH2)COOH,
dan sering disingkat sebagai CySH; padatan kristal tak-berwarna.

sistem
1. Sesuatu yang dibangun dari beberapa komponen dimana antar
komponen saling-korelasi dan saling-interaksi secara harmonis.
2. Bagian dari alam atau obyek yang menjadi pusat perhatian atau
pengamatan. Bagian lain atau bagian di luar “sistem” disebut
lingkungan; biasanya antara keduanya dipisahkan oleh suatu
dinding. Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi tukar-menukar
energi/materi melalui beberapa cara seperti cara mekanik, listrik
termal, atau dinding. Dikenal beberapa tipe sistem, yaitu sistem
terbuka, sistem tertutup, dan sistem tesekat.
Contoh sistem adalah zat, larutan, sel kimia, tubuh, sel tubuh, dan lain-
lain.

sistem adiabat (lihat: sistem tersekat).


sistem dispersi
Suatu sistem yang terbentuk dari 2 komponen yaitu medium
pendispersi (medium pemecah) dan zat terdispersi (zat yang terpecah
menjadi bagian halus). Sistem dispersi dapat dibedakan menjadi
sistem dispersi renik, sistem dispersi koloid, dan sistem dispersi
kasar.

135
sistem dispersi kasar
(suspensi.)
Sistem dispersi dimana zat terdispersinya memiliki ukuran jari-jari >
10–7 m; zat terdispersi dapat tertahan oleh kertas saring biasa, dan
tidak memperlihatkan gerak Brown. Sistem dispersi ini umumnya
disebut suspensi. Contoh: air-lumpur keruh, air-kapur keruh, dan
sebagainya.

sistem dispersi koloid (lihat: koloid).


sistem dispersi renik
(larutan sejati; larutan.)
1. Sistem dispersi dimana zat terdispersinya memiliki ukuran jari-jari
< 10–9 m (atau 1000x ukuran atom). Zat terdispersi tidak dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop-ultra sekalipun; dapat menembus
kertas saring berbagai ukuran; kadang-kadang ada yang dapat
menembus selaput sel atau selaput/dinding semipermeabel.
2. Lihat juga: campuran homogen.

sistem heterogen
Sistem yang tidak memiliki keseragaman dalam fasa, warna, atau
komposisi. Cirinya antara lain berada dalam 2 atau lebih fasa, massa-
jenis tiap bagian sistem tidak seragam. Lihat juga: campuran
heterogen.

sistem homogen
Sistem yang memiliki keseragaman dalam sifat fisik (seperti fasa,
warna, massa-jenis), dan sifat intensif (seperti perbandingan jumlah
zat atau komposisinya). Cirinya antara lain berada dalam 1 fasa,
massa-jenis tiap bagian sistem sama. Contoh: zat, larutan, dan lain-
lain. Lihat juga: campuran homogen.
sistem kesetimbangan kimia (lihat: kesetimbangan kimia).
sistem koloid (lihat: koloid).
sistem matahari (lihat: sistem solar).
sistem periodik unsur
(tabel periodik unsur.)
Sistem pengelompokan unsur berdasarkan hukum periodik; mencakup
golongan (kelompok-unsur menegak) dan perioda (kelompok-unsur
mendatar) yang keduanya saling-berhubungan dan menentukan

136
keperiodikan sifat unsur; disajikan ke dalam sebuah bentuk tabel yang
disebut Tabel Periodik Unsur.
sistem solar
Matahari dengan semua benda (seperti planet, satelit, dan benda
lainnya) yang berada atau bergerak dalam pengaruh matahari dengan
membentuk satu-kesatuan dengan matahari sebagai pusat dan
sumbernya. Istilah lain: sistem tata surya atau tata surya.

sistem tata surya (lihat: sistem solar).


sistem terbuka
Sistem yang dapat mengalami pertukaran materi dan energi dari dan
ke lingkungannya.

sistem terisolasi (lihat: sistem tersekat).


sistem tersekat
(sistem terisolasi; sistem adiabatik.)
Sistem yang tidak dapat mengalami pertukaran baik materi maupun
energi dari dan ke lingkungannya.

sistem tertutup
Sistem yang hanya mengalami pertukaran energi dari dan ke
lingkungannya, sedangkan pertukaran materinya tidak berlangsung.

sistin
Salah satu asam amino yang mempunyai rumus strukturnya sebagai
(HOOC)CH(NH2)CH2–S–S–CH2CH(NH2)(COOH), dan sering dising-kat
sebagai CyS.SCy; padatan kristal berwarna putih. T.l. (bentuk DL:
2600C, bentuk L: (260-1)0C; mengurai, dan bentuk meso: (200-21)0C;
mengurai); t.d. ...; d ....

Sitokimia
Ilmu yang berhubungan dengan sifat, bangunan, dan komposisi kimia
dari sel hidup. Ilmu ini dapat dianggap sebagai perpaduan antara
Histologi dan Biokimia.

sitokrom
Salah satu pigmen berupa senyawa kompleks besi; seperti pada
umumnya, sitokrom terikat pada kompleks lipid-protein dari
mitokondria sel. Pigmen ini berperan pada pernafasan dalam sel

137
sebagai pembawa elektron pada proses oksidasi-reduksi yang
melibatkan molekul O2.
skandium
Simbol: Sc; Z 21; Ar 44,956; t.l. 15410C; t.d. 28360C; d 2,99
(250C); BO +3; ditemukan oleh Nilson pada tahun 1876
(diramalkan keberadaannya dengan nama ekaboron oleh
Mendeleev).
Unsur yang tergolong logam; berwarna putih-keperakan (dapat
berubah kekuningan oleh udara), relatif lunak, tergolong logam ringan,
dan cenderung mirip itrium dan unsur tanah-jarang daripada Al atau Ti,
dapat bereaksi dengan beberapa asam tetapi tidak dapat bereaksi
dengan campuran HNO3 pekat dan HF 48% (dengan perbandingan
volum 1 : 1). Di alam terdapat di dalam mineral torveitit (Sc2Si2O7) yang
menjadi sumber logam skandium; juga terdapat di dalam hasil-
samping dari ekstraksi tungsten dari bijih wolframit, dan dalam mineral
likit dan bazit. Seluruhnya dikenal ada 11 isotop kandium. Logam yang
tergolong mahal ini, digunakan untuk menghasilkan cahaya
berintensitas tinggi. dan radioisotopnya 46Sc digunakan sebagai zat
pelacak pada pemurnian fraksi minyak bumi. Dalam jumlah kecil unsur
ini tergolong racun. Senyawanya, skandium iodida yang ditambahkan
pada lampu uap-raksa menghasilkan sumber cahaya mirip cahaya
matahari, di samping digunakan untuk transmisi TV-warna.

skualena (lihat: terpen).


SLS
Natrium lauril sulfat (sodium lauryl sulphate) yang mempunyai rumus
struktur [CH3(CH2)10CH2O]SO3Na; bahan yang digunakan untuk
pembuatan sabun-krim atau detergen.

Sm (lihat: samarium).
smaltit
Mineral yang mengandung unsur kobal dengan rumus kimia
(Co.Ni.Fe)As2, atau dalam keadaan lebih murni berupa CoAs2.

Sn (lihat: timah).
soda
Kelompok senyawa dari unsur Na, di antaranya soda pencuci, soda
api/kaustik, soda abu, soda kue, dan lain-lain.

soda abu (lihat: natrium karbonat).


soda api (lihat: natrium hidroksida).

138
soda kaustik (lihat: natrium hidroksida).
soda kering (lihat: natrium karbonat).
soda kue (lihat: natrium bikarbonat).
sodamida (lihat: amida).
sodeks (lihat: natrium karbonat).
sol
Sistem koloid dimana zat terdispersinya berfasa padat sedangkan
medium pendispersinya berfasa cair. Contoh: tinta, sol emas.

sol padat
Sistem koloid dengan zat terdispersi dan medium pendispersinya
berfasa sama yaitu berfasa cair. Contoh: tinta hitam, zamrud emas.

solar (lihat: minyak bumi).


solut (lihat: campuran homogen).
solven (lihat: campuran homogen).
solvolisis
Reaksi suatu zat dengan pelarutnya; jika pelarutnya berupa air,
reaksinya disebut hidrolisis; sedangkan jika dengan pelarut amoniak
cair disebut amonolisis; dengan pelarut alkohol disebut alkoholisis;
dan dengan pelarut asam asetat disebut asetolisis. Juga dikenal
solvolisis/hidrolisis parsial dan solvolisis/hidrolisis sempurna.
[a]NH4Cl+ H2ONH4OH + H+ + Cl–[b]CH3COONH4+
H2OCH3COOH + NH4OHCH2CH2[c]H3C–C–Br+ HO–C2H5
H3C–C–OC2H5 + H+ + Br–CH2CH2

Reaksi [a] tergolong hidrolisis-parsial; reaksi [b] tergolong hidrolisis-


total; dan reaksi [c] tergolong alkoholisis-parsial.
sorpsi (lihat: absorpsi).

139
spektra (lihat: spektrum).
spektofotometer (lihat: spektrometer).
spektofotometri (lihat: spektrometri).
spektrograf (lihat: spektrometer).
spektrometer
Alat ukur yang digunakan dalam pengujian bahan melaui teknik
spektrometri. Alat ini terdiri dari sumber cahaya, tabung sampel
(kolimator), prisma, dan teleskop. Cahaya yang dilewatkan melalui
prisma kemudian dilewatkan pada sampel, dan cahaya yang
dihasilkan (cahaya-keluar) selanjutnya diamati dengan menggunakan
teleskop. Spektrometer dapat digunakan untuk mengamati spektrum
serapan (spektrum absorpsi) atau spektrum pancaran (spektrum
emisi) sebagai hasil perubahan dalam sampel akibat radiasi cahaya,
dan sifat spektrum yang teramati dianalisis untuk mengambil
kesimpulan; dan juga dapat digunakan untuk pengukuran indeks bias
dan sudut prisma. Spektrometer, kadang disebut spektroskop;
biasanya spektrometer atau spektroskop dirancang untuk
menampilkan spektral dengan melibatkan teknik fotografi, dan data
yang diperoleh disebut spektrogram. Sedangkan bila spektrometer
tersebut dikhususkan dengan hanya memberikan spektrum tampak
atau spektrum UV dinamakan spektrofotometer. Spektrometer yang
berhubungan dengan analisis berkas elektron, partikel alfa, ion-ion,
atau atom-atom dalam hal sebaran maupun massanya disebut
spektrometer-massa.

spektrometer-massa (lihat: spektrometer).


spektrometri
Teknik analisis yang menggunakan alat ukur berupa spektrometer atau
spektrofotometer dengan berdasar pada prinsip-prinsip spektroskopi.
Teknik ini meliputi spektrofotometri IR, spektrofotometri UV/tampak,
dan spektrometri resonansi magnet-inti (NMR spectrometry) dan
spektrometri resonansi spin-elektron (ESR spectrometry).

spektroskop (lihat: spektrometer).


spektroskopi
Ilmu yang mengkaji hubungan antaraksi antar materi dan radiasi
elektromagnet. Materi yang menyerap radiasi elektromagnet
menyebabkan materi itu mengalami transisi dalam tingkat-tingkat

140
energi elektronik, vibrasional, atau rotasionalnya. Ilmu ini telah
meletakkan dasar-dasar teoretis tentang perubahan tingkat energi
dalam atom/molekul/ion, sifat struktur kristal atau senyawa, komposisi
senyawa, dan lain-lain. Spekroskopi berkembang pesat dan
memberikan dampak teknologi berupa pengembangan teknik analisis
dengan ketepatan tinggi.
spektrum
Penampilan komposisi dari suatu spektral atau radiasi elektromagnet
yang terurai dan tersusun menurut perubahan karakter tertentu
(seperti menurut panjang-gelombang, frekuensi, energi, atau
massanya). Misalnya, cahaya tampak yang diurai oleh prisma menjadi
warna-warna penyusunnya atau berupa spektrum yang terurut
menurut panjang-gelombangnya; atau misalnya, cahaya matahari
yang diurai oleh udara basah sebagai pelangi yang terdiri dari
beberapa warna menurut energinya. [Bentuk jamak dari “spektrum”
adalah spektra.]
spektrum atom
(spektrum unsur.)
Spektrum yang diemisi oleh atom unsur sebagai akibat transisi
elektron di dalam atom itu. Spektrum suatu atom unsur adalah khas,
dan berbeda dengan spektrum atom unsur lain. Umumnya atom unsur
menampilkan spektrum sebagai garis-garis spektral yang berjauhan
(tidak sinambung), dan disebut spektrum garis.
spektrum elektromagnet (lihat: gelombang elektromagnet).
spektrum garis (lihat: spektrum atom).
spektrum inframerah
Spektrum emisi atau spektrum absorpsi di daerah inframerah. Absorpsi
(penyerapan) inframerah oleh molekul dapat menyebabkan molekul
mengalami transisi vibrasional; spektrumnya dapat memberikan
informasi tentang frekuensi vibrasi dan bentuk molekul (sudut ikatan
atau panjang ikatan). Teknik analisis yang melibatkan spektrum
inframerah secara luas diterapkan dalam kimia organik terutama
dalam identifikasi gugus fungsi dan panjang ikatan atau sudut ikatan.
spektrum kontinu (lihat: gelombang elektromagnet).
spektrum malar (lihat: gelombang elektromagnet).
spektrum molekul
(spektrum senyawa.)

141
Spektrum yang terdiri dari garis-garis spektral yang sangat berdekatan
dan dapat dianggap bersifat kontinu atau sinambung. Jadi spektrum
molekul termasuk spektrum kontinu). Spektrum ini disebabkan oleh
transisi tingkat-tingkat energi dalam molekul senyawa itu yang
berhubungan dengan absorpsi atau emisi di daerah IR, cahaya
tampak, atau UV. Spektrum biasanya dideteksi atau ditampilkan dalam
bentuk kurva intensitas atau keterserapan cahaya terhadap panjang-
gelombang atau frekuensinya.

spektrum senyawa (lihat: spektrum molekul).


spektrum sinambung (lihat: gelombang elektromagnet).
spektrum tampak
1. Spektrum dengan panjang-gelombang di daerah cahaya tampak.
2. Spektrum emisi atau spektrum absorpsi di daerah cahaya tampak.
Spektrum ini berhubungan dengan transisi elektron dalam atom atau
molekul; dapat memberikan informasi tentang tingkat energi dalam
atom unsur (berarti juga keberadaan atom itu sendiri dalam bahan),
atau tingkat energi dalam molekul (berarti dapat memberikan informasi
tentang sifat atom atau struktur molekulnya). Reaksi nyala terhadap
suatu sampel dapat meyakinkan adanya suatu unsur tertentu dalam
sampel itu berdasarkan warna nyala yang ditampilkan.

spektrum ultraviolet
(spektrum UV.)
Spektrum emisi atau spektrum absorpsi di daerah ultraviolet. Absorpsi
radiasi ultraviolet oleh molekul akan menyebabkan molekul ini
mengalami taransisi elektronnya. Tampilan spektral dapat memberikan
informasi tentang tingkat energi orbital molekul atau sifat struktur
molekulnya.

spektrum unsur (lihat: spektrum molekul).


spektrum UV (lihat: spektrum ultraviolet).
spesi
Partikel materi yang berupa atom, molekul, ion, atau radikal.

spin
Sifat partikel yang berhubungan dengan momentum sudut intrinsiknya.
Spin merupakan vektor yang ditimbulkan seperti bila sebuah partikel
berotasi pada sumbunya. Simbol spin: s; simbol spin total: S; dan
berlaku: S = | s |.

142
spin elektron
Spin sebuah elektron dalam suatu atom hanya memiliki satu nilai di
antara 2 nilai bilangan kuantum spin (s) yang mungkin, yakni s = +½
atau s = –½. Untuk atom berelektron tunggal memiliki nilai spin
elektron, s = +½ atau s = –½, sedangkan nilai total spin adalah S = |
s | = | +½ | = ½. Untuk atom berelektron lebih dari 1, maka nilai S
yang mungkin adalah:
1 3 5
S  0; ; 1; ; 2; ; ... .
2 2 2
Nilai s atau nilai S tersebut dapat menjadi dasar untuk menduga
apakah spektrum suatu atom merupakan singlet, duplet, triplet, dan
seterusnya. Multiplisitas spektrum suatu atom dapat ditetapkan melalui
hubungan: multiplisitas = 2S + 1. Atom hidrogen yang beratom tunggal
memiliki 2 struktur halus sebagai spektrum duplet.
spin isotropik (lihat: isospin).
spiritus
Nama dagang untuk etanol (alkohol) yang masih bercampur metanol;
bersifat racun (oleh karena itu diberi pewarna biru agar tidak
terminum). Digunakan sebagai bahan bakar, pelarut sirlak (vernis), dan
pelarut senyawa organik.
Sr (lihat: strontium).
stabil
Menunjukkan bahwa suatu obyek/materi bersifat relatif tetap atau tidak
berubah oleh perubahan keadaan atau oleh pengaruh dari luar.
standar utama (lihat: satuan).
stannum (lihat: timah).
stereoisomer (lihat: isomer ruang).
stereokimia
Bentuk ruang atau bentuk 3-dimensi dari suatu molekul yang
menggambarkan kedudukan atom-atom atau gugus atom
penyusunnya yang mempengaruhi sifat kimia molekul senyawa itu.

steril
1. Tidak mampu bereproduksi lagi.
2. Bebas dari mikroorganisme hidup.

143
stibium (lihat: antimon).
stibnit
Mineral berwarna abu-abu dari antimon(III)sulfida, Sb2S3; merupakan
bijih penting yang menjadi sumber logam antimon.

stirena
Senyawa organik yang mempunyai rumus kimia C6H5CH=CH2; zat cair
tak-berwarna yang mirip minyak, dan berbau seperti benzen. Dibuat
melalui dehidrogenasi etil benzen; dan dapat dipolimerkan dengan
membentuk polistirena. T.l. –310C; t.d. 1450C; d 0,9.

STP (lihat: keadaan standar).


STPP
Natrium tripolifosfat (sodium tripolyphosphate); bahan yang digunakan
untuk pembuatan sabun-krim dan detergen; dapat diperoleh di toko
bahan kimia.

stratosfer (lihat: atmosfer bumi).


strontium
Simbol: Sr; Z 38; Ar 87,62; t.l. 7690C; t.d. 13840C; d 2,54; BO +2;
berhasil diisolasi melalui elektrolisis oleh Sir Humphry Davy pada
tahun 1808.
Unsur bersifat logam dan tergolong logam alkali tanah; sebenarnya
berwarna keperakan tetapi tampak kuning karena oksidanya yang
terbentuk dengan cepat, lunak (lebih lunak dari logam Ca). Logam ini
bersifat reaktif seperti mudah teroksidasi, mudah bereaksi dengan air
(lebih cepat dari logam Ca). Ditemukan di alam terutama sebagai
mineral selesit (SrSO4) dan sebagai strontianit (SrCO3). Ada 3 bentuk
alotrop dari logam Sr dengan titik transisi pada 2350C dan 5400C. Di
alam merupakan campuran dari 4 isotop stabilnya; sedangkan 12
isotop lainnya bersifat tidak stabil. Isotopnya yang paling stabil
adalah isotop Sr-90 (waktu-paroh 28 tahun); isotop ini merupakan
satu-satunya pemancar beta berenergi tinggi dan berumur panjang.
Logam Sr dapat dibuat melalui elektrolisis lelehan campuran
kloridanya dan KCl; kegunaan utama logam ini adalah untuk
pembuatan tabung kaca TV-warna. Garam strontium yang mudah
menguap dapat memberikan warna merah-tua yang indah pada
reaksi nyalanya.

struktur atom

144
Susunan dan sebaran partikel sub-atom (partikel penyusun atom) di
dalam sebuah atom netral. Sebuah atom netral tersusun dari inti atom
bermuatan positif (terdiri atas proton dan netron), dan elektron
bermuatan negatif yang mengitarinya.

struktur elektron
Susunan dan sebaran elektron di sekitar inti atom yang membentuk
konfigurasi sesuai dengan tingkat energi dalam atom netralnya. Lihat
juga: konfigurasi elektron.

struktur ikatan (lihat: rumus struktur).


struktur Lewis
1. Struktur yang memperlihatkan sebaran elektron-valensi dari atom
suatu unsur.
2. Struktur yang memperlihatkan sebaran elektron-ikatan dan
elektron-tak-ikatan dari atom-atom yang membentuk suatu molekul.
. . .. .. .. ..
.C. : N. . : O : atom H : O H O :: C :: O
. .. : .. ..
karbonatom
nitrogenatom
oksigenmolekul
(Lihat juga: rumus struktur.) airmolekul
karbon dioksida
subatom
Memiliki arti partikel yang lebih kecil dari atom; partikel yang berasal
dari atom; atau partikel penyusun atom.

subkulit
Memiliki arti bagian dari kulit utama; berada dalam kulit utama; atau
kulit yang membangun kulit utama. Istilah ini dapat dijumpai pada
kulit/lintasan elektron yang tersedia di dalam sebuah atom.
subkulit elektron
Subkulit yang membangun kulit-kulit utama dari elektron-elektron
dalam sebuah atom. Setiap subkulit elektron dibangun dari orbital-
orbital elektron. Jumlah dan jenis subkulit per kulit utama bergantung
pada nilai bilangan kuantum azimut (l), sementara nilai l bergantung
pada nilai bilangan kuantum utama (n).
Nilai n : 1 2 3 4
Nilai l : 0 0;1 0;1;2 0;1;2;3
Lambang subkulit : s s;p s;p;d s;p;d;f

145
Jumlah orbital : 1 1;3 1;3;5 1;3;5;7
Setiap orbital dapat dihuni maksimal oleh 2 elektron. Berarti jumlah
maksimal elektron yang dapat menghuni sub-sub-subkulit adalah
subkulit s (2e); subkulit p (6e); subkulit d (10e), dan subkulit f
(14e). Pengisian sub-sub-kulit ini harus sesuai dengan urutan tingkat-
tingkat energi subkulit. Lihat: tingkat energi atom ; mnemonik Muller.
subkulit penuh
Subkulit dimana seluruh orbital yang tersedia terisi penuh oleh elektron.
Selain itu dikenal juga subkulit ½-penuh dan subkulit tak-penuh.
Subkulit penuh : s2 p6 d10
1 3
Subkulit ½-penuh : s p d5
5
Subkulit tak-penuh : - p d4
Keadaan elektron-valensi yang mengisi subkulit pada kulit valensi
akan menentukan sifat dari atom yang bersangkutan.
subkulit setengah-penuh (lihat: subkulit penuh).
subkulit tak-penuh (lihat: subkulit penuh).
sublimasi
Peristiwa yang melibatkan proses perubahan wujud zat dari keadaan
padat langsung ke keadaan gas; atau proses sebaliknya. Padatan
yang diperoleh sebagai hasil sublimasi disebut sublimat. Gejala ini
hanya terjadi pada zat-zat tertentu seperti iodium, kapur barus. Sifat ini
dimanfaatkan untuk pemurnian dari zat yang bersangkutan.
sublimat (lihat: sublimasi).
substitusi
Penggantian salah satu atom atau gugus-atom dalam sebuah molekul
oleh atom atau gugus-atom lain. Reaksi kimia yang menggambarkan
peristiwa ini disebut reaksi substitusi.
C6H6 + Cl2  C6H5–Cl + HCl
H3C–I + K–CN  H3C–CN + KI

suhu
(temperatur.)
Ukuran sifat panas atau sifat dingin suatu obyek/benda. Panas akan
mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah; panas
merupakan ukuran energi kinetik total partikel dalam benda,
sedangkan suhu merupakan ukuran energi kinetik rata-ratanya.
Beberapa skala suhu antara lain skala celsius (0C), skala fahreinheit

146
(0F), dan skala kelvin (K). Hubungan atau konversi antar ketiga skala
ini dapat dinyatakan sebagai:
9
t 0C  (t  273,15) K  ( t  32) 0 F
5
Nol kelvin (0 K atau –273,15 0C) disebut suhu mutlak atau suhu
absolut; pada suhu ini energi kinetik (pergerakan) benda dianggap
nol.

suhu absolut (lihat: suhu).


suhu mutlak (lihat: suhu).
suhu transisi (lihat: transisi).
sukrase (lihat: invertase).
sukrosa
Salah satu disakarida yang mempunyai rumus kimia C 12H22O11;
padatan kristal berwarna putih, berasa manis; sehari-hari dijumpai
sebagai gula pasir dan diperoleh dari pemrosesan batang tebu atau
bit. Sukrosa larut dalam air, dan dapat terhidrolisis dengan membentuk
glukosa dan fruktosa; Campuran sama banyak dari glukosa dan
fruktosa dari hasil hidrolisis ini disebut sebagai gula invert atau gula
invertosa ;nama ini diberikan karena campuran glukosa-fruktosa
tersebut bersifat levorotasi (putar-kiri), sedangkan sukrosa bersifat
dekstrorotasi (putar-kanan) terhadap bidang polarisasi cahaya.
Sukrosa digunakan sebagai pemanis di samping sebagai sumber
karohidarat yang memberikan nilai kalor bagi tubuh. T.l. 185-1860C; d
1,6. Lihat juga: disakarida.

sulfasi
Reaksi yang menghasilkan lapisan sulfat yang tak larut dalam air,
misalnya pembentukan PbSO4 yang terjadi pada sel aki.

sulfatase
Enzim yang dapat memecah (menghidrolisis) ester sulfat.

sulfonasi
Proses kimia yang melibatkan pemasukan 1 atau lebih gugus SO 3 ke
dalam molekul suatu senyawa.
OHOHOHSO3H oleumatau

SO3H
147
sulfonil (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
sulfur (lihat: belerang).
sulfuril (lihat: Lampiran Q; Lampiran R).
sulphurium (lihat: belerang).
superoksida (lihat: oksigen).
superfosfat
Campuran yang terdiri terutama dari kalsium hidrogen fosfat dihidrat,
Ca(H2PO4)2.2H2O dan kalsium sulfat dihidrat, CaSO4.2H2O dengan
perbandingan mol 1 : 1; diperoleh dengan cara mencampurkan
Ca3(PO4)2 (fosforit) dan H2SO4 pekat. (Lihat: pupuk P.)
supersonik
Berhubungan dengan kecepatan yang melebihi 1 Mach. Pesawat
supersonik berarti pesawat yang kecepatannya melebih 1 Mach.
(Lihat: bilangan Mach.)
surfaktan
(pengaktif permukaan.)
Bahan atau zat yang dapat meningkatkan sifat rambatan suatu cairan
pada suatu obyek. Sifat zat seperti ini dimanfaatkan untuk menurunkan
tegangan permukaan suatu cairan yang digunakan untuk mencuci.
Surfaktan digunakan dalam berbagai proses yang meliputi pencucian
bijih tambang, pendispersian serbuk yang tak larut dalam suatu cairan,
pewarnaan tekstil (untuk meningkatkan kecepatan/perataan serapan).
Contoh surfaktan di rumah tangga adalah sabun dan detergen.

suspensi (lihat: sistem dispersi kasar).


suspensoid
Istilah lain dari jenis sistem koloid “sol-cair” dimana fasa terdispersinya
padat dan medium pendispersinya cair.

susu

148
Bahan dapat berupa cairan atau bubuk padatan; di alam berupa cairan
susu berasal dari hewan terutama susu sapi. Secara umum, susu yang
memenuhi syarat adalah susu yang steril (bebas bakteri penyakit) di
samping memiliki massa-jenis 1,029-1031 (cairan) dan titik beku 0,5 0C;
memiliki kandungan lemak (3%); gula susu (4-5%); kasein (3%); dan
jika dimasak harus tetap merupakan cairan yang homogen (tidak
pecah/ memisah). Selain berupa susu sapi, susu juga diperdagangkan
sebagai susu bubuk, susu kental, susu blok, susu untuk bayi, atau
susu untuk diet.

susu kapur (lihat: kapur).


sutera
1. Berupa benang atau serat protein halus yang dihasilkan dari
larva serangga berupa kepompong.
2. Lihat: rayon.



149
T
T (lihat: satuan SI; tritium).
Ta (lihat: tantalum).
Tabel Periodik Unsur (lihat: sistem periodik).
takometer
Salah satu instrumen yang digunakan pada pengukuran kecepatan
rotasi.

talium
Simbol: Tl; Z 81; Ar 204,383; t.l. 303,50C; t.d. (145710)0C; d
11,85 (200C); BO +1; +3; ditemukan secara spektroskopik oleh
Crookes pada tahun 1861.
Unsur logam yang termasuk dalam deret unsur lantanida; berwarna
putih-kebiruan mengkilap (segera berubah abu-abu-kehijauan sebagai
oksidanya karena pengaruh udara), sangat lunak, dapat ditarik dan
ditempa, dan dengan air membentuk larutan basa. Oksida (karena
bereaksi dengan udara) dan hidroksida (bereaksi dengan air) dari
talium bersifat dapat menghambat reaksi itu selanjutnya. Unsur dan
senyawanya merupakan racun berbahaya; kontak dengan kulit harus
dihindarkan; bersifat karsinogen bagi manusia. Di alam ditemukan
dalam mineral krukesit, lorandit, hutcinsonit, dan dalam pirit, bijih Pb
dan bijih Zn. Talium alam merupakan campuran dari 2 isotop stabilnya;
seluruhnya dikenal ada 20 isotop dengan rentang nomor-massanya
191-210. Logam talium digunakan untuk obat kurap dan infeksi kulit;
bersama belerang atau selenium dan arsen digunakan untuk
pembuatan kaca bertitik-leleh rendah (berupa lelehan pada suhu di
antara 1250C dan 1500C). Senyawanya, talium sulfat (Tl2SO4)
digunakan sebagai rodentisida dan pembunuh semut; senyawa ini tak-
berbau dan tak-berasa sehingga keberadaannya sukar diketahui; dulu
pernah digunakan sebagai insektisida rumah-tangga tetapi sejak 1975
ditinggalkan. Talium oksida digunakan untuk pembuatan kaca
berindeks-bias tinggi; kristal talium bromida-iodida juga digunakan
sebagai detektor inframerah; dan talium sulfida digunakan di dalam
fotosel.

tanah

151
Campuran kompleks dari serpihan kecil dari karang anorganik, batu
kerikil, mineral, senyawa organik, organisme hidup, udara, dan air;
campuran ini tersebar dengan membentuk 3 lapisan tanah yaitu
lapisan-atas (kaya bahan organik dan anoganik yang larut), lapisan-
tengah (tanah liat, pasir, dan mineral lain), dan lapisan-dasar (batu dan
kerikil besar).

tanah liat
1. Tanah berupa pasta yang tersusun terutama dari mineral
aluminium silikat hidrat.
2. Bahan alam hasil dari pelapukan batu karang oleh pengaruh
udara; dapat berupa sebagai Al2O3.2SiO2.2H2O (kaolinit; tanah liat
murni); Al2O3.2SiO2.H2O (beidelit); atau Al2O3.2SiO2.H2O
(monmuntit). Bahan ini bila ditumbuk halus dan dibasahi memiliki
sifat dapat dibentuk dan ditarik (plastis) serta bila dikeringkan
menjadi padat dan keras; atau bila dipanaskan pada suhu tinggi
menjadi sangat keras. Untuk tujuan tertentu biasanya tanah liat
diproses dengan menambahkan mineral dan garam anorganik
sebagai zat pengikat atau penambah kekerasan. Kegunaan tanah
liat antara lain sebagai bahan baku untuk genteng, batu bata, batu
tahan api, saluran air, kerajinan keramik, dan industri keramik
lainnya. Lihat juga: kaolin.

tanin (lihat: asam tanat).


tantalum
Simbol: Ta; Z 73; Ar 180,948; t.l. 29960C; t.d. (5425100)0C; d
16,654; BO +2 ?, +3, +4 ?, atau +5; ditemukan oleh Ekeberg pada
tahun 1802.
Unsur logam yang termasuk dalam deret lantanida; logam berwarna
abu-abu, sangat keras, bila murni dapat dibentuk dan ditarik (menjadi
kawat), pada suhu di bawah 1500C hanya bereaksi dengan asam
fluorida, dan larutan asam yang mengandung ion F –2, dan SO3 bebas;
dan menjadi lebih reaktif lagi pada suhu tinggi; dengan basa dapat
bereaksi, hanya lambat. Di alam ditemukan terutama di dalam mineral
(Fe.Mn)(Nb.Ta)2O6 (kolumbit-tantalit). Secara komersial, logam
tantalum dibuat melalui beberapa cara di antaranya elektrolisis lelehan
kalium fluorotantalat, reduksi kalium fluorotantalat dengan logam Na,
atau melalui pereaksian tantalum karbida dengan tantalum oksida.
Tantalum alam terdiri atas campuran 2 isotop stabilnya, yakni 180Ta
(0,0123%) dan 181Ta (99,9873%); seluruhnya dikenal ada 16 isotop
tantalum. Logam ini digunakan untuk pembuatan berbagai paduan
logam dengan kualitas tertentu seperti bertitik-leleh tinggi, kuat, atau
berkelenturan tinggi; untuk pembuatan kapasitor elektrolitik, dan

152
komponen dapur vakum. Logam tantalum juga digunakan secara luas
untuk peralatan proses kimia industri, peralatan bedah, reaktor nuklir,
dan untuk komponen pesawat dan rudal. Oksidanya digunakan dalam
pembuatan kaca berindeks-bias tinggi untuk lensa kamera.
tatasurya (lihat: sistim solar).
tautomeri
Tipe isomeri dimana kedua isomernya berada dalam kesetimbangan;
keduanya hanya berbeda dalam hal kedudukan proton (H+) dan
kedudukan ikatan rangkapnya. Contoh yang paling umum adalah
tautomeri keto-enol.
tautomeri keto-enol
Campuran dari 2 bentuk isomer yaitu bentuk keto dan bentuk enol.
Larutan yang mengandung aldehid dan keton dapat membentuk
campuran dari 2 bentuk isomernya yang berada sebagai sistem
kesetimbangan.
OHOHCH3CCCH3CH3CCCH3HHbentuk –
ketobentuk –enol (0,12%)

[Kata “enol” berasal dari kata: –ene dan –ol dari alkohol tak-jenuh.]
tawas
(alum.)
Kelompok garam-rangkap berhidrat; berupa padatan kristal dengan
rumus umum L2SO4.L’2(SO4)3.24H2O dimana L = logam monovalen
dan L’ = logam trivalen. Contoh:
- K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O atau KAl(SO4)2.12H2O (tawas kalium)
- (NH4)2SO4.Al2(SO4)3.24H2O atau (NH4)Al(SO4)2.12H2O (tawas amonium)
- K2SO4.Cr2(SO4)3.24H2O atau KCr(SO4)2.12H2O (tawas krom)
- (NH4)2SO4.Fe2(SO4)3.24H2O atau (NH4)Fe(SO4)2.12H2O (tawas ferriamonium)
tawas amonium (lihat: tawas).
tawas feriamonium (lihat: tawas).
tawas kalium (lihat: tawas).
tawas krom (lihat: tawas).

153
Tb (lihat: terbium).
Tc (lihat: teknetium).
Te (lihat: telurium).
teflon (lihat: politetrafluoroetilen).
tegangan permukaan
Sifat cairan yang membuat seolah-olah suatu cairan mempunyai kulit
elastis pada permukaannya. Hal ini disebabkan oleh tarikan antar-
molekul di permukannya. Sifat ini pula yang menyebabkan cairan
bersifat antara lain merambat naik pada pembuluh pipa kapiler,
terabsorpsi oleh pakaian/kertas, dapat membentuk tetesan, dan dapat
membentuk gelembung.
tekanan
Gaya yang bekerja per satuan luas permukaan. Satuan tekanan di
antaranya adalah pascal (SI), bar, atm, torr, mmHg. 1 atm = 760
mmHg = 760 torr = 1,01325 bar = 101.325 Pa.
tekanan osmotik (lihat: osmosis).
tekanan uap
Tekanan dari uap yang dihasilkan oleh zat cair atau zat padat; tekanan
uap pada keadaan setimbang antara uap yang meninggalkan dan uap
yang masuk ke dalam cairan atau padatannya pada suhu tertentu
disebut tekanan uap jenuh.
tekanan uap jenuh (lihat: tekanan uap).
teknetium
Simbol: Tc; Z 43; Ar (98); t.l. 21720C; t.d. 48770C; d 11,50
(perhitungan); BO 0; +2, +4, +4, +5, +6, dan +7; semula bernama
masurium (mulai 1925); ditemukan oleh Parrier dan Segre di Italia
pada tahun 1937.
Unsur buatan pertama yang berhasil dibuat melalui pemboman
molibden oleh deutron; digolongkan dalam logam transisi; bersifat
radioaktif, berwarna abu-keperakan, berubah menjadi buram dalam
udara lembab, sifatnya mirip renium, tidak larut dalam asam
nonoksidator tetapi larut dalam HNO3, H2SO4 pekat, dan aqua-regia. Di
alam ditemukan dalam jumlah yang amat kecil. Seluruhnya dikenal
ada 16 isotop dengan nomor massanya dari 92 – 107; isotop 97Tc dan
isotop 98Tc berturut-turut memiliki waktu-paroh 2,6 x 10 6 tahun dan 1,5
x 106 tahun. Logam teknetium digunakan sebagai campuran dalam

154
baja yang bersifat tahan karat (hanya untuk kepentingan terbatas,
karena sifatnya yang radioaktif).

TEL (lihat: tetraetil timbal).


telurium
Simbol: Te; Z 52; Ar 127,60; t.l. (449,50,3)0C; t.d. (989,83,8)0C;
d 6,24 (200C); BO +2; +4, atau +6; ditemukan oleh Muller von
Reichenstein pada tahun 1782; dinamai “telurium” oleh Klaproth
yang berhasil mengisolasinya pada tahun1798.
Unsur ini termasuk kelompok belerang (Golongan VIA); dapat berupa
amorf dan padatan kristal. Kristalnya berwarna putih-keperakan
mengkilap mirip logam, bersifat semikonduktor tipe-p, di udara
menyala dengan warna biru-kehijauan dari dioksidanya; termasuk
senyawanya dianggap bersifat racun. Di alam ditemukan di dalam
beberapa mineral terutama sebagai telurida dari emas (dalam
kalaverit). Telurium alam merupakan campuran dari 8 isotop dan satu
di antaranya 127Te tidak stabil; seluruhnya termasuk buatan, dikenal
ada 21 isotop telurium dengari nomor massa dari 115 sampai 135.
Telurium dapat meningkatkan sifat mekanik dari tembaga dan baja
tahan-karat; penambahan pada timbal dapat meningkatkan kekuatan
dan kekerasan serta daya-tahan logam tersebut terhadap sifat korosif
dari H2SO4. Senyawa bismut telurida digunakan dalam alat-alat
termoelektrik.
tembaga
(L: cuprum; E: copper.)
Simbol: Cu; Z 29; Ar 63,546; t.l. 1083,40C; t.d. 25670C; d 8,96
(200C); BO +1; dan +2; ditemukan pada zaman prasejarah, dan
telah ditambang sejak lebih dari 5000 tahun lampau.
Unsur yang tergolong dalam logam transisi; berwarna kemerah-
merahan mengkilap (dan menjadi buram dalam udara lembab), dapat
ditempa dan ditarik, penghantar panas dan listrik yang baik (kedua
setelah logam Ag), dan tidak bereaksi dengan asam nonoksidator. Di
alam ditemukan dalam mineral-mineral kuprit, Cu2O; kalkopirit,
(Cu.Fe)S2; malasit, CuCO3.Cu(OH)2; azurit; dan bornit. Tiga mineral
pertama merupakan bijih tembaga yang penting. Oksida tembaga
lainnya, Cu2O ditemukan dalam jumlah kecil dalam mineral tenorit atau
malasit. Tembaga alam merupakan campuran dari 2 isotop stabilnya,
63
Cu (69,17%) dan 65Cu (31,83%); seluruhnya dikenal ada 16 isotop
tembaga (mulai dari nomor massa 58 sampai 73). Logam tembaga
memiliki kegunaan yang sangat luas seperti untuk kawat-kabel,
berbagai peralatan, dan rangkaian listrik; untuk paduan logam sebagai
kuningan dan perunggu; dan banyak lagi. Senyawanya juga berperan
penting dalam kehidupan.

155
temperatur (lihat: suhu).
tenaga
Laju dari kerja yang ditampilkan; diukur dalam satuan SI: watt (simbol:
W), atau dalam satuan tenaga kuda (simbol: HP).

tenaga air
Tenaga yang dapat ditimbulkan oleh air karena posisi, gerakan, atau
karena perbedaan suhunya. Misalnya, air terjun (air bendungan) dapat
diubah menjadi tenaga mekanik dan tenaga listrik (PLTA); tenaga tidal
(tenaga pasang-surut), dan tenaga gelombang.

tenaga angin
Tenaga yang ditimbulkan oleh angin karena kecepatannya. Tenaga ini
dapat diubah menjadi tenaga penggerak mesin, pompa, kompresor,
dan generator listrik.

tenaga nuklir
Tenaga yang dapat dilepaskan dari unsur/senyawa radioaktif melalui
reaksi fisi atau reaksi fusi dalam reaktor nuklir. Tenaga ini dapat
digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), penggerak
kendaraan/pesawat, diagnosa dan terapi penyakit, pemilihan bibit
unggul, dan lain-lain.

tenaga pasang-surut (lihat: tenaga air).


tenaga solar
Tenaga yang terkandung dalam cahaya matahari yang meradiasi bumi;
akibat cahaya ini terjadi perubahan di atmosfer dan permukaan bumi.
Bentuk-bentuk tenaga solar adalah radiasi cahaya, dan energi panas.
Sedangkan bentuk tenaga solar tak-langsung adalah tenaga angin,
tenaga air, tenaga tidal, energi kimia dalam tumbuhan, energi kimia
dalam sel logam, dan energi listrik dalam fotosel kimia.

tenaga tidal (lihat: tenaga air).


teori
1. Proposisi atau pernyataan yang bersifat atau berfungsi untuk
menjelaskan suatu gejala, untuk meramalkan gejala yang akan
terjadi, atau mengontrol gejala yang terjadi, namun belum dianggap
sebagai kebenaran.
2. Bangunan atau kumpulan dari hukum-hukum, prinsip-prinsip, atau
cara-cara yang digunakan di dalam menjelaskan suatu gejala.

156
tepung (lihat: amilum).
ter
Salah satu jenis campuran semipadat berwarna hitam yang terbentuk
dari hasil penguraian zat organik; campuran ini mengandung
hidrokarbon, senyawa organik lain, dan karbon bebas yang
menyebabkannya berwarna hitam.

ter batubara
Ter hitam hasil penguraian batubara; terdiri dari campuran hidrokarbon
aromatik dari benzen, toluene, xilen, dan naftalen bersama-sama
dengan fenol dan karbon bebas.

terbium
Simbol: Tb; Z 65; Ar 158,925; t.l. 13560C; t.d. 32300C; d 8,23; BO
+3, +4; ditemukan oleh Mosander pada tahun 1843.
Unsur yang tergolong pada unsur tanah-jarang bersifat logam,
berwarna abu-keperakan, lunak (dapat dikerat dengan pisau), dapat
dibentuk, dan cukup stabil di udara. Kristal logamnya merupakan
modifikasi dari 2 bentuk kristal dengan suhu transformasi 12890C. Di
alam ditemukan dalam mineral serit, mineral gadolinit, dan mineral lain
bersama unsur tanah-jarang lainnya; secara komesial logam ini
bersumber terutama dari mineral monasit (dengan kandungan sekitar
0,03%), dari xenotim, dan dari eksenit. Keseluruhan isotopnya yang
dikenal berjumlah 19 isotop dengan nomor massa dari 147 sampai
dengan 164. Kegunaan logam terbium belum banyak diketahui;
sedangkan senyawanya seperti natrium terbium borat digunakan untuk
bahan laser yang memancarkan cahaya pada 0,546 m; oksidanya
digunakan sebagai pengaktif untuk fosfor hijau dalam tabung TV-
warna, dan campuran oksidanya bersama ZrO2 digunakan untuk
menyetabilkan sel bahan bakar bersuhu tinggi. Dalam jumlah kecil,
keberadaan terbium merupakan racun.

termokimia
Cabang dari Kimia yang membahas sifat/perubahan kimia zat dalam
hubungannya dengan kalor reaksi yang diserap/dibebaskan.

termolekular (lihat: molekularitas).


termometer
Alat untuk mengukur suhu suatu obyek/benda; banyak jenisnya dan
bergantung pada kemudahan gejala sifat fisik obyek itu diukur dengan

157
berubahnya suhu. Dikenal termometer raksa, termometer alkohol,
termometer gas, termometer tahanan.

termoplastis (lihat: plastik).


termoset (lihat: plastik).
termostat
Alat yang secara otomatis mengatur dan mempertahankan suhu agar
konstan.

terner
Istilah dalam kimia yang menunjukkan bahwa suatu senyawa tersusun
dari 3 unsur pembentuknya. Contoh senyawa terner adalah LiOH,
H2SO4, Na2SO4, dan lain-lain.

terpen
Golongan hidrokarbon tak-jenuh mempunyai rumus (C5H8)n yang
dibangun dari 2 atau lebih satuan molekuler isopren, C 5H8; di alam
dijumpai di dalam minyak yang berasal dari tetumbuhan.

H3C H3CnCH2=C–CH=CH2CH2–C=CH–CH2n
isoprene
(2-metil-1,3-butadiena)poliisopren

Monoterpen terbentuk dari 2 satuan isopren dengan rumus molekul


C10H16; seskuiterpen mengandung 3 satuan isopren dengan rumus
molekul C15H24; diterpen mengandung 4 satuan isopren dengan rumus
molekul C20H32; triterpen mengandung 6 satuan isopren dengan
rumus molekul C30H48; dan seterusnya (terpen dengan n = 5 dan 7
tidak dikenal). Contoh dari terpen adalah pinena dan geraniol
(kelompok monoterpen), farnesol (kelompok seskuiterpen), fitol
(kelompok diterpen), dan skualen (kelompok triterpen). Di antara
kelompok terpen, diterpen (mudah menguap) merupakan konstituen
paling umum yang ditemukan dalam minyak tumbuhan Terpen
merupakan pelarut yang baik untuk resin dan karet.

terpentin
Senyawa yang mempunyai rumus molekul CH3
C10H16; zat cair mirip minyak; hasil
ekstraksi/distilasi kayu pinus; terdiri terutama H3C

H3Cpinena
158
dari pinena (dari kelompok monoterpen);
digunakan sebagai pelarut atau pengencer cat.
T.d. 1550C.

terusi (lihat: kuprisulfat).


tervalen (lihat: trivalen).
tesla
Satuan SI untuk kerapatan fluks-magnet; simbol: T. 1 T = 1 weber
per m2.

TET
(tetraetiltimbal; tetraethyllead; TEL.)
Senyawa yang mempunyai rumus kimia Pb(C2H5)2; zat cair mirip
minyak, tak-berwarna, berbau sedap, dan bersifat racun. Digunakan
sebagai zat aditif pada bahan bakar kendaraan agar memiliki sifat
bakar (nilai oktan) tertentu. T.l. –1360C; t.d. 1980C; d 1,6.

tetapan
1. Suatu bilangan yang mempunyai nilai tertentu pada kondisi
tertentu yang mencirikan suatu benda atau alat.
2. Suatu bilangan yang dianggap tidak berubah nilainya dalam
kajian matematis.
3. Suatu peristilahan logis dengan penandaan tertentu.
tetapan Avogadro
(bilangan Avogadro.)
Tetapan yang besarnya 6,023 x 1023 mol–1; simbol: L atau N.

tetapan dielektrikum (lihat: dielektrikum).


tetapan Faraday
Tetapan yang besarnya 96487 coulomb per mol; simbol: F.

tetapan gas
Tetapan yang berhubungan dengan persamaan gas ideal dan system
termodinamik; besarnya 0,08205 L atm (mol K)–1; atau 8,314 J (mol
K)–1; atau 1,987 cal (mol K)–1; simbol: R.

tetapan hasilkali kelarutan

159
Tetapan yang mencirikan larutan jenuh (kelarutan) dari suatu elektrolit
sukar-larut pada suhu tertentu; simbol: KSP. Tetapan ini diturunkan dari
persamaan kesetimbangan ionisasi elektrolit yang bersangkutan (lihat
contoh), dan nilai dari tetapan ini pada suhu 25 0C telah didaftar dan
dapat ditemukan di berbagai kepustakaan kimia (lihat: Lampiran KK).
Contoh:
Persamaan ionisasi elektrolit * Tetapan hasilkali kelarutan
Ag2CrO4(s) 2 Ag+ + CrO4–2 KSP = [Ag+]2 [CrO4–2]
AmBn(s) m A+n + n B–m KSP = [A+n]m [B–m]n
* sukar larut

Lihat juga: kelarutan.

tetapan ionisasi asam


Tetapan yang mencirikan derajat atau kekuatan dari suatu asam di
dalam pelarut air; simbol: Ka. Biasanya nilai tetapan ini dinyatakan
pada suhu 250C (lihat: Lampiran EE). [Disebut juga tetapan
kesetimbangan asam.]

tetapan ionisasi basa


Tetapan yang mencirikan derajat atau kekuatan dari suatu basa di
dalam pelarut air; simbol: Kb. Biasanya nilai tetapan ini dinyatakan
pada suhu 250C (lihat: Lampiran FF). [Disebut juga tetapan
kesetimbangan basa.]
tetapan kecepatan reaksi (lihat: kecepatan reaksi).
tetapan kesetimbangan asam (lihat: tetapan ionisasi asam).
tetapan kesetimbangan basa (lihat: tetapan ionisasi basa).
tetapan kesetimbangan kimia (lihat: kesetimbangan kimia).
tetapan laju reaksi (lihat: kecepatan reaksi).
tetapan penaikan titik didih molal (lihat: Lampiran JJ).
tetapan penurunan titik beku molal (lihat: Lampiran JJ).
tetapan Planck (lihat: Lampiran C).
tetapan solar

160
Tetapan yang nilainya 1400 J m–2 s–1; tetapan yang menunjukkan
besarnya energi per satuan luas per satuan waktu yang diterima oleh
permuakaan bumi (tidak termasuk atmosfer).

tetra
Imbuhan dalam kimia yang berarti 4; diterapkan pada penamaan
senyawa kimia. Lihat juga: Lampiran N.

tetraethyllead (lihat: TEL).


tetraetiltimbal (lihat: TEL).
tetragonal (lihat: kristal).
tetrakis (lihat: bis).
tetravalen
(kuadrivalen.)
Istilah yang berarti bervalensi 4.

Th (lihat: torium).
thr (lihat: asam amino esensial).
Ti (lihat: titan).
tiamin (lihat: vitamin B).
timah
(L: stannum; E: tin.)
Simbol: Sn; Z 50; Ar 118,69; t.l. 231,9680C; t.d. 22700C; d (abu-
abu: 5,75; putih: 7,31); BO +2; +4; telah dikenal sejak ribuan tahun
lampau.
Unsur yang lebih cenderung ke logam; berwarna putih-keperakan,
dapat ditempa dan ditarik, cukup tahan dari pengaruh udara (bila
dipanaskan membentuk oksidanya SnO2, mudah bereaksi dengan
asam-kuat dan juga basa kuat dengan membentuk asam stannat,
H2SnO3 (adanya O2 dalam larutan dapat mempercepat reaksi ini).
Logam ini berada dalam 3 bentuk alotrop; di bawah suhu 13,2 0C
berada dalam bentuk- (berupa serbuk berwarna abu-abu; disebut
timah abu-abu); pada pemanasan, bentuk- berubah menjadi bentuk-
 (berwarna putih; disebut timah putih; tipe logam sebagaimana
dikenal); dan bentuk- diperkirakan pada rentang suhu antara 161 0C
dan titik lelehnya. Perubahan timah putih menjadi timah abu-abu selain

161
oleh pendinginan juga disebabkan oleh adanya ketakmurnian (oleh
adanya logam Al atau Zn). Di alam ditemukan dalam mineral kasiterit
(SnO2) yang menjadi sumber logamnya. Timah alam merupakan
campuran dari 9 isotop stabilnya; ada 13 isotop yang tak-stabil;
keseluruhannya termasuk isotop buatan dikenal ada 27 isotop (dari
nomor massa 106 sampai 132). Timah putih memiliki kegunaan di
antaranya sebagai pelapis logam (disebut kaleng); untuk berbagai
paduan logam (seperti logam-solder lunak Sn-Pb, kuningan, perunggu,
kawat magnet generator). Paduan timah-niobium digunakan untuk
kawat magnet pada umumnya “power-supply”. Kebanyakan kaca
untuk jendela sekarang terbuat dengan menuangkan lelehan kaca
pada lelehan timah.
timah abu-abu (lihat: timah).
timah hidroksida
Ada 2 tipe hidroksida dari timah, yaitu Sn(OH)2 {timah(II)hidroksida;
stanno hidroksida}, dan Sn(OH)4 {timah(IV)hidroksida; stanni
hidrok-sida}. Kedua basa ini berwarna putih, dapat terbentuk sebagai
endapan bila larutan garamnya ditetesi larutan basa; keduanya bersifat
amfoter (bersifat asam dalam lingkungan basa-kuat dengan
membentuk garam stannit atau stannat, dan bersifat basa dalam
lingkungan asam-kuat dengan membentuk garam logamnya).
[Rumus kimia asam stannit: H2SnO2, dan asam stannat: H2SnO3.]
timah oksida (lihat: oksida timah).
timah putih (lihat: timah).
timbal
(L: plumbum; E: lead.)
Simbol: Pb; Z 82; Ar 207,2; t.l. 327,500C; t.d. 17400C; d 11,35
(200C); BO +2; +4; dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.
Di alam ditemukan dalam mineral-mineral galena (PbS), anglesit
(PbSO4), kerusit (PbCO3), dan minim (Pb3O4); galena merupakan bijih
utamanya. Timbal di alam juga dapat ditemukan dalam keadaan
bebas hanya sangat sedikit jumlahnya. Unsur yang cenderung
bersifat logam, berwarna putih-kebiruan mengkilap, lembek, dapat
ditempa, konduktor panas dan listrik yang buruk, tahan karat, tahan
asam, tahan radiasi/sinar-radioaktf, dapat bereaksi dengan basa-
kuat. Timbal alam merupakan campuran dari 4 isotop stabilnya, yakni
204
Pb (1,5%); 206Pb (23,6%); 207Pb (22,6%); 208Pb (52,3%); seluruhnya
dikenal ada 31 isotop Pb dengan nomor massa dari 184 sampai 214.
Isotop-isotop Pb merupakan hasil akhir dari peluruhan radioaktif

162
alam, misalnya 206Pb untuk deret uranium; 207Pb untuk deret aktinium;
dan 208Pb untuk deret torium. Kegunaan logam ini antara lain untuk
pembungkus kabel, isi (pelor) senjata, bahan pembuatan pipa,
kontainer tahan korosi, komponen sel aki, perisai radiasi sinar X,
penyerap suara, dan peralatan reaktor. Senyawanya Pb(C2H5)4 (TET)
digunakan sebagai zat aditif (sebagai antiketuk) pada bahan bakar
bensin. Logam Pb dan senyawanya merupakan racun berbahaya.

timbal asetat
Garam anorganik yang memiliki rumus kimia Pb(CH3COO)2.2H2O;
padatan kristal berwarna putih, dan larut dalam air. Digunakan dalam
bidang medis dan tekstil; dan di laboratorium sebagai reagen analitik.
T.l. 2800C; d 9,53.

timbal oksida (lihat: oksida timbal).


timbal karbonat
Garam anorganik yang mempunyai rumus kimia PbCO3; padatan
serbuk berwarna putih, larut dalam air, dan bersifat racun. Digunakan
sebagai pigmen dalam cat. d 6,6.
timbal kromat
Garam anorganik dengan rumus kimia PbCrO4; padatan kristal
berwarna kuning-terang, tak-larut dalam air, dan bersifat racun.
Digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai pigmen berwarna
kuning atau kuning-krom.

timbal nitrat
Garam anorganik yang mempunyai rumus kimia Pb(NO 3)2; padatan
kristal berwarna putih, larut mudah dalam air, dan bersifat racun.
Digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan garam timbal yang
lain, dan untuk industri penyamakan kulit. Mengurai pada 4700C; d
4,5.

timbal sulfida
Garam anorganik yang mempunyai rumus kimia PbS; padatan
berwarna hitam, sangat sukar larut dalam air; dan bersifat racun.
Sering ditemukan dalam air limbah/selokan yang berwarna hitam. T.l.
11140C; d 7,5. (Lihat juga: galena.)

timbal sulfat
Garam anorganik yang mempunyai rumus kimia PbSO 4; padatan
berwarna putih, sangat sukar larut dalam air; dan bersifat racun.

163
Sering ditemukan berupa lapisan putih dalam sel aki. T.l. 11700C; d
6,2.

tin (lihat: timah).


tingkat dasar (lihat: tingkat energi).
tingkat energi
Tingkatan energi yang mempunyai nilai energi tertentu yang mungkin
dimiliki oleh spesi kimia (atom, molekul, ion, dan lainnya) yang
menentukan kandungan energi dari spesi kimia tersebut. Setiap tipe
energi selalu memiliki tingkat-tingkat energi; perbedaan antar tingkat
berdekatan akan menentukan jenis transisi yang terlibat. (Lihat juga:
tingkat energi atom ; transisi.)
tingkat energi atom
Tingkat-tingkat energi yang dimiliki oleh sebuah atom; tingkat energi
dari tipe energi elektroniknya paling menentukan daripada tipe energi
rotasionalnya. Tingkat-tingkat energi dalam atom dapat digambarkan
menurut diagram tingkat energi berikut.
7p
Q(n=7) 7s 6d 5f
6p
P(n=6) 6s 5d 4f
5p
O(n=5) 5s 4d
4p
N(n=4) 3d
4s
3p
E M(n=3)
N 3s
E 2p
R
G L(n=2)
I 2s

Diagram Tingkat Energi


K(n=1) 1s Subkulit dalam Atom

Dalam atom, tingkat energi paling rendahnya disebut tingkat dasar, dan
atom yang berada tingkat dasarnya disebut keadaan dasar. Pada
keadaan dasar, atom tidak mengabsorpsi dan mengemisi radiasi. Jika
atom mengabsorpsi energi, elektronnya akan pindah ke tingkat energi lebih
tinggi, maka dikatakan bahwa atom itu berada dalam keadaan tereksitasi;

164
sebaliknya, bila elektron ini kembali ke tingkat yang lebih rendah, maka
atom akan mengemisi energi. Istilah umum untuk perubahan tingkat energi
yang satu ke tingkat lainnya disebut transisi. (Lihat juga: transisi.)
n=4
n=3
n=2

n=1


tingkat oksidasi (lihat: bilangan oksidasi).
tingkat reaksi (lihat: orde reaksi).
tinktur
Larutan dari suatu zat di dalam alkohol
tingkat sebagai pelarutnya (umumnya
eksitasi
berkadar 10-20% b/v). Iodium tinktur merupakan
tingkat eksitasitingkat energi larutan dari iodin (I2)
dan natrium iodida (NaI) dalam alkohol; diguakan sebagai anti-infeksi
lokal. dalam atomKeadaan dasar atom LiKeadaan tereksitasi atom Li

tio
Awalan yang menunjukkan adanya atom belerang (S) yang terikat
pada molekul senyawa itu.

tiosianat
Garam yang mengadung ion tiosianat, NCS –; misalnya garam NaCNS
atau KCNS. Lihat juga: asam tiosianat.

tiosulfat
Garam atau ester dari asam tiosulfat. Asam tiosulfat sendiri tidak
dikenal dalam larutan karena segera mengurai. Contoh: Na2S2O3. Lihat
juga: hipo.

titan
(L: titanium.)
Simbol: Ti; Z 22; Ar 47,88; t.l. (166010)0C; t.d. 32870C; d 4,54
(200C); BO +2; +3, +4; ditemukan oleh Gregor pada tahun 1791,
dan dinamai oleh Klaproth pada tahun 1795.
Di alam ditemukan dalam meteor, batuan bulan, dan di kerak bumi
(sebagai mineral-mineral: rutil, TiO2; ilmenit, FeTiO4; sfena, CaTiSiO4;
dan dalam berbagai bijih besi). Unsur yang tergolong sebagai logam

165
transisi, berwarna putih mengkilap (bila bebas oksigen), dapat
ditempa, sanga kuat, dapat menyala di udara dan pula satu-satunya
yang menyala dalam gas N2, tahan asam, dan tahan terhadap gas dan
air klorin. Titan alam merupakan campuran 5 isotopnya yang stabil,
yakni 46Ti (8,0%), 47Ti (7,8%), 48Ti (73,8%), 49Ti (5,0%), dan 50Ti (5,4%);
4 isotop alamnya bersifat tidak stabil; keseluruhan isotopnya yang
dikenal ada 13 dengan nomor massa dari 41 sampai 53. Titan alam
menjadi sangat radioaktif setelah pemboman dengan detron. Logam
ini mempunyai kegunaan sebagai komponen penting dalam paduan
logam untuk pesawat, peluru kendali, dan kapal; karena ketahanannya
terhadap air laut, logam ini juga digunakan untuk kipas, tali, peralatan
kapal laut yangbersentuhan dengan air garam. TiO2 digunakan untuk
cat gedung/rumah, dan cat artistik (karena ketahanan dan daya
lapisnya yang baik). Cat titanium merupakan pemantul yang sangat
baik terhadap radiasi inframerah.

titanium (lihat: titan).


titik bakar
Suhu dimana suatu benda atau zat mulai terbakar.

titik beku
Suhu dimana suatu benda atau zat mengalami perubahan dari fasa
cair ke fasa padat. Titik beku air pada 1 atm adalah 00C. Lihat juga:
titik lebur.

titik didih
Suhu dimana tekanan uap cairan atau zat cair sama dengan tekanan
udara luar (tekanan barometer). Titik didih air pada 1 atm adalah
1000C.

titik lebur
(titik leleh)
Suhu dimana suatu benda atau zat mengalami perubahan fisik dari
fasa padat ke fasa cair. Titik lebur/leleh air pada 1 atm adalah 00C.
Lihat juga: titik beku.

titik leleh (lihat: titik lebur).


Tl (lihat: talium).
Tm (lihat: tulium).

166
TNB (lihat: trinitrobenzen).
TNT (lihat: trinitrotoluen).
tolil
Radikal dengan rumus kimia H3CC6H4:, atau berupa gugus dengan
rumus kimia H3CC6H4–.
Tollen (lihat: reagen Tollen).
toluen
Senyawa aromatik (turunan benzen) dengan rumus kimia C6H5CH3; zat
cair tak-berwarna dan mudah terbakar. Diperoleh dari pengolahan
minyak bumi; digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang, untuk
pembuatan fenol, dan sebagai pelarut cat dan resin. T.l. –940C; t.d.
1110C; d 0,9;
torium
Simbol: Th; Z 90; Ar 232,038; t.l. 17500C; t.d. 38000C; d 11,72; BO
+2 ?; +3 ?, +4; ditemukan oleh Berzelius pada tahun 1828.
Di alam terdapat di dalam mineral-mineral torit (ThSiO4) dan torianit
(ThO2); kini torium secara komersial diperoleh dari pengolahan mineral
monasit yang mengandung 3-9% ThO2. Dalam keadaan murni, unsur
logam kelompok aktinida ini berwarna putih-keperakan, lunak, sangat
liat, udara dapat menimbulkan noda abu-abu dan akhirnya menghitam,
bereaksi lambat dengan air dan asam kecuali HCl. Isotopnya
berjumlah 25 dengan nomor massa 212 sampai 236 dan seluruhnya
bersifat isotop tak-stabil kecuali 232Th yang merupakan isotop alamnya
dengan waktu-paroh 1,41 x 1010 tahun. Logam torium kini menjadi
sumber tenaga nuklir, dan sebagai komponen paduan logam yang
memberikan kekuatan tinggi dan tahan oleh perubahan suhu.
Oksidanya digunakan untuk komponen bahan lensa berkualitas tinggi
(untuk kamera dan peralatan ilmiah) dan sebagai katalis pada
pengubahan amoniak menjadi asam nitrat dan pada pembuatan asam
sulfat. Penggunaan torium kini diawasi dan seizin Badan Energi Atom
Amerika.
toron (lihat: radon).
torr
Satuan untuk tekanan yang besarnya setara dengan 133,322 N.m–2
atau 1 mmHg. Torr biasanya digunakan untuk satuan pengukuran
tekanan rendah pada sistem vakum.
trans (lihat: sis-trans).

167
transformasi
1. Perubahan dalam bentuk, struktur, atau fungsi.
2. Perubahan dari satu nuklida menjadi nuklida lain karena
pemancaran partikel alfa atau partikel beta.
transisi
1. Perubahan suatu zat dari keadaan fisik yang satu ke keadaan fisik
lainnya. Transisi ini meliputi antara lain perubahan fasa (misalnya
pembekuan, pelelehan, dsb.); perubahan struktur/bentuk kristal;
dan perubahan konduktivitas logam. Suhu dimana perubahan itu
berlangsung disebut suhu transisi.
2. Perubahan tingkat energi dalam atom, molekul, atau ion. (Lihat
juga: tingkat energi.)
3. Perubahan tingkat energi dari sebuah inti atom karena
pemancaran partikel-, partikel-, atau foton sinar-.. Bila peru-
bahan ini menyebabkan pembentukan inti atom yang berbeda,
disebut transmutasi. (Lihat juga: reaksi transmutansi inti.)
transisi elektronik
Transisi yang melibatkan perpindahan elektron dalam atom/molekul/
ion dari tingkat energi yang satu ke tingkat energi lainnya yang disertai
absorpsi/emisi energi. Absorpsi energi dapat berupa energi panas,
cahaya tampak atau sinar UV; sedangkan emisi energi umumnya
berupa radiasi elektromagnetik (termasuk cahaya tampak, atau sinar
UV). (Lihat juga: tingkat energi atom.)
transisi rotasional
Transisi dalam atom/molekul/ion dari tingkat energi rotasional yang
satu ke lainnya. Perubahan suhu atau pengaruh medan magnet atau
medan listrik dapat menyebabkan transisi ini.

transisi translasional
Transisi dalam atom/molekul/ion dari tingkat energi translasional yang
satu ke lainnya. Perubahan suhu selalu menyebabkan terjadinya
transisi ini, seperti perubahan kedudukan atau laju benda.
transisi vibrasional
Transisi dalam atom/molekul/ion dari tingkat energi vibrasional yang
satu ke lainnya. Radiasi inframerah menyebabkan terjadinya transisi ini,
dan mengakibatkan perubahan pada sudut atau panjang ikatannya.

translasi

168
Perpindahan kedudukan suatu benda atau partikel dari satu posisi ke
posisi lainnya.
translusen
Sifat suatu benda atau bahan yang dapat meneruskan hanya sebagian
cahaya yang melewatinya. Benda atau bahan yang dapat meneruskan
semua cahaya yang melewatinya, dikatakan sebagai transparan;
sedangkan yang menyerap semua cahaya yang melewatinya, disebut
opaq atau legap.
transmitansi
Suatu ukuran sejauh mana suatu benda/bahan dapat meneruskan
cahaya yang melewatinya; merupakan perbandingan fluks yang
diteruskan dengan fluks datang. Transmisi bergantung pada panjang
(ketebalan) bahan itu dan frekuensi gelombang cahayanya.
transmutasi (lihat: transisi).
transparan (lihat: translusen).
transuran (lihat: unsur transuran).
treonin (lihat: asam amino esensial).
tri
Awalan dalam kimia dari kata Latin yang berarti tiga. Lihat juga:
Lampiran N.

tribasa
Menunjukkan bahwa asam yang bersangkutan bervalensi 3. Lihat
juga: asam trivalen.
triboluminesen (lihat: luminesen).
triestergliserol (lihat: lemak).
trigliserida (lihat: lemak).
trigonal (lihat: kristal).
trihidrik (lihat: hidrik).
1,2,3-trihidroksi propana (lihat: gliserol).
triklin (lihat: kristal).

169
trimer
Sebuah molekul senyawa yang terbentuk dari hasil penggabungan 3
satuan molekul kecil (monomer). Contoh trimer adalah trisakarida
(merupakan hasil penggabungan dari 3 satuan monosakarida); atau
paraldehid (hasil penggabungan 3 satuan asetaldehid).

trinitrobenzen
(1,3,5-trinitrobenzen; TNB.)
Senyawa aromatik yang mempunyai rumus kimia C 6H3(NO2)3; padatan
kristal berwarna kuning; dibuat dari TNT; digunakan untuk bahan
peledak dengan kekuatan melebihi TNT. T.l. 1220C; d 1,69.

O2N

NO2
trinitrotoluen NO2
(2,4,6-trinitrotoluen; TNT.) O2NCH3
Senyawa aromatik yang mempunyai rumus kimia (CH3)C6H2(NO2)3;
padatan kristal berwarna kuning-muda; dibuat melalui nitrasi toluena;
digunakan untuk bahan peledak. T.l. 810C; d 1,6.
triodo-metana (lihat: iodoform).
NO2
triol
NO2TNBTNT
Alkohol trihidrik; kelompok alkohol yang mengikat 3 gugus hidroksil, –
OH. Contoh: 1,2,3-propantriol (gliserol).
triolein
(olein.)
Geliserida sederhana dari asam oleat yang mempunyai rumus molekul
C3H5(OOCC17H33)3; dijumpai dalam berbagai minyak dan lemak alami.
triosa
Monosakarida yang tersusun dari 3 atom C dengan rumus umum
C3H6O3; bergantung pada sifat gugus karbonilnya, triosa dapat berupa
sebagai aldotriosa (gliseraldehida), dan ketotriosa (dihidroksi-
keton). Lihat juga: monosakarida.
HCOH2COHHCOHHCOH2COHH2COHglis
eraldehidadihidroksiketon 170
tripalmitin
(palmitin.)
Geliserida sederhana dari asam palmitat dengan rumus molekul
C3H5(OOCC15H31)3; dijumpai dalam berbagai minyak dan lemak alami.
triptofan (lihat: asam amino esensial).
tris (lihat: bis).
trisakarida
Gula dengan tiap molekulnya tersusun dari 3 satuan monosakarida.
Lihat: karbohidrat.

tristearin
(stearin.)
Geliserida sederhana dari asam palmitat yang mempunyai rumus
molekul C3H5(OOCC17H35)3; dijumpai dalam lemak alami.

tritium
Isotop hidrogen yang memiliki 1 proton dan 2 netron dalam intinya;
3
simbol: 1H ; Ar 3,016; merupakan isotop buatan; bersifat radioaktif;
digunakan untuk riset pelacak radioaktif.

trivalen
(tervalen.)
Istilah yang memiliki arti bervalensi tiga.

troposfer (lihat: amosfer bumi).


trp (lihat: asam amino esensial).
tulium
Simbol: Tu; Z 69; Ar 168,934; t.l. 15450C; t.d. 19500C; d 9,32
(250C); BO +3; ditemukan oleh Cleve pada tahun 1879.
Unsur yang termasuk pada unsur tanah-jarang, logam berwarna
perak-terang mengkilap (jika murni), lunak, dapat ditempa, cukup
stabil di udara kering. Di alam ditemukan dalam jumlah kecil di dalam

171
beberapa mineral bersama unsur tanah-jarang lainnya; secara
komersial unsur tulium diperoleh dari pengolahan monasit,
(Ce.La.Th)PO4 yang mengandung kira-kira 0,007% tulium.
Seluruhnya dikenal ada 16 isotop tulium (nomor massa dari 161-
176); hanya Tu-169 sebagai isotop alamnya yang stabil. Mahalnya
logam ini menyebabkan tulium hanya digunakan dalam bidang
terapan tertentu seperti untuk sumber energi dan bahan peralatan
gelombang mikro.
tumbukan
Tumbukan atau sentuhan merupakan syarat utama berlangsungnya
suatu reaksi (lihat: reaksi). Tidak setiap tumbukan/sentuhan mengha-
silkan zat baru; hanya tumbukan atau sentuhan yang mengakibatkan
sebuah partikel teraktivasi pada tingkat energi tertentu yang akan
menghasilkan partikel baru (tumbukan inilah yang disebut tumbukan
efektif).

tungsten
(wolfram.)
Simbol: W; Z 74; Ar 183,85; t.l. (341020)0C; t.d. 56600C; d 193
(200C); BO +2; +3, +4, +5, atau +6; ditemukan oleh Peter Waulfe
pada tahun 1779.
Ditemukan di alam dalam mineral wolframit, (Fe.Mn)WO4; scheelit,
CaWO4; hubnerit, MnWO4; dan ferberit, FeWO4. Dua mineral pertama
merupakan bijih yang menjadi sumber logam ini. Tungsten alam
merupakan campuran dari 5 isotop stabilnya di samping dikenal 12
isotopnya yang tak-stabil. Unsur tergolong logam transisi, berwarna
abu-abu sampai putih yang mengkilap (tungsten yang benar-benar
murni dapat dipotong dengan gergaji-besi), dapat ditempa, titik
lelehnya paling tinggi dan tekanan uapnya paling rendah di antara
semua logam, pada suhu 16500C memiliki kuat-regang yang paling
tinggi. Logam ini teroksidasi di udara, tahan korosi dan hanya diserang
oleh asam tertentu.


172
173
U
U (lihat: uranium).
uap
Istilah yang diterapkan untuk zat atau benda yang berada pada fasa
gas tetapi pada suhu kamar dan tekanan 1 atm, zat itu sebagian besar
berada pada keadaan cair atau padat. Contoh: uap air, uap bensin,
uap iodium, dan lain-lain. Lihat juga: gas.
[Dua istilah: “uap” dan “gas” sering digunakan secara bergantian.
Istilah “gas” sering diterapkan untuk benda atau zat yang memang
berada dalam keadaan gas pada suhu kamar dan tekanan 1 atm.]

uap nitrosa
Campuran dari uap NO dan uap NO 2; uap yang timbul dari larutan
asam nitrat encer.

udara
Bagian dari atmosfer bumi; lapisan yang membungkus bumi setebal
86 km di atas permukaan tanah; berupa campuran gas bersifat
homogen, tak-berwarna, tak-berbau, dan tak-berasa. Udara kering dan
bersih mempunyai komposisi (dalam %-volum) seperti berikut:
Gas-gas: N2 O2 Ar CO2 CO2 Gas lain
Persen: 78,08 20,95 0,93 0,033 0,00001 0,003

UHF
(ultra high frequency.)
Jenis gelombang elektromagnetik dengan daerah frekuensi 0,3
gigahertz sampai 3 gigahertz.

ultra high frequency (lihat: UHF).


ultra-mikroskop
Mikroskop yang dapat mengamati benda-benda amat kecil melalui
pencahayaan ruang gelap; misalnya untuk mengamati sifat partikel
koloid.

175
ultrasonik
Jenis gelombang di atas frekuensi dengar yaitu di atas 20 kilohertz;
istilah lain dari ultrasonik adalah supersonik, hanya istilah pertama
lebih polpuler digunakan dalam bidang kedokteran dan ilmu
lingkungan hidup sementara istilah kedua lebih popular di bidang
antariksa.

ultrasonika
Ilmu yang mengkaji tentang sifat dan kegunaan dari ultrasuara.

ultrasuara
Vibrasi, getaran, atau gejala fisik yang mirip suara hanya frekuensinya
di atas frekuensi suara yang dapat didengar yaitu di atas 20 kilohertz.
Ultrasuara memiliki beberapa kegunaan di antaranya untuk
pendeteksian cacat logam, diagnosis medis, kedalaman, kejernihan,
sifat dispersi, dan koagolasi.

ultraviolet-dekat (lihat: sinar ultraviolet).


ultraviolet-jauh (lihat: sinar ultraviolet).
unh (lihat: unsur 109).
unimolekuler (lihat: molekularitas).
unit (lihat: satuan).
univalen (lihat: monovalen).
universal
1. Meliputi atau melingkupi semua atau keseluruhan tanpa batas dan
pengecualian.
2. Keseluruhan dari ruang dan semua benda yang ada di dalamnya.
unnil ennium (lihat: unsur 109).
unnil heksium (lihat: unsur 106).
unnil pentium (lihat: unsur 105).
unnil quadium (lihat: unsur 104).
unnil septium (lihat: unsur 107).
uno (lihat: unsur 108).

176
unp (lihat: unsur 105).
unq (lihat: unsur 104).
uns (lihat: unsur 107).
unsur
Zat yang paling sederhana dan tak dapat diurai lagi dengan cara kimia
biasa. Kini ada kurang lebih 110 unsur yang telah dikenal (94 unsur
ditemukan di alam sebagai unsur alami dan sisanya merupakan
unsur buatan). Pada awalnya unsur-unsur dikelompok-kan menurut
unsur logam dan unsur bukan-logam; sekarang pengelompokan
secara sistematis disajikan dalam bentuk Tabel Periodik Unsur. Hampir
semua unsur berwujud padat dengan rumus kimia sama dengan
lambang atomnya, dan hanya ada sedikit unsur yang memiliki rumus
kimia yang khas (dikenal: unsur monoatom, unsur diatom, dan
seterusnya); begitu juga hanya ada beberapa unsur yang berwujud
cair atau gas (lihat tabel berikut).
Tabel Karakter Unsur pada Suhu Kamar
Lambang Rumus Tipe
Nama Atom Kimia Wujud
Partikel
raksa Hg Hg monoatom cair
galium Ga Ga monoatom cair
fransium Fr Fr monoatom cair
hidrogen H H2 diatom gas
oksigen O O2 diatom gas
nitrogen N N2 diatom gas
fluorin F F2 diatom gas
klorin Cl Cl2 diatom gas
bromin Br Br2 diatom cair
iodine I I2 diatom padat
fosfor P P4 tetraatom padat
sulfur S S8 oktaatom padat
unsur aktinida
(aktinida.)
Sekelompok unsur mulai dari Ac (Z=89) sampai dengan Lr (Z=103)
yang membentuk deret 15 unsur yang dicirikan oleh pengisian elektron
pada subkulit 5f, dan ditempatkan sebagai Golongan IIIB Perioda 7
pada Tabel Periodik Unsur. Secara kimia, unsur aktinida merupakan
logam reaktif dengan valensi lebih dari 1, dan seluruhnya bersifat

177
radioaktif. Unsur aktinida dengan Z > 92 disebut unsur transuran
yang tidak dijumpai di alam tetapi dibuat melalui reaksi nuklir.

unsur alami (lihat: unsur).


unsur alkali (lihat: logam alkali).
unsur alkali tanah (lihat: logam alkali tanah).
unsur buatan (lihat: unsur).
unsur bukan-logam
(unsur nonmetal; unsur nonlogam.)
Kelompok unsur yang memiliki sifat umum seperti rapuh, titik leleh
rendah, massa-jenis rendah, penghantar panas dan listrik yang buruk.
Pada Tabel Periodik Unsur, unsur bukan-logam terletak di sebelah
kanan garis diagonal tebal, dan jumlahnya kira-kira 12% dari
keseluruhan unsur.

unsur diatom (lihat: unsur).


unsur halogen (lihat: halogen).
unsur hayati
Unsur yang tersimpan di dalam materi yang berasal dari tumbuhan
dan hewan, dan dapat diperoleh melalui penguraian secara alamiah
baik oleh ataupun tanpa adanya pengurai; bersifat dapat diperbaharui
kembali oleh alam atau melalui pembudidayaan.

unsur inert
Kelompok unsur yang bersifat stabil (atau sukar bereaksi dengan
unsur lain). Kelompok unsur ini meliputi unsur gas mulia, dan logam
mulia.

unsur lantanida
(lantanida; lantanon.)
Kelompok unsur yang meliputi 15 unsur, mulai dari La (Z=57) sampai
dengan Lu (Z=71) yang membentuk deret 15 unsur yang dicirikan
oleh pengisian elektron pada subkulit 4f dan ditempatkan pada
Golongan IIIB Perioda 6 Tabel Periodik Unsur. Lantanida bersifat
elektropositif (logam) terutama membentuk ion trivalen (M +3), sifat
mirip satu sama lain, dan di alam umumnya bercampur bersama
dalam mineral monasit. Unsur lantanida sering disebut unsur tanah-
jarang.

178
[Kadang-kadang lantan, La sendiri tidak dianggap sebagai anggota
deret lantanida.]

unsur logam
(unsur metal.)
Unsur yang memiliki sifat umum logam seperti padatannya masif dan
tidak rapuh, dapat dibentuk (ditempa dan ditarik), mengkilap,
penghantar panas dan listrik yang baik, titik leleh tinggi, massa-jenis
tinggi, dan dapat dibuat paduan satu sama lain. Pada Tabel Periodik
Unsur, unsur logam terletak di daerah sebelah kiri garis diagonal
tebal.

unsur metal (lihat: unsur logam).


unsur metalloid (lihat: unsur semilogam).
unsur monoatom (lihat: unsur).
unsur nonlogam (lihat: unsur bukan-logam).
unsur nonmetal (lihat: unsur bukan-logam).
unsur radioaktif
Unsur-unsur yang bersifat radioaktif, yaitu sifat yang dapat
memancarkan sinar radioaktif (sinar , sinar , dan sinar ). Sifat ini
disebabkan oleh inti atomnya yang tidak stabil dan dicirikan oleh angka
banding antara Z (jumlah proton) dan N (jumlah netron), atau
umumnya Z/N > 1.

unsur semilogam
(unsur metaloid.)
Unsur-unsur yang memiliki campuran dari dua sifat yaitu sifat logam
maupun sifat bukan-logam. Pada Tabel Periodik, unsur metaloid
terletak pada sisi garis tebal, meliputi antara lain B, Al, Si, As, Sb, Zn,
Sn, Pb.
unsur tanah jarang (lihat: unsur lantanida).
unsur transisi (lihat: logam transisi).
unsur transisi-dalam (lihat: logam transisi).
unsur transuran (lihat: unsur aktinida).

179
unsur 104
(unnilquadium; unq.)
Kelompok Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Uni Soviet
pada tahun 1964 membom plutonium dengan ion neon yang
dipercepat, dan menemukan isotop dengan waktu-paroh 0,30,1 detik;
kemudian mereka mengusulkan isotop ini sebagai unsur baru, yakni
unsur 260104.
242
94 Pu  22
10 Ne  260104  4n
Selanjutnya waktu-paroh 0,30,1 detik berhasil diperbaiki oleh peneliti
Dubna tersebut menjadi 0,15 detik. Pada tahun 1969, Ghiorso dkk dari
University of California, Berkeley berhasil mengidentifikasi paling tidak
2 isotop dari unsur 104 yang mempunyai dengan cara membom target
249
Cf dengan inti 12C (dan juga inti 12C) disertai pelepasan 4 netron;
gabungan antara 249Cf dan inti tersebut menghasilkan isotop unsur
258
104 (waktu-paroh 4-5 detik) dan isotop unsur 259104 (waktu-paroh 3-
4 detik). Kelompok Dubna mengusulkan unsur 104 tersebut dinamai
Kurchatovium dengan lambung Ku (sebagai penghormatan kepada
Igor V. Kurchatov, mantan Kepala Badan Riset Nuklir Soviet);
sementara dari kelompok Berkeley mengusulkan nama rutherfordium
dengan lambang Rf (sebagai penghormatan kepada Ernest R.
Ruteherford, ahli fisika New Zealand). Klaim siapa penemu dan apa
nama dari unsur 104 tersebut, kini masih tanda tanya.

unsur 105
(unnilpentium; unp.)
G.N. Flerov pada tahun 1967 melaporkan bahwa kelompok peneliti
Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Uni Soviet telah
berhasil membuat beberapa Unsur 260105 dan Unsur 261105 melalui
pemboman 243Am dengan 22Ne, bahkan di awal tahun 1970 kembali
ilmuwan Dubna dilaporkan telah berhasil membuat Unsur 105;
kelompok Dubna tersebut tidak menyatakan apa nama unsur 105 itu.
Pada akhir April 1970, diberitakan bahwa Ghiorso–Nurmia–Harris–
K.A.Y.Eskola–P.L.Eskola (peneliti dari University of California,
Berkeley) positif menemukan Unsur 260105 (waktu-paroh 1,6 detik)
yang dibuat melalui pemboman terhadap target 249Cf dengan inti
atom nitrogen (15N). Kelompok Berkeley menyatakan nama untuk
unsur 105 tersebut sebagai hahnium dengan lambing Ha (sebagai
penghormatan kepada Otto Hahn, ilmuwan Jerman). Penelitian
terhadap unsur 105 terus berlanjut dan berbagai isotopnya dengan
waktu-paroh lebih panjang berhasil dibuat.

unsur 106

180
(unnilheksium; unh)
Kelompok Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Uni Soviet
pada Juni 1974 melaporkan telah berhasil membuat unsur 106.
Sementara itu pada September 1974 Lawrence Berkeley dan
Levermore Laboratories juga melaporkan hasil penemuan yang sama
dan lebih meyakinkan. Kelompok terakhir ini membuat unsur 106
melalui penembakan isotop 249Cf dengan ion-ion 18O yang dipercepat
dengan reaksi yang terjadi 249Cf(18O;4n)263X. Baik kelompok Dubna
maupun kelompok Berkeley-Levermore belum mengusulkan apa nama
dan simbol untuk unsur 106 tersebut.

unsur 107
(unnilseptium; uns.)
Kelompok Dubna pada tahun 1976 melaporkan bahwa percobaan
pertama mereka pada tahun 1975 telah berhasil membuat unsur baru
sebagai unsur 107 berumur 0,002 detik dengan cara membom 204Bi
dengan inti 54Cr. Keberadaan unsur 107 ini juga diperkuat oleh
kelompok fisikawan Jerman Barat dari Laboratorium Penelitian Ion
Berat di Darmstadt dan berhasil mengidentifikasi keberadaan 6 inti
unsur 107.

unsur 109
(unnilennium; une.)
Unsur bersifat logam ini berhasil ditemukan oleh kelompok fisikawan
Jerman Barat dari Laboratorium Riset Ion Berat di Darmstadt pada
Agustus 1982 melalui pemboman terhadap target 209Bi dengan inti 58Fe
yang dipercepat, dan mereka menemukan inti baru 266X atau Unsur
109. Kelompok fisikawan Jerman Barat tersebut telah
memperkenalkan teknik fusi sebagai teknik pembuatan unsur baru.
Bahkan, baik ilmuwan Jerman maupun Berkeley akan segera
berusaha menggunakan teknik fusi dingin untuk membuat Unsur 116
dengan cara memborbardir kurium-248 dengan inti Ca-48.
uranil
Ion dengan rumus kimia UO2+2 atau sebagai gugus divalent (UO2:). Ion
ini berwarna kuning-kehijauan dan dapat berada sebagai garam,
misalnya UO2(NO3)2 dan UO2(CH3COO)2.2H2O.

uranium
Simbol: U; Z 92; Ar 238,029; t.l. 1132,30C; t.d. 38180C; d 18,95;
BO +2, +3, +4, +5, atau +6; diperkenalkan oleh Klaproth pada

181
tahun 1789, dan berhasil diiolasi pertamakali oleh Peligot pada
tahun 1841.
Uranium tergolong logam berat, berwarna putih-keperakan, dapat
ditempa (sedikit lebih lunak dari baja), liat, dan sedikit paramagnet;
dengan udara membentuk oksida yang segera melapisinya; dalam
keadaan butiran halus dapat bereaksi dengan air dingin; dan bereaksi
dengan asam. Di alam, yang semula dianggap jarang ternyata
berlimpah bahkan lebih besar jumlahnya dari raksa. Uranium
ditemukan di dalam berbagai mineral seperti pitblende (kepuran),
uraninit, karnotit, autunit, uranofan, davidit, dan tobernit, serta
ditemukan juga dalam karang fosfat, lignit, dan monasit. Uranium alam
berada dalam 3 bentuk kristal, yaitu bentuk , bentuk , dan bentuk 
dengan titik transisi berturut-turut 6670C dan 7720C; 14 isotop yang
dikenal, semuanya bersifat radioaktif. Unsur uranium dapat dibuat
melalui pereduksian uranium-halida dengan logam alkali atau alkali
tanah; pereduksian uranium-oksida dengan Ca, Al, atau C pada suhu
tinggi; elektrolisis KUF atau UF2 yang terlarut dalam lelehan campuran
CaCl2-NaCl, atau bahkan uranium amat murni dapat dibuat melalui
penguraian termal uranium-halida di atas filamen panas. Uranium
merupakan salah satu unsur terpenting sebagai bahan bakar nuklir;
isotopnya yang paling penting adalah 235U dan dijadikan acuan kualitas
uranium. Uranium alam yang diperkaya dengan isotop ini digunakan
sebagai bahan bakar PLTN (1 kg U setara dengan nilai bahan bakar
950 ton batubara). Isotop penting lainnya adalah 238U (waktu-paroh
4,51 x 109 tahun) yang digunakan untuk memper-kirakan umur batuan;
di samping itu digunakan juga untuk memroduksi sinar-X berenergi
tinggi, dan untuk pembuatan isotop unsur lain untuk
tujuan/kepentingan damai. Beberapa garam uranium digunakan untuk
pembuatan gelas berwarna kuning; dan garam asetatnya untuk
analisis kimia. Uranium dan senyawanya bersifat racun berbahaya
baik dari segi kimia maupun keradioaktifannya.

urea
Senyawa dengan rumus kimia (NH2)2CO; berupa H2N
serbuk putih, larut dalam air, dan ditemukan dalam
urin. Secara industrial dibuat melalui pemanasan
amonia dengan CO2 pada tekanan tinggi. Urea H2NC=Oure
digunakan sebagai pupuk (disebut pupuk urea; a
sumber unsur N),
sebagai bahan dasar untuk pembuatan banyak senyawa organik
sintetis termasuk resin urea-formaldehid. T.l. 1330C; d 1,3.

urease

182
Enzim yang berperan untuk menghidrolisis urea menjadi gas amoniak;
digunakan dalam penetapan kadar urea, dan dapat pula diterapkan
terhadap penetapan kadar urea dalam urin (air seni). Enzim ini dapat
diperoleh dari kacang kedelai.

uretan
Senyawa dengan rumus struktur OC(NH2)(OC2H5); padatan kristal
berwarna putih; dibuat dengan pemanasan etanol dan urea-nitrat.
Digunakan untuk pembuatan poliuretan (resin sintetis) baik poliuretan
termosetting maupun poliuretan termoplastis. Poliuretan digunakan
dalam pembuatan fiber, cetakan, lem, karet, cat, lak, dan berbagai
busa. T.l. 490C; t.d. 1800C; d 0,9.

usaha (lihat: kerja).




183
V
V (lihat: vanadium).
vakum

184
Daerah yang mengandung gas dengan tekanan di bawah 1 atm.
Sistem vakum dapat dibuat dengan mengeluarkan gas melalui
bantuan pompa atau dengan menambahkan “getter” ke dalam sistem
itu. Tingkat vakum dapat dikelompokkan sebagai vakum rendah (10–4
atm), vakum tinggi (10–4 atm), vakum ultra-tinggi (10–9 atm).

val (lihat: valin).


valensi
Daya ikat suatu atom, ion, atau radikal terhadap atom hidrogen, dan
ditentukan oleh seberapa banyak atom H yang dapat diikat oleh spesi
tersebut. Beberapa atom unsur ada yang memiliki lebih dari satu
valensi. Valensi ion, besarnya sama dengan bilangan muatannya;
sedangkan valensi radikal merupakan kelipatan jumlah atom H yang
dapat berkombinasi dengan radikal itu membentuk molekul lain. Lihat
juga: bilangan oksidasi.

valeraldehid
(n-pentanal.)
Senyawa aldehid yang mempunyai rumus struktur CH3(CH2)3CHO. T.l.
1030C; t.d. –91,50C; d 0,8095.
valin
Salah satu asam amino esensial yang mempunyai rumus struktur
(CH3)2CHCH(NH2)–COOH (kadang-kadang disingkat menjadi val);
padatan kristal putih; ditemukan di dalam protein. Asam ini harus ada
di dalam makanan. Lihat: asam amino esensial.
valium
Merupakan nama dagang dari diazopepam (turunan dari
benzodiazepina); obat yang menimbulkan rasa tenang, santai, dan
tidak ada beban. Seperti halnya alkohol, valium juga menimbulkan
adiksi fisiologik; dalam bidang medis, dosis 5 mg valium untuk
memberikan efek sedatif.
vanadil
Ion dipositif yang berwarna biru terang dengan rumus kimia VO +2 atau
gugus divalent dengan rumus stuktur =VO.
vanadinit
Mineral dengan rumus kimia Pb5Cl(VO4)3; padatan berwarna merah,
jingga, coklat, atau kuning; digunakan sebagai bijih dari timbal atau
vanadium.

185
vanadium
Simbol: V; Z 23; Ar 50,942; t.l. (189010)0C; t.d. 33800C; d 6,11
(18,70C); BO +2, +3, dan +5; ditemukan oleh Sefstrom pada tahun
1830. [Dinamai vanadis karena warna senyawanya yang beragam
dan indah.]
Vanadium murni berupa logam padat berwarna putih terang
mengkilap, lunak, dan dapat ditarik; tahan terhadap udara; tahan
terhadap larutan asam, larutan basa, dan air garam tetapi segera
bereaksi pada suhu di atas 660 0C. Di alam ditemukan dalam 65 jenis
mineral termasuk karnotit, roskulit, vanadinit, dan patronit mineral yang
menjadi bijih utamanya; juga ditemukan dalam karang fosfat dan bijih
besi tertentu. Vanadium alam merupakan campuran dari dua isotop
stabilnya, yaitu 50V (0,24%) dan 51V (99,76%); 7 isotop lainnya bersifat
tidak stabil. 50V agak bersifat radioaktif dengan waktu-paroh 6 x 1015
tahun. Vanadium murni diperoleh melalui reduksi vanadium triklorida
(VCl3) dengan logam Mg atau dengan campuran logam Mg-Na.
Logam ini memiliki kekuatan tinggi dan daya gabung netron yang
rendah sehingga tepat digunakan untuk aplikasi nuklir. Hampir 80%
vanadium yang diproduksi digunakan sebagai ferrovanadium atau
sebagai komponen baja, antara lain dalam pembuatan bahan tahan
karat, pembuatan per, dan baja untuk peralatan berkecepatan tinggi.
Oksidanya seperti vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis,
untuk keramik, dan bahan pembuatan magnet medan tinggi (magnet
superkonduktif). Vanadium dan senyawanya bersifat racun.
vanadium oksida
Oksida vanadium meliputi vanadium(III)oksida, vanadium(IV)oksida,
dan vanadium(V)oksida. Oksida paling penting adalah
vanadium(V)oksida, V2O5 merupakan kristal berwarna kuning sampai
coklat; diekstaksi dari mineral vanadium; digunakan sebagai katalis
(terutama pada oksidasi SO2) dan bahan awal untuk pembuatan
senyawa vanadium lainnya. T.l. 6900C (V2O5); d 3,4 ( V2O5).
vanili
(3-metoksi-4-hidroksibenzaldehida.)
Senyawa organik yang mempunyai rumus CHO
struktur (CH3O)(OH)C6H3CHO; padatan kristal
berbentuk jarum, tak-berwarna, dan berbau
harum. Diperoleh dari buah vanili atau secara
sintetis; digunakan sebagai zat aditif (pemberi OH
bau atau rasa) pada makanan/minuman. T.l.
77,90C; t.d. 2850C; d 1,056. OCH3vanili

vaselin

186
Bahan semi-padat tak-berwarna sampai kuning-muda yang terdiri dari
campuran hidrokarbon sisa pengolahan minyak bumi (berupa lilin
parafin). Digunakan sebagai lapisan pengikat atau proteksi terutama
di bidang farmasi (kosmetik).

VHF
(very high frequency.)
Gelombang elektromagnet dengan daerah frequensi 30 megahertz
sampai 300 megahertz. Lihat juga: gelombang elektromagnet.

VLF
(very low frequency.)
Gelombang elektromagnet dengan daerah frequency 3 kilohertz
sampai 30 kilohertz. Lihat juga: gelombang elektromagnet.

vibrasi
Gerakan osilasi atau getaran; dapat berupa gerakan regang, gerakan
pilin, atau gerakan ulur. Vibrasi benda mikroskopi seperti molekul atau
ion dapat dipengaruhi oleh radiasi inframerah. Lihat juga: sinar
inframerah.
vinil (lihat: gugus vinil).
vinil asetat
Senyawa organik dengan rumus kimia CH 3COOCH=CH2; zat cair tak
berwarna; dibuat (secara industrial) melalui reaksi katalisis antara
asam asetat dan etilen atau asetilen. Digunakan sebagai bahan dasar
untuk pembuatan resin polivinil-asetat. T.l. -1000C; t.d. 730C; d 0,9.
vinil resin
Kelompok resin sintetis yang dibuat melalui polimerisasi senyawa vinil.
Polimer vinil yang penting adalah polivinil klorida, polivinil asetat, dan
berbagai kopolimer vinil klorida.

viskometer
Alat yang diterapkan untuk mengukur viskositas suatu cairan. Ada
beberapa tipe alat, dan salah satunya adalah viskometer Ostwald.
Melalui alat ini, viskositas suatu zat cair atau suatu cairan ditetapkan
berdasarkan perbandingan antara laju alir cairan itu dan laju alir zat
cair lain yang diketahui viskositasnya (misalnya akuades).

Hubungan yang diterapkan adalah:

187
η ρ t0
 x
η0 ρ 0 t
 = viskositas cairan sampel,
0 = viskositas zat cair baku,
 = densitas cairan sampel,
0 = densitas zat cair baku,
t = waktu tempuh cairan sampel, dan
t0 = waktu tempuh zat cair baku, Viskometer Ostwald
(Lihat juga: viskositas.)

viskometer Ostwald (lihat: viskometer)


viskos
Cairan kental (seperti bubur) berwarna coklat dari selulosa xantat
dalam larutan natrium hidroksida encer; digunakan untuk pembuatan
rayon. Lihat juga: rayon.)

viskos rayon (lihat: rayon).


viskositas
(kekentalan.)
Sifat suatu cairan atau gas yang berhubungan dengan hambatan alir
gas/cairan itu sendiri sebagai akibat adanya gaya-gaya antar
partikelnya yang mengalir; simbol:  dengan satuan: poise, dan
dimensi satuannya adalah dyne.detik.cm–2. (Lihat juga: viskometer.)
vitamin
Kelompok senyawa sebagai zat tambahan atau terkandung dalam
makanan yang memberikan nilai gizi pada makanan setelah
karbohidrat, lemak, proten, mineral, dan air. Vitamin serupa dengan
hormon dalam beberapa hal; perbedaan utamanya adalah bahwa
hormon dapat disintesis sedangkan vitamin tidak dapat disintesis oleh
tubuh (hanya vitamin D oleh tubuh manusia) sehingga vitamin harus
ada ( dapat ditambahkan) dalam makanan manusia. Ada 2 golongan
besar vitamin yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K),
dan vitamin yang larut dalam air. Penyakit akibat kekurangan vitamin
disebut avitaminosis; dan bila kekurangan vitamin dalam jumlah kecil
disebut hipovitaminosis.

188
[Semula bernama vitamine (berasal dari kata ‘vital’ berarti hidup, dan
‘amine’ berarti amina) tetapi di kemudian hari ternyata tidak semua
“vitamine” mengandung gugus amina; karena itu digunakan istilah
vitamin hingga kini.]

vitamin A
Termasuk senyawa alkohol dengan Mr tinggi; berada dalam 2 bentuk,
yaitu: vitamin A1 dengan rumus kimia C20H30O, dan vitamin A2 dengan
rumus kimia C20H28O (kelebihan sebuah ikatan rangkap pada cincin
molekulnya dibandingkan vitamin A1). Ditemukan dalam minyak ikan,
mentega, susu, dan buah-buahan berwarna kuning atau kemerahan.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyusutan dan
pengerasan jaringan mata; kulit mudah luka/infeksi; dan pertumbuhan
badan terhambat. Tiap hari manusia memerlukan sebanyak 3 mg.
H3CCH3
HH
(CH=CHC=CH)2–
HH
CH2OHCH3Vitamin A1
CH3
HH

H3CCH3
HH
(CH=CHC=CH)2–
CH2OHCH3Vitamin A2
H CH3
H

vitamin B1
(tiamin.)
Tiamin atau vitamin B1 mempunyai rumus kimia C12H17N4OCl dengan
struktur sebagai berikut.
NH2Cl–NCH2NCH3H3CNSCH2CH2OHtiamin
(vitamin+ B1)

Vitamin ini diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dan


bertindak sebagai koenzim untuk dekarboksilasi asam piruvat pada

189
siklus Krebs. Sumbernya antara lain selaput perak beras, kacang
hijau, kacang tanah, ragu, telur, daging; kini vitamin B 1 dapat disintesis.
Kekurangan vitamin ini menyebabkan turunnya nafsu makan,
terhambatnya pertumbuhan badan, mempengaruhi kerja jantung dan
syaraf, dan penyakit beri-beri. Tiap hari diperlukan minimal 1,1 mg.

vitamin B2
(riboflavin.)
Riboflavin atau vitamin B2 mempunyai rumus kimia C17H20N4O6; dan
kadang-kadang disebut vitamin G; strukturnya merupakan gabungan
dari pentosa (ribosa) dan suatu pigmen (flavin). Sumber vitamin B2
antara lain hati, ragi, susu, sayuran dan buah-buahan. Vitamin ini
bertindak sebagai basa (akseptor proton) untuk transfer proton (H+)
antara NAD+ dan NADP+ dengan sitokrom. Kekurangan vitamin B2
dapat menyebabkan kulit menjadi kasar; timbul luka pada bibir atau
mulut, radang pada lidah. Setiap hari diperlukan 2,0-2,5 mg.
OH  OH  OHCH2–CH–
CH–CH–CH2–OH
H3CNNO

H 3C
N
NHO
riboflavin (vitamin B2)
vitamin B6
(pridoksin.)
Piridoksin (atau semula bernama vitamin B 6 atau faktor anti-dermatitis)
sebenarnya merupakan campuran dari piridoksin, piridoksal, dan
piridoksamin; nama “piridoksin” umumnya telah diterima untuk
campuran ini karena ketiga senyawa tersebut bersifat dapat saling-
mengubah. Vitamin ini bertindak sebagai koenzim untuk dekarboksilasi
asam amino, mengambil peran dalam reaksi yang terjadi pada sistem
syaraf; dan juga diduga bertindak sebagai koenzim untuk reaksi
transaminase tertentu. Hal ini dipercaya mengapa kekurangan vitamin
ini dapat menyebabkan epilepsi tiba-tiba. Vitamin B 6 ditemukan dalam
ragi, hati, kuning telur, dan dalam biji-bijian; juga dalam jumlah kecil
dalam susu dan daun sayuran.
CHOCH2OHCH2NH2HO

CH2–OH HO

CH2–OH HO
190
CH2–OH H3CNH3CNH3CNpiridoksalpiridoksinpiridoksamin
Kekurangan vitamin ini bagi tikus dapat menyebabkan dermatitis; bagi
anjing/babi menyebabkan kemandulan; bagi anak-anak menim-bulkan
kejang-kejang; bagi para remaja munculnya gejala seperti dermatitis,
lidah pecah-pecah, dan sifat tak-acuh. Disarankan bagi orang berusia
muda untuk mengonsumsi vitamin B6 minimal 2 mg per hari.

vitamin B7
(biotin; vitamin H.)
Biotin merupakan anggota vitamin B-kompleks (semula dikenal
sebagai vitamin B7 atau vitamin H) mempunyai rumus kimia
C10H16N2O3S.
OHNCNHHCCHH 2CSCHCH2CH2CH2CH2CH2–
COOHbiotin

Biotin berfungsi sebagai koenzim bagi reaksi karboksilasi pada pem-


bentukan asam lemak, dan juga berperan dalam deaminasi terhadap
asam-asam amino tertentu. Biotin tersebar luas di alam, sumber yang
kaya biotin adalah hati, telur, kuning telur, kacang-kacangan, ragi, dan
susu. Kekurangan biotin atau vitamin B7 ini pada manusia
menyebabkan dermatitis, mual-mual, nyeri otot, dan depresi. Gejala ini
segera hilang dengan adanya biotin dalam makanan.

vitamin Bc
(vitamin M; faktor U.)
Nama-nama seperti vitamin Bc, vitamin M, faktor U, dan beberapa
nama lainnya diberikan kepada asam folat (asam pteroil-glutamat,
PGA) dengan rumus kimia C19H19N7O6.
OHNCCNCCH 2NHCNHH2NCCCHOCH–COOHNNp-amino-
asam benzoatCH2gugus pterilCH2–COOHasam glutamatasam
folat

191
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih; asam folat berhubungan dengan transfer gugus metil
pada pembentukan senyawa kolin dan metionin. Vitamin Bc atau asam
folin terdapat dalam daun hijau, ragi, hati, kacang-kacangan, dan
kembang kol. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia.
Semasa hamil, disarankan mengonsumsi asam folat sebanyak 8 mg
per hari; untuk penyembuhan 5 mg per hari; dan disarankan ada
dalam makanan sebanyak 4 mg per hari.

vitamin B12
(sianokobalamin.)
Vitamin B12 atau sianokobalamin dengan rumus kimia
C63H88CoN14O14P; padatan kristal berwarna kemerahan, tak-berasa,
tak-berbau, larut dalam air dan alkohol tetapi tidak larut dalam pelarut
lemak seperti eter dan aseton; dan sifat khasnya adalah mengandung
unsur kobal (4,35%). Tumbuhan tidak mengandung vitamin ini, tetapi
dibentuk oleh mikroorganisme; sumber utamanya adalah hati dan
kacang-kacangan, juga ditemukan dalam daging hewan dan ikan.
Vitamin B12 merupakan faktor anti anemia-berat; terlibat dalam
pembentukan beberapa asam amino dan juga kolin; ia diserap dari
usus kecil dengan adanya HCl dan faktor intrinsik. Akibat kekurangan
vitamin ini individu akan menderita anemia berat. Disarankan dalam
makanan mengandung vitamin B12 sebanyak 5 g per hari.

vitamin B-kompleks
Merupakan kumpulan senyawa yang terdapat dalam berbagai
makanan; bersifat larut dalam air; meliputi tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, atau vitamin B5),
piridoksin (vitamin B6), biotin (vitamin B7); asam folat (vitamin Bc),
siano-kobalamin (vitamin B12), inositol, asam pantotenat, asam lipoat,
dan asam p-amino-benzoat.

vitamin C (lihat: asam askorbat).


vitamin D
Vitamin D merupakan sterol dengan struktur mirip kolesterol; ada 2
vitamin penting yang termasuk vitamin D yaitu vitamin D2 (kalsiferol
atau ergosterol-aktif), dan vitamin D3 (7-dehidrokolesterol-aktif).
Vitamin D2 mirip vitamin D3; perbedaannya hanya pada struktur
ikatannya. Ergosterol (prekursor vitamin D 2) terdapat pada tumbuhan,
sementara 7-dehidro-kolesterol-aktif (prekursor vitamin D3) terdapat

192
pada kulit manusia dan hewan; vitamin D1 yang semula disebut
vitamin D ditemukan sebagai campuran vitamin D2 dan vitamin D3.
CH3CH3CH3CH–CH=CH–CH–
CHCH3
H3C

H2C Kalsiferol (vitamin D2)

HO
CH3CH3CH–CH2–CH2–CH2–
CHCH3
H3C

H2C Vitamin D3

HO
Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan Ca dan P dari usus,
dan juga untuk membantu pembentukan kalsium fosfat, Ca 3(PO4)2
pada gigi dan tulang. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
terhambatnya pertum-buhan tulang, dan dapat mengakibatkan
terjadinya kaki bengkok (kaki-O atau kaki-X). Sumber provitamin D
ialah minyak ikan, susu, telor, dan sayuran. Vitamin D baru terbentuk
jika tubuh terkena sinar UV dari matahari. Tiap hari diperlukan 5,0-7,5
g.

vitamin E
Vitamin ini meliputi beberapa macam; yang paling penting adalah
allfa-tokoferol; yang lainnya adalah beta-, gama-, dan delta-tokoferol.
Sesuai namanya, tergolong alkohol dengan rumus molekul C 29H50O2;
alfa-tokoferol berupa minyak tak-berwarna sampai berwarna kuning
pucat; tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak dan pelarut lemak;
stabil oleh pemanasan tetapi tidak tahan terhadap sinar UV dan zat
yang mengoksidasi. Vitamin E memiliki sifat antioksidan dan berperan
sebagai kofaktor pada reaksi fosforilasi-oksidatif. Adanya vitamin ini
dalam tubuh dapat menghambat oksidasi vitamin A dan asam lemak
tak-jenuh. Sumber vitamin E terdapat dalam susu, telur, ikan, daging
hewan, sayuran, biji-bijian, dan minyak; kini ia dapat disintesis.
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan pada hewan;
namun bagi manusia belum begitu jelas.
CH3 CH3
H 3C O CH3

CH3 CH3 CH3


HO 193
CH3
-tokofenol (Vitamin E)
vitamin G (lihat: vitamin B2).
vitamin H (lihat: vitamin B7).
vitamin K
Vitamin K mempunyai rumus molekul C31H46O2; larut dalam lemak;
terdapat di alam dalam beberapa bentuk, misalnya vitamin K 1
(fitonadion), vitamin K2 (menaquinon), vitamin K3, dst. Semua bentuk
ini berhubungan dengan 1,4-naftoquinon atau senyawa yang
dioksidasinya. Vitamin K dikenal sebagai vitamin anti pembekuan
darah; vitamin K1 ditemukan terutama dalam sayuran hijau dan
vitamin K2 dalam jaringan hewan. Vitamin K diperlukan untuk
pembentukan protrombin dalam hati sebagai zat anti pembekuan
darah.
O
O
CH              CH                     CH CH3
3 3  3
OCH2CH   C   (  CH2CH2CH2C  )3CH3 O

H 
Menadion
Fitonadion (Vitamin K1) (Vitamin K2)

vitamin M (lihat: vitamin Bc).


vitriol (lihat: asam sulfat).
vodka (Lihat: minuman keras.)
volt
Satuan SI untuk potensial listrik, perbedaan potensial listrik, atau
gaya-gerak listrik; simbol: V dengan dimensi satuan: watt per amper
(atau W/A). Satu volt merupakan perbedaan potensial listrik antara 2
titik pada kawat penghantar yang membawa arus listrik tetap sebesar
1 amper bila daya sebesar 1 watt diperlukan untuk melewati hambatan
sebesar 1 ohm. Lihat juga: Lampiran B.2.

194
voltameter
(coulombmeter.)
Sel elektrolisis yang digunakan untuk mengukur jumlah arus listrik
yang diperlukan untuk mengendapkan sejumlah logam tertentu
(biasanya Ag atau Cu). Sel ini terdiri dari larutan elektrolit dan dua
elektroda (dari logam yang bersangkutan) dan sumber arus listrik.
Jumlah arus listrik dapat ditetapkan dari konversi massa logam yang
mengendap di katoda (atau massa logam yang hilang di anoda)
berdasarkan Hukum Faraday. Lihat juga: Hukum Faraday.
voltase
(tegangan listrik.)
Perbedaan potensial listrik atau gaya gerak listrik yang diukur dalam
satuan volt. Alat untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter.
voltmeter (lihat: voltase).
volum
Ukuran yang menunjukkan jumlah ruang yang ditempati oleh suatu
obyek atau badan benda; simbol: V; diukur dalam dimensi panjang
dengan satuan SI: m3, atau dengan satuan liter (L).

volum molar
Volum yang ditempati oleh 1 mol zat pada suhu dan tekanan tertentu;
simbol: Vm. Satu mol gas (gas ideal) pada keadaan standar (pada
suhu 00C dan tekanan 1 atm) mempunyai volum molar, V m sebesar
22,414 L.mol–1.

volumetri
Teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kuantitas/kadar
suatu sampel melalui pengukuran volum larutan yang terlibat reaksi
atas dasar kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan dari titik
akhir titrasi yang diketahui dari perubahan indikator, dan kuantitas/
kadar sampel itu ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan
persamaan reaksinya.

vulkanisasi
Proses penyempurnaan atau peningkatan mutu karet alam atau karet
sintetis melalui pemanasan (1500C) dengan bunga belerang, dan
sejumlah zat aditif selama rentang waktu tertentu. Suatu akselerator
atau katalis digunakan untuk mempercepat reaksi antara karet dan
bunga belerang; sementara zat aditif dapat berupa karbon hitam, zat
antioksidan, dan pewarna. (Lihat juga: karet.)

195


W
W (lihat: tungsten; watt; kerja).
waktu-paroh
1. Waktu yang diperlukan suatu zat berubah atau bereaksi sebesar
½ dari jumlahnya semula.
2. Ukuran kestabilan zat radioaktif, yaitu waktu yang diperlukan oleh
aktivitasnya sehingga jumlah zat radioaktif itu menjadi ½ dari
jumlahnya semula.
3. Ukuran kecepatan reaksi dari suatu reaksi atau kecepatan
peluruhan dari zat radioaktif.

watt
1. Satuan SI untuk daya (power); simbol: W; 1 W setara dengan 1
J/s.
2. Ukuran daya (dalam watt) yang setara dengan 1,3405 hp. Lihat
juga: daya kuda.
3. Daya (dalam watt) yang dilepaskan oleh suatu rangkaian listrik
yang setara dengan kuat arus (dalam amper) dikalikan dengan
perbedaan potensial (dalam volt).

wattmeter

196
Alat pengukur kuantitas untuk daya listrik langsung ke dalam satuan
watt.

Wb (lihat: weber; satuan SI).


weber
Satuan SI untuk fluks (garis-garis gaya) magnet yang bekerja pada
kedua ujung magnet dengan laju yang sama selama 1 detik dengan
memberikan gaya gerak listrik sebesar 1 volt; simbol: Wb. Jika
dihubungkan dengan rapat fluks (dalam satuan tesla, T) maka 1 T = 1
Wb/m2.

wishky (Lihat: minuman keras.)

witerit
Mineral berwarna putih sampai kehijauan yang mengandung barium
karbonat dengan rumus kimia BaCO3; digunakan sebagai sumber
pembuatan senyawa barium.

wolfram (lihat: tungsten).


wool
Bulu lembut dan berombak (ikal) dari binatang menyusui terutama
beri-beri atau domba; merupakan serat dari molekul-molekul keratin.

wurtsit
Salah satu mineral dari seng-sulfida, ZnS yang ditemukan di alam;
merupakan padatan kristal berbentuk heksagonal. Bentuk lainnya
adalah berupa kristal kubus disebut kerpu (blende). Lihat: kerpu seng.



197
X
xantat
Garam atau ester dari asam xantat; (C6H9O4)2.OH.OC
salah satunya adalah selulosa
xantat yang digunakan untuk S
pembuatan rayon-viskos.
SNa
Xe (lihat: xenon).
nSelulosa asetat
xenon
Simbol: Xe; Z 54; Ar 131,3; t.l. –111,90C; t.d. -107,10C; d (gas)
5,887 g/L, d (cair) 3,52 (-1090C); BO 0; ditemukan oleh Ramsay
dan Travers pada tahun 1898 dalam sisa yang tertinggal setelah
penguapan komponen udara cair.
Termasuk kelompok unsur gas mulia atau gas-inert; gas tak-berwarna,
tak-berbau, tak-berasa, tidak terbakar, dan tidak beracun tetapi
senyawa yang berhasil dibuat bersifat racun. Pada keadaan normal
gas ini sukar bereaksi; dalam kondisi tertentu ternyata Xe dapat
membentuk senyawa; lebih dari 80 senyawanya telah berhasil dibuat
terutama dengan F dan O. Di alam terdapat dalam gas alam dan di
atmosfer bumi; secara komersial diperoleh melalui ekstraksi dari udara
cair. Gas xenon digunakan untuk pembuatan tabung elektron, lampu
stroboskopik, lampu bakterisidal, dan lampu yang digunakan untuk
eksitasi laser yang menghasilkan cahaya monokromatis; dan juga
digunakan sebagai gas untuk mesin ion. Dalam tabung vakum, gas Xe
memberikan sinar biru yang indah bila dieksitasi oleh beda potensial
listrik tertentu.

198
xerografi
Proses penggandaan dokumen melalui metoda elektronik dengan
menggunakan plat/lempeng bermuatan listrik yang biasanya dilapisi
dengan logam selenium. Cahaya ultraviolet dilewatkan pada dokumen
yang diletakkan di atas plat, dan bayangan yang terbentuk bergantung
pada jumlah radiasi yang jatuh pada plat tersebut. Serbuk halus hitam
yang muatannya berlawanan dengan muatan plat kemudian
dilewatkan sehingga ada yang tertarik oleh bagian plat yang
bermuatan; terbentuklah alur serupa dokumen yang selanjutnya dapat
dipindahkan di atas kertas. Serbuk yang merupakan campuran grafit
dan resin termoset itu akan terikat (melekat) pada kertas oleh
pemanasan.

xylen
(dimetilbenzen.)
Senyawa dengan rumus kimia C6H4(CH3)2; meliputi 3 isomer; semua
isomer bersifat tak-berwarna, dapat terbakar, dan beracun; diperoleh
dari distilasi bertingkat minyak bumi. Campuran ketiga isomer ini
digunakan sebagai bahan bakar untuk pesawat terbang, dan sebagai
pelarut. T.l. (campuran isomer) 135-1450C; d (campuran isomer) 0,9.

xylil (lihat: Lampiran R).


xylosa
Gula yang tergolong monosakarida
dengan rumus molekul C5H10O5; kristal OHHO–CH–CH–CH–CH–
putih yang diperoleh dari ekstraksi CHOHOOHD-xylosa
melalui hidrolisis kayu atau jerami;
disebut juga gula kayu. Gula alam ini
bersifat optis-aktif (putar kanan, atau
dekstrorotari).



199
Y
Y (lihat: itrium).
yard
Satuan standar Inggris (imperial) untuk panjang; 1 yard = 0,9144 m.
Lihat juga: Lampiran D.

Yb (lihat: iterbium).
yeast (lihat: ragi).
yoghurt
(yogurt.)
Makanan semi-padat (kental); agak berasa masam, mudah dicerna,
dan banyak khasiatnya; diperoleh sebagai hasil fermentasi terhadap
susu atau susu skim yang dibiaki (ditanami) dengan 2 jenis bakteri:
lactobacillus, dan streptococcus thermophilus.

yogurt (lihat: yoghurt).




200
201
Z
zamrud (lihat: beril).
zat
Materi tunggal yang bersifat homogen; ada yang berupa unsur
(misalnya Fe, C, O2, N2, P4, dan sebagainya), dan berupa senyawa
(misalnya CO, NaCl, H2SO4, dan sebagainya).
zat adiktif
Zat atau obat yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik atau
psikis, atau keduanya terhadap zat/obat itu. Termasuk dalam batasan
ini selain narkotika dan psikotropika adalah inhalan (cairan/uap
hidrokarbon yang berasal dari suatu produk), nikotin (dalam
tembakau), alkohol (minuman keras), kafein (kopi), dst.
zat aditif
Zat yang ditambahkan pada suatu bahan, produk, atau makanan
dengan tujuan agar bahan/makanan itu memiliki nilai, fungsi, ukuran,
bentuk, cita-rasa, warna, aroma, atau sifat-sifat tertentu. Pada
umumnya zat aditif pada makanan tidak untuk meningkatkan nilai gizi
makanan yang bersangkutan
zat alami
Zat baik berupa unsur atau senyawa yang ditemukan atau dihasilkan
melalui proses alam, dan dapat berubah lagi atau terurai menjadi
komponen lebih sederhana yang dapat diproses kembali oleh alam.
Zat seperti ini tidak berdampak negatif terhadap lingkungan kehidupan,
dan umumnya berupa senyawa-senyawa organik alami.

202
zat amorf (lihat: amorf).
zat antara
(intermediat)
1. Zat biologis yang diperlukan dalam pengubahan dari bentuk satu
ke bentuk lainnya.
2. Zat kimia yang terbentuk sebagai bagian dari suatu tahap yang
diperlukan di antara senyawa organik yang satu dan lainnya; misal
ion [CH3CONBr]–, asam amino.
OOCH3C–N–H+OH–CH3C–N– +  H2OCH3N   C   O+  Br–  +  H2OBrBr

zat anorganik
Zat baik berupa unsur maupun senyawa yang bukan berasal dari
makhluk hidup; mempunyai ciri umum antara lain kebanyakan berupa
padatan kristal; ikatannya bersifat ionik; bertitik leleh tinggi, tidak dapat
terbakar, tidak mengandung rantai atom karbon; dan dapat larut dalam
air. Lihat juga: unsur; senyawa anorganik.
zat antibeku
Zat yang memiliki sifat dapat menurunkan tekanan uap atau titik beku
larutan atau campurannya. Zat seperti ini berguna untuk menjaga
keadaan fisik suatu cairan terhadap perubahan suhu (agar tidak mudah
menguap atau membeku). Contoh zat anti-beku adalah glikol dan
gliserol.
zat antiseptik
Zat yang dapat menghentikan atau menghambat pertumbuhan bakteri
dan/atau mikroorganisme lain.
zat cair
Zat yang berada dalam keadaan atau memiliki sifat cair pada suhu dan
tekanan tertentu. Lihat: cair.
zat organik
Zat baik berupa unsur maupun senyawa yang berasal dari makhluk
hidup; mempunyai ciri mengandung unsur C dan unsur H sebagai
komponen utamanya, antar atom C membentuk rantai, dan bersifat
dapat terbakar. Beberapa unsur organik, misalnya grafit, batubara, dan
intan; sedangkan senyawa-senyawanya selain berasal dari makhluk
hidup juga kini dapat disintesis. (Lihat juga: unsur; senyawa organik.)
zat padat

203
Zat yang berada dalam keadaan atau memiliki sifat padat pada suhu
tertentu. Dapat berada dalam keadaan amorf atau dalam bentuk
tertentu (seperti dimorf, polimorf, kristal logam, kristal ion, kristal
molekul, atau kristal kovalen; bergantung pada tipe zat). Lihat: padat.
zat aktif permukaan (lihat: surfaktan).
zat polimorf
Zat padat yang mempunyai 2 bentuk/struktur kristal atau lebih. Lihat
juga: polimorf.

zat radioaktif
Zat baik berupa unsur maupun berupa senyawanya bersifat radioaktif,
yakni inti atomnya dapat berubah (meluruh) dengan disertai
pemancaran sinar alfa, sinar beta, atau sinar gama.

zat terdispersi
Zat yang pecah atau terhaluskan di dalam medium pendispersinya
dengan membentuk sistem dispersi koloid. [Kata “dispers” berarti
“terbagi halus”.]

zat terlarut (lihat: campuran homogen).


zeolit
Kelompok senyawa silikat dari logam-logam K, Na, atau Ca dengan
struktur kristalnya mengandung molekul-molekul air kristal yang
menempati lubang/ celah pada kisi-kisi kristalnya; dapat ditemukan di
alam ataupun berupa sintetis. Jika dipanaskan zeolit akan melepaskan
air kristalnya dan kristal berubah dengan membentuk bingkai/jaringan
struktur baru yang bersifat dapat menjerat molekul-molekul luar
berukuran tertentu (yang sesuai). Zeolit digunakan untuk campuran
pemisah melalui adsorpsi-selektif; oleh karena itu zeolit dapat
berperan sebagai “penjerat/penyaring”.

zimase
Enzim yang mengkatalis reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol dan
gas karbon dioksida; enzim yang ditemukan dalam ragi. (Lihat juga:
ragi.)

zincum (lihat: seng).


zineb (lihat: fungisida).
zinkit

204
Mineral yang mengandung seng oksida, ZnO; berwarna merah atau
jingga. Digunakan sebagai sumber logam Zn.

zirkon
Mineral silikat dari zirkonium dengan rumus kimia ZrSiO3; ada yang
berwarna (coklat dan merah) dan ada yang tidak berwarna. Digunakan
sebagai batu permata, dan sebagai sumber logam zirkonium dan
zirkonium oksida.

zirkonium
Simbol: Zr; Z 40; Ar 91,22; t.l. (18522)0C; t.d. 43770C; d 6,506
(200C); BO +2, +3, dan +4; logam tak-murninya berhasil diisolasi
oleh Berzelius pada tahun 1824; logam murninya baru berhasil
dibuat pada tahun 1914, logamnya yang sangat murni dibuat oleh
van Arkel dan de Boer pada tahun 1925.
Unsur tergolong logam, berwarna putih-keabuan mengkilap; dalam
keadaan serbuk menyala spontan di udara terutama bila suhunya
dinaikkan tetapi padatannya sangat sukar bereaksi. Di alam unsur ini
terdapat dalam mineral badeleyit (ZrO2) yang menjadi sumber yang
penting. Logam zirkonium pertamakali dibuat (diisolasi) oleh Berzelius
(1824) melalui pemanasan K2ZrF6 dengan logam K atau Na. Zirkonium
digunakan sebagai getter dalam tabung vakum, untuk keperluan dalam
reaktor nuklir, untuk komponen paduan logam (paduannya dengan
niobium digunakan untuk membuat magnet superkonduktif pada suhu
rendah). Zirkonium oksida mempunyai indek bias tinggi dan sering
digunakan sebagai batu permata.

Zn (lihat: seng).
zwitterion
(ion amfolit.)
Ion yang dapat bermuatan baik positif maupun negatif. Sebagai contoh
adalah asam-asam amino seperti glisin (CH2NH2COOH) dapat
membentuk zwitter-ion sebagai CH2NH3+COO– melalui ionisasi gugus
karbonil dan protonasi gugus amino.



205
. Selain terjadi secara alami dalam makanan, asam amino ini sering digunakan sebagai
perisa makanan untuk meningkatkan rasa pada jenis produk tertentu, dan juga sering
dicampur dalam bentuk atau monosodium glutamat (MSG).
Asam glutamat. Meskipun tidak dapat melelwati sawar darah-otak sebagaimana
glutamin, ia ditemukan dalam jumlah yang tinggi dalam darah dan dapat menyusup ke
dalam otak dalam jumlah kecil;
asam glutamat membantu untuk. Asam glutamat serta efek samping obat insulin untuk
diabetes. Asam glutamat merupakan komponen dari folat (asam folat), vitamin B yang
membantu tubuh memecah asam amino. Karena salah satu garamnya adalah
monosodium glutamat (MSG), asam glutamat harus dihindari oleh seseorang yang
alergi terhadap monosodium glutamat.
Asam glutamat sangat penting dalam pengobatan kondisi seperti bipolar, skizofrenia,
depresi, kecemasan dan gangguan suasana hati terkait lainnya.
Selain bersumber dari berbagai jenis makanan alami, Asam glutamat juga bisa kita
peroleh dengan cara mengkonsumsi suplemen. Banyak suplemen mengandung
glutamin, yang erat terkait dengan asam glutamat. Direkomendasikan dosis harian
suplemen ini dapat bervariasi dari antara 500 hingga 2000 mg. Sangat penting bagi
kita yang ingin mengkonsumsi Asam Glutamat untuk berkonsultasi dengan dokter
atau ahli kesehatan, terutama jika di antara kita ada yang menderita penyakit hati atau
ginjal, atau penyakit neurologis. Meskipun mengkonsumsi jenis asam amino ini
tergolong aman aman, akan tetapi
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN A. Alfabet Latin

Α α alfa Ι ι iota Ρ ρ rho


Β β beta Κ κ kappa Σ σ sigma
Γ γ gamma Λ λ lambda Τ τ tau
Δ δ delta Μ μ mu Υ υ upsilon
Ε ε epsilon Ν ν nu Φ φ phi
Ζ ζ zeta Ξ ξ xi Χ χ chi
Η η eta Ο ο omicron Ψ ψ psi
Θ θ theta Π π pi Ω ω omega

207
LAMPIRAN B. Satuan Sistem Internasional
LAMPIRAN B1. Satuan SI Dasar Dan SI Tambahan
Kuantitas fisis Nama Satuan Simbol Satuan
Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu detik s
Arus listrik amper A
Suhu termodinamik kelvin K
Intensitas cahaya candela cd
Jumlah zat mol mol
Sudut bidang (*) radian rad
Sudut padatan (*) steradian sr
Keterangan: (*) satuan tambahan.

LAMPIRAN B2. Satuan SI Turunan


Nama Simbol
Kuantitas fisik S Satuan Simbol Dasar SI
a
t
u
a
n
frekuensi hertz Hz s-1
gaya newton N kg.m.s–2 ; (J.m–1)
energi joule J kg.m2.s–2 ; (N.m)
daya watt W kg.m2.s–3 ; (J.s–1)
tekanan pascal Pa kg.m–1.s–2 ; (N.m–2 )
muatan listrik coulomb C A.s
beda potensial listrik volt V kg.m2.s–3.A–1 ; (W/A)
tahanan listrik ohm  kg.m2.s–3.A–2 ; (V/A)
hantaran listrik siemen S A2.kg–1.m–2.s3 ; (-1)
kapasitansi listrik farad F A2.kg–1.m–2.s4 ; (C/V)
fluks magnet (*) weber Wb kg.m2.s–2.A–1 ; (V.s)
rapat fluks magnet tesla T kg.s–2.A–1 ; (Wb/m2)
induktansi henry H kg.m2.s–2.A–2 ; (Wb/A)

208
fluks cahaya lumen lm cd.sr
iluminansi lux lx cd.sr.m–2 ; (lm/m2)
Keterangan: (*) atau induksi magnet.
LAMPIRAN B3. Kelipatan Dan Subkelipatan Satuan SI
Kelipatan Awalan Simbol Subkelipatan Awalan Simbol
10 deka da 10–1 desi d
102 hekto ha 10–2 centi c
103 kilo k 10–3 mili m
106 mega M 10–6 mikro 
109 giga G 10–9 nano n
1012 tera T 10–12 piko p
1015 peta P 10–15 femto f
1018 exa E 10–18 atto a

LAMPIRAN C. Tetapan Fisika Dan Kimia


muatan elektron e = 1,602 x 10–19 C ; 4,803 x 10–10 esu
tetapan Planck h = 6,626 x 10–34 J.s ; 6,626 x 10–27 erg.s
kecepatan cahaya c = 2,998 x 108 m.s–1
tetapan Rydberg R = 1,097373 x 105 cm–1
tetapan Boltmann k = 1,3806 x 10–23 J.K–1
tetapan gas ideal R = 8,314 J.K–1.mol–1 ; 1,987 kal.K–1.mol–1
= 0,08205 L.atm.K–1.mol–1
bilangan Avogadro NA = 6,022 x 1023 mol–1
tetapan Faraday F = 96487 C.mol–1
massa diam elektron me = 9,110 x 10–31 kg
massa proton mp = 1,673 x 10–27 kg
massa netron mn = 1,675 x 10–27 kg
jejari Bohr a0 = 5,292 x 10–11 m ; 0,5292 Å
magneton Bohr  B = 9,274 x 10–24 J.T–1
magneton inti  N = 5,058 x 10–27 J.T–1
permeabilitas vakum  0 = 1,257 x 10–8 N.s2.C–2
permitivitas vakum  0 = 8,854 x 10–12 C2.N–1.m–2
4 0 = 1,113 x 10–10 C2.N–1.m–2

209
percepatan gravitasi g = 9,81 m.s–2
pi  = 3,1416
tetapan Stefan S = 5,670 x 10–8 W.m–2.K–4
tetapan Trouton T = 85 J.K–1.mol–1
LAMPIRAN D. Konversi Satuan
SATUAN KONVERSI

panjang 1 pm = 10–12 m 1 yard = 0,914 m


1Å = 10–10 m 1 mil = 1,6093 km
1 inci = 0,0254 m 1 mil-laut = 1,8520 km
1 kaki = 0,3048 m 1 tahun cahaya = 9,4607 x1015 km

volum 1 liter = 103 mL = 103 cc = 10-3 m3


1 galon = 4,5460 liter (Inggris)
1 galon = 3,7854 liter (USA)
1 barel = 163,6546 liter (Inggris)
1 barel = 158,9828 liter (USA)

massa 1 kg = 103 g
1 g = 103 mg

massa atom 1 amu = 1 sma


1 amu = 1,6603 x 10–27 kg

tekanan 1 bar = 105 Pa


1 torr = 1 mmHg
1 atm = 10,1325 N.cm–2
1 atm = 760 mmHg = 101325 Pa = 1,01325 bar

energi 1 erg = 10–7 J


1 kal = 4,184 J (termodinamik)
1 L.atm = 101,325 J
1 volt.coulomb =1J
1 eV = 1,602 x 10–19 J
1 cm–1 = 1,9865 x 10–23 J
1 BTU = 1055,056 J
1 therm = 10–5 BTU

210
1 hartree = 4,851 x 10–18 J

daya 1 watt = 1 J. s–1


1 watt = 1,341 x 10–3 daya kuda
Berlanjut ke halaman berikutnya.

kimia 1 mol = 1 mmol


1 mol = 6,022 x 1023 partikel

fluks cahaya 1 lux = 1 lumen per m2


1 phot = 1000 lux

hantaran 1 siemen = 1 mho


listrik 1 mho = 1 amper per volt = 1 ohm–1

rapat fluks 1 gauss = 10–4 tesla


magnet

elektrostatik 1 statcoulomb = 3,333 x 10–10 coulomb


(e.s.u.)

astronomi 1 au = 1,4860 x 1011 m

curie 1 ci = 3,7 x 1010 becquerel


= 3,7 x 1010 peluruhan per detik
= 3,7 x 1010 s–1

roentgen 1 R = 2,58 x 10–4 C/kg

debye 1 D = 3,336 x 10–30 C.m

frekuensi 1 fresnel = 1012 hertz = 1012 s–1

viskositas 1 poise = 1 dyne.cm–2 = 1 g.cm–1.s–1

Siegbahn 1 Xu = 1,002 x 10–13 m

211
LAMPIRAN E. Sifat-sifat Air

Massa-jenis, d (g/cm3): 0,99987 (00C) ; 1,00000 (40C) ;


0,99707 (250C) ; 0,95838 (1000C).
Hantaran jenis listrik: 5,8 x 10–6 siemen (250C)
Tetapan dielektrik,  : 80,37 (200C) ; 78,54 (250C).
Viskositas,  : 0,010019 poise (200C)
Tegangan permukaan,  (dyne/cm): 72,75 (200C); 71,97 (250C)
Kalor jenis, c: 4,180 J g–1 der–1
Entalpi pelelehan, HF (kJ.mol–1): 6,01 (00C)
Entalpi penguapan, HV (kJ.mol–1): 44,94 (00C); 44,02 (250C); 40,67 (1000C)
Entalpi pembentukan, Hf0 H2O(l): –285,8 kJ mol–1

LAMPIRAN F. Titik Didih Air terhadap Tekanan


Tekanan Titik Didih Tekanan Titik Didih
(mmHg) (0C) (mmHg) (0C)
700 97,714 755 99,815
705 97,910 760 100,000
710 98,106 765 100,184
715 98,300 770 100,366
720 98,493 775 100,548
725 98,686 780 100,728
730 98,877 785 100,908
735 99,067 790 101,087

212
740 99,255 795 101,264
745 99,443 800 101,441
750 99,630

LAMPIRAN G.
Tekanan Uap Air (PH2O; mmHg) terhadap suhu (0C)
Suhu PH2O Suhu PH2O Suhu PH2O
0 4,58 25 23,76 75 289,1
5 6,54 26 25,21 80 355,1
10 9,21 27 26,74 85 433,6
12 10,52 28 28,35 90 525,8
14 11,99 29 30,04 92 567,0
16 13,63 30 31,82 94 610,9
17 14,53 35 42,20 96 657,6
18 15,48 40 55,3 98 707,3
19 16,48 45 71,9 100 760,0
20 17,54 50 92,5 102 815,9
21 18,65 55 118,0 104 857,1
22 19,83 60 149,4 106 937,9
23 21,07 65 187,5 108 1004,4
24 22,38 70 233,7 110 1074,6

LAMPIRAN H. Komposisi Kimia Air Laut (mmol per kg)


Cl 535,0 Al 0,07 Cu 0,002
Na 454 F 0,043 Ba 0,0015
–2
SO4 27,55 Si 0,04 I 0,0004
Mg 52,29 B 0,037 Ag 0,0002
Ca 10,19 Li 0,015 NO2– 0,0001
K 9,6 NO3– 0,014 As 0,00004

213
CO2 2,25 Fe 0,036 Zn 0,00003
Br 0,81 Mn 0,003 H+ 0,00001
Sr 0,15 P 0,002 Au 0,0000003

LAMPIRAN I. Komponen Udara Atmosfer *


Kandungan Kandungan
Komponen (% volum) (ppm-volum)
N2 78,084  0,004 -
O2 20,946  0,002 -
CO2 0,033  0,001 -
Ar 0,934  0,001 -
Ne - 18,18  0,04
He - 5,24  0,004
Kr - 1,14  0,01
Xe - 0,087  0,001
H2 - 0,5
CH4 - 2
N2O - 0,5  0,1
* tidak termasuk uap air

LAMPIRAN J.
Tetapan Dielektrikum (D) Beberapa Zat Cair Murni
Rumus Nama D (200C) D (200C)
C6H12 sikloheksana 2,023 2,015
CCl4 karbon tetraklorida 2,238 2,228
C6H6 benzen 2,284 2,274
CS2 karbon disulfida 2,641 -
C4H10O eter 4,335 -
CHCl3 kloroform 4,806 -
CH3COOH asam asetat 6,15 -
NH3 amoniak - 16,9

214
C4H6O anhidrida asetat 20,0 (190C) -
C2H5OH etanol - 24,30
CH3OH metanol 33,62 32,63
HCOOH asam format 58 (160C) -
H2O air 80,37 78,54
LAMPIRAN K. Massa-jenis (d) Beberapa Zat Cair dan Cairan
d Suhu d Suhu
Zat Cair (g.cm–1) (0C) Zat Cair (g.cm–1) (0C)
air 1,000 4 benzen 0,899 0
air laut 1,025 15 gliserin 1,260 0
asam karbolat 0,96 15 karbon disulfida 1,293 0
asam asetat 1,05 20 kloroform 1,489 20
asam format 1,22 20 karbon tetraklorida 1,595 20
eter 0,736 0 gasolin 0,67 …
etanol 0,791 20 terpentin 0,87 …
aseton 0,792 20 minyak kelapa 0,925 15
metanol 0,810 0 susu 1,031 …
terpentin 0,87 … raksa 13,6 …

Lampiran L. Kadar (komposisi) Asam dan Basa Pekat


Cairan Rumus Mr M %(b/b) d
Amonium hidroksida NH4OH 35,05 14,8 18-30 0,90
Asam asetat CH3COOH 60,05 17,4 99-100 1,05
Asam bromida HBr 80,93 9,0 47-49 1,5
Asam fluorida HF 20,01 28,9 48-51 1,17
Asam fosfat H3PO4 98,00 14,6 85 1,7
Asam iodida HI 127,91 5,5 47 1,5
Asam klorida HCl 36,46 12,0 36-38 1,18
Asam nitrat HNO3 63,02 15,4 69 1,5
Asam sulfat H2SO4 98,08 17,8 95 1,82

215
Keterangan:
Mr = massa molekul relatif; M = molaritas; d = massa-jenis.

Lampiran M. Konversi Satuan Konsentrasi Larutan

 1000.a   a.M r 
a %   a M 
 m  %
 (100 - a).d.M r   10.d 
 10.a.d   1000.a 
   M    m
 M r   1000.d - a.M r 
 (10.a.d) g * .L -1
 (a.M r ) g * .L-1

a bpj = (a x 10–4) %
Keterangan:

100.a.M r 
a m    % %a == bilangan harga konsentrasi larutan.
satuan konsentrasi dalam %-massa.
 1000  a.M r  m = satuan molalitas
 1000.a.d  M = satuan molaritas
   M Mr = massa-molekul relatif zat terlarut
 1000  a.M r  d = massa-jenis larutan
g* = gram zat terlarut
 1000.a.d.M r  L =-1liter larutan
   g * .L 
 1000  a.M r 

LAMPIRAN N. Awalan dalam Kimia


1 = mono 11 = undeka
2 = di 12 = dodeka
3 = tri 13 = trideka
4 = tetra 14 = tetradeka
5 = penta 15 = pentadeka

216
6 = heksa 20 = ikosa
7 = hepta 21 = henikosa
8 = okta 22 = dokosa
9 = nona 23 = trikosa
10 = deka 30 = trikonta

LAMPIRAN O. Padanan Nama Beberapa Unsur Kimia


Nama
Lambang
Latin Inggris Indonesia
Ag argentum silver perak
Au aurum gold emas
Cu cuprum copper tembaga
Fe ferrum iron besi
Hg hydrargyrum mercury raksa
Pb plumbum lead timbal
S sulfur sulphur belerang
Sb stibium antimon antimon
Sn stannum tin timah
W wolfram* tungsten wolfram**
Zn zincum zinc seng
Keterangan: * dari nama Jerman; ** nama lain yang juga sering
diterapkan: tungsten.

LAMPIRAN P. Nama Asam-asam Anorganik


LAMPIRAN P1. Nama Asam Nonoksi
HF asam fluorida HCN asam sianida
HCl asam klorida HSCN asam tiosianat
HBr asam bromida HNCS asam isotiosianat
HI asam iodida H2 S asam sulfida

LAMPIRAN P2. Nama Asam Oksi


HOCN asam sianat H2CrO4 asam kromat
HONC asam fulminat H2Cr2O7 asam dikromat c

217
HNCO asam isosianat H2SiO3 asam silikat
HOONO asam peroksonitrit H2ZnO2 asam zinkat
HNO2 asam nitrit H2SnO2 asam stannit
HNO3 asam nitrat H2SnO3 asam stannat
HNO4 asam peroksonitrat H2PbO2 asam plumbit
H2NO2 asam nitroksilat H2PbO3 asam plumbat
H2 N2 O 2 asam hiponitrit H2PHO3 asam fosfit
LAMPIRAN P2. Nama Asam Oksi (lanjutan)
H3BO3 asam (orto)borat * H4 P 2 O 5 asam pirofosfit d
H4 B 2 O 4 asam hipoborat H3PO4 asam (orto)fosfat *
H2CO3 asam karbonat H3 P 2 O 5 asam peroksofosfat
HMnO4 asam permanganat H4 P 2 O 7 asam pirofosfat e
H2MnO4 asam manganat H5P3O10 asam trifosfat **
HTO4 asam pertektonat H4 P 2 O 8 asam peroksodifosfat
H2TO4 asam tektonat H3AsO3 asam arsenit
HReO4 asam perrenat H3AsO4 asam arsenat
H2ReO4 asam renat H3SbO3 asam antimonit
HAlO3 asam aluminat H3SbO4 asam antimonat
H2SO2 asam sulfoksilat HClO asam hipoklorit
H2SO3 asam sulfit HClO2 asam klorit
H2SO4 asam sulfat HClO3 asam klorat
H2SO5 asam peroksosulfat HClO4 asam perklorat
H2 S 2 O 5 asam pirosulfit a HBrO asam hipobromit
H2 S 2 O 7 asam pirosulfat b HBrO2 asam bromit
H2 S 2 O 8 asam peroksodisulfat HBrO3 asam bromat
H2SeO3 asam selenit HIO asam hipoiodit
H2SeO4 asam selenat HIO3 asam iodat
H2TeO6 asam (orto)telurat * HIO4 asam periodat
Keterangan:
* kata di antara tanda ( ) dapat dihilangkan.
** Asam (n)fosfat memenuhi rumus umum: H(n+2)PnO(3n+1) dimana n=1,2,3,….
a d
(atau asam disulfit.) (atau asam difosfit.)
b e
(atau asam disulfat.) (atau asam difosfat.)
c
(atau asam bikromat.)

218
LAMPIRAN P3. Nama Asam Tio
H2 S 2 O 3 asam tiosulfat HSCN asam tiosianat
H2 S 2 O 6 asam ditionat HNCS asam isotiosianat
H2 S n O 6 asam (n)tionat H2CS2 asam tritiokarbonat
H3PO3S asam monotiofosfat H3AsS3 asam tritioarsenit
H3PO3S2 asam ditiofosfat H3AsS4 asam tritioarsenat
LAMPIRAN P4. Nama Asam Kloro dan Asam Fluoro
HAuCl4 asam tetrakloroaurat(III) atau hidrogen tetrakloroaurat(III)
H2PtCl4 asam tetrakloroplatinat(II) atau hidrogen tetrakloroplatinat(II)
H2PtCl6 asam heksakloroplatinat(IV) atau hidrogen heksakloroplatinat(IV)
H2SnCl6 asam heksaklorostannat(IV) atau hidrogen heksaklorostannat(IV)
H4FeCl6 asam heksakloroferrat(II) atau hidrogen heksakloroferrat(II)
HBF4 asam heksakfluoroborat atau hidrogen heksakfluoroborat
HPF6 asam heksakfluorofosfat atau hidrogen heksakfluorofosfat
H2SiF6 asam heksakfluorosilikat atau hidrogen heksakfluorosilikat

LAMPIRAN Q. Nama Radikal, Ion, dan Ligan


Atom Sebagai
atau Sebagai Sebagai Sebagai Sebagai Substituen
Gugus Spesi Netral Radikal Anion Ligan Seny. Org.
H monohidrogen hidrogen hidrida (-1) * hidrido -
F monofluorin fluorida (-1) fluoro fluoro
Cl monoklorin klorin klorida (-1) kloro kloro
Br monobromin bromin bromida (-1) bromo bromo
I monoiodin iodin iodida (-1) iodo iodo
I3 - triiodida (-1) - -
ClO - klorosil hipoklorit (-1) hipoklorito -
ClO2 klorin dioksida kloril klorit (-1) klorito -
ClO3 - perkloril klorat (-1) klorato -
ClO4 - - perklorat (-1) - -
IO - iodosil hipoiodit (-1) - iodoso
IO2 - iodil - - iodo (odoksil)

219
O monooksigen - oksida (-2) okso okso (keto)
O2 dioksigen - peroksida (-2) perokso peroksi
HO hidroksil - hidroksida (-1) hidrokso hidroksi
H2 O aqua - - aquo -
HO2 perhidroksil - hidrogen hidrokgen hidroperoksi
peroksida (-2) perokso

LAMPIRAN Q. Nama Radikal, Ion, dan Ligan (lanjutan)


Atom Sebagai
atau Sebagai Sebagai Sebagai Sebagai Substituen
Gugus Spesi Netral Radikal Anion Ligan Seny. Org.
S monosulfur - sulfida (-2) tio (sulfido) tio
S2 disulfur - disulfida (-2) disulfido -
hidrogen tiol
HS (sulfhidril) - sulfida (-1) tiolo (merkapto)
SO sulfur monoksida sulfinil (tionil) - - sulfinil
SO2 sulfur dioksida sulfonil (sulfuril) sulfoksilat (0) - sulfonil
SO3 sulfur trioksida - sulfit (-2) sulfito -
HSO3 - - hidrogen sulfit (-1) hidrogen sulfito -
SO4 - - sulfat (-2) sulfato -
S2O3 - - tiosulfat (-2) tiosulfato -
Se selenium - selenida (-2) seleno seleno
SeO - selenil - - selenil
SeO2 - selenonil - - selenonil
SeO3 selenium trioksida - selenit (-2) selenito -
SeO4 - - selenat (-2) selenato -
CrO2 - kromil - - -
UO2 - uranil - - -
N mononitrogen - nitrida (-3) nitrido -
N3 - - azida azido -
NH - - imida imido imino
NH2 - - amida amido amino
NH3 amina - - ammin -
N2 H3 - - hidrazida hidrazido hidrazino
NO nitrogen oksida nitrosil - nitrosil nitroso

220
NO2 nitrogen dioksida nitril - nitro nitro
ONO - - nitrit (-1) nitrito -
NO3 - - nitrat (-1) nitrato -
NS - tionitrosil - - -
CN - sianogen sianida (-1) siano siano
OCN - - sianat (-1) sianato sianato

LAMPIRAN Q. Nama Radikal, Ion, dan Ligan (lanjutan)

Atom Sebagai Sebagai Sebagai Sebagai Sebagai


atau Spesi Netral Radikal Anion Ligan Substituen
Gugus Seny. Org.
NCS - - tiosianat (-1) tiosianato tiosianato
SCN - - isotiosianat (-1) isotiosianato isotiosianato
P fosfor - fosfida (+3) fosfida -
PO - fosforil - - fosforoso
PO - tiofosforil - - -
PHO3 - - fosfit (-2) fosfito -
PO4 - - fosfat (-3) fosfato -
AsO4 - - arsenat (-3) arsenato -
VO - vanadil - - -

CO karbon karbonil - karbonil karbonil


monoksida
CS tiokarbonil
hidrogen hidrogen
HCO3 - - karbonat (-1) karbonato -
CO3 - - karbonat (-2) karbonato -
CH3COO - - asetat (-1) asetato asetoksi
CH3CO asetil asetil - - asetil
C2O4–2 - - oksalat (-2) oksalato -
CH3O metoksil - metanolat (-1) metokso metoksi
C2 H5 O etoksil - etanolat (-1) etokso etoksi

221
Keterangan:
* nama hidrido dan hidro; keduanya digunakan untuk hdrogen terkoordinasi
hanya nama hidro biasanya terbatas untuk senyawa-senyawa boron.
* dalam tanda ( ) menunjukkan besar dan tanda muatan ion.

Lampiran R. Nama, Rumus, dan Struktur Gugus Organik


Nama GugusRumusRumus StrukturKeterangan:alkilCnH2n+1–-Lihat juga:
alkil.metilCH3–H3C–etilC2H5–CH3CH2–propilC3H7–CH3CH2CH2–
isopropil(CH3)2CH–H3C
H3CCH–butilC4H9–CH3CH2CH2CH2–isobutilCH3)2CHCH2–H3C
H3CCHCH2–CH3t-butilH3CC CH3pentil (amil)C5H11–CH3(CH2)3–CH2–
Lihat juga: pentil.isopentil(CH3)2C3H5–H3C
H3CCHCH2CH2–H3Ct-pentil(C2H5)(CH3)2C–
C2H5CH3CH3Cneopentil(CH3)3CCH2–CH3C CH2–H3CheksilC6H13–
CH3(CH2)4–CH2–vinilCH2=CH–CH2=CH–alilCH2=C2H5–CH2=CH–CH2–
metoksilCH3O–CH3–O–hidroksilHO–HO–epoksi–O––O–Lihat juga:
epoksi.sulfuril
(sulfonil)=SO=S=OS terikat pada atom C

222
Lampiran R. Nama, Rumus, dan Struktur Gugus Organik (lanjutan)
Nama GugusRumusRumus StrukturKeterangan:Amino–NH2H
HNN terikat pada atom CiminoH–N= HNN terikat pada atom C melalui ikatan rangkap-2.
(Lihat juga: imina.)imidoH–N<HNN terikat pd 2 at. C. (Lihat juga: imina.)karbonilCOC
OformilCOHC
OHkarboksilCOOHC
OOHasetilCH3COOC
OCH3AsilRCOC
ORLihat juga: asil.benzoilC6H5CO–C

Oo-tolilo-CH3C6H4–CH3m-tolilm-CH3C6H4–CH3p-tolilp-CH3C6H4–CH3-
stiril -C6H5C2H2–CH=CH–-stiril -C6H5C2H2–C=CH2xililCH3C6H4CH2–
CH2–

CH3Mesitil(CH3)3C6H2–H3C

CH3CH3

223
Lampiran S. Rumus Umum Senyawa Organik

Senyawa OrganikRumus UmumALKANACnH2n+2n = 1, 2, 3, …


ALKENACnH2nn = 2, 3, 4, …ALKUNACnH2n–2n = 2, 3, 4, …
ALKADIENACnH2n–2n = 3, 4, 5, …ALKANOLCnH2n+1–OHn = 1, 2, 3, …
ALKANDIOLCnH2n–(OH)2n = 1, 2, 3, …ALKILCnH2n+1–n = 1, 2, 3, …

ALKANAL
R –O
C
–H
R = gugus alkil.
ALKANON
R –O
C
– R’
R dan R’ = gugus alkil.
ASAM ALKANOAT
R –O
C
– OH
R = H atau gugus alkil.
ALKIL-ALKANOAT
R –O
C
– OR’
R dan R’ = gugus alkil.
ALKIL-HALIDAR–XR = gugus alkil. 224
R’ = gugus alkil.
X = F, Cl, Br, I.ALKIL-AMINAR–NH2ALKOKSI-ALKANAR–O–R’ALKANA-
KARBONITRILR–CNALKANA-ISOKARBONITRILR–NC
Padanan istilah:
[alkanol = alkil-alkohol = hidroksi-alkana]; [alkandiol = dihidroksi-
= eter]; [alkil-halida = halo-alkana]; [alkil-amina = amino-alkana].

225
LAMPIRAN T.
Potensial Ionisasi Atom Unsur (dalam eV per atom)
H He
13,60 a 24,59 a
– 54,42 b
– –
Li Be B C N O F Ne
5,39 9,32 8,30 11,26 14,53 13,62 17,42 21,56 a
76,64 18,21 25,15 24,38 29,60 35,12 34,97 40,96 b
122,45 153,89 27,93 47,89 47,45 54,93 62,71 63,45 c
Na Mg Al Si P S Cl Ar
5,14 7,65 5,99 8,51 10,49 10,36 12,97 15,76
47,2 15,04 18,63 16,35 19,73 23,33 23,81 27,63
71,64 80,14 28,45 33,49 30,18 34,83 39,61 40,74
K Ca Ga Ge As Se Br Kr
4,34 6,11 6,00 7,90 9,81 9,75 11,82 14,00
31,63 11,87 20,51 15,93 18,63 21,19 21,80 24,36
45,72 50,91 30,71 34,22 28,35 30,82 36,0 36,95
Rb Sr In Sn Sb Te I Xe
4,18 5,70 5,79 7,34 8,64 9,01 10,45 12,13
27,28 11,03 18,87 14,63 16,53 18,60 19,13 21,21
40,0 43,6 28,03 30,50 25,3 27,96 33,0 32,1
Cs Ba
3,89 5,21
25,1 10,01
– –

Keterangan:
Harga potensial ionisasi setiap atom terurut sebagai potensial ionisasi pertama,
kedua, dan ketiga (menurut subskrip a, b, c). Faktor konversi untuk data
spektral, 1 eV = 1,602 x 10–19 J atau 1 eV = 8065,73 cm–1.

225
LAMPIRAN U.
Afinitas Elektron Atom Unsur (dalam eV per atom)
H
0,754
Li Be B C N O F
0,618 – 0,227 1,263 – 1,461 3,399
Na Mg Al Si P S Cl
0,548 – 0,441 1,385 0,747 2,077 3,617
K Ca Ga Ge As Se Br
0,502 – 0,295 1,283 0,81 2,021 3,365
Rb Sr In Sn Sb Te I
0,486 – 0,29 1,112 1,07 1,971 3,059
Cs Ba Tl Pb Bi
0,472 – 0,20 0,364 0,946
Catatan: 1 eV = 1,602 x 10–19 J.

LAMPIRAN V.
Jari-jari Atom dan Ion Atom Unsur (dalam pm)
H
37
Li/Li+ Be/Be+2 B/B+3 C/C–4 N/N–3 O/O–2 F/F–
134/60 91/31 82/20 77/220 74/171 72/140 71/136
Na/Na+ Mg/Mg+2 Al/Al +3 Si/- P/P–3 S/S–2 Cl/Cl–
154/95 138/65 125/50 117/271 110/212 104/184 99/181
K/K+ Ca/Ca+2 Ga/Ga+3 Ge/Ga–4 As/As–3 Se/Se–2 Br/Br–
196/133 174/99 125/62 122/272 121/222 117/198 114/195
Rb/Rb+ Sr/Sr+2 In/In+3 Sn/Sn–4 Sb/Sb–3 Te/Te–2 I/I–
216/148 191/113 150/81 141/294 141/245 137/221 133/216
Catatan: 1 pm = 10–12 m.

226
LAMPIRAN W.
SIFAT TERMODINAMIK ZAT PADA KEADAAN STANDAR
[ Hf0; (entalpi pembentukan); Gf0 (energi bebas); S0 (entropi);
Cp0 (kapasitas panas); c (kristal); l (cair); dan g (gas). ]

Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K .mol ) (J.K .mol–1)
–1 –1 –1

H(g) 217,96 203,25 114,71 20,78


H2(g) 0 0 130,68 28,82
H+(aq) 0 0 0 0
D2(g) 0 0 144,96 29,20
HD(g) 0,32 -1,46 143,80 29,20
D2O(l) -294,60 -243,44 75,94 84,35
D2O(g) -249,20 -234,54 198,34 34,27
Golongan Gas Mulia
He(g) 0 0 126,15 20,79
Ne(g) 0 0 146,33 20,79
Ar(g) 0 0 154,84 20,79
Kr(g) 0 0 164,08 20,79
Xe(g) 0 0 169,68 20,79
Rn(g) 0 0 176,21 20,79
Golongan Alkali
Li(c) 0 0 29,12 24,77
Li(g) 159,37 126,66 138,77 20,79
Li+(aq) -278,49 -293,31 13,4 68,6
Na(c) 0 0 51,21 28,24
Na(g) 107,32 76,76 153,71 20,79
Na+(aq) -240,12 -261,91 59,0 46,4
Na2O(c) -414,22 -375,46 75,06 69,12
NaO2(c) -260,2 -218,4 115,9 72,13
Na2O2(c) -510,87 -447,7 95,0 89,24
NaOH(c) -425,61 -379,49 64,46 59,54
NaCl(c) -411,15 -384,14 72,13 50,50
NaCl(g) -176,65 -196,66 229,81 35,77
NaBr(c) -361,06 -348,98 86,82 51,38
LAMPIRAN W (lanjutan)

227
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
NaI(c) -287,78 -286,06 98,73 52,09
Na2SO4(c) -1384,49 149,49 -1266,83 127,61
Na2SO4.10H2O(c) -4324,08 592,97 -3643,97 587,4
Na2CO3(c) -1130,68 -1044,44 134,98 112,30
NaHCO3(c) -950,81 101,7 87,61
K(c) 0 0 64,18 29,58
K(g) 89,24 60,59 160,34 20,79
K+(aq) -252,38 -283,27 102,5 21,8
KOH(c) -424,76 -379,08 78,9 64,9
KF(c) -567,27 -537,75 66,57 49,04
KCl(c) -436,75 -409,14 82,59 51,30
KBr(c) -393,80 -380,66 95,90 52,30
KI(c) -327,90 -324,89 106,32 52,93
KNO3(c) -369,82 -306,55 152,09 107,40
KMnO4(c) -837,2 -737,6 171,71 117,57
Golongan IIA
Mg(c) 0 0 32,68 24,89
Mg(g) 147,70 133,10 148,65 20,79
Mg2+(aq) -466,85 -454,8 -138,1 –
MgO(c) -601,70 -569,43 26,94 37,15
Mg(OH)2(c) -924,54 -833,51 63,18 77,03
Ca(c) 0 0 41,42 25,31
Ca(g) 178,2 144,3 154,88 20,79
Ca2+(aq) -542,83 -553,58 -53,1 –
CaF2(c) -1214,6 68,87 -1161,9 67,02
CaO(c) -635,09 -604,03 39,75 42,80
Ca(OH)2(c) -986,09 -898,49 83,39 87,49
CaCO3 (calcite)(c) -1206,92 -1128,79 92,9 81,88
CaCO3(aragonit)(c) -1207,1 -1127,8 88,7 88,25
Ca3(PO4)2(c) -4120,8 -3884,7 236,0 227,82
Sr(c) 0 0 52,30 26,36
Sr(g) 164,43 130,96 164,51 20,71
SrO(c) -592,04 -561,91 54,39 45,02

LAMPIRAN W (lanjutan)

228
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
Ba(c) 0 0 62,8 28,07
Ba(g) 179,91 146,44 170,13 20,79
Ba2+(aq) -537,64 -560,77 -9,62
BaO(c) -553,5 -525,1 70,43 47,78
Golongan IIIA
B(c) 0 0 5,86 11,09
B2O3(c) -1272,77 -1193,65 53,97 62,91
B2H6(c) 35,6 86,7 232,11 56,90
BF3(c) -1137,00 -1120,33 254,12 50,46
Al(c) 0 0 28,33 24,35
3+
Al (aq) -524,7 -481,2 – –
Al2O3(corundum) -1675,7 -1582,3 50,92 79,04
Al2Cl3(c) -704,2 -628,8 110,7 91,84
Golongan IVA
C(grafit) 0 0 5,74 8,53
C(intan) 1,90 2,90 2,38 6,11
C(g) 716,68 671,26 158,10 20,84
CO(g) -110,53 -137,17 197,67 29,12
CO2(g) -393,51 -394,36 213,74 37,11
CH(g) 595,8 – – –
CH2(g) 392,0 – – –
CH3(g) 138,9 – – –
CH4(g) -74,81 -50,72 186,26 35,31
C2H2 (g) 226,73 209,20 200,94 43,93
C2H4 (g) 52,26 68,15 219,56 43,56
C2H6 (g) -84,68 -32,82 229,60 52,63
C3H6 (propena)(g) 20,42 62,78 267,05 63,89
C3H6 (siklopropana)(g) 53,30 104,45 237,55 55,94
C3H8 (propana)(g) -103,89 -23,38 270,02 73,51
C4H8 (1-butena)(g) -0,13 71,39 305,71 85,65
C4H8 (sis-2-butena)(g) -6,99 65,95 300,94 78,91
C4H8 (trans-2-butena)(g) -11,17 63,06 296,59 87,82
C4H10 (butana)(g) -126,15 -17,03 310,23 97,45

LAMPIRAN W (lanjutan)

229
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
C4H10 (isobutana)(g) -134,52 -20,76 294,75 96,82
C6H6 (benzen)(g) 82,93 129,72 269,31 81,67
C6H12 (sikloheksana)(g) 123,14 31,91 298,35 106,27
C6H14 (heksana)(g) -167,19 -0,07 388,51 143,09
C6H5CH3 (toluena)(g) 50,00 122,10 320,77 103,64
C8H8 (stirena)(g) 147,22 213,89 345,21 122,09
C8H18 (oktana)(g) -208,45 16,64 466,84 188,87
CH3OH (metanol)(l) -238,66 -116,27 126,8 81,6
CH3OH (g) -200,66 161,96 239,81 43,89
C2H5OH (etanol)(l) -277,69 -174,78 160,7 111,46
C2H5OH (g) -235,10 -168,49 282,70 65,44
C6H5OH (fenol)(c) -165,0 -50,9 146,0
(CH3)2O (eter)(g) -184,05 -112,59 266,38 64,39
HCHO (metanal)(g) -108,57 -102,53 218,77 35,40
CH3CHO (etanal)(g) -192,30 -128,12 160,2
HCOOH (l) -424,72 -361,35 128,95 99,04
CH3COOH (l) -484,5 -389,9 159,8 124,3
CH3COOH (g) -432,25 -374,0 282,5 66,5
C6H12O6 (glukosa)(s) -1274 – – –
C12H22O11 (sukrosa)(s) -2222 – 360,2 –
CCl4 (l) -135,44 -65,21 216,40 131,75
CCl4 (g) -102,9 -60,59 309,85 83,30
CHCl3 (l) -134,47 -73,66 201,7 115,5
CHCl3 (g) -103,14 -70,34 295,71 65,69
CS2 (l) 89,70 65,27 151,34 75,7
CS2 (g) 117,36 67,12 237,84 45,4
HCN (g) 135,1 124,7 201,78 35,86
Si (c) 0 0 18,83 20,00
SiO2 (kuarsa) -910,94 -856,64 41,84 44,43
SiC (c; kubus) -65,3 -62,8 16,61 26,86
Golongan VA
N (g) 472,70 455,56 153,30 20,79
N2 (g) 0 0 191,61 29,13

LAMPIRAN W (lanjutan)

230
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
NO (g) 90,25 86,57 210,76 29,84
NO2 (g) 33,18 51,31 240,06 37,20
N2O (g) 82,05 104,20 219,85 38,45
N2O3 (g) 83,72 139,46 312,28 65,61
N2O4 (g) 9,16 97,89 304,29 77,28
N2O5 (g) 11,3 115,1 355,7 84,5
NH3 (g) -46,11 -16,45 192,45 35,06
NH3(aq) -80,29 -26,50 111,3
N2H4 (l) 50,63 149,34 121,21 98,87
N2H4 (g) 95,40 159,35 238,47 49,58
HNO3(l) -174,10 -80,71 155,60 109,87
HNO3 (g) -135,06 -74,72 266,38 53,35
HNO3(aq) -207,36 -111,25 146,4 -86,6
NO3–(aq) -205,0 -108,74 146,4 -86,6
NH4Cl(s) -314,43 -202,87 94,6 84,1
NH4NO3 (c) -365,56 -183,87 151,08 139,3
P (c; putih) 0 0 41,09 23,84
P (c; merah) -17,6 -12,1 22,80 21,21
P (g) 314,64 278,25 163,19 20,79
P4(g) 58,91 24,44 279,98 67,15
PH3(g) 5,4 13,4 210,23 37,11
PCl3(g) -287,00 -267,80 311,78 71,84
PCl5(g) -374,9 -305,0 364,6 112,8
PCl5(c) -443,50 – – –
P4O10 (c) -2984,0 -2697,7 228,6 211,71
H3PO4(s) -964,4 – – –
Golongan VIA
O (g) 249,17 231,73 161,06 21,91
O2 (g) 0 0 205,14 29,36
O3(g) 142,70 163,20 238,93 39,20
OH (g) 38,95 34,23 183,74 29,89
OH–(aq) -229,99 -157,24 -10,75 -148,5

LAMPIRAN W (lanjutan)

231
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
H2O (l) -285,83 -237,13 69,91 75,29
H2O (g) -241,82 -228,57 188,82 33,58
H2O2 (l) -187,78 -120,35 109,6 89,1
H2O2 (g) -245,30 -233,11 199,51 33,81
S (c; rombik) 0 0 31,80 22,64
S (c; monoklin) 0,33 0,10 34,47 23,69
S (g) 278,81 238,25 167,82 23,67
S2 (g) 128,37 79,30 288,18 32,47
SO (g) 6,26 -19,85 221,95 30,16
SO2 (g) -296,83 -300,19 248,22 39,87
SO3 (g) -395,72 -371,06 256,76 50,67
H2S (g) -20,63 -33,56 205,79 34,23
SF6 (g) -1209 -1105,3 291,82 97,28
Golongan VIIA
F (g) 78,99 61,91 158,75 22,74
F2 (g) 0 0 202,78 31,30
F– (aq) -332,63 -278,79 -13,80 -106,7
HF (g) -271,1 -273,2 173,78 29,13
Cl (g) 121,68 105,68 165,20 21,84
Cl2 (g) 0 0 223,07 33,91
HCl (g) -92,3 -95,30 186,91 29,12
HCl (aq) -167,16 -131,23 56,50 -136,4
Br (g) 111,88 82,40 175,02 20,79
Br2 (/) 0 0 152,23 75,69
Br2 (g) 30,91 3,11 245,46 36,02
Br– (aq) -121,55 -103,96 82,41 -141,80
HBr (g) -36,40 -53,45 198,70 29,14
BrCl (g) 14,64 -0,98 240,10 34,98
I (g) 106,84 70,25 180,79 20,79
I2 (s) 0 0 116,14 54,44
I2 (g) 62,44 19,33 260,69 36,90
I– (aq) -55,19 -51,57 111,30 -142,3
HI (g) 26,48 1,70 206,59 29,16

LAMPIRAN W (lanjutan)

232
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
LOGAM-LOGAM
Cd(c) 0 0 51,76 25,98
Cd2+(aq) -75,90 -77,61 -73,20 –
CdO(c) -258,20 -228,40 54,80 43,43
Zn (c) 0 0 41,63 25,40
Zn2+(aq) -153,89 -147,06 -112,10 46,00
ZnS (c; wurtzit) -192,63 – – –
ZnS (c; sfalerit) -205,98 -201,29 57,7 46,0
ZnO(c) -348,28 -318,30 43,64 40,25
Sn (c; putih) 0 0 51,95 26,99
Sn2+(aq) -8,80 -27,20 -17 –
SnO(c) -285,80 -256,90 56,50 44,21
SnO2(c) -580,70 -519,60 52,30 52,59
Pb (c) 0 0 64,82 26,44
Pb2+(aq) -1,70 -24,43 10,50 –
PbO (c; kuning) -217,32 -187,89 68,70 45,77
PbO (c; merah) -218,89 -188,93 66,50 45,81
PbO2 (c) -277,40 -217,33 68,60 64,64
PbCl2 (g) -359,2 -314,0 136,0 77,0
Mn (c) 0 0 32,01 26,32
MnO2 (c) -520,03 -465,14 53,05 54,14
Fe (c) 0 0 27,28 25,10
Fe2+(aq) -89,10 -78,90 -137,70 –
Fe2+(aq) -48,50 -4,70 -315,90 –
Fe2O3 (c; hematite) -824,2 -742,2 87,40 103,85
Fe3O4 (c; magnetit) -1118,4 -1015,4 146,4 143,43
FeS (c) -100,0 -100,4 60,29 50,54
FeS2 (c) -178,2 -166,9 52,93 62.17

LAMPIRAN W (lanjutan)

233
Hf0 Gf0 S0 Cp 0
ZAT (kJ.mol–1) (kJ.mol–1) (J.K–1.mol–1) (J.K–1.mol–1)
Cu (c) 0 0 33,15 244,35
Cu (g) 338,32 298,58 166,38 20,79
Cu+(aq) 71,67 49,88 40,60 –
Cu2+(aq) 64,67 65,49 -99,60 –
Cu2O (c) -168,6 -146,0 93,14 63,64
CuO (c) -157,3 -129,7 42,63 42,30
CuSO4 (c) -771,36 -661,8 109,0 100,0
CuSO4.H2O (c) -1085,8 -918,11 146,6 134,0
CuSO4.5H2O (c) -2279,65 -1879,74 300,4 280,0
Ag (c) 0 0 42,55 25,35
Ag (g) 284,55 245,65 173,00 20,79
Ag+(aq) 105,88 77,11 72,68 21,80
Ag2O (c) -31,05 -11,20 121,3 65,86
AgCl (c) -127,07 -109,79 96,11 50,79
AgBr (c) -99,4 -95,9 107,1 52,4
AgNO3 (c) -124,39 -33,41 140,92 93,05
Hg (l) 0 0 76,02 27,98
Hg(g) 61,32 31,82 174,96 20,79
HgO (c; merah) -90,83 -58,54 70,29 44,06
Hg2Cl2(c) -265,22 -210,75 192,50 102
HgCl2(c) -224,30 -178,60 146,00 –
Hg2+(aq) 171,10 164,40 -32,20 –
Hg22+(aq) 172,40 153,52 84,50 –
Ti (c) 0 0 30,63 25,02
TiO2 (c) -939,70 -884,50 49,92 55,48

LAMPIRAN X.
Entalpi Standar Atomisasi Unsur (dalam kJ.mol–1)
H

234
218,0
Li Be B C N O F
161 321 590 716,7 472,7 249,2 79,0
Na Mg Al Si P S Cl
108,4 150 314 455,6 314,6 278,8 121,7
K Ca Ga Ge As Se Br
89,8 193 289 377 290 202 111,9
Rb Sr In Sn Sb Te I
85,8 164 244 301 254 199 106,8
Cs Ba Tl Pb Bi
78,7 176 186 195,8 208

Ti Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ag Hg
469 398 279 404,5 427 431 339,3 130,5 286,2 60,84
Catatan:
Energi (entalpi) atomisasi merupakan energi pengubahan bentuk terikat menjadi
atom bebas. Khusus untuk logam atau kristal, energi ini disebut energi sublimasi.

LAMPIRAN Y.
Kalor Peleburan (HF) dan Kalor Penguapan (HV) Beberapa Zat
Zat t.l. (0C) t.d. (0C) HF (kJ.mol–1) HV (kJ.mol–1)
Li 180,5 1341,9 2,99 134,7
Na 97,8 882,9 2,64 98,0
K 63,3 759,9 2,40 77,1
Rb 39,0 686,1 2,20 69
Cs 28,4 669,3 2,09 66
N2 -210,0 -195,8 0,72 5,59
O2 -218,8 -183,0 0,44 6,82
Cl2 -101,1 -34,1 6,41 20,41
Br2 -7,3 59,3 10,57 29,45
I2 113,7 185,3 15,52 41,80
H2 O 0,0 100,0 6,01 40,66
NH3 -77,8 -33,5 5,65 23,35
CS2 -112,0 46,3 4,39 26,74
CH3OH -98,0 64,1 3,16 35,27
C2H5OH -117,2 78,9 4,60 43,5
LAMPIRAN Z. Kalor Pembakaran Beberapa Senyawa Organik
HIDROKARBON

235
metana CH4 gas 212,8
etana C2 H6 gas 372,81
etena (etilen) C2 H4 gas 337,23
etuna (asetilen) C2 H2 gas 310,61
propana C3 H8 gas 530,57
n-butana C4H10 gas 687,6 *
isobutana (CH3)2CHCH3 gas 683,4 *
n-pentana C5H12 cair 838,78
n-heksana C6H14 cair 995,01
n-oktana C8H18 cair 1302,7 *
naftalen C10H8 padat 1231,8
KARBOHIDRAT
arabinosa C5H10O5 padat 559,9 *
xilosa C5H10O5 padat 559,0
fruktosa C6H12O6 padat 672,0
galaktosa C6H12O6 padat 670,1
glukosa C6H12O6 padat 669,94
n-heksana C6H14 cair 995,01
laktosa anh. C12H22O11 padat 1350,0
maltosa C12H22O11 padat 1349,3
sukrosa (gula tebu) C12H22O11 padat 1348,21
glikogen a (C6H10O5)x padat 4186,8
amilum a (C6H10O5)x padat 4178,8 *
SENYAWA LAINNYA
metanol CH3OH cair 173,64
etanol C2H5OH cair 326,68
n-propanol C3H7OH cair 482,75
isopropil alkohol (CH3)2CHOH cair 474,8 *
isobutil alkohol (CH3)2CHCH2OH cair 638,2 *
asam oksalat anh. (COOH)2 padat 58,7
asam benzoat C6H5COOH padat 771,24
urea (NH2)2CO padat 150,97
Keterangan:
Kalor pembakaran dinyatakan dalam kkal.mol –1 pada tekanan 1 atm dan 25 0C;
kecuali yang bertanda (a) untuk per kg zat; dan bertanda (*) pada 200C. Kalor
dapat diperkirakan dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar
(Hf0) atau energi ikatan dan energi atomisasi standar menurut Hukum Hess.

LAMPIRAN AA.
Energi Ikatan Rata-rata (D0; dalam kJ.mol–1), dan

236
Panjang Ikatan (r0; dalam pm) Beberapa Molekul
MOLEKUL DIATOMIK
D0 r0 D0 r0
H – H 436 74,2 I–F 277 191
F – F 155 141,8 I – Cl 207 232,1
Cl – Cl 242 198,8 I – Br 175 -
Br – Br 192 228,4 Br – F 249 175,6
I – I 150 266,6 Cl – F 248 162,8
Br – Cl 215 213,8
H – F 565 91,8
H – Cl 430 127,4 OO 494 120,7
H – Br 362 140,8 NN 942 109,8
H – I 296 160,8

MOLEKUL POLIATOMIK
D0 r0 D0 r0
C – C (intan) 353 – C – O (CH3OH) 357 143
C – C (C2H6) 337 154 C  O 790 120
C  C (C2H4) 595 134 C – N 304 147
C  C (C2H2) 835 120 C  N 615 –
C  N (HCN) 887 116
C – H (HCN) 531 106,6
C – H (CH4) 416 109 N – N (N2H4) 167 147
C – F (CF4) 484 135 NN 418 123
C – Cl (CCl4) 327 177 N – H (NH3) 389 101
C – Br (CH3Br) 285 194
C – I (CH3I) 213 214 P – H (PH3) 322 144
P – Cl (PCl3) 326 203
O – O (H2O2) 138 – P – P (P4) 201 221
O – H (H2O) 461 96
O – F 182 142 S – S (S8) 226 205
O – Cl 201 – S–H 363 134

237
LAMPIRAN BB.
Skala Keelektronegatifan Unsur *
H He
2,2 –
Li Be B C N O F Ne
0,98 1,57 2,04 2,55 3,04 3,44 4,0 –
Na Mg Al Si P S Cl Ar
0,93 1,31 1,61 1,90 2,20 2,60 3,2 –
K Ca Ga Ge As Se Br Kr
0,82 1,0 1,80 2,00 2,2 2,55 3,0 2,9
Rb Sr In Sn Sb Te I Xe
0,82 0,95 1,8 2,0 2,05 2,1 2,7 2,6
Cs Ba Tl Pb Bi Po At Rn
0,79 0,9 2,0 1,9 2,0 2,0 2,2 –
Fr Ra
0,70 0,9
Keterangan:
* disebut juga skala keelektronegatifan Pauling, tidak ditetapkan secara langsung
tetapi berdasarkan energi disosiasi ikatan; skala dalam satuan eV.

LAMPIRAN CC.
Momen Dipol Beberapa Zat (dalam debye, D)
Molekul Diatomik
D D D D
NN 0 I Cl 0,65 HH 0 KF 8,60
OO 0 Br Cl 0,57 HF 1,82 K Cl 10,27
NO 0,15 F Cl 0,88 H Cl 1,08 K Br 10,41
CO 0,11 Br F 1,29 H Br 0,82 KI 11,05
SO 1,55 HI 0,40 Na F 8,16
HO 1,66 Li H 5,88 Na Cl 9,00

238
Molekul Poliatomik
D D D D D
H2 O 1,87 SO2 1,60 NO2 0,29 NOCl 1,83 CH3Cl 1,87
H2 S 1,10 SO3 0 PCl3 1,03 BF3 0 CH2Cl2 1,60
H2Se 0,62 CO2 0 PCl5 0 CCl4 0 CHCl4 1,01
H2 O 2 2,12 CS2 0 NH3 1,30 CH4 0 HNO3 2,16
Catatan:
1 D setara dengan 10–18 statcoulomb.cm; atau 3,3356 x 10–30 C.m.

Lampiran DD.
Derajat Ionisasi () Asam, Basa, dan Garam *
Asam-asam Basa-basa
HNO3 1N 0,82 KOH 1N 0,77
HCl 1N 0,784 NaOH 1N 0,73
H2SO4 1N 0,510 Ba(OH)2 1N 0,69
HF 1N 0,070 LiOH 1N 0,63
H2 C2 O 4 0,1M 0,5 (*) NH4OH 1N 0,004
Tartrat 0,1M 0,082 (*) Sr(OH)2 N/64 0,93 (250C)
CH3COOH 1M 0,004 Ba(OH)2 N/64 0,92 (250C)
H2CO3 0,1M 0,0017 (*) Ca(OH)2 N/64 0,90 (250C)
H2 S 0,1M 0,0007 (*)
H3BO3 0,1M 0,0001
Garam-garam mudah larut (0,1N)
HCN 0,1M 0,0001 dengan tipe:
HI 0,5N 0,901 (250C) M+A–, [KCl; NaNO3] : 0,86
HBr 0,5N 0,899 (250C) M+2(A–)2, [BaCl2; Ca(NO3)2] : 0,72
HClO4 0,5N 0,880 (250C) (M+)2A–2, [K2CO3; Na2SO4] : 0,72
HClO3 0,5N 0,878 (250C) M+2A–2, [CuSO4; FeSO4] : 0,45
HCl 0,5N 0,876 (250C) Keterangan:
H2PO4 0,5N 0,170 * larutan pada 180C; (*) ionisasi pertama.

239
Lampiran EE.
Tetapan Ionisasi Asam (Ka) pada 250C
Rumus Nama Tahap Ka pKa
H3AsO4 arsenat 1 5,62 x 10–3 2,25 (180C)
2 1,70 x 10–7 6,77 (180C)
3 3,95 x 10–12 11,60 (180C)
H3AsO3 arsenit 1 6,0 x 10–10 9,23
CH3COOH asetat – 1,76 x 10–5 4,75
C6H5COOH benzoat – 6,46 x 10–5 4,19
H3BO3 borat 1 7,3 x 10–10 9,14 (200C)
2 1,8 x 10–13 12,74 (200C)
3 1,6 x 10–14 13,80 (200C)
HCOOH format – 1,77 x 10–4 3,75
H3PO4 fosfat 1 7,52 x 10–3 2,12
2 6,23 x 10–8 7,21
3 2,2 x 10–13 12,67
H2PHO4 fosfit 1 1,0 x 10–2 2,00
2 2,6 x 10–7 6,59
HIO hipoiodit – 2,3 x 10–11 10,64
HClO hipoklorit – 2,95 x 10–5 4,53 (180C)
HIO3 iodat – 1,69 x 10–1 0,77
H2CO3 karbonat 1 4,30 x 10–7 6,37
2 5,61 x 10–11 10,25
HNO2 nitrit – 4 x 10–4 3,40 (180C)
H2 C2 O 4 oksalat 1 5,90 x 10–7 1,23
2 6,40 x 10–11 4,19
HClO3 perklorat – 1,78 x 10–2 1,77
HCN sianida – 4,93 x 10–10 9,31
H2 S sulfida 1 9,1 x 10–8 7,04 (180C)
2 1,1 x 10–12 11,96 (180C)
H2SO4 sulfat 2 1,20 x 10–2 1,92
H2SO3 sulfit 1 1,54 x 10–2 1,83
2 1,02 x 10–7 6,91

240
Lampiran FF. Tetapan Ionisasi Basa (Kb) pada 250C
Rumus Kb pKb Catatan:
AgOH 1,0 x 10–2 2,0 A;P
Al(OH)3 5,01 x 10–9 8,3 A;P
Al(OH)2+ 2,00 x 10–10 9,7 A;P
Ba(OH)+ 2,51 x 10–1 0,6 P
Be(OH)2 1,78 x 10–6 5,75 A
Be(OH)+ 2,51 x 10–9 8,6 A
Ca(OH)+ 6,31 x 10–2 1,2 P
Cd(OH)2 5,01 x 10–11 10,3 A;I;P
Hg(OH)2 6,31 x 10–12 11,2 I;P
MOH tinggi <0 (M = Na, K, Rb, Cs)
L(OH)2 tinggi <0 I (L =Ca, Sr, Ba)
LiOH 6,31 x 10–1 0,2 P
Mg(OH)2 – – I
Mg(OH)+ 2,51 x 10–3 2,60 P
NH3 1,76 x 10–5 4,75 B
N2 H4 8,91 x 10–7 6,05 B
N2 H5 + 1,0 x 10–14 14,00 B
NH2OH 9,12 x 10–9 8,04 B
PH3 1,0 x 10–28 28,00 B;T
Sr(OH)+ 2,00 x 10–1 0,70 P
Zn(OH)2 7,94 x 10–7 6,10 A;I;P
Keterangan:
Basa-basa dengan pKb < 0 sebagai basa kuat.
A = dapat bereaksi dengan basa-kuat berlebih
B = basa-Bronsted (penerima proton)
I = sifat basa hilang pada kelarutan rendah
P = sangat peka terhadap pelarut ion
T = nilai perkiraan menurut perhitungan kinetika

Lampiran GG.

241
Tetapan Pembentukan Ion Kompleks pada 250C.
Ligan Reaksi Kesetimbangan K

NH3 Ag+ + 2 NH3 [Ag(NH3)2]+ 1,7 x 107


Cd2+ + 4 NH3 [Cd(NH3)4]2+ 4,0 x 106
Co2+ + 6 NH3 [Co(NH3)6]2+ 7,7 x 104
Co3+ + 6 NH3 [Co(NH3)6]3+ 1,6 x 1034
Cu+ + 2 NH3 [Cu(NH3)2]+ 1,0 x 107
Cu2+ + 4 NH3 [Cu(NH3)4]2+ 2,2 x 1013
Hg2+ + 4 NH3 [Hg(NH3)4]2+ 2,5 x 1019
Ni2+ + 6 NH3 [Ni(NH3)4]2+ 2,1 x 107
Zn2+ + 4 NH3 [Zn(NH3)4]2+ 3,9 x 109
F– Al3+ + 6 F– [AlF6]3– 6,7 x 1019
Fe3+ + 6 F– [FeF6]3– 2,0 x 1015
Cl– Hg2+ + 4 Cl– [HgCl4]2– 9,1 x 1015
Sn2+ + 4 Cl– [SnCl4]2– 3,1 x 101
I– Hg2+ + 4 I– [HgI4]2– 1,9 x 1020
Pb2+ + 3 I– [PbI3]– 2,8 x 105
CN– Ag+ + 2 CN– [Ag(CN)2]– 1,0 x 1021
Cd2+ + 4 CN– [Cd(CN)4]2– 7,1 x 1018
Co2+ + 4 CN– [Co(CN)4]2– 1,3 x 1019
Cu+ + 2 CN– [Cu(CN)2]– 2,0 x 1027
Cu2+ + 4 CN– [Cu(CN)4]2– 1,0 x 1025
Fe2+ + 6 CN– [Fe(CN)6]4– 1,0 x 1035
Fe3+ + 6 CN– [Fe(CN)6]3– 1,0 x 1042
Hg2+ + 4 CN– [Hg(CN)4]2– 2,5 x 1041
Pb2+ + 4 CN– [Pb(CN)4]2– 2,0 x 1010
Ni2+ + 4 CN– [Ni(CN)4]2– 1,0 x 1022
Zn2+ + 4 CN– [Zn(CN)4]2– 7,7 x 1016
SCN– Ag+ + 2 SCN– [Ag(SCN)2]– 1,0 x 1010
Fe3+ + SCN– [Fe(SCN)]2+ 1,0 x 103
SO32– Ag+ + 2 SO32– [Ag(SO3)2]3– 3,3 x 108
S2O32– Ag+ + 2 S2O32– [Ag(S2O3)2]3– 1,7 x 1013

Lampiran HH. Perkiraan Nilai pH Larutan pada 250C

242
Lampiran HH1.
pH Asam
HCl 1N 0,1 HCOOH 0,1 N 2,3
0,1 N 1,1
0,01 N 2,0 CH3COOH 1N 2,4
0,1 N 2,9
H2SO4 1N 0,3 0,01 N 3,4
0,1 N 1,2
0,01 N 2,1 C6H5COOH 0,01 N 3,1
H2CO3 jenuh 3,8
H2SO3 0,1 N 1,5 0,1 N 4,1
H2 S
H3PO4 0,1 N 1,5 0,1 N 5,2
H3BO3
H2 C2 O 4 0,1 N 1,6

Lampiran HH2.
pH Basa
NaOH 1N 14,0 Na3PO4 0,1 N 1,5
0,1 N 13,0 Na2CO3 0,1 N 1,6
0,01 N 12,0 NH3 1N 2,3
KOH 1N 14,0 0,1 N 2,4
0,1 N 13,0 0,01 N 2,9
0,01 N 12,0 0,1 N 3,4
Na2B2O7
Ca(OH)2 0,1 N 12,4 NaHCO3 0,1 N

Lampiran HH3.
pH Cairan Biologis dan Makanan/Minuman
Darah (m) 7,3 – 7,5 Telur 7,6 – 8,0
Darah (h) 6,9 – 7,2 Kentang 5,6 – 6,0
Air liur (m) 6,5 – 7,5 Jeruk manis 3,0 – 4,0
Empedu (m) 6,8 – 7,0 Air limun 2,2 – 2,4
Susu (h) 6,6 – 7,6 Anggur 2,0 – 4,0
Urin (m) 4,8 – 8,4 Minuman ringan 2,0 – 4,0
Keterangan: m = manusia; h = hewan.

Lampiran II.

243
Indikator Asam-Basa Dan Perubahan Warna Indikator
Indikator Rentang pH Perubahan Warna
Metil-violet 0,0 – 1,6 K ke B
Kristal-violet 0,0 – 1,8 K ke B
1,2 – 2,8 M ke B
Timol-biru 8,0 – 9,6 K ke B
Bromofenol-biru 3,0 – 4,6 K ke B
MO (metil-jingga) 3,2 – 4,4 M ke K
MR (metil-merah) 4,8 – 6,0 M ke K
5,6 – 7,2 K ke M
Alizarin 11,0 – 12,4 M ke U
Bromotimol-biru 6,0 – 7,6 K ke B
Kurkumin 7,8 – 8,6 K ke M
PP (fenolftalein) 8,2 – 10,0 Tb ke Mm
Timolftalein 9,4 – 10,6 Tb ke B
Keterangan:
K = kuning; B = biru; M = merah; U = ungu;
Mm = merah muda; Tb = tak-berwarna.

Lampiran JJ.
Tegangan Permukaan () Beberapa Cairan
Zat Kadar
Pelarut (%)  (dalam dyne.cm–1)
Air – – 11,18 (300C); 71,97 (250C); 72,75 (200C).
Air etanol 10 46,77 (500C); 48,25 (400C).
Air etanol 24 34,32 (500C); 35,20 (400C)
Air etanol 34 30,70 (500C); 31,58 (400C); 33,24 (200C).
Air metanol 10 55,01 (500C); 57,27 (300C); 59,04 (200C).
Air metanol 25 43,24 (500C); 45,30 (300C); 46,38 (200C).
Air NaCl 5,43 74,39 (200C).
Air NaCl 10,46 76,05 (200C).
Etanol – – 21,89 (300C); 22,75 (200C); 23,61 (100C).
Etanol NaI 3,63 23,41 (240C).
Etanol NaI 6,02 24,00 (240C).
Gliserol – – 63,64 (200C).

244
Lampiran KK.
Sifat Fisik, Penurunan Titik Beku Molal & Penaikan Titik Didih Molal Pelarut

Lampiran KK1. Sifat Fisik Pelarut dan Penurunan Titik Beku Molal (Kf)
Pelarut d (g/mL) Tf (0C) Kf (der/mol)
4
Air 1,00 0,0 1,86
Asam asetat (asam etanoat) 1,05 20 / 4 16,6 3,90
Asam format (asam metanoat) 1,22 20 / 4 8,4 2,77
Asam stearat (asam oktadekanoat) 0,94 20 / 4 71,2 4,50
Benzen 0,88 20 / 4 5,5 4,90
Difenil (fenil benzen) 0,87 20 / 4 71 8,00
Difenilamin 1,16 20 / 4 53 8,60
Fenol 1,06 20 / 4 43 7,40
Nitrobenzen 1,20 20 / 4 5,7 7,00
Naftalen 1,14 20 / 4 80,5 6,85
Karbon tetraklorida 1,594 20 / 4 -23,9 28,8

Lampiran KK2. Sifat Fisik Pelarut Dan Penaikan Titik Didih Molal (Kb)
Pelarut d (g/mL) Tb (0C) Kb (der/mol) Koreksi (*)
4
Air 1,00 100 0,52 0,0001
Aseton (2-propanon) 0,79 20 / 4 56,2 1,71 0,0004
Asam asetat (asam etanoat) 1,05 20 / 4 117,9 3,07 0,0008
Benzen 0,88 20 / 4 80,1 2,53 0,0007
Etanol (etil alkohol) 0,79 20 / 4 78,5 1,22 0,0003
Metanol (metil alkohol) 0,79 20 / 4 64,8 0,83 0,0002
Karbon tetraklorida 1,59 20 / 4 76,5 5,03 0,0013
Kloroform 1,48 20 / 4 61,7 3,63 0,0009
Karbon disulfida 1,26 20 / 4 46,2 2,34 0,0006
Sikloheksana 0,78 20 / 4 80,9 2,79 0,0007
Nitrobenzen 1,20 20 / 4 210,8 5,24 0,0013
Anilin (fenilamin) 1,02 20 / 4 184,6 3,52 0,0009
Etil asetat 0,90 20 / 4 77,1 2,77 0,0007
n-Oktana 0,70 20 / 4 125,7 4,02 0.0010
Toluen (metil benzen) 0,87 20 / 4 110,6 3,33 0,0008
Metil asetat 0,93 20 / 4 57,1 2,15 0,0005
Keterangan:
d = massa jenis; Tf = titik beku; Tb = titik didih; Kf = titik beku molal; Kb = titik beku molal;
(*) Nilai koreksi pada kolom akhir merupakan nilai derajat yang berkurang untuk setiap
mmHg dari perbedaan antara nilai bacaan barometer dan nilai 760 mmHg.

245
LAMPIRAN LL.
KELARUTAN & TETAPAN HASILKALI KELARUTAN SENYAWA (25C)

BASA-BASA
KELARUTAN KELARUTAN
RUMUS KIMIA KSP (mol per liter) (gram per liter)
Ca(OH)2 4,68 x 10-6 1,054 x 10-2 7,809 x 10-1
Mg(OH)2 5,61 x 10-12 1,119 x 10-4 6,526 x 10-3
Al(OH)3 3,70 x 10-15 1,082 x 10-4 8,440 x 10-3
Mn(OH)2 2,06 x 10-13 3,721 x 10-5 3,310 x 10-3
Cd(OH)2 5,27 x 10-15 1,096 x 10-5 1,605 x 10-3
Co(OH)2 biru 5,92 x 10-15 1,140 x 10-5 1,060 x 10-3
Co(OH)2 pink 1,09 x 10-15 6,483 x 10-6 6,026 x 10-4
Ni(OH)2 5,47 x 10-16 8,178 x 10-6 7,581 x 10-4
Zn(OH)2 6,23 x 10-17 2,500 x 10-6 2,485 x 10-4
Fe(OH)2 4,87 x 10-17 2,301 x 10-6 2,068 x 10-4
Cu(OH)2 5,60 x 10-20 2,410 x 10-7 2,351 x 10-5
Pb(OH)2 1,42 x 10-20 1,525 x 10-7 3,679 x 10-5
Hg(OH)2 3,13 x 10-26 1,985 x 10-9 4,657 x 10-7
Sn(OH)2 5,45 x 10-27 1,109 x 10-9 1,694 x 10-7
Fe(OH)3 2,64 x 10-39 9,44 x 10-11 1,009 x 10-8

GARAM-GARAM
Garam dari Li, Na, K, dan Mg
KELARUTAN KELARUTAN
RUMUS KIMIA KSP (mol per liter) (gram per liter)
Li2CO3 8,15 x 10-4 5,884 x 10-2 4,348
NaHCO3 1,20 x 10-3 3,464 x 10-2 2,909
KHC4H4O6 3,00 x 10-4 1,732 x 10-2
MgC2O4 8,60 x 10-5 9,274 x 10-3 1,042
MgC2O4.2H2O 4,83 x 10-6 - -
MgCO3 6,82 x 10-6 2,612 x 10-3 2,202 x 10-1
MgF2 7,42 x 10-11 2,647 x 10-4 1,649 x 10-2
Mg3(PO4)2 9,86 x 10-25 6,620 x 10-6 1,740 x 10-3

246
Garam-garam dari Ca, Sr, Ba, Al, Bi, Mn, Sn, dan Zn
KELARUTAN KELARUTAN
RUMUS KIMIA KSP (mol per liter) (gram per liter)
Ca(IO3)2 6,47 x 10-6 1,174 x 10-2 4,577
Ca(IO3)2.6H2O 7,54 x 10-7 - -
CaSO4 anh. 7,10 x 10-5 8,426 x 10-3 1,147
CaF2 1,46 x 10-10 3,317 x 10-4 2,590 x 10-2
CaCO3 4,96 x 10-9 7,043 x 10-5 7,049 x 10-3
CaC2O4.H2O 2,34 x 10-9 - -
Ca3(PO4)2 2,07 x 10-33 1,139 x 10-7 3,533 x 10-5
SrC2O4 8,60 x 10-5 9,274 x 10-3 1,795
SrCrO4 3,60 x 10-5 6,000 x 10-3 1,221
SrF2 4,33 x 10-9 1,027 x 10-3 1,290 x 10-1
SrSO4 3,44 x 10-7 5,865 x 10-4 1,077 x 10-1
SrC2O4.H2O 5,60 x 10-8 - -
SrCO3 5,60 x 10-10 2,366 x 10-5 3,449 x 10-3
Sr3(AsO4)2 4,29 x 10-19 8,314 x 10-6 1,892 x 10-3
Sr3(PO4)2 1,00 x 10-31 2,474 x 10-7 9,552 x 10-5
Ba(IO3)2 4,01 x 10-9 1,001 x 10-3 4,876 x 10-1
Ba(IO3)2.H2O 1,67 x 10-9 - -
BaF2 1,84 x 10-7 3,583 x 10-3 6,282 x 10-1
BaC2O4 1,50 x 10-8 1,225 x 10-4 2,761 x 10-2
BaCO3 2,58 x 10-9 5,079 x 10-5 1,002 x 10-2
BaSO4 1,07 x 10-10 1,034 x 10-5 2,413 x 10-3
BaCrO4 1,17 x 10-10 1,082 x 10-5 2,741 x 10-3
Ba3(PO4)2 6,0 x 10-39 8,891 x 10-9 5,352 x 10-6
AlPO4 9,83 x 10-21 9,91 x 10-11 1,21 x 10-8
BiAsO4 4,43 x 10-10 2,105 x 10-5 7,323 x 10-3
Bi2S3 1,82 x 10-99 7,004 x 10-21 3,601 x 10-18
Mn(IO3)2 4,37 x 10-7 4,781 x 10-3 1,935
MnCO3 2,24 x 10-11 4,733 x 10-6 5,441 x 10-4
MnS 4,65 x 10-14 2,156 x 10-7 1,876 x 10-5
SnS 3,25 x 10-28 1,803 x 10-14 2,718 x 10-12
Zn(IO3)2 4,29 x 10-6 1,024 x 10-2 4,252
ZnC2O4 7,50 x 10-9 8,660 x 10-5 1,328 x 10-2
ZnCO3 1,19 x 10-10 1,091 x 10-5 1,368 x 10-3

247
Garam dari Cd, Fe, Co, Ni, Pb, dan Cu
KELARUTAN KELARUTAN
RUMUS KIMIA KSP (mol per liter) (gram per liter)
Zn3(AsO4)2 3,12 x 10-28 1,236 x 10-6 5,858 x 10-4
ZnS 2,93 x 10-25 5,413 x 10-13 5,274 x 10-11
Cd(IO3)2 2,49 x 10-8 8,538 x 10-4 3,946 x 10-1
CdC2O4.3H2O 1,42 x 10-8 - -
CdCO3 6,18 x 10-12 2,486 x 10-6 4,286 x 10-4
Cd3(PO4)2 2,53 x 10-33 1,186 x 10-7 1,186 x 10-5
Cd3(AsO4)2 2,17 x 10-33 1,150 x 10-7 7,073 x 10-5
CdS 1,40 x 10-29 3,742 x 10-15 5,406 x 10-13
FeF2 2,36 x 10-6 1,536 x 10-3 1,441 x 10-1
FeCO3 3,07 x 10-11 5,541 x 10-6 6,420 x 10-4
FeS 1,59 x 10-19 3,987 x 10-10 3,505 x 10-8
FePO4.2H2O 9,92 x 10-29 - -
Co3(AsO4)2 6,79 x 10-29 9,114 x 10-7 4,799 x 10-4
Co3(PO4)2 2,05 x 10-35 4,525 x 10-8 1,662 x 10-5
CoS 5,00 x 10-22 2,236 x 10-11 2,035 x 10-9
Ni(IO3)2 4,71 x 10-5 2,275 x 10-2 9,293
NiCO3 1,42 x 10-7 3,768 x 10-4 4,473 x 10-2
Ni3(PO4)2 4,73 x 10-32 2,130 x 10-7 7,796 x 10-5
NiS 1,07 x 10-21 3,271 x 10-11 2,968 x 10-9
Pb(SCN)2 2,11 x 10-5 1,741 x 10-2 5,630
PbCl2 1,17 x 10-5 1,430 x 10-2 3,977
PbBr2 6,60 x 10-6 1,182 x 10-2 4,338
PbF2 7,12 x 10-7 5,625 x 10-3 1,379
PbI2 8,49 x 10-9 1,285 x 10-3 5,924 x 10-1
PbSO4 1,82 x 10-8 1,349 x 10-4 4,091 x 10-2
Pb(IO3)2 3,68 x 10-13 4,514 x 10-5 2,514 x 10-2
PbC2O4 8,51 x 10-10 2,917 x 10-5 8,612 x 10-3
PbCO3 1,46 x 10-13 3,382 x 10-7 9,037 x 10-5
PbS 9,04 x 10-29 9,508 x 10-15 2,275 x 10-12
CuCl 1,72 x 10-7 4,147 x 10-4 4,106 x 10-2
CuBr 6,27 x 10-9 7,918 x 10-5 1,136 x 10-2
CuC2O4 4,43 x 10-10 2,105 x 10-5 3,190 x 10-3
CuCO3 2,50 x 10-10 1,581 x 10-5 1,953 x 10-3

248
Garam dari Cu, Ag, dan Hg
KELARUTAN KELARUTAN
RUMUS KIMIA KSP (mol per liter) (gram per liter)
CuI 1,27 x 10-12 1,127 x 10-6 2,146 x 10-4
CuSCN 1,77 x 10-13 4,207 x 10-7 5,117 x 10-5
Cu3(AsO4)2 7,93 x 10-36 3,743 x 10-8 1,754 x 10-5
Cu3(PO4)2 1,39 x 10-37 1,667 x 10-8 6,344 x 10-6
Cu2S 2,26 x 10-48 8,267 x 10-17 1,583 x 10-15
CuS 1,27 x 10-36 1,127 x 10-18 1,078 x 10-16
AgCH3COO 1,94 x 10-3 4,405 x 10-2 7,353
Ag2SO4 1,20 x 10-5 1,442 x 10-2 4,496
AgBrO3 5,34 x 10-5 7,308 x 10-3 1,723
AgIO3 3,17 x 10-8 1,780 x 10-4 5,033 x 10-2
Ag2CO3 8,45 x 10-12 1,283 x 10-4 3,538 x 10-2
Ag2C2O4 5,40 x 10-12 1,105 x 10-4 3,357 x 10-2
Ag2CrO4 1,12 x 10-12 6,542 x 10-5 2,170 x 10-2
Ag3PO4 8,88 x 10-17 4,259 x 10-5 1,783 x 10-2
Ag3AsO4 1,03 x 10-22 1,400 x 10-6 6,475 x 10-4
AgCl 1,77 x 10-10 1,330 x 10-5 1,906 x 10-3
AgBr 5,35 x 10-13 7,314 x 10-7 1,374 x 10-4
AgI 8,51 x 10-17 9,225 x 10-9 2,166 x 10-6
AgSCN 1,03 x 10-12 1,015 x 10-6 1,684 x 10-4
AgCN 5,97 x 10-17 7,727 x 10-9 1,035 x 10-6
Ag2S 6,69 x 10-50 2,557 x 10-17 6,336 x 10-15
HgF 3,10 x 10-6 1,761 x 10-3 3,867 x 10-1
Hg2SO4 7,99 x 10-7 5,846 x 10-3 2,907
Hg2C2O4 1,75 x 10-13 3,524 x 10-5 1,724 x 10-2
Hg2CO3 3,67 x 10-17 2,093 x 10-6 9,653 x 10-4
HgCl 1,45 x 10-18 1,204 x 10-9 2,842 x 10-7
HgSCN 3,12 x 10-20 1,766 x 10-10 4,568 x 10-8
HgI2 2,82 x 10-29 1,917 x 10-10 8,711 x 10-8
HgBr 6,41 x 10-23 8,006 x 10-12 2,246 x 10-9
HgI 5,33 x 10-29 7,301 x 10-15 2,391 x 10-12
HgS (hitam) 6,44 x 10-53 8,025 x 10-27 1,867 x 10-24
HgS (merah) 2,00 x 10-53 4,472 x 10-27 1,040 x 10-24



249
Lampiran MM.
Potensial Elektroda Standar

REAKSI ½-SEL E0 REAKSI ½-SEL E0


(volt) (volt)
Ag+ + e-  Ag 0,80 Co(OH)3 + e- 0,17
AgCl + e-  Ag + Cl– 0,22  Co(OH)2 + OH–
AgBr + e-  Ag + Br– 0,07 Cr2+ + 2e-  Cr 0,91
AgI + e-  Ag + I– -0,15 Cr3+ + 3e-  Cr -0,74
Al3+ + 3e-  Al -1,66 Cr3+ + e-  Cr2+ -0,41
Au3+ + 2e-  Au+ 1,40 Cr2O72– + 14 H+ + 6e- 1,23
Au3+ + 3e-  Au 1,50  2 Cr3+ + 7 H2O
1,69 CrO42– + 4 H2O + 3e- -0,13
Au+ + e-  Au
1,00  Cr(OH)3 + 5 OH–
AuCl4– + 3e-  Au + 4 Cl– -1,48
-2,91 Cr(OH)3 + 3e-
Ba2+ + 2e-  Ba  Cr + 3 OH–
-1,85
Be2+ + 2e-  Be -2,92
0,20 Cs+ + e-  Cs
Bi3+ + 3e-  Bi 0,52
1,07 Cu+ + e-  Cu
Br2(l) + 2e-  2 Br– 0,15
1,09 Cu2+ + e-  Cu+
Br2(aq) + 2e-  2 Br– 0,34
-2,89 Cu2+ + 2e-  Cu
Ca2+ + 2e-  Ca 0,35
-0,35 Cu2+ + 2e-  Cu(Hg)
Cd2+ + 2e-  Cd(Hg) 0,22
-0,40 Cu(OH)2 + 2e-
Cd2+ + 2e-  Cd -0,25  Cu + 2 OH–
CdSO4 + 2e- Elektroda Kalomel:
 Cd + SO42– -0,81 0,2360
NaCl jenuh (SSCE) 0,2412
Cd(OH)2 + 2e- KCl jenuh (SCE)
 Cd + 2 OH– 0,2800
-2,48 KCl 1 m 0,2801
Ce3+ + 3e-  Ce 1,61 KCl 1 M (NCE) 0,3337
Ce4+ + e-  Ce3+ 1,36 KCl 0,1 M
2,87
Cl2(g) + 2e-  2 Cl– 1,39 F2 + 2e-  2 F–
-0,45
ClO4– + 8 H+ + 8e- Fe2+ + 2e-  Fe
 Cl– + 4 H2O -0,28 -0,04
Fe3+ + 3e-  Fe 0,77
Co2+ + 2e-  Co 1,83
Fe3+ + e-  Fe2+ -0,56
Co3+ + e-  Co2+ -0,73
Fe(OH)3 + e-
Co(OH)2 + 2e-
 Fe(OH)2 + OH–

250
 Co + 2 OH–

Lampiran MM (lanjutan).

REAKSI ½-SEL E0 REAKSI ½-SEL E0


(volt) (volt)
2 H+ + 2e-  H2 0,000 Na+ + e-  Na -2,72
2 H2O + 2e-  H2 + 2 OH– -0,83 Ni2+ + 2e-  Ni -0,26

251
Hg2+ + 2e-  Hg 0,85 Ni(OH)2 + 2e- Ni + 2 OH– -0,72
2 Hg2+ + 2e-  Hg22+ 0,92 NiO2 + 4 H+ + 2e-
Hg22+ + 2e-  2 Hg 0,80  Ni + 2 H2O 1,68
-
HgO + H2O + 2e- 0,10 NiO2 + 2 H2O + 2e
 Hg + 2 OH–  Ni(OH)2 + 2 OH– -0,49
Hg2O + H2O + 2e- 0,12 O2 + 4 H+ + 4e-  2 H2O 1,23
 2 Hg + 2 OH– O2 + 2 H2O + 4e-  4 OH– 0,40
Hg2Cl2 + 2e-  2Hg + 2Cl– 0,268 O2 + e -  O 2– -0,56
Hg2SO4 + 2e- 0,61 Pb2+ + 2e-  Pb -0,13
 2 Hg + SO42– 1,67
Pb4+ + 2e-  Pb2+
I2 + 2e-  2 I– 0,54 1,46
PbO2 + 4 H+ + 2e-
I3– + 2e-  3 I– 0,53
 Pb2+ + 2 H2O
IO3– + 3 H2O + 6e- 0,26 1,69
PbO2 + SO42– + 4 H+ + 2e-
 I– + 6 OH–  PbSO4 + 2 H2O
IO3– + 6 H+ + 6e- 1,09 -0,36
PbSO4 + 2e-  Pb + SO42–
 I– + 3 H 2O 1,12
1,20 Pt2+ + 2e-  Pt
2 IO3– + 12 H+ + 10e- -2,98
 I2 + 6 H 2O Rb+ + e-  Rb
-2,93 -2,87
K + e K
+ -
Sr2+ + 2e-  Sr
-3,04 -0,48
Li+ + e-  Li S + 2e-  S2– 2,01
-2,37
Mg2+ + 2e-  Mg S2O82– + 2e-  2 SO42– 0,08
-1,19
Mn2+ + 2e-  Mn S4O62– + 2e-  2 S2O32– -0,14
1,22
MnO2 + 4 H+ + 2e- Sn2+ + 2e-  Sn 0,15
 Mn2+ + 2 H2O Sn4+ + 2e-  Sn2+
1,68 -1,63
MnO4– + 4 H+ + 3e-
Ti2+ + 2e-  Ti -0,37
 MnO2 + 2 H2O 1,51
MnO4 + 8 H+ + 5e-
– Ti3+ + e-  Ti2+ -1,18
 Mn2+ + 4 H2O 0,60 V2+ + 2e-  V -0,26
MnO4– + 2 H2O + 3e- V3+ + e-  V2+ -0,76
 MnO2 + 4 OH– Zn2+ + 2e-  Zn

DAFTAR UNSUR BAKU *

Simbol Atom No. Atom Nama Atom Unsur Massa Atom

252
Ac 89 aktinium 227,028
Ag 47 perak; argentum 107,868
Al 13 aluminium 26,982
Am 95 amerisium (243)**
Ar 18 argon 39,948
As 33 arsen 74,922
At 85 astatin (210)
Au 79 emas ; aurum 196,967
B 5 boron 10,811
Ba 56 barium 137,330
Be 4 berilium 9,012
Bi 83 bismut 208,980
Bk 97 berkelium (247)
Br 35 bromin 79,904
C 6 karbon 12,011
Ca 20 kalsium 40,078
Cd 48 kadmium 112,410
Ce 58 serium 140,120
Cf 98 kalifornium (251)
Cl 17 klorin 35,453
Cm 96 kurium (247)
Co 27 kobal 58,933
Cr 24 krom 51,996
Cs 55 sesium 132,906
Cu 29 tembaga; cuprum 63,546
Dy 66 disprosium 162,500
Er 68 erbium 167,260
Es 99 einsteinium (254)
Eu 63 eropium 151,960
F 9 fluorin 18,998
Fe 26 besi; ferrum 55,847
Fm 100 fermium (257)
Fr 87 fransium (223)

Daftar Unsur Baku (lanjutan)


Simbol Atom No. Atom Nama Atom Unsur Massa Atom

253
Ga 31 galium 69,723
Gd 64 gadolinium 157,250
Ge 32 germanium 72,590
H 1 hidrogen 1,008
Ha 105 hahnium (lihat: Unp) (262)
He 2 helium 4,003
Hf 72 hafnium 178,490
Hg 80 raksa; merkurium 200,590
Ho 67 holmium 164,930
I 53 iodin 126,905
In 49 indium 114,820
Ir 77 iridium 192,220
K 19 kalium 39,098
Kr 36 kripton 83,800
Ku 104 kurchatovium (unq) (261)
La 57 lantan 138,906
Li 3 litium 6,941
Lr 103 laurensium (260)
Lu 71 lutetium 174,967
Md 101 mendelevium (258)
Mg 12 magnesium 24,305
Mn 25 mangan 54,938
Mo 42 molibden 95,940
N 7 nitrogen 14,007
Na 11 natrium 23,000
Nb 41 niobium 92,906
Nd 60 neodimium 144,240
Ne 10 neon 20,179
Ni 28 nikel 58,690
No 102 nobelium (259)
Np 93 neptunium 237,048
O 8 oksigen 15,999
Os 76 osmium 190,200

Daftar Unsur Baku (lanjutan)


Simbol Atom No. Atom Nama Atom Unsur Massa Atom

254
P 15 fosfor 30,974
Pa 91 protaktinium 231,036
Pb 82 timbal; plumbum 207,200
Pd 46 paladium 106,420
Pm 61 promethium (145)
Po 84 polonium (209)
Pr 59 praseodimium 140,908
Pt 78 platina 195,080
Pu 94 plutonium (244)
Ra 88 radium 226,025
Rb 37 rubidium 85,468
Re 75 renium 186,207
Rf 104 rutherfordium (lihat: Unq) (261)
Rh 45 rodium 102,906
Rn 86 radon (222)
Ru 44 rutenium 101,070
S 16 belerang ; sulfur 32,061
Sb 51 antimon ; stibium 121,750
Sc 21 skandium 44,956
Se 34 selenium 78,960
Si 14 silikon 28,086
Sm 62 samarium 150,360
Sn 50 timah ; stannum 118,692
Sr 38 strontium 87,620
Ta 73 tantalum 180,948
Tb 65 terbium 158,925
Tc 43 teknetium (98)
Te 52 telurium 127,600
Th 90 torium 232,038
Ti 22 titan 47,880
Tl 81 talium 204,383
Tm 69 tulium 168,934

Daftar Unsur Baku (lanjutan)


Simbol Atom No. Atom Nama Atom Unsur Massa Atom

255
U 92 uranium 238,029
Une 109 unnil ennium (266)
Unh 106 unnil heksium (263)
Uno 108 unnil oktium (265)
Unp 105 unnil pentium (Ha) (262)
Unq 104 unnil quadium (Rf) (261)
Uns 107 unnil septium (262)
V 23 vanadium 50,942
W 74 wolfram; tungsten 183,850
Xe 54 xenon 131,290
Y 39 itrium 88,906
Yb 70 iterbium 173,040
Zn 30 seng ; zincum 65,380
Zr 40 sirkonium 91,224

Keterangan:
(a) * diskalakan terhadap massa isotop karbon, 12C (12,000).
(b) ** nilai dengan tanda di antara dua tanda kurung menunjukkan
nomor massa isotop unsurnya yang paling stabil (yang memiliki
waktu-paruh paling lama).

256

Anda mungkin juga menyukai