Anda di halaman 1dari 20

PROSES BISNIS PADA PT.

UNILEVER INDONESIA (KECAP BANGO)

Oleh:
Adhani Rizqullah Al Thaafi 11190930000071
Annisa Rosdiyana 11190930000059
Aqshol Afifi 11190930000057

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

SISTEM INFORMASI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmatNya,
laporan proses bisnis perusahaan PT Unilever pada produk “Bango” pada akhirnya bisa kami
selesaikan. Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah manajemen
proses bisnis.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Proses Bisnis, yang telah memberikan ilmunya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan lebih seksama.

Laporan ini berisi tentang informasi Produk “Bango” dalam kaitanya dengan
manajemen proses bisnis, yang didalamnya antara lain profil perusahaan, pemodelan proses
bisnis, sistem produksi, dan lain-lain mengenai produk PT unilever tersebut.

Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini membawa manfaat bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak sekali kelemahan dan
kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk
kesempurnaan penyusunan laporan kami selanjutnya. Terimakasih.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

PENDAHULUAN 3

PEMBAHASAN 5

A. Profil Perusahaan 5

B. Model Proses Bisnis 6

C. Proses Produksi Kecap 8

D. Proses Distribusi Kecap 10

E. Proses Kemasan Plastik Kecap Bango 12

F. Proses Pembuatan Botol Kaca Bango 13

G. Proses Pembuatan Label Logo untuk Kemasan Botol Kaca 14

KESIMPULAN 16

Kontribusi Anggota Kelompok 17

REFERENSI 18

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dunia bisnis, perusahaan akan saling bersaing untuk mempertahankan


kelangsungan hidup dari perusahaannya. Sebuah perusahaan haruslah memaksimalkan
proses yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Disana mereka dituntut untuk selalu
melakukan kreasi dan inovasi sesuai dengan perkembangan dunia bisnis. Dalam masalah
ini, perusahaan perlu melakukan sebuah manajemen operasi yang biasa disebut
manajemen proses bisnis. Penerapan manajemen proses bisnis (​Business Process
Managemen​t) diharapkan dapat membuat perusahaan menjadi lebih unggul dan
kompetitif untuk bersaing dengan perusahaan lain.

Komponen yang sangat diperhatikan dalam penerapan manajemen proses bisnis


adalah proses bisnis itu sendiri. Pemodelan proses bisnis ditentukan melalui tahapan
yang tidak singkat. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan
hingga menemukan proses bisnis yang cocok untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Proses bisnis membuat kegiatan bisnis menjadi lebih terstruktur dan memberikan
kemudahan untuk menganalisis kegiatan bisnis.

Analisis proses bisnis merupakan hal yang sangat penting dilakukan. analisis disini
dimaksudkan untuk memeriksa secara mendalam proses bisnis untuk mendukung
pembaruan strategi perusahaan. Seiring perkembangannya zaman dan teknologi, pasar
pun berubah menjadi pasar konsumen, dimana pilihan produk yang ditawarkan kepada
konsumen menjadi lebih beragam. Perusahaan dituntut untuk melakukan inovasi
pembaruan dalam kegiatan bisnis. Perusahaan yang 10 tahun lalu berada di puncak,
belum tentu saat ini masih berada di puncak. Hal ini disebabkan karena adanya
kompetitor yang dapat terus menerus melakukan inovasi.

Bango merupakan salah satu produk PT. Unilever Indonesia yang telah memimpin
pasar kecap nasional. Tentu untuk meraih prestasi tersebut, Bango memiliki proses
produksi yang terstruktur. Proses bisnis sangat diwajibkan untuk dimiliki oleh produk
besar seperti Bango. Proses bisnis dapat meliputi kegiatan mendapatkan bahan baku
sampai kepada kegiatan pendistribusian Bango kepada konsumen. Namun proses bisnis
yang dilakukan tidak sesederhana itu, masih banyak proses bisnis lainnya yang
mendukung perkembangan Bango menjadi pemimpin pasar kecap nasional. Proses bisnis
terdiri dari 3 kelompok, yaitu proses inti, proses pendukung, dan proses manajemen. 3
proses tersebut pasti dimiliki oleh Bango yang membuat Bango dapat bertahan dari dulu
hingga saat ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja proses bisnis yang terjadi pada PT. Unilever dalam pembuatan produk
Bango?

3
2. Bagaimana pengelompokan proses bisnis PT Unilever dalam pembuatan produk
Bango?

3. Bagaimana model proses bisnis yang terjadi pada PT Unilever untuk


memproduksi Bango?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apa saja proses bisnis yang terjadi pada PT. Unilever dalam
pembuatan produk Bango.

2. Untuk memahami pengelompokan proses bisnis PT Unilever dalam pembuatan


produk Bango yang disertai dengan gambaran model.

4
PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

Kecap Bango atau Bango adalah salah satu dari sekian banyak merek kecap manis yang ada
di Indonesia. Bango merupakan kecap manis yang diproduksi oleh PT. Anugrah Setia Lestari
untuk PT. Unilever Indonesia Tbk. Awalnya, Bango merupakan hasil dari industri rumah
tangga pada tahun 1928 di daerah Benteng, Tangerang. Nama Bango dipilih dengan satu visi,
yaitu agar produknya dapat terbang tinggi hingga ke mancanegara. “Festival Jajan Bango”
merupakan event besar yang sering diadakan oleh Kecap Bango dengan tujuan untuk
memperkenalkan berbagai macam kuliner Indonesia.

Pada tahun 1992, PT. ​Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi merek dan usaha Kecap
Bango di bawah naungan perusahaan mereka. Akhirnya Kecap Bango resmi menjadi salah
satu produk PT. ​Unilever Indonesia pada tahun 2001. Setelah proses akuisisi, nama dan
performa Kecap Bango semakin kencang dan dikenal hingga luar ​Jakarta​. Langkah awal
setelah akuisisi, Unilever mengubah tampilan merek, logo, dan kemasan Bango. Dulu
mereknya “Kecap Bango”. Pada 1 Februari 2008, mereknya resmi menjadi “Bango”.​1

Unilever dan keluarga Kartadinata membentuk perusahaan patungan bernama PT Anugrah


Lever. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan kecap, sambal, dan saus bermerek
Bango. Unilever menguasai 65 persen saham, sisanya 35 persen dimiliki Anugrah Indah
Pelangi dan Anugrah Damai Pratama. Pada 2007, Unilever mengakuisisi sisa saham Bango
milik keluarga Kartadinata. ​Menurut Ainul Yaqin, ​Foods Director Unilever Indonesia​, dari
beberapa hasil survei lembaga riset, Bango menjadi pemimpin pasar kecap nasional.
Performa bagus tersebut dimulai sejak pasca diakuisisi.​2

Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Lever Zeepfabrieken N.V. Pada
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30
Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia
melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.
Unilever Indonesia mempunyai lebih dari 1.000 distributor di seluruh Indonesia.​3

Pada 22 November 2000, Unilever Indonesia mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah


Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yaitu PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan dari kecap, saus
cabai dan saus lainnya di bawah Bango dan merek lain di bawah lisensi perusahaan untuk PT
AL.​4

1
​Wikipedia, “Kecap Bango”, ​https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecap_Bango​, diakses pada tanggal 26 September
2020 pukul 19.00
2
​Ibid.
3
Wikipedia, “Unilever Indonesia”, ​https://id.wikipedia.org/wiki/Unilever_Indonesia​, diakses pada tanggal 26
September 2020 pukul 19.00
4
Unilever, “Hadirnya Unilever di Indonesia”, ​https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history​, diakses
pada tanggal 26 September 2020 pukul 19.00

5
Unilever Indonesia memiliki misi yang tidak pernah berubah selama lebih dari 85 tahun
berdiri, yaitu memasyarakatkan kehidupan yang berkelanjutan. Unilever Indonesia
berkeinginan untuk membangun masa depan yang lebih baik melalui produk-produknya.
Produk yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat menjadi inspirasi masyarakat itu sendiri
untuk mengambil tindakan yang kecil dalam kehidupan agar dapat membawa perubahan
besar pada dunia. Unilever Indonesia juga telah membawa perubahan dengan
mengembangkan cara baru dengan tujuan mengurangi dampak pada lingkungan seperti
dibentuknya Refill Station agar dapat mengurangi sampah plastik yang belakangan ini
menjadi perbincangan karena membawa dampak yang buruk pada lingkungan.

B. Model Proses Bisnis

Secara garis besar, kegiatan yang terjadi pada Bango dapat diilustrasikan dengan
gambar di bawah ini :

sumber : ​https://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/11/tugas-pi2.jpg

Dimana jika kita klasifikasikan kegiatan di atas berdasar kategori proses (​core process,
support process, d​ an ​management process) a​ kan menghasilkan proses arsitektur sebagai
berikut.

6
Dari model di atas, dapat kita lihat bahwa proses inti meliputi pembuatan produk,
pengepakan produk, dan terakhir diikuti oleh pendistribusian produk. Pertama,
pembuatan produk, proses ini berisikan berbagai kegiatan untuk memproduksi kecap.
Dalam pelaksanaannya, proses ini didukung oleh proses penyediaan bahan baku.
Kedua, pengepakan produk, Proses ini berisi kegiatan pengemasan dari kecap yang
telah selesai diproduksi. Proses ini terdiri dari pengepakan dalam bentuk kemasan
plastik dan botol kaca. Proses kedua ini pun didukung oleh proses pembuatan label
sebagai komponen pelengkap dari kemasan. Ketiga, proses pendistribusian produk,
proses ini berisi kegiatan yang dimulai dari pendataan produk yang selesai dikemas dan
berakhir hingga produk sampai kepada tangan konsumen.

Dalam pelaksanaan ketiga proses inti tersebut, diperlukan proses pendukung yang
terdiri dari manajemen pendataan, strategi SDM, dan manajemen akuntan. Untuk
mengkoordinir seluruh proses inti dan proses pendukung, maka diperlukan juga proses
manajemen. Dalam hal ini, proses manajemen tersebut terdiri dari manajemen
kemitraan, manajemen resiko, serta manajemen transportasi.

Untuk memahami lebih lanjut, kami akan menjabarkan lebih detail proses yang
menjadi peran penting di dalam proses pembuatan Bango, diantaranya yaitu proses
produksi kecap, proses distribusi kecap, serta proses pengepakan kecap. Dimana proses
pengepakan kecap juga akan kami jelaskan lebih detail, yang terdiri dari proses
pengemasan berbahan plastik dan kaca, serta pembuatan label.

7
Secara umum, proses bisnis yang dilakukan oleh PT. Unilever terhadap Bango
dimulai ketika pelanggan (dalam hal ini toko grosir) melakukan pemesanan. untuk
melakukan pemesanan, pelanggan harus mengisi dokumen permintaan barang terlebih
dahulu. kemudian proses berpindah kepada divisi logistik. Divisi logistik akan
menerima dokumen permintaan barang dan melakukan pengecakan stok barang kepada
divisi gudang. Jika stok tersedia, divisi logistik akan membuat dokumen pengeluaran
barang dan dikirimkan kepada divisi gudang. Kemudian divisi gudang akan membuat
laporan pengiriman barang dan divisi logistik membuat laporan pengeluaran barang.
Terakhir, barang akan dikirimkan kepada pelanggan oleh divisi logistik. Jika stok habis,
divisi logistik akan meminta pengadaan barang kepada divisi supplier. Setelah
pengadaan barang selesai dilakukan, divisi logistik akan melakukanpengiriman barang
kepada pelanggan.

Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan ilustrasi model proses bisnis yang terjadi
untuk memenuhi permintaan pelanggan (toko grosir).

8
C. Proses Produksi Kecap

Pada proses produksi kecap Bango, disana terdiri dari beberapa proses. Pertama, proses
pembuatan kecap yang merupakan salah satu ​core process ​yang digambarkan dengan kotak
​ alam proses tersebut, tahap pertama yang dilakukan yaitu tahap penyediaan
berwarna biru​. D
bahan baku. Dalam pelaksanaanya, tentu disana membutuhkan berbagai komponen
pendukung. Komponen pendukung tersebut terdiri dari ​support process ​yang digambarkan
dengan kotak berwarna hijau dan ​management process ​yang digambarkan dengan kotak
berwarna jingga.

Adapun ​support process yang dimaksud berfungsi untuk menjabarkan bagaimana tahap yang
dilakukan oleh Bango dalam penyediaan bahan baku. Bahan baku utama yang dibutuhkan
oleh bango yaitu kedelai hitam (malika). Penciptaan bahan baku berupa kacang kedelai
malika merupakan hasil dari kemitraan PT. Unilever dengan Universitas Gajah Mada*.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kecap
Bango, PT. Unilever akan melakukan pemesanan kepada ​supplier yang telah bekerja sama.
Kemudian bahan baku tersebut akan dikirimkan dan diterima untuk selanjutnya disimpan
sampai waktu penggunaan.

Tentu untuk bekerja sama dengan supplier, ada beberapa tahap yang dilakukan oleh Bango.
Proses inilah yang kita sebut sebagai ​management process. ​Setelah kemitraan terjalin, Bango,
melalui Yayasan Unilever Indonesia memberikan pelatihan kepada para petani kedelai hitam
yang tersebar di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur mengenai praktek pertanian yang
berkelanjutan. Setelah hasil pertanian berupa kacang kedelai tersebut diterima oleh Bango,
selanjutnya akan dievaluasi dengan mengacu kepada pedoman dalam Unilever Sustainable

9
Agriculture Code (USAC) dan Kebijakan Perolehan Bahan Baku yang bertanggung jawab
atau Responsible Sourcing Policy (RSP) Unilever untuk memastikan bahwa pasokan bahan
baku yang digunakan memiliki dampak minimal terhadap lingkungan dan membantu petani
beradaptasi terhadap perubahan iklim​5​.

Penjabaran proses diatas merupakan tahap pertama, yaitu tahap penyediaan bahan baku.
Setelah bahan baku tersedia, bahan baku tersebut akan melalui tahap pengolahan bahan baku.
Pengolahan Bango dilakukan oleh PT. Anugrah Setia Lestari untuk PT. Unilever Indonesia^.
Tahap pertama dalam pengolahan kecap bango yaitu kacang kedelai hitam akan difermentasi
selama beberapa bulan, sehingga akan menghasilkan ​flavor y​ ang berbeda jika dibandingkan
dengan kecap yang dibuat dengan metode kombinasi fermentasi dan kimia. Setelah
difermentasi, hasil fermentasi tersebut akan dilakukan pengadukan, perebusan, dan tahap
filtrasi. Dari hasil filtrasi, akan dihasilkan ampas dan cairan, dan cairan tersebutlah yang
disebut kecap​6​.

Setelah kecap selesai diproduksi, tahap selanjutnya yaitu pengujian kecap yang mengacu
kepada Standar Nasional Indonesia tentang kecap kedelai. Adapun syarat mutu kecap kedelai
manis dapat dilihat pada gambar dibawah ini​7​.

5
​Unilever Indonesia, “Bango”, ​https://www.unilever.co.id/about/setiap-u-beri-kebaikan/bango/​, diakses pada
tanggal 26 september 2020 pukul 13.30
6
​Wikipedia, “Kecap Bango”, ​https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecap_Bango​, diakses pada tanggal 26 september
pukul 14.00
7
​Yuliasri Ramadhani Meutia, “​Standarisasi Produk Kecap Kedelai Manis Sebagai Produk Khas Indonesia”​ ,
Jurnal Standardisasi Vol 17. No 2, 2015, 150-151

10
Setelah kecap yang diproduksi lolos dalam uji standarisasi, maka kecap tersebut akan
memasuki tahap pengemasan. Adapun pengemasan Bango terdiri dari kemasan botol dan
plastik.

D. Proses Distribusi Kecap

Tampilan merek, logo, dan kemasan pada Kecap Bango diubah oleh Unilever dengan tujuan
agar Kecap Bango terus mengikuti perkembangan yang ada. Kemasan lebih terlihat ​fresh
dengan pembawaan yang tidak terkesan kuno. Walaupun secara tampilan berubah, rasa yang
ada pada Kecap Bango masih sangat terjaga kualitasnya sehingga citra rasa yang ada pada
masakan juga tetap memiliki khas.

Usia yang lama pada Bango didukung oleh distribusi pasar yang kuat dan terobosan inovatif
yang membuat Kecap Bango terus bertahan menjadi salah satu kecap manis terbaik di
Indonesia. Unilever Indonesia aktif memasarkan Kecap Bango hingga dapat digunakan di
seluruh Indonesia. Kekuatan distribusi pada Unilever menjadi faktor yang besar dan sangat
berpengaruh pada penyebaran Kecap Bango.

Pada proses distribusi Kecap Bango terdapat beberapa proses, yaitu ​core process​, ​support
process​, dan management process.​ Pada ​core process,​ merupakan tahapan setelah produk
diproduksi yang akan di distribusi ke berbagai tempat untuk dijual. Pada proses distribusi
produk, Kecap Bango akan dikirim ke toko-toko seperti agen, grosir, dan lain-lain untuk

11
dijual kepada konsumen. Dalam melakukan proses distribusi, diperlukan proses pendukung
seperti manajemen akuntansi dan manajemen pendataan serta diperlukan juga manajemen
proses seperti manajemen risiko, manajemen transportasi, dan melakukan kerjasama atau
kemitraan.

Support process menjadi proses pendukung dalam pelaksanaan proses distribusi Kecap
Bango. Strategi sumber daya manusia menjadi salah satu kekuatan PT Unilever Indonesia
untuk tetap menjaga tenaga kerja di perusahaan tersebut. Unilever secara rutin selalu
merekrut tenaga kerja kemudian diberikan pelatihan sesuai dengan standar perusahaan dalam
jangka waktu tertentu agar kualitas tetap sesuai bahkan bisa meningkat. Dalam proses
penyediaan produk dan pendataan produk, dibutuhkan manajemen pendataan untuk
mengelola hasil produksi yang disimpan dan produk yang akan didistribusikan. Pada proses
penjualan dan pembelian produk juga membutuhkan manajemen akuntansi untuk melakukan
pencatatan mengenai kuantitas produk yang terjual.

Dalam ​management process,​ ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu melakukan kerjasama
dengan pihak tertentu. Kecap Bango terkenal dengan “Festival Jajanan Bango” hampir setiap
tahunnya. Berbagai kuliner asli Indonesia hadir dalam acara tersebut dan pastinya melakukan
kerjasama dengan Kecap Bango. UKM makanan dan pedagang kaki lima pun ikut melakukan
kerjasama karena Kecap Bango telah menjadi salah satu kecap manis terbaik di Indonesia.
Ketika melakukan suatu proses, pasti akan ada risiko yang tidak diduga. Maka dari itu,
dibutuhkan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko yang ada serta mengatasi risiko
yang akan terjadi dalam suatu proses. Manajemen transportasi juga menjadi faktor penting
untuk mendistribusikan Kecap Bango ke seluruh daerah di Indonesia.

Dalam pendistribusiannya, Kecap Bango konsisten dengan sasaran yang dituju, yaitu ibu-ibu
berusia 25-35 tahun. Kecap Bango tetap mengandalkan keunggulannya yang juga menjadi
ciri khas, yaitu kecap yang terbuat dari bahan alami, tanpa bahan pengawet dan bahan kimia
(MSG). Untuk efisiensi dan kebutuhan masyarakat luas, Kecap Bango juga membuat
berbagai macam kemasan agar masyarakat dapat menyesuaikan kebutuhan kecap sesuai
dengan porsinya. 8​

8
Monica, “Sistem Informasi Pemasaran”,
http://simmonica2012.blogspot.com/2012/10/strategi-pemasaran-kecap.html​, diakses pada tanggal 27 september
2020 pukul 20.00

12
E. Proses Kemasan Plastik Kecap Bango

Proses kemasan plastik pada Kecap Bango dimulai dengan supplier bahan baku kemasan
yang akan mengirim bahan baku seperti plastik sachet dan botol ke pabrik kemasan. Setelah
itu, pabrik kemasan akan membuat bentuk kemasan sesuai dengan standar Kecap Bango
seperti ukuran volume. Setelah kemasan jadi, Kecap Bango yang sudah diproduksi akan
dikemas dalam kemasan yang sudah di buat di pabrik kemasan.

Belakangan ini, sampah plastik menjadi isu dunia karena semakin banyak sampah di
lingkungan sekitar. Unilever Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan besar di
Indonesia mempunyai strategi untuk mengatasi hal ini. Produk Kecap Bango yang menjadi
salah satu produk Unilever meluncurkan inovasi, yaitu produk kemasan botol 100% hasil
daur ulang dan dapat didaur ulang kembali.

sumber gambar: unilever.co.id

Sebagai pemimpin pasar kecap manis, Bango telah melengkapi hidangan autentik Indonesia
sejak tahun 1928. Kini, brand Bango memiliki misi berkelanjutan melalui upayanya beralih

13
menggunakan kemasan botol dari 100% bahan Polyethylene Terephthalate (PET) yang dapat
didaur ulang.​9

Bango menjadi brand Food & Refreshment di SEAA (Asia Tenggara dan Australasia)
pertama yang meluncurkan inovasi ini. Botol baru Bango dengan ukuran 275ml dan 135ml
mulai berada di pasaran sejak bulan Agustus. Nantinya, inovasi ini juga akan diterapkan pada
33 juta botol Bango lainnya, sehingga akan mengurangi lebih dari 500 ton plastik setiap
tahunnya.​10

Kabarnya juga Unilever memiliki target pada tahun 2025 untuk semua kemasan plastik
produk Unilever akan dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dijadikan kompos, dan
menggunakan konten daur ulang sebanyak 25% pada kemasannya.

F. Proses Pembuatan Botol Kaca Bango

Pada Bango, ​Packaging dilakukan semenarik mungkin. Untuk produk kecap, ​packaging
dilakukan dengan penggunaan kemasan dari botol kaca atau botol plastik serta kemasan
plastik dalam bentuk sachet sampai kemasan anti tumpah dalam berbagai ukuran. Kemasan
didesain dalam berbagai jenis mengingat kebutuhan setiap konsumen yang bervariasi.
Misalnya untuk kemasan botol kecil 135ml, ditujukan untuk rumah makan atau kedai bakso.
Karena banyak pembeli makanan yang membutuhkan kecap manis dengan kemasan yang
compact untuk menambah cita rasa makanan yang telah disajikan. Sedangkan kemasan isi
ulang ​620 ml ditujukan bagi ibu rumah tangga/pedagang makanan yang sudah membeli
kemasan botol tanpa harus membeli botolnya lagi. Dan kemasan botol ukuran 620 ml
ditujukan bagi koki di restoran dan juga para ibu rumah tangga yang setia menggunakan
kemasan botol.

9
Unilever Indonesia, “Bango Luncurkan Produk Kemasan Botol 100% Hasil Dari Daur Ulang dan Dapat
Didaur Ulang Kembali”,
https://www.unilever.co.id/news/news-and-features/2019/bango-luncurkan-produk-kemasan-botol.html​, diakses
pada tanggal 28 september 2020 pukul 12.00
10
​Ibid.

14
Botol Kaca 620 ml

Sumber : ​https://cf.shopee.co.id/file/a558d52ff6ab0ffa8555bd5614c4b27d

Dalam pembuatannya, botol kaca 620ml didatangkan dari mitra perusahaan yang sudah siap
untuk digunakan sebagai wadah dari kecap berkemasan botol kaca.

Bahan baku utama untuk botol kaca adalah bijih alami, kuarsa, soda kaustik, batu kapur dan
sejenisnya. Botol kaca sangat transparan dan tahan terhadap korosi dan tidak berubah dalam
sifat material saat bersentuhan dengan sebagian besar bahan kimia. Proses pembuatannya
sederhana, bentuknya bebas dan dapat diubah, kekerasannya besar, tahan panas, bersih,
mudah dibersihkan, dan memiliki karakteristik yang dapat digunakan kembali.Oleh karena itu
penggunaan kemasan botol kaca cocok untuk penyimpanan jangka panjang.

G. Proses Pembuatan Label Logo untuk Kemasan Botol Kaca

Proses pembuatan label logo untuk kemasan botol kaca diawali dengan mendatangkan bahan
baku berupa kertas. Setelah itu,pabrik label akan memproses bahan baku untuk dicetak
dengan desain yang sudah pihak bango tentukan. Setelah pencetakan logo selesai
kemudian,akan segera dikemas dan dikirim ke proses pengepakan yang mana proses tersebut
menjadi akhir dari proses produksi kecap bango.

Logo Bango

15
Sumber : ​https://www.unilever.co.id/id/Images/bango-logo-280x280_tcm1310-543568_1.jpg

Awalnya logo kemasan bango bertuliskan “Kecap Bango” namun setelah proses akuisisi oleh
PT. Unilever Indonesia pada 1 Februari 2008,nama tersebut diubah menjadi “Bango” .Setelah
proses akuisisi tersebut, nama dan performa Kecap Bango semakin kencang dan dikenal
hingga luar Jakarta.​11

KESIMPULAN

Awalnya, Bango merupakan hasil dari industri rumah tangga pada tahun 1928 di daerah
Benteng, Tangerang. ​Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi
merek dan usaha Kecap Bango di bawah naungan perusahaan mereka. Akhirnya, Kecap
Bango resmi menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia pada tahun 2001. Nama
Bango dipilih dengan satu visi, yaitu agar produknya dapat terbang tinggi hingga ke
mancanegara.

Dari pembahasan yang telah kami susun, maka dapat disimpulkan bahwa proses bisnis yang
terjadi pada Bango dapat dikelompokan kedalam tiga proses, yaitu proses inti, proses
pendukung, dan proses manajemen. Proses inti merupakan proses yang dimulai dari
pembuatan kecap, pengepakan kecap dan diakhiri dengan proses pendistribusian produk. Di
dalam setiap proses inti tentu membutuhkan proses pendukung dan proses manajemen.

Pada proses pembuatan Kecap Bango, proses pendukungnya yaitu proses penyediaan bahan
baku, manajemen akuntan, manajemen pendataan dan strategi SDM. Sedangkan untuk proses
manajemennya terdiri dari manajemen kemitraan dan manajemen transportasi.

Setelah Bango selesai diproduksi, tahap selanjutnya yaitu proses pengepakan. Dimana dalam
proses pengepakan, terdiri dari proses pengemasan dari bahan plastik, botol kaca, serta proses
pemberian label. Proses kemasan plastik pada Kecap Bango dimulai dengan supplier bahan
baku kemasan yang akan mengirim bahan baku ke pabrik kemasan. Setelah itu, pabrik
kemasan akan membuat bentuk kemasan. Setelah kemasan jadi, Kecap Bango yang sudah
diproduksi akan dikemas dalam kemasan. ​Kabarnya, Unilever memiliki target pada tahun
2025 untuk semua kemasan plastik produk Unilever akan dapat digunakan kembali, didaur
ulang, atau dijadikan kompos, dan menggunakan konten daur ulang sebanyak 25% pada
kemasannya. Kemudian yang terakhir pada proses Botol kaca dan label keduanya diproduksi
melalui proses yang kurang lebih sama dengan proses lainya.​proses pendukungnya yaitu
proses penyediaan bahan baku, manajemen akuntan, manajemen pendataan dan strategi
SDM.,dan proses manajemennya terdiri dari manajemen kemitraan dan manajemen
transportasi.

Kemudian setelah melewati tahap pengepakan, kecap Bango akan memasuki proses
distribusi. Pada proses distribusi Kecap Bango terdapat proses pendukung, yaitu strategi

11
Gambaran Brand. ”Sejarah Kecap Bango”
http://gambaranbrand.com/brand-sharing/brand-story/sejarah-brand-kecap-bango/​ (diakses pada
tanggal 28 september 2020 pukul 13.40)

16
sumber daya manusia, manajemen pendataan, dan manajemen akuntansi. Sedangkan proses
manajemen terdiri dari melakukan kerjasama dengan pihak tertentu, manajemen risiko, dan
manajemen transportasi.

17
Kontribusi Anggota Kelompok

1. Adhani Rizqullah Al Thaafi - 11190930000071


Membuat Cover dan Daftar isi, menyusun Pembahasan bagian A (Profil Perusahaan),
bagian D (proses distribusi produk), dan bagian E (Proses Kemasan Plastik Kecap
Bango), serta Kesimpulan.

2. Annisa Rosdiyana - 11190930000059


Menyusun bagian Pendahuluan, Pembahasan bagian B (model bisnis) dan bagian C
(proses pembuatan produk), serta Kesimpulan.

3. Aqshol Afifi - 11190930000057


Mencanangkan ide laporan mengenai “Bango”,menyusun bagian kata
pengantar,menyusun pembahasan bagian F(proses pembuatan botol kaca),pembahasan
bagian G (proses pembuatan label logo untuk kemasan botol kaca),serta Kesimpulan.

18
REFERENSI

Wikipedia. “Kecap Bango”. ​https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecap_Bango​, (diakses pada


tanggal 26 September 2020 pukul 19.00).
Wikipedia. “Unilever Indonesia”. ​https://id.wikipedia.org/wiki/Unilever_Indonesia​, (diakses
pada tanggal 26 September 2020 pukul 19.00).
Unilever. “Hadirnya Unilever di Indonesia”.
https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history​, (diakses pada tanggal 26
September 2020 pukul 19.00).

Meutia, Y, R. 2015. Standarisasi Produk Kecap Kedelai Manis Sebagai Produk Khas
Indonesia. Standarisasi. 17(2).

Unilever Indonesia. “Bango”.​https://www.unilever.co.id/about/setiap-u-beri-kebaikan/bango/​,


(diakses pada tanggal 26 september 2020 pukul 13.30).

Wikipedia. “Kecap Bango”. ​https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecap_Bango​, (diakses pada


tanggal 26 september pukul 14.00).

Kelincicoklat diary “Tugas Perencanaan Industri Kecap .01”.


https://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/11/tugas-pi2.jpg (diakses pada tanggal 27
semptember pukul 08.18).

Insco. ”proses botol kaca”.


http://m.id.inscoperfume.com/info/glass-bottle-process-32497205.html​(diakses pada tanggal
27 semptember pukul 08.30).
Monica. “Sistem Informasi Pemasaran”.
http://simmonica2012.blogspot.com/2012/10/strategi-pemasaran-kecap.html​. (diakses pada
tanggal 27 september 2020 pukul 20.00)
Gambaran Brand.”Sejarah Kecap Bango”
http://gambaranbrand.com/brand-sharing/brand-story/sejarah-brand-kecap-bango/ (diakses pada
tanggal 28 september 2020 pukul 13.40

19

Anda mungkin juga menyukai