Anda di halaman 1dari 17

BAB III

SISTEM PRODUKSI

A. Spesifikasi Produk

Bidang usaha yang dijalani PT. Indonesia Toppan Printing

adalah fleksibel packaging. Kemasan fleksible digunakan untuk

mengemas produk dari manufaktur atau distributor ke pengecer dan

konsumen. Jenis kemasan ini juga mampu melindungi produk selama

pengiriman, pemajangan/display dan penyimpanan. (Sri Yulianti,

2017:3). PT. Indonesia Toppan Printing memproduksi dalam bentuk

roll dan bag. Berikut adalah tipe-tipe fleksibel packaging, yaitu :

1. Roll

Gambar 3.1. Gambar Produk Roll


(sumber : PT Indonesia Toppan Printing)

Bentuk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Toppan Printing

ini berbentuk roll yang sudah di cetak dengan desain permintaan

customer.
2. Three Side Seal

3.2 Gambar produk 3 side seal


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

Kemasan fleksible berbentuk kantong yang berdiri dari

tiga las atau satu lipatan, atau empat las. 3 side seal terdiri dari

bagian yang dilas dan satu bagian lipatan yang dapat dipilih antara

bagian atas, kanan, kiri, atau bawah. 3 side seal digunakan untuk

mengemas produk dengan ukuran kecil, maksimum 50 gram atau

50 ml.

3. Pillow Seal

3.3 Gambar Produk Pillow seal


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)
Pillow seal dibentuk seperti bantal. Bagian bawah, atas, dan

belakang dilas. Dapat berupa 3-side seal bag, yaitu kantong dengan

tiga las dan satu bagian dibiarkan terbuka untuk mengisi produk.

4. Gusset

3.4 Gambar Produk Gusset


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

Kemasan yang memiliki model yang tertua tetapi sampai

saat ini masih digunakan dan menjadi kemasan yang paling

dipandang baik. Bentuk dari kemasan tersebut seperti bantal maka

disebut juga sebagai side pouch atau kemasan bantal. Selain bisa

diposisikan seperti tertidur, kemasan jenis bantalan pun bisa

diposisikan dalam bentuk berdiri apabila sudah diisi dengan produk

di dalamnya
5. Standing Pouch

3.5 Gambar Produk Standing Pouch


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

Standing pouch atau kantong yang dapat berdiri. Pouch

dapat berdiri saat diisi dengan produk. Kemasan ini memiliki

lipatan dasar/buttom gusset yang mengembang saat diisi dengan

produk sehingga memberikan dasar yang datar. Stand up pouch

sudah mulai menggantikan botol karena harganya murah dan

penampilannya menarik. Stand up pouch mempunyai bottom

gusset, yaitu tambahan material untuk membuat bagian dasar stand

up pouch. Bagian ini memberikan kesempatan untuk menambah`

volume produk. Pouch yang baik dan kuat tidak akan mudah bocor

dan pecah.
B. Tata Letak Pabrik

PT Indonesia Toppan Printing yang terletak di Cibitung kota

Bekasi Jawa Barat. Lokasi PT Indonesia Toppan Printing terletak di

kota yang berdekatan dengan jalur penghubung Jakarta - Cikampek

non jalur tol. Berikut ini adalah denah lokasi perusahaan PT Indonesia

Toppan Printing.

Gambar 3.6 Peta Lokasi PT Indonesia Toppan Printing


(sumber : Google Maps)
PT Indonesia Toppan Printing memiliki luas tanah 66.000 m2 dengan

luas area bangunan 21.000 m2 yang terdiri dari kantor perusahaan dan tempat

produksi kemasan.

3.7 Gambar Layout PT. Indonesia Toppan Printing


(sumber: Olah Data)
Keterangan :

1. Pos Security 23. Film Making

2. Parkir Motor 24. Dry Laminating

3. Pos 25. Printing

4. Mushola 26. Cylinder Making

5. Parkir Mobil 27. Warehouse

6. Gardu Listrik 28. Receiving

7. Gudang Resin 29. Office Warehouse

8. Cheacking 30. Kantin

9. Kamar Mandi 31. Gudang Tinta

10. Storage 32. Ruang Maintance

11. Shipping 33. Gudang Cacahan

12. Office 34. Limbah

13. Guest Room

14. Lobby

15. Loker

16. Ruang Meeting

17. Ruang IT

18. Ruang Adm

19. Doujou

20. Bag Making

21. Slitting

22. Ekstrude
C. Proses Produksi

Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan

dana agar bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Berikut ini adalah

tahapan-tahapan proses produksi pada PT. Indonesia Toppan Printing.

1. Reproduksi

Proses reproduksi adalah proses dimana disain dari pelanggan

dianalisa untuk dilakukan pembagian warna, ukuran pitch, size,

arah rotasi, urutan warna, komposisi warna dan cetak muka

(surface print) atau cetak belakang (back print). Disain yang telah

selesai disebut Artwork. Setelah artwork disetujui oleh

pelanggan/sales maka dibuat menjadi dokumen 1-pitch dan setelah

disetujui kembali oleh pelanggan/sales dibuatlah dokumen full-size

yaitu penggandaan 1-pitch untuk memenuhi bidang cetak (bidang

cetak cylinder untuk gravure printing dan bidang cetak Plat untuk

offset printing).

Gambar 3.8 Proses Reproduksi


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)
2. Cylinder Making

Proses pertama adalah proses persiapan cylinder. Untuk

cylinder baru (cylinder base) dilakukan proses pelapisan nickel,

kemudian proses pelapisan copper dan selanjutnya proses grinding

(penghalusan), proses terakhir persiapan cylinder adalah proses

buffing yaitu proses pemolesan cylinder agar bersih dari goresan

dan mengkilap. Setelah proses persiapan selesai, cylinder siap

digunakan untuk proses printingcylinder, yaitu proses pemindahan

gambar dari film atau data digital ke cylinder.

Proses printing cylinder terbagi 2 : pertama adalah dengan

proses chemical etching, yaitu proses pemindahan gambar dari film

ke cylinder dengan proses kimia melalui beberapa proses yaitu

proses coating, proses expose, proses develop dan proses etching.

Kedua adalah dengan proses Helio engraving, berbeda

dengan proses chemical etching, proses di mesin helio memakai

file digital 1-pitch dari repro dan proses full size dilakukan di

komputer work station di mesin helio, kemudian data full size di

export ke mesin Helio, setelah itu mesin Helio langsung dapat

membuat gambar pada cylinder.

Limbah yang dihasilkan dari proses persiapan Cylinder

diolah dalam Waste Water Treatment sebelum dilakukan proses

pembuangan sesuai dengan jenis limbah.


a. Cylinder b. Proses Engraving
Gambar 3.9 Proses Cylinder Making
(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

3. Printing Gravure

Printing gravure adalah proses pemindahan gambar pada

cylinder ke media cetak. Jenis proses printing tergantung jenis

hasil cetakannya seperti cetakan dalam dan cetakan timbul.

Kesemuanya ditentukan dari hasil screen yang dibuat pada seksi

cylinder making, pencampuran (komposisi) tinta, speed mesin,

viscositas tinta dan posisi Doctor blade .

Proses printing gravure berawal dari tinta yang diangkat

oleh cylinder melalui screen sedangkan bagian selain screen akan

disapu oleh Doctor blade sehingga hasil cetakan akan menempel

pada media cetak dengan bantuan impression roll. Selanjutnya

dilakukan pemanasan dengan menggunakan blower atau heater

untuk pengeringan lalu dilanjutkan dengan cooling roll untuk

mengembalikan sifat tinta melalui proses pendinginan.


Hasil cetakan untuk berbagai warna ditentukan oleh

banyaknya cylinder yang digunakan. Sehingga untuk jenis hasil

cetakan lima warna maka cylinder yang digunakan adalah lima

buah, untuk satu cylinder masing-masing satu warna.

Gambar 3.10 Proses Gravure Printing


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

4. Laminating

Laminating adalah merupakan proses penyatuan

(pengeleman) antara lapisan satu dengan lapisan yang lain dengan

menggunakan mesin laminating. Laminating bisa diartikan sebagai

proses penambah ketebalan serta merapikan sisiran. Bahan baku

untuk proses laminating adalah PET, Nylon, Aluminium, Litho

paper yang akan diproses berdasarkan kriteria yang di inginkan.

Mesin laminating yang ada di PT.Toppan Printing

Indonesia ada dua macam yaitu dry laminating dan wet / dry

laminating. Keduanya berfungsi untuk pengeleman, tetapi prinsip

kerja berbeda yaitu untuk dry dimulai dengan proses kering

(pemanasan) dan menggunakan screen yang dibuat di seksi


Cylinder Making serta Doctor blade dengan bantuan impresion

roll. Sedangkan untuk proses wet/basah, Glue / AC nya terdapat

kandungan air. Prosesnya dengan menggunakan roll karet khusus.

AC yang diangkat dari Cylinder polos yang mengenai media yang

ingin di laminating.

a.Unwinder Material b. Unit Adisev c. Rewinder

Gambar 3.11 Contoh Proses Laminating


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

5. Extruder

Extruder merupakan pelapisan antara dua macam material

dengan menggunakan bahan perantara yang dipanaskan. Prosesnya,

PE dipanaskan bertahap sampai dengan pada titik lelehnya, pada

kondisi titik leleh, PE diletakkan diantara dua media yang akan

dilaminting. PE berfungsi sebagai perekat dan juga berfungsi

sebagai penebal bahan yang akan dilaminating. Di proses

laminating lainnya PE bisa langsung jadi penebal tanpa

menggunakan media lain misalkan untuk packaging makanan

ringan.
Gambar 3.12 Proses Extruder
(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

6. Film Making

Film Making adalah rangkaian proses yang berfungsi untuk

membuat film (media cetak) yang disebut SF. Bahan dasar untuk

membuat film adalah LDPE (Low Density/Kento dan Line(Garis)

Polyethylene), LLDPE (Linear Low Density/Kento dan Line(Garis)

Polyethylene), HDPE (High Density/Kento dan Line(Garis)

Polyethylene). Campuran bahan yang digunakan pada pembuatan

film tergantung pada jenis SF yang akan dibuat (C4, C6, C8).

Bahan dasar pembuat film ini masuk ke hopper lalu dengan

menggunakan scruw yang dipanaskan dengan heater secara

bertahap sampai titik lelehnya. Kemudian kotoran-kotoran yang

mungkin timbul akan disaring oleh screen. Resin yang telah

mencair di blow-up (dihembuskan) dengan udara dari blower untuk

membentuk lapisan film (layer). SF yang dihasilkan selanjutnya


digulung di winder unit. SF ini kemudian diproses di seksi

laminating, printing atau dijual ke luar perusahaan.

Gambar 3.13 Proses Film Making


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

7. Slitting

Slitting merupakan proses pemotongan bahan setengah jadi

berdasarkan permintaan customer. Proses ini menggunakan pisau

roll untuk jenis bahan kertas dan NT Cutter Blade A100 untuk jenis

selain dari bahan kertas. Permintaan customer ini biasanya berupa

roll. Semua pekerjaan yang dijalankan di Slitting berdasarkan

Lembar Petunjuk Produksi atau SOC.

Gambar 3.14 Proses Slitting


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)
8. Bag Making

Bag Making merupakan proses printing kantong dengan

berbagi ragam kemasan sesuai dengan permintaan customers

Bahan yang akan diproses berasal dari slitting, laminating, printing

(string label) lalu diproses melalui mesin-mesin pembuat kantong

yang mempunyai beberapa fungsi sebagi berikut :

a. CSL (Centre Seal) untuk membuat gusset, three side, pillow

seal dan sheet.

b. TSC (Three Seal Cut) untuk membuat three side dan sheet.

c. Zipper untuk membuat three side, standing pouch biasa,

standing pouch zipper dan sheet.

d. Siming untuk membuat string label.

e. Standing pouch

a. Sealing Unit b. Finishing unit

Gambar 3.15 Proses Bag Making


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)
9. Quality Control Gravure.

Seksi quality control gravure mempunyai peranan untuk

mempertahankan mutu atau kualitas dari produk yang dihasilkan

sebelum dikirim kepada pelanggan internal dan external

Quality control gravure terbagi menjadi 2 seksi: Product

Development (Spec, Test & Development dan QC Administration )

dan Quality Control ( Incoming , Claim & FP Realised, InLine

Check )

a. QC b.Aging Room

Gambar 3.16 QC dan Aging Room


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)
Tabel diatas merupakan jumlah permintaan produk setiap bulan

dalam satu tahunnya, maka perhitungan didapat bentuk histrogram,

sebagai berikut:

4.1 Gambar Histogram Permintaan Produk Standing Pouch


(sumber: PT. Indonesia Toppan Printing)

Histrogram chart adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi

yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi data

binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada

masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang

tidak tumpang tindih

Anda mungkin juga menyukai