(Packaging)”
Citra Dewi Hamami
1111013047
Kelas C
Peraturan Pemerintah
• UU RI No.7 Tahun 1996 tentang Pangan
kehutanan
2. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan)
• Hermetis (tahan uap dan gas), Kemasan tahan cahaya, Kemasan tahan suhu tinggi,
a. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer.
Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh: kemasan
karton untuk air minum dalam kemasan, kemasan krat kayu untuk sirup dalam botol,
krat plastik untuk minuman dalam botol.
a. Kemasan Tersier
a. Keracunan Logam
Oksigen dapat menyebabkan terjadinya proses oksidasi yang tidak diinginkan bagi
produkproduk yang peka terhadap oksigen seperti vitamin A dan C.
Transmisi cahaya ke dalam kemasan dibutuhkan agar kita dapat melihat isi dari
kemasan tersebut, tetapi produk yang sensistif terhadap cahaya, misalnya lemak yang
akan mengalami oksidasi dengan adanya cahaya atau kerusakan riboflavin dan
pigmen alami, maka harus digunakan kemasan yang opaq (berwarna gelap) sehingga
tidak dapat dilalui oleh cahaya.
Jumlah cahaya yang dapat diserap atau ditransmisikan tergantung pada bahan
kemasan, panjang gelombang dan lamanya terpapar oleh cahaya. Beberapa bahan
kemasan seperti polietilen densitas rendah (LDPE) mentransmisikan cahaya tampak
(visible) dan ultraviolet, sedangkan kemasan polivinil klorida (PVC)
mentransmisikan cahaya tampak tapi cahaya ultraviolet akan diabsorbsi.