Disusun oleh :
Verhoeven Chelzea (22030111130029)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
2.
Tidak berwarna
3.
4.
Komposisinya stabil
5.
6. Memiliki sifat-sifat dan fungsi lain untuk makanan dan minuman, misal
sebagai penghalus tekstur kue
7.
Sukrosa
6. Laktosa
2.
Maltosa
7. Galaktosa
3.
D-Glukosa
4.
Sorbitol
9. Manitol
5.
Gliserol
10. Glisena
8. D-Froktosa
Kali ini penulis akan membahas tentang serba-serbi sorbitol yang juga
merupakan pemanis alternatif yang banyak digunakan dalam industri makanan
maupun yang lainnya.
1.2
Tinjauan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
Mahasiswa dapat mengetahui resiko kesehatan bila mengkonsumsi
sorbitol.
1.3.4
Mahasiswa dapat mengetahui peraturan dan takaran dalam
penggunaan sorbitol pada bahan makanan.
1.4
Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Deskripsi Umum
Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih
dengan titik leleh berkisar antara 89 sampai dengan 101C, higroskopis dan
berasa manis. Sorbitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan 0,5
sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar
2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g. Penggunaannya pada suhu tinggi tidak
ikut berperan dalam reaksi pencoklatan (Maillard).5
Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia,
tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula
bagi penderita diabetes dan diet rendah kalori.4
2.2
Penggunaan2
SORBITOL
JENIS/BAHAN MAKANAN
BATAS
MAKSIMUM
PENGGUNAAN
Kismis
5gram/kg
300gram/kg
Makanan Lain
120gram/kg
Bidang Farmasi
Sorbitol merupakan salah satu bahan baku vitamin C. Selain itu sorbitol berfungsi
sebagai pemanis, sehingga sering digunakan sebagai bahan baku dasar obat
berbentuk syrup. Bagi penderita diabetes, sorbitol dapat dipakai sebagai bahan
pemanispengganti glukosa, fructose, maltose dan sukrose. Untuk produk
makanan dan minuman diet, sorbitol memberikan rasa manis yang sejuk di
mulut.
Bidang kosmetik dan Pasta gigi
Penggunaan sorbitol sangat luas di bidang kosmetika, diantaranya digunakan
sebagai pelembab berbentuk cream untuk mencegah penguapan air dan dapat
memperlicin kulit. Untuk pasta gigi, sorbitol dapat dipergunakan sebagai
penyegar atau obat pencuci mulut, dapat mencegah kerusakan gigi dan
memperlambat terbentuknya caries gigi.
Kegunaan lain
Pada industri tekstil, kulit, kertas dan semir sepatu, sorbitol digunakan sebagai
bahan pelunak dan stabilisator emulsi. Sedangkan pada industri rokok sorbitol
digunakan sebagai stabilisator kelembaban, penambah aroma dan menambah
rasa sejuk.
Tabel Kegunaan dari sorbitol
BIDANG
KEGUNAAN
Farmasi / Makanan /
Minuman
- Stabilisator kelembaban
- Penyegar
- Non toxic
- Memperlambat terbentuknya
caries
gigi
Rokok / Tembakau
- Stabilisator kelembaban
- Penambah aroma dan rasa sejuk
2.3
Resiko Kesehatan3
2.4
Regulasi Sorbitol5
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.
LisdianaFachruddin, 1998. Bahan Tambahan
Makanan. TrubusAgriwidya. Ungaran.
2.
Emi Sulami, 2009. SehatkahBahanTambahanMakananmu?. Intan
Pariwara. Klaten.
3.
Muhammad Ahkam, 2008. Real Food True Health. ArgoMedia
Pustaka. Tangerang.
4.
Shills et.al. (2006) Modern Nutrition, 10th edition. North Carolina (USA):
Lippincott Williams & Wilkins.
5. Calorie Control Council. Polyols/Reduced Calorie Sweeteners. URL:
http://www.caloriecontrol.org/sorbitol.html
6. BPOM. 2004. Kajian Keamanan Bahan Tambahan Pangan Pemanis
Buatan.URL:http://www1.pom.go.id:8796/nonpublic/makanan/standard/News1.ht
ml
7.
SNI 01-6993-2004. Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan Persyaratan
PenggunaanDalam Produk Pangan. Badan Standardisasi Nasional.
8.
Anonim, Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/MENKES/PER/IX/1988
tentang Bahan Tambahanan Makanan (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Dirjen
POM, 1988).
Sumber
http://ibmchelzea.blogspot.com/2012/06/tugasilmu-teknologi-pangansorbitol.html