Anda di halaman 1dari 9

PEMANIS ALAMI SORBITOL

TUGAS ILMU TEKNOLOGI PANGAN


SORBITOL

Disusun oleh :
Verhoeven Chelzea (22030111130029)

FakultasKedokteran Program StudiIlmuGizi


UniversitasDiponegoro
2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Bahan tambahan makanan sudah menjadi bagian penting dalam proses


pengolahan makanan, baik yang alami maupun sintetis. Salah satu contoh bahan
tambahan makanan adalah pemanis.1
Pemanis merupakan senyawa kimia yang ditambahkan dan digunakan
untuk keperluan produk olahan pangan, industri, minuman, dan makanan
kesehatan. Pemanis ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan cita rasa
dan aroma. Selain itu, pemanis juga berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat fisik
dan kimia. Biasanya zat pemanis memiliki nilai kalori yang lebih rendah dari gula
biasa.2
Gula biasa tidak mengandung vitamin, tidak ada serat kasar, hanya
sejumlah kecil mineral akan tetapi mengandung kalori 394 kkal dalam 100 gram
bahan dan gula adalah sumber kalori yang miskin nilai gizinya.1
Pemanis ideal harus memiliki karakteristik berikut :1
1.

Tingkat kemanisan minimal sama dengan sukrosa

2.

Tidak berwarna

3.

Larut dalam air

4.

Komposisinya stabil

5.

Tidak beracun dan tidak membahayakan kesehatan pemakai

6. Memiliki sifat-sifat dan fungsi lain untuk makanan dan minuman, misal
sebagai penghalus tekstur kue
7.

Secara ekonomi layak

Adapun jenis pemanis diklasifikasikan menjadi pemanis alami dan


pemanis sintetis. Pemanis alami yang dikenal selama ini adalah gula. Gula
berasal dari tanaman tebu atau mira. Selain itu, adapula pemanis alami dari gula
buah (fruktosa), sirup glukosa, anggur (dekstrosa), dan gula susu (laktosa).2
Beberapa contoh pemanis alami lainnya sebagai berikut :2
1.

Sukrosa

6. Laktosa

2.

Maltosa

7. Galaktosa

3.

D-Glukosa

4.

Sorbitol

9. Manitol

5.

Gliserol

10. Glisena

8. D-Froktosa

Kali ini penulis akan membahas tentang serba-serbi sorbitol yang juga
merupakan pemanis alternatif yang banyak digunakan dalam industri makanan
maupun yang lainnya.

1.2

Tinjauan Masalah

1.2.1

Apa yang dimaksud dengan sorbitol?

1.2.2

Apa saja kegunaan dari sorbitol?

1.2.3

Apa resiko kesehatan dari pengkonsumsian sorbitol?

1.2.4

Apa saja peraturan yang mengatur tentang pengkonsumsian sorbitol?

1.3

Tujuan Penulisan

1.3.1

Mahasiswa dapat mengetahui tentang sorbitol.

1.3.2

Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dar sorbitol.

1.3.3
Mahasiswa dapat mengetahui resiko kesehatan bila mengkonsumsi
sorbitol.
1.3.4
Mahasiswa dapat mengetahui peraturan dan takaran dalam
penggunaan sorbitol pada bahan makanan.

1.4

Manfaat Penulisan

Mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui informasi tentang sorbitol,


dari deskripsi, kegunaan, resiko kesehatan, serta regulasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Deskripsi Umum

Sorbitol atau D-Sorbitol

atau D-Glucitol atau D-Sorbite adalah monosakarida poliol (1,2,3,4,5,6


Hexanehexol) dengan rumus kimia C6H14O6.3

Gambar Struktur Sorbitol

Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih
dengan titik leleh berkisar antara 89 sampai dengan 101C, higroskopis dan
berasa manis. Sorbitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan 0,5
sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar
2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g. Penggunaannya pada suhu tinggi tidak
ikut berperan dalam reaksi pencoklatan (Maillard).5
Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia,
tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula
bagi penderita diabetes dan diet rendah kalori.4

2.2

Penggunaan2

Sorbitol digunakan sebagai suatu humektan (pelembab) pada


berbagai jenis produk sebagai pelindung melawan hilangnya kandungan
moisture. Dengan sifat tekstur dan kemampuan untuk menstabilisasi
kelembaban, sorbitol banyak digunakan untuk produksi permen, roti dan cokelat
dan produk yang dihasilkan cenderung menjadi kering atau mengeraskan.
Sorbitol bersifat non-cariogenik (tidak menyebabkan kanker) dan berguna bagi
orang-orang penderita diabetes. Secara kimiawi sorbitol sangat tidak reaktif dan
stabil, dapat berada pada suhu tinggi dan tidak mengalami reaksi Maillard
(pencokelatan). Sehingga pada produksi kue berwarna segar, tidak ada
penampilan warna cokelatnya. Juga berkombinasi baik dengan ramuan makanan
lain seperti gula, jelly, lemak sayuran dan protein.6
Bidang makanan
Sorbitol umumnya ditambahkan pada makanan untuk memberikan ketahanan
mutu dasar yang dimiliki makanan tersebut selama dalam proses penyimpanan.
Pada perusahaan produsen permen, sorbitol diproses bersama gula agar permen
yang dihasilkan menjadi tahan lama. Biasanya banyak digunakan untuk
pembuatan permen bebas gula, permen karet, dessert bekudan bakery.
Tabel contoh penggunaan sorbitol pada makanan8
NAMA BAHAN
TAMBAHAN MAKANAN

SORBITOL

JENIS/BAHAN MAKANAN

BATAS
MAKSIMUM
PENGGUNAAN

Kismis

5gram/kg

Jam dan Jeli; Roti

300gram/kg

Makanan Lain

120gram/kg

Bidang Farmasi
Sorbitol merupakan salah satu bahan baku vitamin C. Selain itu sorbitol berfungsi
sebagai pemanis, sehingga sering digunakan sebagai bahan baku dasar obat
berbentuk syrup. Bagi penderita diabetes, sorbitol dapat dipakai sebagai bahan
pemanispengganti glukosa, fructose, maltose dan sukrose. Untuk produk
makanan dan minuman diet, sorbitol memberikan rasa manis yang sejuk di
mulut.
Bidang kosmetik dan Pasta gigi
Penggunaan sorbitol sangat luas di bidang kosmetika, diantaranya digunakan
sebagai pelembab berbentuk cream untuk mencegah penguapan air dan dapat
memperlicin kulit. Untuk pasta gigi, sorbitol dapat dipergunakan sebagai
penyegar atau obat pencuci mulut, dapat mencegah kerusakan gigi dan
memperlambat terbentuknya caries gigi.
Kegunaan lain

Pada industri tekstil, kulit, kertas dan semir sepatu, sorbitol digunakan sebagai
bahan pelunak dan stabilisator emulsi. Sedangkan pada industri rokok sorbitol
digunakan sebagai stabilisator kelembaban, penambah aroma dan menambah
rasa sejuk.
Tabel Kegunaan dari sorbitol
BIDANG

KEGUNAAN

Farmasi / Makanan /
Minuman

- Produksi Ascorbit Acid (vitamin


C)
- Pemberi rasa manis
- Stabilisator kelembaban
- Pembentuk sirup dan menjaga
kerusakan gigi
-Dietary dan pengganti sucrose
pada
diabetiser
- Membantu metabolisme

Pasta gigi / Kosmetik

- Stabilisator kelembaban
- Penyegar
- Non toxic
- Memperlambat terbentuknya
caries
gigi

Rokok / Tembakau

- Stabilisator kelembaban
- Penambah aroma dan rasa sejuk

Kulit / kertas / cat khusus /


textile / semir sepatu

- Stabilisator emulsi / suspensi /


kelembaban
- Bahan pelunak dan tahan panas
- Antistatic agent (textile)

2.3

Resiko Kesehatan3

Konsumsi moderat sorbitol dianggap aman, tapi konsumsi yang terlalu


banyak bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Berikut adalah beberapa resiko kesehatanbila mengkonsumsi sorbitol
secara berlebihan :
1. Diare
Hal ini terjadi apabila sorbitol terdapat dalam saluran cerna dalam jumlah besar
(lebih dari 50 gram per hari), sehingga tekanan osmosis dalam lumen usus lebih
tinggi daripada sekitarnya. Hal ini menyebabkan sejumlah besar cairan yang ada
di interstisial terdorong ke lumen usus, dan terjadilah diare.7
2. Nyeri perut
Konsumsi sorbitol berlebih bisa memicu kram perut yang bisa amat
menyakitkan. Toksisitas sorbitol menyebabkan kembung perut parah, dan bisa
memicu situasi darurat.Seseorang yang mengalami sakit perut tak lama setelah
mengkonsumsi sorbitol harus segera mencari bantuan medis.
3. Muntah
Orang yang sangat sensitif terhadap sorbitol bisa mengalami
muntah.Sayangnya, tidak ada tes untuk mengetahui tingkat kepekaan seseorang
terhadap sorbitol. Satu-satunya cara adalah berhati-hati ketika mengkonsumsi
makanan yang memiliki kandungan sorbitol di dalamnya.
4. Penurunan berat badan ekstrim
Dalam kasus yang jarang, konsumsi sorbitol dalam jangka panjang bisa
menyebabkan penurunan berat badan ekstrim.

2.4

Regulasi Sorbitol5

Ada beberapa peraturan-peraturan dan pernyataan yang


mencantumkan tentang sorbitol, yaitu:
- Peraturan Menteri Kesehatan No. 208/MENKES/PER/IV/1985 tentang
Pemanis Buatan.
-Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/MENKES/PER/IX/1988 tentang
Bahan Tambahan Makanan.
- World Health Organization Expert Comitte on Food Additives (JECFA)
menyatakan sorbitol merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk
dikonsumsi manusia.
- FDA (Food and Drugs Organization) menegaskan Sorbitol
sebagai Generally Recognized As Save (GRAS).

- CAC mengatur maksimum penggunaan sorbitol pada berbagai produk


pangan berkisar antara 500 sampai dengan 200.000 mg/kg produk, dan
sebagian digolongkan sebagai GMP/CPPB.

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Sorbitol merupakan salah satu pemanis alami yang dapat


menggantikan gula. Pemanis ini tergolong aman. Tetapi walaupun demikian,
pengkonsumsian sorbitol harus tetap pada standar yang dianjurkan. Karena
sorbitol dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kebung, rasa nyeri pada
perut, dan lain sebagainya.
Peraturan tentang pemanis sorbitol dan penggunaannya salah
satunya terdapat di dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.
722/MENKES/PER/IX/1988 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.
208/MENKES/PER/IV/1985.

3.2

Saran

Sorbitol merupakan pemanis alami tetapi sebaiknya penggunaan


sorbitol tidak lebih dari 50 gram per hari, karena dapat menyebabkan efek
laksatif yang membuat tidak nyaman pada perut.

DAFTAR PUSTAKA

1.
LisdianaFachruddin, 1998. Bahan Tambahan
Makanan. TrubusAgriwidya. Ungaran.
2.
Emi Sulami, 2009. SehatkahBahanTambahanMakananmu?. Intan
Pariwara. Klaten.
3.
Muhammad Ahkam, 2008. Real Food True Health. ArgoMedia
Pustaka. Tangerang.
4.
Shills et.al. (2006) Modern Nutrition, 10th edition. North Carolina (USA):
Lippincott Williams & Wilkins.
5. Calorie Control Council. Polyols/Reduced Calorie Sweeteners. URL:
http://www.caloriecontrol.org/sorbitol.html
6. BPOM. 2004. Kajian Keamanan Bahan Tambahan Pangan Pemanis
Buatan.URL:http://www1.pom.go.id:8796/nonpublic/makanan/standard/News1.ht
ml
7.
SNI 01-6993-2004. Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan Persyaratan
PenggunaanDalam Produk Pangan. Badan Standardisasi Nasional.
8.
Anonim, Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/MENKES/PER/IX/1988
tentang Bahan Tambahanan Makanan (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Dirjen
POM, 1988).

Sumber
http://ibmchelzea.blogspot.com/2012/06/tugasilmu-teknologi-pangansorbitol.html

Anda mungkin juga menyukai