Sosis yang telah matang dan di cooling down maka selanjutnya akan disimpan dalam
mesin chiller. Tujuan penyimpanan sosis di chiller adalah untuk menurunkan suhu sosis.Suhu
dari ruangan chiller ini sekitar 0-4C Chiller merupakan suatu ruangan aengan pengkondisian
udara sehingga suhu diruangan tersebut kurang dari suhu ruang dan dapat diatur suhu yang
aiinginkan. Setelah dimasukkan dalam mesin chiller maka sosis akan dipotong dan dikupas
casingnya,namun harus dipastikan sosis yang keluar dari mesin chiller suhunya tidak lebih dari
-12C. Hal ini untuk memastikan bahwa jika terjadi kenaikan suhu maka tetap dapat dijamin
bahwa produk tersebut aman.
MESIN CUTTING
Kemudian dilakukan pemotongan sosis dan pengupasan casing smoke sosis.Proses cutting dan
pengupasan inl dilakukan secara otomatis.Pemotongan sosis merupakan tahap finishing agar
benar-benar didapatkan satuan sosis selain itu juga diakukan pengupasan kulit sosis. Pengupasan
kulit dilakukan pada produk sosis yang dibuat dari bahan plastik. Setelah dilakukan pengupasan
sosis selanjutnya sosis akan dilakukan proses pengemasan. Mesin pemotong sosis otomatis
biasanya dilengkapi dengan sensor untuk melakukan identifikasi secara cepat dan tepat titik- titik
pemotongan sosis dengan begitu dapat mencegah proses ke pengerjaan ulang sehingga dapat
menghemat biaya. Dalam pemotongan sosis harus benar dipastikan bahwa ujung-ujung selubung
terpotong dengan bersih dan tertutup.
POLYCLIP
Mesin poly clip adalah sebuah mesin yang berfungsi untuk memberikan segel penutup di
kemasan produk, dengan memberikan segel pada produk makan akan memperpanjang umur
simpan, selain itu dengan adanya segel para konsumen akan merasa lebih percaya terhadap
produk yang dijual.
VACUM PACKAGING
Mesin Vacum Packaging ini berfungsi untuk mengemas produk secara vakum. Menurut
Wahyudie Vacuum packaging telah lama digunakan untuk meningkatkan performa dalam system
pengemasan produk. Keuntungan penggunaan mesin vakum antara lain kemasan menjadi lebih
rapi dan daya tahan produk menjadi lebih lama. Penelitian tentang ekologi mikroba makanan
telah dilakukan dan disampaikan bahwa ekologi mikroba makanan bergantung pada lingkungan,
tipe makanan, proses, pengemasan, dan suhu penyimpanan. Peneliti lain juga mempertegas
bahwa kemasan dapat menurunkan jumlah kerusakan dengan cara memperpanjang umur simpan
makana
X-RAY
PT SOEJASCH BALI mempunyai 1 buah mesin x-ray, mesin ini berfungsi untuk menditeksi
adanya benda benda asing pada produk. Penggunaan mesin x-ray ini biasanya saat produk baru
saja selesai dikemas dengan vacuum packaging. Produk yang terditeksi adanya benda asing akan
terlihat di monitor dengan ciri ciri montitor adan memberitahukan bahwa produk rejected dan
ada bitnik hitam pekat di layer. Produk yang di reject ini akan di bongkar kembali dan di
keluarkan benda asingnya sampai mesin tidak menditeksi adanya benda asing.Menurut literatur
tingkat akurasi mesin x-ray lebih tepat daripada menggunakan metal detector sehingga
pengunjung tidak perlu repot untuk membuka tasnya guna pemeriksaan. Karena objek amatan
tidak saja berada diruangan namun bisa saja berada dilapangan oleh sebab itu mesin x-ray
lapangan sebagai penunjang juga diperlukan sehingga petugas dapat bekerja efektif dan efisien
METAL DETECTOR
Metal detector adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengontrol benda
asing di fasilitas pengolahan makanan. Metal detector seperti aspek penting untuk keamanan
pangan yang ditetapkan sebagai CCP dalam rencana HACCP. Memahami bagaimana metal
detector bekerja dan apa yang bisa metal detector tersebut lakukan adalah kunci untuk
memastikan bahwa metal detector digunakan secara efektif dan memberikan hasil yang
konsisten dan dapat diandalkan