Anda di halaman 1dari 6

DETERMINASI, KLASIFIKASI DAN PEMBUATAN KUNCI

IDENTIFIKASI

Oleh :
Nama : Hastya Tri Andini
NIM : B1A017081
Rombongan : III
Kelompok :5
Asisten : Angellina

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN I

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Klasifikasi klasik merupakan klasifikasi dimana pada awalnya ilmuan hanya


membagi kelompok makhluk hidup ke dalam dua kerajaan besar yaitu tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan perawakan yaitu
kelompok rumput-rumputan, semak dan pohon. Sebaliknya untuk hewan dikelompokan
berdasarkan pada tempat hidupnya, yaitu golongan hewan darat, air dan terbang. Sistem
klasifikasi ini hanya bersifat empirik dan hanya berdasar pada pengamatan saja.
Klasifikasi modern adalah klasifikasi yang berdasarkan teori evolusi dan berpngang
pada asumsi bahwa bentuk-bentuk makhluk hidup berubah sepanjang waktu geologis.
Teori evolusi menjelaskan dengan cara yang lebih baik terhadap klasifikasi biologi
daripada teori-teori masa lalu. Teori evolusi dapat menjelaskan keanekaragaman
makhluk hidup dan variasi terhadap tipe ideal. Teori evolusi dapat menjelaskan bahwa
bentuk-bentuk makhluk hidup pura adalah nenek moyang makhluk hidup masa kini.
Walaupun klasifikasi modern berdasar atas teori evolusi namun para biologiawan masih
menggunakan persamaan struktur untuk dapat menjelaskan cara makhluk hidup itu
berevolusi (Farhadi et al., 2015).
Kunci determinasi merupakan alat bantu yang sangat penting dalam taksonomi.
Kunci determinasi juga dapat bersifat membatasi upaya identifikasi. Sebuah spesimen
yang unik atau menyimpang dari karakteristik umum akan mustahil teridentifikasi oleh
kunci determinasi yang bersifat umum. Identifikasi berhubungan dengan ciri-ciri
taksonomi dalam jumlah sedikit (idealnya satu ciri), akan membawa spesimen ke dalam
satu urutan kunci identifikasi. Klasifikasi hewan didefinisikan sebagai penggolongan
hewan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan kekerabatannya, yaitu yang
berhubungan dengan kontiguitas (kontak), kemiripan, atau keduanya. Klasifikasi dapat
berdasarkan hubungan evolusi, habitat, dan cara hidupnya. Klasifikasi berhubungan
dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar ciri-ciri (idealnya seluruh ciri yang dimiliki)
(Anwar, 1985).
B. Tujuan

Tujuan praktikum acara determinasi, klasifikasi dan pembuatan kunci identifikasi


antara lain:
1. Mempelajari konsep dan melakukan identifikasi dan determinasi hewan
invertebrata dan vertebrata.
2. Membuat dan menggunakan kunvi identifikasi hewan invertebrata dan
vertebrata.
3. Membuat fenogram hewan invertebrata dan vertebrata.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenali ciri-ciri taksonomi


individu yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson. Langkah-
langkah dalam identifikasi terbagi menjadi beberapa tahapan meliputi identifikasi,
determinasi, verifikasi dan klasifikasi (Indarmawan et al., 2010). Identifikasi merupakan
langkah awal untuk dapat memberi nama dan mengelompokkan mahluk hidup ke dalam
setiap takson.. Identifikasi meliputi pengamatan pada segi morfologi, anatomi, fisiologi,
embriologi, ekologi, bahkan tingkat molekuler pada setiap spesies. Pengamatan yang
sering dilakukan dalam identifikasi adalah pengamatan morfologi. Proses identifikasi
morfologi adalah melakukan pengamatan secara detail mulai dari ciri umum hingga ciri
spesifik yang dimiliki setiap spesies tersebut. Kegiatan identifikasi dapat dilakukan
dengan bantuan kunci diterminasi maupun tanpa kunci diterminasi. Identifikasi dengan
bantuan kunci ditermnasi akan mengantarkan spesies yang diamati sampai kepada
takson masing-masing, mulai takson tertinggi hingga terendah, yaitu mulai phyllum
sampai dengan spesies. Adapun identifikasi tanpa bantuan kunci determinasi tetap dapat
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui prosentase kekerabatan antar spesies dalam
satu jenjang takson, baik kelas, ordo, famili, maupun genus (Astuti, 2016). Determinasi
merupakan proses membandingkan hewan yang belum teridentifikasi dengan beberapa
hewan yang telah diketahui atau teridentifikasi sebelumnya. Verifikasi merupakan .
klasifikasi merupakan penataan hewan-hewan kedalam kelompok yang didasarkan atas
kesamaan dan hubungan antarspesies (Simpson, 1961). Tujuan dari klasifikasi ini adalah
menjadi sarana pragmatis untuk mengelola pengetahuan yang semakin meningkat
tentang keanekaragaman kehidupan, hubungannya, karakteristik, dan properti (Ruggiero
et al., 2015).
Klasifikasi filogenetik adalah salah satu sistem klasifikasi yang didasarkan pada
kekerabatan hubungan nenek moyang (evolusioner) antara takson satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, sistem klasifikasi ini sangat penting untuk digunakan dalam
penelusuran kekerabatan evolusioner diantara berbagai takson yang ada. Analisis
kekerabatan filogenetik diantara sampel (organisme) dapat dimulai dengan pembuatan
matrik yang menetapkan status karakter setiap penanda untuk masing-masing sampel.
Hasil analisis tersebut kemudian dapat digambarkan dalam bentuk matrik similaritas
maupun disimilaritas dan diilustrasikan dengan pohon filogenetik atau dendogram
(filogram). Fenogram adalah suatu diagram yang menggambarkan hubungan taksonomi
antar organisme berdasarkan banyak kesamaan karakteristik tanpa melihat hubungan
sejarah evolusinya (Mursyidin dan Qurrohman, 2012).
Klasifikasi fenetik didasarkan pada persamaan sifat-sifat yang dimiliki masing-
masing kelompok tumbuhan tanpa memperhatikan sejarah keturunannya, sedangkan
kekerabatan filogenetik didasarkan pada asumsi-asumsi evolusi sebagai acuan utama.
Kekerabatan fenetik lebih sering digunakan dari pada kekerabatan filogenetik. Hal
tersebut disebabkan adanya kesulitan untuk menemukan bukti-bukti evolusi sebagai
penunjang dalam menerapkan klasifikasi secara filogenetik. Selain itu, apabila bukti
yang dipertimbangkan cukup banyak biasanya kekerabatan fenetik juga akan dapat
menggambarkan kekerabatan filogenetik. Kladogram merupakan suatu diagram
bercabang yang menggambarkan divergensi suatu spesies dari nenek moyang yang sama
tanpa membandingkan derajat deviasi (Davis & Heywood, 1973)
III. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum acara determinasi, klasifikasi dan


pembuatan kunci identifikasi adalah bak preparat, pinset, kaca pembesar, mikroskop,
kamera, sarung tangan kart, masker dan alat tulis.
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara determinasi, klasifikasi dan
pembuatan kunci identifikasi adalah beberapa spesimen hewan invertebrata dan
vertebrata dan alkohol 70%.
B. Metode

Metode yang dilakukan pada praktikum acara determinasi, klasifikasi dan


pembuatan kunci identifikasi antara lain:
1. Tabel perbedaan karakter invertebrata dan vertebrata yang telah dilakukan pada
acara sebelumnya (acara 1 dan 2) dibandingkan oleh setiap kelompok.
2. Hewan invertebrata dan vertebrata dikelompokkan berdasarkan persamaan dan
perbedaan karakter.
3. Kunci identifikasi hewan invertebrata dan vertebrata dibuat.
4. Fenogram hewan invertebrata dan vertebrata dibuat.
5. Laporan sementara dari hasil praktikum dibuat.
DAFTAR REFERENSI

Anwar, A., 1985. Ringkasan Biologi. Bandung: Ganeca Exact.

Astuti, D. S., 2016. Perhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di
Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen dan
Dendogram. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science,
Enviromental, and Learning, 13(1), pp. 592-602.

Davis, P. H. & Heywood., 1973. Principle of Angiospermae Taxonomy. London: Oliver


and Boyd.

Farhadi, T., Nezafat, N., & Ghasemi, Y., 2015. In silico phylogenetic analysis of Vibrio
cholerae isolates based on three housekeeping genes. International journal of
computational biology and drug design, 8(1), 62-74.

Mursyidin, D. H. & Qurrohman, M. T., 2012. Kekerabatan filogenetik 15 jenis durian


(Durio spp.) berdasarkan analisis bioinformatik gen 5.8S rRNa dan its region.
Journal bioscientiae, (9)1: 45-54.

Ruggiero, M. A., Gordon, D. P., Orrell, T. M., Bailly, N., Bourgoin, T., Brusca, R. C. &
Kirk, P. M., 2015. A higher level classification of all living organisms. PloS
one, 10(4), pp. 1-60.

Simpson, G. G., 1961. Principles of Animal Taxonomy. New York: ColumbiaUniversity


Press.

Anda mungkin juga menyukai