Anda di halaman 1dari 18

Klasifikasi

II. KLASIFIKASI

PENDAHULUAN
Pengelompokan merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan manusia. Manusia mengelompokkan
sesuatu agar ia dapat dengan mudah memberikan perlakukan ataupun memberikan nama terhadap sesuatu yang
dikelompokkannya.
Begitu pula dengan makhluk hidup yang ada di bumi ini. Para ilmuan mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup yang memiliki
persamaan dimasukkan ke dalam suatu kelompok. Dengan demikian makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan
banyaknya persamaan yang dimiliki. Semakin banyak persamaan dimiliki oleh makhluk hidup maka ia memiliki
kekerabatan yang lebih dekat.

Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi, anatomi,
fisiologi, habitat, distribusi, kromosom, dan DNA.
Klasifikasi mengandung pengertian suatu cara yang sistematis dalam mempelajari suatu objek (makhluk hidup)
dengan mempertimbangkan persamaan atau perbedaan ciri dan sifat yang tampak.
Ilmu yang mempelajari klasifikasi disebut taksonomi atau sistematika.

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi


 Tujuan Klasifikasi
Tujuan Klasifikasi adalah untuk menyederhanakan objek studi yang beraneka ragam dengan mencari
keseragaman dan keanekaragaman makhluk hidup sehingga akan mudah dalam mempelajarinya.

 Manfaat klasifikasi
Manfaat klasifiksi antara lain:
1. Untuk penelitian lebih lanjut, sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui klasifikasi dapat lebih
dimanfaatkan
2. Untuk mempelajari agar dapat melestarikan keanekaragaman hayati di masa mendatang
3. Untuk mengetahui hubungan antara organisme satu dengan lainnya.

Proses klasifikasi
Proses klasifikasi dilakukan dengan menentukan persamaan dan perbedaan ciri atau sifat yang dimiliki suatu
organisme. Organisme yang memiliki kesamaan sifat/ciri dijadikan satu kelompok, misalnya sapi dan kambing
sama-sama memiliki kelenjar mamae, sehinga dikelompokkan ke dalam mamalia. Persamaan dan perbedaan yang
diamati, dimulai dari yang paling umum, hingga yang paling spesifik. Pada umumnya satu organisme dengan
organisme lainnya memiliki persamaan. Namun jika diamati secara lebih spesifik, akan tampak banyak sekali
perbedaanya, misalnya sapi dan dengan singa, keduanya memiliki kesamaan dalam hal memiliki tulang belakang
(vertebrata), berkaki empat (tetrapoda), menyusui (mamalia), dan melahirkan (vivivar). Namun jika dilihat dari
segi makanannya kedua hewan tersebut sangat berbeda, dimana sapi makan rumput (herbivore), sedangkan singa
memakan daging (carnivore).

Kegiatan dalam klasifikasi


Kegiatan dalam klasifikasi mencakup tiga hal, yaitu:
 Pengenalan ciri atau pencandraan (identifikasi)
 Pengelompokan (grouping)
 Penamaan (nomenklatur)

Sejaran Perkembangan Klasifikasi


Beberapa Ilmuan yang berjasa dalam proses klasifikasi:
1. Aristoteles (384 – 322 SM)
Aristoteles (384 – 322 SM) adalah ilmuan yang pertama kali tercatat sebagai ahli taksonomi. Aristoteles
mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua, yaitu hewan dan tumbuhan. Dasar yang digunakan dalam
pengelompokan dua kingdom tersebut antara lain:

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 11
Klasifikasi

Ciri Hewan Tumbuhan


Dinding sel yang terdiri atas sellulosa Tidak ada Ada
Pigmen warna hijau (klorofil) pada daun Tidak ada Ada
Kemampuan berfotosintesis Tidak dapat Dapat
Kemampuan membuat makanan sendiri Tidak dapat Dapat
Hewan dikelompokkan atas hewan darat dan hewan air, sedangkan tumbuhan dikelompokkan atas pohon,
perdu, dan herba.

2. John Ray (1627 – 1705 M)


John Ray (seorang naturalis Inggris) mencoba memperbaiki klasfikasi sebelumnya dengan melakukan
pengamatannya dan memperhatikan sifat-sifat bunga dan bagian-bagian lain dari bunga. Namun hasi
pengelompokan yang ia susun kurang teratur dan tidak dilengkapi dengan system tata nama, sehingga
klasifikasi yang dibuatnya dianggap kurang memuaskan para ahli.

3. Carolus Linnaeus (1707 – 1778 M)


Carolus Linnaeus (ahli taksonomi Swedia) melakukan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan
ciri dan sifat. Dalam menyusun klasifikasinya ia juga memfokuskan perhatiannya pada system alat
perkembangbiakan makhluk hidup, misalnya warna bunga, bentuk bunga, bentuk putik, jumlah benang sari.
Dengan demikian system klasifikasi yang ia kemukakan dikenal dengan system klasifikasi seksual.
Dalam menyusun klasifikasinya ia memperhatikan urutan atau tingkat kelompok makhluk hidup. Ia
mengelompokkan tumbuhan dan hewan dengan urutan species, genus, famili, ordo, kelas, filum atau divisi, dan
kingdom.
Dalam bukunya, Carolus Linnaeus menuliskan system tata nama ganda (binomial nomenclature). Menurut
Linnaeus, kelompok individu dalam suatu species terdiri atas dua kata mufrad (tunggal), dimana kata pertama
menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua menunjukkan nama spesifik atau penunjuk jenis. Menurut
Linnaeus, species merupakan unit dasar dari klasifikasi. Species diartikan sebagai sebuah populasi dari
makhluk hidup yang mampu melakukan perkawinan alami antara sesamanya (interbreding) dan menghasilkan
keturunan yang fertile.
Sistem klasifikasi Linnaeus banyak diterima para ilmuan dan mudah dipelajari, sehingga hingga saat ini system
klasifikasi Linnaeus masih dipakai.

4. Charles Robert Darwin (1829 – 1882 M)


Charles Robert Darwin (Naturalis asal Inggris) membuat system klasifikasi berdasarkan teori evolusinya.
Menurutnya bahwa setiap makhluk hidup akan berubah, sehingga berbeda sifat atau cirinya dengan sifat atau
ciri dari nenek moyangnya. Namun system klasifikasi yang diciptakan Darwin tidak dapat diterima oleh
sebagian besar ilmuan, sehingga system klasifikasinya tersebut tidak dapat mengubah system klasifikasi yang
sudah ada.

Berbagai Sistem Klasifikasi pada Makhluk Hidup


Pengelompokan makhluk hidup yang dikenal sehari-hari sangat beragam, tergantung pada dasar yang digunakan
oleh orang yang mengelompokkannya, seperti:
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, makhluk hidup dibedakan atas organisme air, organisme dataran
rendah, organisme dataran tinggi. Dengan demikian ada tumbuhan air, tumbuhan dataran tinggi, tumbuhan
dataran rendah, hewan air, dan hewan darat.
Berdasarkan perawakan atau ukuran besar kecilnya tubuh organisme, tumbuhan dibedakan atas:
1. tumbuhan terna (herba), yaitu tumbuhan yang kecil dengan tinggi tidak kurang dari 1, 5 m dan berumur
pendek
2. tumbuhan perdu, yaitu tumbuhan yang lebih kecil dari pohon dan berumur panjang dengan tinggi antara 1,
5–5m
3. tumbuhan pohon (arbor), yaitu tumbuhan berkayu yang berukuran besar dengan tinggi lebih dari 5 m dan
berumur panjang.

Sedangkan hewan dibedakan atas hewan besar, dan hewan kecil.

Berdasarkan usianya, tumbuhan dibedakan atas


1. Tumbuhan annual, yaitu berusia di bawah 1 tahun, dilambangkan dengan
2. Tumbuhan biennial, yaitu berusia antara 1 hingga 2 tahun, dilambangkan dengan atau
Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 12
Klasifikasi
3. Tumbuhan perennial, yaitu berusia diatas 2 tahun atau tahunan, dilambangkan dengan
Berdasarkan tempat hidupnya, organisme dibedakan atas:
1. Organisme epifit, organisme yang hidupnya menempel pada organisme lain, namun tidak merugikan
organisme yang ditumpanginya, seperti anggrek
2. Organisme parasit, yaitu organisme yang menempel pada organisme lain dan memakan bagian tubuh
organisme yang ditumpanginya.
3. Organisme saprofit, yaitu organisme yang hidup dan memakan sisa tubuh organisme lain yang sudah mati
atau membusuk.

Sistem Klasifikasi.
Sistem klasifikasi dibedakan atas:
a. System klasifikasi alamiah
Sistem klasifikasi alamiah mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri morfologi yang diberikan
oleh alam, sehingga terbentuk takson-takson alami, mislanya harimau, kuda, dan badak dikelompokkan ke
dalam hewan berkaki empat. Jagung, dan tebu dikelompokkan ke dalam tumbuhan yang daunnya menyerupai
pita. Ilmuan yang menganut system klasifikasi alamiah ini adalah John Ray (1627 – 1705 M), salah seorang
ilmuan yang menulis sistematik untuk hewan.
b. System klasifikasi buatan / artificial
System klasifikasi buatan / artificial dibuat pada awal perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan sampai kira-
kira abad ke-19. Dalam sistem klasifikasi buatan ini makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan satu atau
beberapa ciri tanpa membandingkan organisme tersebut dengan organisme lainnya. Ciri yang dipergunakan
dalam system klasifikasi ini antara lain morfologi, alat reproduksi, habitat, dan pemampakanatau perawakan
makhluk hidup (bentuk dan ukuran), misalnya tumbuhan berkayu, tumbuhan perdu, tumbuhan air, tumbuhan
darat, hewan pemakan rumput, hewan pemakan daging, dan sebagainya.
Ilmuan yang menganut system klasifikasi buatan / artificial ini antara lain:
o Aristoteles. Ia membagi mekhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu kelompok tumbuhan dan kelompok
hewan. Kelompok hewan dibagi lagi menjadi hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat.
Sedangkan kelompok tumbuhan dibagi lagi menjadi tumbuhan herba, semak, dan pohon.
o Theoprates (Murid Aristoteles). Ia mengklsifikasikan tumbuhan melalui pengamatan dan penelitian yang
cukup tinggi, namun ia tidak berhasil memberikan sumbangan berarti dalam klasifkasi makhluk hidup.

c. System klasifikasi filogenik


System klasifikasi filogenik muncul setelah lahirnya teori evolusi pada pertengahan abad ke-19. Sistem
klasifikasi filogenik pertama kali diperkenalkan oleh Charles Robert Darwin (1857) dalam bukunya On the
Origin of Species by Means of Natural Selection. Ia menyatakan bahwa adanya hubungan kekerabatan antara
klasifikasi dengan evolusi.
Sistem klasifikasi filogenik didasarkan atas kekerabatan antar takson yang ditinjau dari perkembangan
filogeniknya, misalnya gorila memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dengan simpanse dibandingkan
dengan manusia. System klasifikasi filogenik disusun berdasarkan persamaan fenotif, faal, tingkah laku, yang
dapat diamati dan pewarisan factor keturunan dari nenek moyang hingga makhluk hidup yang ada masa kini.
Ilmuan mengklasifikasikan mahkluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi, fisiologi, maupun
anatominya. Makin banyak persamaan, makin dekat hubungan kekerabatannya, sebaliknya makin banyak
perbedaan, makin jauh hubungan kekerabatannya. Dalam klasifikasi filogenik ini, beberapa tingkatan dalam
klasifikasi didasarkan atas:
o Jenis atau species didasarkan atas kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, maupun jumlah kromosomnya.
o Marga atau genus, didasarkan atas persamaan pada struktur alat reproduksinya.
o Familia didasarkan atas persamaan asal makhluk hidup tersebut, yaitu dari nenek moyang yang sama.

Perkembangan kerajaan makhluk hidup dalam klasifikasi


a. Sistem dua kerajaan
Sejak zaman Aristoteles hingga pertengahan abad ke -20, para ahli biologi membagi makhluk hidup menjadi 2
kingdom, yaitu:
 plantae (tumbuhan) dan
 animalia (hewan).
Dasar pembagian dua kerajaan ini adalah atas ada tidaknya dinding sel, dan kemampuan berfotosintesis.
Organisme yang memiliki dinding sel dan dapat berfotosintesis dan dapat membuat makanan sendiri
dimasukkan ke dalam kelompok plantae, sedangkan yang tidak memiliki dinding sel, tidak dapat
berfotosintesis, dan tidak dapat membuat makanan sendiri dimasukkan ke dalam kingdom animalia.
Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 13
Klasifikasi

b. Sistem tiga kerajaan


System 3 kerajaan muncul karena ada organisme berdiding sel yang tidak dapat berfotosintesis, seperti jamur.
Dengan demikian muncullah system klasifikasi berdasarkan cara memperoleh nutrisi, yang membagi makhluk hidup
menjadi 3, yaitu:
 Plantae (memperoleh nutrisi dengan fotosintesis)
 Fungi (memperoleh nutrisi dengan menguraikan media dan menyerapnya)
 Animalia (memperoleh nutrisi dengan fagotrof atau heterotrof dan mempunyai kemampuan menelan).

c. Sistem empat kerajaan


Sistem empat kerajaan muncul dengan dijumpainya membrane inti sel yang tersebar dalam sitoplasma, dimana
ada organisme yang memiliki membrane inti sel (eukariotik) dan organisme tidak bermembran inti
(prokariotik). Dengan demikian makhluk hidup dibagi menjadi 4 kingdom, yaitu:
 Kingdom Prokariotik (tidak bermembran inti)
 Kingdom Fungi (bermembran inti)
 Kingdom Plantae (bermembran inti)
 Kingdom Animalia (bermembran inti)

d. Sistem lima kerajaan


Sistem 5 kerajaan muncul atas dasar pertimbangan tingkat organisme dan jenis nutrisinya. Sistem 5 kerajaan
ini di pelopori oleh R.H. Whittaker (1969) yang membagi makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu:
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia

e. Sistem enam kerajaan


Sistem 6 kerajaan yang membagi makhluk hidup menjadi 6 kingdom, yaitu:
 Kingdom Archaebacteria
 Kingdom Eubacteria
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia

Beberapa ilmuah lain membagi sistem 6 kerajaan pada makhluk hidup sebagai berikut
 Kingdom Virus
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia

Takson
Takson adalah setiap unit dalam klasifikasi. Dalam klasifikasi, makhluk hidup di bagi menjadi beberapa tingkatan
takson, seperti pada tabel berikut:

Tabel tingkat takson tumbuhan dan hewan


No. Tingkat klasifikasi Tingkat klasifikasi
tumbuhan hewan
1 Kingdom (kerajaan ) Kingdom (kerajaan )
2 Divisio (divisi ) Phylum (filum)
3 Sub divisio (sub divisi) Sub Phylum (sub filum)
4 Classis (kelas) Classis (kelas)
5 Sub classis (sub kelas) Sub classis (sub kelas)
6 Ordo (bangsa) Ordo (bangsa)
7 Sub ordo (sub bangsa) Sub ordo (sub bangsa)
Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 14
Klasifikasi
No. Tingkat klasifikasi Tingkat klasifikasi
tumbuhan hewan
8 Familia (suku) Familia (suku)
9 Sub familia (sub suku) Sub familia (sub suku)
10 Tribus (rumpun ) Tribus (rumpun )
11 Sub tribus (sub rumpun) Sub tribus (sub rumpun)
12 Genus (marga) Genus (marga)
13 Sub genus (sub marga) Sub genus (sub marga)
14 Section (seksi) Section (seksi)
15 Sub section (sub seksi) Sub section (sub seksi)
16 Species (jenis) Species (jenis)
17 Sub species (sub jenis) Sub species (sub jenis)
18 Varietas Varietas
19 Sub varietas Sub varietas
20 Forma (bentuk) Forma (bentuk)
21 Sub forma (sub bentuk) Sub forma (sub bentuk)
22 Individuum (individu) Individuum (individu)

Contoh klasifikasi tumbuhan


a. Kingdom (kerajaan ) : Plantae
b. Divisio (divisi ) : Angiospermae
c. Classis (kelas) : Monocotyledoneae
d. Ordo (bangsa) : Liliales
e. Familia (suku) : Liliaceae
f. Genus (marga) : Aloe
g. Species (jenis) : Aloe vera
h. Nama daerah : Lidah buaya

Contoh klasifikasi hewan


a. Kingdom (kerajaan ) : Animalia
b. Phylum (Filum) : Chordata
c. Classis (kelas) : Mamalia
d. Ordo (bangsa) : Carnivora
e. Familia (suku) : Canidae
f. Genus (marga) : Canis
g. Species (jenis) : Canis familiaris
h. Nama daerah : Anjing

Nama Ilmiah
Nama ilmiah merupakan nama organisme yang digunakan secara Internasional. Nama ilmiah ini menggunakan
bahasa Latin atau Yunani. Nama ilmiah yang digunakan hingga saat ini adalah system nama ilmiah yang
dikemukakan oleh Carolus Linnaeus yang dikenal dengan system tata nama ganda (Binnomial nomenclature).
Menurut Linnaeus, kelompok individu dalam suatu species terdiri atas dua kata mufrad (tunggal), dimana kata
pertama menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua menunjukkan nama spesifik atau penunjuk jenis.

Kaidah dalam penulisan nama ilmiah


 Menggunakan bahasa Latin atau Yunani, atau yang sudah dilatinkan.
 Penulisan nama genus diawali huruf capital (huruf besar), sedangkan nama species diawali dengan huruf kecil,
walaupun nama tersebut diambil dari nama orang, atau nama daerah.
 Penulisan nama species ditandai dengan membuat dua garis bawah terpisah untuk nama genus dan nama
spesifik, atau dicetak dengan huruf miring (kursif)
 Jika nama penunjuk jenis terdiri dari dua kata, maka kedua kata tersebut harus dirangkaikan dengan tanda
penghubung, mislanya Hibiscus rosa-sinensis

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 15
Klasifikasi

Contoh penulisan nama ilmiah


Pyrus malus L. atau Pyrus malus L.

Keterangan: Pyrus, (diawali huruf besar) menunjukkan nama genus


malus, (diawali huruf kecil) menunjukkan spesifik atau penunjuk jenis
L., (diawali huruf besar) merupakan sitasi atau singkatan nama pencipta. Dalam hal ini adalah
Linnaeus

Sitasi (singkatan) nama pencipta (author name)


Sitasi atau singkatan nama pencipta pada nama ilmiah dituliskan pada bagian belakang nama ilmiah species. Sitasi
dimaksudkan untuk memberikan penghargaan terhadap orang yang menemukan nama species tersebut. Berikut ini
adalah beberapa contoh sitasi (singkatan nama pencipta) dan artinya
L. = Linnaeus (Carolus Linnaeus)
Juss. = de Jussieu (ahli taksonomi Perancis)
Burm. = Burman
f. Burm. = filius Burman (anaknya Brman)
Hort. = Hortulanorum (kebun). Singkatan tersebut berasal
dari istilah kebun, karena
nama penemunya tidak diketahui
Engl. Et Wart.= Engler dan Warburg(et = dan). Nama tersebut
diciptakan oleh Engler dan Warburg
(L.) Bartal = (L.) Linnaeus, orang yang pertama kali memberikan
mana jenis); Bartal, orang yang melalukan perbaikan
kedudukan takson.

Ketentuan tatanama takson sesuai dengan tingkatannya antara lain:


1. Untuk nama divisi digunakan satu kata majemuk berbentuk jamak yang diambil dari ciri khas yang berlaku
untuk semua warga divisi dengan ditambah akhiran-phyta,seperti Schyzphyta, Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta, dan Spermatophyta, kecuali untuk jamur yang disarankan untuk diberi akhiran-mycota.
2. Untuk nama anak divisi diberi akhiran –phytina, kecuali golongan jamur diberik akhiran –mycotin. Untuk nama
subdivisi Gymnospermae, dan Angiospermae, sebetulnya belum sesuai dengan anjuran.
3. Untuk nama kelas diberikan akhiran –phyceae bagi alga, misalnya Chalophyceae, Phaeophyceae,
Rhodophyceae; -mycetes bagi jamue, seperti Phycomycetes, Eumycetes; dan –ineae bagi pteridophyta dan
kormophyta, seperti gymnospermae, Equiseetinae, Lycopodinae, Gunkgoinae, monocoledoneae.
4. Untuk nama anak kelas diberi akhiran phycidae untuk alga, mycelidae untuk fungi, dan idea untuk kormophyta,
seperti Monochlamydae, Dialypetalae, dan Sympetalae.
5. Nama bangsa merupakan kata benda yang berbentuk jamak yang diambil dari satu ciri khas yang dimiliki
seluruh warga bangsa yang bersangkutan, misalnya nama contortae (kuncup bunga terpilin), tricoccae (bunga
beruang tiga), umbelliflorae (bunga tersusun seperti payung) dan sebagainya. Nama bangsa tersebut juga nama
bangsa yang deskriptip. Nama bangsa dapat pula otomatis bila terbentuk dari salah satu nama suku yang
dibawahi yang merupakan tipe tatanama dengan mengganti akhiran nama suku –aceae dengan akhiran –ales.
6. Nama suku merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda yang berbentuk jamak, biasanya
diambil dari nama marga yang dipilih sebagai tipe tatanamanya ditambah dengan akhiran –aceae, misalnya
malvaceae (dari kata malva + ceae). Pada nama suku terdapat sejumlah nama yang harus dipandang sebagai
perkecualian, yaitu nama- nama suku yangtidak terbentuk dengan cara yang disebutkan di atas, melainkan
mempunyai bentuk yang berbeda-beda namun dibenarkan untuk tetap dipakai sebagai nama suku, misalnya:
Gramineae = Poaceae; Palmae = Araceae; Umbilliferae = Apiaceae; Cruciferae = Brassiaceae; Guttiferae =
Clusiaceae; Compositae = Asteraceae; Labiatae = Lamiaceae.
7. Ketentuan-ketentuan tentang nama marga adalah sebagai berikut:
Nama marga merupakankata benda berbentuk mufrad atau kata lain yang diperlakukan sebagai kata yang
bersifat demikian, bahkan dapat dibentuk dengan cara mana suka (arbitrar).
Nama marga tidak dibenarkan berupa istilah yang lazim digunakan dalam morfologi tumbuhan, seperti
radicula, tuber, dll.
Nama marga tidak boleh terdiri atas dua kata, atau kedua kata itu harus disatukan dengan tanda
penghubung, misalnya Uva-ursi.
Kata-kata yang tidak dimaksud sebagai nama marga tidak dapat dianggap sebagai nama marga, misalnya
anonymos.

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 16
Klasifikasi
8. Nama jenis harus bersifat ganda (Binomial nomenclature)

Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya nama ilmiah


Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya nama ilmiah antara lain:
1. Beranekaragamnya nama biasa, nama daerah, nama lokal sehingga tidak dimengerti oleh semua bangsa.
2. Beranekaragamnya nama, dalam arti ada yang pendek, ada yang panjang, bahkan ada yang panjang sekali.
3. Banyaknya sinonim (dua nama atau lebih) untuk satu macam jenis tumbuhan/hewan sehingga membingungkan
tentang organisme yang dimaksud.
4. Sukarnya nama-nama tersebut diterima dunia internasional, karena setiap bangsa atau negara memiliki nama
yang berlainan untuk satu jenis tumbuhan atau hewan.

Kriteria yang digunakan dalam Klasifikasi


 Kriteria yang digunakan dalam mengklasifikasikan hewan
Beberapa kriteria yang digunakan dalam mengklasifikasikan hewan antara lain:
o Jumlah sel penyusun tubuh hewan
o Jaringan penyusun tubuh hewan
o Saluran pencernaan
o Rongga tubuh (selom)
o Segmentasi (sekat) tubuh
o Rangka tubuh (skeleton)
o Anggota badan

 Kriteria yang digunakan dalam mengklasifikasikan tumbuhan


Beberapa kriteria yang digunakan dalam mengklasifikasikan hewan antara lain:
o Jumlah sel penyusun tubuh
o Organ perkembangbiakannya
o Struktur jaringan pengangkut
o Tipe silinder pusat
o Bentuk daun dan ukuran daun
o Cara berkembang biak
o Bunga, buah, dan biji
o Perawakannya (habistus)

Pengelompokan kingdom Plantae (tumbuhan)


Kelas Hepatocopsida (lumut hati)
Divisi Bryophyta (lumut) Kelas Anthoceropsida (lumut tanduk)
Kelas Bryopsida (lumut sejati)
Kelas Psilophytinae (paku telanjang)
Kelas Lycopodiinae (paku kawat)
Divisi Pteridophyta (paku) Kelas equisetinae (paku ekor kuda)
Kingdom Kelas Filicinae (pakis yang sebenarnya)
Plantae Kelas Pteridospermae contoh Lyginopteris oldhamia
Sub divisi Gymnospermae Kelas Coniferae Contoh Pinus merkusii
Divisi Spermatophyte (biji terbuka) Kelas Ginkyoinae contoh Ginkyo biloba
(tumbuhan biji) Kelas Gnetinae Contoh melinjo
Kelas Cycadinae Contoh pakis haji
Sub divisi Angiospermae Kelas Dikotiledoneae contoh (mangga, bayam)
(biji tertutup) Kelas Monokotiledoneae, contoh (kelapa, pisang)

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 17
Klasifikasi

Pengelompokan kingdom (Animalia) sampai tingkat kelas


. Filum porifera Kelas Calcarea Contoh: Sycon sp
Kelas Hexatinellida Contoh: Euplectella sp
Kelas Demospongia Contoh: Spongilla sp
Filum Coelenterata Kelas Hydrozoa Contoh: Hydra sp
Kelas Scyphozoa Contoh: Aurelia aurita
Kelas Anthozoa Contoh: Fungia sp
Filum Platyhelminthes Kelas Turbellaria Contoh: Planaria sp
Kelas Trematoda Contoh: Fasciola hepatica
Kelas Cestoda Contoh: Taenia saginata
Filum Nemathelminthes Kelas Nematoda Contoh: Ancylostoma duodenale
Kelas Nematomorpha Contoh: Nectonema
Filum Annelida Kelas Polychaeta Contoh: Lysidice sp
Kelas Olygochaeta Contoh: Lumbricus terestris
Kelas Hirudinea Contoh: Hirudo medicinalis
Kingdom Filum Mollusca Kelas Amphineura Contoh: Chiton sp
animalia Kelas Scapopoda Contoh: Dentalium vulgare
Kelas Gastropoda Contoh: Acathina fullica
Kelas Cephalopoda Contoh: Loligo sp
Kelas Pelecypoda Contoh: Pecten sp
Filum Arthropoda Kelas Crustacea Contoh: Cambarus sp
Kelas Arachnida Contoh: Mastigopractus giganteus
Kelas Myriapoda Contoh: Apis indica
Kelas Insekta Contoh: Apis indica
Filum Echinodhermata Kelas Asteroidea Contoh: Bintang laut
Kelas Ophiuroidea Contoh: Bintang ular laut
Kelas Echinoidea Contoh: Landal laut
Kelas Holothuroidea Contoh: Timun laut
Kelas Crinoidea Contoh: Lilia laut
Sub phylum Hemichordata Contoh: Saccoglosus sp
Sub phylum Urochordata Contoh: Molgula sp
Sub phylum Cehalochordata Contoh: Amphioxus sp
Filum Chordata Super kelasKelas agnata Contoh: Lamprey
Pisces Kelas Chondrichthyes Contoh: Hiu
Kelas Osteichthyes Contoh: Cypserulus sp
Sub phylum
Super kelas Kelas Amphibia Contoh: Bufo sp
vertebrata
Tetrapoda Kelas Reptil Contoh: Varanus komodoensis
Kelas Aves Contoh: Anser alvifrons
Kelas Mamalia Contoh: Tapirus indicus

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 18
Klasifikasi

PENGAMATAN

1. Mengidentifikasi tumbuhan
Tujuan : Siswa mampu mengidentifikasi tumbuhan
Alat dan Bahan : Dua jenis tumbuhan lengkap dengan akar, batang,
daun, bunga, buah, biji.
Cara Kerja : Lakukan identifikasi untuk mengenal ciri-ciri
tumbuhan berdasarkan ciri yang tertera dalam tabel.

Nama tumbuhan yang diidentifikasi ………………………nama Indonesia (…………………………nama ilmiah.)

No. Ciri bagian tumbuhan Pilihlah sesuai hasil pengamatan Anda


1 Jumlah sel penyusun tubuh a. unisel b. multisel
2 Bagian tumbuhan a. akar b. batang c. daun d. bunga e. buah f. biji
3 Akar a. Tunggang b. serabut
4 Batang a. basah b. berkayu
5 Batang a. Berkambium b. tidak berkambium
6 Bagian daun a. pelepah b. tangkai c. helaian
7 Bentuk pertulangan daun a. menyirip b. menjari. c. melengkung d. lurus
8 Biji a. Berkeping satu b. berkeping dua c. berkeping banyak
9 Jenis biji a. terbuka b. tertutup
10 Umbi batang a. ada b. tidak ada
11 Umbi akar a. ada b. tidak ada
12 Jenis kelamin a. monoecus b. diecus c. polygamus
13 Cara berkembang biak a. Seksual b. aseksual
14 Alat perkembangbiakan a. biji b. tunas akar c. tunas batang
d. tunas daun
15 Habistus (perawakan) a. tegak b. menjalar c. merambat
16 Usia tumbuhan a. annual b. biennial c. parential

2. Mengidentifikasi hewan
Tujuan : Siswa mampu mengidentifikasi hewan
Alat dan Bahan : Dua jenis hewan
Cara Kerja : Lakukan identifikasi untuk mengenal ciri-ciri hewan
berdasarkan ciri yang tertera dalam tabel.

Nama hewan yang diidentifikasi ………………………nama Indonesia (…………………………nama ilmiah.)

No. Ciri bagian hewan Pilihlah sesuai hasil pengamatan Anda dengan melingkari
jawaban yang benar
1 Jumlah sel penyusun tubuh a. unisel b. multisel
2 Lapisan jaringan penyusun a. diploblastik b. triploblastik
tubuh
3 Rangka tubuh a. rangka dalam (endoskeleton) b. rangka luar
(eksoskeleton) c. rangka hidrostatis
4 Vertebrae a. ada b. tidak ada
5 Rambut a. ada b. tidak ada
6 Bulu a. ada b. tidak ada
7 Kelenjar mamae a. ada b. tidak ada
8 Cara reproduksi a. ovivar b. vivivar c. ovovivivar
9 Alat respirasi a. paru-paru b. paru-paru buku
c. permukaan kulit d. kloaka e. insang
Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 19
Klasifikasi
No. Ciri bagian hewan Pilihlah sesuai hasil pengamatan Anda dengan melingkari
jawaban yang benar
f. saccus pneumaticus g.trachea h.labirint
10 Alat ekskresi a. ginjal b. insang c. paru-paru d. kulit
e. hati
11 Berdasarkan makanannya a. karnivora b. herbivore c. omnivore
12 Saluran pencernaan a. mulut b. kerongkongan c. lambung d. tembolok d. usus halus
e. lambung kelenjar f. usus besar g. anus h. kloaka
13 Segmentasi tubuh a. ada b. tidak ada
14 Jumlah anggota badan a. dua pasang b. 3 pasang c. 4 pasang
d. banyak
15 Fungsi anggota badan bagian a. memegang b. terbang c. berjalan
depan
16 Fungsi anggota badan bagian a. memegang b. berjalan
belakang
17 Rongga tubuh (selom) a. ada b. tidak ada
18 Simetri tubuh a. asimetris b. bilateral simetris
c. radial simetris

3. Menggunakan kunci identifikasi


Tujuan:
Siswa dapat menggunakan kunci identifikasi

Alat dan Bahan


 Kunci identifikasi
 Tumbuhan

Cara Kerja
 Bacalah terlebih dahulu kunci identifikasi dengan cermat.
 Amati hewan Anda dan cocokkan ciri-ciri hewan tersebut pada nomor kunci identifikasi yang sesuai.
 Beralihlah pada nomor sesuai dengan petunjuk pada kunci identifikasi untuk mengamati ciri-ciri yang lain
hingga Anda menemukan nama kelas hewan yang Anda amati tersebut.

Contoh kunci identifikasi


1 a Tidak memiliki vertebra (tulang belakang) …………………………………… Invertebrata
b Memiliki vertebra (tulang belakang) …………………………………………… 2
2 a Tidak memiliki rahang ………………………………………………………... Aghnata
b Memiliki rahang ………………………………………………………………... 3
3 a Tidak memiliki kaki …………………………………………………………..... 4
b Memiliki kaki …………………………………………………………............... 7
4 a kulit bersisik …………………………………………………………................ 5
b kulit tidak bersisik …………………………………………………………....... 6
5 a kulit bersisik dan berlendir dan bernapas dengan insang serta memiliki sirip …. 10
b kulit bersisik dan tidak berlendir dan bernapas dengan paru-paru dan tidak Reptile
bersirip ………………………………………………………….......................
6 a Bernapas dengan paru-paru ……………………………………………………. Amphibi
b Bernapas dengan insang ……………………………………………………….. Pisces
7 a Kulit berbulu dan dapat terbang ……………………………………………….. Aves
b Kulit tidak berbulu dan tidak dapat terbang ……………………………………. 8
8 a Kulit tidak berambut dan tidak menyusui ……………………………………… 9
b Kulit berambut dan menyusui …………………………………………………. Mamalia
9 a Kulit tidak berisik dan hidup di dua habitat ……………………………………. Amphibia
b Kulit bersisik dan hidup di satu habitat ………………………………………… Reptile
10 a Memiliki tulang keras ………………………………………………………….. Osteichtyes
b Memiliki tulang rawan ………………………………………………………… Condrichtyes

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 20
Klasifikasi

4. Membuat herbarium (mengawetkan tumbuhan dan hewan)


Tujuan
Siswa dapat membuat herbarium kering maupun basah untuk mengawetkan tumbuhan dan hewan.

a. Membuat herbarium kering


Alat dan bahan
1) sasak, terbuat dari bambu atau triplek, berfungsi untuk mengepres tumbuhan
2) tumbuhan (lengkap dengan akar, batang, dan daun) jika ada bunga buah dan biji
3) kertas koran
4) kertas kartun
5) plastic
6) lem kayu/lem kertas
7) selotif
8) alcohol atau formalin
9) air
10) tripleks
11) lakban
12) alat tulis

Cara kerja
1. Ambillah satu jenis tumbuhan yang akan dibuat herbarium (usahakan lengkap dengan akar, batang, dan daun, jika
ada bunga, buah dan biji). Tetapi jika buah nya berair, tidak dapat dibuat herbarium kering.
2. Bersihkan tumbuhan yang akan dibuat herbarium.
3. Semprotkan atau oleskan tumbuhan yang akan dibuat herbarium tersebut dengan larutan formalin atau alcohol 2
%.
4. Masukkan tumbuhan tersebut ke dalam lipatan kertas koran, lalu presslah dengan sasak yang terbuat dari bambu
atau triplek. Untuk mengepres, dapat juga dilakukan dengan meletakkan tumbuhan tersebut di dalam lipatan-
lipatan buku, tetapi sebelumnya tumbuhan tersebut dibungkus dengan kertas koran atau kertas hisap terlebih
dahulu.
5. Keringkan tumbuhan tersebut dengan cara meletakkan pressan tersebut di tempat yang terkena sinar matanari
selama kurang lebih 3 hari. Tanaman dikatakan kering jika dirasakan tidak dingin lagi dan menjadi kaku.
6. Siapkan kertas ukuran kurang lebih 28,5 x 41 cm atau dapat disesuaikan dengan besarnya tumbuhan. Letakkan
tumbuhan tersebut di atas kertas dan klasifikas, dan identifikasi tentang tumbuhan yang di buat herbarium tersebut.
Judul, keterangan, klasifikasi, dan identifikasi dapat di lihat pada contoh herbarium pada gambar berikut!

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 21
Klasifikasi

HERBARIUM TUMBUHAN
Annona muricata L. (Sirsak)

Bunga (floss)

Daun (folium)

Batang (caulis)

Akar (radix)

Putik (pistilum)
Benang sari (stamen)
Mahkota (corolla)
Kelopak (callix)
Dasar bunga (reseptaculum)

Bunga buah (fructus) biji (endosperm)

No. Collector : 01/A.M/III/2007


Nama ilmiah : Annona muricata L.
Nama daerah : Sirsak
Nama kolektor : Anna Maria
Semester : 2
Nomor Pokoi Mahasiswa : 2990
Tanggal pengambilan : 11 Maret 2007
Tempat pengambilan : Perkebunan di desa Sukamaju Kecamatan Punduh Pedada
Lampung Selatan
Klasifikasi
Divisio : Plantae
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Policarpicae
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L,
Gambar herbarium tampak muka

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 22
Klasifikasi
Identifikasi Annona muricata L (sirsak)

Annona muricata (sirsak) merupakan tumbuhan pohon dengan tinggi 3 – 8 meter. Tumbuhan ini banyak ditemukan
di wilayan beriklim tropis. Ciri-ciri morfologi Annona muricata antara lain:
- Batang bercabang, dengan system percabangan sympodial, memiliki cambium, dan ukuran batang bagian
pangkal lebih besar semakin ke ujung semakin kecil.
- Daun terdiri atas tangkai dan helaian dengan tulang daun menyirip dan bertepi rata. Daun berbentuk lanset
bulat telur terbalik dengan pangkal daun runcing dan tepi daun meruncing pendek. Panjang daun 6 – 18 cm.
- Akar tunggang
- Bunga Annona muricata merupakan bunga lengkap majemuk yang terdiri atas kelopak, mahkota, putik dan
benang sari. Kelopak berjumlah 3 bagian terluar hijau, bagian dalam berwarna kuning.
- Cara reproduksi Annona muricata dapat dilakukan dengan cara vegetatif, melalui tunas maupun generatif
melalui biji. Annona muricata merupakan tumbuhan monoesis dimana dalam satu tumbuhan terdapat sel
kelamin jantan (terdapat dalam serbuk sari) dan sel kelamin betina (terdapat dalam putik).
- Buah Annona muricata merupakan buah majemuk, dimana dalam satu tangkai terdapat lebih dari satu buah.
Kulit buah tampak berwarna hijau dengan bau yang khas. Daging buahnya berwarna putih. Buah Annona
muricata banyak mengandung karbohidrat dan berasa manis saat masak.
- Biji Annona muricata berwarna hitam dengan lapisan luar yang tebal, memiliki dua kotiledon dan saat
berkecambah keeping biji terangkat atas permukaan tanah (epigeal).
- Manfaat Annona muricata adalah buahnya dapat dikonsumsi karena berasa manis dan banyak mengandung
karbohidrat.

DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepome, Gembong. 1996. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Stennis, C.G.G.J. Van. 1987. Flora. Pradnya Paramita. Jakarta.

Gambar herbarium tampak belakang

7. Setelah tumbuhan dilekatkan dan semua keterangan-keterangan bagiannya ditulis bingkailah herbarium tesebut
menurut selera Anda.

Membuat herbarium basah


Alat dan bahan
- botol selai atau toples
- air
- formalin
- hewan yang akan diawetkan
- lem
- kertas
- alat tulis

Cara kerja
1. Bersihkan hewan yang akan dibuat awetkan atau dibuat herbarium.
2. Buatlah larutan formalin 5% lalu masukkan ke dalam botol selai atau toples.
3. Masukkan hewan yang akan diawetkan ke dalam botol selai atau toples yang telah diisi larutan fotmali 5%.
Tutuplah botol selai atau toples tersebut dengan rapat.
4. Ttuliskan klasifikasi dan identifikasi dari hewan tersebut pada kertas lalu lekatkan pada salah satu sisi bagian
botol selai atau toples tersebut.

Membuat awetan kerangka hewan


Alat dan bahan
- Hewan vertebrata yang akan kerangkanya akan diawetkan
- Formalin
- Aquarium
- Kertas dan alat tulis
- Lem power glue
Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 23
Klasifikasi

Cara kerja
1. Ambillah kerangka hewan dengan cara merebusnya hingga otot-ototnya lumat.
2. Ambillah daging hewan tesebut dengan hati-hati agar tulang-tulangnya tidak terlepas atau rusak.
3. Randamlah tulang atau kerangka hewan terebut dalam larutan formalin selama kurang lebih 3 (lebih lama
lebih baik).
4. Keringkan kerangka tersebut.
5. Rekatkan bagian-bagian tulang yang terlepas dengan lem power glue.
6. Siapkan aquarium yang ukurannya sebesar rangka hewan tersebut.
7. Masukkan hewan tersebut ke dalam aquarium. Aturlah posisinya sedemikian rupa agar terlihat indah.
Rekatkan beberpa bagian kerangka tersebut pada kaca aquarium agar ketika aquarium di pindah atau di gesar
posisi kerangka tersebut tidak berubah.
8. Tuliskan bagian-bagian kerangka hewan, klasifikasi, dan identifikasi dari hewan tersebut pada kertas, lalu
tempelkan pada salah satu sudut aquarium atau pada tempat yang sesuai.

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 24
Klasifikasi
SOAL-SOAL LATIHAN
PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!
1. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang klasifikasi adalah …
a. taksonomi b. anatomi c. biogeografi d. histologi e. teratology
2. Sistem klasifikasi yang masih dipakai hingga saat ini adalah system klasifikasi menurut …
a. Carolus Linnaeus d. Charles Robert Darwin
b. Aristoteles e. Louis Pasteur
c. John Ray
3. Urutan takson dalam klasifikasi hewan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah yang benar adalah …
a. phylum – kingdom – kelas – ordo – familia –genus – species
b. kingdom – phylum –ordo – kelas – familia –genus – species
c. kingdom – phylum – familia –genus – kelas – ordo –species
d. kingdom – phylum – kelas – ordo – familia –genus – species
e. genus - kingdom – phylum – kelas – ordo– familia– species
4. Menurut Carolus Linnaeus, species adalah makhluk hidup yang mampu melakukan
a. Penyebaran ke berbagai tempat
b. Adaptasi terhadap lingkungan
c. Perkembangan biakan dan menghasilkan keturunan yang berfariasi
d. Perubahan akibat adaptasi terhadap lingkungan
e. perkawinan alami antara sesamanya (interbreding) dan menghasilkan keturunan yang fertile.
5. Penulisan nama ilmiah delima yang benar adalah …
a. Punica Granatum L. d. Punica granatum L.
b. punica granatum L. e. Punica granatum L.
c. Punica Granatum L.
6. Jamur tidak dikelompokkan ke dalam kingdom plantae, meskipun ia memiliki dinding sel, karena…
a. tidak mengandung sellulosa
b. tidak berklorofil dan bersifat heterotrof
c. berkembang biak dengan spora
d. dapat membuat makanan sendiri
e. reproduksinya secara vegetatif
7. Kata Mangifera dari nama ilmiah mangga (Mangifera indica) menunjukkan nama
a. genus b. spesies c. varietas d. familia e. ordo
8. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup adalah …
a. perbedaan ciri/atau sifat
b. persamaan ciri/atau sifat
c. persamaan dan perbedaan ciri/atau sifat
d. kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan
e. kemapuan melakukan reproduksi terhadap sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil
9. Serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi makhluk hidup dengan teliti disebut …
a. klasifikasi d. kunci sederhana
b. kunci determinasi e. variasi
c. binomial nomenclature
10. (Soal UAN tahun 1998) Seorang guru biologi menyuruh kelompok praktikum mengelompokkan pinang, palm,
kelapa, lontar,dan kelapa sawit ke dalam satu kelompok. Pengelompokan seperti ini merupakan system
klasifikasi …
a. buatan b. filogenik c. alamiah d. artificial e. jenis
11. (Soal UAN tahun 2005) Perhatikan beberapa nama berikut!
(1) kelapa gading (4) kelapa hijau
(2) kelapa kopyor (5) pinang
(3) kelapa sawit
Dari tumbuhan di atas, manakah yang dapat dikelompokkan ke dalam variasi tingkat jenis?
a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 5 e.3, 4, dan 5
12. (Soal UAN tahun 2005) Yang dimaksud dengan variasi dalam jenis adalah …
a. perbedaan sifat dan jumlah
b. perbedaan daur hidup dan cara reproduksi
c. perbedaan ukuran, bentuk, dan warna
Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 25
Klasifikasi
d. perbedaan lingkungan
e. perbedaan makanan dan adaptasi terhadap lingkungan
13. (Soal UAN tahun 2005) Berikut ini adalah manfaat klasifikasi, kecuali …
a. mengetahui jenis-jenis organisme
b. mengetahui hubungan antara organisme
c. mengtahui kekerabatan antar organisme
d. mengatahui jumlah seluruh organisme di muka bumi
e. menyederhanakan objek studi penelitian
14. Perhatikan nama berikut” Pteridophyta”. Jika dilihat dari akhirannya phyta, maka nama tersebut adalah
nama ..
a. divisi b. kelas c. ordo d. famili e. genus
15. Pada mulanya bakteri maupun cyanophyta (ganggang bersel satu) dikelompokkan ke dalam tumbuhan (disebut
tumbuhan belah) atau schyzophyta. Namun saat ini organisme tersebut dikelompokkan ke dalam kingdom
tersendiri karena tidak memiliki membrane inti, yaitu kingdom ..
a. monera b. protista c. fungi d. plantae e. animalia
16. Dalam klasifikasi, Arhocarpus intgra (nangka) dan Arthocarpus communis (sukun), termasuk dalam satu
kelompok, yaitu pada tingkat…
a. Species b. Jenis c. varietas d. genus e. individu
17. (Soal UAN tahun 1997) Suatu makhluk hidup mempunyai ciri-ciri berikut:
(1) mempunyai tulang belakang
(2) bersifat ovivar
(3) otak terlindung dalam kranium
(4) mempunyai paruh
(5) rangka berupa endoskeleton
Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri di atas termasuk ke dalam tingkat klasifikasi kelas …
a. aves b. mamalia c. pisces d. amphibia e. reptilia
18. (Soal UAN tahun 1999) Dalam mengklasifikasikan system empat kingdom, kelompok tumbuhan yang
termasuk plantae adalah …
a. Cyanophyta, Bryophyte, dan Spermatophyte
b. Pteridophyta, Thallophyta, dan Schizophyta
c. Spermatophyte, Bryophyta, dan Pteridophyta
d. Spermatophyte, Oomycota, dan Pteridophyta
e. Zogomycotina, Pteridophyta, dan Spermatophyta

PILIHAN BERGANDA
Pilihlah:
a. Jika 1, 2, dan 3 benar
b. Jika 1 dan 3 benar
c. Jika 2 dan 4 benar
d. Jika hanya 4 yang benar
e. Jika semua benar
19. Tumbuhan Mangga dan pisang memiliki kesamaan dalam hal …
1) System perakarannya
2) Tipe batang
3) Tipe tulang daunnya
4) Sama-sama menghasilkan bunga dan buah
20. Kegiatan dalam klasifikasi mencakup:
(1) identifikasi
(2) pengelompokan
(3) pemberian nama
(4) pewarnaan
21. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi adalah ...
(1) perubahan pada makhluk hidup
(2) persamaan pada makhluk hidup
(3) factor lingkungan pada makhluk hidup
(4) perbedaan pada makhluk hidup
22. Dasar yang digunakan Darwin dalam klasifikasi system filogenik adalah …
(1) pewarisan factor keturunan nenek moyang

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 26
Klasifikasi
(2) tingkah laku
(3) faal atau fungsi tubuh
(4) persamaan fenotif

SEBAB AKIBAT
Pilihlah:
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat
c. Jika pernyataan benar, alasan salah
d. Jika pernyataan salah, alasan benar
e. Jika pernyataan salah, alasan salah
23. Singkong merupakan tumbuhan dikotil
SEBAB
Singkong memiliki ciri-ciri tumbuhan dikotil seperti berakar serabut, dan berkambium
24. Jamur termasuk ke dalam kingdom plantae
SEBAB
Jamur meskipun tidak dapat berfotosintesis jamur memiliki dinding sel dari zat kitin
25. Citrus nobilis dan Citrus maxima memiliki kesamaan tingkat species
SEBAB
Memiliki kata depan yang sama

ESSAY
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!
1. Apa yang dimaksud klasifikasi!
2. Apa tujuan klasifikasi!
3. Tuliskan urutan klasifikasi tumbuhan padi berikut.
a) Kingdom (kerajaan ) : ……………………………..
b) Divisio (divisi ) : ……………………………..
c) Classis (kelas) : ……………………………..
d) Ordo (bangsa) : ……………………………..
e) Familia (suku) : ……………………………..
f) Genus (marga) : ……………………………..
g) Species (jenis) : ……………………………..
h) Nama daerah : padi
4. Tuliskan 5 persamaan dan 5 perbedaan antara ayam dengan kambing!
5. Tuliskan 5 kaidah dalam penulisan nama ilmiah!
6. Tuliskan alasan Anda mengapa system klasifikasi tata nama ganda (Binomial nomenclature) yang diciptakan
Carolus Linnaeus hingga kini masih digunakan
7. Tuliskan 5 kriteria yang sering digunakan dalam mengklasifikasikan tumbuhan!
8. Tuliskan identifikasi dari bayam!
9. Tuliskan 20 nama hewan beserta nama ilmiahnya
10. Tuliskan 20 nama tumbuhan beserta nama ilmiahnya

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 27
Klasifikasi

DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarto, S. dkk. 1989. Keanekaragaman Hayati Untuk Kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor.
Pratiwi, DA. Dkk. 2004. Biologi SMA Kelas I. Erlangga. Jakarta.
Sudjadi, B. Laila, Siti. 2004 Biologi I A. Yudhistira. Surabaya.
Suryanto, R. 2006. Penuntun Mata Kuliah Morfologi dan Sistematika Tumbuhan. UTB. Bandar Lampung.
Tjitrosoepomo, G. 1998 Taksonomi Tumbuhan . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
--------------------- 1998 Taksonomi Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Yatim, W. 2000. Kamus Biologi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Biologi SMA Kls X oleh Rahmat Suryanto, S.Pd.. dan Suwatri, S.Pd. 28

Anda mungkin juga menyukai