Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok:

1. Farah Azzahra Ahmad


2. Neny Febria Ardiningsih
3. Yunindra Garwan
4. Putra .B . S. Syukur
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob.
Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi
terminal.
Terminal oxidation karena Oksigen menerima ion H+ dari NADH dan FADH atau
istilahnya sering disebut akseptor ion H+
Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria
maka kemudian STE juga dikatakan Fosforilasi Oksidatif
di Kristae itulah banyak O2 tertambat karena adanya enzim sitokrom yang
menagandung zat Besi (Fe) maka Kristae itulah saya katakan magnet Oksigen
sehingga Kristae mampu menyerap oksigen dari sitoplasma bergerak semua ke
kristae . Adanya pergerakan secara difusi itulah menyebabkan suasana sitosol atau
sitoplasma sel Anaerob OK
Molekul yang berperan penting dalam reaksi STE ini adalah NADH dan FADH2,
yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs.
Dari Glikolisis 2 NADH, dari DO ada 2 NADH, dari Siklus Krebs 6 NADH dan 2
FADH2
Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q
(Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
NADH dan FADH ini berintegrasi dengan O2 dan enzim sitokrom untuk
menghasilkan Air dan ATP
Setelah terintegrasi dengan melepaskan ion H + maka NAD dan FAD kembali
ketempat asalnya untuk mengikat ion H + lagi , 2 NAD kembali ke sitoplasma
untuk menghanbil ion H + pada proses glikolisis, 2 NAD ke membran luar
mitocondriia untuk mengikat ion H+ pada peristiwa DO dan 6 NAD dan 2 FAD ke
matriks mitokondria untuk mengikat ion H+ lagi OK
Rantai Transpor Elektron
 Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan
elektron berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini
ditransfer ke koenzim Q.
 Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan
elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP.
 Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain
melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
 Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
 Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh
sitokrom c juga menghasilkan cukup energi untuk
menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
 Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari
rantai transpor elektron.
 Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang
merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan
merupakan akseptor terakhir elektron.
 Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung
dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b
membentuk air (H2O).
 Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar
untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP.
 Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang
menghasilkan ATP.
 Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH sebanyak 10
dan FADH2 2 molekul.
 Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul
FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.
 Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP
Dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2.
Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34
ATP. Ditambah dari hasil Glikolisis (2ATP) dan siklus
Krebs (2 ATP), maka secara keseluruhan reaksi
respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP Jadi dari
satu molekul glukosa menghasilkan total 38 ATP. Akan
tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan
transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi
seluler adalah 36 ATP.

Anda mungkin juga menyukai