Anda di halaman 1dari 10

Pernahkah kamu menonton film finding nemo Ingatkah dengan ikan pada gambar tersebut yang

bercahaya di laut dalam. Ikan tersebut benar adanya,bernama anglerfish dan bisa menghasilkan listrik
untuk membuat cahaya! Tidak hanya ikan anglerfish, beberapa hewan juga bisa menghasilkan listrik
ataupun mendeteksi listrik.

Ikan Lele Listrik ikan lele yang dapat memproduksi listrik tegangan tinggi yaitu 350 volt sementara
tegangan listrik PLN di Indonesia adalah 220 volt. Ikan lele listrik banyak ditemukan hidup di Afrika,
tempatnya di perairan sungai nil.
Ikan Hidung Gajah Perbesar Ikan hidung gajah
Ikan hidung gajah memiliki dagu yang panjang dan dapat mendeteksi medan listrik. Ikan hiudng gajah
melepaskan listrik dari sel electropax pada ekornya dan menyebarkan medan listrik ke sekitarnya. Saat
ada mangsa ataupun predator yang bergerak, ikan hidung gajah akan merasakannya karena dagunya
menangkap medan listrik yang berubah.

Beberapa jenis hewan memiliki cara unik dan khusus yang dapat mereka gunakan untuk bertahan hidup, salah
satunya adalah menggunakan listrik. Ya, beberapa hewan berikut dapat menggunakan listrik berdaya rendah untuk
membantu mereka dalam berburu, melindungi diri, hingga sebagai penunjuk arah (navigasi).

. Lebah madu timur


asknature.org
Lebah madu timur atau Apis cerana merupakan salah satu spesies hewan yang dapat menghasilkan listrik dari sinar
Matahari, seperti dicatat dalam National Geographic. Lebah jenis ini memiliki bagian tubuh yang dapat menangkap
tenaga surya, yang dinamakan 'sel surya'.

Penelitian dan studi yang dilakukan di Universitas Tel-Aviv, Israel, mengungkap bahwa lebah madu timur memiliki
pigmen di jaringan tubuh luarnya yang berwarna kuning, dan pigmen tersebut dapat digunakan untuk menjebak
cahaya Matahari.

Cahaya Matahari tersebut diubah menjadi energi listrik dalam bagian tubuhnya yang lain, yakni pigmen cokelat. Hal
ini membuat lebah madu timur menjadi satu-satunya spesies yang dapat mengubah cahaya Matahari menjadi energi
listrik secara alami.

Para ilmuwan dan ahli satwa mengatakan bahwa energi listrik yang dihasilkan dari tubuh lebah tersebut dapat
digunakan sebagai navigator atau petunjuk arah, terutama pada saat cuaca buruk.

2. Hiu kepala martil


animals.net
Hiu kepala martil adalah spesies hiu dari famili Sphyrnidae. Spesies ini memiliki cara khusus dalam berburu, yakni
dengan menggunakan pori-pori sensor electrolocation. Sensor yang dinamakan Ampullae of Lorenzini ini dapat
membantu hiu kepala martil berburu dengan medan listrik.

Dengan menggunakan medan listrik dan menyebarkan reseptor di area sekitarnya, hiu martil dapat berburu secara
efektif dan efisien, seperti dicatat dalam New Scientist. Makanan kesukaan hiu martil adalah ikan kecil, cumi-cumi,
dan pari.

Sebetulnya spesies hiu putih besar juga dapat mendeteksi medan listrik dari mangsanya. Namun, kemampuan hiu
putih dalam menghasilkan listrik dan menggunakan reseptor, masih tidak sebaik hiu martil.

Dengan ratusan ribu organ electrorecptor (disebut Ampullae dari Lorenzini) di dalam tubuh mereka, hiu ini menjadi
satu satunya hiu yang memiliki sensitivitas listrik terbesar yang dapat mendeteksi sinyal dari setengah milyar volt
hewan lain. Dan memudahkan dalam mencari mangsa.

Terdiri dari kanal yang dipenuhi jeli membuka sebagai pori-pori (dan tampak seperti bintik hitam di permukaan),
ampullae mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh penduduk bawah air lainnya, sehingga martil untuk
memindai pasir dan menggali makan malam dari dasar laut.

Martil juga dikatakan menggunakan deteksi internal mereka seperti perangkat GPS, membantu untuk menyesuaikan
diri dengan mendeteksi arus laut yang bergerak dalam medan magnet bumi.

3. Ekidna
sandiegozoo.org

Ekidna juga biasa disebut sebagai babi duri atau landak semut, yang merupakan hewan asli dari Papua dan
Australia. Ekidna merupakan spesies yang cukup unik, karena merupakan mamalia namun bertelur.

Makanan kesukaan ekidna adalah semut. Dengan kuku yang cukup panjang, ekidna dapat dengan mudah menggali
dan membongkar kayu untuk mencari sarang semut. Selain semut, rayap juga menjadi salah satu menu favorit
ekidna.

Laman BBC Earth mencatat bahwa ekidna merupakan mamalia darat yang dapat menghasilkan listrik dari reseptor
yang ada di moncongnya, namun dalam jumlah yang sangat minimal dan hampir tidak terasa.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh ekidna untuk keperluan berburu semut atau rayap yang ada di dalam tanah.
Selain itu, moncong ekidna dapat mendeteksi arus listrik kecil yang dapat ia gunakan untuk menentukan arah pada
saat ia berada di bawah tanah atau lumpur.

Termasuk anggota dari ordo monotreme, hewan-hewan berduri memiliki moncong memanjang yang berfungsi baik
sebagai mulut dan hidung. Inilah moncong sama yang juga mengirim sinyal-sinyal listrik yang membantu mereka
menemukan serangga untuk dilahap. Sistem electroreceptive di moncong kurang kompleks daripada platypuses,
dengan hanya 2.000 electroplax dalam jangka snouted dan hanya 400 di snouted pendek.

Electroreception mereka terbukti berguna meskipun mereka menjadi hewan darat karena moncong mereka terus
menerus basah. Hal ini jauh lebih mudah untuk menghantarkan listrik dalam air daripada di medan, itulah sebabnya
mengapa kebanyakan hewan dengan electroreception terutama perairan. Namun, para ilmuwan percaya
electroreceptors ini sedang "dipilih melawan" karena echidnas terestrial mengandalkan jauh lebih kecil pada
electroreception untuk mencari makanan daripada rekan-rekan air mereka.

4. Platipus

abc.net.au

Seperti dicatat dalam laman American Museum of National History, platipus merupakan kerabat dekat dari ekidna,
yang tentunya sama-sama dapat memanfaatkan listrik untuk keperluan berburu dan penentu arah.

Saat menyelam dan mencari mangsa, platipus akan menutup mata, hidung, dan telinganya. Sebagai gantinya,
platipus akan menggunakan moncongnya sebagai reseptor untuk memudahkannya berburu mangsa.

Reseptor ini sangat sensitif karena akan mendeteksi medan listrik yang berukuran sangat kecil. Itulah sebabnya,
platipus dapat mendeteksi makanannya di lumpur yang tidak dapat dideteksi oleh indra lainnya.

5. Belut listrik
medium.com

Spesies yang terkenal dengan sengatan listriknya yang berbahaya adalah belut atau sidat listrik. Spesies ini dapat
menghasilkan listrik setara 650 volt. Bahkan, ada beberapa belut listrik di pedalaman Brasil yang mampu
mengeluarkan listrik sebesar 860 volt.

Menurut Science Focus, belut listrik memiliki rangkaian sel mirip baterai yang juga dikenal sebagai elektrosit. Sel
elektrosit ini ada di hampir seluruh tubuh belut, itulah sebabnya sel ini dapat digunakan sebagai metode pertahanan
diri.

Jika belut listrik terdesak oleh predator, biasanya ia akan mengeluarkan kejutan listrik yang mampu membuat
predator sekelas buaya segera pergi menjauh. Bahkan, jika predator mampu menangkap belut ini, maka kejutan
listrik sebesar 650 volt akan membunuh predator tersebut hanya dalam hitungan menit.

Semua hewan yang hidup memancarkan muatan listrik (meskipun hanya listrik yang dikeluarkan lemah) selama
gerakan otot rutin. Namun, hanya terdapat satu kelompok (kebanyakan air) hewan yang memungkinkan mereka
untuk (dalam beberapa kasus) fisik menghasilkan listrik. Hewan-hewan ini bergantung pada kemampuan
electroreception biologis mereka untuk memproduksi dan dorongan rasa / atau listrik untuk berburu mangsa untuk
melawan serangan pemangsa dan bahkan navigasi.

3. Ikan Pari Electric


Seperti belut listrik, hewan ini, juga mampu mengendalikan tegangan di setiap muatan listrik dalam tubuhnya. Organ
produksi terletak di kedua sisi kepala dan bersama-sama menempatkan di mana saja dari delapan sampai 220 volt.

Ada 69 spesies sinar dalam empat keluarga, dengan Torpedo genus yang paling menonjol dinamai kata Latin
"torpere," yang berarti menyebabkan menjadi kaku atau melumpuhkan. Kejutan listrik yang dihasilkan oleh ray
berukuran rata-rata serupa dengan efek jika menjatuhkan pengering rambut ke bak mandi.

 Catfish Electric
Ini lele air tawar, asli dari perairan tropis Afrika. Dengan kemampuan untuk menghasilkan listrik sampai dengan 350
volt yang kira-kira jumlah yang sama yang diperlukan untuk menggerakkan komputer selama 45 menit, ikan ini lebih
siap untuk menangkal predator dari hampir semua hewan lain. Terdiri dari jaringan otot dimodifikasi, organ listrik
mereka membentuk lapisan agar-agar hanya di bawah kulit ikan patin itu.

Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan
navigasi.
Pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, tetapi ada beberapa hewan yang mampu menghasilkan arus listrik yang sangat kuat.
Berikut adalah hewan yang mampu menghasilkan arus listrik yang kuat:

Ikan Belalai Gajah


Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah.
Ikan ini dilengkapi organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electroplax pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi.
Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan
beristirahat.
Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi dan pada saat yang bersamaan ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.

Belut Listrik
Penelitian menunjukkan belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam.
Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan diyakini dapat menyebabkan kematian pada manusia dewasa

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hewan-hewan Penghasil Listrik: Belut Listrik hingga Hiu Kepala
Martil, https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/10/05/hewan-hewan-penghasil-listrik-belut-listrik-hingga-hiu-kepala-martil?page=3.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno Widyastuti
Berikut adalah beberapa contoh hewan yang dapat memancarkan sinyal listrik:

Lele listrik
Ikan pisau
Ikan pari listrik
Ikan gajah
Hewan yang dapat memancarkan sinyal listrik kuat adalah ....

Pilih jawabanmu.
A. 1 dan 3
B. 4 saja
C. 2 dan 4
D. 1, 2 dan 3

Anda mungkin juga menyukai