Biakan Fungi
M. Ikhwan Setiawan
STTIF Bogor
Outline
• Prinsip Umum
• Teknik Pengawetan (Preservation)
• Keuntungan dan Kerugian
• Pemilihan Metode
Prinsip Umum
Tujuan utama
memelihara biakan
suatu fungus adalah
untuk menjaga galur
fungus tersebut di
dalam suatu media
tanpa terjadi nya
perubahan morfologi,
fisiologi, atau genetik
Prinsip Umum
• Organisme dapat
berasal dari berbagai
sumber
• Contoh :
Penicillium digitatum
Prinsip Umum
• Teknik pengawetan sangat bervariasi, dapat
dengan mengurangi kecepatan metabolisme
atau bahkan dapat menunda metabolisme
mikroorganisme
• Pengawetan yang baik bila digunakan biakan
yang sehat dan kondisi pertumbuhan yang
optimum
• Microorganisme tumbuh dalam lingkungan dan
kondisi yang berbeda-beda
• Beberapa diantaranya memiliki spesifisitas
tertentu sebagai syarat pertumbuhannya
Prinsip Umum
• Umumnya
Mikroorganisme
tumbuh baik dalam
media yang dibuat
mendekati kondisi
lingkungan tempat
asalnya
• Contoh : tanah,
bagian tanaman
atau komponen air,
dll.
Pertumbuhan Mikroorganisme
• Media pertumbuhan dapat bervariasi. Misalnya
Raper & Thom (1949) menggunakan Czapek's
Agar, Steep Agar and Malt Extract Agar untuk
pertumbuhan Penicillia dan Aspergilli
• Pitt (1980) menganjurkan penggunaan recommends
Czapek Yeast Autolysate (CYA) dan Malt Extract Agar
(MEA) untuk penicillia
• Standarisasi of formula media penting
dilakukan
• Media akan mempengaruhi morfologi dan warna
koloni, karena kandungan media akan mempengaruhi
pembentukan senyawa tertentu atau menginduksi sifat
tertentu dari mikroorganisme
Pertumbuhan
Pengaruh Media terhadap morfologi koloni
Kontaminasi pada kultur fungi
• Biakan Fungi sering terkontaminasi oleh
Tyroglyphus or Tarsonemus
• Di alam banyak terdapat pada tanah, dan hampir
semua bahan organik
• Terbawa ke laboratorium dari bahan tanaman, produk
yang sudah kadaluarsa, pada sepatu, serangga atau
biakan mikroorganisme lain.
Hygiene
• Bersihkan seluruh permukaan dan hindari
biakan dari udara luar dan debu
• Cuci dengan desinfektan yang
sesuai.
peralatan
Fumigation
• Digunakan selang waktu tertentu untuk ruang
laboratorium atau korikor. Pekerjaan ini harus
dilakukan oleh yang berwenang
Mechanical and chemical barriers
• Universal bottles, kapas lemak,
tube bersumbat
Metode pencegahan kontaminasi
• Tempat penyimpanan yang aman
• Lemari pendingin 4-8°C
• Lemari penyimpanan “deep freeze” (< - 20°C)
• Menutup kultur dengan minyak mineral
• Simpan dengan silica gel
• Freeze-dry
• Simpan di ultra-low temperatures case
Pengawetan dan Penyimpanan
• Continuous culture
Pada media padat atau cair
Refrigeration
Di bawah lapisan minyak mineral
Di dalam air
• Pengeringan
• Freeze drying
• Cryopreservation
Pengawetan dan Penyimpanan
• Bagi biakan awal dan simpan 1 biakan
sebagai seed stock
• Simpan satu biakan sebagai
cadangan
• Setelah pengawetan, viability, purity, dan
identitas harus di cek ulang dan dibandingkan
dengan data aslinya atau referensi
• Morfologi, patogenitas, sifat-sifat fisik dan
biokimia harus diuji
• Semua pengamatan harus dicatat dan
disimpan untuk referensi di masa
yad.
Metode Pengawetan mikroorganisme
Penumbuhan pada agar miring
• Metode yang paling mudah dan murah
• Disimpan di dalam lemari pendingin
dapat membantu mengurangi frekuensi
sub-kultur
Metode pengawetan mikroorganisme
Keuntungan :
• Peralatan murah dan pengerjaan mudah
• Beberapa mikroorganisme hanya dapat
disimpan di dalam minyak mineral
• Namun penyimpanan di bawah minyak mineral
disarankan untuk laboratorium yang memiliki
keterbatasan sumbar daya dan fasilitas
Penyimpanan dalam air
Potongan agar atau suspensi spora dapat
disimpan dalam air
Penyimpanan dalam air
Cara :
1.Potongan agar ukuran 6 mm diambil dari
ujung pertumbuhan koloni jamur
2.Potongan tsb ditempatkan di dalam air steril di
dalam botol McCartney dan tutup erat , lalu
disimpan pada suhu 20-25°C.
3.Peremajaan dilakukan dengan mengambil
potongan agar tsb, tempatkan terbalik pada
medium pertumbuhan yang sesuai
Penyimpanan dalam air
-2OC SLOW
COOL
RAPID
COOL
VERY RAPID
COOL
Response of cells to freezing. Slow cool: cells can maintaing osmostic equilibrium
by water efflux; thus cells shrink and only extracellular ice forms. Rapid cool: cells
cannot lose water rapidly enough to maintain osmotic equilibrium; thus cells
shrink slightly and contain a few large ice crystals. Very rapid cool: cells contain a
large number of small ice crystals.
Penyimpanan dalam Silica Gel
Keuntungan :
• Biakan dapat bertahan sampai
10 tahun.
• Peremajaan berulang dapat dilakukan
dari sampel yang sama, walaupun
sebaiknya stok harus ditempatkan
terpisah.
• Biaya murah dan alat sederhana
Penyimpanan dalam tanah
Kerugian :
• Kemungkinan terjadi variasi genetik
• Beberapa fungi tidak dapat tahan di
desikasi
• Kemungkinan kontaminasi lebih
besar
Oomycota
• Paling baik disimpan di bawah nitrogen cair dengan
kecepatan pendinginan 10°C min-1, walaupun
beberapa galur tidak dapat disimpan dengan cara
ini.
• Di bawah minyak mineral dapat disimpan sampai 6
bulan
• Tiga galur Phytophthora dapat tahan sampai 40
tahun (laporan dari CABI-UK)
• Kultur dapat disimpan dalam air namun perlu di
transfer setiap 2 tahun
Zygomycota
• Nitrogen cair sangat disarankan untuk
penyimpanan Mucor, Rhizopus dan genus
lainnya
• Dapat pula dengan cara freeze-dried
• Tidak semua genus tahan proses dehidrasi,
terutama dengan silica gel, misalnya Coemansia,
Martensiomyces, Condiobolus, Entomophthora,
Piptocephalis and Syzygites. Dari genus2 ini,
hanya Piptocephalis dan Coemansia yang dapat di
freeze dried.
Basidiomycota