PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemantapan mutu laboratorium merupakan suatu peralatan
mutu yang digunakan untuk melakukan pengawasan mutu dengan
menggunakan konsep pengawasan proses statistic (statistical process
control) Pengawasan proses dengan statistic adalah sebuah cara yang
memungkinkan operator menentukan apakah suatu proses sedang
berproduksi keluaran yang sesuai. Sedangkan jaminan mutu adalah
suatu system manajemen yang dirancang untuk mengawasi kegiatankegiatan pada seluruh tahap(desain produk:produksi, penyerahan
produk serta layanan), guna mencegah adanya masalah-masalah
kualitas dan memastikan bahwa hanya produk yang memenuhi syarat
yang sampai ke pelanggan. (Riono, 2007)
Usaha
untuk
tercapainya
pemeriksaan
yang
bermutu,
Ketika
laboratorium
berhenti
sasaran
ini
telah
meningkatkan
tercapai,bukan
mutu.
Laboratorium
berarti
perlu
atau
tindakan
yang
meliputi
inokulasi,
teknik
Kami sangat berharap bahwa apa yang di bahas dalam makalah yang
judul Mutu Strain Bakteri ini bermanfaat bagi pembaca tentang apa
itu pengertian strain bakteri, bagaimana cara melakukan peremajaan
strain bakteri dan bagaimana cara penyimpanan bakteri yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
jangka
pendek mikroba
dilakukan
dengan
metode
yang
digunakan
dalam
penyimpanan
Gambar1. Teknik Slant Agar. (a) memasukkan kultur pada slant agar
(b) bagian-bagian yang akan dipindahkan (Rachdie, 2008)
Agar slants adalah kultivasi biakan mikroba ke dalam agar
miring di dalam tabung reaksi untuk melihat karakteristik koloni bakteri
yang tumbuh. Metode ini digunakan dengan cara kultur ditumbuhkan
pada agar miring. Komposisi media dan suhu serta interval waktu
pemindahan harus tepat dan disimpan pada refrigerator dengan suhu
5 oC
atau freezer
atau sampai
suspensi
sel
mikroba
dapat
dibekukan
dengan
yang
perlu
diperhatikan
adalah
cairan
pengawet
Fungsi
preservatif
adalah
menstabilkan
protein,
proses
kering
dipotong
beku,
diatur
ampul
rapi
dipotong
pada
kotak
penyimpanan ampul.
10. Sebagian ampul diambil sebagai contoh untuk menguji viabilitas
mikroba setelah proses kering beku.
11. Pengujian juga dilakukan secara periodik dan rutin, paling tidak
setiap setahun, untuk mengetahui viabilitas mikroba.
12. Penumbuhan kembali mikroba:
a. Ampul dikeluarkan dari tempat penyimpanan dan direndam
pada suhu 37C atau dibiarkan beberapa saat pada suhu ruang
untuk mencairkan isi ampul (thawing).
b. Secara aseptik leher ampul dipotong dengan pemotong kaca
dan dipatahkan.
c. Beberapa tetes medium cair dimasukkan ke dalam ampul,
dibiarkan beberapa saat dan agak dikocok agar biakan cepat larut.
d. Sebagian suspensi diambil dan ditumbuhkan pada cawan
medium agar yang sesuai.
e. Koloni mikroba ditumbuhkan pada medium agar miring.
Penyimpanan dengan teknik pengeringan cairan. Beberapa strain
bakteri yang peka terhadap proses kering beku dapat disimpan
dengan cara pengeringan suspensi (liquid drying) mikroba. Teknik
ini dikembangkan oleh Annear pada tahun 1954, 1956, dan 1962
mikroba
dapat
bertahan
dalam
media
aktivitas
biologis
termasuk
reaksi
biokimia
yang
Goyangkan tabung
suhu
37
- 40C.
Gerakkan
perlahan-lahan
untuk
umumnya
digunakan
sebagai
media
dalam
hidrasi
Oleh
yang
karena
itu
dapat melindungi
giserol
dapat
penyimpanan mikroorganisme.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
protein
dari
memperpanjang