2 ml suspensi kultur
Disimpan di refrigerator
Disimpan di freezer
bagian
kurang, khamir sering tumbuh pada lingkungan yang kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri dan pada suhu penyimpanan rendah. Penyimpanan suhu
yang semakin rendah dapat mempertahankan viabilitas dari khamir dan bakteri
asam laktat itu sendiri.
Uji Viabilitas Kultur setelah Imobilisasi Manik-Manik
Menurut Partanto dan Dahlan (1991), viabilitas adalah kemampuan hidup,
daya hidup suatu makhluk hidup yang dapat ditunjukkan dengan jumlah yang
tumbuh ataupun biomassa. Kultur dalam manik-manik yang telah disimpan baik
di refrigerator maupun di freezer selama 1-2 bulan, kultur tersebut harus dilakukan
uji pengujian kemampuan hidupnya (viabilitas) secara kualitatif.
Kultur yang telah diawetkan diambil dari refri dan freezer, selanjutnya
diinokulasikan ke dalam medium cair. Medium yang digunakan untuk uji
viabilitas khamir adalah Potato Dextrose Broth (PDB), sedangkan untuk uji
viabilitas bakteri asam laktat adalah de Man, Rogosa and Sharpe Broth (MRSB).
Kedua jenis kultur tersebut juga harus diinokulasikan ke dalam medium Nutrient
Broth (NB). Inokulasi kultur pada medium dilakukan dengan cara mengambil
sebagian dari manik-manik berisi kultur dengan menggunakan ujung sudip, dan
dipindahkan ke dalam tabung berisi medium secara aseptik. Manik-manik yang
dimasukkan harus tenggelam seluruhnya dalam medium. Medium berisi kultur
tersebut kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 48 jam.
Setelah inkubasi selesai, diamati pertumbuhan kultur. Adanya kekeruhan
atau endapan pada medium menandakan aktivitas pertumbuhan kultur. Semakin
keruh media berarti semakin banyak kultur yang tumbuh, sehingga viabilitas
kultur tersebut semakin baik.
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk
cair. Media ini terbuat dari ekstrak beef, pepton, dan air destilasi. Pada data hasil
pengamatan viabilitas bakteri asam laktat dan khamir yang telah diimobilisasi
dalam manik-manik dan diinokulasikan dalam media Nutrient Broth menunjukkan
bahwa viabilitas kedua mikroba tersebut tergolong baik, karena adanya kekeruhan
pada medium. Tidak dapat ditarik kesimpulan suhu penyimpanan mana yang lebih
baik karena kekeruhan pada semua perlakuan cenderung sama. Dilihat dari
DAFTAR PUSTAKA
Partanto dan Dahlan. 1991. Kamus Ilmiah Popular. Arloka. Surabaya