M G0
G2
G1
S
Pengaruh siklus sel terhadap inti
yang ditransfer
Oosit M-II mengandung level MPF yang
tinggi .
Bila oosit MII digunakan , MPF mendorong
perubahan morfologi dalam inti sel donor
setelah fusi termasuk rusaknya selaput inti
(nuklear envelop breakdown ,NEBD) dan
kondensasi kromosom dini (prematur
chromosome condensation,PCC)
Pengaruh MPF terhadap
perkembangan embrio rekontruksi
1. Lansung NEBD dan PCC tergantung pada fase siklus
sel dari donor inti pada waktu transfer. Apabila inti
pada fase S didorong untuk mengalami PCC dengan
MPF ,kromatin --- tinggi abnormalitas. Sebaliknya bila
G1 dan G2 yang didorong untuk PCC kromatin akan
membentuk kromatid tunggal dan kromatid ganda dan
tidak memperlihatkan kerusakan sel
2. Tidak lansung seluruh inti ditransfer pada waktu
aktivasi bila level MPF tinggi mengalami NEBD yang
diikuti oleh kondensasi kromoson prematur. Selaput
inti kembali dibentuk dan sintesa DNA terjadi pada
seluruh inti. Diduga inti berada pada tahap G1 saat
ditransfer
Hewan transgenik
Merupakan teknologi yang menghasilkan ternak
yang mengalami perubahan genotip tertentu
Transgenik pertama pada mencit melalui
mikroinjeksi satu DNA rekombinan yang
dibentuk dari pronuklei zigot.
Melalui cara ini 1,5 % zygot mencit berkembang
menjadi hewan transgenik
Di AS menggunakan embrio sapi yang diinjeksi
dengan DNA – hasil rendah hanya 0,2 % yang
berhasil ditransfer
Hewan transgenik akan memperlihatkan penotip yang
berbeda atau baru sebagai ekspresi dari molekul DNA
asing. Proses ini melibatkan injeksi atau pemasukan gen
asing kedalam sel ternak yang sedang mengalami
perkembangan
Teknologi transgenik memperluas pengetahuan secara
drastis terhadap regulasi gen dan komponen- komponen
Penerapan teknologi ini untuk meningkatkan produksi
dan pemanfaatan ternak
Pada saat ini tujuan
– Untuk mengembangkan model dalam penelitian penyakit,donor
jaringan dll
– Peningkatan ketahanan terhadap penyakit dan penampilan
pertumbuhan
Subzonal inseminasi (suzi) dan
intracytoplasmicsperm injection
(icsi)
Suzi dan ICSI adalah manipulasi mikro
yang ditujukan untuk meningkatkan atau
mengatasi hambatan fertilisasi baik pada
hewan maupun manusia
Tujuan pada ternak untuk meningkatkan
pemanfaatan klonning dan transgenik
Pada manusia untuk mengatasi infertiitas
dan telah menghasilkan 2000 anak
Subzonal inseminasi ( suzi)
Adalah penempatan satu sperma atau
lebih kedalam ruang vitelin
Cara ; pipet injeksi ditanamkan pada zona
dan berhenti dekat benda kutub I
Jumlah sperma sangat menentkan hasil
teknik ni
Pada mencit injeksi satu sperma yang
telah berkapasitasi – tingkat fertilisasi
tinggi
Intra cytolasmic sperm injection
(ICSI)
Adal sperma atau komponen sperma
dapatlansung kedalam oosit
Pada sapi oosit yang matang in vitro di injeksi
dengan sperma beku yang telah mati dapat
menghasilkan anak setelah embrio ditransfer
pada resipien
Oosit diaktivasi dengan calsium ionphor
Telah berhasil pada domba lahir anak jantan
dari oosit yang diinjeksi dengan sperma yang
masih mudah
“