Anda di halaman 1dari 17

TRANFER EMBRIO

(TE)
Kelompok 2 :
Okta Viora 1810611084
Transfer Embrio

■ Transfer embrio adalah suatu teknik dimana embrio (fertilized ova)


dikoleksi dari alat kelamin ternak betina menjelang nidasi dan
ditransplantasikan ke dalam saluran reproduksi betina lain untuk
melanjutkan kebuntingan hingga sempurnah, seperti konsepsi,
implantasi/nidasi dan kelahiran.
Tahapan utama Transfer Embrio adalah:

■ 1. Induksi superovulasi.
■ 2. Sinkronisasi estrus.
■ 3. Pemanenan embrio.
■ 4. Klasifikasi embrio.
■ 5. Peyimpanan embrio dan kultur.
■ 6. Kriopreservasi.
■ 7. Transfer Embrio.
Teknik yang berhubungan dengan Transfer Embrio adalah:

■ 1. In vitro Fertilisasi
■ 2. Mikromanipulasi.
■ 3. Sexing (karyotyping, DNA-PCR menthod)
■ 4. Cloning.
Induksi Superovulasi

■ Sapi adalah hewan monotokus dimana biasanya ova yang diovulasikan


hanya satu tiap siklus estrus. Denga metode superovulasi dapat diperoleh
beberapa sel telur ataupun embrio dari seekor ternak sapi dalam satu
siklus estrus, dan dapat ditransfer ke ternak sapi lainnya. Untuk
menginduksi ovulasi (produksi beberapa ova), dapat digunakan beberapa
hormone gonadotropin PMSG, FSh, dan HMg (human menopause
gonadotropin). Namun beberapa tahun terakhir hormone yang sering
digunakan adalah PMSG. Namun pengunaan hormone FSH dapat
menghasilan ovulasi yang lebih baik dan embrio dengan kualitas yang
lebih baik dari pada PMSG.
Sikronisasi dan Deteksi Estrus

■ Keberhasilan Transfer embrio juga tergantung dari sinkronisasi estrus


antara donor dan resipien. Donor dan resipien harus mempunyai panjang
siklus estrus yang normal. Tingkat keberhasilan akan lebih tinggi jika
perbedaan estrus resipien dan donor maksimal 1 hari. Standing heat
adalah indikasi sapi estrus ditandai sapi akan diam jika dinaiki sapi lain.
Walaupun pengamatan secara langsung dengan mata adalah metode
deteksi estrus yang terbaik, namun saat ini terdapat peralatan yang dapat
membantu deteksi estrus seperti heat mount detector atau paint stick.
Pemanenan Embrio

■ Dua medium yang sering digunakan untuk pemannan embrio, yaitu 0.3-
0.4% Bovine Serum Albumin (BSA) atau 1-2% Calf Serum (CS) yang
telah diinaktivasi ditambahkan sebagai sumber protein kedalam medium.
Embrio di dalam medium yang tidak mengandung protein akan lengket
ke permukaan pelastik atau kaca seperti petri dishes (cawn petri
Klasifikasi atau Evaluasi Embrio

■ Evaluasi embrio merupakan factor penentu yang sangat penting untuk


keberhasilan transfer embrio. Seluruh embrio yang diperoleh harus
dievaluasi secara individu di bawah mikroskop dngan pembesaran 100 -
200 x untuk melihat tahap perkembangan sel,, morfologi dan kualitas
embrio.
Kriopresrvasi atau pembekuan embrio

■ setelah dilaporkan oleh wilmut dan Rowson pada 1973 bahwa embrio sapi
mampu bertahan dalam suhu beku dan prinsp kerja serta cara kerja teknik
pembekuannya telah dilakukan juga pada domba oleh wiladsen pada tahun
1997, maka industry TE didukung oleh pemanfaatan teknik pembekuan
mengalami kemajuan yang amat pesat.
■ Tiga alasan utama pemanfaatan pembekuan embrio adalah (1) pendayagunaan
sumber data resipien yang tersedia, (2) menyederhanakan transportasi embrio,
(3) mengawetkan cadangan genetis yang unggul atau yang terancam punah.
Embrio beku terbukti dapat menjadi alternative bagi tataniaga bibit ternak
hidup antara Negara atau antara pulau dan impor semen beku.
Persiapan dan prosedur Transfer

■ Peralatan :
■ · Transfer gun
■ · Plastic sheath
■ · Outer sheath
■ · Gunting
■ · Plastic straw
■ · Straw cutter
■ · Disposable syringe (5-10 ml) dengan jarum suntik
■ · Cervix expander
Pemasukan embrio ke dalam straw

■ Persiapan straw :
■ · Straw dicuci dengan air murni tanpa membasahi sumbat kapas, keringkan dan
sterilisasi dengan gas ethylene oxide atau dengan cahaya ultra viole. Sterilisasi dengan
gas ethylene harus sudah dilakukan 2 minggu sebelum straw digunakan, karena residu
gas tersebut dapat memberikan pengaruh yang merusak terhadap embrio.
■ · Straw dipotong 1-2 cm untuk menyesuaikan dengan transfer gun.
■ · Straw dicuci beberapa kali dengan medium tanpa membasahi sumbat kapas.
■ · Masukan medium (M-PBS) sehingga mengisi straw lebih kurang 2-3 cm.
■ · Diikuti dengan pemasukan udara sepanjang lebih kurang 0.5 cm dari straw.
■ · Kemudian medium yang mengandung embrio dimasukan ke dalam straw dengan
syringe tuberculin 1 ml mendekati sumbat kapas, diikutii denga udara dan medium
berikutnya. Medium terakhir akan membasahi sumbat kapas yang berada pada unjung
straw.
Persiapan transfer gun

■ · Straw yang telah berisi embrio ditempatkan dalam transfer gun


dan ditutup dengan outher sheath. Hindarkan dari kontaminasi.
■ · Jika resipien berada berdekatan dengan lab transfer embrio cara di
atas dapat dilakukan secara langsung. Tetapi apabila lokasi resipien
berjauhan dengan lab, maka straw harus ditutupi dan dibawah dengan
hati-hati, dan dijaga agar tetap berada pada posisi horizontal.
Persiapan resipien

■ · Pemeriksaan resipien untuk terakhir kalinya dilakukan 1 hari atau


beberapa saat menjelang transfer. Jika pemeriksaan dilakukan dengan
palpasi rectal, maka jangan meyentuh atau meraba bagian ovarium dan
uterus secara kasar.
■ · Kendalikan resipien di dalam kandang jepit dan keluarkan seluruh
feses yang berada dalam rectum.
■ · Lakukan epidural anastesi dengan 3 ml xylocaine.
■ · Bagian vulva dan rectal dicuci dengan air hangat dan diusap
dengan kertas tisu yang dicelupkan dengan desinfektan dan terakhir
dengan kapas beralkohol.
Sinkronisasi antara tahap perkembangan embrio dengan siklus estrus
resipien

■ Jika tahap perkembangan embrio dan siklus estrus resipien berbeda, maka
harus disinkronkan sebaik mungkin. Sebagi contoh, pada hari ke 7
pembilasan transfer embrio segar dapat dilakukan. Jika hari ke 6-8
tersedia resipien, maka tahap morula dan blastosis awal ditransfer pada
hari ke 6, tahap kompak morula dan blastosis awal ditransfer hari ke 7
dan expanded blastosis ditransfer hari ke 7 dan expanded blastosis
ditransfer hari ke 8.
Prosedur transfer

■ · Pada saat teknik menempatkan tangannya di dalam rectum, vulva dibuka


dan transfer gun yang telah ditutupi cover sheath dimasukan ke dalam vagina
oleh seorang asisten.
■ · Gun harus masuk melewati cervix hingga masuk ke salah satu tanduk
uterus dimana ovariumnya mengandung CL (ipsilateral). Tanduk uterus
ditinggikan dan diluruskan di depan unjung gun.
■ · Ujung gun harus dimasukan 5-10 cm melewati external bifurcation.
■ · Sangat penting diperhatikan adalah jangan sampai melukai bagian
dinding uterus selama proses transfer embrio. Jika terdapat tekanan dari uterus,
jangan dipaksa, tunggu hingga relaks.
■ · Jika posisi yang diinginkan sudah diperoleh, maka embrio ditempatkan
pada posisi tersebut.
■ · Bila cervix terlalu sempit dan sulit dimasuki gun, maka dapat dibantu
dengan menggunakan expander cervix yang berukuran kecil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai