Anda di halaman 1dari 41

Pengolahan

 Untuk dapat digunakan dlm waktu


lama
 Terbagi atas
 1. betuk semen cair digunakan 3-4 hari
(disimpan 50C)
 2. bentuk semen beku, digunakan dalam
waktu lama (-1960C , dpt tahan
bertahun-tahun)
BAHAN PENGENCER

FUNGSI SEMEN CAIR Semen beku


Bhn TRIS/citrat TRIS/citrat
Pengencer/Penga
wet
Pendingin Kuning Kuning
telur/Susu skim telur/Susu
skim

Pembekuan ------------- Gliserol, etilen


Glikol
Sumber energi Fruktosa Fruktosa
Antibiotik Pen/strep Pen/strep
Kriteria Pengencer
 Tidak menimbulkan cold sock
 Tidak bersifat racun
 Tidak mengurangi daya fertilisasi
 Murah
FUNGSI PENGENCER

 Sumber energi ( fruktosa , glukosa dan


laktosa )
 Anti cold shock ( lipo protein dan lecitin )
 Sebagai penyanggah atau buffer ( citrat ,
Tris dan air susu sapi )
 Sebagai osmoregulsi dan keseimbangan
elektrolit
 Sebagai Bakteriostatik ( antibiotik )
 Memperbanyak volume untuk dapat
banyak mengawini betina
 Larutan Pengencer Air Susu

 Air susu dimasukkan kedalam elemeyer , kemudian


dipanaskan dalam panci ( pyrex ) yang berisi air pada
temperatur 92 ° C – 98 ° C . Jadi pemenasan tidak
lansung dan harus didalam air . Pada temperatur 98 °
C ini dibiarkan selama 10 menit.
 Setelah itu di dinginkan sampai temperatur 27 ° C
 Kemudian disaring dengan kertas saring supaya
lemak susu tidak ikut trbawa
 Waktu mencampurkan air susu dengan semen , maka
temperatur semen harus sama dengan temperatur air
susu
 Larutan Pengencer Susu Skim
 Susu skim yang di gunakan berkisar 8 – 10 % ,
artinya apabila tersedia 15 gram /150 cc. Cara
mempersiapkan sebagai berikut :
 Skim ditimbang sebanyak 15 gram
 Aquades diukur 150 cc dan di panaskan
 Kemudian tambahkan aguades sedikit demi sedikit
sampai habis
 Panaskan pada temperatur 92 – 98 ° C
 dinginkan dan campur dengan semen pada
temperatur yang sama
 Larutan Pengencer Citrat Kuning Telur
 Bahan yang digunakan terdiri dari Citrat Natrium
( Na2 C6 H5O7 2H2O ) 2,9 gram dalam 100 cc
aquades. Cara sebagai berikut :
 Telur dihapus hamakan atau di sterilkan
 Pisahkan putih telur dengan kertas saring dan jangan
sampai pecah
 Ukur kuning telur
 Campurkan citrat natrium dengan kuning telur ,
dengan perbandingan 1 : 4 yang terdiri 1 bagian
kuninh telur dan 4 bagian citrat natrium
 Kemudian campurkan larutan pengencer dengan
semen
 Larutan Pengencer TRIS Kuning Telur
 Bahan yang digunakan terdiri dari Tris Hidoxy amino
methan 3.06 grm, asam sitrat 1.9 gr, fruktosa 1.5 gr
dalam 100 cc aquades. Cara sebagai berikut :
 Telur dihapus hamakan atau di sterilkan
 Pisahkan putih telur dengan kertas saring dan jangan
sampai pecah
 Ukur kuning telur
 Campurkan citrat natrium dengan kuning telur ,
dengan perbandingan 1 : 4 yang terdiri 1 bagian
kuninh telur dan 4 bagian Tris
 Kemudian campurkan larutan pengencer dengan
semen
 Larutan Pengencer Air Kelapa – Kuning Telur
 Cara mempersiapkan larutan pengencer air kelapa –
kuning telur sebagai berikut :
 Air kelapa di keluarkan dari matanya , kemudian
diambil airnya dengan menggunakan spuit dan diukur
dengan gelas ukur
 Kuning telur di persiapkan sama dengan
mempersiapkan citrat kuning telur
 Campur dengan perbandingan 1 bagian kuning telur
dan 4 bagian air kelapa
 Setelah itu dicampur dengan semen sesuai jumlah
yang ditentukan
Andromed
Bioxcell
 Hasil penampungan
 Volume 8 ml
 Konsentrasi 800 juta/ ml
 Motilitas 80 %

Tentukanlah pengenceran semen cair untuk


IB
Semen cair

 Hitung sperma motil yaitu : 80 / 100 x 800 = 640 juta


sperma / cc
 Dosis semen cair adalah 10 juta / dosis
 Jumlah pengencer adalah 8 x 640 / 10 juta = 512 x
 Jumlah bahan pengencer adalah → 512 – 8 = 504 cc
 Penambahan antibiotik :
jumlah sperma motil x dosis antibiotik (penicillin
adalah 640 x 500 i.u. = 320.000 equivalen dengan
kadar penicillin yaitu 320,000 / 150,000 = 2,13 cc .
Jadi penambahan penicillin adalah 2,13 cc

Untuk streptomisin 640 x 0.5 grm = 320, kalau setiap


mengandung 250 mg, diambil :320/250= 1,28 mg
Semen Beku

 Dosis semen beku adalah 25 juta / cc


 Jumlah pngencer adalah 8 x 640 / 25 =
204,8 x IB
 Jumlah pengencer : 204,8 - 8 = 196 , 8
 dosis penicillin : 204,8 x 500 iu =
1023400 iu , jadi penambahan enicillin
adalah 102400 / 150000 = 0,68 cc
 Dosis sterptomicin adalah 204,8 x 0,5 mg
= 102,4 , jadi penambahan sttreptomicin
adalah 102,4 / 250 = 0,409.
Keuntungan semen cair
 Jumlah spermatozoa per dosis lebih sedikit
sehingga lebih banyak dapat melayani
dapat melayani betina
 Tingkat kesuburan kira – kira 2 – 3 %
lebih tinggi dari semen beku
 Teknik pengolahan lebih sederhana
dibandingkan dengan semen beku
 Lebih mudah penanganannya di lapangan
di banding dengan semen beku
KEUNTUNGAN
 Pemanfaatan jantan unggul secara
maksimal
 Mengatasi hambatan waktu dan jarak
 Praktis dan murah dalam peangkutan
 Efisiensi seleksi
KERUGIAN
 10-20% PEJANTAN TIDAK TAHAN
PEMBEKUAN
 BIAYA PRODUKSI MAHAL
 20-80% SPERMA MATI KRN
PEMBEKUAN
 MEMBATASI GENETIK SUATU
BANGSA
 SEMEN YANG DISIMPAN PADA SUHU
RENDAH
 KEMAMPUAN HIDUP DAN MEMBUAHI DPT
DIPERTAHANKAN KARENA KRIOPROTEKTAN
YAITU GLISEROL
 KRIOPROTEKTAN MELINDUNGI SPERMA
DARI KERUSAKAN KRN PEMBEKUAN
 MEKANISME KERJA: MEMODIFIKASI
KRISTAL ES SEHINGGA MENGHAMBAT
KERUSAKAN MEKANIK DAN MENDESAK
ELETROLIT INTRASELULER DAN MENCEGAH
KERUSAKAN BIOKEMIK
krioprotektan Air dlm sel
 KOMPONEN PENGENCER SEMEN BEKU

 BUFFER (TRIS /AS.CITRAT)


 KRIOPROTEKTAN EKSTRA SELULER :
SUSU/SKIM/KUNING TELUR
KRIOPROTEKTAN INTRA SELULER :
GLISEROL
 SUMBER ENERGI : FRUKTOSA
 ANTIBIOTI: PENISILIN/STREPROMISIN
PROSEDUR PEMBEKUAN SEMEN
 EVALUASI DAN PENGENCERAN SEMEN
 KRIOPROTEKTAN 7 % UNTUK KUNING
TELUR DAN 10% UNTUK SUSU/SKIM
 LAKUKAN PENGENCERAN
 EQUILIBRASI PADA SUHU 50C SELAMA ± 3
JAM
 STRAW DILETAKAN DIATAS UAP N2 CAIR
(-120 0C), KALAU PELET DIATAS CO2
PADAT ATAU DRY ES, AMPUL DIBEKUKAN
BERTAHAP
 SEMEN BEKU DISIMPAN DALAM GOBLET
DAN KANISTER PADA KONTAINER (-196
0C)
METODE 2 TAHAP
 Penambahan pengencer nya dua kali
yaitu pengencer I dan pengencer II
dilanjutkan dengan gliserolisasi.
 Dosis semen beku yang standar
adalah 25 - 30 juta spermatozoa.
 Metoda dua tahap sering digunakan
pusat – pusat inseminasi buatan
PENAMBAHAN GLISEROL
 Menghambat kerusakkan sel secara
mekanik dengan cara gliserol masuk
kedalam sel menggantikan sebagian besar
air dan elektrolit.
 Untuk mencegah cold shock memberikan
kesempatan equilibrasi atau adaptasi atau
keseimbangan molekul antara sel – sel
spermatozoa dan bahan pengencer.
Equilibrasi adalah suatu periode yang
diperlukan spermatozoa sebelum
pembekuan untuk menyesuaikan diri
dengan pengencer.
Pengencer metode 2 tahap
 Stock solution i : TRIS → 36,05 gram
 Ac. Citricum → 20,24 gram
 Fructosa → 14,88 gram

 2. Pengencer I : Stock solution → 67,2 bagian


 Aquades → 12, 8 bagian
 Kuning telur → 20 bagian

 3. Pengencer II : Stock solution → 67,2 bagian


 gliserol → 12, 8 bagian
 Kuning telur → 20 bagian
URUTAN KERJA
 Semen + Pengencer I → pada temperatur 25 - 30 ° C
 ↓
 Lemari es selama 1 - 2 jam pada temperatur 3 – 5 ° C
 ↓
 Gliserolisasi semen + Pengencer I(3–5° C ) ↔ Pengencer II
 ↓
 Straw
 ↓
 Equiblibrasi selama 4 - 6 jam pada temperatur 3- 5° C
 ↓
 Seeding = Pembekuan Diatas uap Nitrogen cair (2 - 3

 cm )
 ↓
 Penyimpanan pada kontainer yang berisi Nitrogen cair -
196 ° C
PENYIMPANAN SEMEN BEKU
 DISIMPAN PADA SUHU -1960c
 WADAH PENYIMPAN= KONTAINER
 KONTAINER TERDIRI GOBLET DAN
CANISTER
 AGAR SUHU TETAP RENDAH N2 CAIR
HARUS MEMENUHI GOBLET DAN N2 TDK
BOLEH RENDAH DARI BATAS MINIMAL
 TIDAK MENGELUARKAN STRAW LEBIH 2
MENIT
 HINDARI CHY LANGSUNG MATAHARI,KENA
ABU, AIR, SABUN DAN PENANGANAN
KASAR
KEMASAN SEMEN BEKU
 JERAMI PLASTIK/ STRAW
 PANJANG 12 CM,
 SALAH SATU UJUNG ADA COTTON BAG
 MINI STRAW 0.25 ML
 MIDI STRAW 0.5 ML
 KEUNTUNGAN STRAW
 MENGHEMAT TEMPAT
 RINGAN
 WARNA BERBEDA
 HASIL LEBIH BAIK
 AMPUL
 BERASAL DARI JERMAN BARAT
 KURANG PRAKTIS (0.50-1.20 ml)
 DOSIS SPERMA 40-60 JUTA
 EQUILIBRASI 8-18 JAM PADA SUHU 50C
 PENURUNAN SUHU BERTAHAP :
 1° C per menit antara 5 °dan 0 °
 - 3° C per menit antara 0° dan - 12 ° C
 - 5 ° C per menit antara - 12 ° C dan - 50 ° C
 - 20 ° C per menit antara - 50 ° C dan - 100
°C
 - 50 ° C per menit antara - 100 ° C dan -
196 ° C
 PELLET
 BERBENTUK BUTIRAN (010 ml)
 MENGANDUNG BHN PEREKAT
 JML SPERMA KECIL<30 JUTA
 KELEMAHAN MUDAH TERKONTAMINASI,
SULIT DIIDENTIFIKASI
 BAHAN PENGERCER :
 11 % laktosa ; 18,5 % raffinosa ; 20 %
kuning telur dan 5 – 8 % gliserol
Teknik inseminasi
 perlakuan semen waktu inseminasi
 tempat deposisi semen
 keterampilan inseminator
 potensi reproduksi ternak betina
 peran serta peterna dalam
mengenali tanda – tanda berahi
untuk dilaporkan pada inseminator
ovulasi yang terjadi 10 – 15 jam setelah akhir brahi,
waktu kapasitasi berkisar 4 – 6 jam ,
umur sperma dalam saluran reproduksi betina adalah 24 jam
dan umur ovum 12 jam.

25 jam +10-15 jam +12 jam


Aplikasi IB

Sapi ♀pertama Harus inseminasi Terlambat


kali terlihat
brahi

Pagi hari Sore hari itu juga Besok

Sore Besok pagi


Lewat jam 14
besok nya
Waktu Inseminasi

Sperm Subur
12 to 30 h
Ova Subur
sperm transport
6h 8 to 12 h

24 - 32 h
Awal Estrus Ovulasi
Gelombang Follikel
E2
Hormone Level

P4 Ovulasi

Ovarian
Attretic(Die)
Follicular
Pool
PERSIAPAN IB
 Selalu memakai sarung plastik yang baru setiap
melakukkan inseminasipada ternak
 Selalu menggunakan plsatik sheaths yang baru pada gun
inseminasi
 Menggunakan kertas atau kain yang steril untuk
pembersihan
 Brsihkan darah daerah pantat sapi ata vulva dan lap
dengan sempurna.
 Masukkan gun inseminasi yang bersih kedalam vagina
dengan membuka vulva selebar mungkin
 Hindari memasukkan gun terlalu dalam karena dapat salah
masuk dalam tubuh ternak
 Pemasangan sheaths dan sarung tangan harus tepat dan
bersihkan gun inseminasi sebelum di simpan kembali
Pelaksanaan Thawing
 :
 Siapkan media untuk thawing dengan mengatur temperatur air sebagai
media berkisar dari 32 – 38 ° C . Ini perlu menggunakan termometer untuk
memastikan temperatur yang tepat , karena apabila terlalu tinggi ( > 40 °
C ) , maka sperma akan masak atau mati. Disamping itu juga perlu
diperhatikan bahwa tinggi air hanya 4/5 dari straw , jika air terlalu banyak
dan ujung straw ada yang pecah , air akan masuk dan sperma akan mati
 Buka tutup kontainer atau bagian leher dari kontainer
 Pilih canister yang berisi semen yang diinginkan
 Angkat canister sampai batas ysng kira – kira 50 mm dibawa leher
kontainer , jangan angkat sampai diatas leher kontainer dan canister tidak
boleh lebih dari 45 detik diatas , sebelum diturunkan kembali kebawah
 Ambil straw yang diperlukan
 Letakkan straw pada media thawing selama 30 menit dan angkat
secepatnya . Straw yang telah di thawing harus di gunakan dalam waktu 20
menit. Straw yang telah di thawing tidak boleh lagi dimasukkan ke dalam
kontainer
 Prosed
PELAKSANAAN IB
 Siapkan peralatan IB yang akan digunakan sesuai dengan yang dianjurkan
 Bawa straw dalam termos 1 liter berisi nitrogen cair
 Siapkan betina berahi pada kandang jepit yang tersedia
 Thawing straw dengan air hangat pada temperatur 35 ° C selama 12 detik atau 50 °
C selama 10 detik atau 75 ° C selama 8 detik. Jadi semakin tinggi temperatur
thawing maka semakin cepat waktu thawing. Periksa motiitas spermatozoa pasca
thawing
 Bersihkan dan keringkan straw dengan tissue
 Msukkan straw ke inseminasi gun dengan ujung yang berkapas dahulu atau pertama
dimasukkan
 Tegakkan inseminasi gun dengan ujungnya setinggi mata
 Gunting rata ujung straw dan tinggalkan I cm diluar inseminasi gun
 Pasang dan fikser plastik sheath
 Fixer serviks melalui rektum dengantangan kiri (pakai sarung tangan plastik)
 Bersihkan dan buka vulva
 masukkan inseminasi buatan pada posisi empat ( gambar 6. 3. )
 Semprotkan semen perlahan – lahan , sambil menarik mundur inseminasi gun
 Catat keadaan berahi , tanggal IB , kode semen /pejantan dan paraf kartu IB

Anda mungkin juga menyukai