Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI


MAHASISWA FKH – IPB

PENGOLAHAN SEMEN BEKU


Prof. drh Ni Wayan K Karja MS PhD

Rezqineu Akbar Saujana/B04190072


4 November 2021/14.30 – 17.00

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SEMESTER GANJIL
2021-2022
PEMBAHASAN
1. Jelaskan perbedaan tahapan pembekuan semen 1 tahap dan 2 tahap
Perbedaan tahapan pembekuan semen antara 1 tahap dan 2 tahap ini terletak
dalam proses pengencerannya.. Pada pembekuan semen 1 tahap, semen akan dilakukan
pengenceran hanya satu kali dimana bahan pengencer tersebut mengandung glycerol
6% serta volume bahan pengencer tersebut lebih besar dari volume bahan pengencer
berdasarkan hasil perhitungan. Setelah itu semen dicampurkan dan dihomogenkan
dengan bahan pengencer kemudian dikemas kedalam straw.
Pada pembekuan semen 2 tahap, pada proses pengenceran ini dilakukan dua
kali. Dimana pada bahan pengencer pertama ini tidak mengandung glycerol dan bahan
pengencer kedua mengandung glycerol 12% dari jumlah pengencer. Semen akan
dicampurkan dan dihomogenkan dengan bahan pengencer pertama kemudian dilakukan
equilibrasi. Setelah itu dicampurkan kembali dengan bahan pengencer yang
mengandung glycerol 12%. Kandungan glycerol ini memiliki jumlah volume yang
sama, ketika kedua bahan pengencer sudah dihomogenkan, glycerol akan sama seperti
di pembekuan tahap 1 yaitu sebesar 6% dan setelah dihomogenkan kemudain dikemas
ke dalam straw.

2. Jelaskan prinsip-prinsip penting dalam tahapan pembekuan semen!


Pembekuan semen merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk
memperbanyak semen dan digunakan untuk Inseminasi buatan. Berdasarkan Susilawati
(2000) mengatakan, pembekuan semen ini merupakan proses penghentian sementara
kegiatan hidup dari sel tanpa mematikan fungsi sel,reaksi metaboliknya berhenti
mendekati total. Pembekuan semen ini membentuk suatu kristal-kristal es,terjadi
penumpukan elektrolit dan bahan terlarut lainnya di dalam larutan atau di dalam sel.
Kristal sel intraseluler dapat merusak sperma secara mekanik. Pada pembekuan semen
ini memiliki prinsip yaitu mempertahankan kelangsungan hidup sperma dalam jangka
waktu yang lama(longterm preservation) (Mumu 2009). Menurut Hoesni (2014), pada
pembekuan semen, suhu thawing yang tepat ini sangat diperlukan, akan tetapi pada
satthawing dapat menyebabkan kematian sel spermatozoa pada suhu yang kritis.

3. Menghitung kebutuhan bahan dalam pengenceran semen beku: Vol semen sapi: 4 mL,
konsentrasi : 1100 juta/mL , Motilitas 75%. Dosis IB = 25 x 106 sperma / 0.25 mL.
(a) Berapa jumlah sapi betina yang bisa di IB?
(b) berapa volume bahan pengencer yang dipakai untuk pengenceran semen beku ini
(c) Berapa volume bahan pengencer semen beku yang harus disiapkan dengan
metode 2 tahap ?
Dik :
Vsemen: 4ml
Konsentrasi semen : 1100 juta/ml
Motilitas : 75%
Dosis IB: 25 juta sperma/0,25ml
a. Berapa jumlah betina yang bisa di IB
𝑉𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑋 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥 𝑚𝑜𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 =
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐼𝐵

4𝑚𝑙 𝑋 1100 𝑗𝑢𝑡𝑎/𝑚𝑙 𝑥 75%


𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 = = 33𝑚𝑙
25 𝑗𝑢𝑡𝑎/0,25 𝑚𝑙
33 𝑚𝑙
𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑖𝑛𝑎 = = 132 𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑡𝑖𝑛𝑎
0,25𝑚𝑙
Jadi jumlah betina yang dapat di IB berjumlah 132 ekor dengan total volume
pengenceran sebanyak 33ml

b. berapa volume bahan pengencer yang dipakai untuk pengenceran semen beku ini
Volume total pengenceran berdasarkan perhitungan sudah diketahui yaitu sebanyak
33ml dan untuk volume semen sebanyak 4ml.
Oleh karena itu, V.Bahan pengencer yang dipakai sebanyak = 33ml-4ml= 29ml

c. Berapa volume bahan pengencer semen beku yang harus disiapkan dengan metode 2
tahap ?
Diketahui Vbahan pengencer yang dibutuhkan 33ml dengan Vsemen 4ml
Maka, perlu Vbahan pengencer>V yang dipakai
Misal membutuhkan 40ml dengan 2 tahap.

Maka…..
Bahan pengencer 1(tanpa glycerol) :
80
Buffer 80% = 100 𝑥40𝑚𝑙 = 32𝑚𝑙
20
Kuning telur 20%= 100 𝑥40𝑚𝑙 = 8𝑚𝑙

Bahan pengencer 2(dengan glycerol 12%)


20
Kuning telur 20%= 100 𝑥40𝑚𝑙 = 8𝑚𝑙
12
Glycerol 12%= 100 𝑥40𝑚𝑙 = 4,8𝑚𝑙
68
Buffer 68%= 100 𝑥40 = 27,2𝑚𝑙

Setelah itu, karena V bahan pengencer=29ml, maka diambil 14,5ml dari setiap bahan
pengencer kemudia dicampur dan homogenkan. Setelah itu, semen 4ml tersebut
kemudian di campurkan serta dihomogen kan dan kemudian dapat dikemas kedalam
straw.

DAFTAR PUSTAKA
Hoesni F.2014. Pengaruh motilitas spermatozoa semen beku sapi perah berpengencer
susu skim dengan metode thawing yang berbeda. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi.14(4):80-86.
Mumu MH.2009.Viabilitas semen sapi Simental yang dibekukan menggunakan
krioprotektan gliserol. 16(2): 172-179.
Susilawati T. 2000. Teknologi preservasi dan konservasi spermatozoa dan ova.[Tesis].
Program Pasca Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Anda mungkin juga menyukai