Anda di halaman 1dari 8

2022

Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

PETUNJUK PRAKTIKUM
TEKNOLOGI REPRODUKSI

Disusun oleh:
Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati, MS
Prof. Dr. Ir. Agr. Suyadi, MS
Prof. Dr. Ir. M. Nur Ihsan, MS
Prof. Dr. Ir. Woro Busono, MS
Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, M.Si
Dr. Ir. Nurul Isnaini, MP
Aulia Puspita Anugra Yekti, S.Pt, MP, M.Sc
Achadiah Rachmawati, S.Pt., M.Si

LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi


Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

POKOK BAHASAN 1

SEXING MENGGUNAKAN SENTRIFUGASI GRADIEN


DENSITAS PERCOLL (SGDP) DAN SEXING MENGGUNAKAN
ALBUMIN (PUTIH TELUR)

Pemanfaatan teknologi pemisahan spermatozoa X dan Y atau lebih


sering disebut sexing sperm telah menjadi alternatif yang tepat dalam
aplikasi inseminasi buatan (IB), terkait upaya peningkatan efisiensi
reproduksi dan peningkatan efisiensi usaha peternakan. Sexing
merupakan upaya untuk mengubah proporsi alamiah spermatozoa X
dan Y (50% : 50%) menjadi proporsi yang diinginkan dengan
menggunakan metode tertentu. Teknologi ini diyakini mampu
meningkatkan nilai aplikasi Inseminasi Buatan (IB), karena mampu
menghasilkan bibit unggul sesuai jenis kelamin dan tujuan
pemeliharaan. Inseminasi dengan semen pembawa kromosom X akan
didapatkan anak betina, sedangkan inseminasi dengan spermatozoa
pembawa kromosom Y akan didapatkan anak jantan.

Sexing spermatozoa X dan Y telah dilakukan dengan berbagai


metode, macam-macam metode sexing yang telah dilakukan antara lain
metode isoelectric focusing, flow sorting, albumin (putih telur),
Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll (SGDP), elektroforesis, H-Y
antigen, flow cytometri dan filtrasi dengan sephadex column. Sexing
spermatozoa dengan metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll
(SGDP) menggunakan dasar perbedaan berat jenis spermatozoa X dan
Y yang dipisah dengan cara sentrifugasi. Massa dan ukuran
spermatozoa X lebih besar dibandingkan spermatozoa Y, sehingga bila

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi


Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

dilakukan sentrifugasi maka spermatozoa X lebih cepat turun kebawah


dan membentuk endapan dibanding spermatozoa Y, sehingga nantinya
didapatkan persentase ternak yang lahir berjenis kelamin betina lebih
tinggi, hal ini berbeda dengan sexing menggunakan albumin (putih
telur)

Sexing dengan albumin (putih telur), didasarkan atas perbedaan


motilitas spermatozoa X dan Y sebagai implikasi dari perbedaan massa
dan ukuran. Massa dan ukuran spermatozoa Y yang lebih kecil dari
spermatozoa X menyebabkan spermatozoa tersebut mampu bergerak
lebih cepat atau mempunyai daya penetrasi yang lebih tinggi untuk
memasuki suatu larutan, sehingga spermatozoa Y lebih cepat turun
kebawah dan membentuk endapan dibanding spermatozoa X, sehingga
nantinya didapatkan persentase ternak yang lahir berjenis kelamin
jantan lebih tinggi.

Tujuan dan manfaat sexing spermatozoa X dan Y :


• Mendapatkan anak dengan jenis kelamin sesuai harapaN
• Mempercepat program pembibitan
• Anak betina dibutuhkan sebagai replacement pada peternakan sapi
perah
• Anak jantan dibutuhkan pada peternakan sapi potong dan
pertambahan bobot badan lebih tinggi
• Menghilangkan penyakit yang terpaut pada kromosom tertentu.

Pemisahan spermatozoa X dan Y dilakukan atas dasar perbedaan :

• Ukuran spermatozoa X lebih besar dibandingkan dengan


spermatozoa Y
• Jumlah DNA lebih sedikit pada spermatozoa Y

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi


Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

• Spermatozoa Y lebih mudah diidentifikasi (fluorescence)


• Motilitas spermatozoa Y lebih cepat, karena ukuran lebih kecil,
energi yang dikeluarkan lebih cepat habis, sehingga lebih cepat mati
• Spermatozoa X bergerak ke arah katoda, sedangkan spermatozoa Y
bergerak ke arah anoda.

Tahapan Sexing spermatozoa menggunakan Sentrifugasi Gradien


Densitas Percoll (SGDP) :

1. Siapkan alat-alat dan bahan (pengencer andromed dan percoll).


Alat-alat harus diberi label terlebih dahulU
2. Disiapkan percoll dan pengencer sesuai dengan perhitungan
dibawah ini, dimasukan masing-masing kedalam tabung reaksi
yang berbeda sesuai dengan densitas
Perbandingan konsentrasi percoll dengan pengencer adalah sebagai
berikut:

[Persentase] Volume Percoll Volume Andromed Volume Total


(%) (ml) (ml) (ml)
20 0,4 1,6 2
25 0,5 1,5 2
30 0,6 1,4 2
35 0,7 1,3 2
40 0,8 1,2 2
45 0,9 1,1 2
50 1 1 2
55 1,1 0,9 2
60 1,2 0,8 2
65 1,3 0,7 2

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi


Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

3. Disusun dalam satu tabung reaksi mulai dari densitas tertinggi (65%)
paling bawah sampai densitas terendah (20%) paling atas, gradien
disusun masing-masing 0,5ml
4. Dimasukkan 2 ml semen melalui dinding tabung, kemudian
disentrifugasi 2250 rpm selama 5-7 menit
5. 2 ml fraksi atas dan bawah diambil dengan mikropipet dan
ditempatkan pada tabung reaksi berbeda (yang sudah berisi 3 ml
larutan pencuci atau pengencer andromed).
6. Disentrifugasi kembali selama 1500 rpm selama 5-7 menit
7. Diambil bagian bawah (endapan) sebanyak 2 ml yang berisi
spermatozoa X dan bagian atas (supernatan) sebanyak 2 ml yang
berisi spermatozoa Y, digunakan untuk uji kualitas dan proporsi
spermatozoa hasil pemisahan.

Tahapan sexing spermatozoa menggunakan Albumin (putih telur) :


1. Siapkan alat-alat dan bahan (pengencer andromed dan albumin).
Alat-alat harus diberi label terlebih dahulu.
2. Putih telur (bagian yang encer saja) dipisahkan dengan kuning
telur. Putih telur dicampur dengan pengencer menggunakan
mikropipet (pippeting).

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi


Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Perbandingan konsentrasi putih telur dengan pengencer adalah


sebagai berikut:

Volume Volume
[Albumin] Albumin Pengencer Volume Total
(%) (ml) (ml) (ml)
10 0,15 1,35 1,5
30 0,45 1,05 1,5
50 0,75 0,75 1,5

3. Setelah tercampur rata, larutan ditempatkan pada tabung reaksi


sesuai dengan gradiennya (10%, 30% dan 50%).
4. Gradien disusun masing-masing 1,5 ml dari konsentrasi
albumin terbesar (50%) kemudian (30%) sampai yang paling
kecil (10%) pada tabung reaksi baru.
5. Tuang 1 ml semen segar melalui dinding tabung, kemudian
diinkubasi suhu ruang selama 10 dan 20 menit.
6. 2 ml fraksi atas dan bawah diambil dengan mikropipet dan
ditempatkan pada tabung reaksi berbeda (yang sudah berisi 3
ml larutan pencuci atau pengencer andromed).
7. Dilakukan sentrifugasi 1500 rpm selama 5 menit. Diambil 2 ml
supernatant (bagian atas) dan 2 ml presipitat/endapan (bagian
bawah) digunakan untuk uji kualitas dan proporsi spermatozoa
hasil pemisahan.

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi


Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

POKOK BAHASAN 2
ASPIRASI OOSIT
Metode aspirasi atau isolasi (pengambilan) oosit pada ovary
ada 3 (tiga) macam yang umum digunakan, yaitu metode chopper
(mencacah ovary dengan pisau), metode isolasi folikel (jaringan di
sekitarnya ikut diisolasi dan selanjutnya dicacah) dan metode
pengambilan dengan spuit. Metode yang terakhir banyak digunakan,
karena mudah dan oosit yang diisolasi lebih banyak dibandingkan
metode-metode yang lain.
Tujuan dari aspirasi oosit adalah :
• In vitro maturation (maturasi atau pematangan oosit yang
dilakukan di luar tubuh hewan) yang dilanjutkan dengan in Vitro
Fertilization.
• Embryo transfer.
• Bayi tabung.
• Produksi immunokontrasepsi menggunakan zona pellucid oosit.

Cara aspirasi oosit dengan menggunakan spuit :
1. Diambil Nacl 0,9% pada spuit sebanyak 1 ml
2. Diambil Nacl 0,9% pada tabung reaksi sebanyak 2 ml
3. Diambil oosit pada ovarium dengan cara menyedot folikel
menggunakan spuit yang sudah berisi Nacl
4. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi Nacl 2 ml,
diinkubasi pada waterbath selama 10 menit (untuk memisahkan oosit
dengan organ yang lain)
5. Disedot Nacl pada tabung reaksi sebanyak 2 ml
6. Diambil endapan yang terdapat oosit
7. Diamati dibawah mikroskop

Materi Praktikum Teknologi Reproduksi

Anda mungkin juga menyukai