Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum IVF

I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum dilaksanakan mulai tanggal 05-01-2018 s.d. 12-01-2018.
Bertempat di laboratorium Embriology lantai 3 dan laboratorium invitro lantai 2
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya
II. Tahapan Praktikum
III. Persiapan
1. Mencit betina strain mus musculus Usia 4 bulan
2. Mencit jantan strain mus musculus Usia 4 bulan (vasektomi)
3. Alat dan bahan
1) APD (Sarung tangan dan masker)
2) Asam pikrat (untuk mewarnai mencit ada saat tahap koding)
3) Spuit 1 cc
4) Swab alcohol
5) Hormon PMSG (dosis 5 IU atau 0,1 ml)
6) Hormon HCG (dosis 5 IU atau 0,1 ml
7) Gunting
8) Pinset
9) Cawan petri
10) Alkhohol
11) Cairan NaCL 0,9%
12) Mikroskop
13) Pipet modivikasi
14) Drop medium hepes ( IVF)
15) Medium SMF (untuk koleksi sperma)
16) Incubator CO2

IV. Pelaksanaan (Tahapan Praktikum)


1. Koding.
Konding bertujuan untuk memberikan tanda pada mencit dengan
mengoleskan asam pikrat pada salah satu bagian tubuhnya.
2. Super ovulasi
Superovulasi pada mencit betina dengan menginjeksikan hormone PMGS
(5 IU) secara intra peritoneal. Kemudian 48 jam kemudian mencit
diinjeksi hormone HCG (5 IU) secara intra peritoneal, lalu dijadikan satu
kendang dengan mencit jantan infertile . dan 17 jam kemudian di lakukan
pemeriksaan sumbat vagina (yang menandakan dia telah kawin).
Persiapan:
1) Mencit betina yang sudah diletakan didalam kandang
2) Asam pikrat untuk pewarnaan (koding)
3) Spuit 1 ml
4) Swab alcohol
5) Hormon PMSG (dosis 5 IU atau 0,1 ml)
6) Hormon HCG (dosis 5 IU atau 0,1 ml)
7) APD (sarung tangan dan masker)
Pelaksanaan:
 Tanggal 05-01-2018 jam 13.00. Tempat di Lab Embriology lantai 3
 Cuci tangan
 Memakai jas lab, sarung tangan dan masker
 Mengambil sedian hormone PMSG 0,1 ml (dosis 5 IU) dan
diaspirasi dalam spuit 1 ml
 Mengambil mencit dari kendang
 Menentukan area injeksi (pada bagian lateral abdomen), lalu
diantisentik dengan alcohol swab
 Menginjeksikan PMSG (dosis 5 IU atau 0,1 ml) secara Intra
Peritoneal

Gambar: menginjeksikan PMSG secara Intra Peritoneal

 Mengembalikan mencit ke kendang


 Cuci tangan
 Tanggal 07-01-2018 jam 13.00. Tempat di Lab Embriology lantai 3
 Cuci tangan
 Memakai jas lab, sarung tangan dan masker
 Mengambil sedian hormone PMSG 0,1 ml (dosis 5 IU) dan
diaspirasi dalam spuit 1 ml
 Mengambil mencit dari kendang
 Menentukan area injeksi (pada bagian lateral abdomen), lalu
diantisentik dengan alcohol swab
 Menginjeksikan HCG (dosis 5 IU atau 0,1 ml) secara Intra
Peritoneal
 Mengembalikan mencit ke kendang (mencampur mencit betina
dengan jantan)
 Cuci tangan
 Note: Tanggal 07-01-2018 jam 11.00, di lab invitro lantai dua.
Menyiapkan drop IVF dan drop SMT
Persiapan:
 APD
 Capan petri
 Medium Hepes
 Spuit 1 ml
 Minenal oil
 Spuit 3 ml
Pelaksanaan:
 Cuci tangan
 Memakai APD
 Membuat drop IVF ( membuat 4 drop medium hepes dalam satu
cawa petri, @ drop 100μl dan difiksasi dengan mineral oil
sampai menutupi permukaan drop medium)
 Membuat drop SMT ( membuat 1 drop medium hepes 150 μl,
dan 8 drop kecil-kecil di sekeliling nya @10 μl, lalu ditarik garis
menuju dro yang besar)
 Semua sediaan drop medium disimpan dalam incubator suhu 37
o
C
 Merapikan alat dan cuci tangan

3. Ovum Pick Up (OPU) - Koleksi oosit – Koleksi sperma - IVF


1) Ovum Pick Up (OPU) dilakukan dengan mengorbankan mencit
betina yang telah melewati tahap (superovulasi dan kawin)
sebelumnya. Lalu dilakukan flushing sel telur dengan medium
hepes dan diamati mikroskop inverted- oositnya dikoleksi.
Persiapan:
1. Mencit betina
2. APD (Jas lab, sarung tangan dan masker)
3. Gunting dan pinset
4. Alcohol
5. Cawan petri
6. NaCL 0,9 %
7. Drop medium Hepes untuk flushing oosit
8. Drop medium IVF (hepes)
9. Pipet Pasteur modifikasi
10.Mikroskop inverted
11.Spuit 1 ml dan pinset (untuk merobek kantung fertilisasi

Pelaksanaan:
 Tanggal 08-01-2018 jam 07.30. Di Lab Invitro lantai 2
 Cuci tangan
 Memakai APD
 Mengambil mencit betina dari kendang
 Melakukan dislokasio os cervicalis mencit ( mematikan mencit)
 Meletakan mencit pada temat datar
 Menyemprotkan alcohol pada area yang akan di bedah
 Melakukan pembedahan (uterus dikeluarkan dan tuba Fallopii
(oviduk di ambil)
 Oviduk di cuci dengan NaCL 0,9 % sampai bersih
 Meletakan sediaan oviduk pada cawan petri dan difiksasi dengan
NaCL 0,9 %
 Lanjut ke koleksi oosit

2) Koleksi oosit/ sel telur dibawah mikroskop inverted:


Tanggal 08-01-2018 jam 09.00. Di Lab Invitro lantai 2
 Mengamati sediaan oviduk di bawah mikroskop (memastikan
adanya kantung vertilisasi

Gambar kantung fertilisasi (ditunjuk oleh tanda panah)


 Merobek kantung fertilisasi (dengan memfiksasi sediaan dengan
pinset dan tangan kanan memegang spuit + jarum untuk merobek
kantung fertilisasi
 Mengambil oosit dengan pipet Pasteur modifikasi
 Oosit dicuci (tiga kali) dengan medium hepes
 Memindahkan ke dalam drop medium koleksi oosit
 Diinkubasi dalam incubator CO2 ada suhu 37 oC kurang lebih satu
jam
 Merapikan alat dan bahan lalu cuci tangan

3) Koleksi sperma
Persiapan:
 Mencit jantan
 APD
 Gunting dan pinset
 Alcohol
 NaCL 0,9 %
 Cawan petri
 Medium hepes ± 0,3 ml
 Medium SMT
Pelaksanaan:
Tanggal 08-01-2018 jam 11.00. Di Lab Invitro lantai 2
Koleksi sperma dilakukan oleh pembimbing.
Mencit jantan dikorbankan nyawanya dengan cara dislokasio os
cervicalis dan diambil bagian cauda epididymis. Cauda epididymis
yang diperoleh dicuci menggunakan NaCl 0,9 %. Selanjutnya cauda
epididymis diletakkan dalam cawan petri yang sudah ditambah 0,3 ml
medium hepes. Untuk membebaskan spermatozoa, cauda epididymis
digunting kecil-kecil, kemudian cawan petri ditutup, diinkubasi dalam
incubator CO2 5% pada suhu 370C selama satu jam.

Tanggal 08-01-2018 jam 12.00.


Dilakukan evaluasi kondisi serma, ternyata sperma mati karena
ada kesalahan proses penyimpanan. Seharusnya cawan petri tidak
perlu ditutup dan tidak perlu disimpan di incubator, cukup didiamkan
saja.
Selanjutkan mengulangi kembali koleksi sperma dengan
tahapannya hapmir sama. Tetapi tidak dilakukan penyimpanan selama
satu jam. Manggunakan fresh sperma.

4) Fertilisasi In Vitro (IVF)


fertilisasi in vitro dengan mencampurkan sel telur dan spermatozoa
dicampur dalam medium IVF (hepes)
Persiapan :
 APD
 Oosit
 Sperma
 Medium IVF (Hepes)
 Pipet Pasteur modifikasi
 Medium Hepes
 Mikroskop inverter
Pelaksanaan:
Tanggal 08-01-2018 jam 12.15.
 Cuci tangan
 Mengambil sediaan oosit dari incubator,
 Memindahkan oosit dengan pipet pasteur modifikasi pada drop IVF
(4 oosit) (dilakukan di bawah mikroskop inverter)
 Memindahkan sperma dengan pipet pasteur modifikasi pada drop
IVF (dicampur dengan oosit) (dilakukan di bawah mikroskop
inverter)
 Menyimpan sediaan tersebut dalam incubator CO2 5% pada suhu
370C.
 Merapikan alat
 Cuci tangan

4. Pengamatan I
Tanggal 09-01-2018 jam 12.00, di lab Invitro lantai 2
 Mencuci tangan dan dikeringkan
 Mengambil sediaan kultur embrio
 Mengamati dibawah bawah mikroskop inverter.

Gambar Hasil pengamatan perkembangan zigot

Hasil: zigot berkembang 2 diantaranya ada tahap 1 sel, dan dua


yang lain sudah berkembang menjadi 2 sel.
 Mengembalikan kembali sediaan kultur embrio ke dalam incubator
 Merapikan alat
 Cuci tangan

5. Pengamatan II
Tanggal 10-01-2018 jam 13.00, di lab Invitro lantai 2
 Mencuci tangan dan dikeringkan
 Mengambil sediaan kultur embrio
 Mengamati dibawah bawah mikroskop inverter.

Gambar Hasil pengamatan perkembangan embrio

Hasil: embrio berkembang 3 diantaranya ada tahap 2 sel menuju 3


sel, dan satu yang lain sudah berkembang menjadi 3 sel.
 Mengembalikan kembali sediaan kultur embrio ke dalam incubator
 Merapikan alat
 Cuci tangan

6. Pengamatan III
Tanggal 11-01-2018 jam 12.00, di lab Invitro lantai 2
 Mencuci tangan dan dikeringkan
 Mengambil sediaan kultur embrio
 Mengamati dibawah bawah mikroskop inverter.

Gambar Hasil pengamatan perkembangan zigot

Hasil: zigot berkembang 2 diantaranya ada tahap 1 sel, dan dua


yang lain sudah berkembang menjadi 2 sel.
 Mengembalikan kembali sediaan kultur embrio ke dalam incubator
 Merapikan alat
 Cuci tangan

7.

Anda mungkin juga menyukai