1. Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan mahluk hidup sebelum
dilahirkan. (Pratiwi, dkk. 2019)
2. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk. Dalam hal ini bentu aau struktur
dari hewan. (Wahyuni, 2015)
3. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet, yang mebahasa tentang gamet jantan
(spermatozoa) dan gamet betina (ovum). (Pratiwi, dkk. 2019)
4. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
(Syamsuddin, R., 2014)
5. Folikulogensis adalah suatu perkembangan folikel dalam ovarium dari sudut besarnya,
jumlah lapisan sel granulosa, perkembangan sel teka interna dan eksterna, posisi sel telur di
sekeliling kumulus oophorusnya, dan peningkatan volume cairan rongga folikel.
(Syamsuddin, R., 2014)
6. Ovarium adalah organ reproduksi betina yang terletak di ruang abdomen seekor hewan. .
(Syamsuddin, R., 2014)
7. Ovum adalah sel gamet betina yang dihasilkan dari proses oogenesis pada ovarium.
(Syamsuddin, R., 2014)
8. Oosit adalah hasil dari pembelahan meiosis II dari oosit sekunder pada proses oogenesis
yang dihasilkan bersamaan dengan 2 badan polar II dari satu badan polar I. (Sumarmin, R.,
2016)
9. Folikel adalah sumber makanan bagi oosit, yang mengalami perkembangan bersamaan
dengan oosit primer dan sekunder. (Sumarmin, R., 2016)
10. Ovulasi adalah peristiwa pengeluaran oosit dari ovarium akibat pecahnya folikel.
(Sumarmin, R., 2016)
BAB I PENDAHULUAN
Atas dasar keingintahuan lebih lanjut mengenai proses oogenesis dan morfologi
pada sel gamet betina (ovum) pada hewan inilah, praktikum dilakukan. Diharapkan
setelah praktikum dilakukan, praktikan dapat mencapai tujuan dari praktikum.
1.2 Tujuan
2.1.1 Alat
1. Syringe 5 mL
2. Needle 18G (Sapi)
3. Needle 21G (Kambing)
4. Tissue
5. Cawan petri kecil
6. Mikroskop Binokuler
7. Kamera digital
2.1.2 Bahan
Ovarium
Dibersihkan ovarium sapi
atau kambing dari
jaringan-jaringan yang ada
disekitarnya menggunakan
NaCl.
Hasil
2.2.2 Prosedur Pengamatan Oosit
Langkah Kerja
Oosit
Dibersihkan ovarium sapi
atau kambing dari
jaringan-jaringan yang ada
disekitarnya menggunakan
NaCl.
Diamati di bawah
mikroskop dengan
perbesaran 100x – 400x
Hasil
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
3.2.1.1 Alat
1. Syringe 5 mL
3. Tissue
5. Mikroskop Binokuler
6. Kamera digital
3.2.1.2 Bahan
3. NaCl fisiologis
Bahan pengencer yang bisa digunakan dalam penyimpanan sel
gamet.
Pada folikel de Graff, telur sudah siap untuk dikeluarkan. Folikel ini
mengandung banyak cairan, rongga bertambah besar, oosit pun melekat pada
dinding folikel dengan perantara pedikel. Sel-sel granulosa membentuk
korona radiata yang mengelilingi oosit dan berhubungan erat dengan zona
pelusida. (Sumarmin, R., 2016)
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses oogenesis
yaitu, pembentukan oogonium dari sel germinal primordial, dilanjutkan pembentukan oosit
primer melalui tahap mitosis. Kemudian pembentukan oosit sekunder dan badan polar I
melalui pembelahan secara meiosis dan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis yang kedua
dengan hasil oosit dan 2 badan polar II. Begitulah bagaimana sel gamet betina (ovum) dapat
terbentuk. Ovum memiliki rangkaian penyusun yang turut terovulsi yaitu korona radiate,
zona pelusida, membrane vitelin, dan inti sel.
4.2 Saran
Besar harapan untuk ke depannya, agar praktikum yang dilakukan secara daring ini
dapat memberi gambaran jelas mengenai praktikum yang dilakukan. Mulai pengenalan alat
dan bahan, hingga metode praktikum. Sehingga para praktikan benar-benar mampu
menganalis tiap elemen penting dari praktikum, tak hanya sekadar mengetahui hasil
pengamatan dari praktikum itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, H., Firmawati, A., Herawati. 2019. Embriologi Hewan. 1st ed. Malang : UB Press.
Syamsuddin Rahmi. 2014. Pengaruh Diameter Oosit Sapi Bali Terhadap Tingkat
Kematangan Inti Oosit Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Nur Azizah, Eka. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L.
Urban) Dosis Tinggi Terhadap Jumlah Korpus Luteum Dan Kebuntingan Mencit (Mus
musculus) Betina. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Wahyuni, Nurul. 2015. Afiks Pembentuk Verba dalam Bahasa Bugis Dialek Luwu. Jurnal
Humanika 15(3) : 3.