LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TEKNOLOGI DAN REPRODUKSI

MAHASISWA FKH IPB

PENGOLAHAN SEMEN CAIR

Prof. Drh. Ni Wayan Kurniani K., MP.,PhD

Fabio Amanda Riadi/B04180051

Kamis, 12 November 2020/ 14.30-17.00

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SEMESTER GANJIL
2020-2021
 TUJUAN
Praktikum bertujuan menghitung jumlah bahan pengencer semen cair serta
mengetahui langkah-langkah dalam mengencerkan semen untuk keperluan
inseminasi buatan.
METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Praktikum pengolahan semen cair ini dilakukan secara online sehingga alat
dan bahan yang dibutuhkan berupa modul praktikum serta alat penunjangnya
berupa perangkat laptop dan koneksi internet. Pada pengolahan semen cair sendiri
memerlukan alat dan bahan yaitu semen ejakulat, bahan pengencer berupa susu
segar, susu skim, air kelapa kuning telur, atau Na sitrat kuning telur, aquabidest,
serta antibiotic berupa penicillin dan streptomycin.
Prosedur Kerja
Mahasiswa harus membaca modul praktikum untuk mempelajari serta
memahami simulasi pengolahan semen cair. Pada pengolahan semen cair perlu
diketahui terlebih dahulu karakteristik semen yang akan di olah menjadi semen cair.
Pemeriksaan semen juga dilakukan sehingga kualitas semen terjamin kualitasnya
dan memenuhi standar untuk dilakukan inseminasi buatan. Untuk pengolahan
semen cair, sangat penting memhami rumus perhitungan bahan pengencer semen.
Penicillin 3 x 106 IU dilarutkan menjadi 15 mL sehingga memiliki konsentrasi 200
x 103 IU/mL lalu diambil untuk semen cair sebanyak 500-1000 IU/mL semen cair.
Streptomycin 1 gram dilarutkan menjadi 5 mL sehingga memiliki konsentrasi 200
mg/mL lalu diambil untuk semen cair sebanyak 0,5-1 mg/mL semen cair.
Kemudian antibiotik dan bahan pengencer dicampur dan dihomogenkan lalu
ditambahkan semen ejakulat setelah itu disimpan dalam lemari es dengan suhu 3-
5 °C dan diamati setiap harinya. Adapun rumus untuk menghitung volume bahan
pengencer adalah
Vt = Vo X Konsentrasi sperma X motilitas
Dosis IB

𝑉𝑏𝑝 = 𝑉𝑡 − 𝑉0
Vt = Volume total; V0 = Volume semen; Vbp = Volume bahan pengencer

PEMBAHASAN
Diketahui: Volume semen 0.8 ml

Konsentrasi 2400 juta/ml

Motilitas 75%

Pertanyaan:
 1. Karakteristik semen apakah hasil diatas?
Volume semen domba normal sebesar 0,8 – 1,2 ml menurut Nahriyanti et
al. (2017). Volume semen di atas 0,8 ml dengan konsentrasi 2400 juta/ml
dapat dinyatakan semen yang kental. Menurut Arianto et al. (2020) semen
domba atau kambing bersifat kental dan memiliki konsentrasi senilai 2000
x 106 sampai 3000 x 106 sel/ml.

2. Jelaskan langkah perhitungan untuk membuat pengolahan semen cair dan

berapa Vbp yang dibutuhkan?

Untuk perhitungan pegolahan semen cair dan perhitungan bahan pegencer

dlakukan dengan rumus yang dicantumkan pada prosedur kerja.

Volume total pengenceran

Vt = Vo X Konsentrasi sperma X motilitas
Dosis IB

= 0,8ml x 2400 x 106/ml x 75 %

100 x 106
0.2mL

= 2,88 mL

Volume total di temukan, maka dapat dihitung volume bahan pengencer

yang dibutuhkan dengan rumus
Volume bahan pegencer = Vt – Vo = 2,88 – 0,8
= 2,08 mL

Jadi volume bahan pengencer yang dibutuhkan untuk mengencerkan

semen cair yaitu sebanyak 0,64 ml.
3. Berapa betina yang dapat di inseminasi?

Banyak betina yang dapat di inseminasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus
Vt / Volume dosis IB (domba) = 2,88/0,2 mL = 14,4 = 14 ekor

KESIMPULAN
Penyiapan semen cair terdapat beberapa tahap. Persiapan bahan pengencer,
penampungan semen, melakukan evaluasi semen segar, pelaksanaan pengenceran
dengan perhitungan yang telah dilakukan dan penyimpanan semen. Konsentrasi
semen dari tiap hewan berbeda beda bergantung dengan jenis hewannya.
 DAFTAR PUSTAKA
Arianto KB, Khotijah L, Astuti DA, Arifiantini RI, Menassol JP. 2020. Semen
quality of garut rams feed by different protein sources and their
implementation potential in small farms of West Java. Jurnal Agripet.
20(1):47-55
Nahriyanti S, Ondho YS, Samsudewa D. 2017. Perbedaan kualitas
makroskopissemen segar domba batur dalam flock mating dan pen
mating.JurnalSainsPeternakan Indonesia. 12(2) : 191 – 198.