Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN HEWAN

Nama : Khairul Abdi Romb/Kel : -/-


NIM : Z1A023105 Hari/tgl : Selasa, 12 September 2023
Kelas : PMM Pendamping : Endah Sri Palupi

KEGIATAN PRAKTIKUM 2
ANALISIS KUALITAS SPERMA IKAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


CPMK-2: Menjelaskan signifikansi gametogenesis dalam perkembangan hewan
Sub-CPMK:
Menjelaskan peranan gametogenesis dalam perbembangan embrional dan post-embrional

1. Tuliskan nama dan spesifikasi alat serta bahan yang anda pergunakan pada saat
praktikum Analisis Kualitas Sperma Ikan

No. Nama dan Spesifikasi Alat Nama dan Spesifikasi Bahan


1 Spuit Injeksi Aquades
2 Haemocytometer Tisu
3 pH Meter NaCl Fisiologis
4 Mikroskop
5 Cavity Glass
6 Object Glass
7 Kolom Pengenceran
8 Tusuk Gigi

2. Tuliskan parameter makroskopis dan mikroskopis yang diamati dalam analisis sperma
ikan

No. Parameter Makroskopis (4) Parameter Mikroskopis (2)


1 Bau (Pembauan) Motilitas
2 Warna Jumlah Sperma (menggunakan
haemocytometer)
3 Viskositas
4 pH Sperma

3. Tuliskan kriteria spermatozoa ikan ataupun milt yang dikategorikan berkualitas baik
(perkuat penilaian anda menggunakan referensi yang relevan)

No Parameter Kriteria Referensi


1 Bau Amis Bau yang dihasilkan dari
sperma ikan adalah berbau
anyir seperti bau sperma dan
berbau amis (Nainggolan et
al., 2015).
2 Warna Putih Susu Secara visual sperma segar
ikan tawes berwarna putih
susu (Devi et al., 2019).
3 Viskositas 02.56 menit Viskositas pada sperma yang
segar adalah kental
(Nainggolan et al., 2015).
4 pH Sperma 8 pH sperma yang normal
mempunyai kisaran 7-8 (Devi
et al., 2019).
5 Motilitas Bergerak Menurut Raafi (2018), syarat
sperma yang baik dan dapat
dilanjutkan ke proses
pembekuan adalah sperma
yang memiliki nilai motilitas
individu di atas 70% dan
bergerak progresif (Savitri
dan Ducha, 2022).

4. Hitunglah konsentrasi spermatozoa ikan Nilem dalam setiap 1 mL milt berdasarkan


hasil yang anda peroleh pada saat praktikum, beserta cara perhitungannya.

Jawab :
Jumlah Sperma pada 5 Kotak = 2.326
Rata-rata jumlah sel/bilik hitung = 465,2
Volume bilik hitung = 0,2x0,2x0,1 = 0,004 mm3 = 0,000004 cm3
Faktor Pengenceran = 1.000x
1 𝑐𝑚3
Per 1 mL Sperma = x 465,2 x 1000 = 0,25 x 10 6 x 165,2 x 103 = 0,25 x 465,2
0,000004 𝑐𝑚3
x 109 = 116,3 x 109 = 1,16 x 1011 Sperma

5. Tuliskan prosedur untuk mengamati motilitas spermatozoa ikan


a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Mengambil milt sperma ikan menggunakan spuit injeksi
c. Milt diletakkan diatas cavity glass kemudian ditutup dengan cover glass dan
diberi sedikit celah
d. Pengamatan dilakukan dibawh mikroskop
e. Dotetesi aquades untuk mengaktivasi sperma
f. Diamati motilitasnya
6. Tuliskan: (baris jawaban dapat ditambah apabila diperlukan)
a. Manfaat acara praktikum ini:
Manfaat dari praktikum ini yaituuntuk memperolah keterampilan untuk
menentukan kualitas sperma yang baik dan dapat digunakan untuk mengecek
kualitas sperma pada hewan lainyya ataupun manusia

b. Cara menguji fertilitas spermatozoa ikan yang baik (perkuat penilaian anda
menggunakan referensi yang relevan)
Jawab :
Cara menguji fertilitas spermatozoa ikan yang baik dapat dilakukan dengan
mengukur pH sprmatozoa, warna sperma, bau yang dihasilkan serta dapat
dengan pengamatan mprtilitas dari spermatozoa. Menurut Tahapari dan Iswanto
(2017), menyatakan bahwa analisis fertilas spermatozoa yang baik meliputi
pemeriksaan jumlah milt yang dapat di striping dari seekor ikan jantan yang
masak kelamin, kekentalan sperma, warna, bau, jumlah spermatozoa hidup,
jumlah spermatozoa mati, motilitas serta morofologi (ukuran, bentuk kepala,
ukuran ekor dan berbagai penyimpangan)

c. Cara mengencerkan milt dengan tingkat pengenceran 10.000 kali


1. Disiapkan alat dan bahan (spust, well plate, milt ikan nilem, dan larutan
NaCl 0,9%
2. Sampel milt diambil lalu dimasukkan ke dalam well plate
3. Larutan NaCl 0,9% ditambahkan dengan spurt sebanyak 0.9 mL lalu
dihomogenkan dengan spuit (tidak ada gelembung yang masuk ke dalam
spuit data pengambilan NaCl 0,9%)
4. Milt yang telah diencerkan tersebut merupakan mill pengenceran 10 kali
5. Diambil 1 ml hasil pengenceran 10 kali lalu ditambahkan NaCl 0,9 %
sebanyak 0,9 ml, kemudian dihomogenkan dengan menggunakan spuit
di dalam well plate. Diperoleh tingkat pengenceran 100 kalı
6. Diambil 1 ml hasil pengenceran 100 kali lalu ditambahkan NaCl 0,9 %
sebanyak 0,9 ml, kemudian dihomogenkan dengan menggunakan spuit
di dalam well plate Diperoleh tingkat pengenceran 1000 kali
7. Diambil 1 ml hasil pengenceran 1000 kali lalu ditambahkan NaCl 0,9%
sebanyak 0,9 ml, kemudian dihomogenkan dengan menggunakan spuit
di dalam well plate Diperoleh tingkat pengenceran 10 000 kali

d. Cara mengukur volume milt ikan nilem


1. Disiapkan alat dan bahan (spuit dan milt dari ikan nilem)
2. Milt ikan yang diperoleh dengan cara striping ditampung dalam spuit (tidak
ada gelembung gas spuit)
3. Ukur volume milt yang tertera pada skala spuit kemudian catat hasilnya

e. Cara mengukur pH milt ikan Nilem


1. Disiapkan alat dan bahan (spuit, kertas universal indikator universal, dan
milt ikan Nilem)
2. Diteteskan 1 tetes mult ikan nilem pada kertas universal. Diratakan milt
sampai pada bagian bawah kertas
3. Dibiarkan beberapa menit kemudian cocokkan hasil perubahan warna kertas
universal dengan indikator universal

Daftar Referensi

Devi, Septiana, Oni., Susilowati, Titik, Nugroho, Ristiawan, Agung, Nugroho.(2019).


Pengaruh Penambahan Madu Dengan Dosis Berbeda Dala Meda Pengencer NaCl
Fisiologis Terhadap Kualitas Sperma Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus). Jurnal
Sains Akuakultur Tropis, 3(2): 21-30.

Nainggolan, Ramses., Monijung, Revol, D., Mingkid, Winda.(2015). Penambahan Madu


Dalam Pengenceeran Sperma Untuk Motilitas Spermatozoa, Fertilisasi dan Daya Tetas
Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Budidaya Perairan, 3(1): 131-140.

Savitri, Dhea, Auryn., & Ducha, Nur.(2022). Perbandingan Kualitas Spermatozoa Ikan Lele
Masamo (Clarias Sp.) Pada Media Pengencer Yang Berbeda Selama Penyimpanan
Pada Suhu 4-5oc. LenteraBio, 11(3): 545-553.

Tahapari, Evi., & Iswanto, Bambang.(2017). Pengujian Fertilitas Patin Pasupati Secara Internal
dan Eksternal Menggunakan Patin Siam Pangasianodon hypophthalmus (Sauvage,
1878) dan Patin Jambal Pangasius djambal Bleeker, 1846. Berita Biologi, 16(3): 315-
323.

Lampiran

Foto hasil: (i) pengukuran volume milt, (ii) pH milt, (iii) spermatozoa dalam bilik hitung.

(i) pengukuran volume milt


(ii) pH milt

(iii) spermatozoa dalam bilik hitung.

Anda mungkin juga menyukai