Oleh:
NIM. L1B021066
Kelompok 1B
Asisten:
NIM. L1B020055
PURWOKERTO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui,
Mengetahui:
Oleh :
Ikan lele adalah salah satu spesies budidaya ikan air tawar yang mudah
menjanjikan dari segi permintaan dan juga harga jualnya. Keunggulan ikan lele
dan kualitas air yang kurang baik serta dapat dipelihara hampir pada semua
nasional ikan lele dari tahun 2015 hingga tahun 2019 ditargetkan dapat
mengalami peningkatan dari 1.058.400 pada tahun 2015 meningkat pada tahun
Secara umum seksualitas ikan dibedakan menjadi 2 yaitu ikan jantan dan
gamet jantan (spermatozoa) dan ikan betina dicirikan dengan kemampuan ikan
untuk menghasilkan gamet betina (ovum). Untuk membedakan ikan jantan dan
membedah dan melihat gonad yang dimiliki ikan. Umumnya gonad ikan
bawah gelembung renang. Pada beberapa ikan golongan catfish gonad jantan
berbentuk pipih seperti pita dan bergerigi, sehingga bila dilakukan striping
Kelenjar kelamin jantan disebut testis. Testis adalah organ reproduksi jantan
yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis ikan
yang dikelilingi sel-sel sertoli yang mempunyai fungsi nutritive (Yuniar, 2017).
1.2. Tujuan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cutter, spuilt, timbangan,
object glass, cawan petri, mm blok, pinset, ember, mikroskop, gunting bedah,
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu ikan lele (Clarias sp.),
2.2. Metode
glass
perbesaran 10×, lalu dicatat durasi pergerakan sejak awal hingga sel
spermatozoa bergerak.
4.1. Hasil
(gr) (cm)
Keterangan:
2 = 25%
3 = 50%
4 = 75%
5 = 100%
=menit, ‘’=detik)
4.2. Pembahasan
bergerak cepat, lambat atau pergerakannya pada kepala atau ekor, sedangkan
sperma yang mati adalah sperma yang tidak memperlihatkan pergerakan sama
sekali baik kepala maupun ekor (Faqih, 2011). Motilitas spermatozoa adalah
kemampuan spermatozoa untuk bergerak maju (progresif). Motilitas
untuk membuahi sel telur (Mahdaliana et al., 2022). Ketahanan hidup sperma
dipengaruhi oleh temperatur dan pada umumnya dapat hidup lebih lama pada
terlihat bergelombang besar, banyak dan aktif. Hal ini sesuai dengan penelitian
untuk proses penyimpanan yaitu sperma dengan motilitas lebih dari 70%.
Syarat sperma yang baik dan dapat dilanjutkan ke proses pembekuan adalah
sperma yang memiliki nilai motilitas individu di atas 50% dan bergerak
2010). Viabilitas pada acara ini yaitu 5 menit 56 detik yang mana masih
tergolong baik. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyebutkan bahwa lama
gerak tersebut dapat dikatakan bahwa sperma tersebut layak untuk dilakukan
bahwa sebagian besar sperma ikan air tawar dapat bergerak selama 2-3 menit
Faktor yang mempengaruhi kualitas sperma yaitu suhu air dan intensitas
cahaya. Suhu air merupakan salah satu yang mempengaruhi reproduksi ikan
karena apabila suhu air rendah maka aktifitas reproduksi ikan juga akan
menurun dan perkembangan gonad melambat. Namun, suhu air yang terlalu
aktif.
5.2. Saran
bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Faqih, A. R. 2011. Penurunan Motilitas dan Daya Fertilitas Sperma Ikan Lele
Dumbo (Clarias spp) Pasca Perlakuan Stress Kejutan ListrikPenurunan
Motilitas dan Daya Fertilitas Sperma Ikan Lele Dumbo (Clarias spp) Pasca
Perlakuan Stress Kejutan Listrik. J.Exp. Life Sci., 1(2): 72-82.
Mahdaliana, Rusydi, R., dan Aminah. 2020. Fisiologi dan Derajat Pembuahan
Sperma Ikan Patin Siam (Pangasianodon Hypophthalmus) Diencerkan
Menggunakan Air Kelapa Muda Dan Gliserol. Arwana: Jurnal Ilmiah
Program Studi Perairan, 4(1): 50-60.
Mokolensang, J. F., dan Lusia, M. 2021. Budidaya ikan lele (Clarias gariepinus)
sistim bioflok skala rumah tangga. Budidaya Perairan, 9(1): 79 - 83.
Yuniar, I. 2017. Biologi Reproduksi Ikan. Hang Tuah University Press: Surabaya.
ACARA II
Oleh:
Ikan lele adalah salah satu spesies budidaya ikan air tawar yang mudah
menjanjikan dari segi permintaan dan juga harga jualnya. Maka dari itu untuk
benih ikan secara terus-menerus. Salah satu bioteknologi tepat guna yang dapat
dalam pengadaan benih yang dikarenakan masa pematangan gamet induk ikan
spermatozoa induk jantan yang unggul untuk membuahi sel telur betina yang
dan kuantitasnya baik yaitu motilitas lebih dari 70% dan lama gerak lebih dari
dua menit. Bentuk teknologi pembekuan semen ini disebut dengan preservasi
sperma dapat disimpan dalam waktu yang tidak terbatas dan dapat digunakan
kapan saja bila diperlukan. Proses ini membutuhkan bahan pengencer dan
1.2.Tujuan
(semen) spesies ikan yang dijadikan obyek praktikum, pada temperatur -25ºC
selama 1 minggu.
II. MATERI DAN METODE
3.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu freezer, tabung eppendorf,
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu ikan Lele (Clarias sp.),
3.2. Metode
7. Setelah itu, dimasukkan larutan pengencer madu dosis 5%, 10%, dan
selama 7 hari.
10. Setelah itu, semen yang sudah mencair diambil menggunakan spuilt dan
4.1. Hasil
10% √ 3 menit 1
detik
15% √ 2 menit 3
detik
Keterangan:
2 = 25%
3 = 50%
4 = 75%
5 = 100%
=menit, ‘’=detik)
4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil untuk
dosis madu 5% tidak bisa mengawetkan sperma atau motalitasnya 0%, dosis
10% motalitasnya 25% dengan viabilitas 3 menit 1 detik dan dosis 15%
terdapat pada sperma yang diberi dosis madu 15% dengan nilai 50%
spermatozoa tidak baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Toelihere, (1981)
kurang baik dalam proses pembuahan telur apabila di bawah 40%. Hal ini
mengalami kematian.
sperma masih bergerak atau motilitasnya tidak 0% dan viabilitasnya lebih dari
2 menit. Kualitas sperma yang baik untuk proses penyimpanan yaitu sperma
dengan motilitas lebih dari 70%. Selanjutnya, dilihat dari lama geraknya,
sperma yang baik geraknya lebih dari dua menit (Savitri dan Ducha, 2022).
memiliki tingkat motilitas yang tinggi dapat membuahi sel telur lebih tinggi,
5.1. Kesimpulan
madu 5% tidak bisa mengawetkan sperma atau motalitasnya 0%, dosis 10%
motalitasnya 25% dengan viabilitas 3 menit 1 detik dan dosis 15% motalitasnya
50% dengan viabilitas 2 menit 3 detik. Motilitas sperma tertinggi terdapat pada
sperma yang diberi dosis madu 15% dengan nilai 50% menunjukkan bahwa
5.2. Saran
bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Mahdaliana, Rusydi, M., dan Aminah. 2022. Fisiologi dan derajat pembuahan
sperma ikan patin siam (Pangasianodon hypophthalmus) diencerkan
menggunakan air kelapa muda dan gliserol. Arwana: Jurnal Ilmiah
Program Studi Perairan, 4(1): 50-60.
Mokolensang, J. F., dan Lusia, M. 2021. Budidaya ikan lele (Clarias gariepinus)
sistim bioflok skala rumah tangga. Budidaya Perairan, 9(1): 79 - 83.
Setiyono, E., dan Raharjo, P. 2021. Profil Spermatozoa Ikan Nilem (Osteochilus
Vittatus) yang Disimpan dalam Larutan Ringer-Gliserin. Prosiding Semnas
Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang, hlm 178-184.
ACARA III
Oleh :
lingkungan yang tinggi. Maka dari itu untuk menjaga agar kualitas ikan tetap
langsung semua yang sedang diamati. Prinsip umumnya yaitu pengamat tidak
membiarkan subjek itu dan diamati. Observasi yang di maksud dalam teknik
pengumpulan data ini ialah observasi pra-penelitian, saat penelitian dan pasca-
mesorchia ginjal pada bagian atas rongga tubuh. Secara umum tahap-tahap
2017).
1.2. Tujuan
2.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop dan alat
dokumentasi.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu preparate awetan testis.
2.2. Metode
kerja
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
sebagai berikut:
Keterangan:
1. Spermatogonia = 40
2. Spermatosit primer = 21
3. Spermatosit sekunder = 18
4. Spermatid = 13
5. Spermatozoa = 26
Total = 118
Perhitungan persentase:
Jumlah spermatogonia
1. Spermatogonia = ×100%
Jumlah total
Jumlah spermatozoa
5. Spermatozoa = ×100%
Jumlah total
Spermatogenesis (%)
4. Spermatid 13 11
5. Spermatozoa 26 22
4.2.Pembahasan
deferent. Biasanya sperma yang telah masak akan mengalami kondisi dorman
bersama degan cairan sperma yang disebut plasma. Plasma dihasilkan oleh
seminalis. Secara umum gabungan dari sperma dan plasma disebut sebagai
efferent (yaitu fase spermatosit sampai sperma) hidupnya dipelihara oleh sel-sel
untuk calon-calon sperma. Sperma ikan selama di dalam tubuh dalam kondisi
pasif, akan tetapi jika dikeluarkan dari tubuh ikan akan segera bergerak aktif
Epitel germinativum ini terdiri atas sel sertoli dan primordial germ cells
(sel germinal testis). Sel sertoli mempunyai fungsi nutritif yakni memberikan
4.2. Saran
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Saputri, W., Dan Razak, A. 2018. The Effect of Giving Fermentation Flows of
Pinang Leaf (Areca Cathecu L.) and Surian Leaves (Toona Sinensis Roxb.) to
Lele Fish Paint (Clarias Gariepinus Var.). Bio Sains, 1(1): 31-40.
Yuniar, I. 2017. Biologi Reproduksi Ikan. Hang Tuah University Press: Surabaya.
ACARA IV
Oleh :
Salah satu jenis ikan yang menjadi andalan dalam bidang perikanan adalah
ikan lele. Ikan ini dikembangkan secara optimal karena memiliki prospek pasar
yang luas. Tingginya permintaan pasar terhadap ikan lele mendorong para
pelaku usaha budidaya untuk terus meningkatkan produksinya. Selain itu, ikan
lele juga memiliki kelebihan seperti pertumbuhan yang cepat dan kemampuan
beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Oleh karena itu, sangat perlu
menjaga kualitas ikan lele agar tetap baik (Saputri dan Razak, 2018).
kunci keberhasilan dalam pemijahan dan produksi benih ikan yang berkualitas
reproduksi ikan betina dalam menghasilkan telur yang berkualitas serta untuk
2020).
penilaian visual terhadap ukuran, warna, dan tekstur ovarium serta analisis
dalam menentukan waktu yang tepat untuk pemijahan dan pemilihan induk
1.2. Tujuan
2.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu object glass, jarum pentul,
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu ikan lele (Clarias sp.),
3.2. Metode
1. Ikan lele betina yang sudah matang gonad dibius dengan direndam ke
betina
5. Inti sel (nukleus) diamati letaknya, dicatat dan Digambar pada lembar
kerja praktikum
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
sebagai berikut:
kanan bawah
kiri bawah
kiri atas
kanan bawah
tengah
kanan tengah
kiri Tengah
kanan bawah
Kiri bawah
Kiri bawah
3.2. Pembahasan
3 ovarium yang inti selnya berada di kanan bawah, 3 ovarium letak inti selnya
di kiri bawah, 1 ovarium letak intiselnya di kiri atas, 1 ovarium letak inti selnya
di tengah, 1 ovarium letak intinya di kanan tengah, dan 1 ovarium letak inti
selnya di kiri tengah. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa kualitas telur ikan
lele yang diamati sangat baik, karena semuanya memiliki inti sel sehingga
untuk telur ikan yang sehat dan berkualitas, inti sel atau nukleus biasanya
terletak pada posisi yang disebut "germinative vesicle" atau "blastodisc". Posisi ini
adalah area yang kaya akan sitoplasma dan mengandung inti sel. Pada
umumnya, blastodisc terletak di salah satu sisi telur yang disebut sebagai pole
nutrisi, kondisi lingkungan, genetik dan umur, serta stress. Ketersediaan nutrisi
yang tepat sangat penting untuk pengembangan dan kualitas telur pada ikan.
Nutrisi yang cukup dan seimbang seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral
Lingkungan seperti suhu air, kualitas air, tingkat oksigen, pH, dan faktor
kualitas telur yang dihasilkan. Faktor genetik dari spesies ikan tertentu juga
berperan dalam menentukan kualitas ovarium. Selain itu, umur ikan juga
memiliki ovarium yang lebih matang dan kualitas telur yang berbeda. Faktor
berdampak negatif pada kualitas ovarium dan produksi telur (Mylonas et al.,
2017).
4.3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa terdapat 3
ovarium yang inti selnya berada di kanan bawah, 3 ovarium letak inti selnya di
kiri bawah, 1 ovarium letak intiselnya di kiri atas, 1 ovarium letak inti selnya di
tengah, 1 ovarium letak intinya di kanan tengah, dan 1 ovarium letak inti
selnya di kiri tengah. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa kualitas telur ikan
lele yang diamati sangat baik, karena semuanya memiliki inti sel.
4.4. Saran
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Saputri, W., Dan Razak, A. 2018. The Effect of Giving Fermentation Flows of
Pinang Leaf (Areca Cathecu L.) and Surian Leaves (Toona Sinensis Roxb.) to
Lele Fish Paint (Clarias Gariepinus Var.). Bio Sains, 1(1): 31-40.
ACARA V
Oleh :
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mudah
dibudidayakan. Selain itu, ikan lele juga memiliki kandungan protein yang
tinggi dan populer di kalangan masyarakat. Dalam hal permintaan dan harga
jual, prospek ikan lele sangat menjanjikan. Oleh karena itu, untuk memenuhi
harus melihat secara langsung semua hal yang sedang diamati. Prinsip
termasuk ikan lele, yang menggambarkan perkembangan sel telur atau ovum
1.2.Tujuan
2.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop dan alat
dokumentasi.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu preparate awetan ovarium
2.2. Metode
3 tahapan oogenesis
3.1. Hasil
sebagai berikut:
Keterangan:
1. Oogonia = 30
2. Oosit primer = 61
3. Oosit sekunder =0
6. Atresia = 46
Total = 150
(%)
1. Oogonia 30 150 20
endogen
eksogen
6. Atresia 46 30,7
Perhitungan:
Jumlah oogonia
1. Oogonia = ×100%
Jumlah total
Jumlah atresia
6. Atresia = ×100%
Jumlah total
3.2. Pembahasan
Perkembangan sel telur (oosit) diawali dari germ cell yang terdapat
dalam lamela dan membentuk oogonia. Oogonia yang tersebar dalam ovarium
profase meiosis pertama. Pada stadia, ini oogonia dinyatakan sebagai oosit
primer. Oosit primer kemudian berkembang dan tumbuh yang meliputi dua
belum terjadi akumulasi kuning telur. Kedua adalah fase vitelogenesis, ketika
(1983) dalam Yuniar (2017) stadium oosit dapat dicirikan berdasarkan volume
(yang terdiri atas awal dan akhir nukleolus), stadium oil drop stadium yolk
stadia yaitu stadia 1, bakal sel telur yang masih kecil disebut ovogonium
(archovogonium). Ukuran sel sama kecil dengan sel-sel tubuh lainnya (8–12 µ).
Sel ini memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis. Stadia 2, sel telur
melindungi telur yang sedang berkembang itu, sehingga diniding sel telur
tampak rangkap. Stadia 3, pada stadia ini sel telur tumbuh menjadi lebih besar
lagi sampai sebesar 40-200µ dan tertutup di dalam follikel. Stadia 1, 2 dan 3 ini
merupakan tahapan sebelum pengumpulan makanan (nutrient) di dalam telur
dan pengumpulan kuning telur (yolk) yang disebut proses “vitellogenesis”. Sel
mulailah pembentukan kuning telur. Ukuran sel telur menjadi 350-500μ. Stadia
kuning telur mendesak butir-butir lipoid ke tepi sel, sehigga terbentuk dua
berakhir, nucleoli tertarik ke dalam pusat nucleus. Mikropil (yaitu lubang kecil
pada dinding sel telur, sebagai jalan masuk bagi sperma) terbentuk pada stadia
ini. Stadia 4,5,6 dan 7 disebut stadia vitellogenesis, terbentuk kuning telur yang
berkumpul di dalam sel telur itu. Telur ini sekarang secara material telah
lengkap. Untuk sampai pada stadia ini, ikan betina memerlukan makanan yang
banyak mengandung protein serta suhu lingkingan pada kisaran yang cocok.
Setelah selesainya stadia 7 itu, telur tetap pada keadaan ini untuk waktu
beberapa bulan tanpa perubahan, dan disebut fase “dormant” atau “istirahat”
4.5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa tahapan
4.6. Saran
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Setiyono, E., dan Raharjo, P. 2021. Profil Spermatozoa Ikan Nilem (Osteochilus
Vittatus) yang Disimpan dalam Larutan Ringer-Gliserin. Prosiding Semnas
Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang, hlm 178-184.
Yuniar, I. 2017. Biologi Reproduksi Ikan. Hang Tuah University Press: Surabaya.
Lampiran