I. PENDAHULUAN
II.
3
II.METODOLOGI PRAKTIKUM
III.
6
III.1 Hasil
Hasil yang didapatkan mengenai proses embriogenesis pada ikan lele adalah
sebagai berikut.
3.2 Pembahasan
7
Ikan lele dumbo adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dapat
dibudidayakan. Pemijahan ikan lele dumbo secara buatan memiliki keunggulan
penetasan dan sintasan yang tinggi serta tahan terhadap penyakit. Dikatakan oleh
(Laila, 2018) untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik dalam jumlah yang
cukup dan berkesinambungan, haruslah melalui pembenihan secara terkontrol
yaitu dengan melakukan pemijahan buatan (artifical fertilization). Selain itu,
melakukan pemijahan buatan dapat mengamati perkembangan embriogenesis ikan
lele.
Pemijahan yang telah dilakukan pada praktikum kali ini merupakan
pemijahan ikan lele dumbo secara buatan. Berat ikan jantan adalah 3,2 kg dan
berat ikan betina adalah 1,2 kg. Dosis hormon penyuntikan pertama pada ikan
jantan adalah 0,8 ml dan dosis hormon penyuntikan pertama pada ikan betina
adalah 0,3ml. Pada penyuntikan kedua dosis hormon yang diberikan yaitu sama
dengan penyuntikan pertama.. Penyuntikan hormon pertama dilakukan pada
malam hari jam 08.00 WIB di laboratorium pembenihan dan pemuliaan ikan
Universitas Riau. Kemudian penyuntikan kedua dilakukan pada jam 02.00 WIB
dini hari. Setelah penyuntikan kedua diberi waktu lagi sekitar 6 jam untuk
dilakukan pemijahan buatan. Pengeluaran gonad betina dengan cara stripping
untuk mengeluarkan telurnya. Sedangkan pengeluaran gonad jantan dengan cara
membedah perut induk ikan lele jantan menggunakan gunting bedah. Setelah
dilakukan pemijahan, maka dilakukan fertilisasi buatan yaitu dengan
mencampurkan telur dan sperma menggunakan bulu ayam sekitar pukul 08.00
WIB. selanjutnya dilakukan peletakan sampel telur untuk diamati dibawah
microskop.
fase awal dimulai dengan fase blastodik dan pembelahan sel menajdi 2,
hingga pembelahan 32 sel. Fase ini terjadi kurang lebih selama satu jam, dengan
interval waktu perubahaan sekitar 10-15 menit. Pada pukul 09.33 WIB terjadi fase
morula dan dalam 2 berikutnya terjadi fase Blastula, tepatnya terjadi pada pukul
11.41 WIB. Tidak lama berselang, tepatnya pukul 12.45 WIB terjadi fase
Gastrula. 5 jam kemudian, tepatnya pukul 17.45 WIB mulai terbentuk perisai
embrio dan pada pukul 20.03 terjadi fase organogenesis. Tepat pada pukul 04.08
8
WIB, telur menetas. Larva berusaha keluar dengan mengeluarkan ekornya terlebih
dahulu.
IV.
9
IV.PENUTUP
IV.1 Simpulan
Dari semua pembahasan yang telah dijelaskan pada laporan praktikum ini
didapatkan simpulan berupa telurikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dapat
menetas dalam waktu 24 jam. Fase pembelahan sel menjadi 2 sel hingga 32 sel
terjadi dalam waktu yang singkat, hanya dalam waktu satu jam, dengan interval
setiap pembelahan sel berkisar 10-15 menit. Fase terlama terjadi pada fase
organogenesis, yaitu terjadi selama kurang lebih 8 jam. Barulah pada pukul 04.08
WIB telur ikan menetas dan larva keluar dari cangkang telur.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis jelaskan dari laporan
praktikum berjudul Embriogenesis Ikan Lele Dumbo, penulis mempunyai
masukan untuk penulisan selanjutnya. Terdapat beberapa point yang dapat
dilakukan untuk penulis selanjutnya. Penulis memberikan saran sebagai harapan
untuk dapat melanjutkan penulisan makalah dengan topik pembahasan baru.
Berikut beberapa saran yang bisa dilakukan oleh penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
14
Pengamatan
perkembangan
embriogenesis