Anda di halaman 1dari 11

ASPEK REPRODUKS IKAN NILA (Orheocromis niloticus)

Oleh
Astri Ningtias Suci
1414111010

Asisten
M. Nurul Fajri
1214111044

ABSTRAK

Ikan nila (Orheocromis niloticus) bereproduksi bertujuan untuk mempertahankan


kelangsungan hidup spesiesnya di alam. Selama proses reproduksi, sebagian energi
dipakai untuk perkembangan gonad. IKG dan TKG adalah parameter yang menentukan
apakah ikan tersebut siap memijah. Pada praktikum ini yang dilakukan adalah
mengamati telur ikan yang dapat membantu untuk mengetahui waktu yang tepat untuk
melakukan pemijahan pada ikan, sehingga ikan nila dapat diprediksikan kapan ikan akan
memijah. Cara yang dilakukan dalam praktikum ini yakni dengan menimbang telur ikan,
menghitung, dan kemudian mengukur diameter telur ikan tersebut. Sehingga akan di
dapatkan beberapa hal yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui kondisi ikan
apakah sudah waktunya untuk memijah atau belum. Hal tersebut yaitu berkaitan tentang
tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, hubungan antara IKG dengan
berat ikan ataupun dengan berat gonad ikan, hubungan TKG dengan panjang tubuh,
hubungan TKG dengan panjang total, bahkan hubungan antara IKG dengan TKG dapat
diketahui. Sehingga setelah melakukan hal ini dapat mengetahui lebih jelas tentang
reproduksi ikan dan tingkat kematangan gonad pada ikan yang telah diamati.

Kata Kunci : Reproduksi, Indeks Kematangan Gonad, Tingkat Kematangan Gonad.

A. Pendahuluan gonad dengan berat tubuh ikan,


sedangkan TKG (Tingkat Kematangan
A.1 Latar Belakang Gonad) adalah tahap tertentu
perkembangan gonad sebelum dan
Setiap makluk hidup pasti akan sesudah ikan memijah. Dengan
mengalami reproduksi, untuk mengetahui IKG dan TKG dari suatu
menghasilkan keturunan, dan ikan dapat diprediksikan kapan saat
mempertahankan kelangsungan yang tepat bagi ikan untuk melakukan
spesiesnya di alam agar terjaga spawning.
kelestariaanya. Cara yang dilakukan
setiap individu untuk bereproduksi pun Jumlah telur yang biasa
bermacam-macam, pada ikan, dikeluarkan oleh ikan berbeda-beda.
bereproduksi dapat dilakukan dengan Karena perbedaan tersebut makan
cara dimorphisme, hermaprodit, ataupun diperlukan suatu parameter yang
biseksual. mengukur jumlah telur yang dikeluarkan
suatu ikan. Parameter yang
Pada ikan, IKG dan TKG dimaksudkan adalah fekunditas.
merupakan faktor penting yang harus Fekunditas pada ikan terdiri dari
diketahui sebelum melakukan fekunditas mutlak dan fekunditas nisbi
pemijahan, karena faktor itulah yang Fekunditas mutlak adalah jumlah telur
menentukan apakah ikan siap untuk masak sebelum dikeluarkan pada saat
melakukan pemijahan atau tidak. ikan memijah, sedangkan fekunditas
Indikasi dari kesiapan suatu ikan itu nisbi adalah jumlah telur per satuan
yang biasanya diterjemahkan oleh berat atau panjang (Nikolsky dalam
kedua parameter ini (Effendi, 1997) Effendi, 1997).
mengatakan bahwa IKG (Indeks
Kematangan Gonad) adalah nilai dalam Faktor lain lain yang berpengaruh
% sebagai hasil perbandingan berat terhadap proses reproduksi ikan adalah
menyangkut diameter telur dan rasio produktivitas dan potensi produksi
kelamin. Diameter telur adalah garis dari suatu kelompok ikan.
tengah atau ukuran panjang dari suatu
telur dengan mikrometer berskala yang
sudah ditera. Semakin besar diameter
telur ikan, maka semakin banyak B. METODELOGI
komposisi kuning telur di dalamnya.
Besar atau tidaknya diameter dari telur B.1 Metode Kerja
ikan juga biasanya memengaruhi berapa
lama ikan tersebut menempati fase B.1.1 Waktu dan Tempat
plankton. Sedangkan rasio kelamin
merupakan bagian dari jantan atau Praktikum ini dilakuakan pada
betina dalam populasi, dimana proporsi tanggal 30 Oktober 2015 pukul 08.00 –
sex yang diamati karena adanya 10.00 WIB di Laboratorium Perikanan,
perbedaan tingkah laku, kondisi Universitas Lampung.
lingkungan dan penangkapan.
B.1.2 Alat dan Bahan
Sehubungan dalam bidang
perikanan, reproduksi mempunyai Alat dan bahan yang digunakan
peranan dalam menunjang sektor dalam praktikum ini adalah alat bedah
produksi ikan di suatu perairan. Hal lengkap, timbangan ohaus, botol film,
tersebut dikarenakan faktor produksi tisu, cawan petri, pipet tetes, mikroskop
dapat memengaruhi stok yang ada di dengan mikrometer yang sudah ditera,
perairan. Pengetahuan terhadap stok penggaris, aquades, nampan, alat tulis,
ikan-ikan tertentu di suatu perairan akan gonad III, dan gonad IV.
menunjukkan dasar-dasar dalam
menentukan nilai ekonomis dari ikan B.1.3 Prosedur Kerja
tersebut. dengan mempelajari
reproduksi ikan kita juga bisa Adapun prosedur kerja pada
menentukan kapan waktu ikan memijah praktikum ini adalah sebagai berikut :
dan frekuensi dari pemijahan ikan
tersebut, sehingga kita dapat mencegah 1. Gonad dikeluarkan dari botol film,
kepunahan ataupun penurunan stok kemudian dikeringkan dengan
yang sangat drastis akibat dari kegiatan menggunakan tissu
penangkapan. Dalam praktikum kali ini, 2. Gonad TKG III dan IV diambil
kita akan mengamati telur ikan yang kemudian ditimbang, catat hasilnya.
nantinya akan digunakan untuk 3. Gonad dari ikan betina (TKG III dan
mengetahui IKG, TKG, dan memprediksi IV yang dipilih) diambil dan dibagi
waktu pemijahan. menjadi 5 bagian, kemudian
diambil salah satu dari 5 bagian
tersebut secara acak,
4. Gonad sampel yang telah
A.2 Tujuan Praktkum diencerkan diambil 1 ml dengan
pipet tetes kemudian dihitung
Tujuan dilakukan praktikum ini jumlah telur atau fekunditasnya.
adalah : 5. Diameter telur diukur dengan cara
25 butir telur diambil dan diamati di
1. Untuk mengetahui cara bawah mikroskop yang sudah
membedakan tingkat kematangan diberi micrometer.
gonad suatu jenis individu ikan. 6. Diameter telur yang sudah diamati
2. Dapat memprediksi waktu dicatat.
pemijahan dan tahap
perkembangan untu krekruitmen.
3. Untuk mengetahui jumlah telur dari
ikan atau hewan uji, mengetahui
ukuran telur terhadap
perkembangan individu menjelang
pemijahan, serta untuk menduga
B.2 Analisis Data Untuk selanjutnya, dalam melihat
sebaran kelamin pada selang
B.2.1 Indeks Kematangan Gonad kepercayaan 95 % adalah :
(IKG)
pq pq
Indeks Kematangan Gonad (IKG) p  1.64   p  1.64 
n n
adalah nilai dalam % sebagai hasil
perbandingan berat gonad dengan berat P = peluang terima
tubuh ikan, sedangkan TKG (Tingkat q = peluang sisa (1-p)
Kematangan Gonad) adalah tahap n = jumlah ikan
tertentu perkembangan gonad sebelum 1.64 = nilai tabel Z pada selang
dan sesudah ikan memijah. Dengan kepercayaan 95 %. Proporsi ini
mengetahui IKG dan TKG dari suatu kemudian akan menentukan kira – kira
ikan dapat diprediksikan kapan saat berapa dugaan ikan untuk jenis indeks
yang tepat bagi ikan untuk melakukan gonad.
spawning. Prosedur yang dilakukan Untuk mengetahui kelompok
pada pengamatan Tingkat Kematangan ikan yang memijah dari proporsi ikan di
Gonad (TKG) dengan metode morfologi perairan, maka dapat dianalisis dari
( reproduksi ) yaitu setelah ikan dibedah indeks gonad.
pada bagian perut, kemudian perhatikan
letak gonad, tentukan jenis kelaminnya IG =Σ34 / Σtotal, bila
dan diamati gonad secara visual baik
ukuran, warna, ataupun bentuknya, IG > 0.50 = ikan cenderung pada
kemudian ditentukan TKG nya. keadaan sedang berpijah
Kemudian gonad dimasukkan ke dalam IG 0.30-0.50 = ikan mengalami proses
botol film dan diberi formalin untuk pematangan gonad
diawetkan. Setelah itu dilakukan analisis IG < 0.30 = gonad ikan rata-rata belum
data, yaitu pertama Indeks Kematangan berkembang.
Gonad (IKG) yang dilakukan secara
kuantitatif dengan rumus : B.2.2 Fekunditas
berat gonad total (gr) * Metode Kerja Gabungan
IKG = berat tubuh total x100 %
1. Ditimbang berat total gonad TKG III
dan IV yang akan dihitung.
Analisis rasio kelamin dilakukan untuk 2. Diambil 5 bagian telur contoh
melihat perbandingan dari masing – secara acak dari satu gonad yang
masing jenis kelamin yang ada di akan diamati, kemudian ditimbang
perairan. Dalam hal ini, yang diamati seluruh gonad contoh tersebut.
yaitu Proporsi Jenis, Standar Deviasi, 3. Dihitung volume gonad contoh
dan Selang Kepercayaan 95 % dengan tersebut.
menggunakan pengolahan sebagai 4. Diencerkan genad contoh sampai
berikut: 10 sampai 15 cc.
A 5. Diambil gonad yang sudah
Pj   100 % diencerkan tadi sebanyak 1 cc
B
dengan menggunakan pipet tetes.
Pj = Proporsi jenis (jantan/betina) 6. Dihitung jumlah telur yang ada
A = Jumlah jenis ikan tertentu (jantan / pada 1 cc tersebut.
betina) 7. Dihitung fekunditasnya.
B = Jumlah total individu ikan yang ada 8. Diambil telur contoh dari ikan yang
Standar deviasi dari rasio kelamin akan diukur diameter telurnya.
tersebut adalah :
G V  X
Sd 
pq F 
n Q
n = jumlah ikan yang diamati Keterangan :
F = Fekunditas yang dicari
G = Berat gonad total
V = Volume pengenceran
X = Jumlah telur yang ada dalam 1 cc
Q = Berat telur contoh
Tabel 2. TKG Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Betina
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Per
T Ju
Morfologi sen
K ml
C.1 TKG Ikan Nila (Oreochromis Gonad tas
G ah
niloticus) e
Ovari seperti
Tabel 1. TKG Ikan Nila (Oreochromis benang, panjang
niloticus) Jantan sampai kedepan 20,4
I 10
tubuh, warna %
Ju Pers jernih, dan
Morfologi
TKG mla enta permukaan licin
Gonad
h se Ukuran
semakinbesar,
Testis trans
warna gelap 20,4
paran, panjang II 10
kenuningan, dan %
seperti benang,
telur belum
ditemukan 10,2
I 5 terlihat jelas
menempel di %
bawah Ovari berwarna
gelembung kuning, secara
22,4
renang III morfologi telur 11
4%
sudah mulai
Warna testis
terlihat butirnya
nampak putih
seperti susu,
bentuknya lebih Ovari semakin
II 0 0% besar, telur
jelas dari TKG I,
hampir menutupi berwarna
sebagian rongga kuning, butir
perut. telur mudah 14,2
IV 7
Warna testis dipisahkan, 8%
Nampak putih mengisi ½ - ¾
seperti susu, rongga tubuh,
bentuknya lebih sehingga usus
III 0 0% terdesak
jelas dari TKG I,
hampir menutupi
sebagian rongga
perut. Berdasarkan data tabel di atas,
Testis ikan nila (Oreochromis niloticus) betina
permukaan yang siap memijah sebanyak 22,4 %,
semakin ikan yang siap memijah yaitu ikan nila
bergerigi, dan 2,04 yang berada pada TKG 4. Pada tiap
IV 1 TKG memiliki morflogi yang berbeda-
mulai terlihat %
menutupi beda seperti yang ada pada data diatas.
rongga perut,
terlihat pejal.
C.2 Indeks Kematangan Gonad (IKG)
Berdasarkan tabel diatas, dapat Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
diketahui bahwa Tingkat Kematangan
Gonad pada ikan nila (Oreochromis Tabel 3. IKG Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) jantan data yang paling besar niloticus) Jantan
berada pada TKG 1, sebesar 10,2 % hal TKG Frekuensi IKG %
ini berarti ikan nila jantan belum siap III 0 0%
melakukan pemijahan. Sedangkan
sisanya tidak terdapat ikan nila jantan IV 0 0%
pada TKG II, III, IV.
Berdasarkan tabel diatas, dapat Berdasarkan tabel diatas, dapat
diketahui bahwa Indeks kematangan diketahui bahwa frekuensi dan
gonad dari ikan nila jantan bernilai 0. presentase Indeks gonad terbesar
Karena pada sempel ikan yang terdapat pada TKG III. IG untuk gonad
digunakan tidak mendapatkan gonad jantan nilainya 66,67 %. Ini manandakan
jantan pada tingkat kematangan gonad IG > 0,50, artinya ikan cenderung pada
III dan IV hanya menemukan tingkat keadaan sedang berpijah. Adapun
kematangan gonad I dan II sehingga acuan untuk mengetahui kondisi
IKG pada jantan bernilai 0. tersebut yaitu bila :
 IG > 0.5 maka ikan cenderung dalam
Tabel 4. IKG Ikan Nila (Oreochromis keadaan berpijah
niloticus) Betina  0.3 > IG < 0.5 maka ikan dalam
IKG kondisi yang sedang matang gonad
Berat Berat
TKG
gonad ikan
rata-  IG < 0.3 maka gonad rata-rata ikan
rata berkembang.
0,0617
III 0,8625 13,975
17352
0,0179 Tabel 6. IG Ikan Nila (Oreochromis
IV 0,67 37,325 niloticus) Betina
50435
Berdasarkan tabel diatas, dapat
TKG Frekuensi IG %
diketahui bahwa Indeks kematangan
gonad dari ikan nila betina terbesar
pada IKG IV yaitu dengan rata-rata III 9 60%
sebesar 0,017950435 hal ini
dikarenakan berat rata-rata ikan betina
pada IKG IV lebih besar. Ini IV 6 40%
menandakan bahwa gonad ikan nila
betina rata-rata sudah dalam
perkembangan tertinggi.
IG %
C.3 Indeks Gonad (IG) Ikan Nila 0% 0%
(Oreochromis niloticus) TKG III
40% TKG IV
60%
Tabel 5. Indeks Gonad (IG) Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Jantan
TKG Frekuensi IG %
III 2 66,67% Grafik 2. IG Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Betina
IV 1 33,33%
Berdasarkan tabel dan grafik
diatas, dapat diketahui bahwa Indeks
Gonad dari ikan nila betina dari tabel
IG % dan grafik di atas, dapat diketahui
bahwa frekuensi dan presentase Indeks
0% 0%
Gonad terbesar terdapat pada TKG III.
TKG III IG untuk gonad betina nilainya 60 %
33% TKG IV atau 0,60 sedangkan pada TKG IV
memiliki nilai 40% atau 0,40 ini
67% manandakan 0.30>IG<0,50, yang
artinya ikan betina sedang mengalami
proses pematangan gonad.

Grafik 1. Indeks Gonad (IG) Ikan Nila


(Oreochromis niloticus) Jantan
C.4 Hubungan IKG dengan Berat Berdasarkan grafik diatas, dapat
Tubuh Ikan Nila (Oreochromis diketahui bahwa hubungan IKG dengan
niloticus) berat gonad berbanding lurus, dan
menyebar. Hal ini menunjukkkan bahwa
HUBUNGAN IKG DENGAN semakin berkembang gonad atau
BERAT TUBUH semakin berat gonad, maka telur yang
ikg
70.00% terkandung di dalamnya semakin besar
garis tengahnya. Sebagai hasil dari
60.00% pengendappan kuning telur, hidrasi dan
50.00% pembentukan butir-butir minyak berjalan
secara bertahap sehingga semakin kecil
40.00%
indeks kematanngan gonadnya, jadi
30.00% kondisi ikan dalam keadaan matang
20.00% gonad.
10.00%
0.00% C.6 Hubungan TKG dengan Panjang
25.8
37.3
23.7
45.5
40.8
33.5
44.7
36.2
41.7
Tubuh Ika nNila

Tabel 7. Hubungan TKG dengan


Grafik 3. Hubungan IKG dengan Berat Panjang Ikan Nila (Oreochromis
Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) niloticus) Jantan
Betina Jumlah Ikan Pada
Selang kelas TKG
Berdasarkan grafik diatas, dapat I II III IV
diketahui bahwa hubungan IKG dengan 105 – 114 2 1 0 0
berat tubuh ikan nila sangat
memengaruhi besarnya IKG ikan 115 – 124 0 1 2 0
tersebut. Hal ini menunjukkkan bahwa 125 – 134 0 1 0 0
semakin besar berat tubuh ikan, maka 135 – 144 2 0 0 0
berat gonadnya pun akan semakin
bertambah. jadi kondisi ikan dalam 145 – 154 0 0 0 1
keadaan matang gonad. 155 – 164 0 0 0 0

C.5 Hubungan IKG dengan Panjang Hubungan TKG dengan


Tubuh Ikan Nila (Oreochromis Panjang Ikan Nila Jantan
niloticus)
2.5
HUBUNGAN IKG DENGAN PANJANG 2
TUBUH ikg 1.5 TKG I
70.00% 1 TKG II
60.00% 0.5 TKG III
50.00%
Selang kelas

0
40.00% TKG IV
30.00%
20.00%
10.00%
Grafik 5. Hubungan TKG dengan
0.00% Panjang Ikan Nila (Oreochromis
13.5

14.5

13.5

13.9
14
11

14

15

14

niloticus) Jantan

Berdasarkan grafik diatas, dapat


Grafik 4. Hubungan IKG dengan diketahui bahwa TKG paling banyak
Panjang Tubuh Ikan Nila
adalah TKG I berjumlah sebanyak 4.
(Oreochromis niloticus) betina
Dan jumlah paling sedikit adalah pada
TKG IV dengan jumlah 1. rata-rata TKG
yang kosong adalah pada TKG III dan C.7 Hubungan IKG dengan TKG Ikan
IV, jika ada jumlah nya lebih kecil Nila (Oreochromis niloticus)
dibandingkan TKG yang lain. Ini
menunjukkan bahwa ikan nila yang di Tabel 9.Hubungan IKG dengan TKG
jadikan sample masih dalam tahap Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Betina
pematangan gonad.
Jumlah Ikan
Selang pada TKG
Tabel 8. Hubungan TKG dengan III IV
Panjang Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Betina 0.56-1.70 7 2
Jumlah Ikan Pada 1.71-2.95 4 4
Selangkelas TKG 2.96-4.08 1 5
I II III IV 4.09-5.21 4 8
110-117 1 0 1 1 5.22-6.34 1 1
118-125 2 2 0 1 6.35-7.47 0 0
126-133 3 1 1 2 7.48-8.61 0 1
134-141 3 5 6 2
142-149 0 0 2 0 9
150-157 1 0 0 0 8 TKG III
158-165 0 0 1 0 7
6 TKG IV
5
7 4 Column
TKG I 3 1
6
2
5 TKG II 1
0
4
TKG III
3
TKG IV
2
Grafik 7. Hubungan IKG dengan TKG
1 Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Betina
0 Berdasarkan grafik dan tabel
diatas, jumlah yang terbanyak dari
hubungan IKG dengan TKG ikan nila
betina yaitu pada selang IKG 4.09-5.21
Grafik 6. Hubungan TKG dengan yang berjumlah 8 ekor pada TKG IV,
Panjang Ikan Nila (Oreochromis Kondisi ikan pada TKG IV berada pada
niloticus) Betina kondisi paling banyak. Sehingga sampel
ikan nila pada praktikum ini siap untuk
Berdasarkan grafik dan tabel bereproduksi.
diatas, dapat diketahui bahwa TKG
paling banyak adalah TKG III pada
selang kelas 134-141. Dan rata-rata C.8 Hubungan TKG dengan Diameter
TKG yang kosong adalah pada TKG II, Telur Ikan Nila (Oreochromis
jika ada jumlah nya lebih kecil niloticus)
dibandingkan TKG yang lain. Ini
menunjukkan bahwa ikan nila yang di Tabel 10. Hubungan TKG dengan
jadikan sample masih dalam tahap Diameter Telur Ikan Nila (Oreochromis
pematangan gonad. niloticus) Betina
C.9 Fekunditas Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)

HUBUNGAN BERAT DENGAN


FEKUNDITAS IKAN NILA

y = -1100,x +
1500 2240,

FEKUNDITAS
1000 R² = 1
500
0
0 5
BERAT

Hubungan TKG dengan Diameter Telur Ikan Grafik 9.Hubungan Fekunditas dengan
Nila Betina (Oreochromis niloticus)
60 Panjang Tubuh Ikan Nila (Oreochromis
50 niloticus)
40
30
20 III Berdasarkan grafik diatas, dapat
10 diketahui terdapat titik-titik hubungan
0 IV tidak menyebar dan berada dalam satu
2,646-3,076
0,010-0,439
0,449-0,879
0,889-1,318
1,328-1,758
1,768-2,197
2,207-2,636

3,086-3,515
3,525-3,995

garis lurus. Dari tabel didapat koefisien


korelatif R2= 1. Ini berarti hubungan
antara fekunditas dengan berat tubuh
ikan nila linier. Pada gambar juga tidak
terdapat titik-titik yang menyebar dan
Grafik 8.Hubungan TKG dengan berada dalam satu garis lurus yang
Diameter Telur Ikan Nila (Oreochromis berarti hubungan antara fekunditas dan
niloticus) Betina panjang tubuh ikan nila tersebut linier.

Berdasarkan grafik dan tabel diatas


bahwa jumlah ikan terbanyak terdapat HUBUNGAN PANJANG DENGAN
pada selang diameter 0,889 - 1,318
FEKUNDITAS IKAN NILA
sebanyak 53 ikan pada TKG III, dan 39
pada TKG IV. 1500 y = -1126,x +
FEKUNDITAS

2266,
Ukuran telur ini akan berperan 1000
R² = 1
dalam kelangsungan hidup ikan hal ini
terjadi karena kandungan kuning telur 500
yang berukuran besar lebih banyak
sehingga larva yang dihasilkan 0
mempunyai persediaan makanan yang 0 5
cukup untuk membuat daya tahan tubuh PANJANG
yang lebih tinggi dibanding dengan telur-
telur yang berukuran kecil. Grafik 10.Hubungan Fekunditas dengan
Berat Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Bobot telur lebih bergantung
kepada umur dibandingkan diameter Berdasarkan grafik diatas, dapat
telur, hubungan antara umur induk diketahui bahwa dapat diketahui
betina dengan ukuran telur adalah induk terdapat titik-titik hubungan tidak
betina muda yang memijah pertama kali menyebar dan berada dalam satu garis
memproduksi telur-telur berukuran kecil, lurus. Dari tabel didapat koefisien
induk betina yang berumur sedang korelatif R2= 1. Ini berarti hubungan
menghasilkan telur-telur berukuran antara fekunditas dengan berat tubuh
besar dan induk betina (Bagenal, 1969). ikan nila linier. Pada gambar juga tidak
terdapat titik-titik yang menyebar dan
berada dalam satu garis lurus yang
berarti hubungan antara fekunditas dan menggabungkan cara gravimetrik
berat nila tersebut linier. dengan volumetrik. Dengan hal
tersebut kita dapat mengetahui
jumlah telur ikan yang dihasilkan
C.10 Rasio Kelamin selam ikan tersebut melakukan
pemijahan dalam hidupnya.
Tabel 12. Rasio Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Jantan dan Betina 3. Kita juga dapat mengetahui ukuran
telur ikan dengan cara menghitung
Parameter Jantan Betina diameternya. Semakin besar
diameter ikan maka kandungan
Proporsi
38,89% 61,11% kuning telur ikan tersebut juga akan
jenis
semakin banyak. Tahapan TKG
Standar 0,095856 0,093820 ikan juga berpengaruh terhadap
deviasi 777 824 besar kecilnya diameter ikan,
Selang 0,246987 0,22039< semakin tinggi TKG ikan maka
Kepercaya <p<0,561 p<0,5281 ukuran.
an 95% 397 23
Berdasarkan tabel diatas, dapat D.2 Saran
diketahui bahwa proporsi nila jantan
sebesar 38,89% dan pada betina Perlunya komunikasi yang lebih baik
sebesar 61,11%. Selang deviasinya lagi antara asisten dengan praktikan
ppada jantan yaitu sebesar agar segala urusan yang berkaitan
0,095856777 sedangkan pada betina dengan kegiatan praktikum maupun
yaitu sebesar 0,093820824 dan rasio laporan praktikum berjalan dengan
ikan nila betina lebih banyak daripada lancar dan baik. Juga perlu nya rasa
rasio ikan nila jantan. Rasio kelamin saling menghargai antar praktikan dan
pada proporsi sex yang diamati asisten dosen.
disebabkan oleh tingkah laku, kondisi,
lingkungan, dan penangkapan.

DAFTAR PUSTAKA
D.KESIMPULAN DAN SARAN
Arie, Usni. 1999. Pembenihan dan
D.1 Kesimpulan Pembesaran Nila. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Dari hasil dan pembahasan
paraktikum dapat diambil beberapa Bagenal, T.B. 1969. Development of
kesimpulan yang berkaitan dengan Egg and Larvae. In Hoar W.S,
reproduksi ikan yaitu sebagai berikut : Randall DJ and Donaldson EM
(eds). Fish Physiology Vol III.
1. Tingkat kematangan gonad pada Academic Press Inc. P:184-190.
ikan, dapat diketahui dengan
mengetahui tingkat kematangan Djuanda, T. 1981. Dunia Ikan. Amirco.
gonad ikan, mengetahui kondisi Bandung.
ikan dan memprediksi kapankah
ikan akan memijah. Effendie.M.I. 1997. Biologi Perikanan.
Yayasan Pustaka Nusantara.
2. Selain kita dapat memperkirakan Bogor.
kapan ikan akan melakukan proses
pemijahan kita juga dapat Manda, Ridwan dkk. 2006. Kumpulan
menghitung fekunditas pada ikan Istilah dalam Materi Kuliah Biologi
yang mana kita dapat Perikanan. Fakultas Perikanan dan
menghitungnya dengan cara, Ilmu Kelautan UNSRI. Jakarta.
volumetrik, gravimetrik, ataupun
cara gabungan yaitu dengan

Anda mungkin juga menyukai