Anda di halaman 1dari 7

31

PENUNTUN PRAKTEK
MATA KULIAH PEMULIABIAKAN ORGANISME AKUAKULTUR

PEMIJAHAN BUATAN PADA IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus)

Oleh

TIM PENGAJAR

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
31

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pemuliabiakan (breeding science) merupakan penerapan genetika dalam bidang


perikanan yang bertujuan untuk memperbaiki produksi atau kualitas dari jenis ikan. Metode
pemuliaan/pemuliabiakan pada ikan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: seleksi dan
breeding, rekayasa kromosom, rekayasa kelamin dan rekayasa DNA.
Pada rekayasa kromosom dapat digunakan beberapa cara, yaitu : ginogenesis,
androgenesis, tetraploidisasi dan triploidisasi. Sebelum, melakukan perekayasaan tersebut, jenis
ikan yang akan direkayasa kromosomnya, harus bisa dilakukan pemijahan buatan.
Pemijahan buatan (induced breeding) telah dilakukan pada beberapa jenis ikan,
diantaranya adalah ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus).

1.2 Tujuan

a. Mahasiswa dapat mengetahui teknik pemijahan buatan (induced breeding),


embriogenesis dan perkembangan larva pada ikan patin
b. Melatih mahasiswa melakukan pengumpulan data, baik melalui pengamatan maupun
wawancara khususnya dalam kegiatan pemijahan buatan pada ikan patin siam.
31

II. MATERI DAN METODE PRAKTEK

2.1 Waktu dan Tempat

Praktek akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 April 2021 di Unit Pembenihan Rakyat
(UPR) Saluyu, Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi .

2.2 Prosedur Praktek


1. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktek
Alat
a. Suntik
b. Bulu ayam
c. Loyang
d. Seser
e. Akuarium
Bahan
a) Induk ikan patin siam betina dan jantan
b) Larutan fisiologis (NaCl)
c) Tanah liat
d) HCG
e) Ovaprim
f) Air
g) Tissue
2. Melakukan seleksi induk yang telah dikarantina selama 2 hari Seleksi induk dilakukan
dengan cara mengamati ciri-ciri induk yang matang gonad pada induk betina dan jantan.
Ciri-ciri induk betina yang matang gonad:
a. Umur 3 tahun
b. Berat 3-4 kg
c. Bagian perut besar, lembek dan apabila distriping keluar telur
d. Dibagian perut terlihat kemerah-merahan
e. kloaka menonjol keluar dan berwarana merah tua
31

Ciri-ciri induk jantan yang matang gonad:


a. umur 2 tahun
b. ukuran 1-2 kg
c. kulit perut lembek dan tipis
d. apabila diurut keluar sperma berwarna putih kental
e. kelamin membengkak dan berwarna merah tua
3. Penimbangan Induk
Penimbangan induk dilakukan untuk mengetahui jumlah hormon HCG dan ovaprim yang
akan disuntikkan pada induk ikan patin pada setiap penyuntikan.
4. Penyuntikan
Melakukan penyuntikan pertama menggunakan hormon HCG dengan dosis 500 IU per
kg untuk betina saja. Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung sirip atas, dengan
posisi 30-45°. Interval waktu penyuntikan pertama dan kedua sekitar 24 jam.
Penyuntikan kedua untuk induk betina dan jantan menggunakan hormon ovaprim dengan
dosis untuk induk betina 0,5 ml/kg induk dan induk jantan 0,3 ml/kg.
5. Stripping (Pengurutan)
15 jam setelah penyuntikan kedua, akan dilakukan pengecekan terhadap induk betina
apakah sudah ovulasi atau belum. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengurut
bagian perut ke arah bawah dengan lembut dan apabila keluar telur, maka langkah yang
perlu dilakukan adalah mengambil wadah untuk menampung telur tersebut. Setelah itu,
telur yang didapatkan dicampur dengan sperma lalu diaduk menggunakan bulu ayam dan
diencerkan menggunakan larutan fisiologis (NaCL). Tujuan pengenceran ini adalah untuk
mempertahankan daya hidup sperma dalam waktu yang relatif lama. Setelah telur dan
sperma tercampur, langkah selanjutnya adalah mencuci campuran (telur+sperma)
tersebut menggunakan tanah liat, tujuannya adalah agar telur tidak lengket dan tidak
menggumpal satu sama lain. Setelah itu, dicuci kembali dan dilakukan hingga beberapa
kali pembilasan menggunakan air, sehingga telur bersih sempurna. Telur yang bersih
tersebut, kemudian siap untuk dimasukkan ke dalam corong penetasan.
31

6. Pengamatan perkembangan telur


Melakukan pengamatan terhadap telur dalam masa inkubasi. Masa inkubasi telur akan
berlangsung selama 18 jam. Setelah itu telur menetas menjadi larva.

7. Pengamatan larva
Melakukan pengamatan pada perkembangan larva
31

III. FORMAT LAPORAN

1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan (Kata pengantar
3. Daftar isi
4. BAB I. PENDAHULUAN
5. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
6. BAB III. METODE PRAKTEK
7. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
8. BAB V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (Dokumentasi)

Catatan:

1. Tipe Huruf Times New Roman 12


2. Spasi: 2
3. Dikumpul paling lambat tanggal 6 Mei 2021
31

Contoh Cover Laporan Praktek

J U D U L

LAPORAN PRAKTEK

MATAKULIAH PEMULIABIAKAN ORGANISME AKUAKULTUR

Oleh :

_________________

Stambuk

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

Anda mungkin juga menyukai