Oleh :
Swastika Oktavia
B1J007013
Oleh :
Swastika Oktavia
B1J007013
Rombongan VII
Kelompok 2
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
satu syarat untuk mengikuti ujian responsi dan ujian akhir mata kuliah Struktur
Perkembangan Hewan I (SPH I) tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
bimbingan.
Perkembangan Hewan I.
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
PENGESAHAN .............................................................................................. ii
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : VII
Kelompok : 2
Asisten : Nurul Azizah Eldirani
A. Latar Belakang
Sebagian besar wilayah dunia terdiri atas air. Ikan adalah salah satu hewan
vertebrata yang hidup di air. Ikan bernapas dengan menggunakan insang, tetapi
ada beberapa jenis ikan yang bernapas menggunakan paru-paru. Ikan merupakan
salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain ikan Nilem (Osteocillus
hasselti), dan masyarakat Jawa mengenalnya dengan sebutan ikan wader. Protein
yang berasal dari ikan merupakan 1/5 dari protein hewani yang dihasilkan dari
seluruh dunia. Daging ikan mengandung 13-20% protein. Lemak ikan banyak
Ikan Nilem habitat aslinya di daerah beriklim sedang dengan suhu berkisar
18-28 ºC. Ikan Nilem hidup di tempat-tempat yang dangkal dengan arus yang
tidak begitu deras, seperti danau, sungai, rawa, dan genangan-genangan air. Ikan
ini mudah berkembang biak menurut aturan air mengalir. Ikan ini memakan
planton dan peripyton (jasad yang menempel pada tanaman air). Ikan ini dapat
bereproduksi pada usia kira-kira 9 bulan. Induk dari ikan Nilem yang dapat
dipelihara di kolam berusia satu sampai dua tahun selang waktu memijahan tiga
Ikan Nilem betina bentuknya membulat, kurang gesit, bagian operculum halus,
mempunyai gonad yang berwarna kuning. Ikan Nilem jantan perutnya lebih
ramping, lebih gesit bagian pipih kasar, perut mengembang, dan gonadnya
pisces. Osteochillus hasselti dipilih karena selain mudah didapat, juga murah
B. Tujuan
tubuh ikan Nilem (Osteocillus hasselti ♀) baik bagian luar maupun dalam.
II. KERANGKA PEMIKIRAN
Osteocillus hasselti adalah salah satu jenis ikan tawar yang dapat tumbuh
dengan baik jika dipelihara di kolam atau sawah. Ikan nilem dapat hidup di daerah
tinggi dan rendah yaitu pada ketinggian 200-700 meter. Makanan ikan ini berupa
hewan-hewan kecil tetapi juga makanan lain seperti dedak dan ampas (Kastowo,
1986).
Susunan tubuh ikan terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Susunan
tubuh ikan bagian luar terdiri dari kepala, badan, ekor, mulut, cekung hidung,
mata, tutup insang, sisik, gurat sisi, sirip perut, sirip dada, sirip punggung, sirip
belakang, dan sirip ekor. Sedangkan susunan tubuh bagian dalam adalah saluran
mesodermal. Saat stadium embrio ada 6 celah insang, untuk ikan dewasa biasanya
Kulit atau cutis terdiri atas corium atau dermis dan epidermis. Corium
terdiri atas jaringan pengikat. Epidermis yang melapisinya dari sebelah luar ialah
mengeluarkan lendir lendir ini menyebabkan kulit ikan menjadi licin. Dalam
sebagai alat keseimbangan naik turun di dalam air. Ginjal (ren) sebagai tempat
sari-sari makanan. Ureter untuk menyalurkan urin (air seni) dari ginjal ke vesica
berguna untuk mengunyah makanan. Terdapat juga kelenjar mucosa, tetapi tidak
reproduksi pada ikan jantan terdapat sepasang testis, melalui vas deferent sperma
dikeluarkan melalui papillae urogenetalis. Untuk hewan betina, sel telur keluar
Ikan Nilem jantan terdapat sepasang testis yang panjang. Testis terletak
ventral dari ren. Ujung caudal mulai dari vas deferens yang bermuara ke dalam
sinus urogenitalis. Ikan Nilem betina terdapat sepasang ovaria yang panjang.
Ovaria ini mempunyai rongga yang ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduk
A. Alat
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,
jarum penusuk.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Ikan Nilem (Osteocillus hasselti ♀), air
C. Cara Kerja
2. Ikan digunting mulai dari lubang depan anus, sepanjang garis medioventral
5. Pengguntingan bagian kepala dilakukan pada tutup insang bagian dorsal dan
7. Untuk Mengetahui otot-otot bagian ekor, maka ekor dipotong melintang dan
kemudian diamati.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Keterangan Gambar :
1. Organon visus
Keterangan Gambar :
1. Tapis insang
2. Lengkung insang
3. Filamen insang
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
4. Atrium (serambi)
Keterangan Gambar :
3. Taju haemal
Gambar 6. Otot-otot Ekor Ikan Nilem (Osteochillus hasselti)
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
1. Pronepros
2. Nepros
3. Vesica metatoria
4. Ovarium
5. Porus urogenitalis
6. Intestin
7. Hepatopankreas
8. Jantung
9. Insang
B. Pembahasan
Hasil pengamatan ikan Nilem didapatkan hasil bahwa tubuh ikan Nilem
dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan cauda
(ekor). Batas caput mulai dari moncong sampai bagian belakang tutup insang,
batas truncus mulai dari belakang tutup insang sampai anus, sedangkan batas
cauda mulai dari anus sampai ujung sirip ekor. Bagian pernapasan terluar yang
terdapat pada bagian kepala adalah insang dan empat potong tulang-tulang kecil
insang terletak antara insang dan operculum, lubang insang berupa celah sempit
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Familia : Cyprinidae
Genus : Osteochillus
Rongga mulut adalah bagian depan atau bagian anterior dari badan, pada
vertebrata tingkat tinggi, tetapi pada kelompok vertebrata rendah seperti ikan,
makanan hanya ditelan saja tidak mengalami proses pengunyahan dalam rongga
mulut yang biasanya dibantu dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel
epitel pada rongga mulut dan juga dengan adanya kontraksi dari otot dinding
mulut (Weichert,1984).
penyokong tubuh yang tersusun atas ruas-ruas tulang dari cranium, truncus, dan
caudal. Ciri-ciri Ikan Nilem yaitu bentuk badannya agak memanjang dan pipih.
Ikan ini mempunyai dua pasang sungut yang terletak pada bibir yang berkerut-
terdapat dalam air berdifusi ke dalam sel-sel insang. Insang mengandung darah
yang mengangkut oksigen dari insang ke jaringan sebelah dalam dari badan.
Darah mengalir dari insang ke anyaman kapiler di bagian badan selebihnya, dan
Menurut Ville et al. (1964), insang merupakan alat yang ada lamela-lamela
halus, atau filamen yang menjulur keluar dari permukaan yang tampak. Meskipun
fungsi utamanya adalah untuk pertukaran gas, tetapi insang dapat juga digunakan
untuk keperluan lain, seperti makan, dengan cara menyaring, ekskresi, pertukaran
ion, dan pengaturan tekanan osmosis. Ikan dan banyak amphibi mengadakan
pertukaran gas dengan lingkungan insang. Beberapa larva ikan dan amphibi
dengan menyesuaikan diri ke dalam air. Penyesuaian ini dilakukan dengan jalan
respirasi. Ada yang berfungsi sebagai alat perasa atau penghasil suara (Jasin,
1989).
berupa intestine, hepar, dan vesica felea. Lien dan vesica felea terdapat disebelah
empedu dengan usus melalui saluran empedu pendek. Menurut Storer and Usinger
(1961), sistem pencernaan ikan terdiri dari : rahang ikan mempunyai banyak gigi
kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah makanan dan lidah kecil dalam di
dasar rongga mulut membantu gerakan respirasi. Farink terdapat insang di sisi dan
gastrum. Pyloric value terpisah belakang dari intestine. Tiga tubular pyloric caeca,
tubuh dengan kantung empedu dan saluran ke intestine. Pankreasnya tidak jelas.
Menurut Ville et al. (1964), pada sejumlah hewan laut dan hewan air
tawar, telur dan sperma dilepaskan ke dalam air di sekitarnya dan fertilisasi terjadi
di luar tubuh dan fertilisasi ini disebut fertilisasi eksternal. Ikan jantan terdapat
testis yang panjang. Testis terletak ventral dari ren. Ujung caudal mulai vas
defferens yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Hal ini sesuai dengan hasil
pengamatan.
Sistem urinaria atau eksresi pada ikan adalah ren yang terjadi dari
dan sinus urogenitalis. Sepasang ren yang memanjang sepanjang dinding dorsal
abdomen, kanan dan diri dari linea mediana. Ureter ialah saluran yang keluar dari
porus urogenitalis yang terdapat caudal dari anus, cranial dari pangkal pinna
terdiri dari sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang ke
urogenitalis. Setelah umur satu tahun, Osteochillus hasselti biasanya telah dewasa.
berikut:
2. Tubuh ikan Nilem terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
3. Ikan Nilem memiliki bentuk tubuh panjang dan pipih dengan sirip di bagian
kantung empedu.
5. Sistem pernafasan ikan Nilem terdiri dari insang dan vesica metatoria
(gelembung renang).
6. Sistem eksresi atau urinaria pada ikan Nilem terdiri dari ren, ureter, vesica
7. Sistem genitalia pada ikan Nilem betina terdiri atas sepasang ovaria yang
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : VII
Kelompok : 2
Asisten : Nurul Azizah Eldirani
A. Latar Belakang
Amphibia berasal dari kata “amphi” artinya rangkap dan “bios” artinya
hidup. Jadi amphibia berarti hewan yang hidup dalam dua fase kehidupan, yaitu
dari kehidupan air menuju kehidupan darat. Kedua fase strukturnya menunjukkan
bahwa amphibi merupakan kelompok chordata yang pertama kali keluar dari
dapat hidup di dua habitat yang berbeda, pasti akan menjumpai dua kelompok
musuh, di air dan di darat. Tetapi di waktu yang sama hewan ini juga memiliki
Cara hidup katak sangat berbeda dengan ikan. Hewan ini tidak hidup di
Sebagaimana halnya dengan jenis ikan, katak tidak mempunyai leher. Kulitnya
gerak meloncat.
Fungsi kulit pada katak yaitu untuk melindungi tubuh dari lingkungan luar
dan sebagai alat pernafasan. Untuk terjadinya pernapasan melalui kulit, kulit katak
kulit selalu basah. Bentuk kelenjar kulit pada katak seperti piala, terdapat tepat di
kulit.
karena mudah didapat, ukuran besar, dan dapat menunjukkan banyak persamaan
dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan
tubuh mudah dipelajari, cara hidup sederhana, dan mudah dipelajari. Sebagian
katak sawah hidup di sawah. Badan katak bisa tumbuh mencapai 10 cm, dan dapat
belakang. Daging yang berwarna putih akan tampak, jika kulit dibedah (Susanto,
1989).
B. TUJUAN
air berlangsung sebelum alat reproduksi masak, keadaan ini merupakan fase larva
disebut berudu. Pada kedua fase ini struktur dan fungsinya menunujukkan sifat
antara pisces dan reptilia serta menunjukkan bahwa amphibia merupakan suatu
kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan dalam air. Beberapa
pola menunjukkan pola baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya :
kaki, paru-paru, nares (nostril), yang mempunyai hubungan dengan cavum oris
dan alat penghidupan yang berfungsi baik dalam air maupun di darat (Jasin,
1989).
Katak sawah (Rana cancrivora) termasuk ordo Anura. Dalam ordo ini,
amphibi pandai melompat. Kepala dan tubuhnya bersatu, tidak mempunyai leher
dan juga tidak mempunyai ekor. Katak tidak mempunyai ekor, karena
menghalang-halangi gerak meloncat. Anggota gerak depan lebih pendek dan kecil
dibandingkan yang belakang. Jari-jarinya hanya ada empat buah. Jari-jari anggota
belakang ada lima buah. Anggota gerak bagian belakang ini jauh lebih besar dan
panjang. Otot pahanya besar dan kuat untuk meloncat. Untuk memudahkan
eksternal. Larva ( berudu) dengan ekor dan sirip-sirip median. Metamorfosis nyata
Katak bernapas dengan bebagai cara. Misalnya dengan kulit tipis dan
lembab juga dengan selaput mulutnya, sehingga katak sering tampak memompa
udara ke mulut, dengan menggerakkan rahang bawah. Cara lain dengan paru-paru.
Paru-parunya mirip suatu percabangan usus belaka. Bentuknya panjang, tipis, dan
meruncing ke ujung. Karena dari lubang hidung ada saluran yang langsung ke
rongga mulut, maka katak sawah (Rana cancrivora) tidak mempunyai farink,
Kaki depan pendek dan kaki belakang panjang berguna untuk melompat.
lambung, usus, dan poros usus. Panjang usus relatif pendek , hal ini bersesuaian
bersifat ovipar, fertilisasi terjadi di luar dan telur berkembang menjadi larva yang
dapat berdiri sendiri. Fertilisasi katak termasuk fertilisasi eksternal. Katak sawah
betina memiliki tubuh yang lebih besar dari kodok jantan. Katak menghasilkan
ribuan atau ratusan telur yang memenuhi sebagian besar rongga tubuh
(Claude,1988).
III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA
A. Alat
Alat–alat yang digunakan adalah bak preparat, gunting bedah, pinset, dan
alat penunjuk preparat.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Katak Sawah (Rana cancrivora ♀), air kran,
C. Cara Kerja
1. Katak yang masih hidup mula-mula dibius dengan larutan formalin atau eter.
2. Setelah mati lemas katak diletakkan dengan bagian dorsalnya pada bak
preparat.
4. Bagian-bagian tubuh katak diamati dan gambar yang ada diberi keterangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Keterangan Gambar :
A. Caput B. Truncus
Keterangan Gambar :
1. Maksila
2. Choane
3. Premaksila
4. Mandibula
5. Tuba eustachius
6. Oesophagus
7. Glotis
8. Lidah
Gambar 3. Otot-otot Ekstrimitas Posterior Katak Sawah (Rana cancrivora)
Keterangan Gambar :
8. Crush
Gambar 4. Otot-otot Bagian Ventral Tubuh Katak Sawah (Rana cancrivora)
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
1. Telur
2. Ovarium
3. Ginjal
4. Ureter
5. Vesica urinaria
6. Kloaka
B. Pembahasan
katak tersusun atas caput, truncus, extrimitas anterior (kaki depan), extrimitas
posterior (kaki belakang). Katak mempunyai kulit yang berlendir. Hal ini sesuai
tersusun atas bagian kepala, badan, dan anggota gerak, sebagaimana halnya
dengan jenis ikan, katak tidak memiliki leher. Katak tidak mempunyai ekor karena
dapat menghalangi gerak melompat. Kepala katak lebar dan pipih, mempunyai
lidah yang panjang, lubang hidung tertutup katup pada saat katak menyelam di air.
Matanya menonjol di sisi kepala, sisi belakang mata terdapat selaput gendang
telinga.
lain dalam ordonya (Anura), menjadi diperpendek. Oleh sebab itu, tidak ada
cauda. Hewan-hewan yang berenang dalam air antara caput dan truncus tidak jelas
(Radiopoetro, 1991). Kepala katak sawah menyatu pada badan, lubang hidung,
dan mata terletak pada bagian atas kepala. Katak mengalami metamorfosis dari
insang dan paru-paru untuk bernapas di darat, selain itu kulit juga digunakan
Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut (cavum oris),
faring, oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon, dan cloaca. Cavum oris
ialah lebar. Bangunan-bangunan yang berada di dalam cavum oris ialah dentes
dan lingua. Di dasar cavum oris sebelah anterior berpangkal lingua dengan ujung
dan oleh karena itu disebut bifida. Lingua dapat dijulurkan keluar dengan cepat
(Radiopoetro,1977).
amphibian lebih pendek daripada bangsa reptilian karena pada bangsa ikan dan
melalui nares interna) pada amfibi, dimana lubang choane terletak di bagian depan
terdapat di kulit dan paru-paru. Pembuluh darah adalah tempat masuknya oksigen
kulit pada katak dapat berlangsung baik di darat maupun di air. Pada stadium
Saluran reproduksi betina pada katak, tiap oviduk merupakan suatu saluran
kloaka. Oviduk mempunyai sel kelenjar yang mensekresi lapisan jeli di sekitar
telur, dan bagian bawah melebar untuk penampungan telur sementara, tetapi
selain itu oviduk tidak mengalami spesifikasi. Karena katak kawin di dalam air,
maka fertilisasi terjadi di luar. Induk katak betina yang bunting namun tidak
besar, berupa kantong yang melipat-lipat, terdiri atas banyak lobi. Ovaria yang
sudah masak menempati hampir seluruh bagian celom. Telur-telur katak ialah
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana cancrivora
IV. KESIMPULAN
class amphibia, ordo anura, familia ranidae dengan nama spesies Rana
cancrivora.
2. Tubuh katak terdiri dari caput, trucus, cauda, extrimitas anterior, extrimitas
posterior.
hidup di dua habitat air dan darat, dengan menggunakan insang, paru-paru,
dan kulit.
Bandung.
Oxford, Inggris.
Surabaya.
Manter, H.W. dkk. 1959. Introduction to Zoology. Harper dan Row Publisher,
New York.
Parker, T. J, and W. A. Haswell. 1951. A Text Book of Zoology II. Mac Millan
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : VII
Kelompok : 2
Asisten : Nurul Azizah Eldirani
A. Latar Belakang
Mabouya multifasciata atau kadal adalah salah satu jenis reptilia yang
hidup di darat. Kadal ini merupakan jenis kelompok kadal yang paling banyak di
Afrika, kepulauan Indonesia, dan Australia. Jumlah spesies kadal ini melampaui
jumlah familia reptil yang lainnya. Separuh atau lebih spesies terdapat di Asia
Tenggara dan hanya kira-kira 50 spesies saja yang berada di belahan bumi barat.
Kadal adalah vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau
sebuah kondil oksipital. Sabuk-sabuk badan (girdle) tumbuh baik. Tubuh kadal
terbagi menjadi tiga bagian,yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
(cauda). Tubuh kadal ditutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk
ovovivipar yang menghasilkan telur dengan banyak kuning telur. Telur itu
tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan betina. Saluran telur
karena hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya. Selain itu, hewan ini
berumput, diantara bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir.
Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit hewan ini
Kulit pada reptilia tidak berfungsi untuk pertukaran gas sehingga tidak ada
percampuran darah dalam dan darah berasal dari luar. Sistem reproduksi dari
reptil terjadi secara internal dan sebagian besar dari reptil bersifat ovipar dan telur
Tubuh kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat
Sabuk pectoral dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan
Subordo lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal kurang
dapat membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang
bersifat pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris external
jelas terlihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membran
bergenerasi pada bagian ujung ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal
dipegang, maka vertebrata ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri
(Storer, 1957).
Kelebihan utama reptilia adalah perkembangan telurnya. Telur tersebut
bercangkang dan berisi kuning telur. Telur ini dapat diletakkan di atas tanah tanpa
menghasilkan telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu tumbuh dan
berkembang dalam oviduk hewan betina. Embrio dikelilingi oleh amnion, horion,
yang masih sederhana. Jantung kadal memanjang berwarna merah tua yang
didepannya terlihat batang trachea. Jantung terdiri dari tiga lobi, yakni dua atrium
dan satu ventrikel. Paru-paru kadal sudah berkembang dengan baik dan ukurannya
A. Alat
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,
jarum penususk.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Kadal (Mabouya multifasciata ♂), air kran,
C. Cara Kerja
depan lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan
sudut mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan
keterangan gambar.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Keterangan Gambar :
1. Organum visus
2. Lubang hidung
3. Cavum oris
4. Nares eksterna
5. Ekstrimitas anterior
6. Ekstrimitas posterior
Gambar 2. Cavum Oris Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Os. maksila
2. Pallatum durum
3. Pallatum molar
4. Oesophagus
5. Nesofarink
6. Farink
7. Lingua
8. Tuba eustachius
9. Glotis
Keterangan Gambar :
1. Gastrum (lambung)
2. Hati (hepar)
4. Pylorus
5. Pankreas
6. Duodenum
7. Ductus choledocus
8. Intestin
9. Rectum
10. Kloaka
Gambar 4. Sistem Genitalia Kadal (Mabouya multifasciata ♂)
Keterangan Gambar :
2. Epididimis 7. Hemipenis
5. Ureter
B. Pembahasan
(Mabouya multifasciata) terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan
ekor. Kadal mempunyai dua pasang kaki yang terletak pada bagian bawah,
sepasang di depan, dan sepasang di belakang. Kulit kadal umumnya tertutup oleh
(Radiopoetro, 1977).
Kulitnya yang kurang menembus air, sehingga cairan yang hilang dari badan
melalui kulit sedikit. Tulang rusuk pada kadal dapat bergantian merenggang
kemudian merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang rusuk yang yang
daripada amphibi meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya terpisah.
dibatasi oleh endokardium (Parker and Haswell, 1978). Jantung kadal mempunyai
empat ruang, dua atrium, dan dua ventrikel. Akan tetapi, sekat dari ventrikel
kanan dan kiri belum sempurna, sehingga terlihat jantung hanya terdiri dari tiga
- Truncus sistemik kanan,yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan
sistemik kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke dalam lengkung
kanan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya persamaan antara septum inter-
mempunyai kelenjar ludah, yang letaknya di dasar rongga mulut, dilengkapi juga
kelenjar rongga mulut di depan antar lidah dan bagian depan dari rahim bawah.
strukturnya terdiri dari otot polos. Kadal mempunyai bentuk kerongkongan yang
lebih panjang daripada bengsa ikan dan amphibi karena pada kadal sudah
memiliki leher.
bentuknya mirip seperti selang atau saluran, mulai dari bagian pylorus sampai
pada bagian kloaka atau anus. Pada bangsa vertebrata tingkat tinggi bentuk
Pancreas pada umumnya terdiri dari dua bagian : bagian eksokrin yang
menghasilkan getah pankreas dan fungsinya untuk membantu dalam pencernaan
berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Pada kadal pankreas
berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior (Parker and
Haswell, 1978). Kadal mempunyai kantong kemih atau kantong urine yang
berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang akan digunakan sebagai
sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap kembali ke dalam
lebih tinggi dari testis yang lain. Bagian dari ductus wolffi dekat testis berkelok-
ductus deferens yang biasanya lurus, tetapi ada pula yang berkelok-kelok
(Radiopoetro, 1977).
Hewan yang bertelur seperti aves dan reptil, pasokan oksigen melalui
udara langsung dari lingkungan melalui umbilicus pada telur. Pada kadal, paru-
bronchus. Pada proses pernapasan antara amphibian dan reptilian ada sedikit
perbedaan, pada reptilia proses masuknya udara kedalam paru-paru yaitu dengan
cara dihirup, sedangkan pada amphibi proses pengambilan udara dilakukan
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilia
Familia : Scincidae
Genus : Mabouya
2. Tubuh kadal terbagi tiga yaitu: kepala, badan, dan ekor. Kadal mempunyai
3. Sistem pencernaan pada kadal terdiri dari hepar, gastrum, lien, pankreas,
4. Sistem peredaran darah pada reptil adalah peredaran ganda yang strukturnya
hampir sempurna.
5. Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, larink, bronchus dan pulmo.
6. Sistem ekskresi kadal terdiri dari ginjal, kantong kemih, dan ureter.
7. Sistem genitalia kadal jantan terdiri dari testis, epididymis, dan ductus wolffi.
DAFTAR REFERENSI
Manter & Miller. 1959. Introduction to Zoology. Harper and Row Publisher, New
York.
Orr, T, Robert. 1976. Vertebrate Biology 4th Edition. WB. Sounders Company,
Philadelphia.
Parker, T. J. & Haswell, W. A. 1978. Text Book of Zoology II Vertebrates. The
Mac Millan Press, New York.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : VII
Kelompok : 2
Asisten : Nurul Azizah Eldirani
A. Latar Belakang
seluruh tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan
distal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Selain itu, aves mempunyai kaki
sesuai jenis makanannya. Beberapa aves mempunyai daya tarik tersendiri bagi
Columba domestica merupakan salah satu dari class aves. Burung ini
termasuk hewan berdarah panas dan berkembang biak dengan ovipar atau
hidup di tanah dan species lainnya hidup di batu karang. Burung merpati
sarang yang sederhana. Telur dierami oleh induk betina dan induk jantan secara
bergantian selama 2,5 minggu. Telur menetas menjadi anak burung dara.
tubuh yang relatif besar sehingga mudah diamati. Harganya yang cukup murah
dan mudah didapat juga menjadi pertimbangannya. Disamping itu, Columba
domestica juga mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class aves.
B. Tujuan
Neornithes. Berlawanan dengan subkelas yang ada, yang satu ini ditandai dengan
bulu-bulu ekor yang tersusun seperti kipas pada ujung ekornya dan mempunyai
sumbu tulang yang pendek. Tulang-tulang didalam taju berfusi satu sama lainnya,
burung merpati terdiri atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), dan
cauda (ekor). Ordo ini mempunyai ciri-ciri paruh pendek dan langsing dengan
bulu, kecuali bagian crus yaitu daerah tarso metatarsus yang ditutupi sisik-sisik
domestica relatif stabil. Hal lain yang membedakan aves dengan vertebrata rendah
(Djuhanda,1982).
bagian belakang, dan sisa dari kaki bagian berubah menjadi bagian yang
membantu untuk terbang. Sayap tersusun atas bulu-bulu yang banyak tergabung
untuk menutupi lengan, sebagai konsekuensi dari kaki depan atau lengan yang
termodifikasi tersebut dan dengan beban yang berat pada saat terbang maka tidak
dapat digunakan untuk menahan atau memegang makanan. Merpati menghasilkan
bahan-bahan yang bersifat fecal, untuk mengurangi berat beban pada saat terbang.
sekali. Struktur tambahan dari kulit adalah bulu yang mengandung penandukan
yang kuat sekali. Bagian bawah dari kaki dan jari ditutupi sisik tanduk seperti
yang terdapat pada arcnousourium dan ini tidak pernah mengelupas. Paruh juga
1983).
lambung, intestine, caecum, hati, pancreas, jejunum, ileum, rectum dan kloaka.
Tembolok hanya terdapat pada aves. Tembolok ini berfungsi sebagai organ
A. Alat
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, dan
jarum penusuk.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah burung merpati (Columba domestica ♂), air
C. Cara Kerja
tembolok, dan leher terlebih dahulu. Di daerah tersebut terdapat otot yaitu
carina sterni dan basii sterni. Pembedahan mula-mula dilakukan pada bagian
kloaka menuju ke depan ke sebelah kiri dan kanan basi sternum, dengan
A. Hasil
Keterangan Gambar :
(Columba domestica)
Keterangan Gambar :
A. Plumae C. Filoplumulae
2. Calamus 6. Radii
4. Rachis 8. Vexillum
Gambar 3. Cakar Merpati (Columba domestica)
Keterangan Gambar :
1. Unguis
2. Sub unguis
Gambar 4. Otot-otot Ventral Merpati (Columba domestica)
Keterangan Gambar :
1. Foramen trioceus
2. Tulang humerus
5. Carnia sterni
6. Basii sterni
Gambar 5. Sistem Pencernaan Merpati (Columba domestica)
Keterangan Gambar :
1. Oesophagus 9. Pankreas
Keterangan Gambar :
2. Servikal 7. Torachie
4. Mesobronchus 9. Abdominal
Keterangan Gambar :
1. Testis
2. Ginjal
3. Epididimis
4. Ureter
5. Vas defferens
6. Vesica urinaria
7. Uretra
B. Pembahasan
didapatkan hasil bahwa tubuh merpati terdiri atas kepala (caput), anggota badan
(extrimitas/truncus), leher (cervix) dan ekor (cauda). Daerah kepala terdiri dari
paruh, nares externa, mata, membran nictitans dan lubang telinga luar. Daerah
anggota badan bagian depan berupa sayap yang seluruhnya ditutupi oleh bulu,
sedangkan kakinya hanya pada paha dan betis saja, bagian crus yaitu daerah tarso
metatarsus ditutupi oleh sisik tanduk. Daerah ekor terdapat kloaka yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya feses, urin, dan sel-sel kelamin jantan maupun telur
berikut:
Divisio : Carinatae
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Subclass : Neornithes
Ordo : Columbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Columba
terdapat di sekitar kulit dan bermuara ke akar bulu. Getahannya disebut sebum,
berguna untuk melepaskan bulu dan tidak jadi kering. Selain itu, perlu untuk
melapisi bagian luar kulit agar tahan terhadap benda asam, cuaca buruk, dan
gesekan benda keras. Minyak yang digetahkan juga perlu vitamin D oleh sinar UV
dan matahari. Ergosterol yang dikandung akan berubah manjadi vitamin tersebut.
Sternum pada tubuh aves berhubungan dengan gelang bahu melalui tulang
clavicula dan interclavicula. Hal itu dapat memperkukuh anyaman rusuk. Gelang
bahu bagian ventral dari sternum terdapat suatu lunas yang dinamakan carina
(Djuhanda, 1982).
Bentuk paruh burung beraneka ragam sesuai dengan jenis makanan dan
habitatnya. Burung mempunyai alat indra yang yang baik, matanya memiliki
kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang dapat membuka dan menutup.
Burung juga mempunyai selaput yang tembus cahaya yang terdapat pada sudut
muka dari mata dan dapat bergerak dari muka ke belakang. Selaput tersebut
oesophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum dan kloaka. Menurut Jasin
(1989), truncus digestivus dari Columba domestica terdiri dari cavum oris,
terjadi perluasan disebut crop, yaitu tempat sementara, dari lambung akan
dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan terakhir adalh
istirahat dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan
dapat digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase
inspiratiodan fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus
(Radiopoetro, 1977).
sepasang rongga hidung atau nares. Rongga hidung ini dipisahkan dari rongga
dalam mulut. Udara selanjutnya melalui choane dan faring, lalu masuk ke dalam
Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada merpati. Ginjal terletak
sebelah dorsal dari selom di kedua sisi aorta. Ginjal pada semua vertebrata terdiri
atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan
posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam
pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain
dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah
kedua yaitu penghisapan differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan
1. Sepasang testis, bentuk oval, terletak sebelah ventral dari lobus renis yang
paling cranial.
2. Sepasang epididymides, kecil, terletak pada sisi dorsal testis. Berupa suatu
deferens.
3. Sepasang ductus deferentes. Pada hewan muda terlihat lurus pad hewan yang
Proctodea (bagian cloaca yang paling ujung caudal) dari kedua jenis
burung ditempelkan kuat-kuat pada waktu kopulasi, sehingga sperma yang keluar
pada saat ejaculation langsung masuk ke dalam proctodeum yang betina, untuk
Fungsi lainnya yaitu untuk melindungi badan terhadap cuaca yang tidak cocok.
Oleh karena itu, bulu pada Aves mempunyai bentuk tersendiri dibandingkan
arah rachis. Waktu bulu masih muda, kedua umbilicus tadi dilalui oleh
ialah symetris.
e. Ala spuria, yaitu bulu-bulu kecil yang melekat pada jari ke-2 dari
extrimitas superior.
tubuhnya terdiri atas caput (kepala), leher (cervix), badan (truncus), ekor
(cauda).
3. Mekanisme pernapasan merpati ada dua yaitu pernapasan waktu istirahat dan
5. Sistem urinaria pada merpati terdiri atas : ginjal, ureter, vesica urinaria dan
uretra
6. Sistem genitalia jantan pada merpati terdiri atas : testis, epididimis dan ductus
deferens.
Walter, H. 1965. Biology of Vertebrate. The Mac Millan Company, New York.
ANATOMI MARMUT
(Cavia porcellus ♂)
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : VII
Kelompok : 2
Asisten : Nurul Azizah Eldirani
A. Latar Belakang
dalam dunia hewan. Hewan vertebrata ini memiliki kelenjar mamae yang
menghasilkan air susu yang diberikan kepada anaknya yang baru lahir. Hampir
seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut, memiliki kelenjar minyak dan bau untuk
Mamalia sendiri dari bahasa latin yaitu mammae. Mammae berarti buah dada,
sehingga setiap hewan kelas ini mempunyai kelenjar susu. Kelenjar susu akan
berkembang dan fungsi sekresinya meningkat pada hewan betina dewasa. Semua
susu dikeluarkan dari kelenjar yang ada di glandula mammae. Kulit yang
menutupi mamalia terdiri atas dua lapisan yaitu corium (di sebelah dalam) dan
yang menonjol, pada waktu lahir Cavia porcellus mirip Cavia porcellus dewasa
karena sudah berambut dan matanya sudah terbuka. Cavia porcellus merupakan
seperti pahat yang berguna untuk pemotong dan mengerat. Ciri lain yang
yang sangat tebal dan dua atrium. Cavia porcellus menarik lawan jenisnya dengan
cara menyebarkan kelenjar bau yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya
Cavia porcellus dipilih karena selain mudah didapat, juga tidak berbahaya. Cavia
B. Tujuan
hampir seluruhnya ditutupi oleh rambut dan berdarah panas. Mamalia dapat hidup
Mamalia diduga berasal dari reptil sinadom (periode triassik) yang giginya
fragmen muscular, pada larinknya terdapat pita suara, mempunyai jantung dengan
empat ruang yang terbagi secara sempurna yaitu dua serambi dan dua bilik.
Lubang genitalia dan anus terpisah, baik pada jantan maupun betina. Mamalia
(Brotowijoyo, 1993).
,dan berjari-jari cakar (pentadactyl). Hewan ini mempunyai satu incisivus pada
tiap bedah rahang, berbentuk padat, dan dapat tumbuh terus, tidak ada dentes
canini, serta jumlah dentes premolars dan dentes molars ialah variabel. Lengan
Cavia porcellus memiliki jantung beruang empat, yakni dua atrium dan dua
ventrikel dengan sekat pemisah yang sudah sempurna. Paru-paru hewan ini terdiri
dari tujuh lobi. Hewan ini memiliki diafragma yang merupakan pembatas rongga
menyumbangkan satu sel reproduktif khusus yaitu suatu gamet yang kemudian
bergabung untuk membentuk telur terbuahi. Telur itu berbentuk kecil dan
yaitu mempunyai rambut dan menyusui anaknya. Susu ini dikeluarkan oleh
kelenjar susu dalam kulit mammalia. Kelenjar susu yang menghasilkan susu
hanya terdapat pada mammalia betina saja, sedangkan mammalia jantan susu
tidak berfungsi.
III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA
A. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,
jarum penusuk.
B. Bahan
C. Cara Kerja
3. Kulit dipotong dengan gunting mulai dari posterior di muka penis atau clitoris
mandibula.
thorax.
akan diamati tampak jelas dan pendarahan sedapat mungkin dihindari agar
tidak terganggu.
6. Pembedahan daerah abdomen dimulai dari daerah inguinal menuju anterior
dikuakkan dan organ-organ yang ada pada rongga abdomen dapat dilihat
dengan jelas.
sternum pada bagian anterior dekat pangkal leher (sampai rusuk pertama),
A. Hasil
Keterangan Gambar :
6. Vibrisae
Gambar 2. Sistem Pencernaan Marmut (Cavia porcellus)
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
7. Corpus epididymis
B. Pembahasan
tubuh marmut terdiri atas kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus) dan ekor
(cauda). Seluruh tubuh marmut ditutupi oleh rambut yang merupakan karakteristik
mammalia. Daerah kepala terdiri atas rima oris (mulut), nares externa, mata dan
telinga. Daerah anggota badan terbagi menjadi thorax (dada), extrimitas anterior
(kaki depan) yang berjari empat digiti, abdomen (perut), dan extrimitas posterior
(kaki belakang) berjari tiga digiti. Daerah ekor tumbuh rudimen. Menurut
Radiopoetro (1977), tubuh marmut terdiri atas kepala (caput), leher (cervix),
badan (truncus), dan ekor (cauda). Marmut mempunyai ciri-ciri yaitu pentadactyl
(jari-jari bercakar), satu dens incisivus pada tiap rahang berbentuk pahat dan
tumbuh terus, tidak ada dentes canini, jumlah dentes premolars dan dentes molars
variable, lengan bawah dapat pronasi dan subminasi. Bagian ekor tumbuh
rudiment.
tubuh kecuali telapak kaki, kuku, glands penis, hubungan mukocutaneus dan
puting susu pada beberapa spesies. Kuku bersifat lentur, menghasilkan bentuk
keratin oleh folikel rambut. Folikel rambut terbentuk dari pertumbuhan ectoderm
rahang tertanam gigi di dalam kantung gigi (alveolar) yang berbentuk dan
besarnya berbeda-beda dalam satu individu (heterodon), kaki teradaptasi untuk
empat dengan sekat-sekat yang sempurna, lengkung aorta hanya satu yaitu pada
sebelah kiri, paru-paru relatif besar dan kenyal terdapat di rongga dada. Antara
rongga dada dan perut terdapat sekat rongga tubuh yang dinamakan difragma
mempunyai difragma anticus sempurna yang memisahkan pulmo dan cor dengan
(1961) adalah:
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Familia : Cavidae
Genus : Cavia
Sistem pencernaan Cavia porcellus terdiri dari rima oris, di dalam rima oris
terdiri dari tiga bagian yaitu : pars cardia, fundus dan pars pilorika. Intestinum
terdiri dari : duodenum (berbentuk huruf U yang terdapat ductus pancreaticus dan
descendent, dan sigmoideum), rectum yang merupakan muara keluar melalui anus
yang terletak terminal pada ujung caudal humerus. Selain pancreas, terdapat
kelenjar pencernaan yang lain yaitu hepar. Hepar merupakan penghasil empedu
Sistem pernapasan Cavia porcellus terdiri dari trachea, broncus dan paru-
paru. Trachea disokong oleh cincin-cincin rawan yang terbuka pada bagian
dorsalnya, bekerja sebagai jalan napas. Pangkal dari trakhea berupa rongga yang
disebut larink. Cabang dari trakhea adalah broncus, yang kemudian membentuk
percabangan lagi disebut bronchioli. Paru-paru terdiri dari beberapa lobi, terdapat
1980).
disekeliling kita.
2. Stadium interna, yaitu pergantian diantara cairan badan dan sel-sel jaringan
alat pernafasan.
3. Stadium pemakina, yaitu oksigen dalam sel-sel dan lepasnya karbon dioksida
ekskresi atau urinaria dan sitem genitalia. Menurut Villee et al. (1988), salah satu
alat ekskresi pada mammalia adalah ginjal yang disebut metanefros. Jumlah
nefron pada mamalia sangat besar, laju metabolisme yang tinggi menghasilkan
limbah yang besar. Tubulus yang menghasilkan urin mengalir ke dalam ureter
ginjal) timbul di sebelah dorsal sepanjang embrio, tetapi hanya bagian paling
Sistem urinaria dibangun oleh sepasang ginjal yang berwarna merah tua,
berbentuk seperti kacang, terletak di daerah lumbar sebelah dorsal dari rongga
abdomen dan saluran pelepasan yang merupakan bagian medial ginjal berupa
hilus tempat keluarnya urine. Kelanjutan dari ginjal adalah ureter saluran yang
(Jasin, 1989).
Sistem genitalia Cavia porcellus jantan dibangun oleh sepasang testis yang
bentuknya bulat telur berwarna putih, terletak dalam rongga perut. Epididymis
terdiri dari caput, corpus, cauda epididymis. Ductus deferens berupa saluran
berjalan disebelah dorsal dari kantung urine dan bermuara pada ductus
spermatikus yang terdapat pada batang penis (Storer and Usinger, 1961). Pada
diantara kaki belakangnya. Namun, pada hewan jantan, glandula mammae tidak
merupakan lekukan yang dalam dan nampak selalu kotor. Lekuk ini merupakan
tempat bermuara kelenjar bau yang digunakan sebagai tanda pengenal spesies dan
sebagai berikut:
1. Cavia porcellus dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus, dan caudal.
mempunyai cakar dan memiliki satu dens incisivus pada tiap rahang dan dapat
tumbuh terus .
3. Gigi marmut terdapat di dalam kantung gigi (alveolar) yang berbentuk dan
6. Sistem urinaria pada marmut terdiri dari sepasang ginjal, ureter, vesica
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : VII
Kelompok : 2
Asisten : Nurul Azizah Eldirani
Keterangan Gambar:
Perbesaran Gambar : 4 x 10
Keterangan Gambar :
1. Stratum corneum
2. Stratum granulosum
3. Stratum spinosum
5. Epidermis
6. Hair follicles
7. Sweat gland
8. Dermis
Gambar 2.a Skematis Kulit Tebal
Keterangan Gambar:
Perbesaran Gambar : 10 X 10
Keterangan Gambar :
1. Stratum corneum
2. Stratum lucidum
3. Stratum granulosum
4. Stratum spinosum
6. Epidermis
8. Blood vessel
Gambar 3.a Skematis Tulang Digosok
Keterangan Gambar:
1. Haversian canal
3. Volkmann’s canal
5. Cement line
7. Canaliculi
Perbesaran Gambar : 10 X 10
Keterangan Gambar :
1. Cement line
3. Haversian canal
4. Lacunae
5. Canalikuli
6. Bone lamellae
7. Volkmann’s canal
8. Matrix
Gambar 4.a Skematis Tulang Rawan Elastin
Keterangan Gambar:
1. Matrix
2. Nuclei of chondrocytes
3. Lacunae
4. Capsule
Gambar 4.b Mikroskopis Tulang Rawan Elastin
Perbesaran Gambar : 40 X 10
Keterangan Gambar :
1. Perikondrium
2. Inti
3. Sitoplasma
4. Matrix
Gambar 5.a Skematis Tulang Rawan Hyalin
Keterangan Gambar:
2. Chondroblasts
3. Matrix
4. Nuclei of chondrocytes
5. Lacunae
6. Capsule
Gambar 5.b Mikroskopis Tulang Rawan Hyalin
Perbesaran Gambar : 10 X 10
Keterangan Gambar :
1. Perikondrium
2. Chondroblast
3. Chondrocytes
4. Matrix
5. Lacunae
6. Capsule
7. Isogen group
Gambar 6.a Skematis Sistem Saraf
Keterangan Gambar:
1. Epineurium
3. Nerve fibres
4. Ganglion cells
6. Connective tissue
7. Blood vessel
Gambar 6.b Mikroskopis Sel Saraf
Perbesaran Gambar : 40 X 10
Keterangan Gambar :
1. Dendrit
2. Badan sel
3. Inti
4. Akson
5. Nodus ranvier
6. Selubung myelin
7. Neurit
Gambar 7.a Skematis Vesica Urinaria
Keterangan Gambar :
3. Mucosa
4. Lumen
5. Folds in mucosa
8. Blood vessel
9. Serosa
Gambar 7.b Mikroskopis Vesica Urinaria
Perbesaran Gambar : 4 x 10
Keterangan Gambar :
1. Lumen
2. Epitel transisional
3. Mucosa
4. Lamina propria
5. Fold invein
Gambar 8.a Skematis Oesophagus
Keterangan Gambar :
6. Submucosa
Gambar 8.b Mikroskopis Oesophagus
Perbesaran Gambar : 4 X 10
Keterangan Gambar :
1. Lumen
3. Lamina propria
4. Muscularis mucosa
5. Mucosa
6. Submucosa
Gambar 9.a Skematis Trakhea
Keterangan Gambar :
1. Hyaline cartilage
3. Perichondrium
5. Lamina propria
6. Mucosa
7. Glands
8. Submucosa
9. Smooth muscle
10. Lumen
Gambar 9.b Mikroskopis Trakhea
Perbesaran Gambar : 4 X 10
Keterangan Gambar :
2. Submucosa
3. Lumen
5. Lamina propria
6. Mucosa
Gambar 10.a Skematis Arteri
Keterangan Gambar :
Perbesaran Gambar : 10 X 10
Keterangan Gambar :
1. Tunica adventicia
3. Tunica media
4. Tunica intima
6. Lumen
Gambar 11.a Skematis Vena
Keterangan Gambar :
1. Venule
5. Vein
7. Thin-walled vein
Gambar 11.b Mikroskopis Vena
Perbesaran Gambar : 10 X 10
Keterangan Gambar :
1. Tunica adventicia
2. Tunica media
3. Tunica intima
4. Lumen
Gambar 12.a Skematis Otot Jantung
Keterangan Gambar :
2. Myofibrils
3. Branching of fibres
4. Central nucleus
5. Striations
6. Intercalated disc
Perbesaran Gambar : 40 X 10
Keterangan Gambar :
1. Sarkolema
2. Diskus interkalar
3. Inti
4. Anastomos
5. Myofibril
Gambar 13.a Skematis Otot Lurik
Keterangan Gambar :
1. Peripheral nuclei
2. Position of sarcolemma
3. I band (light)
4. A band (dark)
8. Myofibrils
Gambar 13.b Mikroskopis Otot Lurik
Perbesaran Gambar : 4 X 10
Keterangan Gambar :
1. Periperal nuclei
2. Sarkolema
3. A band
4. H band
5. I band
6. Z band
7. Serabut myofibril
Gambar 14.a Skematis Otot Polos
Keterangan Gambar :
1. Elongate nuclei
3. Connective tissue
4. Rounded nuclei
Perbesaran Gambar : 40 X 10
Keterangan Gambar :
1. Sarkolema
2. Sarkoplasma
3. Inti