BIOLOGI PERIKANAN
Oleh : Kelompok 3
Oleh : Kelompok 3
Praktikum
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester pada Mata
Kuliah Biologi Perikanan
HALAMAN PENGESAHAN
i
Judul : Laporan Praktikum Biologi Perikanan
Nama/NPM : Fadhilah Alwy B.S.A 05161911002
Susana Kailul 05161911004
Rusayang Mahmud 05161911008
Sari Tabaika 05161911006
Muhammad Ali Tohe 05161911003
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
Laporan ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan................................................................................................... 16
4.2. Saran............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 17
LAMPIRAN................................................................................................................ 18
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada prinsipnya, seksualitas pada ikan terdiri dari dua jenis kelamin
yaitu jantan dan betina. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ
penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ
penghasil telur. Meskipun tidak semua individu mampu menghasilkan keturunan,
namun setidaknya reproduksi berlangsung pada sebagian besar individu yang
hidup di permukaan bumi ini. (Arizom,2006)
1
pada perkembangan gonad. Pencatatan perubahan atau tahap-tahap
kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang
akan melakukan reproduksi dan yang tidak.
Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan.
Menurut Nikolsky (1963) beberapa aspek reproduksi berupa faktor kondisi,
ukuran ikan pertama kali matang gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas,
diketahui untuk kepentingan pengelolaan perikanan dan kelestarian spesies.
2
digunakan untuk menaksir potensi telur yang akan dikeluarkan (Hossain et al.
2012). Komponen dari fekunditas ini adalah fekunditas umur spesifik. Bila
struktur umur dan jumlah masing-masing anggota diketahui, maka fekunditas
populasi dapat diketahui. Pengetahuan fekunditas dan indeks gonad somatik
(IGS) merupakan salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam biologi
perikanan, dimana fekunditas berkaitan erat dengan studi dinamika populasi,
produksi serta stok.
Alat yang digunakan dalam praktikum terdiri dari baki, telenan, penggaris
stenlis 30 cm (tingkat ketelitian 1 mm), timbangan analitik digital (tingkat ketelitian
0,0 g), dissecting set, tisu, kaca pembesar dan alkohol 5% untuk mengawetkan
gonad.
3
BAB 2. PROSEDUR KERJA
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pastikan ikan bersih dari kotoran
yang menempel.
2) Timbanglah berat ikan.
3) Letakkan ikan di atas telenan yang telah dialasi dengan busa sterofoam.
Pastikan posisi kepala berada di sebelah kiri dan bagian abdomen (perut)
menghadap praktikan (Gambar 1). Kemudian ukur panjang ikan dengan
penggaris.
4
Prosedur pengamatan TKG:
1) Buatlah form isian data untuk mencatat hasil pengukuran dan pengamatan
No Panjang Berat Jenis Berat Deskripsi gonad TKG
ikan (mm) Ikan (g) Kelamin gonad (g)
SL TL
1
2
dst.
2) Ukurlah panjang ikan (panjang total dan panjang standar)dan berat ikan
(Gambar 2). Catat hasil pengukuran pada form data TKG. Berilah kode atau
label pada ikan yang telah diukur dan letakkan di baki.
7) Amatilah morfologi gonad (lihat Tabel 1) dan catat hasil pengamatan pada
kolom deskripsi gonad (form data TKG).
5
8) Tentukan TKG ikan yang Anda amati pada kolom TKG
Tabel 1.1 TKG ikan menurut Kesteven (Bagenal dan Braun, 1968)
Gonad sangat kecil, berdekatan di bawah tulang
punggung
I Dara Testes & ovarium trasparan, tidak berwarna sampai abu-
abu
Telur tidak terlihat dengan mata biasa
Panjang gonad ½ atau lebih sedikit dari panjang rongga
tubuh.
II Dara berkembang
Testes dan ovarium jernih, abu-abu kemerahan
Telur satu persatu dapat dilihat dengan kaca pembesar
Gonad mengisi ½ bagian rongga bawah tubuh
Testes dan ovarium berbentuk bulat telur, kemerah-
III Perkembangan I
merahan dengan pembuluh darah kapiler.
Telur dapat terlihat oleh mata seperti serbuk putih.
Testes putih kemerah-merahan, tidak ada sperma kalau
bagian perut ditekan.
IV Perkembangan II Ovarium oranye kemerah-merahan, telur jelas dapat
dibedakan, berbentuk bulat telur.
Ovarium mengisi 2/3 bagian ronga bawah tubuh..
■ Gonad mengisi rongga bawah tubuh.
Testes berwarna putih, keluar tetesan sperma jika perut
V Bunting/Matur
ditekan.
Telur berbentuk bulat, beberapa sudah jernih dan masak
■ Telur dan sperma kelur dengan sedikit tekanan ke perut
VI Mijah/Spawning (stripping). Telur berwarna jernih dan beberapa berbentuk
bulat telur dalam ovarium
■ Gonad belum kososng sama sekali, tidak ada telur yang
VII Mijah/Salin
bentuknya bulat telur
Testes dan ovarium kosong dan berwarna merah.
VIII Salin/Spent
Beberapa telur dalam keadaan dihisap kembali
IX Pulih Salin ■ Testes dan ovarian jernih abu-abu merah
9) Awetkan gonad ikan betina yang telah matang (TKG III dan IV) dalam alcohol
5% dalam wadah berlabel. Simpan dalam freezer.
10)Lakukan analisis data untuk mendapatkan rasio jenis jenis kelamin ikan,
hubungan TKG dengan panjang tubuh ikan dan GSI menggunakan rumus
berikut:
Wg
Gsi = X 100 %
Wb
6
1) Gonad berisi telur dikeringudarakan dahulu lalu timbang seluruh berat
seluruh gonad.
2) Ambil telur dari beberapa bagian gonad dan timbang
3) Telur dimasukkan wadah (tabung atau beaker glass) dan diencerkan sampai
dengan air.
4) Buka lapisan selaput telur secara hati-hati dan keluarkan telur secara pelan-
pelan dan hati-hati hingga telur terpisah satu sama lain.
5) Hitung jumlah telur dengan motode penghitungan langsung, dokumentasikan
dan hitunglah fekunditasnya menggunakan rumus berikut:
Wg x
F:
Q
7
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Teleostei
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformis
Sub Ordo : Percoidea
Family : Ephinephelinae
Sub Family : Serranidae
Genus : Plecetropomus
Spesies : Plecetropomus Leopardus
8
3.1.2 Hasil pengamatan
Dari hasil pengamatan ini, telah diidentifikasi seksualitas dari ikan kerapu
merah. Ikan kerapu kerapu merah termasuk jenis ikan hermaphrodit protogini
yaitu berubah kelamin dari betina menjadi jantan pada ukuran tertentu. Effendi
(2002) menyatakan bahwa ikan kerapu merupakan jenis ikan bertipe hermaprodit
protogini, dimana proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betima ke fase
jantan atau ikan kerapu ini memulai siklus hidupnya sebagai ikan betina
kemudian berubah menjadi ikan jantan. Fenomena perubahan jenis kelamin
pada ikan kerapu sangat erat hubungannya dengan aktivitas pemijahan, umur,
indeks kelamin dan ukuran (Turangan 2000).
9
ikan jantan memiliki kisaran ukuran panjang 41-46 cm dengan bobot tubuh 1000-
1500 gram.
Hasil Pengamatan
Panjang
Berat Jenis Berat
No ikan (mm) Deskripsi gonad TKG
Ikan (g) Kelamin gonad (g)
SL TL
10
25 22,5 25,4 59,01 B 13,456 Kemerahan,terdapat III
telur namun tidak jelas
26 23,4 27,3 44,24 J 13,536 Warna putih pucat dan II
lembek
27 23,9 27,7 49,58 J 11,576 Warna putih pucat II
Perbandingan 11 : 8
8 8
= = 0,7 : = 1
11 8
Nilai (x) yang menunjukkan perbandingan antara berat gonad dan berat tubuh
ikan termasuk gonad dikali 100%
Wg
Gsi = X 100 %
Wb
11
Ket : Wg = berat gonad segar ( g )
12
18,95 g
ikan 19 (38) Gsi = x 100 % = 39,2
48,22 g
Hubungan panjang tubuh ikan dan GSI adalah berbanding lurus yaitu
semakin panjang tubuh ikan maka semakin besar pula nilai GSI yang diperoleh
sehingga ovarium yang lebih matang memiliki bobot dan ukuran dan ukuran lebih
besar, termasuk penambahan dari ukuran telur.
Pada hasil penelitian telah ditemukan bahwa jumlah ikan jantan lebih
banyak daripada ikan betina. Gonad ikan jantan rata-rata berada pada TKG II
yaitu pada fase menuju masak sedangkan pada ikan betina rata-rata berada
pada TKG IV yaitu fase matang gonad. Terlihat pada tabel 1.4 bahwa rata-rata
gonad ikan Julung-julung yang diteliti berada pada TKG II yang berarti ikan
menuju fase masak gonad.
13
3.3 Fekunditas Ikan
Hasil praktikum, didapatkan jumlah dan berat telur ikan seperti berikut:
Wg x
F:
Q
Q : berat telur
14
Wg : berat gonad
X = jumlah telur
18,10 x 609
21. F = = 873,4
12,62
20,68 x 418
23. F = = 722,1
11,97
13,48 x 310
25. F = = 373,4
11,19
17,66 x 425
26. F = = 611,6
12,27
19,73 x 895
35. F = = 811,3
12,94
16,98 x 850
36. F = = 1,180
22,23
12,95 x 678
38. F = = 682,6
18,826
15
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, A.S., L. Sara, dan A. Mustafa. 2013. Studi Biologi Reproduksi Ikan
Kerapu Sunu (Plectropomus areolatus) pada Musim Tangkap. Jurnal
Mina Laut Indonesia. 1(1):73-83.
Bagenal, T.B. dan E. Braun, 1968. Eggs and Early Life History, dalam W.E.
Ricker (ed), 1968. Methods for Assessment of Fish Production in Fresh
Waters. Blackwell Scientific Publications, Oxford and Edinburg.
Hossain,M. A., Ngo, H. Hao, W. S. Guo and Nguyen,T. V.. 2012. Removal of
Copper from Water by Adsorption onto Banana Peel as Bioadsorbent. Int.
J. of GEOMATE, Vol. 2, No. 2 (Sl. No. 4), pp. 227-234
Setiawan, H., A.Fahrudin, dan M.M. Kamal. 2019. Analisis Hubungan Panjang
Berat Pada Ikan Hermaphrodit: Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus)
dan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Jurnal Biologi Tropis. 19
(2) : 124 – 130
18
Setyobudi, E., dan Widaningroem, R. 2007. Petunjuk Biologi Perikanan PIM
2122. Jurusan Perikanan, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Turangan H.F., 2000. Manipulasi reproduksi pada ikan kerapu Epinephelus sp.
dengan hormonal. FPIK Unsrat Manado. 27 hal.
19
LAMPIRAN
20