Anda di halaman 1dari 23

Jaminan Mutu

Pemeriksaan
Parasitologi

Mata Kuliah Parasitologi II


Anggota Kelompok 7

01 Valen Tiwa Patanduk 02 Indriani Rahim


B1D221005 B1D221007

03 Elsa Kartika 04 Putri Chairunnisa. L


B1D221013 B1D221029
Definisi dan Fungsi
Laboratorium
Definisi Laboratorium

Laboratorium merupakan tempat sekelompok orang melakukan berbagai macam


kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah.

Laboratorium parasitologi merupakan tempat yang digunakan untuk menunjang


diagnosa terkait parasit seperti cacing, amoeba, protozoa, dan lainnya yang dapat
menyebabkan infeksi serta penyakit pada manusia (Chander, 2018).
Fungsi Laboratorium

Menurut Emda (2014) fungsi laboratorium yaitu:

1. Memberikan kelengkapan sehingga teori dan praktek bukan termasuk dua


hal yang terpisah.
2. Memberikan keterampilan atau skill kerja bagi mahasiswa.
3. Memberikan dan meningkatkan keberanian untuk meneliti suatu objek.
4. Meningkatkan keterampilan dalam penggunaan alat serta media.
5. Meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa.
Mutu Laboratorium
Mutu merupakan pemenuhan persyaratan dengan meminimalisir kesalahan yang
timbul. Peningkatan mutu dibutuhkan untuk menjamin hasil pemeriksaan baik dan
dapat dipercaya. Salah satu yang termasuk ke dalam mutu laboratorium yaitu mutu
hasil pemeriksaan yang dilakukan di bidang parasitologi yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit yang berasal dari parasit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
Kesehatan.
Tahap-Tahap
Pengendalian Mutu
Terdapat tiga tahap pemantapan mutu internal yang dilakukan
menurut Siregar et al (2018):

● Tahap Pra Analitik, meliputi :


 Persiapan Pasien
 Pemberian Identitas Spesimen
 Pengambilan dan penampungan
spesimen
 Penanganan spesimen
 Pengiriman spesimen
 Pengolahan dan penyiapan spesimen Penomoran Spesimen Pada Wadah
(Chairlan and Lestari, 2011)
● Tahap Analitik, meliputi: ● Tahap Pasca Analitik, meliputi:
 Pemeriksaan spesimen  Penulisan hasil
 Pemeliharaan dan kalibrasi alat  Interpretasi hasil
 Uji kualitas reagen  Pelaporan hasil
 Uji ketelitian-ketepatan
Pemantapan Mutu Pemeriksaan
Parasitologi
Pemeriksaan Spesimen Feses untuk Parasit

● Pengambilan spesimen feses


● Hal yang harus diperhatikan terhadap spesimen feses yaitu:
o Jangan membiarkan spesimen feses terkena udara
o Jangan menerima spesimen feses yang tercampur dengan urine.
● Pengiriman spesimen feses
Suatu bahan pengawet harus ditambahkan ke spesimen sebelum
spesimen tersebut dikirim untuk pemeriksaan jika spesimen feses
ingin dikirim ke laboratorium spesialistik.
Bahan pengawet yang dapat digunakan Menurut Chairlan
and Lestari (2011):
Larutan formaldehid 10%

Formaldehid dapat mengawetkan telur dan


kista parasite untuk jangka waktu tak terbatas
jika wadah berisi spesimen tertutup rapat.
Larutan fiksatif Polvinil Alkohol (PVA)
Larutan fikstatif PVA dapat mengawetkan semua
bentuk parasit untuk jangka waktu tak terbatas.
Spesimen feses yang diawetkan menggunakan
media object glass dapat disimpan selama 3
bulan.
Ada 2 pengguaan media yaitu Penggunaan
didalam botol dan penggunaan di atas object
glass.
Pembuatan apusan feses di atas object glass
Pemeriksaan Spesimen Feses

● Pemeriksaan makroskopis
o Warna feses
o Konsentrasi feses
o Bau feses.
● Pemeriksaan mikrokopis
o Larutan NaCl,
o Larutan iodin
o Larutan eosin
Cara Membedakan Kista dengan Unsur lain pada
Sediaan Feses

Kista (Iodamoeba butschlii)

• Berukuran 8-10 µm
• Nukleus hampir selalu tunggal
• Membran tidak terlihat
• Kariosom sangat besar, oval, dan
dikelilingi granula
• Vakuola besar dan terwarnai coklat-
kemerahan dengan larutan iodin
Ragi (Blastocystis hominis)

• Berukuran 5-20 µm
• Berbentuk oval dengan tepian anguler
dan ireguler
• Tepi berwarna kuning pucat
• Berisi vakuola yang menempati
hampir keseluruhan sel
• Sitoplasma membentuk cincin
granular di sekelilingnya
Leukosit

• Berukuran 10-20 µm
• Berbentuk bulat atau agak
memanjang dengan batas ireguler
• Sitoplasma jernih dan granuler
dengan vakuola kecil
Pemeriksaan spesimen darah untuk Parasit

Waktu pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan mikrofilaria

Spesies Waktu Pengambilan


Periodik (nokturnal) 23.00-01.00 (puncak di 24.00)

Periodik (diurnal) 12.00-14.00 (puncak di 13.00)

Subperiodik (nokturnal) 20.00-22.00 (puncak di 21.00)

Subperiodik (diurnal) 15.00-17.00 (puncak di 16.00)

Aperiodik Kapan Saja


Faktor-faktor yang menentukan mutu pewarnaan sediaan darah

● Kualitas giemsa yang digunakan


● Kualitas air pengencer giemsa
● Kepekatan larutan giemsa
● Lamanya reaksi pewarnaan
● Kualitas pembuatan sediaan darah
Interpretasi hasil Mikrofilaria

Interpretasi hasil sediaan mikrofilaria yaitu:

+ = Terdapat mikrofilaria pada sediaan darah


- = Tidak terdapat mikrofilaria pada sediaan darah
Interpretasi hasil Malaria
Interpretasi hasil sediaan malaria yaitu:
++++ = Ditemukan >10 parasit per lapang pandang
+++ = Ditemukan 1-10 parast per lapang pandang
++ = Ditemukan >10 parasit per 100 lapang pandang
+ = Ditemukan 1-10 parasit per 100 lapang pandang
- = Tidak ditemukan parasit
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai