Anda di halaman 1dari 17

Inayatul Azaliyah

Irda Fitri
Isnaeni Sosialawati
Jati Fauzi
M. Ardhiansyah
Mudrikah
Niena Wahyu
Nurtania Iskandar
Nurul Kamalia
Novendri Prayogo

ANALISIS SEMEN
Analisis Semen
Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untk

mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria.

Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan tahap pertama untuk menentukan kesuburan pria.

Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksisperma atau

pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan.


SPERMATOZOA
Spermatozoa adalah sel gamet jantan yang merupakan sel yang sangat terd
eferensiasi, satu-satunya sel yang memilki jumlah sitoplasma yang terperas
dan nyaris habis.

Strukturnya sangat khusus untuk mengakomodasikan fungsinya.

Fungsi spermatozoa ada dua, yaitu mengantarkan material genetis jantan ke


betina dan fungsi kedua adalah mengaktifkan program perkembangan telur.
Ciri-ciri sel spermatozoa yang normal adalah :

Kepala
Bentuk : bulat , lonjong , gepeng
Dimensi : tebal 1-2 mikron , panjang 9 mikron

Leher
Bentuk : bulat, pendek.
Dimensi : garis tengah 1 mikron; panjang 13 mikron.

Ekor
Bentuk : bulat, panjang.
Dimensi : garis tengah 0.25-0.5 mikron. Bagian ujung mungkin bergaris tengah
kurang dari 0.25 mikron, panjang 44-50 mikron
KELAINAN PADA SEL SPERMATOZOA

Banyak macam bentuk spermatozoa yang abnormal yang mungkin dapat dilihat. Bentuk a
bnormal dapat dibedakan antara bentuk abnormal yang primer dan bentuk abnormal yang
sekunder.
Jenis Pemeriksaan
1. Makroskopis 2. Mikroskopis
a. Metode : Manual a. Vitalitas Sperma :
b. Pemeriksaan makroskopis meliputi : b. Alat dan Bahan :
• Volume • Sampel semen
• Warna • gelas obyek
• Kekeruhan • kaca penutup
• Konsistensi • pipet tetes
• PH • mikroskop
c. Alat dan bahan c. Cara kerja :
• Sampel semen • ambil setetes cairan semen , teteskan
• Kertas pH universal pada gelas obyek
• Gelas ukur • tutup dengan kaca penutup
• Pipet tetes • hitung banyaknya spermatozoa yang
d. Cara kerja : hidup dan yang mati
• Masukkan sampel semen kedalam gelas
ukur kaca dan transparant , ukur volumenya
(semen yang sudah mencair yang dapat
diukur)
• Amati warna , bau , dan konsistensinya
• Celupkan kertas pH kedalam sampel, cocok
kan dengan warna standar pH, catat pHnya
Hasil Pemeriksaan :

Lapang pandang Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hidup 10 8 9 12 7 4 5 6 5 3 60
Mati 2 1 6 9 11 2 4 1 0 1 37
Jumlah 97

Perhitungan :
Sperma hidup x 100%
Sperma hidup + Sperma mati
= 60 x 100 %
97
= 61,8 %
Menilai motilitas spermatozoa

Alat dan Bahan : catatan : untuk membedakan spermatozoa


• Sampel semen yang mati dan non aktif, campur dengan
larutan eosin 0,5 % . sperma yang mati
• gelas obyek
akan berwarna merah, sedangkan yang
• kaca penutup non aktif tidak berwarna.
• pipet tetes
• mikroskop
Nilai Rujukan :
Cara kerja : Grade 1 : Hidup tapi diam ditempat
• ambil setetes cairan semen , teteskan Grade 2 : Bergerak lambat , berputar
pada gelas obyek
ditempat
• tutup dengan kaca penutup
Grade 3 : Bergerak aktif , jalan
• hitung banyaknya spermatozoa yang
berbelok-belok
bergerak aktif
Grade 4 : Bergerak sangat aktif (cepat),
• nyatakan hasil dengan motilitas sperma
: sangat aktif, aktif, dan kurang aktif jalan lurus
Hasil Pemeriksaan :
Grade Lapang pandang Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 5 1 1 3 5 3 20
2 5 4 3 10 0 1 2 0 0 0 25
3 4 3 2 0 0 0 0 1 0 0 10
4 0 0 4 2 2 2 2 2 0 0 14
69

Perhitungan
• Grade 1 : 20/69 x 100 % = 28,9 %
• Grade 2 : 25/69 x 100 % = 36,2 %
• Grade 3 : 10/69 x 100 % = 14,4 %
• Grade 4 : 14/69 x 100 % = 20,2 %
Menghitung jumlah sel
Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :
• Kamar hitung Neubauer Improved • Sampel cairan semen
• Pipet Thoma untuk leukosit • Aquadest atau cairan pengencer semen
• Kaca penutup
• Pipet tetes Cara kerja :
Siapkan kamar hitung, tutup dengan gelas penutup
Perhitungan Pasang kamar hitung pada mikroskop dan amati
𝑆+𝑅 100+1900 2000 adanya garis-garis kamar hitung
Pengenceran = = = 20 X
𝑆 100 100 Isap sampel cairan semen menggunakan pipet
3
Luas = 1 𝑚𝑚 thoma untuk leukosit samapai tanda 0,5 kemudian i
Tinggi = 0.1 mm sap air sampai tanda 11 (pengenceran 20 kali)
Volume = 0.1 𝑚𝑚3 Campurkan sampai homogen
Jumlah sperma dalam 1 𝑚𝑚3 Tetes pertama dibuang, tetes selanjutnya dimasukk
1 an kedalam kamar hitung.
1 𝑚𝑚3 = 0.1 × Pengenceran × N
Hitung banyaknya sel dengan perbesaran 40 kali pa
1 𝑚𝑚3 = 10 × N × Pengenceran da kamar hitung (pada kotak seluas 1 mm²).
= 10 × N × Pengenceran × 1000 Bahan yang digunakan :
= 10 × 21 × 20 × 1000 Sampel cairan semen
= 4.200.000 × 1,5 cc Aquadest atau cairan pengencer semen
= 6.300.000
Morfologi Spermatozoa
Alat yang digunakan :
• Objek glass
• Kaca penutup
• Mikroskop

Bahan yang digunakan :


• Sampel cairan semen
• Pewarnaan Giemsa

Cara kerja :
• Buat sediaan hapus dari sampel cairan semen pada objek glass.
• Sediaan diangin-angin sampai mengering . kemudian difiksasi dengan methanol sel
ama 5 menit.
• Kelebihan methanol dibuang kemudian warnai dengan pewaarnaan giemsa selama
20-30 menit
• Cuci dengan aquadest atau air , keringkan di udara.
• Periksa sediaan dibawah mikroskop
• Amati bbentuk sel spermatozoa baik yang normal dan tidak normal , hitung . Lapork
an juga adanya sel lekosit atau sel epitel.
Hasil Pemeriksaan

Morfologi Lapang pandang

1 2 3

Normal 8 4 11

Abnormal 0 1 0
Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan kimiawi meliputi pemeriksaa Alat yang digunakan :
n adanya karbohidrat dalam sampel, biasa • Sentrifuge
nya memeiksa kadar fruktosa. Kadar
• Tabung reaksi
fruktosa ini mempunyai korelasi dengan
hormon testoteron dalam tubuh. • Maat pipet
Pemeriksaan fruktosa ini menggunakan • Spektrofotometer
metode seliwanoff .
Bahan yang digunakan :
Pemeriksaan fruktosa • Sampel semen segar
Metode : seliwanoff • Pereaksi Seliwanoff
• Standar fruktosa 200 mg/dl
Prinsip pemeriksaan : fruktosa bereaksi • Larutan Ba(OH)2 0,3N
dengan resorcinol membentuk warna • Larutan ZnSO4 5%
merah.
• Larutan HCl 10
Cara kerja :
• lakukan deproteinasi mani yang akan diperiksa dengan mengencerk
an 0,1 ml mani dengan 2,9 ml air, kemudian tambahkan 0,5 ml larut
an ZnSO4, campur dan sentrifuge kuat-kuat.
• Sediakan 3 buah tabung reaksi, tabung I (test) isi dengan 2 ml larut
an mani diatas, tabung II (standart) isi dengan 2 ml larutan standart
fruktosa , tabung III (Blanko) isi dengan 2 ml aquadest.
• Pada ketiga tabung tambahkan larutan preaksi Resorcinol masing-
masing 2 ml dan 6 ml HCl .
• Campur sampai homogen dan panaskan dalam water bath 90°C sel
ama 10 menit.
• Bacalah absorbansi tabung I dan II terhadap III terhadap panjang g
elombang 490nm .
• Hitung kadar fruktosa .
Hasil Pengamatan
HASIL NILAI NORMAL SATUAN
MAKROSKOPIS
1. Volume 1,5 ml >2 ml
2. Ph 9,0 7,2 - 7,8
3. Warna Putih Kelabu / keab Putih kekuning-k
uan uningan
4. Kekentalan Cair Kental
5. Bau Khas (Chlor) Khas (Chlor)
MIKROSKOPIS
1.Uji Motilitas
- Grade 1 28,9 > 50 %
- Grade 2 36,2 < 30 %
- Grade 3 14,4 < 20 %
Grade 4 20,2
2. Jumlah Sperma 6.3 60 - 150 Juta Ml
3. Morfologi Spermatozoa
a. Normal
23

b. Abnormal:
1

4.Vitalitas 61,8% 50%


Hasil pemeriksaan sperma yang normal menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan nilai acuan untuk anal
isa sperma/air mani yang normal, sebagai berikut :

1. Volume total cairan lebih dari 2 ml


2. Konsentrasi sperma paling sedikit 20 juta sperma/ml
3. Morfologinya paling sedikit 15% berbentuk normal
4. Pergerakan sperma lebih dari 50% bergerak kedepan, atau 25% bergerak
secara acak kurang dari 1 jam setelah ejakulasi
5. Adanya sel darah putih kurang dari 1 juta/ml
6. Analisa lebih lanjut (tes reaksi antiglobulin menunjukkan partikel ikutan yang
ada kurang dari 10 % dari jumlah sperma)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai