Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN HEWAN

Nama : Caroline Daniela C.N. M. Romb/Kel : C2/1


NIM : B1A021118 Hari/tgl : Selasa, 5 Maret 2023
Kelas : C Pendamping : Adhytia Marcel Junior

KEGIATAN PRAKTIKUM 2
ANALISIS KUALITAS SPERMA IKAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


CPMK-2: Menjelaskan signifikansi gametogenesis dalam perkembangan hewan
Sub-CPMK:
Menjelaskan peranan gametogenesis dalam perbembangan embryonal dan post embryonal

1. Tuliskan nama dan spesifikasi alat serta bahan yang anda pergunakan pada saat praktikum
Analisis Kualitas Sperma Ikan

No. Nama dan Spesifikasi Alat Nama dan Spesifikasi Bahan


1. Object glass + cover glass Milt ikan nilem
2. Cavity slide Larutan NaCl fisiologis (0,9%) atau
larutan Ringer
3. Pipet tetes Pewarna giemsa atau cosin
4. Mikroskop Akuades
5. Kertas tissue
6. Tusuk gigi
7. Pengukur waktu
8. Haemositometer
9. Squit 1 mL
10. Beaker glass 50 mL
11. Well plate
12. Pengukur waktu

2. Tuliskan parameter makroskopis dan mikroskopis yang diamati dalam analisis sperma ikan

No. Parameter Makroskopis (4) Parameter Mikroskopis (2)


1. pH milt Motilitas spermatozoa
2. Volume milt Jumlah dan kepadatan sel sperma
3. Bau milt Morfologi spermatozoa
4. Warna milt
5. Viskositas milt

3. Tuliskan kriteria spermatozoa ikan ataupun milt yang dikategorikan berkualitas baik (perkuat
penilaian anda menggunakan referensi yang relevan)

No Parameter Kriteria Referensi


1. pH milt Milt pada ikan harus Woli et al., 2017.
pada pH 6,4-6,8 atau 7,
atau dalam kisaran
netral. Jika pH terlalu
tinggi atau terlalu
rendah, dapat
membunuh
spermatozoa.
2. Volume milt Volume sperma yang [1] Malik, 2016.
baik ketika dikeluarkan [2] Tahapari, 2019.
dalam sekali ejakulasi
adalah lebih dari 2 mL.
Jumlah dan volume
sperma yang keluar
tergantung dengan
ukuran jantan, lama
ejakulasi, serta jumlah
ejakulasi.
3. Bau milt Milt ikan yang sehat Malik, 2016.
cenderung berbau amis
langu. Jika, milt berbau
tidak seperti biasanya,
kemungkinan
disebabkan oleh infeksi
koagulan yang berisi zat
gula (fraktosa), yaitu
sebagai sumber energi
spermatozoa. Selain itu,
ikan yang terluka juga
akan menyebabkan milt
nya berbau amis busuk
karena terinfeksi nanah
dari luka tersebut.
4. Warna milt Ikan jantan ketika Malik, 2016.
distripping dari depan ke
arah anal akan
mengeluarkan cairan
berwarna putih yang
mirip dengan santan
kelapa. Milt ikan yang
berkualitas baik akan
berwarna putih kental
seperti putih susu karena
jumlah spermatozoa nya
tinggi. Sebaliknya, jika
kadar jumlah
spermatozoa rendah,
maka warna milt akan
putih cerah.
5. Motilitas spermatozoa Metode aktivator atau [1] Woli et al., 2017.
metode aktivisasi [2] Prastyawan et al, 2018.
merupakah salah satu
metode yang digunakan
untuk menilai baik atau
tidaknya kualitas
spermatozoa ikan.
Spermatozoa yang
berkualitas baik
melakukan
pergerakan progresif
dan aktif maju ke
depan. Spermatozoa
yang bergerak
melingkar atau
mundur
mengindikasikan
terjadinya cold shock.
Spermatozoa yang
berputar-putar di
tempat
mengindikasikan
bahwa milt atau cairan
semen tersebut sudah
tau, sedangkan
spermatozoa yang
banyak berhenti
bergerak
mengindikasikan
bahwa spermatozoa
tersebut sudah mati.
Suhu yang meningkat
dapat memengaruhi
kecepatan dan durasi
dari motilitas milt.
6. Kepadatan dan jumlah Jumlah sel sperma ikan Bahrian et al., 2018.
sel sperma yang sehat adalah 1010
lebih, jika kurang dari
1010, maka ikan belum
matang gonad. Jumlah
dan kepadatan
spermatozoa tergantung
dari rendah pH nya
lingkungan ikan.
7. Morfologi sperma Morfologi sperma ikan Malik, 2016.
dengan kualitas baik
adalah kepla nya bulat
dan berisi inti sel (jika
diberikan pewarnaan
gimsa) lebih besar
dibandingkan leher
sperma; pangkal ekor
terlihat; ekor yang agak
menebal, panjang, dan
tidak lurus. Umumnya
panjang kepala sperma
ikan Nilem berukuran
sekitar 2-3 μm dan total
panjang spermatozoa
nya antara 40-60 μm
(Tang & Afandi,
2011; Malik, 2016).

4. Hitunglah konsentrasi spermatozoa ikan Nilem dalam setiap 1 mL milt berdasarkan


hasil yang anda peroleh pada saat praktikum, beserta cara perhitungannya.
Jumlah spermatozoa/mL milt = 2,5 × 109 × x
Jumlah spermatozoa/mL milt = 2,5 × 1010 × 118,4
Jumlah spermatozoa/mL milt = 2,96 × 1010

5. Tuliskan prosedur untuk mengamati motilitas spermatozoa ikan


1) Alat dan bahan disiapkan.
2) Ikan diambil dan di-stripping dengan dilakukan pemijatan bagian abdomen ikan
menuju ke arah posterior secara perlahan.
3) Milt diambil dengan menggunakan spuit dan diteteskan pada well pertama.
4) Pengenceran pertama dilakukan dengan meneteskan larutan fisiologis NaCl 0,9%
ke dalam well pertama yang telah terisi milt dengan perbandingan 1:9, kemudian
dihomogenkan.
5) Milt yang telah diencerkan dengan tingkat pengenceran 10 kali diambil dan
diteteskan ke dalam well kedua.
6) Pengenceran kedua dilakukan dengan meneteskan larutan fisiologis NaCl 0,9% ke
dalam well kedua yang telah terisi milt dengan perbandingan 1:9, kemudian
dihomogenkan.
7) Milt yang telah diencerkan dengan tingkat pengenceran 100 kali diambil dan
diteteskan ke dalam well ketiga.
8) Pengenceran ketiga dilakukan dengan meneteskan larutan fisiologis NaCl 0,9% ke
dalam well ketiga yang telah terisi milt dengan perbandingan 1:9, kemudian
dihomogenkan.
9) Milt yang telah diencerkan dengan tingkat pengenceran 1000 kali diambil dan
diteteskan ke dalam well keempat.
10) Pengenceran keempat dilakukan dengan meneteskan larutan fisiologis NaCl 0,9%
ke dalam well keempat yang telah terisi milt dengan perbandingan 1:9, kemudian
dihomogenkan.
11) Milt pada setiap pengenceran diambil sebanyak 0,05 ml kemudian diteteskan pada
cavity slide.
12) Ditambahkan air pada cavity slide yang bertujuan untuk mengaktifkan
spermatozoa.
13) Motilitas spermatozoa diamati dengan menggunakan mikroskop.

6. Tuliskan: (baris jawaban dapat ditambah apabila diperlukan)


a. Manfaat acara praktikum acara ini:
1. Mengetahui kesuburan seorang pria
Pustaka menyebutkan bahwa semen dengan jumlah spermatozoa 20-40
juta/mL, dengan motilitas baik, menghasilkan angka kehamilan kurang
dari 18% dan jumlah 10-20 juta/mL menghasilkan kehamilan ± 11%.
2. Melakukan kontrol pada kasus-kasus vaksotomi
Pasca vaksotomi, seorang pria tidak langsung menjadi steril, tetapi
harus mengalami beberapa kali pengujian, sampai diperoleh hasil
pemeriksaan sperma azoospermia.

b. Cara menguji fertilitas spermatozoa ikan baik (perkuat penilaian anda


menggunakan referensi yang relevan)
Uji fertilitas spermatozoa ikan dapat dilakukan melalui dengan memegang spuit
tegak lurus terhadap dinding, volume semen dapat ditentukan. Angka yang
dibaca mewakili volume ejakulasi tunggal. Konsistensi semen (viskositas)
dapat diukur dengan memiringkan tabung dan mengukur viskositas semen saat
semen mengalir ke bagian bawah tabung. Mendekatkan hidung ke pembukaan
tabung akan membuat aroma milt lebih tercium. Aroma semen mirip dengan
aroma klorin, serta bau amis ikan. Warna semen dapat diperiksa secara visual
dari luar tabung dengan melihat warna semen yang ditampung, yang biasanya
berwarna putih susu. pH semen dapat ditentukan menggunakan kertas indikator
pH spesifik atau pH meter digital. PH khas ikan adalah antara 6,4 dan 6,8.
Spermatozoa dalam spuit kemudian diperiksa secara mikroskopis dengan
menambahkan larutan fisiologis NaCl 1:9, kemudian ditempatkan di objek kaca
dan membuat tinjauan tertipis menggunakan benda kaca lain, ditutupi dengan
penutup kaca, dan diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran
400x, terlihat gerakan massa dan abnomalitas (Rohmah et al. 2020).

c. Cara mengencerkan milt dengan tingkat pengenceran 10.000 kali


Milt diencerkan dengan tingkat pengenceran 10.000 kali di dalam well plate.
Pada well pertama, diteteskan milt dan larutan fisiologis NaCl dengan
perbandingan 1:9 kemudian dihomogenkan sehingga didapatkan milt dengan
pengenceran 10 kali. Kemudian, milt yang telah diencerkan dengan tingkat
pengenceran 10 kali diambil dan diteteskan ke dalam well kedua lalu
ditambahkan dengan larutan fisiologis NaCl dengan perbandingan 1:9
kemudian dihomogenkan sehingga didapatkan milt dengan pengenceran 100
kali. Selanjutnya, milt yang telah diencerkan dengan tingkat pengenceran 100
kali diambil dan diteteskan ke dalam well ketiga lalu ditambahkan dengan
larutan fisiologis NaCl dengan perbandingan 1:9 kemudian dihomogenkan
sehingga didapatkan milt dengan pengenceran 1.000 kali. Setelah itu, milt yang
telah diencerkan dengan tingkat pengenceran 1.000 kali diambil dan diteteskan
ke dalam well keempat lalu ditambahkan dengan larutan fisiologis NaCl dengan
perbandingan 1:9 kemudian dihomogenkan sehingga didapatkan milt dengan
pengenceran 10.000 kali.

d. Cara mengukur volume milt ikan nilem


Volume milt ikan nilem dapat diukur dengan menggunakan spuit. Milt yang
baru dihasilkan pada proses stripping dapat ditampung pada spuit injeksi tanpa
jarum dan dapat langsung diukur volumenya dengan membaca skala yang
tertera pada spuit tersebut.

e. Cara mengukur pH milt ikan Nilem


Derajat keasaman (pH) milt ikan nilem dapat diukur dengan menggunakan
kertas pH indikator universal. Kertas pH indikator universal digunakan untuk
mengukur pH milt ikan nilem dengan dicelupkan ke dalam sampel sperma
kemudian didiamkan beberapa saat. Warna yang tertera pada kertas pH
kemudian dicocokkan dengan tabel pH indikator universal untuk mengetahui
pH milt ikan nilem.
Daftar Referensi

Bahrian, J.D., Awaludin, R., Syaharbanu, J., Kandyarucita, G., Fatie, M.A. & Fransisca, M.,
Pengaruh pH Asam Lingkungan terhadap Konsentrasi Sperma dan Indeks Kematangan
Gonad Ikan Komet (Carassius auratus).

Handoko, K.J., Ducha, N. & Purnomo, T., 2018. Pengaruh Macam Media Pengencer terhadap
Motilitas Spermatozoa Ikan Tombro (Cyprinus carpio) Selama Penyimpanan pada
Suhu 4-5ºC Effect of Different Extender on Motility of Common Carp (Cyprinus
Carpio) Spermatozoa during Short-Term Preservation.

Malik, R.A.M., 2016. STUDI PENUNDAAN FERTILISASI pada SPERMA IKAN MAS
PUNTEN (Cyprinus carpio) di INSTALASI BUDIDAYA AIR TAWAR PUNTEN–
BATU, PROPINSI–JAWA TIMUR. Universitas Airlangga: Surabaya.

Oka, A.A., 2005. Penggunaan ekstrak hipofisa ternak untuk merangsang spermiasi pada ikan
(Cyprinus carpio L.). Majalah Ilmiah Peternakan, 8(3), p.164223.

Rohmah, Q., Santoso, H. & Zayadi, H., 2020. Pengaruh kombinasi bahan pengencer air kelapa,
kuning telur dan gliserol terhadap normalitas spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio
L). Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), 2(2).

Tahapari, E., Darmawan, J., Robisalmi, A. & Setyawan, P., 2019. PENAMBAHAN VITAMIN
E DALAM PAKAN TERHADAP KUALITAS REPRODUKSI INDUK IKAN NILA
(Oreochromis niloticus). Jurnal Riset Akuakultur, 14(4), pp.243-252.

Woli, S.L., Kusumawati, E.D. & Krisnaningsih, A.T.N., 2017. Motilitas dan viabilitas
spermatozoa ayam kampung pada suhu 5 C menggunakan pengencer dan lama simpan
yang berbeda. Jurnal Sains Peternakan, 5(2), pp.138-144
Lampiran

(i) pengukuran volume milt

(ii) pH milt

(iii) spermatozoa dalam bilik hitung.

Anda mungkin juga menyukai