PEMBEKUAN SEMEN
DISUSUN OLEH :
RYAN ILHAM
(1310611011)
Evaluasi
Semen
Pengenceran Pembekuan
Semen Semen
EXIT
ilhamholmes@gmail.com
Evaluasi
Semen
Makroskopis MIKroskopis
ilhamholmes@gmail.com
Pengenceran
Semen
bahan
pengencer
Pembuatan Pembuatan
bufer egg yolk
Pembuatan extender
(pengencer) EYSCG
ilhamholmes@gmail.com
Pembekuan Semen
Pembekuan di Pembekuan di
ampul straw
ilhamholmes@gmail.com
volume
Warna semen sapi yang normal adalah seperti susu atau krem
keputih-putihan dan keruh. Derajat kekeruhan tergantung atas
konsentrasi spermatozoa yang dikandung.
Adanya ketidak normalan dari warna semen, yang diakibatkan
karena kandungan bakteri tertentu seperti Pseudomonas
aeruginosa sehingga menyebabkan warna semen sapi menajdi
hijau kekuning-kuningan. Selain itu warna kecoklatan karena
adanya darah yang telah mengalami dekomposisi.
konsistensi
Siapkan 80 ml larutan buffer (Natrium sitrat glukosa) dalam Beaker glass 100
ml
Tuangkan 20 ml kuning telur ke dalam beaker glass berisi Natrium sitrat
tersebut.
Aduk hingga merata dengan mengunakan batang pengaduk gelas. Pengadukan
lakukan dengan hati-hati agar tidak terbentuk busa yang berlebihan
Tambahkan 100.000 internasional unit (IU) Penicillin dan 100 mg
Streptomycin ke dalam larutan Natrium sitrat Kuning Telur (1000 IU Penicillin
dan 1 mg Streptomycin untuk setiap milliliter pengencer)
Tutup mulut beaker glass dengan aluminium foil.
Periksa pH dan Pengencer Egg Yolk Sitrat siap digunakan.
Keuntungan &
kerugian
Cold shock
Pengaruh cold shock terjadi pada sel yang dibekukan, sebagai akibat adanya
penurunan temperatur saat proses pembekuan berlangsung. Sedangkan adanya
pembentukan kristal-kristal es adalah disebabkan dengan adanya proses pembekuan
tersebut maka akan terjadi fenomena pengeringan fisik. Hal ini akan berakibat larutan
yang dibekukan dalam hal ini air akan membeku dan membentuk kristalkristal es.
Semen yang diawetkan dalam bentuk Straw dan disimpan dalam gas
Nitrogen cair (N2 cair) memiliki ketahanan tak terbatas. Pada proses
pembekuan semen tersebut merupakan kelanjutan dari pembuatan semen cair
dengan modifikasi pada saat
Persiapannya.