PEMERIKSAAN,
PENGENCERAN
PENGOLAHAN, DAN
PENYIMPANAN
SEMEN
PPDH 39 - KELOMPOK 1A
Alat Penampungan Sperma
Peningkatan libido :
- Pejantan diajak jalan memutar pemancing / teaser bersama dengan bullmaster beberapa
kali
- Sesekali didekatkan pemancing dan dilihat responnya (mengendus)
- Sesekali sapi diperbolehkan untuk menaiki sapi pemancing untuk merangsang
keluarnya cairan asesoris
- Setelah beberapa kali cairan asesoris keluar dari dalam penis, barulah semen dapat
dikoleksi untuk mendapat volume banyak dengan kualitas yang baik.
Pemeriksaan Semen
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
● Volume ● Gerak massa
● Bau ● Gerak individu
● Warna ● Konsentrasi spermatozoa
● Konsistensi
● pH
Pemeriksaan Makroskopis
● Volume
Rata-rata volume semen sapi 4 ml (3-7 ml)
● Bau
Bau pada semen yang baik adalah bau yang khas. Dalam keadaan patologis, semen akan berbau
busuk yang menandakan adanya infeksi sepanjang saluran alat kelamin pejantan. Bau amis
dapat menandakan adanya darah dalam semen (infeksi)
● Warna
Warna pada semen yang baik adalah putih susu
● Konsistensi
Miringkan tabung lalu tegakkan kembali. Amati cairan yang menempel pada dinding tabung.
Jika terlihat bintik yang banyak turun ke bawah secara perlahan, maka semen tersebut
berkonsistensi kental. Semen encer tidak meninggalkan banyak bekas cairan
● pH
pH yang normal pada sapi yaitu 6,4 - 6,8. Makin bagus kualitas semen, pH makin asam sebab
spermatozoa pada semen yang baik akan lebih aktif bergerak dan menghasilkan lebih banyak
asam laktat sehingga pH cenderung rendah.
● Semen yang baik memiliki warna putih
susu.
● Warna semen dapat berubah karena
tercemar darah, bisa merah gelap hingga
merah muda yang menandakan adanya
darah segar, warna semen coklat
menandakan terdapat darah yang sudah
mengalami dekomposisi
● Warna semen coklat muda/ kehijauan
menandakan kontaminasi dengan feses
● Semen warna kuning atau putih berarti
tercampur air seni/nanah/produk radang
Cara pemeriksaan :
1. ambil 4,5 µl semen dengan mikropipet
2. teteskan pada ujung object glass
3. diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 5 kali.
Arah gerak :
Penilaian dengan persen
- Progresif
- gunakan okuler 10x
- mundur
- bandingkan antar gerak yang
- berputar
dimaksud dengan gerak yang lain
- melingkar
Kecepatan :
- ditempat
- Tidak ada gerakan (0)
- lambat (1)
- sedang (2)
- cepat
(3)
- sangat cepat (4)
Konsentrasi Semen
Cara perhitungan konsentrasi menggunakan alat spectrofotometer dengan cara sebagai berikut
● Siapkan alat dan bahan
● Spectrofotometer dinyalakan
● NaCl fisiologis dimasukkan ke dalam cuvet sebanyak 3 ml
● Masukkan cuvet dalam spectrofotometer
● Pilih opsi measure with methods - bull - zero
● Kemudian tambahkan semen sebanyak 30 µl kedalam cuvet dan diaduk sampai
homogen secara perlahan
● Cuvet yang telah diisi dengan semen dimasukkan ke spectrofotometer lalu tekan result
dan tunggu hasil pada layar spectrofotometer
Indikator konsentrasi semen :
● Densum (D) : umumnya kental, memiliki lebih dari 1 juta spermatozoa di dalam setiap
mm3 semen.
● Semi Densum (SD) : agak kental, memiliki 500.000 - 1 juta spermatozoa dalam setiap
mm3 semen.
● Rarum (R) : encer, memiliki <500.000 spermatozoa di dalam setiap mm 3 semen.
● Azoospermia (A) : sangat encer, hanya mengandung sedikit sekali spermatozoa di
dalam semen.
PENGENCERAN SEMEN
Didahului dengan pembuatan diluter.
Semen ditampung dalam tabung dan dilakukan Pemberian diluter dilakukan secara bertahap
penambahan diluter A1 untuk mempertahankan pH yaitu sebanyak empat kali setiap 15 menit
dan mencegah kerusakan akibat hasil metabolisme dalam cooltop bersuhu 5° C selama satu jam.
asam laktat (sebagai buffer). Diilakukan secara perlahan melalui dinding
● Hitung volume air mani yang didapatkan tabung, untuk mencegah osmotik shock
● Tambahkan diluter A sama banyak volume air
mani
● Masukkan dalam beaker glass dan letakkan
dalam water bath suhu 37 °C
Penyimpanan Semen
Setelah ditambahkan diluter A dan B selanjutnya dilakukan
equilibrasi selama satu jam agar suhu larutan turun ke 5°C. Setelah
equilibrasi dilakukan pemeriksaan presentase hidup dari spermatozoa,
bila mencapai >60% maka dilanjutkan proses filing dan sealing. Printing
mini straw dilakukan menggunakan Easy coder yang merupakan software
pada komputer dengan pengaturan mini straw 0,25 ml. Kode pada straw
terdiri dari nama produsen, kode tanggal produksi, nama pejantan,
kode batch, jenis pejantan. Filling dan sealing dilakukan dengan mesin
MPP Uno. Straw dimasukkan ke dalam goblet dengan bantuan canister
diletakkan diatas nitrogen cair dengan ketinggian 1-2 cm di atas
permukaan pada suhu -140°C selama 9 menit. Kemudian dilakukan
pemeriksaan gerakan individu sperma sebelum dilakukan freezing. Lalu
pada proses freezing, straw direndam dalam nitrogen cair yang suhunya -
196°C.
Penyimpanan Semen