Anda di halaman 1dari 22

PENGOLAHAN SEMEN

BAHAN YANG DITAMBAHKAN

JENIS SEMEN ANTI ANTI


PENG-ENCER COLD HYPERTONIC
SHOCK SHOCK
SEGAR (Fresh Semen) - - -
CAIR (Liquid Semen) + - -
CAIR DINGIN (Chilled Semen) + + -
BEKU (Frozen Semen) + + +
Pengenceran Semen
Tujuan pengenceran semen :
 memperbesar volume semen serta menurunkan kandungan spermatozoa
dalam volume tertentu sehingga akan lebih banyak dosis inseminasi yang
dapat dibuat.

Pengencer semen :
 larutan isotonis (tekanan osmotiknya = plasma darah)
 mengandung bahan-bahan bersifat buffer
 mengandung bahan nutrisi bagi metabolisme sperma
 Mengandung bahan yang mampu melindungi sperma dari cekaman dingin
(cold shock)
 mengandung bahan yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme
yang merugikan.
Pengenceran semen

BAHAN :
 SAMPEL SEMEN
 LARUTAN PENGENCER

Informasi/Data
 Volume Semen : 5 mL
 Konsentrasi Sperma Total (KST) : 1500 juta/ml
 Motilitas Sperma : 80 %
 Konsentrasi Sperma Motil per Dosis IB : 100 juta
 Volume Inseminasi per Dosis IB : 0.50 ml
PENGENCERAN SEMEN
Perhitungan
1.

= 60 Dosis
PENGENCERAN SEMEN
2. Volume Pengencer + Semen
= Jumlah Dosis x Volume IB/Dosis
= 60 x 0,5 ml
= 30 ml.

3. Volume Pengencer yang Harus Ditambahkan


= (Vol. Pengencer + Volume Semen) – Vol. Semen
= 30 ml – 5 ml
= 25,00 ml.
Pengencer Semen
 Larutan Dasar (Base Solution) yang Dapat Digunakan Sebagai
Pengencer Semen Harus Memiliki Sifat Utama :
 ISOTONIK dan
 pH Yang Sama Dengan pH Semen
Contoh : Nacl Fisiologis, Ringer, Locke, Tyrode.

 Pengencer Dasar hanya dapat digunakan untuk pengenceran


(memperbesar volume semen). Tidak digunakan untuk pengawetan semen.
 Semen hasil pengenceran HARUS SEGERA DIINSEMINASIKAN.
Pengawetan (Preservasi) Semen
1. Semen Cair Dingin ( Chilled Semen)
 Semen Cair yang disimpan pada suhu 4o – 5o C.
 Masa Pakainya dapat diperpanjang sampai beberapa hari
 Syarat Pengencer :
• Isotonik, Buffering ability, Nutritif, Mengandung Antibiotik, dan
ANTI COLD SHOCK.
Contoh : Natrium Sitrat Kuning Telur, Tris Kuning Telur, Susu Skim
Glukosa.
Chilled Semen
 Nutritif : Mengandung Bahan yang dapat mendukung
metabolisme sperma seperti glukosa, fruktosa,
rafinosa, trehalosa, arabinosa.
 Antibakteri :
Golongan Penicillin : untuk mengendalikan bakteri Garm Positif
(1000 IU/ml Pengencer)
Golongan Streptomycin : untuk mengendalikan bakteri Gram Negatif (1
mg/ ml Pengencer)
 Anti Cold Shock :
Bahan yang mengandung Lecithin dan Lipo-protein (Kuning Telur, Air Susu
Sapi, Susu Kedelai). Kadar Standar 20 % , kecuali semen Kambing tidak tahan
dengan kadar Kuning Telur lebih dari 5 %.
Pengawetan (Preservasi) Semen
2. Semen Beku (Frozen Semen)
 Semen Cair yang disimpan pada suhu -196o C.
 Masa Pakainya TIDAK TERBATAS

Syarat Pengencer :
• Isotonik, Buffering ability, Nutritif, Mengandung Antibiotik, Anti
Cold Shock, dan ANTI HYPERTONIC SHOCK (AGEN
KRIOPROTEKTAN)
Fungsi Agen Krioprotektan : memodifikasi bentuk kristal es extra
cellular, serta mengganti posisi air
(H2O) intra cellular
Semen Beku (Frozen Semen)

 Agen Krioprotektan yang Pertama kali Digunakan : Glycerol.

Bahan-bahan lain yang dapat berperan sebagai agen krio-protektan adalah


DMSO (dimethyl sulfoxide), DMA (dimethyl amide), DMF (dimethyl
formamide), Polysaccharide, dll.

H2O

Glycerol
Catatan tentang Agen Krioprotektan
Glycerol, sebagai agen krioprotektan, memiliki karakter yang harus diperhatikan
ketika digunakan sebagai salah satu bahan dalam pengenceran semen.
1. Bersifat Memabukkan.
Sebagai bahan yang memiliki gugus alcohol, bahan ini harus diberikan secara
bertahap pada suhu rendah. Kalau diberikan pada suhu tubuh, reaksinya akan
berlangsung terlalu cepat. Apalagi bila konsentrasinya langsung tinggi, bahan
tersebut dapat mematikan sperma

2. Memiliki sifat Menghambat Kerja Antibiotik


Penggunaan Glycerol harus dilakukan secara terpisah dari Antibiotik karena
kalau dilakukan pada waktu yang bersamaan, manfaat Antibiotik menjadi
tidak/kurang efektif.
Catatan tentang Agen Krioprotektan
3. Tidak semua semen/sperma ternak cocok dengan Glycerol
Glycerol tidak dapat digunakan sebagai agen krioprotektan semen spesies
tertentu. Semen(sperma) Kambing dan Ikan lebih toleran dengan DMSO
(Dymethyl Sulfoxide)

4. DMSO bersifat iritatif


DMSO memiliki kelemahan, yaitu dapat mengiritasi mukosa saluran reproduksi
ternak betina. Semen Olahan yang menggunakan DMSO sebagai
cryopreservator biasanya dicuci (dibebaskan dari kehadiran DMSO) dahulu
sebelum diinseminasikan.
Prosedur Pembekuan Semen

1. Perhitungan Pengenceran Semen


Prinsip pengenceran semennya sama dengan pada pengenceran semen untuk
Semen Cair (Liquid Semen) dan Semen Cair Dingin (Chilled Semen). Bedanya
hanya pada Konsentrasi Sperma Motil dalam Satu Dosis IB DIGANDAKAN
karena rata-rata sebanyak 50 % sperma mati pada saat proses pembekuan.
Artinya, kalau Konsentrasi Sperma Motil pada Liquid Semen atau Chilled
Semen 100 juta/dosis, maka pada Frozen Semen harus dua kali lipatnya (200
juta/dosis).
Prosedur Pembekuan Semen
2. Penyiapan Pengencer Semen
a. Siapkan Pengencer semen yang sudah mengandung Kuning Telur dan
Antibiotik.
b. Setelah perhitungan Jumlah Dosis yang dapat dibuat dan Pengencer semen
yang harus ditambahkan diketahui, siapkan tiga buah Labu Erlenmeyer, A,
B, dan C.
c. Masukkan ke Labu Erlenmeyer A dan B masing-masing setengah bagian dari
Volume Pengencer yang Harus Ditambahkan.
d. Dari Labu B ambil sebanyak 14 % - nya. Ganti dengan Glycerol dengan
volume (konsentrasi) yang sama sehingga konsentrasi glycerol akhir (pada
Pengecer A + B) menjadi 7 %
Prosedur Pembekuan Semen
3. Pencampuran Semen dengan Pengencer
a. Ukur Temperatur Semen yang akan diencerkan. Samakan Temperatur
Pengencer A dengan Temperatur Semen. Bukan Suhu Semen yang
disamakan dengan suhu Pengencer A. Setelah suhunya sama, campurkan
sedikit demi sedikit Pengencer A ke dalam tabung semen (lewat dinding
dalam tabung) sambil diaduk perlahan-lahan. Kalau tabung semen sudah
terlalu penuh, pindahkan ke Tabung Erlenmeyer C.
b. Siapkan satu wadah yang dapat menampung dua buah Erlenmeyer (B dan
C). Isi dengan air bersih.
c. Rendam Tabung B dan C dan masukkan ke dalam refrigator yang bersuhu
3o – 4o C. Tunggu sampai suhu di Tabung B dan C mencapai 5o C.
Prosedur Pembekuan Semen
4. Pencampuran Pengencer Berglycerol ke dalam Semen Cair
(GLYCEROLISASI)
a. Setelah Semen Cair dan Pengencer B mencapai suhu 5o C, mulai ke tahap
glycerolisasi. Tambahkan 25 % dari volume Pengencer B ke Tabung C
secara perlahan lewat dinding dalam Tabung C. Aduk pelan-pelan supaya
homogen. Lakukan penambahan Pengencer B berikutnya setiap 15 menit
sebanyak 25 % volume.
Setelah tenggang waktu 15 menit dari penambahan Pengencer B terakhir,
ada dua opsi yang dapat dilakukan :
a.1. Semen cair pada Tabung C dikemas ke dalam straw, atau
a.2. Dilanjutkan LANGSUNG ke Tahap EQUILIBRASI.
Prosedur Pembekuan Semen
5. Equilibrasi
 Equilibrasi adalah waktu yang diperlukan spermatozoa sebelum permbekuan
untuk menyesuaikan diri dengan pengencer supaya tingkat kematian sperma
saat pembekuan dapat ditekan serendah mungkin.
 Berdasarkan berbagai penelitian, sperma Sapi banyak mengalami kerusakan
pada suhu kristis antara 1,5C sampai - 30C (rata-rata pada suhu - 17C)
 Lama periode EQUILIBRASI berkisar antara 2 – 4 jam.
 Pada semen yang belum dikemas, pengemasan dilakukan setelah proses
EQUILIBRASI.
Prosedur Pembekuan Semen
6. Pengemasan (Filling and Sealing) Semen
Semen Beku dapat dikemas dalam bentuk Ampul, Straw, atau Pellet
Pengemasan (pengisian semen ke dalam kemasan : straw atau ampul) semen dapat
dilakukan secara manual ataupun automatic. Sealingnya dapat menggunakan hot sealer
atau sumbat serbuk PVA (polyvinyl alcohol)
 https://www.minitube.com/products/semen-freezing/straw-fillers-sealers-and-printers/sfs-semiautomatic-filling-and-sealing-machine-05-ml-
straw
s
 http://www.fujihira.co.jp/english/chk...
 https://www.youtube.com/watch?v=AfwVhgMW3jE

7. Pre Freezing
Straw yang sudah teriisi semen cair, lalu tempatkan ke dalam canister/goblet. Goblet
tsb. lalu dimasukkan ke dalam container Nitrogen Cair sebatas leher container supaya
terpapar oleh uap Nitrogen Cair yang bersuhu – 110 o C. selama 9 menit.
Prosedur Pembekuan Semen
8. Freezing
Setelah dipapar oleh uap Nitrogen Cair selama 9 menit pada suhu – 110 o C,
goblet tsb. Kemudian dicelupkan ke dalam Nitrogen Cair yang bersuhu – 196 o C
Biarkan straw terendam selama 24 jam. Kemudian ambil beberapa straw secara
acak untuk diperiksa kualitasnya.
9. Pengujian Pasca Thawing
Straw yang sudah dikeluarkan kemudian di-thawing dengan cara direndam
dalam air bersih yang bersuhu 37o C selama 45 detik. Keringkan straw
menggunakan kertas tissue. Gunting ujung straw bagian sumbat PVA atau yang
diseal. Tuangkan semen dari dalam straw ke atas kaca objek, lalu amati
motilitas spermanya.
 ttps://www.youtube.com/watch?v=pB6PdKRM7GA
Prosedur Pembekuan Semen

Variabel-variable Pengukuran Kualitas Semen Beku


a. Motilitas Pasca Thawing (Post Thaw Motility)
b. Recovery Rate (Tingkat Pemulihan) = x 100 %
c. Abnormalitas Sperma
d. Keutuhan Membran Plasma Sperma
e. Keutuhan Tudung Akrosom
f. Fragmentasi DNA
TUGAS - 1
1. Salin MATERI KULIAH dengan Tulisan Tangan yang rapih, lalu difoto dalam format PDF
2. Kerjakan Soal di bawah ini :
Satu ejakulat semen memiliki
 Volume 5 ml.
 Konsentrasi Sperma Total 4200 juta sel/ml
 Motilitas Sperma 84 %
Semen tersebut akan dibuat semen cair yang mengandung 100 juta sperma motil dalam 1,00 ml.
Hitung : Berapa dosis IB yang dapat dibuat oleh ejakulat tersebut; dan berapa banyak pengencer yang
diperlukan untuk membuat semen cair tersebut.
Jawaban ditulis tangan lengkap dengan penurunan rumusnya. Difoto dalam format PDF

Kirim via E-mail ke kundrat.hidajat@unpad.ac.id


Pada Subjek Tulis : NPM_NAMA_TUGAS IB2
Dead Line : Rabu, 1 April 2020 Jam 12.00 WIB
TUGAS - 2
Satu sampel semen memiliki volume 12 ml. Hasil perhitungan pada Kamar hitung Nebauer yang
menggunakan pengencer NaCl Fisiologis diperoleh jumlah sperma terhitung 75 sel; sementara pada
preparat yang menggunakan pengencer NaCl 3 % ditemukan 428 sel spema.
Semen tersebut kemudian dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing :
 2 ml akan dibuat semen cair (liquid semen)
 4 ml akan dibuat semen cair dingin (chilled semen)
 Sisanya dibuat semen beku (frozen semen)
Semua semen olahan tsb. harus mengandung 50 juta sperma motil dalam 0,5 ml.
Hitunglah :
a. Berapa dosis IB yang dapat dibuat untuk tiap jenis semen olahan tersebut
b. Berapa banyak pengencer yang diperlukan untuk tiap jenis semen olahan tersebut
c. Kalau dalam membuat semen beku menggunakan glycerol sebanyak 5 %, berapa ml glycerol yang
ditambahkan ke dalam Pengencer B
Jawaban dikirim via E-mail paling lambat Hari Senin, 6 April 2020 Jam 10 WIB

Anda mungkin juga menyukai