Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI


MAHASISWA FKH – IPB

KULIAH PENGANTAR PRAKTIKUM


Prof. Dr. drh. Iman Supriatna

Rezqineu Akbar Saujana/B04190072


19 Agustus 2021/14.30 – 17.00

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SEMESTER GANJIL 2021-2022
PEMBAHASAN

Reproduksi merupakan sebuah rangkaian proses biologis berurutan dan


teratur yang terjadi pada individu untuk menghasilkan keturunan sejenis tetuanya
yang bertujuan untuk melestarikan keturunannya. Rangkaian proses inilah yang
disebut dengan siklus reproduksi.
Siklus reproduksi ini adalah rangkaian proses biologic perkawinan hingga
terlahir sebuah generasi baru atau anak dari suatu mahluk hidup. Hewan bias
bereproduksi apabila sudah mencapai proses pubertas atau biasa disebut dewasa
kelamin. Dimana pada jantan sudah dapat menghasilkan spermatozoa dan pada
betina menghasilkan ovum atau sel telur. Pada proses perkawinan, akan terjadi
apabila hewan betina berada dalam fase estrus dimana hewan betina sudah siap
untuk kawin. Pada fase estrus ini betina mau untuk menerima jantan dan pada fase
inilah terjadi ovulasi.
Pada hewan betina, terdapat ovarium sebagai gonad atau organ primer
reproduksi. Pada ovarium ini sel telur dihasilkan dan kemudian akan berjalan
menuju alat saluran reproduksi betina yaitu ke oviduct atau tuba falopii yang
merupakan tempat terjadinya fertilisasi antara sel telur dengan sel sperma, yang
kemudian nantinya akan ber zyngami dan membelah dalam proses blastulasi,
kemudian embrio terus berjalan dan berkembang menuju uterus yang terdiri dari
cornua uterus, corpus uterus dan serviks yang merupakan bagian pembatas antara
bagian dalam dan bagian luar reproduksi. Ketika diperjalanan, sekitar corpus
uterus, embrio terjadi peristiwa yang dinamakan hatching yaitu keluarnya embrio
pada zona pelusida yang kemudian akan melakukan implantasi pada
endometrium.
Pada hewan betina yang sedang berahi contohnya sapi, dapat kita ketahui
beberapa ciri seperti Mamae yang masih menempel di abdomen dan putting yang
masih kecil, terdapat kebengkakan pada vulva serta kemerahan pada selaput
lender vestibula(vagina posterior), keluarnya leleran atau lender, terkadang
menempel disamping dan terlihat lender kering. Apabila terdapat lender disertai
darah, makan menandakan fase estrus sudah lewat. Selain itu, sapi yang baru
bunting untuk pertama kali dapat kita perhatikan kelenjar mamae dan putting yang
membesar dimulai pada 4 bulan kebuntingan, terlihat vulva yang tidak
membengkak. Berbeda dengan sapi yang pernah bunting, terlihat legok pada
daerah coxae atau panggul karena rendon yang relaksasi, hal ini memudahkan
dalam proses partus. Pada kelenjar mamae juga terlihat kecil hal ini dikarenakan
dalam masa kering atau kering kendang pada bulan ke-7.
Pada sapi betina dengan kelahiran normal dapat kita ketahui dengan ciri
dimana, posisi anak dalam keadaan normal yaitu bagian kepala dan kaki
mengarah pada lubang kelahiran. Selain itu, terdapat kolostrum yang merupakan
cairan dimana oxytocin keluar dengan konsentrasi yang tinggi selama 6 menit.
Apabila kolostrum sudah keluar banyak tetapi stadium ekspulsi fetus(pengeluaran
fetus) belum terjadi, maka kelahiran tersebut perlu bantuan atau distokia.
Pada unggas contohnya ayam, ayam jantan tidak memiliki penis untuk
reproduksi, namun digantikan oleh yang dinamakan phallus. Pada ayam jantan
phallus ini tidak Nampak sehingga disebut phalus nonprotudens. Berbeda dengan
unggas air, phallus nya terlihat dan berbentuk spiral, akan keluar bila kopulasi,
phallus ini dinamakan phallus protudens. Sedangkan pada betina, organ
reproduksi primer ovariumnya hanya memiliki salah satu bagian saja yaitu, bagian
kiri saja. Pada ayam jantan, semen yang terbentuk akan dikumpulkan di daerah
cloacal protuberabce.
Inseminasi buatan merupakan upaya untuk menghasilkan kebuntingan
pada hewan betina dengan cara memasukkan semen ke dalam saluran reprooduksi
betina yang sedang birahi dengan bantuan inseminator. Untuk melakukan
inseminasi buatan, terdapat yang dinamakan waktu emas atau Golden time yaitu
saat 24 jam setelah estrus. Inseminasi buatan ini dilakukan pada hewan betina
contohnya sapi yaitu ketika sedang dalam keadaan estrus yang dicirikan dengan
3A yaitu, Abang, Anget,Abuh. Betina pada masa proestrus biasanya akan menaiki
pejantan, sedangkan pada masa estrus betina mau untuk dinaiki penjantan.

Anda mungkin juga menyukai