Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN

PELET

By : Prof. Nuraini
A. Pengertian
 Pelet adalah bentuk bahan pakan yang
dipadatkan sedemikian rupa dari bahan
kosentrat atau hijauan , berbentuk silinder
atau kotak

B. Keuntungan dan kelemahan pakan pelet



Kelemahan pakan pelet
Memerlukan biaya yang besar dalam pembuatannya (peralatan)
Pembuatan memakan waktu yang lama
Keuntungan pakan bentuk pelet:

1.meningkatkan konsumsi dan efisiensi pakan


2. mengurangi berdebunya ransum
3. menjamin keseimbangan zat-zat nutrisi pakan
4.membunuh bakteri patogen
5.menurunkan jumlah pakan yang tercecer
6.memperpanjang lama penyimpanan
7. meningkatkan densitas pakan sehingga (mengurangi tempat
penyimpanan, menekan biaya transportasi, memudahkan
penanganan dan penyajian pakan).
Densitas pakan yang tinggi akan meningkatkan konsumsi pakan dan
mengurangi pakan yang tercecer
4
Cara kerja pembuatan pelet
Ada 3 tahap : pengolahan pendahuluan,
pembuatan pelet dan perlakuan akhir.
A. Pengolahan pendahuluan
a. menyediakan seluruh bahan baku yang
diperlukan, ex: jagung, sekam dll
b. penggilingan: spy pori2 pelet halus
c. penimbangan
B. Pembuatan pelet :
a.Pencampuran (mixing)
b.Pengaliran uap (conditioning) di pabrik/bhn
perekat + air panas (mesin pelet skala
menengah)
c.Pencetakan (extruding)
d.Pendinginan (cooling) di pabrik/ pengeringan
(mesin skala menengah)

C. Perlakuan akhir
a.Sortasi / penyortiran
b.Pengepakan
c.Pergudangan
Proses CONDITIONING
Proses pemanasan bahan (umumnya dengan penguapan)
Tujuan:
1. Pakan menjadi steril, terbebas dari kuman atau bibit penyakit
2. Pakan menjadi lebih lunak, mudah 2dicerna
3. Kalau diberikan pati sebagai perekat untuk
–gelatinisasi agar terjadi perekatan antar partikel bahan penyusun,
mempermudah
pencetakan
- Penampakan pelet menjadi kompak ( tekstur dan kekerasannya bagus)

Proses conditioning menurut Walker (1984):


1.Proses kondisioning akan optimal bila kadar air bahan berkisar 15 –18%.
2. Kadar air yang lebih dari 20% akan menurunkan kekentalan larutan gel hasil
gelatinisasi.
3. Selama proses kondisioning terjadi penurunan kandungan bahan kering sampai
20% akibat peningkatan kadar air bahan dan menguapnya sebagian bahan organik.

7
Menurut Winarno (1997)
*Gelatinasi merupakan sumber perekat alami pada proses “pelleting”.
*Pencetakan merupakan tahap pemadatan bentuk melalui alat extruder.
*Temperatur bahan sebelum masuk ke dalam mesin pencetak sekitar 80°C
dengan kelembaban 12–15%.
*Efek lain dari proses kondisioning:
-Menguapnya asam lemak rantai pendek
- Denaturasi protein
-Kerusakan vitamin

Kelemahan CONDITIONING
1.Diperlukannya tambahan air sebanyak 10 –20% ke dalam campuran pakan
Penambahan air dimaksudkan untuk membuat campuran atau adonan pakan
menjadi lunak, sehingga bisa keluar melalui cetakan.

Jika dipaksakan tanpa menambahkan air ke dalam campuran, mesin akan


macet dan pelet yang keluar dari mesin pencetak biasanya kurang padat

2. Diperlukan pengeringan setelah proses pencetakan tersebut, krn


penambahan air.

8
PENDINGINAN (COOLING)
Selama proses kondisioning terjadi peningkatan suhu dan kadar air dalam bahan sehingga
perlu dilakukan pendinginan dan pengeringan .

Pendinginan:
Proses pendinginan (cooling) merupakan proses penurunan temperatur pelet dengan
menggunakan aliran udara sehingga pelet menjadi lebih kering dan keras ( agar kuat dan
tidak mudah pecah).

Pengeringan:
Pengeringan dilakukan untuk menghindarkan pelet itu dari serangan jamur selama
penyimpanan.
Proses pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran dibawah terik sinar matahari atau
menggunakan mesin pengering.
Penjemuran secara alami:
- sangat tergantung kepada cuaca,
- higienitas atau kebersihan pakan harus dijaga dengan baik; jangan sampai tercemar debu
atau kotoran dan gangguan hewan atau unggas yang dikhawatirkan akan membawa
penyakit.

9
Penjemuran menggunaan alat/ mesin pengering:
- Biaya investasi dan
- biaya operasional cukup tinggi.

10
Faktor-faktor mempengaruhi dalam pembuatan pelet
a. Kualitas bahan yang akan dibuat pelet
b. Kadar air yang berkisar antara 15-18 %
c. Temperatur berkisar antara 80-85 C
(pemanasan)
d. Kelembaban berkisar antara 12-15 %
e. Penggilingan
f. Pendinginan/Pengeringan
Kualitas pelet yang baik
 Baunya harum
 Tidak mudah pecah
 Tidak berjamur bila disimpan
 Bentuk fisiknya bagus (pori2 halus)
Cara buat pelet skala menengah:
 Timbang bahan yg sdh halus sebanyak 500 g

 Timbang perekat (Tp tapioka) 3-5% dari berat bahan

 Larutkan bhn perekat dg air panas (400 - 500 ml) trgt kondisi
bhn

 Campurkan dan aduk , dikepal dan masukkan ke alat cetakan

 Keringkan dan uji tkt kerapuhan pelet

Anda mungkin juga menyukai