FERMENTASI
By: RAHMAYUNI, SP, M.Sc
KRITERIA INOKULUM
kultur tersedia dalam keadaan aktif dan
sehatfase lag minimal.
tersedia dalam jumlah cukup
bebas dari kontaminan
kemampuan membentuk produknya stabil
Pada perkembangan inokulum diinginkan
jumlah sel yang tinggi dan mempunyai
kemampuan yang aktif untuk membentuk
produkkomposisi media untuk
pengembangan inokulum ≠ media
fermentasi.
Sumber karbon pada media untuk
pengembangan inokulum < media untuk
fermentasi kecuali pada produksi protein
sel tunggal (PST).
Proporsi inokulum3-10% dari volume
total media.
PENGEMBANGAN INOKULUM UNTUK KHAMIR
Contoh :
1. Dalam produksi protease oleh Bacillus sp
(thermofil) digunakan 5% inokulum kultur
dalam fase logaritma.
2. Produksi oleh B.subtillis diawali dengan
menumbuhkan kultur pada media padat
atau cair 1-2 hari, dan tahap berikutnya
sampai skala produksi dapat dilihat pada
Tabel 1.
3. Produksi aseton butanol oleh Clostridium
acetobutylicum juga dilakukan pada 5 tahap
seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Pengembangan inokulum pada proses produksi
protease oleh B.subtillis
Tabel 2. Pengembangan inokulum pada produksi aseton
butanol oleh Clostridium acetobutylicum.
Pengembangan inokulum bakteri asam laktat
dalam pembuatan minuman sari buah yang
mengandung probiotik :
Kultur yang digunakan adalah kulturliofilisasi yaitu
kultur bakteri asam laktat yang diisolasi dari
berbagai bahan pangan yang mengalami fermentasi
asam laktat seperti pikel sauerkraut, yoghurt,
dadih, yakult atau tempoyak .
Kulturliofilisasi dipindahkan ke dalam tabung berisi
media MRS broth (de Mann Rogosa Sharpe)
Kultur ini kemudian disimpan pada media MRS
agar yang ditambah 0.1% (b/v) CaCO3 dengan
menggunakan metode tusuk.
Kultur diinkubasikan pada suhu 37oC selama 48 jamkultur
stok (disimpan di dalam refrigerator suhu 4ºC) , disegarkan
kembali minimal sebulan sekali. Inokulum yang akan
ditambahkan ke dalam minuman sari buah dibuat dalam
bentuk kultur kerja.
Kultur kerja dibuat dengan menggunakan media sari buah dan
susu skim.
Kultur induk sebanyak 0.1% di tumbuhkan pada media sari
buah yang mengandung susu skim 10% dan diinkubasikan
pada suhu 37ºC selama 48 jam, sehingga dihasilkan koloni
sebanyak 1.0-4.0 x 109 koloni/ml dengan kadar asam laktat
kurang lebih 2.7%.
Selanjutnya kultur ditambahkan lagi sebanyak 0.5% dalam
media sari buah yang ditambah susu skim 10% dan glukosa
3%, dan diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37ºC.
Kultur induk perlu diperbaharui setiap minggu dengan cara
menumbuhkannya ke dalam media sari buah dan susu skim
10%
Gambar 3. Tahap-tahap persiapan inokulum bakteri dalam pembuatan
minuman sari buah dengan probiotik
PENGEMBANGAN INOKULUM UNTUK KAPANG
Inokulum yang digunakan dalam proses fermentasi dapat juga berupa sel-sel
yang sudah diimobilisasi
Teknologi imobilisasi sel adalah lokalisasi sel selama proses perombakan
berlangsung sehingga sel tersebut mudah dipisahkan dari substrat dan
produk untuk digunakan kembali.
Keuntungan teknologi imobilisasi adalah :
pemanfaatan sel dapat berulang-ulang
mempermudah pengendalian proses
meningkatkan stabilitas sel
diperoleh produk bebas sel/enzim
tahan lama dan kerusakannya dapat diperhitungkan
Metode-metode untuk imobilisasi sel mikroba dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok (Chibata et al., 1983) :
1. Metode Ikatan dengan pembawa (carrier)
2. Metode Ikatan melintang
3. Metode Penjeratan
Metode Ikatan dengan pembawa
Didasarkan pada pengikatan sel-sel mikroba
langsung pada pembawa yang tidak larut air
dengan 3 metode penyerapan yaitu fisik, ionik dan
kovalen.