Anda di halaman 1dari 55

Bab 8 BIOTEKNOLOGI

Bab 8 Bioteknologi

Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi upaya untuk merekayasa organisme maupun komponen organisme untuk menghasilkan barang dan jasa yang penting bagi manusia Prinsip dasar bioteknologi mencanangkan 3 hal yaitu : 1. Agen biologi mikroba, enzim, sel tanaman, dan sel hewan 2. Pendayagunaan melaui bidang teknologi dan industri 3. Menghasilkan produk dan jasa

Bab 8 Bioteknologi

Macam-Macam Bioteknologi
1. Bioteknologi konvensional (tradisional) Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana. Ciri bioteknologi konvensional : penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum menggunakan enzim. Penerapan bioteknologi konvensional sering digunakan dalam produk-produk makanan Contoh : fermentasi Dengan menggunakan metode fermentasi, manusia telah dapat memanfaatkan jasa mikroorganisme untuk mengubah dan meningkatkan nilai bahan baku menjadi produk yang bermanfaat

Bab 8 Bioteknologi

Bab 8 Bioteknologi

Bab 8 Bioteknologi

Bahan Singkong Beras Anggur Tepung Kacang tanah Jagung, tebu, sagu Alkohol Daging sapi Kedelai

Mikroorganisme Saccharomyces cerevisae Aspergillua oryzae Saccharomices cerevisae Saccharomices cerevisae Neurospora sitophila Saccharomices cerevisae, Zymommonas mobilis Acetobacter aceti Pediococcus cereviceae Rhizopus oryzae

Hasil Peuyem Sake Wine Roti oncom Etanol Asam cuka Sosis kering tempe

Bab 8 Bioteknologi

Bahan
Kedelai Sari ketan hitam atau putih Air kelapa

Mikroorganisme
Aspergillus wentii Streptomyces griceus Acetobacter cylinum Spirulinna, Chlorella Candida utilis

Hasil
Kecap Brem bali Nata de coco Protein Protein sel tunggal keju Keju swiaa Krim asam

Susu susu Susu skim

Penicillium camemberti Prepoioni bacterium skirmamanesi Streptococcus lactis

Bab 8 Bioteknologi

2. Bioteknologi modern Bioteknologi yang menggunakan teknologi canggih. Bioteknologi modern melibatkan manipulasi terhadap susunan gen dalam kromosom organisme Oleh karena itu bioteknologi modern dikenal dengan istilah rekayasa genetik Macam-macam bioteknologi modern :

Bab 8 Bioteknologi

1. Bidang pertanian Tanaman kebal hama dan penyakit TMV, dilakukan dengan teknik rekombinan gen dan kultur sel Vektor penyisip yang digunakan adalah plasmid dari bakteri Agrobacterium tumefaciens Pembasmi hama : - Dengan proses bioteknologi Bacillus thuringiensis, dapat diupayakan untuk memproduksi protein delta endotoksin. Adanya tanaman yang mampu membentuk protein delta endotoksin dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Hal ini karena serangga yang memakan tanaman tersebut akan mati keracunan sehingga tidak lagi diperlukan insektisida untuk mengendalikan hama serangga tersebut - Bacillus thuringiensis, digunakan untuk mengatasi larva ngengat dan kupu-kupu perusak. Bakteri nini memiliki gen kristal yang akan mengoyak usus larva hingga mati

Bab 8 Bioteknologi

Bacillus populliae, digunakan untuk mengatasi kumbang jepang dengan menularkan penyakit susu Baculovirus, digunakan untuk memberantas serangga penggerek jagung, kumbang kentang, serta kutu, dan kumbang daun Tanaman kedelai dan polong-polongan dapat menghasilkan pupuk nitrogen sendiri melalui fiksasi nitrogen Rhyzobium leguminosarium yang bersimbiosis pada akar tanaman. Bakteri ini mampu menangka[ nitrogen dari atmosfer lalu secara biokimia mengubahnya menjadi nitrogen yang larut dalam air. Nitrogen dalam bentuk ini sangat esensial bagi tanaman untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen.

Bab 8 Bioteknologi

Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman

Pengaruh spora dan toksin Bacillus thuringiensis terhadap hama ulat.

Bakteri Bacillus thuringiensis.

Bab 8 Bioteknologi

Rekayasa genetik pada tanaman dengan menggunakan Agrobacterium.

Bab 8 Bioteknologi

Kultur jaringan Perbanyakan secara vegetatif dengan menggunakan sel, jaringan, atau organ tumbuhan yang ditumbuhkan pada media yan berisi nutrisi dalam kondisi steril - Kultur jaringan dilakukan karena tumbuhan memiliki daya totipotensi yang tinggi - Daya totipotensi kemampuan sel mampu tumbuh menjadi individu baru yang utuh dan lengkap sama seperti induknya dengan tujuan memperoleh bibit yangg seragam dalam jumlah besar - Keuntungan kultur jaringan : 1) Sifat identik dengan induk 2) Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki 3) Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat 4) Metabolit sekunder tanaman segera di dapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa 5) Bibit terhindar dari hama dan penyakit 6) Mendapat hasl metabolit tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, rsin, tanpa areal tanam yang luas dan tidak perlu mengunggu tumbuhan dewasa 7) Melestarikan tanaman-tanaman yang hampir punah

Bab 8 Bioteknologi

Prinsip dalam Teknik Kultur Jaringan


Harus dilakukan di tempat yang steril tanaman yang akan dikulturkan sebaiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh.

Eksplan yang steril dikultur dalam botol yang berisi medium cair. Eksplan akan tumbuh jaringan kalus berwarna putih yang disebut protocorm like body (PLB). Faktor-faktor lingkungan di luar nutrisi, seperti cahaya, temperatur, kelembapan, dan pH, juga harus dikondisikan agar sesuai untuk kelangsungan hidup PLB. PLB akan berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut plantlet. Plantlet membentuk tanaman sempurna.

Bab 8 Bioteknologi

Kultur jaringan memiliki manfaat sebagai berikut:


a. Melestarikan sifat tanaman induk b. Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat seragam c. Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar d. Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus

e. Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah


f. Untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika.

Bab 8 Bioteknologi

Prosedur kultur jaringan

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah: 1. Pembuatan media Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan baik media cair maupun media padat Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.
1. 2. 3. 4. 5. Macam-macam zat pengatur : IAA (Indoleasetic acid/asam indolasetat IAAID (Indolacetaldehyde/indol asetaldehida) IAN (Indoleacetonitrile/indol asetonitril) IAEt (ethylendoleacetate/ etilendol asetat) IpyA (indolepyruvic acid/ asam indol piruvat)

Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.

Bab 8 Bioteknologi

2. Inisiasi pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. 3. Sterilisasi Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

Bab 8 Bioteknologi

4. Multiplikasi Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

Bab 8 Bioteknologi

5. Pengakaran Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

Bab 8 Bioteknologi

6. Aklimatisasi Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

Bab 8 Bioteknologi

KULTUR JARINGAN

Bab 8 Bioteknologi

Bab 8 Bioteknologi

2. Bioeknologi dalam bidang suplemen protein Protein sel tunggal (PTS) atau single cell protein (SCP) dikembangkan dengan menggunakan mikroorganisme. Contoh mikroorganisme yang digunakan adalah - Alga : Chorella, Scenedesmus, dan Spirulina - Kapang berfilamen : Fusarium gramineaum - Khamir : Candida utylis

Bab 8 Bioteknologi

3. Bioteknologi dalam bidang peternakan Hewan transgenik, contohnya : domba transgenik yang menghasilkan susu untuk menolong penderita hemofilia Hormon BTS hormon pemacu pertumbuhan hewan ternak sehingga mampu meningkatkan produksi daging dan susu

Bab 8 Bioteknologi

4. Bioteknologi dalam bidang industri dan pertambangan


Nama Imobilisasi enzim Penjelasan Mencegah difusi enzim ke dalam campuran reaksi dan mempermudah memperoleh kembali enzim tersebut dari aliran produk Memperoleh asam amino dari mikroorganisme seperti pseudomonas, bacillus, Brevibacterium, Micrococcus Memperoleh vitamin menggunakan mikroorganisme Acetobacter, bacillus, Propionicbacterium, Streptomyces, Ashbya, Blakeslea, eremothecium Mengekstrak logam dengan bantuan Thiobacillus ferroxidans Membuat insulin dalam jumlah banyak dengan memanfaatkan plasmid dan teknik kloning Mikroorganisme penghasil gas H2 diantaranya Scenedesmus, Chlorella, Chlamydomonas, Ankistrodesmus, Coralina, Chondris, Dunaliella, Ceramium, Porphyridium

Asam amino Pembuatan vitamin

Pemisah logam Insulin Penghasil gas H2

Bab 8 Bioteknologi

4. Bioteknologi dalam bidang farmasi/kedokteran


a. Antibiotik zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme lain. Mikroorganisme penghasil antibiotik : Hasil Penisilin Polimiksin Streptomisin tetrasiklin Streptomisin Pengobatan penyakit pneumonia Pengobatan penyakit TBC Kegunaan

Mikroorgaisme Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum Bacillus polymixa Streptomycesgriceus streptomyces aureofaciens Chepalosporium acremonium

Antibiotik penisilin, sefalosporin, tetrasiklin Vaksin


Berbagai jenis antibiotik.

Bab 8 Bioteknologi

b. Antibodi monoklonal Antibodi yang diproleh oleh sel tunggal (hibidoma) atau sel penggabungan dari dua sel yang berbeda. Kelebihan antibodi monoklonal : 1. Kemampuan mengobati penyakit lebih kuat 2. Mempu mendiagnosa penyakit 3. Hanya untuk melawan satu jenis antigen aja Produk antibodi monoklonal merupakan hasil pemanfaatan teknologi hibridoama Teknologi hibridoma adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hibrid) Manfaat teknologi hibridoma untuk memperoleh antibodi dalam skala besar dan memeotong sawar genetik

Bab 8 Bioteknologi

Pada teknologi antibodi monoklonal menggunakan selsel tumor dan sel-sel limpa mamalia Sel-sel tumor mempunyai kemampuan memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang akan menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma Sel hibridoma merupakan hasil penggabungan sel tumor dan sel limfa mamalia. Sel-sel tumor memiliki kemampuan dapat memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limfa sebagai antigen yang akan menghasilkan antibodi. Sel-sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi ini disebut monoklonal, karena berasal dari satu tipe sel, yaitu sel hibridoma

Bab 8 Bioteknologi

Produksi antibodi monoklonal

Bab 8 Bioteknologi

c. Pembuatan insulin secara rekayasa genetik Mula-mula gen penghasil insulin pada manusia dipotong dengan menggunakan enzim pemotong (restriksi) Gen penghasil insulin disambungkan pada plasmid bacteri Escherichia coli Plasmid yang telah mengandung gen insulin manusia lalu dikultur bersama-sama sel bakteri Escherichia coli sehingga bakteri tersebut mengandung plasmid rekombinan Gen penghasil insulin manusia tersebut dapat mengerahkan sel Escherichia coli untuk menghasilkan insulin Insulin yang diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus

Bab 8 Bioteknologi

Insulin manusia yang diproduksi oleh bakteri E. coli.

Proses pembuatan insulin manusia oleh bakteri E. coli melalui teknik pencangkokan gen.

Bab 8 Bioteknologi

d. Interferon Merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia yang dapat membunuh virus Melalui rekayasa genetik dapat diproduksi dalam jumlah banyak untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus dan jenis kanker tertentu

Bab 8 Bioteknologi

e. Pembuatan vaksin Dilakukan melalui rekayasa genetik Vaksin dibuat dengan mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam menghasilkan antigen Menyisipkan gen-gen tersebut ke dalam tubuh organisme yang kurang patogen. Mikroorganisme yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen murni Bila natigen tersebut disuntikkan pada manusia, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh

Bab 8 Bioteknologi

5. BIOTEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN REKAYASA GENETIK


Rekayasa Genetik Sekumpulan teknik yang memungkinkan peneliti
untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan melipatgandakan suatu fragmen DNA dalam bentuk murninya.

Sel inang dengan plasmid rekombinan Pemotongan fragmen DNA dengan enzim restriksi Plasmid rekombinan

Bab 8 Bioteknologi

Rekayasa genetika suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen dengan cara menyisipkan atau menggabungkan gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama ini di sebut DNA rekombinan. Sementara itu, gen dari satu individu yang disisipkan atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik Salah satu contoh rekayasa genetika yang sudah berhasil adalah penyisispan atau pemindahan gen manusia sebagai penghasil insulin, ke dalam plasmid bakteri Escherichia coli. alur mekanisme rekayasa genetika : 1. Isolasi gen 2. Pembuatan wahana 3. Pembuatn klon 4. Replikasi 5. produksi

Bab 8 Bioteknologi

Beberapa teknik rekayasa genetika sebagai berikut : 1. DNA rekombinan Proses penyambungan dua DNA dari organisme yang berbeda Teknologi DNA rekombinan melibatkan bakteri atau virus sebagai perantaranya Tahapan rekombinan DNA adalah sebagai berikut : a. Mengisolasi DNA Untuk memisahkan DNA maupun gen yang dikehendaki Pemisahan gen menggunakan enzim endonuklease retriksi Segmen DNA yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam suatu vektor berupa plasmid Plasmid rantai DNA yang melingkar diluar kromosom bakteri

Bab 8 Bioteknologi

b. Transplantasi gen/DNA Dilakukan dengan cara menyambung gen yang telah diisolasi ke dalam DNA plasmid vektor Setelah penyambungan ini maka vektor mengandung DNA asli dan DNA sisipan (asing) c. Memasukkan DNA ke dalam sel hidup Pemasukan DNA ke dalam vektor bakteri maupun virus dilakukan melalui pemanasan dalam larutan NaCl atau melalui elektroporasi Selanjutnya, bakteri melakukan replikasi dengan cara membelah diri. Melalui proses ini diperoleh plasmid-plasmid hasil transplantasi gen (DNA rekombinan)

Bab 8 Bioteknologi

Urutan rekayasa genetika (teknik plasmid)


1. Identifikasi gen yang diinginkan 2. Ekstraksi plasmid (cincin DNA) dari sel bakteri 3. Memasukkan plasmid yang sudah direkayasa ke dalam tubuh bakteri 4. Mengembangbiakkan bakteri dalam tabung fermentasi 5. Dihasilkan produk yang diinginkan

Bab 8 Bioteknologi

2. Fusi protoplasma Penggabungan dua sel dari jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda dalam suatu medan listrik fusi protoplasma dapat dilakukan pada sel tumbuhan dan sel hewan 3. Plasmid Molekul DNA untai ganda denan ukuran dari 1-200 kb yang merupakan satuan genetik tambahan yang bereplikasi secara autonom. Plasmid digunakan sebagai alat atau kendaraan dalam proses kloning 4. . Kloning Mengembangbiakkan sel somatis dari suatu organisme dengan cara mengambil inti sel tersebut kemudian ditransplantasikan ke dalam sel telur (ovum) penerima untuk ditumbuhkan menjadi individu baru Sifat individu baru akan identik dengan organisme asal sel somatis tersebut Prinsip kloning : - Isolasi DNA yang akan diperbanyak - Insersi atau DNA ke dalam vektor plasmid (DNA + vektor plasmid disebut vektor rekombinan) - Pemasukan vektor rekombinan ke sel bakteri untuk diperbanyak atau dikloning - Seleksi

Bab 8 Bioteknologi

Bab 8 Bioteknologi

Contoh kloning

Tahapan kloning embrio pada hewan ternak.

Bab 8 Bioteknologi

(a) Tahapan kloning dengan transfer inti pada domba Dolly. (b) Domba Dolly.

Bab 8 Bioteknologi

Enzim yang berperan :

Enzim restriksi : enzim yang dapat memotong DNA dan plasmid Enzim ligase : enzim yang berperan dalam penyambungan DNA dengan plasmid

Bab 8 Bioteknologi

Tahapan transplantasi nukleus pada hewan


1. Sel kelenjar susu diambil dari kambing/seekor domba dan ditumbuhkan di dalam kultur dengan nutrisi rendah. Kondisi nutrisi rendah (setengah kelaparan) ini menahan siklus sel tetap berada pada fase G0 (siklus sel di tahan) dan tampaknya membiarkan sel berdiferensiasi Sementara itu sel telur diambil dari domba lain dan nukleusnya dipindahkan Sel kelenjar susu dalam fase Go berfusi dengan sel telur yang tak bernukleus dengan cara memberikan getaran arus listrik ke kedua sel tersebut, yang juga merangsang agar mulai pembelahan Setelah ditumbuhkan dalam kultur selama 6 hari Embrio di tanam pada uterus domba ketiga, yang mirip seperti pendonor sel telur Hasilnya setelah kehamilan berupa anak domba (Dolly) yang identik dalam penampakan dan susunan kromosomnya dengan domba yang mendonorkan sel kelenjar susu. (namun, gen Dolly tidak identik secara keseluruhan dengan domba pendonor sel kelenjar susu, karena DNA mitoondria Dolly berasal dari pendonor sel telur)

2. 3. 4. 5. 6.

Bab 8 Bioteknologi

6. Bioteknologi dalam bidang lingkungan


Penanganan pencemaran lingkungan :
Mikroorganisme Bacillus subtillis Penjelasan/kegunaan dapat mengimobilisasi logam berat pada limbah industri yang banyak mengandung logam berat

Pseudomonas putida
Pseudomonas, Nitrobacter, Thiobacillus, Ferrobacillus, dan Nitrosomonas

Dapat mencerna minyak bumi pada kasus pencemaran air laut oleh pengeboran minyak lepas pantai
Dapat membantu memulihkan pencemaran air

Bab 8 Bioteknologi

Mikroorganisme Pengolah Limbah


Tujuan utama pengelolaan limbah cair dengan mikroorganisme

adalah untuk mengurangi kandungan BOD dan bahan padat tersuspensi pengelolan limbah cair dibutuhkan untuk mnghilangkan pupuk yang masuk k saluran air, bahan kimi beracun, dan padatan terlarut

Mikroorganisme mengolah limbah cair melalui proses penguraian secara aerob dan anaerob
pada pemrosesan aerob terdapat berbagai mikroorganisme (bakteri, protista, dan jamur) yang menguraikan materi organik dari limbah menjadi mineral-mineral, gas-gas, dan air. Aktivitas ini membutuhkan banyak oksigen

Bab 8 Bioteknologi

Mikroorganisme Pengolah Limbah

Bab 8 Bioteknologi

Pemrosesan limbah secara aerob terdiri dari 2 metode : 1. Pengolahan dengan lumpur aktif Pengolahan limbah cair dengan membiakkan bakteri aerobik dalam suatu tangki limbah yang diberiaerasi dengan tujuan untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam limbah Bakteri yang berperan menurunkan bahan organik karbon bakteri heterotrof Sumber energinya berasal dari oksidasi senyawa organik dari bvahan organik karbon yang menghasilkan karbon dioksida, amonia, bahan untuk sel baru, dan lumpur Reaksi : Mikroorganise C6H12O2N2S + O2 + nutrient CO2 + NH3 + C5H7NO2 + H2S + lumpur

Bab 8 Bioteknologi

2. Pengolahan dengan menggunakan saringan tetes Adalah pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan teknologi biofilm Biofilm merupakan lapisan mikroorganisme yang mnutupi hamparan saringan atau filter pada dasar tangki limbah Hamparan saringan berupa tumpukan arang kayu, batu krikil, atau plastik Limbah yang berasal dari tangki sedimentasi primer disemprotkan dari lengan-lengan penyemprot yang berputar lambat di bagian atas tangki pengolahan saringan tetes ke dalam hamparan biofilm di dalam tangki Saat limbah perlahan-lahan menetes terus menerus, mikroorganisme pada biofilm menguraikan materi organik yang terkandung di dalamnya Mikroorganisme pada biofilm mengandung Vorticella (protista) yang hidup dengan memakan bakteri dan jamur, yang berguna untuk memperlambat proses penguraian dan mencegah terbentuknya lapisan pada filter

Bab 8 Bioteknologi

Penguraian lumpur
Proses penguraian bahan padat yang terakumulasi dari pemrosesan aerob atau dari endapan perlakuan fisik sebelumnya (misalnya perlakuan pengendapan sebelum limbah cair diolah secara biologis) Lumpur tersebut dibiarkan selama dua-tiga minggu di dalam suatu tangki yang tidak mengandung oksigen, pada suhu sekitar 30-40 derajat celcius. Penguraian lumpur secara anaerob, misalnya Methanobacterium yang mengubah materi organik menjadi gas metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan Hidrogen (H2), termasuk air serta mineral

Bab 8 Bioteknologi

Mikroorganisme Pemisah Logam dari Biji Logam

Peranan mikroorganisme penting dalam proses ekstraksi logam dari bijuhnya karena : 1. deposit-deposit mineral yang lbih kaya sudah banyak berkurang. Kini bijih bermutu rendah banyak diolah dan membutuhkan pengembangan teknik-teknik yang dapat mengekstraksi logam dengan lebih sempurna 2. Metode pengolahan bijih secara tradisional yaitu dengan peleburan, merupakan penyebab utaman polusi udara dan kini banyak ditentang oelh kelompok pecinta lingkungan Mikroorganisme mampu memperbaiki kedua keadaan tersebut, misalnya beberapa bakteri aerobik autotrofik, Thibacillus oxidans dan Thiobacillus ferrooxidan bila ditumbuhkan dalam lingkungan yang mengandung bijih tembaga akan menghasilkan asam dan mengoksidasi bijih tersebut disertai pemisahan (pengendapan) logam tembaganya. Proses ini disebut pencucian mikrobial (microbial bleaching)

Bab 8 Bioteknologi

Gambar/bagan pencucian bijih bermutu rendah dengan menggunakan bakteri Thiobacillus ferrooxidans berperan penting di dalam ekstraksi logam dari bijih besi bermutu rendah Bagian diatas memperlihatkan suatu penataan dipompakannya bakteri, nutrien, dan asam kedalam lapisan bijih Pertumbuhan Thiobacillus ferrooxidans yang lebih lanjut menghasilkan asam lebih banyak yang kemudian melarutkan kandungan logam sehingga memudahkan ekstraksinya Logam tersebut kemudian dipisahkan dari larutan asamnya logam

Bab 8 Bioteknologi

Bakteri Thiobacillus feroxidans digunakan untuk memisahkan tembaga dari bijihnya, bakteri ini bila ditumbuhkan dalam lingkungan yang mengandung bijih tembaga akan menghasilkan asam dan mengoksidasi bijih tersebut disertai pemisahan (pengendapan) logam tembaganya. Energi yang digunakan oleh bakteri ini adalah berasal dari oksidasi senyawa anorganik (besi dan belerang). Bakteri ini termasuk hemolitotrop yang mampu hidup di tempat miskin senyawa organik, dan mampu mengekstraksi karbon lngsung dari CO2 di atmosfer Proses ini disebut pencucian mikrobial

Bab 8 Bioteknologi

Dampak negatif bioteknologi


1. Bidang lingkungan Pencemaran biologis yang terlepasnya organisme transgenik di alam bebas tanpa pengawasan Penurunan terhadap keanekaragaman genetik Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nutfah asli, sehingga akan menggangu ekosistem

Bab 8 Bioteknologi

2. Bidang sosial ekonomi Munculnya kesenjangan sosial, yaitu munculnya kecemburuan terhadap penanaman modal besar yang diperoleh tanaman transgenik kualitas unggul, tetapi para petani makin terpuruk karena tidak mendapatkannya 3. Bidang kesehatan Timbulnya alergi yang diakibatkan karena mengonsumsi produk tanaman transgenik

Anda mungkin juga menyukai