Anda di halaman 1dari 25

Penyimpanan Benih

Kelompok 4:
Hanifah Rahmani (1810211005)
Aidil Dzikri Setiawan (1810212051)
Andini Putri Mustika (1810212056)

Merupakan suatu kegiatan atau
perlakuan yang dilakukan untuk
mempertahankan viabilitas benih
yang telah dicapai pada saat
masak dalam periode simpan yang
sepanjang mungkin
2
Tujuan
Tujuan utama penyimpanan benih (seed storage) adalah untuk menyediakan benih
dimusim tanam berikutnya dan pelestarian benih suatu tanaman. Mengingat
kebanyakan jenis pohon hutan tidak berbuah sepanjang tahun, maka diperlukan
suatu cara penyimpanan yang baik yang dapat menjaga kestabilan benih baik jumlah
maupun mutunya. 3
Metode Penyimpanan Benih

Tradisional Modern
 Tanpa tutup, secara Disimpan dalam karung
tonggak vertikal dan diletakkan dalam
 Dengan tutup, pada gudang.
lumbung sederhana

4
Faktor yang mempengaruhi viabilitas
benih dalam penyimpanan

Faktor Jenis dan sifat benih, kandungan air dalam


Dalam benih, viabilitas awal benih

Faktor Suhu, kelembapan, mikroorganisme,


Luar gas disekitar benih

5
Thumb Rules (Harrington, 1960)

Hubungan kadar air benih dan suhu terhadap masa hidup benih

Setiap kenaikan suhu penyimpanan sebesar 5°C dan


setiap kenaikan kadar air sebesar 1% maka masa
hidup benih diperpendek setengahnya

6
Kaidah pertama berlaku untuk suhu
penyimpanan antara 0-50 C dan
Kaidah kedua berlaku untuk kadar
air antara 5-14%

Kedua kaidah berlaku secara terpisah dan


bersifat additif (penambahan)
7
Kelompok benih
berdasarkan viabilitas
Terbagi menjadi 2, yaitu: ortodox & rekalsitran.
Perbedaan jenis ini juga mempengaruhi proses
penyimpanan benihnya.
Benih Ortodox
Benih ortodoks dapat disimpan
lama pada kadar air 6-10% atau
dibawahnya. Penyimpanan
Place your screenshot here dapat dilakukan dengan
menggunakan wadah seperti :
karung kain, toples kaca/
plastik, plastik, laleng, dll.
Setelah itu benih dapat di
simpan pada suhu kamar atau
pada temperature rendah “cold
storage” umumnya pada suhu
2-5ºC.

9
Benih Rekalsitran
Benih rekalsitran
mempunyai kadar air tinggi,
untuk itu dalam
penyimpanan kadar air
benih perlu dipertahankan
selama penyimpanan.
Place your screenshot here Penyimpanan dapat
menggunakan serbuk
gergaji atau serbuk arang.
Caranya yaitu dengan
memasukkan benih
kedalam serbuk gergaji atau
arang.

10
Periode penyimpanan benih

Jangka Pendek = 1-9 bulan

Berdasarkan
Jangka Waktu Jangka Menengah = 18-24 bulan

Jangka Panjang = 3-10 tahun

11
WADAH
SIMPAN
BENIH

12
Sifat Khusus pada wadah simpan benih
✘ Permeabilitas, yaitu kemampuan wadah untuk dapat
menahan kelembaban dan gas pada level tertentu
✘ Insulasi, yaitu kemampuan wadah untuk mempertahankan
suhu
✘ Ukuran lubang, yaitu kemampuan wadah untuk bertahan dari
serangan serangga dan mikroorganisme yang dapat masuk
melalui celah-celah kemasan
✘ Kemudahan dalam hal penanganan seperti tidak licin, mudah
ditumpuk, mudah dibuka, ditutup, disegel dan mudah
dibersihkan.
✘ Biaya, harus diperhitungkan dengan nilai nominal dari benih
sendiri 13
Jenis wadah simpan benih
1. Wadah permeabel
wadah yang masih
memungkinkan terjadinya
pertukaran udara antara benih
dengan lingkungannya.
Contohnya karung goni, kantong
kain, karung nilon, keranjang,
kotak kayu, kertas, karton dan
papan serat yang tidak dilapisi
lilin.

14
Jenis wadah simpan benih

2. Wadah kedap udara


wadah yang tidak memungkinkan lagi
terjadi pertukaran udara antara benih
yang disimpan dengan lingkungannya.
Contohnya kaleng logam, botol dan
gelas.

15
BANGUNAN
PENYIMPAN
BENIH

16
Fungsi Bangunan Penyimpan Benih

✘ Melindungi benih terhadap air dan


kontaminasi penyakit
✘ Memberikan perlindungan terhadap tikus,
serangga ataupun cendawan

17
Cara Penyimpanan Benih
✘ Bersihkan benih dari kotoran, benih cacat, busuk, serta hewan yang mungkin masih
terbawa (untuk benih non kemasan).
✘ Pastikan bahwa benih sudah kering, sehingga apabila diperlukan, dapat dilakukan
penjemuran dahulu sebelum disimpan. Benih yang belum kering benar, akan
berpotensi busuk dan terserang jamur sehingga cepat rusak.
✘ Benih yang rawan serangan jamur, dapat direndam dengan larutan fungisida sesuai
standar pemakaian, kemudian dijemur lagi sampai kering.
✘ Simpan dalam wadah yang tertutup rapat, sehingga respirasi benih dapat dikurangi
dan benih lebih awet.
✘ Sedapat mungkin simpan pada ruangan yang dingin. Jangan simpan di ruangan yang
terlalu panas, karena akan menyebabkan benih cepat rusak dan embrio benih mati.
✘ Lakukan test berkala (periode bulanan) untuk memastikan kondisi benih.
18
Perubahan benih selama
penyimpanan
Perubahan
Warna, bentuk, volume
Fisik

Perubahan
Kandungan pati, protein, kadar hormonal benih
Kimia

Kerusakan
Kromosom mutasi

19
Deterioration (Kemunduran Benih)
Merupakan keadaan menurunnya viabilitas (daya
kecambah) dan vigor benih selama masa
penyimpanan

Benih adalah makhluk hidup, sehingga
suatu saat akan mengalami kematian.
Proses kematian benih tidak dapat
dicegah, yang dapat dilakukan adalah
memperlambat kematiannya

21
Gejala Deterioration
Terbagi menjadi 2, yaitu:
gejala fisiologis & gejala penampilan

22
Gejala Fisiologis
✘ Hilangnya aktivitas Enzim
✘ Menurunnya proses respirasi
✘ Meningkatnya kandungan asam lemak
benih

23
Gejala Penampilan
✘ Turunnya penampilan selama perkecambahan
✘ Tertundanya kecambah muncul
✘ Lambatnya pertumbuhan bibit
✘ Hilangnya potensi pemunculan benih
✘ Menurunnya ketahanan terhadap stress
lingkungan selama perkecambahan dan awal
pertumbuhan
24
Thanks!
Any questions?

25

Anda mungkin juga menyukai