Anda di halaman 1dari 14

Qualitative and Quantitative in Research Paradigm

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Research Methodology


Dosen Pengampu : Dr. H. Muhammad Farkhan, M.Pd.
Di susun oleh :
Kelompok 1: Andry Garcia
Dea Nahda Nadillah
Febiyanti Sumarni
Kelompok 2 : Aisyah Nur Faidah
Siti Latifah
Anisa Fitri Zakirah
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga
diberikan kesempatan untuk menerima ridho-Nya.

Terima kasih teruntuk Dosen Pengampu, Dr. H. Muhammad Farkhan, M.Pd,


yang telah memberikan kesempatan pemakalah untuk menyelesaikan tugas
pertama dari program mata kuliah Research Methodology ini. Dengan penuh
harap, semoga proses belajar dan penguasaan ilmu pengetahuan yang di pelajari
dapat memenuhi pembekalan dan menyelesaikan program mata kuliah ini hingga
akhir.

Pemakalah menghaturkan mohon maaf apabila masih adanya kekurangan


dari pembuatan makalah ini. Atas perhatiannya, pemakalah mengucapkan segenap
terima kasih.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................................2
PENELITIAN QUALITATIVE..................................................................................................................4
Definisi Penelitian Qualitative.................................................................................................................4
Tujuan Penelitian Kualitatif.....................................................................................................................4
Aplikasi Penerapan dari Penelitian Kualitatif..........................................................................................5
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENELITIAN KUALITATIF.............................................7
PENELITIAN QUANTITATIVE...............................................................................................................8
Definisi Penelitian Kuantitatif.................................................................................................................8
Ciri Penelitian Kuantitatif........................................................................................................................8
Metode Penelitian Kuantitatif..................................................................................................................9
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN KUANTITATIF...................................................10
Tujuan Kuantitatif.................................................................................................................................11
Contoh bentuk konkret kuantitatif.....................................................................................................12
KESIMPULAN.........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................13
PENELITIAN QUALITATIVE

Definisi Penelitian Qualitative


Penelitian qualitative merupakan merupakan sebuah penelitian yang bersifat fenonenalogis
dimana penelitian ini biasanya digunakan dalam meneliti keadaan alam sekitar seperti
mengamati penomena-penomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Penelitian kualitatif
biasanya mengumpulkan data dengan melakukan wawancara atau survey kepada masyarakat, hal
tersebut membuat data yang disajikan dari penelitian ini berbentuk data tertulis yang brisikan
paradigma dari partisipan terhadap suatu penomena yang sedang diteliti. Dari paradigma yang
dikemumakan oleh partisipan akan di kaji lebih dalam lagi secara terperinci.

Qualitative research is multi method in focus, involving an interpretive, naturalistic approach to


its subject matter. This means that qualitative researchers study things in their natural settings,
attempting to make sense of, or interpret, phenomena in terms of the meanings people bring to
them. (Denzin and Lincoln, 1994, p. 2)

Ciri "Penelitian Kualitatif:

1. Menganalisa dengan ketelitian

2. Bersifat Subyektif

3. Pendekatan bersifat kualitatif

4. Penilaian

Tujuan Penelitian Kualitatif


Sebelum kita mulai untuk memberikan tujuan dari masing masing penelitian. Kita akan
mencoba untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan tujuan Penelitian itu sendiri. Tujuan
penelitian adalah kalimat yang menunjukan indikasi kearah mana penelitian itu dilakukan atau
data serta informasi apa saja yang akan di capai dari penelitian yang telah dilakukan.

Dalam hal ini, tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami realitas sosial
individu, kelompok, dan budaya yang sedapat mungkin dirasakan oleh partisipan yang
menjalaninya. Dengan demikian, orang dan kelompok, dipelajari dalam lingkungan alaminya.
Penelitian yang mengikuti pendekatan kualitatif ini bersifat eksploratif dan berupaya
menjelaskan 'bagaimana' dan 'mengapa' fenomena atau perilaku tertentu beroperasi seperti
halnya dalam konteks tertentu.
Tujuan dari metodologi penelitian kualitatif ini bukan suatu generalisasi, yang
mana proses penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum, melainkan pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah. Jika kita bandingkan dengan metode penelitian
kuantitatif, metode penelitian kualitatif ini cenderung memiliki objek yang lebih sedikit karena ia
lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.

Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami suatu fenomena secara mendalam


dengan peneliti sebagai instrumen utamanya. Penelitian kualitatif juga menuntut peneliti sebagai
instrumen utama agar cerdas dalam menafsirkan, mengartikan, memaknai dan
menginterpretasikan data yang didapatkan menjadi sebuah jawaban hasil penelitian.

Di sisi lain, penelitian kualitatif biasanya dilakukan untuk mengeksplorasi masalah yang
relatif sedikit diketahui. Peneliti kualitatif seringkali tidak dapat menemukan informasi yang
memadai untuk mulai merumuskan teori tentang fenomena tersebut. Umumnya tidak ada yang
dapat digunakan untuk membuat teori dan karenanya tidak ada yang dapat diuji. Faktanya,
menciptakan dan menguji suatu teori pada tahap ini mungkin sangat jauh dari kenyataan bahwa
latihan itu akan menjadi kegiatan yang sia-sia dan juga itu akan menjadi tidak efisien dan
seringkali tidak masuk akal.

Aplikasi Penerapan dari Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif dapat diaplikasikan melalui pengamatan yang bersifat intuisi, di
mana melibatkan media dan wawancara yang memenuhi pendekatan sosialkultural. Dari sekian
penerapan dari penelitian kualitatif banyak digunakan oleh materi yang bersifat sosial, yang tidak
dapat terukur secara matematis, lalu di lihat dari kenyamanan suatu produk baik secara personal
maupun yang bersifat kolektif cakupan terkecil.

Untuk mengonstruksikan penelitian secara kualitatif, secara pasti memuat hal yang
bersifat hipotesis klinis——ide yang menyangkut fitur kemungkinan dari latar belakang or
mempresentasikan fitur bertema pribadi atau keluarga, atau hipotesis yang bekerja mengenai
intervensi dan hasilnya sesuai pada kasus tertentu (Darlington & Scott 4). Bentuk pertanyaan
atau pernyataan dari metode kualitatif bersifat open-ended questions yang di antaranya:
- ‘How did you expect to benefit from this service?’,
- ‘What were the most useful/least useful aspects of the service?’
- ‘What suggestions could you make for improving the service?’ (Darlington & Scott
6-7).

Dalam penelitian kualitatif, angka dan tipe yang mengarah pada substansi tersebut telah
menjadi lebih mudah direpresentasikan pada tahun 1990 dan di era abad 21. Buku telah
menyimpulkan tipe yang variatif (seperti 19 strategi yang diidentifikasi oleh Wolcott, 2001), dan
prosedur yang lengkap tersedia untuk pengamatan kualitatif secara spesifik. Berbagai contoh
yang dapat menjadi penelitian yang diterapkan secara kualitatif di sampaikan oleh beberapa
pakar penelitian. Moustakas (1994) mendiskusikan tentang Philosophical tenets dan prosedur
dari Phenomenological method, dan Strauss dan Corbin (1990, 1998) mengidentifikasi prosedur
dari teori Grounded. Kemudian Wolcott (1999) menyusun prosedur Ethnograpics, dan Stake
(1995) mengutarakan proses yang terlibat dari penelitian Case study. Di buku inilah, ilustrasi
tersebut telah termasuk di dalam strategi yang disebutkan, mengakui bahwa pendekatan yang
melibatkan participatory action research (Kemmis & Wilkinson, 1998), discourse analysis
(Cheek, 2004), dan lainnya yang tidak disebutkan (lihat Creswell, 2007b) juga metode praktis
untuk mengadakan pendekatan kualitatif:

 Ethnography (etnograf) adalah strategi dari kualitatif di mana pendekatan peneliti


pada kelompok budaya murni yang membutuhkan data dengan mengumpulkan pengamatan
dan data wawancara primer (Creswell, 2009b). Proses dari penelitian ini fleksibel dan biasanya
berkembang secara kontekstual dalam merespon permasalahan untuk menjawab realitas sesuai
ranah yang tepat.
 Grounded theory adalah strategi kualitatif yang memperoleh kerangka induksi
dari informasi secara umum, proses dari teori abstrak, tindakan, atau interaksi yang melibatkan
pandangan dari partisipan. Proses ini melibatkan banyaknya tahapan-tahapan dari data yang di
temukan , dan penyempurnaan dari informasi yang masih berkaitan (Charmaz, 2006: Strauss
and Corbin. 1990. 1998).
 Case study adalah strategi kualitatif di mana peneliti menjelajahi program,
kegiatan, aktivitas, proses, atau hal yang di teliti oleh individu secara mendalam. Kasus sering
terikat dengan waktu dan posisi saat ini, sehingga peneliti dapat mengumpulkan informasi detil
dengan menggunakan prosedur data bebas selama waktu penelitian berlangsung (Stake, 1995).
 Phenomenological research adalah strategi kualitatif yang dimana peneliti
mengidentifikasi esensi dari pengalaman manusia mengenai fenomena-fenomena yang
disebutkan oleh partisipan. Dengan memahami pengalaman hidup, bagi Moustakas (1994),
yang menandakan fenomenologi dapat dijadikan sebagai metode yang filosofis, dan prosedur
tersebut melibatkan dari mempelajari beberapa subjek melalui keterlibatan yang luas dan
berkepanjangan untuk membentuk pola-pola dan hubungan dari makna.
 Narrative research adalah strategi kualitatif di mana peneliti mempelajari
kehidupan mendalam dan meminta satu atau lebih individu untuk menyuguhkan kronologi dari
hidup mereka. Informasi ini sering diceritakan kembali (secara historis, atau bisa di sebut
penelitian historis), oleh peneliti, ke dalam kronologi naratif. Di akhir penelitian, Clandinin &
Connelly (2000) berpendapat naratif mengombinasikan pandangan dari kehidupan partisipan
dengan beberapa dari kehidupan peneliti di dalam narasi kolaboratif (Creswell 45).

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENELITIAN KUALITATIF


Kelebihan Penelitian Kualitatif

Denzim 1989, mengatakan bahwa penelitian kualitatif dapat menghasilkan deskripsi tebal
(rinci) tentang perasaan, pendapat, pengalaman, serta menafsirkan makna dari sebuah tindakan.
Sedangkan Cohen, Manion, & Morrison, 2011 menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif
sama seperti observasi partisipan, dimana wawancara tidak terstruktur dan observasi langsung
menggambarkan catatan paling umum yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Dan yang terakhir, penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman
tentang hal yang di amati serta memperoleh teori baru untuk dijadikan sebagai karya ilmiah
berdasarkan pandangan fenomenalogis..

Kelemahan Penelitian Kualitatif

• Berg & Lune (2012, p. 4) mengatakan bahwa, “Penelitian kualitatif adalah jalan yang
sulit, dengan data yang sulit dipahami di satu sisi dan persyaratan ketat untuk analisis di sisi
lain."
• Darlington & Scott , 2003 mengklaim bahwa mengembangkan pertanyaan yang belum
dikembangkan menjadi bentuk yang dapat diteliti lebih sulit,
dan pertanyaan pemurnian dalam penelitian kualitatif dapat berlanjut sepanjang seluruh studi.

• Ambiguitas yang melekat dalam bahasa manusia yang dapat dikenali dalam analisis.
Misalnya pada kata "merah" dapat digunakan dalam corpus untuk menandakan warna merah,
atau sebagai kategorisasi politik, misalnya Sosialisme atau komunisme). Dalam analisis
kualitatif, kedua makna "merah" dalam frasa "bendera merah" dapat dikenali.

• Kelemahan yang terakhir dari pendekatan kualitatif untuk analisis corpus adalah bahwa
temuan mereka tidak dapat diperluas ke populasi yang lebih luas dengan tingkat kepastian yang
sama dengan analisis kuantitatif. Ini karena temuan penelitian tidak diuji untuk menemukan
apakah mereka signifikan secara statistik atau karena kebetulan.

PENELITIAN QUANTITATIVE

Definisi Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif mengukur variable dan memecahkan masalah menggunakan
penilaian numerik. Ontologi dalam penelitian kuantitatif adalah kenyataan sejati yang hanya ada
dalam satu bentuk. Proses yang digunakan untuk mengetahui bahwa kebenaran bersifat
kuantitatif adalah epistemologi. Metodologi yang diadopsi oleh penelitian kuantitatif sebagian
besar adalah eksperimental dengan focus pada pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis berarti
menemukan hubungan sebab dan akibat antar variable. Pardigma penelitian kuantitatif menjadi
terkenal karena kemudahannya untuk mengadopsi cara-cara standar untuk melakukan penelitian.
Penelitian kuantitatif juga sangat digeneralisasikan dibandingkan dengan penelitian kualitatif.

Ciri Penelitian Kuantitatif


1. Data biasanya dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian terstruktur.
2. Hasilnya didasarkan pada ukuran sampel yang lebih besar yang mewakili populasi.
3. Studi penelitian biasanya dapat direplikasi atau diulang, mengingat kendalanya yang
tinggi.
4. Peneliti memiliki pertanyaan penelitian yang jelas tentang tujuan mana jawaban dicari.
5. Semua aspek penelitian dirancang dengan cermat sebelum data dikumpulkan.
6. Data dalam bentuk angka dan statistik, sering disusun dalam table, grafik, gambar, atau
bentuk non-tekstual lainnya.
7. Proyek dapat digunakan untuk menggeneralisasi konsep lebih luas, memprediksi hasil di
masa depan, atau menyelidiki hubungan sebab akibat.
8. Peneliti menggunakan alat, seperti kuesioner atau perangkat lunak komputer, untuk
mengumpulkan data numerik.

Metode Penelitian Kuantitatif


Secara umum, ada dua acara untuk mendapatkan data riset kualitatif, yaitu dengan survei
dan eksperimen:

1. Survei
Metode survei memberikan deskripsi kecenderungan, sikap dan opini dengan
mempelajari sebuah sampel dari sebuah populasi (Cresswell, 145). Adapun beberapa
komponen dari rencana metode survei:
1) Desain survei, yaitu pengenalan tujuan dan alasan dasar riset survei.
2) Populasi dan sampel, yaitu menentukan karakteristik dari populasi dan contoh
prosedur.
3) Peralatan, yaitu memberikan informasi secara terperinci tentang alat-alat yang
sebenarnya digunakan di tujuan penelitian.
4) Variabel dalam penelitian, yaitu menghubungkan pertanyaan atau hipotesis yang
spesifik pada instrumen.
5) Data analisis dan penafsiran, yaitu menyajikan informasi tentang langkah-langkah
yang masuk ke dalam analisa data.
2. Eksperimen
Ekperimen dilakukan dengan menguji dampak dari sebuah akibat, mengontrol semua
faktor yang mungkin mempangaruhi hasil tersebut. Adapun beberapa komponen dalam
eksperimen:
1) Peserta, yaitu mengetahui tentang seleksi, pekerjaan, dan jumlah peserta yang akan
terlibat dalam eksperimen.
2) Variabel, yaitu menetapkan variabel dalam eksperimen agar peneliti tahu kelompok-
kelompok mana yang akan mendapat laporan eksperimen dan hasil apa yang akan
diukur.
3) Peralatan dan bahan, yaitu menggambarkan instrument atau alat yang digunakan
peserta eksperimen dan diskusikan bahan yang digunakan untuk laporan eksperimen.
4) Prosedur eksperimen, yaitu mengidentifikasi langkah-langkah desain eksperimen
secara spesifik.
5) Ancaman terhadap validitas, yaitu dapat mengidentifikasi potensi ancaman terhadap
validitas internal percobaan mereka dan merancang ancaman tersebut sehingga
ancaman dapat diperkecil.
6) Prosedur, yaitu menggambarkan secara detail atau terperinci langkah-langkah untuk
melakukan percobaan.
7) Data analisis, yaitu memberitahu jenis-jenis analisis statis yang digunakan saat
eksperimen.
8) Hasil penafsiran, yaitu menafsirkan temuan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang
ditetapkan di awal dengan jelas.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN KUANTITATIF


Setiap penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu pula dengan
penelitian kuantitatif. Meskipun penelitian kuantitatif lebih terlihat ilmiah dan valid, tidak
menutup kemungkinan akan adanya kekurangan pada saat penelitian. Walaupun begitu,
penelitian kuantitatif juga memiliki kelebihan. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan
dari penelitian kualitatif:

 Kelebihan
1. Bisa diuji dan diperiksa
Penelitian kuantitatif memerlukan desain eksperimental yang cermat dan kemampuan
siapapun untuk meniru tes dan hasilnya. Dengan demikian, ini juga membuat data
yang terkumpul lebih andal dan kurang terbuka untuk argument.
2. Analisis langsung
Saat menggunakan data kuantitatif, jenis hasilnya akan memberitahu tes statistic
mana yang pantang untuk digunakan. Alhasil, penafsiran dan penyajian data temuan
tersebut menjadi mudah dan jarang sekali ditemukan kesalahan.
3. Lebih bernilai
Penelitian yang melibatkan statistik dan analisis data yang kompleks dianggap lebih
berharga dan mengesankan. Penelitian kuantitatif dikaitkan dengan kemajuan teknis
seperti pemodelan computer, seleksi saham, dan lain sebagainya.

 Kekurangan
1. Kesalahan dalam menghitung
Penelitian kuantitatif dapat dibatasi dalam pengejaran hubungan konkret dan statistic,
yang dapat menyebabkan peneliti mengabaikan tema dan hubungan yang lebih luas.
2. Kesulitan menyiapkan model penelitian
Saat melakukan penelitian kuantitatif, kita harus berhati-hati dalam mengembangkan
hipotesis dan menyiapkan model untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
Kesalahan set up, bias di bagian peneliti, atau kesalahan dalam eksekusi dapat
membuat hasil tidak valid.
3. Dapat menyesatkan
Banyak yang mengira bahwa penelitian kuantitatif didasarkan pada data statistik ini
lebih kredibel atau ilmiah dibanding dengan penelitian kualitatif observasional.
Namun, kedua penelitian ini dapat bersifat subjektif dan menyesatkan. Pendapat dan
bias peneliti kemungkinan besar akan berdampak pada pendekatan kuantitatif untuk
pengumpulan informasi. Bahkan, dampak ini terjadi lebih awal dalam proses
penelitian kuantitatif daripada kualitatif.

 Tujuan Kuantitatif

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menetapkan perilaku dan fenomena sosial atau umum
di berbagai latar ataupun konteks yang berbeda. Penelitian kuantitatif melibatkan penggunaan
alat komputasi, statistik, dan matematika untuk memperoleh suatu hasil penelitian. Hal ini
bertujuan untuk mengukur masalah dan mencari hasil yang dapat diproyeksikan untuk populasi
yang lebih besar (SIS International Research:2018). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif
bertujuan untuk mencari hubungan yang menjelaskan suatu permasalahan atau sebab-sebab
dalam fakta sosial yang menunjukkan hubungan variabel dan menganalisa.

Contoh bentuk konkret kuantitatif


Pengetahuan dasar tentang teknik statistik diperlukan untuk menganalisis sebuah data. Jika
tujuannya adalah untuk menggambarkan apa yang ditemukan, yang perlu dilakukan adalah
menghitung respons narasumber dan mereproduksinya. Hal ini disebut sebagai penghitungan
frekuensi (Dawson:123-124). Sebagai contoh

TABLE 11: AGE OF RESPONDENTS

AGE GROUP FREQUENCY


Under 20 345
20-29 621
30-39 212
40-49 198
50-59 154
Over 59 121

Dari tabel tersebut dapat terlihat dengan jelas bahwa kelompok usia 20-29 paling banyak
terwakili dalam survei. Jenis penghitungan frekuensi ini biasanya merupakan langkah pertama
dalam setiap analisis survei skala besar. Namun, ada masalah dengan jawaban dalam
penghitungan ini. Misalnya, seseorang mungkin tidak mau memberi tahu peneliti usia mereka,
atau orang lain mungkin secara tidak sengaja melewatkan pertanyaan. Jika ada jawaban yang
hilang, kategori 'tidak ada jawaban' yang terpisah perlu dimasukkan dalam tabel hitungan
frekuensi apa pun. Dalam laporan akhir, beberapa peneliti mengatasi masalah ini dengan
mengubah jumlah frekuensi menjadi persentase yang dihitung setelah mengecualikan data yang
hilang.

KESIMPULAN

Setiap penelitan, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, pasti memiliki bobot tertentu
dan penggunaan yang bersifat aplikatif dalam merepresentasikan penelitian tertentu, baik secara
subjektif maupun yang bersifat objektif.

Adapun berbagai data yang dikumpulkan bersifat scientific, dan data yang bersifat pengalaman
subjektif, pasti memiliki tingkat ukur untuk bisa merepresentasikan hasil penelitian yang akurat
dan objektif. Hingga mampu membuktikan kebenaran ilmiah dan representative.
Daftar Pustaka
Creswell, John W. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches,
Third Edition. London: SAGE Publication, Inc., 2009.

Darlington, Yvonne and Dorothy Scott. Qualitative Research in Practice Stories from the Field.
Singapore: South Wind Productions, 2002.

Atieno, Ochieng P. "An Analysis of the Strengths and Limitation of Qualitative and Quantitative
Research Paradigms." Masinde Muliro University of Science and Technology, vol 13,
2009, pp. 13-18.

McLeod, S. A. (2019, July 30). Qualitative vs. quantitative research. Simply psychology:
https://www.simplypsychology.org/qualitative-quantitative.html

Rahman, Md Shidur. "The Advantages and Disadvantages of Using Qualitative and Quantitative
Approaches and Methods in Language “Testing and Assessment” Research: A Literature
Review." Journal of Education and Learning, vol 6, no 1, 2017, pp. 102-112.

Devault, Gigi. the balancesmb. 21 October 2019. 3 March 2020


<https://www.thebalancesmb.com/quantitative-research-advantages-and-disadvantages-
2296728>.
McLeod, S.A. Qualitative vs Quantitative. 30 July 2019. 3 March 2020
<https://www.simplypsychology.org/qualitative-quantitative.html>.
ReadingCraze.com. Helping Research Writing for Student and Professional Researchers. 18 June
2019. 2 March 2020 <http://researcharticles.com/index.php/quantitative-and-qualitative-
paradigms-of-research/>.
Spalding Unversity Library + Academic Commons. 19 December 2019. 3 March 2020
<https://library.spalding.edu/c.php?g=461133&p=3153088>.

Anda mungkin juga menyukai