Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elvira Linanda Putri

NIM : A1E119046

R-001/Semester 5

Konseling Populasi Khusus

1. Skenario Konseling Individu mengenai Kecanduan Zat :

Seorang siswa di Sekolah Menengah Atas(SMA) datang menemui guru BK disekolahnya


karena merasa tidak bisa menyimpan masalahnya sendiri. Ia menemui guru BK untuk
bercerita bahwa dirinya telah kecanduan dengan salah satu jenis Narkotika yaitu Sabu-sabu.
Berikut dialognya..

Konselor : selamat pagi nak, ada yang bisa ibu bantu ??

Konseli : iya Bu ada, tetapi saya malu mengatakannya kepada ibu!

Konselor: mengapa begitu nak? cerita saja,kenapa harus malu?ayo silahkan..

Konseli : begini bu, saya sebenarnya seseorang yang pemakai sabu-sabu dan saya ingin
mencoba berhenti. Tetapi saya takut ibu melaporkan saya ke kepala sekolah.

Konselor: wah begitu, sepertinya kamu berniat untuk berhenti memakai sabu-sabu. Saya
apresiasi kejujuran kamu dan kejujuran kamu ini tidak akan ibu sampaikan karena kamu telah
mencoba untuk berubah dan hidup di jalan yang benar.

Konseli : terimakasih bu, tetapi saya susah untuk berhenti karena lingkungan tempat tinggal
saya sangat rawan akan narkoba bu..

Konselor: hmm,kenapa kamu berkata seperti itu??

Konseli : jadi begini bu, awalnya saya tidak mau mencoba barang haram ini, karena di ajak
tetangga saya akhirnya saya terjerumus kedalamnya bu,

Konselor: nak, kalau kita mau berusaha tidak ada yang tidak bisa di lakukan.

Konseli: tapi saya bingung bu ...

Konselor: bingung kenapa ??

Konseli: saya pernah mencoba untuk berhenti tetapi tidak bisa bu.. yang ada saya malah
hampir pingsan atau bisa dikatakan saya sudah kecanduan sekali terhadap sabu-sabu itu dan
tidak bisa lepas dari barang haram tesebut bu..

Konselor: sebelumnya,apakah kamu telah beritahu orangtuamu ??

Konseli: saya takut bu untuk memberitahu orangtua saya.


saya takut gak dianggap jadi anak bu..

Konselor: tidak ada orangtua yang tidak mengaggap anaknya walau membuat kesalahan
besar sekalipun. Andaikata kamu Over Dosis, siapa lagi yang mau menolongmu kalau tidak
keluarga/orangtuamu?

Konseli: iya bu,, akhir-akhir ni saya juga sudah tidak pernah memakai sabu-sabu lagi bu..
saya akan perlahan menghilang hilangkan sifat-sifat buruk saya yang kecanduan
mengkonsumsi sabu-sabu...

Konselor: bagus itu , tetapi alangkah bagusnya kamu beritahu orangtuamu terutama ibumu
karena kalau terjadi apa-apa pastilah ibumu merasa cemas..

Konseli: iya bu, saya akan memberitahu orangtua saya atas apa yang terjadi dengan saya

Konselor: kapan kira-kira kamu akan memberitahukan hal ini kepada orangtua mu?

Konseli: nanti bu, kalo bisa pulang sekolah ini saya akan langsung memberitahu orangtua
saya..

Konselor : oh iya,satu hal lagi. Untuk permasalahan ini sebenarnya bukan ranah saya tetapi
saya selaku Guru BK mu di sekolah ini,sudah tugas saya untuk mendengarkan cerita Ananda.
Semisal kamu masih merasa belum bisa/sulit untuk berhenti dari Kecanduan Sabu-sabu,ada
baiknya saya Alihkan kamu kepada yang berwewenang penuh akan kasus ini. Kamu akan
saya serahkan ke Pusat Rehabilitasi agar usaha kamu untuk berhenti dari Sabu-sabu berhasil.
Bagaimana ,kamu bersedia di Rehabilitasi ?

Klien : baiklah ibu,saya bersedia. Karena saya tidak mau lagi berurusan dengan barang haram
ini karena saya pikir ini merugikan kesehatan saya dan masa depan saya. Saya akan segera
menemui ibu kembali untuk melaporkan keadaan saya dan bagaimana saya harus bertindak.

Konselor: bagus itu, seringlah datang ke ruang BK untuk berbagi cerita dan perkembangan
kamu kepada saya. Saya senantiasa senang kalau kamu percaya dan mau berbagi cerita
kepada saya.

Konseli: tentu bu, terimakasi atas bantuan yang ibu berikan kepada saya dan terimakasih ibu
sudah bersedia mendengarkan cerita saya, jadi lega dan tenang hati saya. Terimakasih bu.

Konselor: iya, sama-sama.

2. Layanan-layanan yang bisa diberikan kepada Pecandu Narkotika/Zat berbahaya :

Layanan bagi anak pecandu narkoba menggunakan Konseling Terpadu. Guru


memberikan bantuan dengan menggunakan beragam pendekatan konseling dan
memberdayakan klien terhadap lingkungan sosial agar klien segera menjadi anggota
masyarakat yang normal dan bermoral. Ragam pendekatan konseling yang diterapkan pada
Konseling Terpadu yaitu:
1) Konseling Individual

Konseling individual ini konselor membantu klien secara individual dengan mengutamakan
hubungan emosional, sehingga besar kepercayaan klien terhadap konselor.

2) Bimbingan Kelompok

Pada layanan ini konselor memberi kesempatan kepada klien untuk berpartisipasi dalam
memberi ceramah dan diskusi dengan berbagai masyarakat. Klien diharapkan mengalami
peningkatan dalam hal kepercayaan diri untuk hidup normal sehingga menjadi orang yang
berguna.

3) Konseling Keluarga

Dukungan dari keluarga terdekat sangat penting bagi pemulihan klien narkoba. Fasilitator
konseling keluarga adalah konselor, sedangkan pesertanya adalah klien, orang tua, saudara,
suami/istri, dan sebagainya. Dengan nuansa emosional yang akrab dan rasa keterbukaan akan
memberikan dampak yang baik terhadap pemulihan klien seperti tumbuh rasa aman, peraya
diri dan rasa tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai